Anda di halaman 1dari 21

1

2
2.1

2.2

2.3

2.4

2.5
2.6

2.7

2.8

2.9
2.10

2.11

2.12
2.13

2.14

3
3.1

3.2

3.3
3.3.1

3.3.2

3.3.3
3.3.4

3.3.5

3.3.6

3.4
3.5
3.5.1

3.5.2

3.5.3

3.5.4

3.5.5

3.5.6

3.5.7
3.6
Konfigurasi
Konfigurasi umum atau blok diagram ODC untuk OLT dapat terdiri dari atap, ruang terminasi kabel, ruang perangkat aktif,
heat exchanger, ruang baterai. Ruang Heat Exchanger dapat disamping kabinet atau di bagian pintu.
Konstruksi
Umum
Konstruksi ODC OLT secara umum harus kuat dan kokoh sehingga mampu melindungi fungsi dari perangkat yang diinstalas
dalamnya terhadap pengaruh lingkungan.
Kabinet
a. Konstruksi kabinet secara umum harus kuat dan kokoh sehingga mampu melindungi fungsi dari perangkat yang diinstala
dalamnya terhadap pengaruh lingkungan.
b. Bentuk kabinet:

1) Kabinet harus berbentuk kotak (berpenampang atas persegi), yang terdiri dari sisi atas sebagai atap, sisi depan sebagai p
depan, sisi-sisi samping (dapat juga berupa pintu), sisi bawah sebagai keluar-masuk kabel, sedemikian rupa sehingga
memungkinkan untuk dapat diinstalasi dengan baik.
2) Untuk melindungi perangkat OLT yang diinstal di dalam kabinet dari pengaruh panas dari luar, maka sisi kabinet bagian
depan, belakang dan samping harus tersusun atas dua lapis (double skin).
c. Secara umum ruang pada kabinet terbagi dari beberapa ruang sebagai berikut:
1) Ruang perangkat aktif:
a) Ruang perangkat aktif adalah ruang tempat menterminasikan perangkat aktif OLT. Terminasi perangkat aktif OLT pada r
dilakukan pada rak.

b) Pada ruang perangkat aktif ini dapat juga ditempatkan rectifier dan ruang terminasi fiber optik. Apabila terminasi fiber o
ditempatkan pada ruang perangkat ini maka penempatan nya harus mempertimbangkan sistem sirkulasi udara internal.
2) Ruang ODF/OTB untuk terminasi kabel.
3) Ruang heat exchanger.
4) Ruang baterai.
Pintu dan Tutup

a. Kabinet harus dirancang dengan pintu utama di sisi depan dan dapat juga mempunyai pintu tambahan di sisi-sisi sampin
belakang sedemikian rupa sehingga pada waktu pintu/tutup dalam keadaan terbuka dapat memberikan keleluasaan dan
kemudahan dalam pekerjaan instalasi dan terminasi.
b. Konstruksi pintu/tutup kabinet dapat menggunakan engsel atau konstruksi lain yang berfungsi sebagai pengganti engse
kuat dan rapi dengan sudut buka minimal 90°.
Kunci

a. Kabinet harus dilengkapi dengan kunci berikut 2 (dua) buah anak kunci. Anak kunci terbuat dari bahan yang kuat dan an
b. Pada lubang kunci harus dilengkapi dengan tutup kedap air yang menempel pada kunci dan dapat dibuka serta ditutup d
mudah.

c. Apabila pintu dalam keadaan terbuka, maka anak kunci selalu menempel pada lubang kunci dan tidak dapat dicabut.
Lubang Angin/ Ventilasi
a. Beberapa ruang pada kabinet seperti ruang terminasi kabel, ruang batere dan heat exchange dilengkapi dengan lubang
ventilasi.

b. Konstruksi dan ukuran lubang angin/ ventilasi udara harus sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan masuknya se
serta menjamin tidak terjadi pengembunan di dalam Kabinet dan tidak memungkinkan kemasukan air pada waktu hujan m
lubang angin tersebut.

c. Dimensi lubang angin/ventilasi dirancang sedemikian rupa sehingga udara dari dalam dapat keluar dengan baik dan lelu
d. Posisi lubang angin/ ventilasi tidak boleh pada sisi bawah kabinet untuk menghindari masuknya uap air melalui ventilasi
tersebut.
Lubang untuk Kabel
a. Lubang tempat masuk dan keluarnya kabel harus disediakan pada sisi bawah kabinet di ruang terminasi kabel.

b. Lubang tempat masuk dan keluar kabel harus dibuat sedemikian rupa dan dilengkapi dengan panutup lubang dari karet
clay sehingga pada waktu kabel dalam keadaan terpasang, penutup lubang tersebut dapat berfungsi sebagai penahan kab
harus tetap rapat agar debu dan serangga tidak dapat masuk ke dalam Kabinet.
c. Jumlah lubang untuk kabel harus disesuaikan dengan kapasitas OLT.

d. Lubang tempat masuk dan keluar kabel dari satu ruang ke ruang lainnya juga harus dilengkapi dengan penutup celah da
atau fire clay sedemikian rupa sehingga pada saat kabel terpasang karet penutup celah tersebut tetap rapat agar debu tida
atau berpindah dari satu ruang ke ruang lain.
e. Lubang kabel power harus terpisah dari lubang kabel optik/tembaga. Sebaiknya lubang kabel power berada di bawah ru
batere.
Atap Kabinet
Atap kabinet harus dirancang berkonstruksi atap ganda (double roof) untuk melindungi perangkat dari terpaan panas sina
matahari.
Rak Perangkat
a. Kabinet harus dilengkapi dengan rak-rak atau rangka/frame yang dapat digunakan sebagai tempat pemasangan modul-m
seperti card modul, perangkat pendingin (extra fan), perangkat rectifier dan lain-lain.

b. Rak-rak harus tersusun rapi dan memungkinkan mudah dalam pengoperasiannya. Konstruksi rak perangkat harus
mempertimbangkan aspek cooling system sedemikian rupa sehingga aliran udara dapat melewati sela-sela modul dengan
Ruang Terminasi Kabel (ruang ODF atau OTB)

a. Ruang terminasi kabel digunakan untuk melakukan terminasi kabel optik uplink (ke arah STO) dan downlink (ke arah OSP
b. Kabinet harus dilengkapi dengan tempat atau ruang untuk pemasangan ODF (Optical Distribution Frame) atau frame dis
kabel berupa rangka (frame) yang dapat dipasang secara baik dan kokoh.

c. Tempat pemasangan ODF atau frame distribusi kabel berupa rangka (frame) harus dilengkapi dengan pengikat kabel pad
kabelnya (cable guide) atau sejenisnya yang berfungsi untuk mengikat dan merapikan kabel, sedemikian rupa sehingga
pelaksanaan terminasi kabel dapat dilakukan dengan mudah dan rapi. Frame terminasi kabel dipakai sebagai tempat term
kabel ke saluran kabel distribusi arah pelanggan.
d. Dilengkapi dengan jalur kabel (cable guide) dan tempat menggulung kabel

e. Rak ODF/frame distribusi kabel berupa rangka (frame) harus ditempatkan terpisah dari rak perangkat aktif untuk mengh
gangguan sirkulasi udara pada perangkat aktif, kemudahan operasional, tidak masuknya debu ke ruang perangkat aktif ser
pekerjaan terminasi pada ODF/frame distribusi tidak mengganggu perangkat aktif.

f. Ruang terminasi kabel (ruang ODF) dilengkapi dengan splice tray yang berfungsi untuk melindungi spliced fibers. Splice d
menyatu dengan base tray modul ODF atau ditempatkan terpisah. Apabila splice tray terpisah maka antara cassete yang s
dengan yang lainnya diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu.
g. Manajemen kabel:
1) Kabel penghubung antara modul OLT dari Ruang Perangkat Aktif dengan modul ODF di ruang terminasi kabel (Ruang O
menggunakan patch cord bundle atau non bundle sesuai kapasitas modul OLT.
2) Manajemen kabel dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak boleh terjadi bending radius D < 30 mm.
3) Dilengkapi dengan temporary parking lot sesuai kapasitas OLT.
h. Performansi konektor optik pada ODF/Frame Terminasi Kabel:
1) Tipe konektor harus SC/UPC
2) Redaman konektor optik harus ≤ 0,25 dB
3) Return loss adalah harus ≥ 50 dB.
4) Perubahan redaman konektor setelah uji vibrasi ≤ 0,20 dB di mana karakteristik uji vibrasi adalah sebagai berikut:
a) Batas frekuensi: : 10-50 Hz.
b) Endurance duration per axis : 0,5 jam.
c) Jumlah axis : 1 (satu)
d) Sweep frequency : 1 Hz.
e) Level : -35 dB.

5) Perubahan redaman ≤ 0,20 dB setelah uji mechanical endurance yaitu dengan melepas dan menghubungkan sebuah p
sebuah adapter sebanyak 500 kali (satu sisi konektor hanya dipasang pada konfigurasi plug-adapter-plug).
Kelengkapan Pemasangan
Kabinet harus dilengkapi dengan kelengkapan untuk pemasangannya seperti angkurbaut dan kelengkapannya sedemikian
sehingga Kabinet dapat berdiri tegak lurus, kuat dan kokoh pada pondasi.
Terminal Pentanahan
Kabinet harus dilengkapi dengan terminal pentanahan (grounding) atau sejenisnya yang berfungsi untuk terminasi pentan
sedemikian rupa sehingga kabel grounding dapat dipasang dengan kencang pada terminal pentanahan.
Sistem Pendingin
a. Kabinet harus dilengkapi dengan perangkat pendingin yang berfungsi untuk menjaga suhu ruang perangkat, sehingga pe
aktif yang akan ditempatkan dalam kabinet dapat beroperasi dengan normal.

b. Apabila Rectifier diinstalasi pada ruang yang sama dengan perangkat aktif OLT maka sistem pendingin rectifier menyatu
sistem pendingin perangkat aktif OLT yaitu berupa Heat Exchanger. Penambahan extra fan dapat dilakukan agar pendingin
rectifier lebih baik.
c. Apabila Rectifier diinstalasi pada ruang terpisah, maka harus dilengkapi sistem pendingin / fan tersendiri dan dilengkapi
indikator ON, OFF, FAIL.
d. Ruang batere harus dilengkapi dengan sistem pendingin tersendiri untuk menjaga suhu ruang batere.
e. Sistem pendingin yang digunakan pada batere dapat berupa system fan, air to air heat Exchanger atau metoda primarily
(fee) convection and phase changing materials.
f. Pada sistem pendingin untuk ruang batere saluran udara masuk tidak boleh dari sisi bawah kabinet dan saluran udara bu
tidak boleh masuk ke ruang perangkat aktif.
g. Sistem pendingin ruang perangkat aktif

1) Ruang perangkat aktif dilengkapi sistem pendingin yang baik yang mampu memelihara suhu ruang perangkat tersebut
2) Sistem pendingin ruang perangkat aktif harus menggunakan sistem pertukaran panas tidak langsung atau Air to Air He
Exchanger dengan spesifikasi minimum 60 W/C.
3) Ruang perangkat aktif juga dilengkapi dengan heat sink untuk membantu pertukaran panas di dalam cabinet yang sela
panas tersebut dibuang secara tidak langsung akan dikeluarkan melalui Air to Air Heat Exchanger.
4) Sistem pertukaran udara tidak memberikan kemungkinan debu atau benda-benda yang berbahaya terhadap perangkat
masuk ke dalam ruang perangkat aktif
5) Kondisi perangkat pendingin dapat dimonitor melalui sistem manajemen dan ditampilkan dalam bentuk grafik.
6) Heat exchanger harus diberi catuan dari rectifier.
7) Penggunaan Air Conditioner (AC) tidak diijinkan.

8) Bagan sirkulasi udara harus dicantumkan pada Kabinet secara umum sistem sirkulasi udara dengan metode Air to Air He
Exchanger dapat digambarkan seperti pada gambar.
Lampu Penerangan dalam Kabinet
Kabinet harus dilengkapi lampu penerangan dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Dilengkapi saklar on/off dimana lampu akan menyala bila pintu kabinet terbuka dan lampu akan mati bila pintu kabinet
b. Lampu harus mampu bertahan pada temperature operasi sampai dengan 60ºC.
c. Tegangan operasi lampu (43,2 s/d 55,2) VDC atau 220 ± 15% VAC/50 Hz.
Warna Kabinet
Kotak luar kabinet berwarna abu-abu terang.

Persyaratan Bahan Baku


Kabinet
Kabinet harus terbuat dari bahan logam/metal yang memiliki sifat tahan korosi, tahan cuaca, kuat dan kokoh serta tidak m
menghantarkan panas serta memiliki texture kasar.
Kelengkapan
Kelengkapan-kelengkapan lain yang digunakan dalam konstruksi kabinet harus terbuat dari bahan yang tahan korosi, kuat
menyebabkan perubahan mekanis, elektris maupun kimiawi.

a. Kelengkapan lain yang digunakan dalam konstruksi kabinet harus tahan terhadap korosi, kuat, dan tidak menyebabkan
perubahan mekanis, elektris, optis, maupun kimiawi terhadap terminal, sambungan fiber, maupun fiber itu sendiri.
b. Untuk kelengkapan berupa baut, mur, engsel pintu, dan sejenisnya, harus berbahan stainless steel austenitic 304.
c. Untuk kelengkapan lain yang terbuat dari bahan plastik, harus terbuat dari bahan plastik khusus untuk keperluan outdoo
dengan titik lunak minimal 80ºC.

d. Untuk kelengkapan lain yang terbuat dari bahan karet, harus memiliki ketahanan terhadap pelarut kimia. Uji ketahanan
kimia dilakukan selama 24 jam dengan bahan pelarut: 0.65 N-H2SO4, 0.1 N-NaOH, 0.1 N-NaCl, 0.1N-Na2SO4.
Persyaratan Operasi
Kemampuan Layanan
Perangkat kabinet minimal mampu digunakan untuk menempatkan perangkat aktif OLT yang membutuhkan catu daya di d
pengoperasiannya.
Kapasitas OLT

Ruang perangkat aktif OLT dalam kabinet harus mampu menampung OLT dengan kapasitas sesuai persyaratan OLT sbb:
FX-8: Uplink 8x10GE, Downlink 8x16=128 GPON port
FX-4: Uplink 8x10GE, Downlink 4x16=64 GPON port
Pizza box 7362: Uplink 8x10GE, Downlink 16 GPON port
Indikator dan Alarm
Kabinet harus dilengkapi dengan fasilitas system alarm (visual dan atau audible alarm) yang dihubungkan ke port managem
system untuk keperluan pemeliharaan sehingga dapat dimonitor dari jarak jauh. Management system mempunyai kemam
minimal memberi indikasi terjadinya gangguan antara lain :
a. Gangguan pada power supply antara lain pada catuan utama dan kondisi batere dan rectifier.
b. Gangguan pada pintu antara lain apabila pintu terbuka.
c. Kondisi suhu ruang perangkat aktif apabila mencapai batas maksimal yang dispesifikasikan. Perangkat sudah ada indikas
apabila ambient temperature dalam kabinet lebih besar dari 35°C.
d. Gangguan pada perangkat pendingin.
e. Deteksi asap.
Sistem Kontrol dan Monitoring
a. Aspek kontrol lokal: minimal berupa kontrol menghidupkan dan mematikan sumber catuan input utama (PLN/220Vac),
catuan (tegangan dc), pemutus catuan batere, test point untuk pengukuran tegangan dan arus.
b. Aspek monitor lokal: minimal berupa indikator ON, OFF dan FAIL.

c. Harus dilengkapi dengan port untuk akses kontrol dan monitor jarak jauh sesuai, dengan kemampuan monitoring nilai te
dan arus dengan resolusi maksimal 0,1 dan penyimpangan maksimal 2,5% dari nilai nominal yang diukur.
Sistem Catu Daya

a. Kabinet harus dilengkapi dengan terminal catuan tegangan arus searah ( 220 ± 15%) Vac/ 50 Hz dan catuan tegangan ar
balik (48 ± 20 %) Vdc sebagai sumber catuan perangkat aktif termasuk sistem pendingin (fan/heat exchanger).

b. Kabinet juga harus dilengkapi inlet catuan untuk memasukan catuan dari luar seperti genset untuk menjaga kondisi daru
c. Kabinet dilengkapi Ruang/Rak Rectifier untuk mencatu tegangan dc ke perangkat serta charging batere.
d. Kabinet dilengkapi dengan ruang batere, dimana batere ditempatkan pada rak khusus yang terpisah dengan rak perangk

e. Rak batere ditempatkan di bagian bawah atau samping dari kabinet untuk menghindari atau mengurangi panas dari sina
matahari.

f. Ruang batere harus dilengkapi sistem pendingin tersendiri untuk menjaga suhu ruang batere. Sistem pendingin yang dap
digunakan pada batere antara lain sistem fan, Air to Air Heat Exchanger atau metode primarily natural (free) convection an
changing materials (PCM).
g. Persyaratan batere yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Ditempatkan pada ruang/rak yang terpisah dari perangkat aktif dan terintegrasi didalam cabinet dengan pendingin ter

2) Kabel penghubung catuan positif batere diberi label positif atau berwarna merah atau biru, catuan negative diberi lab
negative atau berwarna hitam. jenis batere kering yang secara khusus digunakan untuk outdoor bukan untuk indoor dan
mampu beroperasi dengan baik pada suhu sampai dengan 500C.

3) Batere cadangan yang disediakan harus sesuai dengan kapasitas OLT dan memiliki kemampuan backup time minimal 4
Sistem Pengamanan

Secara keseluruhan perangkat OLT dan kabinet kelengkapannya, harus dilengkapi dengan pengamanan sebagai berikut:
a. Pengamanan perangkat terhadap:
1) Kondisi arus lebih (over current) dan kondisi tegangan lebih (over voltage).
2) Petir.
b. Aspek pengamanan optical sesuai dengan standar keamanan laser IEC 60825-2 versi terbaru.
Kondisi Lingkungan
a. Semua perangkat mampu dioperasikan tanpa degradasi pada kondisi:
1) Temperature (T): 0°C < T ≤ 65°C.
2) Relative Humidity (H): 10% < H ≤ 93%.
b. Tahan terhadap interferensi elektromagnetik sesuai dengan CISPR-22
c. Tahan terhadap frekuensi elektromagnetik sesuai dengan CISPR-24

d. Mempunyai total noise maksimum sebesar 65 dBA yang diukur pada jarak 1 m dari kabinet dan dengan ketinggian 1,5 m
permukaan tanah. Perangkat kabinet yang diukur adalah dalam kondisi dilengkapi dengan OLT, rectifier, batere dan keleng
lainnya dalam kondisi menyala (ON)
e. Selisih suhu antara ruang perangkat aktif dengan suhu luar pada saat siang hari dan traffic puncak maksimal 7°C
f. Suhu maksimum yang diukur pada modul perangkat aktif pada saat siang hari dan beban puncak maksimum 65°C.
Persyaratan Fisis dan Kimia
Sifat tampak
Kabinet yang terdiri dari kotak dan kelengkapannya harus bersih, rapi, tidak ada tanda-tanda kerusakan/retak dan korosi, y
dapat mengganggu fungsinya.
Kekedapan Terhadap Air Hujan
a. Kabinet harus kedap terhadap hujan maupun air kucuran.
b. Pengujian dilakukan setelah item-item uji fisik lainnya selesai dilakukan. Bilamana dipandang perlu, uji kekedapan terha
dapat dilakukan sebelum dan sesudah uji fisik lainnya

c. Pengujian dilakukan terhadap kabinet dalam keadaan tertutup, disemprot air selama 30 menit dari atas mengelilingi kab
dengan sudut 60⁰C dari bidang horizontal yang menyinggung bagian atas kabinet. Volume air yang digunakan sebesar 0.7
liter/menit dengan tekanan air 80 – 100 kN/m2 (referensi: IEC 60529, IP (Ingress Protection) Rating: IP X3 – spraying water
d. Setelah dilakukan uji kekedapan terhadap air hujan/kucuran, maka pada bagian dalam Kabinet tidak boleh terjadi adany
kebocoran/ kemasukan air.
Ketahanan Terhadap Perubahan Suhu

Kabinet dan kelengkapannya harus tahan terhadap perubahan suhu dengan batas minimum minus 20°C sampai dengan ba
60°C sebanyak 5 siklus dengan masing masing siklus 8 jam. tidak boleh terjadi ketidak-normalan, retak, perubahan
dimensi maupun perubahan warna.
Ketahanan Terhadap Panas yang Kering

Kabinet dan kelengkapannya harus tahan terhadap panas kering dengan suhu 60°C selama 14 hari. Setelah dilakukan uji ke
terhadap panas yang kering maka pada kabinet dan kelengkapannya tidak boleh terjadi ketidak-normalan, retak, perubaha
dimensi maupun perubahan warna dan perangkat aktif tetap dapat berfungsi secara sempurna.
Ketahanan Terhadap Benturan

Kotak luar kabinet harus tahan terhadap benturan. Setelah dilakukan uji ketahanan terhadap benturan dengan dibentur/d
bola logam berdiameter 25 mm seberat 0,5 kg dari ketinggian 2 meter tepat pada sisi-sisi bidang kabinet (dilakukan pada s
depan, belakang, kiri, kanan dan sisi atas) masing-masing satu kali, maka tidak boleh terjadi kerusakan atau retak pada kab
Ketahanan Terhadap Garam

Kabinet dan kelengkapannya harus tahan terhadap uji garam.


Setelah dilakukan uji ketahanan terhadap garam, maka pada kabinet dan kelengkapannya tidak boleh terjadi ketidak-norm
perubahan dimensi, perubahan warna maupun adanya tanda-tanda korosi.
Uji garam dilakukan dengan komposisi kabut garam sebagai berikut:
a. CaCl2.6H2O = 10 gram
b. MgSO4.7H2O = 10 gram
c. MgCl2.6H2O = 10 gram
d. NaCl = 10 gram
b. H2O (air murni) = 1 liter
Kekedapan Terhadap Debu
Ruang tempat instalasi perangkat aktif OLT harus kedap terhadap debu dan serangga.
Uji ketahanan terhadap debu dilakukan sebagai berikut:
a. Kabinet yang sudah diinstalasi secara sempurna dimasukkan ke dalam ruang uji kekedapan debu.
b. Pengujian kekedapan debu mengacu pada IEC 60529, IP (Ingress Protection) Rating: IP 5X selama 30 menit.
c. Setelah dilakukan uji kekedapan terhadap debu, maka pada bagian dalam Kabinet khususnya ruang terminasi perangkat
tidak boleh kemasukan debu dan perangkat OLT harus dapat bekerja normal.
Penandaan
a. Penandaan pada Kabinet untuk OLT tertera pada dinding kotak/kabinet berupa tonjolan atau cetakan atau dengan cara
jelas, mudah dibaca, tahan terhadap abrasi dan tahan terhadap zat kimia.
b. Penandaan tersebut minimal harus memuat informasi tentang merk/tipe, pabrik pembuat/tanda pengenal produsen/m
dagang serta tahun pembuatan.
Checklist

Anda mungkin juga menyukai