Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pekerja
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pekerja
ABSTRAK
Keselamatan Kerja Merupakan salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan
cara pencegahan penyakit akibat kerja, pengendalian ditempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan
dan rehabilitasi.Rendahnya standar penerapan program keselamatan kerja , salah satu penyebab adalah
kurangnya informasi dan pengetahuan pekerja tentang keselamatan kerja sehingga banyak pekerjayang
mempunyai sikap yang kurang mendukung atau tidak peduli terhadap penerapan keselamatankerja.
Penelitiini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan sikap dan praktek pekerja tentang
keselamatankerja. Pada akhirnya diharapkan dapat member kontribusi dalam meningkatkan produktifitas
sumber daya manusia di instansi, dan member dasar pemikiran tentang penerapan keselamatan kerja di
bagian PelayananMedik lingkungan kerja BKKM Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di Bagian
Pelayanan Medik Lingkungan kerja Balai Kesehatan Provinsi Jawa Barat metode penelitiansurveydengan
jumlah sempel 30 orang, dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini terdapat2 variable,
yaitu pengetahuan pekerja (X) sebagai variable bebas (dependent variable). Dan sikap pekerjatentang
keselamatankeja (Y) sebagai variable terkait (dependent variable). Hipotesis penelitian ini adalah; ada
gambaranpengetahuansikap dan praktek pekerja tentang keselamatan kerja. Terbukti dari hasil penelitian
ini, bahwa ada gambaran yang bermakna antara pengetahuan dan sikap pekerja tentangKeselamatanKerja.
Hal ini perlu mendapat perhatian dari para menejer dalam rangka meningkatkanstandar keselamatan
kerja di instansi, dengan membentuk sikap yang positif para pekerja melalui pelatihan–pelatihan, sehingga
diharapkan tercapai produktivitas sumber daya manusia yang optimal.
ABSTRACT
Keselamatan Kerja is a work safety effort that ensures a certain degree of health for employees through prevention
services, the controlling of the work environment according to health codes, the promotion of a healthy lifestyle,
treatments, and rehabilitation. The lack of an established standard regarding the work safety effort is one reason
that employees are often uninformed and indifferent about the issue of safety in their work environments. This
study aims to illustrate the attitudes held by employees towards Keselamatan Kerja and the degree of application
of the work safety effort displayed by employees. Ultimately, we would like to be able to contribute to the increase
of productivity of the workforce and to be able to implant the suggestion of the application of work safety efforts
in the medical service sector of West Java. This study was conducted in the medical service sector that served
the work environment of West Java’s health center. There were 30 people who served as samples from whom
data was gathered through surveys; a cross sectional approached was used. There are two variables in this
study: the employees’ knowledge of work safety efforts/Keselamatan Kerja as the independent variable (X) and
the employees’ attitudes regarding work safety efforts/Keselamatan Kerja as the dependent variable (Y). This
study’s hypothesisis that there will be a correlation between the knowledge regarding and attitudes held towards
work safety efforts. Results show that there was a significant relationship between the knowledge regarding
and attitudesheld rowards work safety efforts/Keselamatan Kerja. The above result needs to be brought to the
attention of managers of the medical service sector of West Java to encourage them to increase work safety
standards, which can be achieved through workshops and trainings. We also hope that this study can help
increaseand optimize the productivity of the sector’s workforce.
280
Agus Mi’raj D., Gambaran Pengetahuan dan Sikap Pekerja.... 281
Validitas adalah sejauh mana ketepatan sauatu alat ukur Pemilihan patokan ini dilakukan dengan
dalam mengukur suatu data. Untuk menguji validitas alat mempertimbangkansebaran nilai akhir (distribusi
ukur atau instrumen penelitian, terlebih dahulu di cari nilai frekuansi),sehingga diperoleh jumlah yang merata pada
(harga) korelasi dengan menggunakan rumus koefisien masing-masing kategori.
KorelasiProduct Moment Pearson sebagai berikut : Analisa univariat dalam penelitian ini Bertujuan
untukmenggambarkan distribusi masing-masing variabel
n ( ∑ XY) - ( ∑ X) ( ∑ Y) pengetahuandan variabel sikap dari hasil penelitian. Hasil
rxy = analisa univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi
√ { n∑ X2 - ( ∑ X) 2} { n∑ Y2 - ( ∑ Y) 2}
dan persentase dari tiap variabel.
Keterangan : P=∑X
rs : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Responden Xid
Y : Jumlah Skor total seluruh item Keterangan :
X : Jumlah Skor tiap item P = persentase skor rata-rata yang dicari,
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan ∑ X = adalah jumlah skor hasil penelitian, dan
membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Dinyatakan Xid = skor ideal untuk setiap variabel
valid, jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Tabel 3.2
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan terhadap Kategori Pernyataan Responden Berdasakan Skala Likert
15 orang karyawan yang mempunyai karakteristik umur, Kategori Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
jenis pekerjaan, beban resiko yang hampir sama dengan
Sangat setuju 5 1
respondenyang akan diteliti di Hyperkes Jln Golp Bandung.
Hasil uji validitas pada instrumen variabel pengetahuandan Setuju 4 2
sikap adalah ; dari 20 item pertanyaan variabel pengetahuan, Tidak setuju 2 4
17 pertanyaan dinyatakan valid dan 3 pertanyaantidak valid Sangat tidak setuju 1 5
( soal no 15, 19, 20). Dari 20 item pertanyaanvariabel sikap,
sebanyak 19 pertanyaan dinyatakanvalid dan 1 pertanyaan Tempat penelitian ini adalah di Bagian Pelayanan Medik
tidak valid (pertanyaanno. 9). Dengan soal yang tidak valid, dan Pelayanan Lingkungan Kerja Balai Kesehatan Kerja
penulis tidak memasukkandalam daftar pertanyaan yang Masyarakat Provinsi Jawa Barat dilaksanakan mulai bulan
diajukankepadaresponden dalam penelitian. Juli sampai dengan bulan Agustus 2012.
Jika suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat
digunakandua kali untuk mengukur gejala yang sama HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
denganhasil pengukuran relatif konsisten, maka alat ukur Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan
atau instrumen tersebut reliable. karakteristik masing-masing variabel yang diteliti (Hastono,
Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan 2006). Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini
membandingkanr hasil dengan nilai r tabel dalam reliabilitas adalahordinal, maka analisa univariat yang digunakan
nilai r adalah niali alpha. Dengan ketentuan bila nilai Alpha adalahdistribusi frekuensi dan persentase masing-masing
> r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. variabel.
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan terhadap Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data, tingkat
15 orang karyawan yang mempunyai karakteristikumur, pengetahuan responden dapat dikelompokan menjadi tiga;
jenis pekerjaan, beban resiko yang hampir sama dengan baik, cukup, dan kurang.
responden yang akan diteliti di Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat Provinsi Jawa Barat. Hasil uji reliabilitas Tabel 4.1
semuapertanyaan (17 item pengetahuan dan 19 item sikap) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan dan Sikap
dinyatakan reliabel. Tentang Keselamatan Kerja di Bagian Pelayanan Medik BKKM
Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah
melakukan pengolahan data yang meliputi sebagai berikut : No Variabel Frekuensi Persentase (%)
Pada proses pengolahan data perlu dilakukan pemberian
1 Baik 14 60
nilai/skoring yang meliputi :
1. Pemberian nilai (skoring) untuk masing-masing aspek 2 Cukup 10 22,5
variabel. 3 Kurang 6 17,5
2. Penjumlahan nilai akhir skoring Jumlah 30 100
3. Menghitung nilai akhir untuk masing-masing variabel
dengan menggunakan rumus : total skor dibagi skor Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 30 orang
maksimal dikalikan 100. respondenyang diwawancarai sebagian besar (60,0%)
4. Pengelompokkan penghitungan nilai akhir kedalam memilikitingkat pengetahuan baik, dan hanya sebagian
kategoridengan menggunakan kecenderungan nilai kecil saja yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang,
tengah (median) dengan ketentuan buruk apabila ≤ yaitu masing-masing sebesar 22,5% memiliki pengetahuan
mediandan baik apabila > median. cukup dan 17,5% dengan tingkat pengetahuan kurang. Jika
Agus Mi’raj D., Gambaran Pengetahuan dan Sikap Pekerja.... 283
data tersebut dikaitkan dengan pengalaman dan kesiapan dan terakhiryang berpengetahuan kurang. Sebaliknya
kerja, maka sebagian responden sudah memiliki modal respondendengan tingkat pengetahuan kurang lebih banyak
dasar berupa pengetahuan yang baik tentang Kesehatan dan yang bersikapnegatif tentang Keselamatan Kerja.
Keselamatan Kerja (K3).
Tabel 4.2 SIMPULAN DAN SARAN
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Tentang K3 Simpulan
di Bagian Pelayanan Medik Lingkungan Kerja Tahun 2012
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah
No Variabel Frekuensi % dikemukakanpeneliti pada bab sebelumnya, maka peneliti
1 Positif 20 55,0 dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai gambaran
2 Negatif 10 45,0 penetahuan sikap dan praktek pekerja tentang keselamatan
Total 30 100
kerja di bagian pelayanan medik di Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat Provinsi Jawa Barat tahun 2012.
Berdasarkan data pada tabel 4.2, dapat dilihat, mayoritas a. Sebagian besar responden di Bagian Pelayanan Medik
(55%) sikap responden tentang Keselamatan Kerja Lingkungan Kerja BKKM provinsi Jawa Barat memiliki
adalapositif. Untuk dapat berperilaku dan menerapkan pengetahuan yang baik tentang keselamatan kerja
KeselamatanKerja di Bagian pelayanan Medik diperlukan b. Dari hasil penelitian sebagian besar responden di bagian
sikap yang positif terhadap K3 tersebut. pelayanan medik di lingkungan kerja BKKM memiliki
Lebih dari setengahnya atau sebagian besar (60%) sikap positif tentang keselamatan kerja.
respondenmemiliki pengetahuan baik tentang Keselamatan Saran
Kerja,kuesioner yang digunakan terdiri dari 17 pertanyaan Berdasarkan hal tersebut diatas diatas, saran–saran yang
yang terdiri atas pengetahuan responden tentang pengertian dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
Keselamatan Kerja, aspek-aspek Keselamatan Kerja, tujuan 1. Bagi Manajemen Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Keselamatan Kerja, gambaran Keselamatan Kerja dengan agar meningkatkan Program Pendidikan dan Pelatihan
produktifitas kerja, faktor resiko terjadinya kecelakaan tentang Manajemen Keselamatan Kerja.
kerja,standar prosedur kerja, landasan hukum Keselamatan 2. Bagi institusi Pendidikan diharapkan hsil penelitian ini
Kerja dan manajemen Keselamatan Kerja. Berdasarkan dijadikan sebagai bahan referensi atau bahan bacaan
distribusi jawaban responden pengetahuan tentang aspek- untukmenambah penetahuan
aspekKeselamatanKerja dan kerugian langsungtidak 3. Bagi Peneliti Selanjutnya disarankan untuk menggali
menerapkan Keselamatan Kerja adalah dimensi pertanyaan faktor lain yang berhubungan dengan keselamatan kerja,
yang rendah nilai jawabannya. sehingga dapat mendukung atau membuktikan lebih
Lebih setengahnya dari responden yaitu 55% dari, lanjut hasil penelitian ini dan diperoleh kesimpulan yang
mempunyaisikap positif tentang keselamatan kerja. lengkap dan menyeluruh.
Sikapyang positif akan menjadi dasar yang kuat untuk
menerapkanKeselamatanKerja di instansi. Sikap pekerja ini DAFTAR PUSTAKA
pentingdiketahuiuntuk melihat kepatuhan pekerja tentang Arikuntoro, S, Prof, DR, 2006. Prosedur Penelitian Suatu
KeselamatanKerja. Teori terbentuknya sikap salah satunya Pendekatan Praktis. Rineka Cipta.
didasari atas pengetahuan yang baik terhadap sesuatu objek. Budiono, S. A.M., Yusuf, R.M.S, & Pusparini A, 2005.
Namun demikian secara kuantitas masih ada sebanyak 45% Hyperkesdan KK. Semarang : Bahan Penerbit
orang yang memiliki sikap negatif terhadap Keselamatan Universitas Diponogoro
Kerja. Buku Paduan Penulis dan penyusunan Skripsi. Bandung:
Pengetahuan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu STIKes Bhakti Kencana
baik, cukup, dan kurang, pengkategorian ini didasarkan Depnaker RI, 2009. Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
bahwakaryawan ini umumnya sudah pernah terpapar dengan SMK3. Jakarta
Keselamatan K erja, baik yang diperoleh pada saat di bangku Mufarokhah. L, 2006. Hubungan Pengetahuan Keselamatan
pendidikanmaupun melalui penyuluhandan pelatihanoleh Kerjadengan Pelaksanan Pencegahan kecelakaan
instansi, namun pemahaman dan aplikasinyamasih bervariasi. kerja pada karyawan Bagian Spinining Di PT
PrimatexcoIndonesia Batang. Program Sarjana
Hasil penelitian menunjukanbahwa sebagianbesardari
UniversitasNegeri Semarang.
respondenmemiliki tingkat pengetahuanyang baik.
Muhaimin Iskandar, Depnaker, 2011. 2, www.kabarbisnis.
Secara teori pengetahuan berhubungan dengan baik com diperoleh tanggal 15 April 2011)
buruknyaatau positif dan negatif sikap seseorang terhadap Notoadmodjo, S, Prof, Dr, 2007. Promosi Keselamatan
Keselamatan kerja. Pengetahuan merupakan dasar dari Kerja dan Ilmu Prilaku. Jakarta :Rineka Cipta
pembentukan sikap Rahardi C, 2011. 2, www.kabarbisnis.com diperoleh tanggal
Dari hasil analisa, secara persentase responden 15 April 1012).
berpengetahuanbaik tentang Keselamatan Kerja lebih Ramli S., 2010. sistim manajemen Keselamatan Kerja
banyakmemiliki sikap positif tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001, Jakarta; Dian
Kerjatersebut, diikuti responden berpengetahuan cukup Rakyat
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 6, September 2012. Hal. 280-284 284