Anda di halaman 1dari 24

I.

Judul Percobaan : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

II. Tanggal Percobaan : Kamis, 5 Oktober 2023 Pukul 07.00 WIB

III. Selesai Percobaan : Kamis, 5 Oktober 2023 Pukul 09.30 WIB

IV. Tujuan Percobaan :


Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu konsentrasi zat
pereaksi, luas permukaan sentuhan, temperatur, dan katalis.

V. Dasar Teori
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju pengurangan pereaksi atau pertambahan
produk untuk satuan waktu. Hukum laju sebanding dengan konsentrasi komponen
pereaksi yang menentukan laju reaksi. Reaksi kimia akan terjadi jika molekul-molekul
bertumbukan satu sama lain. Teori tumbukan dari laju reaksi adalah suatu model yang
mengasumsikan bahwa agar reaksi terjadi, molekul pereaksi harus bertumbukan dengan
energi yang lebih besar daripada nilai minimum yang ada dan dengan orientasi yang
tepat (searah sumbu utama) (Yayan, 2013). Terdapat istilah energi aktivasi dalam reaksi
kimia atau disebut juga dengan energi pengaktifan. Energi aktivasi merupakan energi
kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antar
molekul menghasilkan zat hasil reaksi (Sandri, 2009).

Widjajanti menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi,


faktor- faktor tersebut meliputi konsentrasi pereaksi, luas permukaan pereaksi,
temperatur reaksi, dan penggunaan katalisator dalam reaksi kimia.

1. Konsentrasi

Umumnya laju reaksi pada temperatur tetap lebih sering dinyatakan sebagai
laju perubahan konsentrasi komponen- komponennya dalam sistem, sehingga
dapat dikatakan bahwa laju reaksi bergantung pada konsentrasi pereaksi atau
hasil reaksi. Ketergantungan laju reaksi pada konsentrasi pereaksi atau hasil
reaksi diungkapkan sebagai persamaan laju reaksi atau hukum laju

2. Luas permukaan

3. Temperatur
4. Katalis

Secara umum, hubungan antara laju reaksi dan konsentrasi zat-zat pereaksi hanya
diperoleh dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang menyatakan hubungan
antara konsentrasi zat pereaksi dan laju reaksi disebut orde reaksi.

Dimana a dan b adalah reaktan g dan h adalah produknya dan a b g h adalah


koefisien penyetara reaksi secara umum hukum lajunya adalah a dan b adalah
konsentrasi molar m dan n yang ditentukan dari data eksperimen umumnya kecil dan
tidak selalu sama dengan koefisien a dan b sedangkan k adalah konstanta laju yang
nilainya dipengaruhi oleh suhu dan jika ada katalis, semakin tinggi harganya maka
semakin cepat pula reaksi berlangsung.
Rephrase
Rephrase
Rephrase
VI. Alat dan Bahan
Alat:
- Labu ukur 250 ml
- Stopwatch
- Gelas ukur
- Penjepit
- Pipet tetes
- Gelas kimia
- Mortal + alu
- Balon
- Tabung reaksi
- Pengaduk gelas
- Termometer

Bahan :

- HCl Pekat, 3M, 0,5M, dan 1M

- Na2S2O3 0,05M

- Padatan CaCO3

- KMNO4 0,1M

- H2C2O4 0,1M

- H2SO4 0,5M
I. Alur Percobaan
1. Percobaan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
5 ml larutan natrium tiosulfat 0,05M

-Dituangkan ke dalam gelas kimia A, B, C, D

A B C D
-Ditambahkan 5 ml -Ditambahkan 10 ml -Ditambahkan 15 ml -Ditambahkan 25 ml
HCl 3M aquades aquades aquades
-Dikocok hingga -Dikocok hingga -Dikocok hingga -Dikocok hingga
homogen homogen homogen homogen
-Nyalakan stopwatch -Ditambahkan 5 ml -Ditambahkan 5 ml -Ditambahkan 5 ml
saat penambahan HCl HCl 3M dan dikocok HCl 3M dan dikocok HCl 3M dan dikocok
-Dihentikan lagi hingga homogen lagi hingga homogen lagi hingga homogen
stopwatch saat larutan -Nyalakan stopwatch -Nyalakan stopwatch -Nyalakan stopwatch
menjadi keruh saat penambahan HCl saat penambahan HCl saat penambahan HCl
-Membuat kurva 1/t -Dihentikan -Dihentikan -Dihentikan
-Menentukan orde stopwatch saat stopwatch saat stopwatch saat larutan
reaksi larutan menjadi keruh larutan menjadi keruh menjadi keruh
-Membuat kurva 1/t -Membuat kurva 1/t -Membuat kurva 1/t
-Menentukan orde -Menentukan orde -Menentukan orde
reaksi reaksi reaksi
Hasil Hasil Hasil Hasil

Reaksi:
1. Na2SO3 + H2O(l) Na2S2O3(aq)
2. Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + S(s) + SO2(g) + H2O(l)
2. Percobaan pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi
Padatan CaCO3

Padatan CaCO3 Padatan CaCO3 yang


-Diisi balon dengan padatan CaCO3 sudah dihaluskan
-Dipasangkan balon pada Erlenmeyer -Diisi balon dengan padatan CaCO3 yang
yang berisi HCl 10 ml 1M sudah dihaluskan
-Dinyalakan stopwatch secara -Dipasangkan balon pada Erlenmeyer yang
bersamaan saat CaCO3 pada balon berisi HCl 10 ml 1M
dijatuhkan -Dinyalakan stopwatch secara bersamaan saat
-Diukur waktu yang diperlukan balon CaCO3 yang telah halus pada balon
untuk terisi karbondioksida dijatuhkan
-Diukur waktu yang diperlukan balon untuk
terisi karbondioksida
Hasil Hasil

Reaksi:
CaCO3(aq) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
3. Percobaan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi

H2C2O4 KMnO4
-Diencerkan 10 tetes asam oksalat -Diencerkan 10 tetes KMnO4 hingga
hingga volumenya 5 ml (Larutan A) volumenya 5 ml (Larutan B)

300 350 400 450 500


-Dimasukkan 2 -Dimasukkan 2 -Dimasukkan 2 -Dimasukkan 2 -Dimasukkan 2
tetes larutan A tetes larutan A tetes larutan A tetes larutan A tetes larutan A
dan 2 tetes dan 2 tetes dan 2 tetes dan 2 tetes dan 2 tetes
larutan asam larutan asam larutan asam larutan asam larutan asam
sulfat 0,5M ke sulfat 0,5M ke sulfat 0,5M ke sulfat 0,5M ke sulfat 0,5M ke
dalam tabung dalam tabung dalam tabung dalam tabung dalam tabung
reaksi reaksi reaksi reaksi reaksi
-Ditambahkan 1 -Dipanaskan -Dipanaskan -Dipanaskan -Dipanaskan
tetes larutan B, hingga suhu hingga suhu hingga suhu hingga suhu
nyalakan 350C 400C 450C 500C
stopwatch saat -Ditambahkan 1 -Ditambahkan 1 -Ditambahkan 1 -Ditambahkan 1
tetes terakhir tetes larutan B, tetes larutan B, tetes larutan B, tetes larutan B,
-Dicatat waktu nyalakan nyalakan nyalakan nyalakan
yang diperlukan stopwatch saat stopwatch saat stopwatch saat stopwatch saat
hingga warna tetes terakhir tetes terakhir tetes terakhir tetes terakhir
larutan hilang -Dicatat waktu -Dicatat waktu -Dicatat waktu -Dicatat waktu
-Dibuat tabel yang diperlukan yang diperlukan yang diperlukan yang diperlukan
pengamatan dan hingga warna hingga warna hingga warna hingga warna
kurva 1/t larutan hilang larutan hilang larutan hilang larutan hilang
-Dibuat tabel -Dibuat tabel -Dibuat tabel -Dibuat tabel
pengamatan dan pengamatan dan pengamatan dan pengamatan dan
kurva 1/t kurva 1/t kurva 1/t kurva 1/t
Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil

1. H2C2O4(aq) + H2O(l) H2C2O4(aq)


2. KMnO4(aq) + H2O(l) KMnO4(aq)
3. 2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) K2SO4(aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)
4. Percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Larutan KMnO4 0,1M
-Diencerkan 10 tetes KMnO4
dengan air hingga volume 10 ml

Tabung reaksi 1 Tabung reaksi 1

-Dimasukkan 2 tetes H2C2O4 0,1M ke -Dimasukkan 2 tetes H2C2O4 0,1M ke


dalam tabung reaksi dalam tabung reaksi
-Ditambahkan 2 tetes asam sulfat dan -Ditambahkan 2 tetes asam sulfat dan 1
1 tetes larutan encer KMnO4, tetes mangan (II) sulfat 0,5M, nyalakan
nyalakan stopwatch saat penambahan stopwatch saat penambahan terakhir
terakhir -Dihentikan stopwatch saat warna
-Dihentikan stopwatch saat warna KMnO4 hilang
KMnO4 hilang -Dicatat waktu yang diperlukan
-Dicatat waktu yang diperlukan

Hasil Hasil

Reaksi:
1. KMnO4(aq) + H2O(l) KMnO4(aq)
2. 2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + H2SO4(aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)
II. Hasil Pengamatan
No Hasil Pengamatan Dugaan / Kesimpulan
Perc Prosedur Percobaan Sebelum Sesudah Reaksi
.
1 Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi -Larutan Gelas A Na2S2O3 (aq) + Berdasarkan
Reaksi antara Natrium Tiosulfat (Na2SO3) dan Asam Klorida Na2SO3 tidak 5 ml Na2SO3 + H2O(l) percobaan yang
(HCl) berwarna 5 ml HCl 3M Na2S2O3 (aq) dilakukan dapat
5 mL larutan Natrium Tiosulfat 0,05 -Larutan HCl = berwarna disimpulkan bahwa
M
-Dituang ke dalam gelas A, B, C, D 3M tidak putih keruh++ Na2S2O3 (aq) + pengaruh
berwarna + 2HCl(aq) konsentrasi pada
A B C D -Aquades tidak 2NaCl(aq) + S(s) laju reaksi,
-Ditambah -Ditambah -Ditambah -Ditambah berwarna + SO2(g)+H2O(l) semakin tinggi
kan 5 ml kan 10 ml kan 15 ml kan 25 ml Gelas B konsentrasi
HCl 3M aquades dan aquades dan aquades dan 5 ml Na2SO3 + Na2SO3 maka
-Dikocok dikocok dikocok dikocok 5 ml HCl 3M+ larutan semakin
hingga hingga hingga hingga 10 ml aquades keruh dan semakin
homogen homogen homogen homogen = berwarna cepat bereaksi yang
-Nyalakan -Ditambah -Ditambah -Ditambah putih keruh++ dibuktikan dengan
stopwatch kan 5 ml kan 5 ml kan 5 ml perubahan waktu
saat HCl 3M dan HCl 3M dan HCl 3M dan yaitu:
penambahan dikocok lagi dikocok lagi dikocok lagi T1 = 160 detik
HCl hingga hingga hingga Gelas C T2 = 299 detik

-Dihentikan homogen homogen homogen 5 ml Na2SO3 + T3 = 463 detik

stopwatch -Dinyalakan -Dinyalakan -Dinyalakan 5 ml HCl 3M+ T4 = 663 detik

saat larutan stopwatch stopwatch stopwatch 15 ml aquades

menjadi saat saat saat = berwarna

keruh penambahan penambahan penambahan putih keruh++

-Membuat HCl HCl HCl


kurva 1/t -Dihentikan -Dihentikan -Dihentikan Gelas D

-Menentu stopwatch stopwatch stopwatch 5 ml Na2SO3 +

kan orde saat larutan saat larutan saat larutan 5 ml HCl 3M+

reaksi menjadi menjadi menjadi 25 ml aquades

keruh keruh keruh = berwarna

-Membuat -Membuat -Membuat putih keruh+

kurva 1/t kurva 1/t kurva 1/t


-Menentu -Menentu -Menentu
kan orde kan orde kan orde
reaksi reaksi reaksi
2 Pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi Sebelum Sesudah
Reaksi antara Kalium Karbonat dan Asam Klorida -Padatan -Butiran CaCO3 (aq) +

Padatan CaCO3 CaCO3 CaCO3 dalam 2HCl(aq)


berbentuk balon, CaCO3 CaCl2 (aq) +
butiran warna + HCl balon H2O(l)+CO2(g)
Padatan CaCO3 yang
Padatan CaCO3
putih mengembang
sudah dihaluskan
-Diisi balon dengan padatan
-Diisi balon dengan padatan
CaCO3 -Padatan -Serbuk halus
CaCO3 yang sudah
-Dipasangkan balon pada CaCO3 CaCO3 dalam
dihaluskan
Erlenmeyer yang berisi HCl berbentuk balon, CaCO3
-Dipasangkan balon pada
10 ml 1M padatan yang + HCl balon
Erlenmeyer yang berisi HCl
-Dinyalakan stopwatch dihaluskan tidak
10 ml 1M
secara bersamaan saat mengembang
-Dinyalakan stopwatch
CaCO3 pada balon - HCl 1 M
secara bersamaan saat
dijatuhkan tidak berwarna
CaCO3 yang telah halus
-Diukur waktu yang
pada balon dijatuhkan
diperlukan balon untuk
-Diukur waktu yang
terisi karbondioksida
diperlukan balon untuk
terisi karbondioksida

Hasil Hasil
3 Pengaruh temperatur pada laju reaksi Sebelum Sesudah
Reaksi antara Kalium Permanganat dan Asam Oksalat -Larutan -Larutan A: KMnO4 (aq) + Semakin tinggi
H2C2O4 KMnO4 H2C2O4 0,1M : H2C2O4 0,1M + 5C2H2O(aq) + temperatur, maka

-Diencerkan 10 tetes asam -Diencerkan 10 tetes kalium tidak berwarna aquades hingga 3H2SO4 (aq) semakin cepat laju

oksalat hingga volumenya permanganat hingga 5 ml: tidak K2SO4 (aq) + reaksinya sehingga
0
0
30menjadi 0
35(larutan
5 ml A) 40
0
450 menjadi 50
volumenya 5 ml -Larutan berwarna 8H2O(l) + waktu yang
-Dimasuk -Dimasuk -Dimasuk -Dimasuk
(larutan B) -Dimasuk H2SO4 : tidak 10CO2(g) dibutuhkan semakin
kan 2 tetes kan-Disiapkan
2 tetes kan 2 tetes
tabung kan 2 tetes
reaksi kan 2 tetes berwarna -Larutan B: kecil.
larutan A larutan A larutan A larutan A larutan A KMnO4 0,1M + KMnO4 (aq) +
dan 2 tetes dan 2 tetes dan 2 tetes dan 2 tetes dan 2 tetes -Larutan aquades hingga H2O(l)
larutan larutan larutan larutan larutan KMnO4 0,1M : 5 ml: berwarna KMnO4 (aq)
asam sulfat asam sulfat asam sulfat asam sulfat asam sulfat berwarna ungu ungu
0,5M ke 0,5M ke 0,5M ke 0,5M ke 0,5M ke H2C2O4 (aq) +
dalam dalam dalam dalam dalam -H2O(l) : tidak Suhu 30° C: H2O(l)
tabung tabung tabung tabung tabung berwarna 2 tetes larutan H2C2O4 (aq)
reaksi reaksi reaksi reaksi reaksi A + 2 tetes
H2SO4 0,5 M
tidak
berwarna
+ Larutan B
-Ditambah -Dipanas -Dipanas -Dipanas -Dipanas
kan 1 tetes kan hingga kan hingga kan hingga kan hingga
0
larutan B, suhu 350 C suhu 40 C suhu 450 C suhu 500 C
nyalakan -Ditambah -Ditambah -Ditambah -Ditambah
stopwatch kan 1 tetes kan 1 tetes kan 1 tetes kan 1 tetes
saat tetes larutan B, larutan B, lar hingga larutan B,
terakhir nyalakan nyalakan warna nyalakan
-dicatat stopwatch stopwatch larutan stopwatch
waktu yang saat tetes saat tetes hilang saat tetes
diperlukan terakhir terakhir -Dibuat terakhir
hingga -Dicatat -Dicatat tabel -Dicatat
warna waktu yang waktu yang pengama waktuyang
larutan diperlukan diperlukan tan dan diperlukan
hilang hingga hingga hingga
-dibuat warna warna warna
tabel larutan larutan larutan
pengama hilang hilang hilang
tan dan -Dibuat -Dibuat -Dibuat
kurva 1/t tabel tabel tabel
pengama pengama pengama
tan dan tan dan tan dan

Hasil
Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil
kurva 1/t kurva 1/t kurva 1/t kurva 1/t

Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil

4 Pengaruh katalis pada laju reaksi Sebelum Sesudah


KMnO4 0,1M -Larutan -Larutan KMnO4(aq) + Waktu yang
-Diencerkan 10 tetes KMnO4 0,1 M KMnO4(aq): KMnO4+H2O H2O(l) diperlukan sampai
dengan air hingga volume 10 ml berwarna ungu menjadi ungu KMnO4(aq) warna larutan
-Larutan muda++ menjadi hilang lebih
Tabung reaksi 1 Tabung reaksi 1
H2C2O4(aq): -Larutan encer cepat pada larutan
-Dimasukkan 2 tetes H2C2O4 -Dimasukkan 2 tetes H2C2O4 tidak berwarna KMnO4 + 2KMnO4(aq) + yang ditambahkan
0,1M ke dalam tabung reaksi 0,1M ke dalam tabung reaksi -Larutan H2C2O4+H2SO4 5H2C2O4(aq) + mangan (II) sulfat.
-Ditambahkan 2 tetes asam -Ditambahkan 2 tetes asam H2SO4(aq): menjadi ungu 3H2SO4(aq)
sulfat dan 1 tetes larutan encer sulfat dan 1 tetes mangan (II) tidak berwarna muda++, tidak 2MnSO4(aq) +
KMnO4, nyalakan stopwatch sulfat 0,5M, nyalakan -Larutan berwarna=170s H2SO4(aq) +
saat penambahan terakhir stopwatch saat penambahan Mangan (II) -Larutan encer 8H2O(l) +
-Dihentikan stopwatch saat terakhir sulfat: tidak KMnO4 + 10CO2(g)
warna KMnO4 hilang -Dihentikan stopwatch saat berwarna H2C2O4+H2SO4
-Dicatat waktu yang warna KMnO4 hilang +MnSO4
diperlukan -Catat waktu yang diperlukan menjadi ungu
Hasil Hasil muda++, tidak
berwarna=2 s
III. Analisis dan Pembahasan
Pada percobaan yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
d e n g a n tujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai macam faktor yang
mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi larutan, luas permukaan sentuhan, suhu
atau temperatur, dan penggunaan katalis.

Alat yang digunakan ada labu erlenmeyer 250 ml, stopwatch, gelas ukur, penjepit,
pipet tetes, gelas kimia, mortal dan alu, balon, tabung reaksi dan rak, pengaduk gelas,
serta termometer. Bahan-bahan yang diperlukan ada Natrium Tiosulfat 0,05M, Asam
Klorida 3M, 0,5M, dan 1M, padatan CaCO3, Asam Oksalat 0,1M, Asam Sulfat 0,5M,
Kalium Permanganat 0,1M, dan Mangan (II) Sulfat.
Percobaan pertama

Pada percobaan pertama yaitu pengaruh konsentrasi pada laju reaksi dengan
mereaksikan antara natrium tiosulfat dengan asam klorida. Mula-mula 5ml larutan
Na2S2O3 dimasukkan ke dalam gelas kimia yang telah diberi label (A, B, C, D). Untuk
gelas B,C,dan D ditambahkan berturut-turut 10 ml, 15 ml dan 25 ml aquades. Gelas
kimia kemudian dikocok secara hati-hati agar terjadi pencampuran yang sempurna.
Larutan Na2S2O3 tidak berwarna. Setelah itu ditambahkan 5ml larutan HCl 3M pada
masing-masing gelas B, C, D dan dikocok lagi hingga homogen. Larutan HCl tidak
berwarna. Stopwatch dinyalakan saat penambahan HCl dan dihentikan tepat pada saat
terjadi kekeruhan pada larutan. Setelah larutan Na2S2O3 ditambahkan dengan 5ml HCl,
larutan berubah warna menjadi putih keruh. Gelas A membutuhkan waktu 160 detik.
Gelas B membutuhkan waktu 299 detik. Gelas C membutuhkan waktu 463 detik.
Gelas D membutuhkan waktu 663 detik untuk berubah warna menjadi putih keruh.
Reaksi yang terjadi ialah:
Na2S2O3(l) + H2O(aq) Na2S2O3(aq)

Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + SO2(g) + S(s) + H2O(l)

Pada percobaan ini konsentrasi Na 2S2O3 pada gelas A tidak sama dengan gelas
lainnya, karena terjadi pengenceran pada gelas B, C, D, sedangkan yang dibuat tetap
adalah HCl baik konsentrasi ataupun volumenya dan responnya adalah waktu yang
dibutuhkan untuk larutan menjadi keruh. Ketika masing-masing gelas kimia
ditambahkan HCl 3M terjadi kekeruhan. Kekeruhan pada reaksi ini disebabkan oleh
pembebasan belerang (S) atau adanya endapan belerang (S) dan gas yang dihasilkan
adalah SO2. Fungsi HCl pada percobaan ini adalah untuk menguraikan natrium tiosulfat
menjadi SO2, S, dan H2O. Dengan adanya S dapat diketahui dari warna larutan yang
putih keruh. Dari percobaan ini diperoleh data sebagai berikut:

Pengenceran:

Gelas A Gelas C
M1×V1 = M2×V2 M1×V1 = M2×V2
0,05×5 = M2×5 0,05×5 = M2×20
0,25 = M2× 5 0,25 = M2×20
M2 = 0,05 M M2 = 0,012 M

Gelas B Gelas D
M1×V1 = M2×V2 M1×V1 = M2×V2
0,05×5 = M2×15 0,05×5 = M2×30
0,25 = M2×15 0,25 = M2×30
M2 = 0,016 M M2 = 0,008 M

Gelas Na2SO3 HCl Aquades Waktu (s) V (1/t)

A 0,05 M 3M - 160 s 0,006

B 0,016 M 3M 10 M 299 s 0,003

C 0,012 M 3M 15 M 463 s 0,002

D 0,008 M 3M 25 M 663 s 0,001

Kurva Konsentrasi

Orde Reaksi:
V c K [Na2 S 2 O3 ] x HCl y
=
V d K [Na2 S 2 O3 ] x HCl y
DIAGRAM JUGA BELOMMMMMM
Dari grafik pengaruh konsentrasi larutan Na 2S2O3 terhadap laju reaksi tersebut
dapat diketahui bahwa ada pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi yang ditandai
dengan waktu yang dibutuhkan oleh larutan untuk berubah menjadi putih keruh. Laju
reaksi akan semakin cepat seiring bertambahnya konsentrasi pereaksi begitu juga
sebaliknya. Jika konsentrasi pereaksi bertambah, maka jumlah partikel pereaksi akan
semakin banyak. Semakin bertambahnya jumlah partikel pereaksi maka akan semakin
mudah terjadi tumbukan antar partikel pereaksi sehingga kemungkinan terjadinya reaksi
semakin besar. Hal inilah yang menyebabkan jika konsentrasi pereaksi semakin besar
maka dapat menyebabkan laju reaksi semakin cepat.
Percobaan kedua

Percobaan ketiga

Pada percobaan ketiga bertujuan untuk menguji faktor temperatur terhadap laju
reaksi. Untuk mengujinya dilakukan dengan mengencerkan 10 tetes H 2C2O4 hingga
volumenya 5 ml dan diberi label larutan A, kemudian mengencerkan 10 tetes KMnO 4
hingga volumenya 5 ml dan diberi label larutan B. Untuk percobaan pertama,
ditambahkan 2 tetes larutan A dan ditambahkan 2 tetes larutan asam sulfat 0,5M pada
tabung reaksi I. Diukur suhu awalnya, lalu ditambahkan 1 tetes larutan B bersama
dengan dijalankannya stopwatch. Stopwatch diberhentikan saat warnanya menghilang.
Untuk percobaan kedua, ditambahkan 2 tetes larutan A dan ditambahkan 2 tetes larutan
asam sulfat 0,5 M ke dalam tabung reaksi sebanyak 4 tabung. Dicatat suhu awalnya,
kemudian dipanaskan sampai suhu 50°C, 45°C, 40°C, 35°C (pemanasan dimulai dari
suhu yang lebih tinggi). Setelah mencapai suhunya, ditambahkan 1 tetes larutan B. Saat
penambahan larutan B, stopwatch dijalankan dan diberhentikan saat warnanya hilang.
Reaksi yang terjadi yaitu:
1. H2C2O4(aq) + H2O(l) H2C2O4(aq)
2. KMnO4(aq) + H2O(l) KMnO4(aq)
3. 2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) K2SO4(aq) + 8H2O(l) + 10CO2(g)

Dari percobaan ketiga diperoleh data sebagai berikut:

Suhu Waktu V = (1/t)

30oC 120 0,008

35oC 90 0,011

40oC 22 0,045

45oC 11 0,090

50oC 7 0,142

Percobaan keempat

Pada percobaan keempat bertujuan untuk menguji faktor katalis terhadap laju reaksi.
Untuk mengujinya, dilakukan percobaan dengan mengencerkan 10 tetes larutan KMnO 4
0,1 M hingga volumenya 10 ml. Tabung I ditambahkan 2 tetes larutan C 2H2O4 0,1 M
dan 2 tetes larutan H2SO4 0,5 M. Larutan encer KMnO4 dimasukkan dalam tabung
reaksi I dan dijalankan stopwatch saat penambahan terakhir serta dihentikan saat warna
KMnO4 hilang. Waktu yang dibutuhkan yaitu 170 detik. Pada tabung II ditambahkan 2
tetes larutan C2H2O4 0,1 M dan 2 tetes larutan H 2SO4 0,5 M dan ditambahkan 1 tetes
MnSO4 0,5 M . Larutan encer KMnO 4 dimasukkan dalam tabung reaksi II dan
dijalankan stopwatch serta dihentikan saat warna permanganat hilang. Waktu yang
dibutuhkan yaitu 2 detik. Reaksi yang terjadi yaitu:

Dari percobaan keempat diperoleh data sebagai berikut:


Percobaan ke Katalis Waktu (s) V = (1/t)
1 Tanpa Katalis 107 s 0,009

2 Dengan Katalis 2s 0,5

Penambahan asam sulfat untuk memberi suasana asam. Reaksi ini harus diberi
suasana asam karena reaksi ini termasuk reaksi redoks, jadi membutuhkan suasana
asam atau basa. Jika diberi suasana basa maka menghasilkan MnO 2, maka dari itu
untuk bisa mengurai KMnO4 menjadi Mn2- dibutuhkan suasana asam. Mn2- bereaksi
dengan anion sulfat membentuk MnSO4 yang tidak berwarna sehingga laju reaksi yang
terjadi dapat terdeteksi. Warna KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu
-
akibat penambahan asam sulfat yang membentuk garam sulfat dengan ion MnO4 dan
garam tersebut tidak berwarna, sehingga warna KMnO4 yang berwarna ungu semakin
lama menjadi pudar dan akhirnya hilang.
Percobaan ini menguji pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Katalis berperan
penting, karena katalis berfungsi untuk mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu tanpa mengalami perubahan oleh reaksi itu sendiri. Katalis bukan sebagai
pereaksi ataupun produk, katalis menurunkan energi aktivasi sehingga jika ke dalam
suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini
disebabkan karena zat-zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.
Kehadiran katalis dalam suat u reaksi dapat memberikan mekanisme alternatif untuk
menghasilkan hasil reaksi dengan energi yang lebih rendah dibandingkan dengan
reaksi yang tanpa katalis. Energi pengaktifan yang lain lebih rendah menunjukkan
bahwa jumlah bagian dari molekul- molekul yang memiliki energi kinetik cukup untuk
bereaksi jumlahnya lebih banyak. Jadi kehadiran katalis adalah meningkatkan adanya
tumbukan yang efektif, yang berarti juga memperbesar laju reaksi.

IV. Diskusi
Pada teori praktikum percobaan kedua, balon yang berisi padatan CaCO 3 yang
dihaluskan mengembang lebih cepat daripada balon yang berisi padatan CaCO 3.
Namun, pada praktikum yang dilakukan pada balon yang berisi padatan CaCO 3
mengembang lebih cepat dibandingkan dengan balon yang berisi padatan CaCO 3 yang
dihaluskan. Hal ini dapat disebabkan oleh kontaminasi pada bahan yang menyebabkan
bahan tidak bereaksi sebagaimana mestinya atau padatan CaCO 3 yang kurang halus
sehingga hanya sebagian partikel dari senyawa tersebut yang bertumbukan dengan
pereaksi.

V. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada percobaan pertama, pengaruh konsentrasi menunjukkan bahwa semakin tinggi


konsentrasi Na2S2O3 maka larutan semakin keruh dan semakin cepat bereaksi. Hal
ini dibuktikan dengan perubahan waktu yaitu:
t1= 160
t2 = 299 s
t3 = 463 s
t4 = 663 s
2. Pada percobaan kedua, berdasarkan teori semakin luas permukaan zat maka reaksi
berlangsung lebih cepat. Namun, dalam percobaan ini balon yang berisi padatan
CaCO3 lebih cepat mengembang dibandingkan dengan padatan CaCO3 yang
dihaluskan. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan waktu yang diperlukan yaitu:
t1 = 264 s
t2 = 630 s
3. Pada percobaan ketiga, semakin tinggi temperatur, maka semakin cepat laju
reaksinya sehingga waktu yang dibutuhkan semakin kecil. Hal ini dibuktikan
dengan pengamatan waktu yang diperlukan yaitu:
t1 = 120 s
t2 = 90 s
t3 = 22 s
t4= 11 s
t5 = 7 s
4. Pada percobaan keempat, penambahan MnSO4 sebagai katalis membuat reaksi
berlangsung lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan waktu yang
diperlukan yaitu:
t1 = 107 s
t2 = 2 s
Daftar Pustaka
Cotton, F.A. dan Wilkinson, G., 1989.Kimia Anorganik Dasar,diterjemahkan
oleh Sahati Suharto. 1989. Jakarta:UI-Press.
Shevla, G., 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Edisi Kelima, diterjemahkan oleh L. Setiono dan Hadyana
Pudjaatmaka. Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Tim. 2022. Panduan Praktikum Kimia Dasar. Surabaya: Unesa UNIPRESS.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Oxtoby, D.W. 2001. Kimia Modern. Jakarta: Erlangga
Rohmah, Jamilatur dan Chylen S.R., 2020. BUKU AJAR KIMIA ANALISIS.
Sidoarjo: UMSIDA Press.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Chemistry For High School 2 Year XI.
Jakarta: Yudhistira.
Sunarya, Yayan. 2013. Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya.
Widjajanti, Endang. 2007. KINETIKA KIMIA. UNY: FMIPA.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai