Anda di halaman 1dari 6

PAJAK PENGHASILAN PPH PASAL 23

A. Menghitung PPh Pasal 23 atas penghasilan sewa


Penghasilan sewa merupakan penghasilan yang diterima suatu perusahaan karena telah
menyewakan aktivanya untuk perusahaan lain.
Dalam PPh pasal 23 wajib pajak dikenakan pemotongan pajak sebesar 2% dari jumlah
bruto atas sewa dan penghasilan lain terkait penggunaan harta. Sewa dan penghasilan
terutang lain yang berasal dari penggunaan tanah dan bangunan dikecualikan dari pajak
ini.

Rumus : 2% x penghasilan bruto

Contoh soal :
Pada tanggal 11 Januari 2014 PT STIKMAS menyewa alat berat dari CV RAHAYU
dengan biaya sewa sebesar Rp.75.000.000. Berapa besar PPh Pasal 23 atas sewa yang
harus dipotong PT STIKMAS sebagai pemberi penghasilan atas sewa dari CV RAHAYU
?

Tarif PPh Pasal 23 atas sewa = 2%


Biaya sewa alat berat = Rp.75.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa :
= 2% x Rp.75.000.000
= Rp. 1.500.000

Jadi, CV RAHAYU hanya akan menerima pembayaran sewa dari PT STIKMAS setelah
dipotong pajak PPh 23 sebesar :
= Rp.75.000.000 – Rp.1.500.000
= Rp.73.500.000

B. Menghitung PPh Pasal 23 atas penghasilan royalti


Royalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara perhitungan
apapun, baik dilakukan secara berkala maupun tidak. Contohnya : hak paten ataupun hak
cipta
Dalam PPh pasal 23 wajib pajak dikenakan pemotongan pajak sebesar 15% dari jumlah
buto atas royalti. Jika Wajib Pajak tidak memiliki NPWP, maka akan dikenakan tarif
pajak tambahan sebesar 20%.
1) Jika memiliki NPWP
Rumus : 15% x penghasilan royalti
2) Jika tidak memiliki NPWP
Rumus : (15% x penghasilan royalti) + (20% x penghasilan royalti)

Contoh soal :
1) Jika memiliki NPWP
Pada tanggal 2 Agustus 2015, PT Sedana membayar royalti kepada Tuan Hariyo
sebagai penulis buku sebesar Rp.112.500 000. Tuan Hariyo telah mempunyai NPWP
dan menikah tanpa tanggungan. Berapa PPh Pasal 23 yang harus dipotong oleh PT
Sedana ?

Tarif PPh Pasal 23 atas royalti = 15%


Jumlah Royalti = Rp.112.500.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas royalti :
= 15% x Rp.112.500.000
= Rp.16.875.000

Jadi, jumlah royalti yang harus dibayarkan oleh PT Sedana adalah :


= Rp.112.500.000 – Rp.16.875.000
= Rp.95.625.000

2) Jika tidak memiliki NPWP


Pada tanggal 30 Juni 2017, PT Nusantara memberikan royalti kepada Tuan Alam
sebagai pemilik hak cipta atas karyanya senilai Rp.15.000.000. Karena Tuan Alam
tidak memiliki NPWP, maka PT Nusantara akan memotong PPh 23 atas pembayaran
royalti kepada Tuan Alam sebesar 20%. Berapa PPh Pasal 23 yang harus dipotong
oleh PT Nusantara ?

Tarif PPh Pasal 23 atas royalti = 15%


Tarif tidak memiliki NPWP = 20%
Jumlah Royalti = Rp.15.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas royalti :
= (15% x Rp.15.000.000) + (20% x Rp.15.000.000)
= Rp.2.250.000 + Rp.3.000.000
= Rp.5.250.000

Jadi, jumlah royalti yang harus dibayarkan oleh PT Nusantara adalah :


= Rp.15.000.000 – Rp.5.250.000
= Rp.9.750.000
C. Menghitung PPh Pasal 23 atas penghasilan hadiah, penghargaan, bonus, dan
sejenisnya
Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang sudah dipotong Pajak
Penghasilan yaitu penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri yang berasal dari penyeleggaraan kegiatan sehubungan dengan pelaksanaan
kegiatan.
Hadiah yang termasuk sebagai objek pajak PPh 23 adalah hadiah perlombaan,
penghargaan, dan prestasi tertentu, hadiah sehubungan dengan pekerjaan atau pemberian
jasa.
Penghasilan atas hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya dikenakan pemotongan
pajak sebesar 15% dari penghasilan hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya.

Rumus : 15% x penghasilan hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya

Contoh Soal :
Pada 23 Januari 2013, PT Cemerlang memberikan hadiah perlombaan kepada Aulia
sebagai juara umum lomba lari 10KM sebesar Rp.75.000.000. Hitunglah PPh 23 yang
dipotong oleh PT Cemerlang !
Tarif PPh Pasal 23 atas hadiah = 15%
Jumlah Penghasilan Hadiah = Rp.75.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas penghasilan hadiah :
= (15% x Rp.75.000.000)
= Rp.11.250.000

Jadi, jumlah hadiah yang harus dibayarkan oleh PT Cemerlang adalah :


= Rp.75.000.000 – Rp.11.250.000
= Rp.63.750.000

D. Menghitung PPh Pasal 23 atas penghasilan jasa lainnya


PPh Pasal 23 atas jasa lainnya dikenakan saat terjadi transaksi di antara dua pihak, yaitu
pemberi penghasilan (penerima jasa/pembeli) dan penerima penghasilan (pemberi
jasa/penjual).
Wajib Pajak yang dipotong PPh 23 ini bisa berupa Wajib Pajak dalam negeri baik orang
pribadi/badan, atau Bentuk Usaha Tetap (BUT). Sementara bagi pihak pemberi
penghasilan atau penerima jasa harus melaporkan pemotongan PPh 23 kepada kantor
pajak.
Tarif umum yang berlaku pada PPh 23 atas jasa sebesar 2% dari jumlah bruto nilai jasa
(tidak termasuk PPN). Namun, apabila pemberi jasa tidak memiliki NPWP, maka
diberlakukan tarif 100% lebih tinggi.

1) Jika memiliki NPWP


Rumus : 2% x penghasilan jasa lainnya
2) Jika tidak memiliki NPWP
Rumus : 4% x penghasilan jasa lainnya

Contoh Soal :

1) Jika memiliki NPWP


PT Bintang memutuskan untuk menggunakan jasa akuntan dari KAP Bulan dan
Rekan. Atas penggunaan jasa tersebut, PT Bintang membayar fee sebesar
Rp.50.000.000 belum termasuk PPN. KAP Bulan merupakan Wajib Pajak yang telah
memiliki NPWP. Dengan demikian berapa fee yang harus dibayarkan oleh PT
Bintang kepada KAP Bulan dan Rekan ?

Tarif PPh Pasal 23 atas jasa lainnya = 15%


Jumlah penghasilan jasa lainnya = Rp.50.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas jasa lainnya :
= 15% x Rp.50.000.000
= Rp.7.500.000

Jadi, jumlah fee yang harus dibayarkan oleh PT Bintang adalah :


= Rp.50.000.000 - Rp.7.500.000
= Rp.42.500.000

2) Jika tidak memiliki NPWP


PT Legong ingin melakukan renovasi kantor pusatnya sehingga membutuhkan jasa
tukang dengan fee sebesar Rp. 20.000.000 belum termasuk PPN. Tukang tersebut
merupakan Wajib Pajak yang belum memiliki NPWP. Dengan demikian berapa PPh
23 atas jasa yang harus dipotong oleh PT Legong kepada tukang tersebut ?

Tarif PPh Pasal 23 atas jasa lainnya = 4%


Jumlah penghasilan jasa lainnya = Rp.20.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas royalti :
= 4% x Rp.20.000.000
= Rp.800.000
LATIHAN SOAL

1. PT Karya Makmur membayar sewa kendaraaan bus pariwisata dengan nilai sewa
sebesar Rp35.000.000 kepada Sugianto Haris. Berapa besar PPh Pasal 23 atas sewa
yang harus dipotong PT Karya Makmur sebagai pemberi penghasilan atas sewa dari
Sugianto Haris ?

2. Pada 2 Agustus 2014, PT Mawar membayar royalti kepada Tuan Zainudin sebagai
penulis buku sebesar Rp50.000.000. Tuan Zainudin telah mempunyai NPWP dan
menikah dengan 2 tanggungan. Berapakah penghasilan royalti yang didapatkan oleh
Tuan Zainudin ?

3. Pada tanggal 18 Agustus 2019, PT Ghibli memberikan hadiah lomba Mobile


Legends kepada Tim ZGDX sebesar Rp. 35.000.000 dan bonus kepada Raka
sebagai ketua team terbaik sebesar Rp. 15.000.000. Hitunglah PPh 23 yang
dibayarkan oleh PT Ghibli!

4. Salon Ramaniya ingin menggunakan jasa foto untuk melakukan photoshoot klien
make up nya, sehingga membutuhkan jasa photographer dengan fee sebesar Rp.
30.000.000 belum termasuk PPN. Photographer tersebut merupakan Wajib Pajak
yang belum memiliki NPWP. Dengan demikian berapa PPh 23 atas jasa yang harus
dipotong oleh Salon Ramaniya kepada Photographer tersebut ?

JAWABAN

1. Tarif PPh Pasal 23 atas sewa = 2%


Biaya sewa bus = Rp.35.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa :
= 2% x Rp.35.000.000
= Rp. 700.000
Jadi, Besarnya sewa bus yang dibayarkan oleh PT Karya Makmur :
= Rp.35.000.000 – Rp.700.000
= Rp.34.300.000

2. Tarif PPh Pasal 23 atas royalti = 15%


Tarif tidak memiliki NPWP = 20%
Jumlah Royalti = Rp.50.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas royalti :
= (15% x Rp.50.000.000) + (20% x Rp.50.000.000)
= Rp.7.500.000 + Rp.10.000.000
= Rp.17.500.000
Jadi, jumlah royalti yang harus dibayarkan oleh PT Mawar adalah :
= Rp.50.000.000 – Rp.17.500.000
= Rp.32.500.000

3. Tarif PPh Pasal 23 atas hadiah = 15%


Jumlah Penghasilan Hadiah = Rp.35.000.000 dan Rp.15.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas penghasilan hadiah :
= 15% x (Rp.35.000.000 + Rp.15.000.000)
= 15% x Rp.50.000.000
= Rp.7.500.000
Jadi, jumlah hadiah yang harus dibayarkan oleh PT Ghibli adalah :
= (Rp.35.000.000 + Rp.15.000.000) - Rp.7.500.000
= Rp.50.000.000 - Rp.7.500.000
=Rp.42.500.000

4. Tarif PPh Pasal 23 atas jasa lainnya = 4%


Jumlah penghasilan jasa lainnya = Rp.30.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas royalti :
= 4% x Rp.30.000.000
= Rp.1.200.000
Jadi, jumlah hadiah yang harus dibayarkan oleh Salon Ramaniya adalah :
= Rp.30.000.000 - Rp.1.200.000
= Rp.28.800.000

Anda mungkin juga menyukai