Anda di halaman 1dari 32

PENDAMPINGAN

IBU HAMIL DAN


BALITA
(SARWABINA=
SASARENGAN
NGARAWAT-NGABINA)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS


Sarwabina (sasarengan
ngarawat-ngabina)

🙢 Adalah upaya deteksi dini dan kawal


kasus ibu hamil dan balita sd umur 2 th
(1000 hpk) melalui pola pendampingan
yang terstruktur dan terencana
KADER PENDAMPING
❖Trend : DOULA (PENDAMPING IBU HAMIL)

❖BHS. Yunani = DOULA = Pelayan/pendamping perempuan


❖Saat Ini : Pendamping ibu yang ingin menjalani proses persalinan lebih
cepat dan pemulihan kondisi emosional serta fisik setelah melahirkan.
❖Ada 2 jenis :
1.Birth Doula : pendamping saat hamil dan melahirkan
2.Postpartum Doula : Membantu ibu menyesuaikan diri dalam tanggung
jawabnya sebagai ortu
TUJUAN

MENURUNNYA KEMATIAN
IBU DAN BAYI
DI KABUPATEN CIAMIS
ISU STRATEGIS
❑ Pencapaian indikator ibu dan anak tinggi, namun kematian ibu
dan anak juga masih tinggi.

🙢
❑ Cakupan K1 & K4 tinggi tetapi belum berkualitas
❑ Masih banyak ibu hamil yang mempunyai masalah gizi dan
penyakit (PM dan PTM)
❑ Pelaksanaan deteksi dan penanganan dini bumil, bulin dan
bufas risti belum memadai
❑ Cakupan CPR tinggi namun masih belum banyak yang
menggunakan metode jangka panjang
❑ Masih tingginya remaja putri yang menikah pertama pada usia
kurang dari 20 tahun, menderita KEK dan Anemia sehingga
berdampak pada kehamilan RISTI
❑ Kasus BBLR meningkat di Tahun 2018 : 684 kasus dari 627
tahun 2017
❑ Masih tingginya kasus Gizi buruk : 130 kasus pada triwulan I
2018
❑ Masih banyaknya kasus stunting : 1465 kasus
UNTAIAN “RANTAI EMAS”
RANTAI 1 RANTAI 2 RANTAI 3
“KONDUKSI “
“INTERVENSI MASA 1000
(KOMITMEN, “DETEKSI STUNTING DG ALUR
HPK (1000 HARI PERTAMA
DUKUNGAN & CERITA (ALAT UKUR CERDAS
IBU, BAYI DAN BALITA)” KEHIDUPAN)” DG
KOORDINASI) SARWABINA

RANTAI 4 RANTAI 5
“GERSA KONTASI (GERAKAN “SHELTER GIZI (PUSAT
SADAR KONSUMSI TABLET BESI)
DAN REMATRI BERGAYA (REMAJA
EDUKASI DAN
PUTERI BERKARAKTER, GAUL DAN PENDAMPINGAN
BERDAYA” STUNTING”

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL (dengan kemampuan emosional,


sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi dan berkompetisi)
POLA KERJA 1
BIDAN
(P/S)
MAHASIS PKK/
WA KADER
LAYANAN
DAN
PENGAWALA
N 1 KADER =
1 MAHASISWA= I
BUMIL & 1 BALITA
1 DASA
SD 2 TAHUN TOMA/TO WISMA
GA

MOTIVATOR
WILAYAH
BINAAN
POLA KERJA 2

WAMIL
(KAWAL BUMIL)

PELAKU
SARWABINA

WABIL
(KAWAL BALITA)
Langkah pendampingan utk
MAHASISWA di LOKUS

1. MoU/
2 * 1 mahasiswa=1 bumil
PKS * Mulai smt 2 (askeb 1): Syarat
lulus??
Dinkes – W * hamil-bersalin-nifas-KB
STIKES/FIKES
A * Pemeriksaan kehamilan dan
M deteksi dini
* Konseling (langsung & media)
I * Pencatatan & laporan
L * Bimbingan : Dosen dan Bidan di lokus
* Evaluasi berkala (3 bl 1x) =
Akademik-Dinkes-Pkm
Langkah pendampingan utk
MAHASISWA di LOKUS
3 * 1 mahasiswa=1 balita (sd. 2 th)
* Lanjutan dari persalinan bumil
yg dikawal
W * BBL-Bayi-Balita sd 2 th
A
* Pelayanan BBL-NEO-Bayi-Balita
B * Konseling (langsung & media)
I * Pencatatan & laporan

L
* Bimbingan : Dosen dan Bidan di lokus
* Evaluasi berkala (3 bl 1x) =
Akademik-Dinkes-Pkm
1. Wamil : 2. Wabil :
a. Penggerakan
a. Rujuk utk layanan
sasaran utk layanan
@ 1 Kader = 1 ke nakes
b. Deteksi tumbuh
Dasawisma b. Deteksi dini (skor
kembang anak
poedji Rohjati)
@ pendataan (SDIDTK)
sasaran bumil c.
c. Penyuluhan dan
Penyuluhan/konseling/
@ pengawalan konseling +
pendekatan keluarga
pendekatan keluarga
bumil-bulin-bufas- d. Pencatatan (buku
bayi-balita d. Rujukan
KIA, RR dasawisma)
e. Pencatatan dan
Sd 2 th e. konsultasi
pelaporan

PENGAWALAN OLEH KADER


DASAWISMA/POSY
Apa saja yang dilakukan pendamping ??
WAMIL

• Memotivasi ibu hamil, suami dan keluarga agar ibu hamil melakukan
pemeriksaan secara rutin dan tepat waktu,
• Mengantar ibu hamil untuk periksa pada petugas (bila diperlukan),
• Melakukan deteksi dini dan memantau perkembangan resiko
kehamilan,
• Memotivasi ibu agar bersedia dirujuk apabila diperlukan,
• Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan keluarga
terkait kehamilannya,
• Memonitor kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah
• Memberi penjelasan tentang buku KIA pada ibu hamil
• Menganjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali pertemuan
• Jika menemukan ibu hamil baru melaporkan kepada bidan setempat
PERSIAPAN
PERSALINAN
• Saat mendampingi bumil dalam mempersiapkan
persalinan adalah; memotivasi dan memastikan
bumil hanya bersalin pada petugas kesehatan dan
di Fasilitas Kesehatan.
• Membantu mengkoordinir ambulan desa untuk
merujuk ibu hamil bila perlu rujukan.
• Membantu ibu hamil dan keluarga dalam
mempersiapkan dana persalinan baik berupa
Tabulin maupun Dasolin.
• Pendamping juga bisa melakukan pendampingan
bumil di tempat persalinan (bila diperlukan) serta
memberikan laporan pada petugas terkait
perkembangan proses persalinan ibu hamil.
MASA NIFAS

• Kegiatan pendampingan diberikan hingga ibu selesai menjalani


masa nifas.
• Tugas Pendamping saat mendampingi ibu nifas adalah
mencatat dan melaporkan pada petugas tentang persalinan
dan bayi lahir.
• Memantau kesehatan ibu dan bayi baru lahir, memotivasi ibu,
suami dan keluarga untuk melakukan rujukan bila diperlukan.
• Memotivasi ibu melakukan pelayanan nifas pada petugas.
• Memotivasi ibu dan suami untuk segera ber-KB setelah
melahirkan.
• Membantu menyiapkan transportasi rujukan bila diperlukan.
LANGKAH-LANGKAH PENGAWALAN
(wamil dan wabil) OLEH NAKES

1. Melakukan pelayanan komprehensif dan skrining terhadap ibu


hamil , ibu bersalin, ibu Nifas sd. Pelayanan KB sesuai standar
2. Melakukan layanan ANC menggunakan CEKLIST ANC

3. DILANJUTKAN dengan bayi /balita sd umur 2 tahun ( 1000


HPK) secara paripurna
4. Deteksi resiko ibu hamil menggunakan kartu skor Pudji Rochjati
(KSPR).
5. Layanan dan deteksi bayi/balita menggunakan MTBM/S,
SDIDTK
6. Pencatatan pelaporan (Kartu ibu/bayi, buku KIA,
Kohort, PWS, register lain)
7. Penggunaan ALURCERITA untuk deteksi dini
8. Melakukan bimbingan /komunikasi/koordinasi/ LP dan
pendamping yang berasal dari siswa/mahasiswa
kesehatan, kader dan Toga/Toma.
9. Melakukan sosialisasi tentang program pendampingan
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi balita sd 2 tahun terhadap
petugas Puskesmas dan calon pendamping.
10. Tatalaksana kegawatdaruratan
11. Pra rujukan dan jejaring rujukan
I BERSAMA
MEWAJIBKAN B DINKES
PMB SWASTA
I MEMANTAU
MELAKUKAN
&
WAMIL &
(IKATAN MENG-EVALU
WABIL
ASI WAMIL
(JML PER BIDAN
DAN WABIL
PMB?) INDONESIA) DI PMB

PERAN IBI
Peran sektor dalam pendampingan ibu hamil
O Perguruan Tinggi Kesehatan
Dalam pengabdian masyarakat melibatkan mahasiswa dalam pendampingan
ibu hamil, bersalin, nifas sd KB, dilanjutkan bayi dan balita sd 2 tahun (1000
HPK)

O PKK / Organisasi Kewanitaan


Mengaktifkan Kader Dasa wisma dan Kader posyandu dalam pendampingan
ibu hamil

O Organisasi Profesi
Melibatkan anggotanya (terutama PMB swasta) dalam melakukan deteksi
dini dan tatalaksana kasus sesuai kewenangan dan rujukan

O Rumah Sakit
Menyediakan layanan rujukan yang adekuat dalam penanganan dan
memberikan umpan rujukan untuk tatalaksana lanjutan di Yandas
Mengunakan Buku KIA sebagai catatan perkembangan kesehatan ibu dan
anak.

O Bapeda
Dapat memfasilitasi dalam penganggaran kegiatan pendampingan dan
pendukungnya.
EVALUASI
• Evaluasi program dilakukan pada akhir kegiatan dengan
melaporkan jumlah ibu hamil sd balita umur 2 tahun (1000
HPK) yang mendapat pendampingan baik oleh mahasiswa
maupun kader dan Toma

• Jumlah pendamping yang terlibat pendampingan serta


kondisi ibu dan Bayi selama kegiatan
pendampingan/pengawalan

* Kegiatan sarwabina (wamil & wabil) apabila memiliki


dampak dan daya ungkit yang signifikan dalam
mewujudkan kesehatan ibu dan bayi akan dijadikan
program replikasi yang diharapkan terdanai oleh anggaran
APBD Kabupaten
INDIKATOR KEBERHASILAN SARWABINA
• Membangun kesadaran dan memastikan ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin dan tepat jadwal, menggunakan buku KIA
dengan optimal, bersalin di fasyankes dan mengatur jarak kehamilan
dengan ber-KB
• 100% ibu hamil yang mendapatkan pendampingan memeriksakan
kehamilannya minimal 4 kali (K4)
• 100% ibu hamil yang mendapatkan pendampingan bersalin di fasilitas
pelayanan kesehatan
• 100% ibu yang mendapatkan pendampingan menggunakan KB PP
• 100 % bayi balita mendapat pelayanan sesuai rujukan
• Menurunnya kasus KEK, Anemia Ibu hamil , BBLR, Gizi Buruk dan stunting
• Tertanganinya kasus kegawatdaruratan pada ibu, bayi dan balita
APA, KAPAN DAN BAGAIMANA
PELAKSANAAN SARWABINA???

AKAN
DIMULAI
DENGAN
............................

URUN REMBUG REKRUITME PENINGKATAN


WAMIL
DAN PKS DG N KAPASITAS
&
STIKES, FIKES & PENDAMPIN MAHASISWA, KADER
WABIL
IBI G DAN BIDAN
PENINGKATAN KAPASITAS
❖PENGGUNAAN ALURCERITA
❖PENGGUNAAN ALAT DETEKSI RISIKO POEDJI ROHJATI

❖SDIDTK

❖MTBS/M

❖PEMANFAATAN BUKU KIA

❖ANC CEKLIST

❖KELAS IBU INOVATIF : TERAFI SENTER, BRAIN BOOSTER, TERAFI


MANDI MATAHARI, PARENTING, YOGA BUMIL, DLL)
❖GAWAT DARURAT MATERNAL NEONATAL

❖EMAS (EXPANDING MATERNAL NEONATAL SURVIFELY) :


PONED-PONEK
❖DLL
KARTU SKOR “POEDJI ROCHJATI”
PETA KANTONG IBU HAMIL, BAYI BALITA
DIKAWAL
ALURCERITA (ALAT UKUR CERDAS IBU BAYI
& BALITA
PERKUAT FUNGSI BUKU KIA
PERJANJIAN KERJASAMA
( MEMORANDUM OF UNDERSTANDING )
ANTARA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS
DENGAN
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

Tentang
PELAKSANAAN PROGRAM “ SARWA NGABINA “
NOMOR : ……………………………………………………….
NOMOR : ……………………………………………………….

Pada hari ini ……Rabu….Tanggal……14…bulan ……Maret….tahun…………2018……….di ciamis telah diadakan


penandatanganan perjanjian kerjasama antar pihak-pihak sebagai berikut :
1. H. Engkan Iskandar, drg,MM: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, bertindak untuk dan atas
nama Dinas Kesehatan.
Yang berkedudukan di Jl. Mr. Iwa Kusumasomantri No. 12 Ciamis.
Selanjutnya di sebut PIHAK PERTAMA
2. H. Dedi Supriadi, S.Sos,S.Kep.Ners, MMKes : Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis yang bertindak
untuk dan atas nama STIKes Muhammadiyah Khusus Prodi Kebidanan.
Yang berkedudukan di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Ciamis
Selanjutnya disebut PIHAK KE DUA

Pihak pertama dan pihak ke dua masing-masing sebagaimana tersebut diatas terlebih dahulu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa pihak pertama adalah instansi atau dinas yang bergerak dalam upaya meningkatkan drajat
kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak.
b. Bahwa pihak kedua adalah institusi pendidikan yang berperan mendidik, membimbing dan
menghasilkan lulusan tenaga kesehatan termasuk bidan yang kompeten dalam memberikan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat
Bekerja
bersama untuk
mewujudkan
keluarga
Indonesia
Ibu Sehat, Bayi menjadi
Sehat keluarga yang
sehat

Anda mungkin juga menyukai