Anda di halaman 1dari 13

Muhammad Rafa Athallah

Perlakuan Panas dan Rekayasa Permukaan - 01


NPM: 2106729064
Thermocouple
● Definisi
● Prinsip Kerja
● Jenis
Definisi Thermocouple
Thermocouple atau Termokopel adalah sebuah sensor suhu yang terdiri dari
dua jenis logam yang dihubungkan bersama pada satu ujung dan terpisah
pada ujung yang lainnya. Ketika kedua ujung tersebut dikenai suhu yang
berbeda, maka akan terjadi beda potensial listrik atau tegangan termoelektrik
yang dapat diukur dan dikonversi menjadi besaran suhu. Prinsip kerja
termokopel didasarkan pada efek Seebeck, yaitu fenomena terbentuknya beda
potensial listrik ketika ada perbedaan suhu pada dua titik yang berbeda pada
suatu logam atau bahan konduktor lainnya. Termokopel sering digunakan
dalam aplikasi industri dan laboratorium untuk mengukur suhu dalam rentang
yang luas.

Gambar 1.1 Sensor suhu ruangan


dalam ° Celsius
Prinsip Kerja Thermocouple
Prinsip kerja termokopel didasarkan pada efek Seebeck, yaitu terbentuknya beda potensial listrik ketika ada
perbedaan suhu pada dua titik yang berbeda pada suatu logam atau bahan konduktor lainnya.

Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan bersama pada satu ujung dan terpisah pada ujung
yang lainnya. Ketika kedua ujung tersebut dikenai suhu yang berbeda, maka akan terjadi beda potensial listrik
atau tegangan termoelektrik yang dapat diukur dan dikonversi menjadi besaran suhu.

Setiap jenis termokopel memiliki respons suhu yang berbeda-beda, tergantung pada jenis logam yang
digunakan dan rentang suhu yang ingin diukur. Selain itu, termokopel juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti panjang kabel, hubungan antara ujung-ujungnya, dan kondisi lingkungan sekitar.

Untuk mengukur suhu dengan termokopel, tegangan termoelektrik yang dihasilkan oleh termokopel diteruskan
ke alat pengukur yang disebut dengan termometer termokopel atau pyrometer. Alat ini dapat mengkonversi
tegangan termoelektrik menjadi besaran suhu yang sesuai dengan karakteristik termokopel yang digunakan.
Jenis Thermocouple untuk Heat Treatment
Untuk aplikasi perlakuan panas yang memerlukan pengukuran suhu dalam
rentang suhu tinggi, termokopel jenis B, R, atau S sering digunakan. Ketiga jenis
termokopel ini memiliki respons suhu yang baik pada rentang suhu yang tinggi,
Gambar 2.1 Termokopel jenis B
yaitu antara 0 hingga 1800 derajat Celsius.

Termokopel jenis B terbuat dari platinum-rhodium, dengan rentang suhu


pengukuran antara 0 hingga 1800 derajat Celsius. Termokopel jenis R dan S juga
terbuat dari platinum-rhodium, dengan rentang suhu pengukuran yang sama,
tetapi jenis S memiliki respons suhu yang lebih stabil dan akurat dibandingkan
jenis R. Karena itu, jenis S lebih sering digunakan dalam aplikasi yang
memerlukan pengukuran suhu yang sangat akurat dan stabil, seperti pada proses
Gambar 2.2 Termokopel jenis R
perlakuan panas pada material industri, laboratorium, atau pengolahan logam.

Namun, pemilihan jenis termokopel yang tepat harus mempertimbangkan juga


faktor-faktor seperti lingkungan kerja, kecepatan respons suhu, dan jenis material
yang akan diukur suhunya.

Gambar 2.3 Termokopel jenis S


Fasa Diagram Continuous cooling transformation
Ferrite
Sifat Jenis
Ferrite pada diagram Continuous Cooling Transformation (CCT) memiliki sifat yang
berbeda tergantung pada suhu pembentukan dan kecepatan pendinginan. Berikut adalah Ferrite dapat muncul pada beberapa titik pada diagram CCT, tergantung pada jenis baja dan
beberapa sifat ferrite pada CCT: kondisi pendinginan. Pada diagram CCT, terdapat dua jenis ferrite yang biasanya ditunjukkan,
yaitu ferrite pada suhu rendah (low temperature ferrite) dan ferrite pada suhu tinggi (high
1. Struktur mikro: Ferrite pada CCT terbentuk sebagai fase magnetik dalam baja. temperature ferrite).
Ferrite memiliki struktur kristal kubik atau heksagonal tergantung pada kondisi
pembentukan. Ferrite pada CCT yang terbentuk pada suhu rendah dan
● Ferrite pada suhu rendah terbentuk pada rentang suhu yang lebih rendah dan
pendinginan cepat cenderung memiliki ukuran butir yang lebih kecil, sedangkan
ferrite yang terbentuk pada suhu tinggi dan pendinginan lambat cenderung dapat muncul pada waktu pendinginan yang cepat. Ferrite pada suhu rendah
memiliki ukuran butir yang lebih besar. biasanya terbentuk pada daerah cooling rate yang relatif tinggi, seperti pada
2. Kekuatan dan keuletan: Ferrite pada CCT yang terbentuk pada suhu rendah dan cooling rate yang terjadi pada pendinginan udara atau quenching.
pendinginan cepat cenderung memiliki kekuatan yang lebih tinggi tetapi
keuletan yang lebih rendah, sedangkan ferrite yang terbentuk pada suhu tinggi
● Sementara itu, ferrite pada suhu tinggi terbentuk pada rentang suhu yang lebih
dan pendinginan lambat cenderung memiliki kekuatan yang lebih rendah tetapi tinggi dan memerlukan waktu pendinginan yang lebih lama. Ferrite pada suhu
keuletan yang lebih tinggi. tinggi biasanya terbentuk pada daerah cooling rate yang relatif rendah, seperti
3. Ketangguhan: Ferrite pada CCT yang terbentuk pada suhu tinggi dan
pada cooling rate yang terjadi pada pendinginan lambat atau normalizing.
pendinginan lambat cenderung memiliki ketangguhan yang lebih tinggi karena
ukuran butir yang lebih besar dan struktur yang lebih homogen, sedangkan
ferrite pada CCT yang terbentuk pada suhu rendah dan pendinginan cepat
cenderung memiliki ketangguhan yang lebih rendah karena ukuran butir yang
lebih kecil dan struktur yang lebih heterogen.
4. Korosi: Ferrite pada CCT cenderung lebih tahan terhadap korosi dibandingkan
dengan austenit karena memiliki potensial elektrokimia yang lebih rendah.
Austenite
Sifat Jenis
Austenite pada diagram Continuous Cooling Transformation (CCT) memiliki sifat Jenis austenite pada diagram Continuous Cooling Transformation (CCT) adalah
yang berbeda tergantung pada suhu pembentukan dan kecepatan pendinginan. austenit yang terbentuk pada suhu dan waktu tertentu selama pendinginan yang
Berikut adalah beberapa sifat austenite pada CCT:
dikendalikan secara terus menerus.

1. Struktur mikro: Austenite pada CCT memiliki struktur kristal fcc


(face-centered cubic) yang stabil pada suhu tinggi. Austenite pada CCT CCT diagram menggambarkan hubungan antara suhu dan waktu pendinginan
yang terbentuk pada suhu tinggi dan pendinginan lambat cenderung untuk membentuk mikrostruktur yang diinginkan pada baja. Pada diagram ini,
memiliki ukuran butir yang lebih besar, sedangkan austenite yang terdapat beberapa jenis austenite yang terbentuk pada suhu dan waktu tertentu,
terbentuk pada suhu rendah dan pendinginan cepat cenderung memiliki seperti:
ukuran butir yang lebih kecil.
2. Kekuatan dan keuletan: Austenite pada CCT cenderung memiliki
kekuatan yang rendah tetapi keuletan yang tinggi. Namun, kekuatan dan 1. Austenite bawah: Austenite yang terbentuk pada suhu rendah saat
keuletan dapat meningkat pada austenite yang terbentuk pada suhu pendinginan, dan seringkali memiliki struktur butiran yang kasar.
rendah dan pendinginan cepat. 2. Austenite menengah: Austenite yang terbentuk pada suhu menengah
3. Ketangguhan: Austenite pada CCT cenderung memiliki ketangguhan yang saat pendinginan, dan seringkali memiliki struktur butiran yang halus.
rendah karena strukturnya yang relatif lunak dan mudah pecah. Namun, 3. Austenite atas: Austenite yang terbentuk pada suhu tinggi saat
ketangguhan dapat meningkat pada austenite yang terbentuk pada suhu
pendinginan, dan seringkali memiliki struktur butiran yang sangat halus
rendah dan pendinginan cepat karena ukuran butir yang lebih kecil.
4. Stabilitas: Austenite pada CCT tidak stabil pada suhu rendah dan dapat dan homogen.
berubah menjadi ferit, perlit, atau bainit tergantung pada kondisi
pendinginan. Austenite yang terbentuk pada suhu rendah dan
pendinginan cepat cenderung stabil dan dapat bertahan pada suhu
rendah.
Martensit
Sifat Jenis
Martensit pada diagram Continuous Cooling Transformation (CCT) biasanya Beberapa jenis martensit yang umum ditemukan pada CCT diagram antara
terbentuk pada pendinginan yang sangat cepat. Sifat martensit pada CCT diagram lain:
antara lain:

1. Martensit bawah: Martensit yang terbentuk pada suhu rendah saat


1. Kekerasan tinggi: Martensit memiliki kekerasan yang sangat tinggi karena
terbentuk dari transformasi austenitik yang sangat cepat dan tanpa difusi pendinginan, dan seringkali memiliki struktur butiran yang besar
atom. Hal ini menyebabkan martensit memiliki struktur kristal yang sangat dan tidak teratur. Martensit ini memiliki kekerasan yang relatif
padat dan tegang. rendah dibandingkan dengan jenis martensit yang terbentuk pada
2. Ketangguhan rendah: Meskipun kekerasannya tinggi, martensit cenderung suhu yang lebih tinggi.
memiliki ketangguhan yang rendah karena strukturnya yang sangat padat 2. Martensit menengah: Martensit yang terbentuk pada suhu
dan tegang. Ketangguhan rendah ini dapat menyebabkan retak dan pecah menengah saat pendinginan, dan seringkali memiliki struktur
pada baja yang mengandung banyak martensit. butiran yang lebih halus dan teratur dibandingkan dengan
3. Tidak stabil: Martensit cenderung tidak stabil pada suhu ruang dan martensit bawah. Martensit ini memiliki kekerasan yang lebih
cenderung mengalami perubahan dimensi karena strukturnya yang sangat
tegang. Hal ini dapat menyebabkan distorsi atau bahkan retak pada baja
tinggi dibandingkan dengan martensit bawah.
yang mengandung martensit. 3. Martensit atas: Martensit yang terbentuk pada suhu tinggi saat
4. Kekuatan tinggi: Meskipun ketangguhannya rendah, martensit memiliki pendinginan, dan seringkali memiliki struktur butiran yang sangat
kekuatan yang sangat tinggi karena strukturnya yang sangat padat dan halus dan teratur. Martensit ini memiliki kekerasan yang paling
tegang. tinggi dibandingkan dengan jenis martensit lainnya.
Bainit
Sifat Jenis

Bainit adalah salah satu jenis mikrostruktur yang dapat terbentuk pada baja selama pendinginan Beberapa jenis bainit yang umum ditemukan pada CCT diagram antara lain:
dengan kecepatan sedang pada suhu antara austenit dan martensit pada diagram Continuous
Cooling Transformation (CCT). Sifat bainit pada CCT diagram antara lain:
1. Upper bainit: Terbentuk pada suhu lebih tinggi dari suhu transformasi martensit,
memiliki struktur butiran yang lebih halus dan teratur dibandingkan dengan lower
1. Kekuatan tinggi: Bainit memiliki kekuatan yang tinggi karena terbentuk dari bainit. Bainit ini memiliki kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan
pendinginan yang cukup cepat dan strukturnya terdiri dari butiran halus dan padat. dengan lower bainit, tetapi kurang tahan terhadap deformasi plastis.
2. Ketangguhan tinggi: Bainit juga memiliki ketangguhan yang lebih tinggi dibandingkan 2. Lower bainit: Terbentuk pada suhu lebih rendah dari suhu transformasi martensit,
dengan martensit karena strukturnya yang lebih relaks dan kurang tegang. Hal ini memiliki struktur butiran yang lebih besar dan kurang teratur dibandingkan dengan
memungkinkan bainit untuk menghindari kegagalan karena distorsi atau retak, upper bainit. Bainit ini lebih tahan terhadap deformasi plastis dan memiliki
meskipun tetap memiliki kekerasan dan kekuatan yang tinggi. ketangguhan yang lebih baik dibandingkan dengan upper bainit.
3. Stabilitas termal: Bainit lebih stabil pada suhu ruang dibandingkan dengan martensit 3. Granular bainit: Terbentuk pada suhu yang lebih tinggi dari lower bainit dan memiliki
karena memiliki struktur butiran yang lebih halus dan kurang tegang. Bainit juga tidak struktur butiran yang lebih halus, teratur, dan seringkali berbentuk seperti bulu atau
rentan terhadap perubahan dimensi atau distorsi pada suhu ruang. paku. Bainit ini memiliki kekuatan yang tinggi, tetapi kurang tahan terhadap deformasi
4. Proses produksi yang sulit: Pembentukan bainit memerlukan pendinginan dengan plastis.
kecepatan yang cukup tepat untuk mencapai suhu transformasi yang tepat pada 4. Acicular bainit: Terbentuk pada suhu yang lebih rendah dari upper bainit dan memiliki
diagram CCT. Hal ini membuat produksi bainit lebih sulit dibandingkan dengan struktur butiran yang sangat halus, teratur, dan seringkali berbentuk seperti jarum atau
produksi martensit atau ferrit. sayap burung. Bainit ini memiliki ketangguhan yang sangat baik, tetapi kekuatannya
tidak sekuat upper bainit.
Pearlite
Sifat Jenis
Perlit adalah struktur mikro yang terbentuk dari baja karbon rendah selama Beberapa jenis perlit yang umum ditemukan pada CCT diagram antara lain:
pendinginan perlahan pada suhu antara austenit dan eutectoid pada diagram
Continuous Cooling Transformation (CCT). Beberapa sifat pearlite pada CCT
diagram antara lain: 1. Coarse pearlite: Terbentuk pada suhu yang lebih tinggi dari fine pearlite,
memiliki butiran sementit yang lebih besar dan butiran besi alpha yang
lebih kasar. Struktur ini memberikan kekuatan yang lebih rendah tetapi
1. Kekuatan rendah: Perlit memiliki kekuatan yang lebih rendah
ketangguhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan fine pearlite.
dibandingkan dengan bainit atau martensit, karena strukturnya terdiri dari
butiran besi alpha dan sementit yang lebih lunak. 2. Fine pearlite: Terbentuk pada suhu yang lebih rendah dari coarse pearlite,
2. Ketangguhan tinggi: Meskipun kekuatannya rendah, perlit memiliki memiliki butiran sementit yang lebih kecil dan butiran besi alpha yang lebih
ketangguhan yang baik karena strukturnya terdiri dari butiran besi alpha halus. Struktur ini memberikan kekuatan yang lebih tinggi tetapi
dan sementit yang saling berinteraksi. Struktur ini memberikan ketangguhan yang lebih rendah dibandingkan dengan coarse pearlite.
kemampuan perlit untuk menahan dan menyebar kegagalan, dan 3. Lamellar pearlite: Terbentuk pada suhu yang sangat rendah, memiliki
mencegah terjadinya patahan atau retak. struktur berlapis yang tipis dan rapat dari butiran sementit dan besi alpha.
3. Stabilitas dimensi yang baik: Perlit memiliki stabilitas dimensi yang baik Struktur ini memberikan kekuatan dan ketangguhan yang baik, tetapi tidak
pada suhu ruang karena strukturnya yang lebih relaks dan kurang tegang sekuat dan seketangguhan dengan fine pearlite.
dibandingkan dengan martensit atau bainit.
4. Pembentukan mudah: Perlit mudah terbentuk pada baja karbon rendah
selama pendinginan perlahan pada suhu eutectoid. Oleh karena itu,
pembentukan perlit merupakan proses perlakuan panas yang paling
umum dan mudah dalam pengolahan baja.
5. Kekerasan sedang: Perlit memiliki kekerasan sedang dan seringkali
digunakan pada baja yang memerlukan kekuatan yang moderat dan
ketangguhan yang baik seperti pada baja konstruksi.
Spheroidite

Sifat Jenis
Spheroidite adalah struktur mikro yang terbentuk pada baja karbon rendah selama Pada diagram Continuous Cooling Transformation (CCT), spheroidite terbentuk pada
pendinginan perlahan pada suhu rendah pada diagram Continuous Cooling daerah pendinginan lambat. Suhu pendinginan lambat pada CCT biasanya terletak di
Transformation (CCT). Beberapa sifat spheroidite pada CCT diagram antara lain: antara suhu transformasi austenitik (Austenite Transformation Temperature, ATT) dan
suhu transformasi perlite (Perlite Transformation Temperature, PTT). Spheroidite
1. Kekuatan rendah: Spheroidite memiliki kekuatan yang rendah terbentuk ketika baja diadakan pada suhu ini untuk waktu yang cukup lama untuk
dibandingkan dengan struktur mikro lainnya seperti pearlite, bainit, dan memungkinkan struktur mikro yang bulat terbentuk.
martensit.
2. Ketangguhan tinggi: Spheroidite memiliki ketangguhan yang sangat baik
Dalam diagram CCT, spheroidite terletak di antara daerah perlite dan daerah
karena strukturnya terdiri dari butiran besi alpha yang besar yang dikelilingi
ferrite-pearlite. Daerah perlite di atas daerah spheroidite, sedangkan daerah
oleh sementit yang berbentuk bulat atau bulatan. Struktur ini memberikan
kemampuan spheroidite untuk menahan dan menyebar kegagalan dan ferrite-pearlite terletak di bawahnya.
mencegah terjadinya patahan atau retak.
3. Stabilitas dimensi yang baik: Spheroidite memiliki stabilitas dimensi yang
baik pada suhu ruang karena strukturnya yang lebih relaks dan kurang
tegang dibandingkan dengan martensit atau bainit.
4. Pembentukan mudah: Spheroidite mudah terbentuk pada baja karbon
rendah selama pendinginan perlahan pada suhu rendah. Oleh karena itu,
pembentukan spheroidite merupakan proses perlakuan panas yang paling
umum dan mudah dalam pengolahan baja.
5. Kekerasan rendah: Spheroidite memiliki kekerasan yang rendah dan sering
digunakan pada baja yang memerlukan kekuatan yang tidak terlalu tinggi,
tetapi membutuhkan ketangguhan yang baik seperti pada baja untuk suku
cadang mesin atau peralatan rumah tangga.
Referensi
1. Dieter, G. E. (1988). Mechanical metallurgy. McGraw-Hill.
2. Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2018). Materials Science and Engineering: An Introduction, 10th Edition. John
Wiley & Sons.
3. Bhadeshia, H. K. D. H. (2004). Continuously cooled transformation diagrams. In Physical Metallurgy (pp. 171-178).
Elsevier.
4. Totten, G. E., & Steel, R. J. (Eds.). (2017). Steel Heat Treatment Handbook, Second Edition, Volume 1:
Fundamentals and Processes. CRC Press.
5. Porter, D. A., Easterling, K. E., & Sherif, M. Y. (2009). Phase transformations in metals and alloys. CRC press.
6. Lai, M. O. (2003). Low temperature ferrite in steels. Materials Science and Engineering: A, 346(1-2), 51-58.

Anda mungkin juga menyukai