Anda di halaman 1dari 28

A.

KASUS PRA KONTRAK


KASUS 1
Dalam sebuah Seminar GCG ada pertanyaan
dari Kontraktor PT.P. di Semarang Jawa Tengah
tentang suratnya ke LPJKD yang sampai saat itu
22 Des 2008 tidak pernah dijawabnya sehingga
ybs menanyakan hal tsb ke Forum Seminar GCG.

Adapun permasalahannya adalah sbb:


1.Disalah satu Kabupaten di Jawa Tengah
( Kb ), dlm Pengadaan B/J Panitia hanya
mensyaratkan SIUJK yg dikeluarkan Kab.ybs
dan tidak mengharuskan SBU.
SIUJK hanya menyebutkan Bidang Usaha dan
Golongan Usaha, misalnya:
a.Bidang : Sipil/ Arsitektur/ Tata Lingkungan
b.Golongan : Kecil/ Non Kecil
Sehingga untuk paket dgn nilai Rp.1 miliar
dapat diikuti Golongan Gred 2,3 dan 4. Sedang
sesuai Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi ( LPJK ) No.11a/ 2008 diatur batas
nilai pekerjaan masing-masing Gred.

Apakah hal tsb diatas tidak melanggar


Keppres 80/2003 dan Per LPJK No.11a?,
Bgmn sikap anda bila sbg PPK, Panitia dan
bgm bila sbg Peny B/J atau sbg MenPU ?
2.Sesuai Keppres 80/2003 ps 35 ayat 2 & 3 ttg
Pemutusan Kontrak disebutkan:
(2).Pemutusan Kontrak dapat dilakukan bila para
pihak cidera janji dan atau/ tidak memenuhi
kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana
diatur dalam kontrak.
(3).Pemutusan Kontrak yg disebabkan kelalaian
penyedia b/j dikenakan sanksi sesuai ditetapkan
dlm kontrak berupa:
a).Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Negara
b).Sisa Uang Muka dilunasi Penyedia B/J
c).Membayar Ganti Rugi ke Negara
d).Pengenaan Daftar Hitam utk Jangka Waktu
Tertentu
Bila kontrak berakhir 15 Des 2008, sedang
usulan perpanjangan waktu tidak disetujui krn
akan tutup tahun anggaran 2008, maka:
a.Apakah atas hal tsb dapat dilakukan
pemutusan kontrak ?
b.Apakah sanksi ps 35 ayat 3 dapat dilakukan?
c.Siapa yg berhak mengeluarkan Daftar Hitam?
d.Pengenaan Daftar Hitam apakah hanya
berlaku pada instansi ybs ?
e.Pada pemutusan kontrak masih berkewajiban
melakukan pemeliharaan ( berkewajiban
menyerahkan jaminan pemeliharaan ) ?
Coba JELASKAN a,b,c,d,e, berdasar kelompok.
KASUS 2
Dinas Bina Marga suatu Propinsi dalam proses
tender pelaksanaan jalan HOTMIX, panitia
mensyaratkan HARUS Memiliki AMP atau Surat
Dukungan dari AMP. Namun kenyataan para
pemilik AMP tidak mau memberikan Surat
Dukungan kpd kontrakor lain yang tidak
mempunyai AMP. Padahal Para Kontraktor ( yg
tidak memiliki AMP ) akan membeli hotmix kpd
pemilik AMP dg harga yg lebih kompetitif.
Pertanyaan:
a.Apakah hal tsb tidak melanggar Keppres
80/2003 dan UU No.5/1999 tentang Monopoli
dan Persaingan Usaha ?
b.Penambahan persyaratan semacam ini apakah
tidak dilarang karena akan menyebabkan
monopoli dan persaingan tidak sehat ?

c.Bagaimana seyogyanya kalau kita mengacu


filosophy dasar Keppres 80/2003 ?

d.Ketentuan tsb diatas apakah bisa menggugur-


kan kontrak dan melanggar KUH Perdata
Ps 1337 ?
B.KASUS PADA MASA
KONTRAK
KASUS 1

Sebuah kontrak lump sum utk memasang sebuah


generator turbin utk PLTN kpd penyedia jasa
mekanikal A.
Peralatan akan dipasok oleh kapal tongkang 2
minggu stlh penyedia jasa A melakukan mobilisasi
lapangan. Namun kondisi cuaca yang membeku
menyebabkan air sungai menjadi es memblokir
perhubungan sungai menyebabkan keterlambatan 2
bln pemasokangenerator + peralatannya ke site
pemasangan.
Untuk mengejar waktu, proyek manajer
memerintahkan penyedia jasa B utk memulai
pemasangan instalasi sirkulasi pipa air dari bangunan
turbin ke menara pendingin.

Pada waktu generator + peralatannya tiba, penyedia


jasa A tidak bisa memindahkan komponen-komponen
berat dari dermaga ketempat pemasangan generator
turbin krn lubang galian pipa sedalam 7 m terisi
sebagian pipa sirkulasi yg menghalangi jalan masuk.
Penyedia jasa A mengajukan klaim sebagai tambahan
kompensasi karena:
1.Tenaga kerja dan peralatan menunggu 2 bln krn es
dan tambahan 2 bulan utk keterlambatan lubang
pipa.
2.Gudang sementara utk generator turbin dilapangan
3.Percepatan kerja segera lubang pipa ditutup untk
mengatasi kehilangan waktu.
4.Kehilangan keuntungna krn tidak bisa menggunakan
tenaga kerja dan peralatan utk pekerjaan lain

PERTANYAAN
1.Bagaimana komentar dan pendapat saudara ?
2.Bagaimana hasilnya manakala permasalahan tsb
dibawa ke BANI ?
3.Bagamana kalau masalah tsb dibawa ke pengadilan
, apa yang perlu anda siapkan dg baik dan bgmn
agar permasalahan tsb tidak menyebar kemana-
mana, utamanya jangan dipolitisir oleh Pers ?
KASUS 2 ( BANI )
Suatu usaha kerjasama/ joint operation( PT G)
antara BUMN & Perusahaan Asing Eropa melaksakan
pek pembuatan sebuah hotel bertaraf internasional
senialai Rp.80 miliar.
Sedang pemilik proyek perusahaan swasta nasional
PT.H, yg cukup terkenal sbg pengembang/ developer.
Dalam pelaksanaan proyek tsb, semula pembayaran
berdasar setiap tagihan yg diajukan PT G telah dilunasi
s/d tagihan ke 24.
Namun semenjak tagihan ke 25 s/d No.30 ( tagihan
terakhir ) PT.H tidak melakukan pembayaran walaupun
tagihan-tagihan tsb telah disyahkan oleh konsultan.
Sebagai catatan, sesungguhnya dalam
pembayaran sebelumnya telah terjadi beberapa kali
pembayaran yang tidak tepat waktu dan tepat
jumlah( terlambat dan dicicil ). Proyek tsb telah
diserahkan oleh PT G ke PT H tepat pada waktunya,
bahkan proyek tsb telah dibuka utk umum.
Ketentuan kontrak mengatakan bahwa
penyedia jasa berhak mendapatkan pembayaran atas
tagihan dlm waktu 28 hari sejak tagihan diterima
dan apabila PT.H gagal membayar seperti apa yg
terjadi dalam proyek ini maka PT.G berhak
memutuskan perjanjian.
Dalam perjalanan kasus ini PT.G telah
beberapa kali melakukan surat menyurat dng PT.H
mengenai keterlambatan pembayaran ini namun PT.H
memberikan tanggapan yang tidak tegas dan tidak
pernah melakukan pembayaran.
Berhubungan dengan hal tsb diatas sesuai
ketentuan kontrak maka PT.G mengajukan
permohonan ke Arbitrase BANI yg berisi al :
1.Menyatakan bahwa PT.H telah melakukan
perbuatan cidera janji.
2.Menyatakan PT.G berhak mendapatkan
pembayaran atas tagihan No.25 s/d No.30
sebesar Rp.80 miliar
3.Menghukum PT.H untuk membayar bunga atas
keterlambatan.
4.Menghukum PT.H untuk membayar biaya biaya lain
sehubungan dengan perkara ini.

PERTANYAAN
1.Menurut pendapat saudara apakah permohonan PT.G
akan dikabulkan oleh Majelis Arbitrase BANI ?
2.Bila YA, apa yang menjadi alasan-alasan BANI untuk
mengabulkan permohonan tersebut ?
3.Apakah BANI akan memberikan bunga yang diminta
oleh PT.G karena keterlambatan pembayaran ini dan
bilamana YA, berapa besar prosentase bunga
yang akan dikenakan mengingat tidak ada
ketentuan
besarnya tingkat bunga yang tercantum dalam
perjanjian ?

4.Dalam kasus ini ada bagian pekerjaan yang


memang merupakan hak dari PT.G, namun tidak
secara tegas diminta ( nilai tagihan retensi ).
Apakah menurut pendapat saudara BANI akan
membayarkan tagihan ini mengingat hal tersebut
merupakan hak dari PT.G ?
KASUS 3
Kontraktor T mendapat Pekerjaan Renovasi dan
Pengerukan Sebuah Waduk Polder Pengendali
Banjir dengan nilai Rp.7 miliar dengan waktu
pelaksanaan 3 bulan. Dan ternyata pada waktu
akhir pekerjaan tgl 20 Des 2008 (3 bulan 5 hari)
kontraktor tsb baru dapat menyelesaikan 93% dari
total pekerjaan.Akhirnya kontraktor tsb dibayar
dengan nilai kontrak dikurangi sebesar 7%.

Bmn pendapat anda atas masalah ini bila :


1.Dalam tender dokumen dan penawaran kontraktor
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tidak 3 bln
tetapi 4 bln. Namun akibat keterlambatan
proses tender dan mengingat tutup tahun
anggaran 20 Des 2008 maka pengguna b/j minta
agar jadwal pelaksanaan ditanda tangani dg
jadwal waktu pelaksanaan 3 bulan.

2.Dalam pelaksanaan juga terdapat hambatan atas


pelaksanaan pekerjaan yg menjadi tanggung
jawab pengguna b/j, al:
a.Desain sangat tidak mantap ( penuh dg
kesulitan )
b.Keterlambatan atas ijin penebangan pohon
sekitar 2 minggu
SLOPE PROTECTION PADA KOLAM
STASIUN POMPA BANJIR

W
A
D
U
K Sluice Channel
B
A
N
J
I Slope Protection
Ke Laut
R
Rumah
Pompa
20/12/2008
Design Cross Section
Slope Protection
Wheep holes

Beton Pengikat
Pasangan
Batu Kali Muka Air Terrendah
Batu Kali

Pile Cap

Reinforced Concrete
Kayu Sheet Pile
Dolken

20/12/2008
Pile Cap
KONSTRUKSI
SEYOGYANYA
( Cross Section
Slope Protection )

Muka Air Terrendah

NOTE:
a.Yg ada hanya REINFORCED
CONCRETE SHEET PILE
dan PILE CAP yg sangat
sederhana
b.Konstruksi Lainnya DIHI-
LANGKAN ( Tak Perlu )
Reinforced Concrete
Sheet Pile c.Sangat EFEKTIF, EFISIEN
( Murah )
d.Pelaksanaan Pekerjaan SA-
20/12/2008 NGAT MUDAH
c.Kesulitan dumping site area tidak bisa dipakai
akibat protes dari masyarakat, sekitar 2 minggu

d.Keterbatasan kapasitas pabrik beton precast unt


memenuhi pesanan kontraktor, mengingat dlm
waktu bersamaan banyak proyek memakai beton
pancang/ sheet pile beton bertulang. Sehingga
walaupun kontraktor sudah memesan concrete
sheet pile sebelum mereka menandatangani
kontrak, ternyata pasokan concrete sheet pile
datang terlambat.

e.Kontraktor sudah minta perpanjangan waktu s/d


tgl 28 Des tetapi tidak disetujui.
3.Bgmn bila diusulkan akan adanya Value
Engineering ?
4.Bgmn pendanaannya dan cara menganggar-
kannya
5.Kaitan dgn kontrak ybs ?
6.Dan bagaimanakah yang sebaiknya bila anda
sbg PPK atas masalah semacam ini ? Bgmn
solusi terbaik ? Ataupun apa hal semacam
ini perlu layak terjadi ?
7.DISKUSIKAN berdasar Kesepakatan
Kelompok.
KASUS 4
Pada anggaran tahun 2007 PT.B mendapat
pekerjaan mengeruk dan memasang lining Kali Jt
dengan dana sebesar Rp.1000 juta. Ternyata
sampai PHO yang dapat dikerjakan kontraktor hanya
60% dari scope of works yang ada dikarenakan
pengguna b/j tidak berhasil membebaskan tanahnya.
Akhirnya kontraktor hanya menerima pembayaran
sebesar Rp.600 juta.

1.Bagaimana komentar anda atas permasalahan ini ?


2.Bila anda sbg PPK bagaimana sikap anda ?
a.Anda mau membayar ganti rugi, dana dari mana?
b.Anda tidak mau membayar, krn sulit pertanggung
jawabannya ?
c.Atau sikap/ solusi lain ?
d.Apakah hal semacam ini memang layak
terjadi ?

e.Atau ada cara lain untuk menghindarinya,


Coba jelaskan mulai tahap penganggaran
termasuk penjelasan ke DPRD dst ?
C.KASUS PASCA KONTRAK
1.Suatu jembatan rangka batang baja di Luar
Jawa dengan 3 bentang ( total bentang 100m )
ambruk setelah akan diresmikan. Pekerjaan tsb
telah dibayar 100% oleh PPK.
Berdasar pantauan bahwa dikatakan bahwa bahan
baja tidak standar dan buatan pabrik lokal

Pertanyaan:
a.Siapa yang salah dan bagaimana menyelesaikan
masalah ini ?
b.Bagaimana menurut anda solusi terbaiknya
( sesuai stagesnya ?
c.Apakah ini ranah perdata/ pidana atau Hukum
Tata Usaha Negara ?
2.AMBRUKNYA WC ”GANTUNG” TANAH
ABANG JAKARTA PUSAT
Suatu pembuatan bangunan WC “Gantung” Tanah
Abang seperti pada gambar, ambruk pada tanggal 23
Des 2009, padahal telah selesai dilakukan. Namun
tampaknya ijin pemnbangunan oleh Pemda DKI belum
ada. Coba diskusikan dalam kelompok atas beberapa
alternatif dari yang terbaik sampai dengan yang
terjelek atas:

a.Terjadinya kegagalan konstruksi/bangunan


b.Bagaimana dari segi Hukum Kontraknya ?
c.Yang bertanggung jawab dan siapa penanggung
jawab utama ?
3.PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
DAERAH BEKASI (H.Kompas 24 Des 2009)
Pembangunan sebuah RSD Bekasi, setelah habis
masa kontrak konstruksinya, masih menyisakan
permasalahan yang cukup ruwet. Ternyata dengan
dana Rp4.1 miliar dari APBD Kabupaten Bekasi,
dilakukan dengan penunjukkan langsung. Dengan
membaca dan meneliti guntingan koran Kompas 24
Des 2009, coba diskusikan hal-hal sbb:
a.Apa benar seseorang yang melaksanakan PL (
Penunjukkan Lngsung ) itu sudah dianggap telah
melakukan pidana korupsi ? Apa alasannya ?
b.Dimana daerah yg paling krusial dari PL ?
c.Bagian mana saja yg tidak benar ? Dan bgm dari
hukum kontraknya ?

Anda mungkin juga menyukai