Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Respon Nyerl Bay Yang Diberl
Penyuntikan Imuntsasi Kombinas! DPT-HB-HIB Di Puskesmas Karang Asam
Devi Bunga Meidini '” Dwi Hendrian!’, Ratnawati?
* Penutis Koresponden: Devi Bunga Meidini, Jurusan Kebidanan Prodi D-IV
Kebidanan Samarinda, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan
Timur, Indonesia
E-mail: dvbungameidiniddemail.cone , Telpon: +6285250598220
Antisart
Latar belakang : Rasa nyeri saat imunisasi adalah salah satu pengbalang dalam
imunisasi schingga nyeri menjadikan para orang tua. menjadi tidak patuh terhadap
jadwal imunisasi anak, Pengalaman terhadap nyeri yang dapat menimbulkan
ema pada bayi harus dicegah dan/diminimalkan, yaitu salah satunya dengan
hangat. Pada studi pendahuluan yang dilakukan di
Poles Kasi Asam terdapat 40% bayi memiliki skala nyeri 9, 40%, bayi
amemiliki skala nyeri 8, dan 20% bayi mengalami skala nyeri 7.
‘Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh kompres hangat
terhadap respon ayeri bayi yang diberi penyuntikan imunisasi kombinasi DPT-
‘HB-HIB,
Desain penelitian : Desain penelitian ini adalah quasi experimen, dengan model
ngan Post test onty non ¢quivalent Control eroup. Populasi adalah semua
bayi yang. akan diskukan imunisasi kombinasi DPT-HB-HIB di Puskesmas
Karang Asam Jumiah sampel sebanyak 36 orang yang dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok intervensi-dan kontrol masing-masiag 18 orang dengan
‘menggunakan teknik consecutive sampling. Analisa data menggunakan wit mann
whitney.
Hasil : Hasil penélitian ini diperoleh skor nyeri setelah diberikan kompres hangat
lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rats-rata skor nyeri pada
kelompok kontrol adalah 8.22 dan p sis Kelompok intervensi adalah 6.5. Selisth
rata-rata skor myeri segumbah 1.72. Nilat je value 0,000 dengan nilai =0,05,
Kesimpulan : Kompres hangat ex berpengarh dalam menurunksn respon nyeri bay
‘yang diberi penyuntikan imunisasi kombinasi DPT-HB-HIB. Direkomendasikan
kepada tenaga kesehatan untuk memberikan kompres hangat sebelum penyuntikan
imunisasi dilakukan agar mendapatkan efek yang lebih baik dan respon nyeri yang
lebih rendah.
Kata kunel: Imuntsast, Kompres hangat, Nyert
i. mahasiswa furusan kebidanan samarinda, Poltekkes Kemenkes:
Kalimantan timur
2. dosen jurusan kebidanan Poliekkex Ke
3. dosen jurusan kebidanan Polwekkes Kemenkes Katimantan Timur
enkes Kalimantan Timur‘The Effect Of Warm Compresses On Infant*s Response To Pain As A Result
OF DPT-HB-HIB Immunization At Puskesmas Karang Asam
Devi Bunga Meidint '~ Dwi Hendriant’, Ratnawat!’
* Carrespanding author: Devi Bunga Meiitini, Department of Midwife Study Program
Bachelor Degree Applied Obstetrics Health Poivtechnic Ministry of Health of East
Kalimantan, indonesia
E-mail: , Phone: +6283250508200-
Abstrack
Background : oné of the inconveniences that infanis'has to encounter during
immunization is pain, The after immuization pain makes the parents become
disobedient to the child's immunization schedule. The experience of pain that can
traumitize the we should be prevenied and nusimized, one of them: by using
warn compresses. I preliminary study. conducted: Karang Asam’s. Health
sche a Fa ain Kl pai cal 40% infant had pain scale of
‘8, and 20% infant had pain scale of 7,
‘Objective : The objective of this study was to identify The effect of warm
jcampresseson Infint's response to pain a a result of DPT-HE-HIB immunization
‘at Puskesmas Karang Asam
Methods In this study, the researcher uses quasi experiment method with the
cep aise ct se ofinan euivainh taatol Sr ‘The population is all
infants who will be immunized with DPT-HB-HIB at Karang Asam’s Health
Center, The samples were 36 people which are divided into 2 groups, The
intervention and contro! group. Each consists of 18 ye using the consecutive
sampling technique. Data analysis. using mann
Results : The results of this study showed the pain scores afler given warm
‘compresses is lower than the control group. The mean pain score in the control
group was 8,22 and in the intervention group was 6.5. The difference of the
average score of pain 1.72. p value 0.000 with value a = 0,08.
Conelustons ; warm compresses hasan effect of reducing and relieving Infant's.
response (0 pain as a result of DPT-HB-HIB immunization at Karang Asam's
Health Center, It is recommended for health workers to provide warm compresses
before immunization injection to get.a better effect and lower pain response.
Keywords : Immunization, warm compresses, pain
1. student midwifery samarinda, Polckkes Kemenkes East Kalimantan
2. lecturer of Midwifery major, Pottekkes Kemenkes East Kalimantan
3. lecturer of Midwifery major, Poitekkes Kemenkes East KalimantanPendahuluan
Hak bayi atau anak dalam
pelayanan keschatan dintur dalam
Undang-Undang Kesehatan Nomot 30
tahun 2009. Undang-Undang. terscbut
menyatakan babwa setinp anak berhak
memperolch inmunisasi dasar sesuai
dengan keteniuan untuk mencegah
terjadinya penyakit yang dapat dihindari
melalui imunisast dan pemerintabi wajib
memberikan imunisasi lengkap kepada
sctiap bayi dan anak.-Pontyclengearaan
imunisasi juga tertuang dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun
2013 (Pusat Data dan tnformust
Kementeriin Kesehatan Ri, 2018),
imcockgiah daneaicapiakeatea wer! Ale
codera. Tindakan yang dapat dilakukan
yaitu secora farmakolosis- maupan on
farmakolégis (Wong. 2009)
Telah—terdapat—achorupa
dengan cara kompres hangat, kompres
cdingin, breastfeeding, pembatian. oral
sukrosa. Pemberian kompres hati
dapat monimbulkan efek hangat scrta
-efek stinulasi kutancus berupa sectuban
‘yang dapat menycbabkan_terlepasnya
endorphin, schingea membiok transmisi
stimulus nycri, Kompres hangat juga
akan menghasilian efck fisiologis untuk
tubuh —yaitu —efck —vasodifutas,
Peningkatan metubolisme sel dan
merelaksasikan ofot schingga nyeri yan
dirosa berkasrang (Perry. 2010),
Herdasarkan penclitian (Maria,
2015) didapathan —hasilbahwa
pemberian kompres hangat schelum
tindakan —penyuntikkan dapat
menurunkan kala nyeri pada bayi
sctelah diberikun —_penyuntikkan
imunisasi dan ada perbedaan respon
nycri pada kelompok kempres hangat
dan kelompok taspa pemberian kompres
hungat. Intervensi non farmakelogis
Tainmya jugs diteliti oleh Kurniawan
(2013) dimana hasil_penclitiannya
terdapat. perbeduan skala nyeri, pada
‘buyi yang ‘diberi ASE lebih rendah
dengan bayi yang tidak diberi
perlakuan. Banyak “manfaat yanz
didapatkon pada saat menyusui, sci
‘Tass. manis yang dapat “menginduksi
opioid» endogen, = menyusui\ juga
‘berpengamh tcrhadap respon nyeri
‘arena adanya kontak kulit. Pada usia O-
Le
dalam fase oral, dimana -Agpala
_kescnangen berptisal di mulutnya.
‘Schingea pad saat menyusui, rasu nyeri
ying. dislami ketika imunisasi akan
teralihkan dan ‘terpusat pada oral
activity.
Benes, dt ecetrian
‘Kesehatan tahun 2016, jumlabrbayi yanz
-mendapal
smunsasi Kombinasi DPT
HIE dil Tndonesiq) berjumlah,
4.429.742. bay, sedangkon jumfah bayi
yang mendspatkan imupisasi Kembinasi
DPT-HB-HIB di Proyinsi Kalimantan
Timur —berjumlah 65.087 bayi.
‘Berdasarken daw dani Dinas Kesehatan
‘Kota Samarinds’ pada tahun 2016,
jumlah—-bayi “yang mendapatkan
imunisasi Kombinasi DPT-HB-HIB di
kota Sammrinds berjumlah 15.521 bayi.
Sedangken jumbih —hayi yang:
mendapatkan inmunisasi di Puskesmas
Karang Asam berjumlah 1.220 bays.
Hasil diatas dischabkan karena
ada kessdaran musyurakat terhadap
pentingnya — imunisasi.— Cakupan
imunisssi dipuskesmas terscbut sudah
tinzgi,armn —dipuskesmas —_terscbut
belum menerapkam atau memberikan,kcbijakan terkait dengan
Penatuluksanaan myeri padi boyi saat
dilakukan imunisasi, Tindskan yang
diosa dilakukan yaitu berupu
menggendong bayi setelih diimunisasi
dan didampingi orang tua suat imunisusi
diberikan Dengan alasan mudah
dilakukan.
Berdasarkan studi pendahuluar
yang: dilakukan pencliti di Puskesmiis
Karang Asam, pencliti menilat skala
nycri bayi yang chberi imunisast
menggunkan skala nyeri FLACC Dari 5
bayi yung dinilais dua bay’ mengalami
skala nycri 9,dua bayi memiliki skala
nyeri 8, dtn'satu buyi mengalami, skala
PE waked gan
‘Kompres Hangat Terhadap — Respon,
yer! Bayi Vang Diberi Penyuntikan
Imunisasi Kombinasi DPT-HB HIB Di
Puskesmas Karang Asam Tahun 2018".
Metode Penslitian
penclitian menggunakun — penclitian
cksperimen semu (quasi experiment
designs), Penelitian. ini menggstnakan
model tancanzan Past test only nom
equuivatent control group.
Populasi penelitian ini adalab
semua bayi yung akan dilakukan,
inunisasi kombinasi DPT-HB-HIB. di
Puskesmas Kerang Asam. Pengambilan
sumpel ini menggunakan —teknik
consecutive sampling: Total sampe yang
‘diganakan dalam pe nefitian ini yoitu
berjuminh 36 orang (18 orang kelompok.
‘intervensi pembertan kompres hungat
‘dain 18 orang kelompok kontrol tanpa
‘Asiteria sampel pada. penclitian
iba jadi dua, yaatihriteria
‘inkl + U1) Adspan
seriterit Bayi. st teddies nat fr
‘Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Respanden Bayi di Puskesmas
Karang Asam Samarinda Tahun 2018.
‘Kel. Infervenal ‘Kenirol
‘Sumber: Data Primer,
Berdasarkan Karakteristik
responden menurut jenis kelamin pada
tabel 4:1 dintas, pada kelompok
intervensi sebagian besar _berjenis
‘kelamin perempuan sebanyak 11 oramz
(61.1%) dan berjenis laki-laki sebanyak
7 org (38.9%) Pada kelompok
schagian besar —berjeniskelamin
perempuan schanyak 13 orang (72.2%).
dun berjenis kelamin laki-luki sebanyak,
5 orang (27.8%).Berdasarkan karakteristik
menurut usia, pada kelompok intervensi
paling banyak bayi berusia 4 bulan
sebanyak 8 orang (44.4%), dan paling
sedikit bayi berusia 3 bulan sebanyak 4
orang (22.2%). Pada kelompok kontrol
paling banyak bayi berusia 4 bulan
scbanyak § orang (44.4%) dan palitig
sedikit bayi benusia 3 bulan sebanyak-S
intervensi paling banyak bayi
mendapatkan jenis imunisisi DPT 3
sebunyak $ orang (44.4%) dan paling
sedikit mendanatkan jenis immunisasi
DPT 2 schanyak 4 orang (22.2%), Pada
kelompok konirol paling banyak bayi
mendapatkan jenis imunisasi DPT 3
scbanyak ® orang (44.4%), ddan jenis
imunisasi DPT 1 maupun DPT 2
orang (27.8%), ‘Tmsing-masing —schanyak 3 orang
Berdasarkan: karakteristik. (278%
respondcn menurut jenis jmunisasi pada 2, Respon Nyert
tabel 4.1 diatas, pada kelompok
‘Tabel 4.2
Distribusi responden berdasarkan rerata nyeri pada bayi yang diberi penyuntikan
Inunisasi kombiuas! DPT-HWt-HIB Di Puskesmas Karang Asam Tahun 2013
Kelompok
OOS ae oo
‘Betdasarkan abel 4.2 dapat
dilihat Taurrta rasa ayer setelah
peayuntikan pada kelompok interwensi
‘yang diberakan kompres hangat sebelum
Penyuntikan imunisasi adalah 6,5
dengan nilai, minimum-maksimum: yale
5-8, secingkan. pads kelompok kontrol
rata-fala masa nyert sctelah’ penyuntikan
adalah 8.22 dengan ailai minimum-
maksimem yaity 7) Skor! nycri pada
kelompok intervensi yang dibevikan
kompres hangat sehclim penytintikan,
iebih rendah dibandingkan dengan skor
3. Hasil Analisis Bivartat
iS a CT
. 508
RB OT 78 7.85.
558,
nycri pada Keloripok kontrol.’ Median
pada kelompok intervensi adalah 0.5
‘scdangkan pada kelompok kontrol
adalah 8.22) Modus pada Kkelompok
‘intervensi adalah 6 sedangkan pada
kelompok: kontrol adalah 8.” Standar
deviasi pada kelompok interyensi adalah,
0.98518 sedangkan pada kclompok
‘kontrol adalah 0.73208. . Nilai C1 95%
pachkelompok intervensi adalah 6.0 ~
6.98 sodangkan pada kelompok kortrol
TRS- 8.58,
‘Tabel 43
Hasil uji mormalitas skor nyeri pada nyeri bayi sang dibert penyuntikan imunisast
kombinasi DPT-Hb-HIB Di Puskesmas Karang Asam Tahun 2018
‘Kelompok N ‘Shapira wilk
Kontrol if Tor
Intervensi ix 0.03
‘Sumber Daa Primer, 2078
Berdasarkan abel 4.3
menunjukkan babwa hasil uji normalitas
data menggunakan uji Shapiro wilk
pida Kelompok kontrol yang tidak
diberikan kompres hangat adalah 0.002
dan pada kelompok intervensi yandiberikan kompees hangat adalah 0.043
Nila p value <0.05 mmka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi
Tabel 44
tidak normal sehingga onalise bivariat
menggunakan uji Mana whitney.
Pengaruh kompres hangat terhadap respon nyeri bayl yang diberi penyuntikan
imunisasi kombinasi DPT-Hb-HIB Di Puskesmas Karang Asam Tahun 2018
‘Kelompok N Mean
Tatervenst 8 65
Kontrol 18 52
Bd Min-Max, ine
oy a
0.000
0.73208 1
‘Sumber; Data Primer 207s
Berdasarkan “tabel 4.4 ‘memmjukkan
bahwanilei pp vale dari ait Manin
vwhimey’ adalah 0,000 yang dimwsa pada
‘Penelitinn ini rilat uji.siemifikast ys werfue
= 0.08, mks Ho ditolok Kesimpulan
See Sag id ee peers
ares eget ate res
doeyt pega peliteccen bai
DPT-Hb-HIB di Puskesmas Karns,
‘Asam Samarinda.
Pembahasan
Karakteristik Subjek.
‘Karakteristik responden.
beerdasarkani bel 4.1 dapat dilihat
bile plat. el
perempuan —scbanyak- 1 orang:
(61.1%), Sedanzkan pads. kelompok
kontral | dominin Bayi benenis
kelamin, perempuan sebwnyak 13°
orang (72.2%). Memurut teoni Perry
(2010) fengunckapkan — bahwu.
secant umaim-lakiclaki duit Wanita
tidak: mempunyai perbedaan seCara
signifikan mengenai respon mercku
terhadap nyeri. Respon yang terjadi
terhadup nyeri dipengaruhi oleh
faktor-faktor —biokimia dan
merupakan hal yang unik . setiap
individu, tanpa memperhatikan jenis
kelamin. Dari hasil penelitian ini
dapat dilihat bahwa rata-rata_nyeri
berdasarkan jens kelamin dari
kelompok konirol maupun kelompok
intervensi tidak terdapat perbedaan
sceara_signfikan mengenai_ respon
mereka terhadap nyeri:
Berdasarkan —~ Karaktcristik
mnurat, sia, pada kelompok
intervenst didorninasi ofch bay:
betusia + bulan scbamyak 8 Grane
(444%). Pada Kelompek kontrol
hampit, didominasi bayi berusia 4
bulan schanyak 8 orang (44.4%).
Teor menurut Perry (2010) yang
menyatakan bahwa anak belum bisa
mengumekapkan —nycri, schingza
perawat respon nyeri
pada anak. Mal i dikermakakan
Jusa
oleh Children's Hospital and Clinics
Of Minticseta —tabwa—bayi
menggunakan Kombinasi perilaku
untuk mengungkapkan nyeri. Adapun
fandadanda bay mengungkupkan
rasa onyeri yaitu mmudsh murah,
ea eects demas ices
mencrus, aja meringis,
mengepalkan tngan, menolak untuk
~nutkaat din take bisa tidur. Anak yang:
masih kecil sulit menginterpretasikan
nyeri dan prosedur yang dapat
monyebsbkan nyeri itu timbul.
Penelitin yang dilakukan och
Ismanta (2019) menyirmpulkan
bahwa anak kecil belum bisa
mengungkapkan —kata-kata dan
mengalami —kesulitan = dalam
mengungkapkan secara verbal,
tingkat perkembangan akan sejalan
dengan sciringnya pertambahan usia,
schinggs dengan betambahnya usindilakukon herdasarkan uxia bayi,
dilihat dari rata-rata nyeri tidak
terdapat perbedoan yang signifikan
aantara nyeri bayi pada wsia 4 bulan, 3
bulan maupuc 2 balan,
Berdasarkan karaktcristik
responden menurat jens imunisasi
pada tabel 41 diatas, pada kelompok
intervensi didominasi olch-bayi yang:
mendapatkan jenis imunistsi DPT 3
sebanyak & orang (44.4%), dam pada
kelompok kontrol didominasi oleh
bayi yah —mendapatlan — jeris
imunisasi DPT 3 sebanyak #-oning
(44496), Teori menurart Perry (2010)
mengatakan balwar
walaupun bay tersebur tidak. bisa
mengerti sclyaknya orang dewasa’
dan mencrapkan dengan benar
Berdasarkun penclitian yang. tclah
dilakukan tidak terdapat perbedaan
signifkan antara rata-rata respon
nye bayi
inmunisasi.
berdasurkan — jenis
2. Pengaruh — Kompres — Hangat
Terhadap Respon Nyeri Bayi Yang
Diberi Penyuntikun — Imunisasi
Kowhinasi DPT-HB-HIB.
Pada penelitian ini dapat dilihat
bahwa pads kclompok intcrvensi
yang. diberikan kompres hangat 1
ment sch penyuntikan
inmnisasi memiliki rata — rata skor
ayert 6.5 dan pada kclompok kontrol
yang tidak diberikan kompres hangat
‘scbclum = penyuntikan = imunisasi
memilikicota-ram $2. Schingea
dapat terlitmt bakwa —terdapat
perbedaan yang \signifikan antara
Tata- rata skor nyeri pads kelompok
oorol dan kclompok ‘wtervensi (p
value: 0.000 -<0.05),
“eli rettieertin Whee
19) a
pemberian kompres hangat dapat
stimulisi kutaneus berupa sentuhan
yang dapat menychabkan terlepasnya
endorphin, sehingea _ memblok
transmisi stimulus nyeri, Kempres.
hamgat juga. akan efck
fisiologis untuk ‘yaitu efck
See Ot
otot schinyga nycri yang. dirase
berkurar
memt dengan mengeurakan handuk
“dengan suhu 36°C, Hal
sesuai dengan teorj) Arovah (2010),
__. yang, meayatakan-bahwa pemancaran
respon-tubuhy fergantung pada jenis
panas, iniensifas panas, lama
pemberian pangs, dan respon
Jaringan terhadsp paras. Pada
dasarnyasetelah panas terabsobsi
pada jaringan tubuh, panas akan
disebarkan ke daerah sekitar. Supaya
‘tujuan terapeutik ini dapat tereapai.
Jumlah cnergi harus discsuaikan
untuk menghindari resike kerusakan
Jaringan,Porberian kompres hangut
terhadap respon yer bayi saat
imunisasi pada penelitin yang
dilakukan oleh Arianto (2016)
bermanfaat untuk —meningkatkan
aliran darah kebagian cedera dengan
baik melalui mckanisme penghilang
panas (vasodilatasi). Pada penclitian
yang dilakukan olch Maria 2015)
mengatakan hahwa penyuniikan yan
dilakukan seeara tepat_ dan cepat
semudah kompres_ hungat diberikan
akan lebih efektif “dibandingkan
penyuntikan yang diberi jeda setelah,
kompreshangat. Kompres hangat
yang diberikan dapat secara