Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KETERAMPILAN VARIASI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keterampilan Dasar Pembelajaran”
DOSEN PENGAMPU : Ludfi Arya Wardana, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

1. IKA NUR AINI (204420048)


2. ADETEGAR YOULIAN PRIMADANI (204420053)
3. TRI UTAMI PRASTYANINGSIH (204420057)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS PANCA MARGA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Keterampilan Variasi” .
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu kami, Bapak Ludfi
Arya Wardana, S.Pd., M.Pd. yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi. Terimakasih juga kepada anggota kelompok kami yang telah
bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah tentang Keterampilan Variasi yang kami
buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah tentang Keterampilan Variasi ini bisa menambah
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Probolinggo, 13 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB ll PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 Proses Penyelenggaraan Pendidikan yang Baik ..........................................3
2.2 Pembelajaran Matematika dengan Strategi Pemecahan Masalah ...............4
2.3 Pembelajaran Matematika dengan Strategi Penyelidikan Matematis
(Mathematic Investigation) .........................................................................5
2.4 Pembelajaran Matematika dengan Strategi Penemuan Terbimbing
(Discovery Learning) ..................................................................................6
2.5 Pembelajaran Matematika dengan Strategi Contextual Learning ...............10
BAB lll PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam keterampilan mengajar yang beraneka ragam begitu banyak
variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa bisa terfokus pada
pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat variasi
dalam pembelajaran diantaranya Variasi Gaya Mengajar. Variasi dalam
Menggunakan Media, Variasi dalam Interaksi antara Guru dengan Siswa. Hal ini
diperlukan agar pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal karena
kebutuhan dalam setiap memahami materi pembelajaran tidak sama.
Dalam pelaksanaannya variasi harus dimiliki oleh setiap orang yang
sedang mengajar karena hal ini bertujuan agar anak didik bisa lebih memahami
apa yang disampaikan dalam pembelajaran agar sesuaidengan harapan. Oleh
karena itu dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang
Keterampilan Mengadakan Variasi. Strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran (Sadiki, A., Hakim, N. 2017)
. Guru yang baik adalah guru yang mampu menguasai komponen trilogi profesi,
yaitu komponen subtansi profesi, komponen dasar keilmuan , dan praktis profesi (
Sadikin & Hakim, 2019).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu variasi dan keterampilan menggunakan variasi?
2. Apa saja tiga komponen variasi mengajar?
3. Apa tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar?
4. Apa saja jenis-jenis variasi mengajar?
5. Apa prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi variasi dan keterampilan menggunakan
variasi.
2. Unuk mengetahui tiga komponen variasi mengajar.
3. Untuk mengetahui tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar
mengajar.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis variasi mengajar.
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Variasi dan Keterampilan Menggunakan Variasi


Udin dan Winataputra (2000:745) mengatakan bahwa variasi
adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat
berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja
dibuat untuk memberikan kesan unik. Keterampilan menggunakan variasi
merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan
dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik agar
suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga peserta didik bergairah dan
antusius dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat
berlangsung secara efektif.
Belajar mengajar adalah ketrampilan dasar mengajar yang
termasuk di dalamnya ketrampilan mengadakan variasi yang berguna bagi
siswa dan guru untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan yang di alami
siswa maupun guru dalam proses pembelajaran dan untuk mengatasi kondisi
ruangan yang tidak nyaman serta proses pembelajaran yang sudah tidak
efektif. Dengan memperbaiki gaya mengajar saja belum dapat mengatasi
persoalan yang terjadi, namun dengan harapan bervariasinya proses
penbelajaran yang di berikan akan membuat siswa nyaman melaksanakan
pembelajaran di kelas dan suasana kelas menjadi lebih kondusif dan efisien.

Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan apa


yang diinginkan guru. Guru harus selalu siap dengan segala perubahan yang
dialami oleh siswa misalnya, siswa mulai mengantuk, mood siswa sudah
mulai bosan saat jam pembelajaran, rasa jenuh bahkan sudah tidak nyaman
dalam proses pembelajaran, siswa ramai sendiri atau tidak fokus saat guru
menjelaskan di depan kelas. Oleh karena itu guru harus mempunyai
keterampilan memvariasi proses pembelajaran yang lebih meningkatkan
motivasi lebih terhadap semua siswa.

Kreativitas guru tersebut dapat di tuangkan dalam keterampilan


guru untuk melakukan variasi dalam mengajar. Apa yang harus dilakukan
oleh guru dalam hal ini bersifat situasional yang berarti semua mengikuti
irama siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Tindakan hurus dalam
membuat variasi mengajar dapat di lakukan secara terencana maupun
mendadak sesuai dengan keadaan yang harus dihadapi oleh guru dengan
tepat.

2.2 Komponen Variasi Mengajar


a. Variasi dalam cara mengajar guru, terdiri dari penggunaan variasi suara
(teacher voice), pemusatan perhatian peserta didik (focusing),
kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak
pandang dan gerak (eye contact and movement), variasi gerakan badan
dan mimik, variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi guru
dalam kelas dan gerak guru (teachers movement).
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat
pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke
dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Variasi
penggunaan alat antara lain adalah variasi alat atau bahan yang dapat
dilihat (visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif
aids), variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan variasi alat
atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba.
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan peserta didik. Pola interaksi guru
dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam
coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak
menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana
kelas demi keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan.
d. Kontak pandang (eye contact). Pada saat pembelajaran guru harus
mengadakan kontak denan siswanya jangan ssampai menunduk atau
melihat langit-langit. Kontak dengan siswa dapat membentuk hubungan
yang positif dan kenyamanan bagi peserta didik. Namun, dalam halnya
mengadakan kontak dengan siswa guru hendaknya janan sampai hanya
mengadakan kontak dengan satu siswa sebaliknya ketika guru
menerangkan atau menjelaskan tentang suatu materi guru harus
mengarahkan pandangan keseluruh siswa dan kelas.
e. Gerak dan mimik wajah. Variasi yang harus dimiliki guru yaitu variasi
dalam menggunakan ekspresi wajah, gerakan tangan dan anggota badan
lainnya merupakan aspek yang penting dalam komunikasi. Kegunaan
dalam mengadakan variasi ini adalah untuk menarik perhatian dan
menyampaikan arti pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas
materi. Bagi sebagian orang ada yang akan lebih jelas dalam memahami
sesuatu dengan bantuan gerak badan dan indera penglihatan.
f. Pergantian posisi guru dalam kelas. Perpindahan yang dilakukan oleh
guru di dalam kelas dapat membantu guru untuk memancing perhatian
siswa dan meningkatnya pribadi guru. Namun dalam pelaksanaannya
guru jangan sampai melakukan perpindahan posisi secara berlebihan
dilakukan dengan wajar saja agar siswa dapat memperhatikan dan tidak
terkesan terburu-buru.

2.3 Tujuan Penggunaan Variasi dalam Proses Belajar Mengajar


Bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan pandai
mengambil hati siswa. Dengan sikap sepeti ini siswa merasa diperhatikan
oleh guru dan siswa selalu rindu untuk selalu dekat di sisi guru. Guru
seperti ini biasanya karena gaya mengajarnya dan pendekatannya yang
sesuai dengan psikologis siswa.
4. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
Seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan yang
mendukung tugasnya dalam mengajar. Penguasaan metode mengajar
yang dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode, tetapi lebih
banyak dari itu. Karena diakui, penguasaan metode mengajar dalam
jumlah yang banyak lebih memungkinkan guru untuk melakukan
pemilihan metode, mana yang akan dipakai dalam rangka menunjang
tugasnya mengajar di kelas.
5. Mendorong anak didik untuk belajar
Lingkungan pengajaran yang kondusif adalah lingkungan yang mampu
mendorong anak didik untuk selalu belajar sehingga berakhirnya
kegiatan belajar mengajar. Belajar memerlukan motivasi sebagai
pendorong bagi anak didik adalah motivasi intrinsik yang lahir dari
kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan. Namun sayangnya jarang
ditemukan anak didik mempunyai motivasi intrinsik yang sama. Di
sinilah diperlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan
lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan
bergairah belajar.

2.4 Jenis-Jenis Variasi Mengajar


Variasi suara. Variasi suara dapat dilakukan seperti perubahan nada suara
dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, cepat menjadi
lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat
memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
Memusatkan perhatian. Pemusatan dengan lisan diikuti dengan
syarat seperti menunjuk pada gambar yang tergantung di dinding
atau papan tulis dan sebagainya. Untuk memfokuskan perhatian
siswa pada suatu aspek kunci guru dapat menggunakan atau
memberikan peringatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya:
“perhatikan baik-baik”, “jangan lupa ini dicatan baik-baik”, dan
sebagainnya.
Membuatan kesenyapan sejenak. Kesenyapan adalah suatu keadaan
atau diam secara tiba-tiba ditengah-tengah kegiatan pembelajaran
atau saat menerangkan sesuatu. Kesenyapan tersebut merupakan
alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Kesenyapan ada
untuk memberi waktu berfikir, supaya siswa bisa mengingat
kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa
menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.
Mengadakan kontak. Saat guru berbicara atau berinteraksi dengan
siswa, sebaiknya pandangan guru menjelajahi seluruh kelas dan
melihat kemata siswa untuk menunjukkan hubungan yang intim
dengan mereka. Kontak pandang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi (seperti membesarkan mata tanda
tercengang), atau dapat juga digunakan untuk mengetahui
pengertian dan pemahaman siswa.
Variasi gerakan badan dan mimik. Suatu gerakan dalam proses
belajar mengajar yang dilakukan guru pada saat menerangkan
materi yang disampaikan, dan hal itu tidak boleh terlalu berlebihan.
Begitu juga dengan ekspresi wajah-wajah yang merupakan alat
komunikasi yang kuat. Misalnya: memasang ekspresi wajah yang
penuh semangat, ceria dan mendukung suasana belajar yang
kondusif agar siswa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti
pelajaran yang disampaikan.
Mengubah posisi dengan gerak. Perpindahan posisi, selain
bermanfaat bagi guru agar tidak jenuh, juga agar perhatian siswa
tidak monoton. Sebaiknya pergerakan atau perpindahan posisi guru
didasarkan pada tujuan, misalnya karena sebwlah kanan kelas
terdapat siswa yang ribut, maka dengan perpindahan posisi guru
kesebelah kanan dapat mengurangi atau menghentikan kegaduhan
siswa.

2.5 Prinsip-Prinsip Penggunaan Variasi dalam Pengajaran


PRINSIP PENGGUNAAN MENGADAKAN VARIASI
Dalam setiap pembelajaran yang menjadi permasalahan adalah
bagaimana cara untuk memfokuskan perhatian siswa pada pembelajaran.
Apapun kegiatan yang dilakukan didalam pembelajaran semata-mata
dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
dan membuat siswa bersemangat untuk belajar. Agar kegiatan pengajaran
dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif diperlukan adanya
lingkungan belajar yang kondusif , untuk itu salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah memperhatikan prinsip-prinsip pengguanaan variasi
dalam mengajar untuk mendukung pelaksanaan tugas guru dalam kelas.
(Zain) Beberapa prinsip pengunaan variasi antara lain:

Dalam menggunakan ketrampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi


digunakan, selain juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk
tiap jenis variasi. Semua untuk mencapai tujuan belajar
Menggunakan variasi secara lancer dan berkesinambungan, sehingga
peristiwa proses belajar mengajar yang utuh tidak rusak, perhatian siswa
dan proses belajar mengajar tidak terganggu
Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan
direncanakan oleh guru. Karena itu memerlukan penggunaan yang luwes,
spontan sesuai dengan umpan balik yang diterima dari siswa. Biasanya
bentuk umpan balik ada dua yaitu: 1) Umpan balik tingkah laku yang
menyangkut dan keterlibatan siswa. 2) Umpan balik informasi tentang
penetahuan dan pelajaran

Anda mungkin juga menyukai