Bab 1-3 Revisi Reza
Bab 1-3 Revisi Reza
PENDAHULUAN
1
2
tidak kemasukan bola. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa tujuan
sepakbola adalah untuk mencetak angka atau gol.
Beberapa teknik yang memegang peranan penting dan hampir menjadi
penentu kemenangan dalam permainan sepakbola adalah Shooting. Tujuan dari
shooting adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan dengan tujuan untuk
memperoleh poin untuk merubah keadaan yang sering disebut dengan skor.
Dengan demikian bagian tubuh yang berperan untuk melakukan shooting adalah
kaki. Kekuatan tungkai merupakan salah satu yang memegang peranan yang
penting dalam keberhasilan shooting bola ke gawang.
Dengan latihan skill dan kondisi fisik yang dimiliki setiap pemain, akan
memiliki tendangan yang keras dengan akurasi tendangan yang bisa mendekati
maksimal. Semakin banyak skor yang diperoleh maka akan semakin besar pula
peluang kemenangan yang akan diperoleh suatu tim. Shooting adalah faktor yang
paling penting dalam melakukan penyerangan. Teknik yang buruk dalam
melakukan shooting sering menyebabkan peluang mencetak gol menjadi
terlewatkan. Di level dunia pun banyak pemain melakukan shooting yang terlalu
tinggi, melebar, atau bahkan ragu-ragu dalam melakukan nya. Dengan demikian,
kegagalan melakukan shooting juga berarti kegagalan mencetak angka atau gol.
Kemampuan shooting bola merupakan salah teknik dasar dalam sepakbola
namun cukup sulit dipelajari, lebih-lebih untuk pemain yang belum terampil dan
belum terlatih gerak shooting bola secara refleks. Tujuan dalam permainan
sepakbola adalah untuk menciptakan proses tembakan yang tepat dan mendapat
angka pada setiap kesempatan, yang merupakan syarat tim tersebut dinyatakan
pemenang. Dengan demikian keterampilan gerak dasar shooting dalam permainan
sepakbola sangat penting untuk dikuasai secara baik, tetapi tidak boleh
mengesampingkan keterampilan gerak dasar yang lain. Tingkat keberhasilan
pemain memasukkan bola ke gawang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan
penguasaan teknik shooting yang baik, baik shooting pendek maupun shooting
jarak jauh.
Keterampilan menendang bola dapat dilakukan oleh setiap pemain,
biasanya dalam suatu tim sepakbola. Menembak bola dimiliki oleh seorang
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Belum diketahui sejauh mana peranan pengaruh pendekatan Latihan
Menggiring shooting Dan Latihan Passing shooting yang diterapkan dalam
proses latihan terhadap hasil latihan pemain sepakbola klub SSB DWIPA
Tawangmangu Usia 14-16 Tahun.
2. Belum adanya metode latihan yang tepat untuk digunakan dalam Kemampuan
Shooting Dalam Permainan Sepak Bola pada pemain klub SSB DWIPA
Tawangmangu Usia 14-16 Tahun.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dalam
penelitian ini yang akan dikaji adalah:
1. Pengaruh pendekatan Latihan Menggiring shooting Dan Latihan Passing
shooting terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola.
2. Pengaruh yang lebih baik antara Latihan Menggiring shooting Dan Latihan
Passing shooting terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak
Bola.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh pendekatan Latihan Menggiring shooting Dan Latihan
Passing shooting terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak
Bola?
2. Manakah yang lebih baik antara Latihan Menggiring shooting Dan Latihan
Passing shooting terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak
Bola?
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengaruh pendekatan terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan
Sepak Bola.
2. Pengaruh yang lebih baik antara pendekatan Latihan Menggiring shooting
Dan Latihan Passing shooting terhadap Kemampuan Shooting Dalam
Permainan Sepak Bola.
F. Manfaat Penelitian
Setelah selesai penelitian ini, hasil yang diperoleh nantinya diharapkan
dapat bermanfaat bagi guru, sebagai:
1. Dapat memberikan dan menambah wawasan serta pengetahuan keolahragaan
bagi peneliti tentang pengaruh pendekatan Latihan Menggiring shooting Dan
Latihan Passing shooting terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan
Sepak Bola.
2. Dapat meningkatkan keterampilan menendang bola bagi pemain SSB
DWIPA Tawangmangu Usia 14-16 Tahun.
3. Memberikan sumbangan pengetahuan sebagai bahan pertimbangan kepada
guru, mengenai pentingnya penerapan Latihan Menggiring shooting Dan
Latihan Passing shooting yang tepat dalam upaya meningkatkan keterampilan
menendang bola.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Sepakbola
a. Pengertian Sepakbola
Sepakbola adalah permainan sederhana, yang dimainkan oleh 11
pemain dalam dua regu, dan kedua tim tersebut sama-sama berupaya
mencetak gol dan mencegah terjadinya kemasukan ke gawangnya
sendiri. Semua bermain menggunakan seluruh anggota tubuhnya tanpa
menggunakan tangan, yang bukan penjaga gawang
Sepakbola merupakan permainan yang dilaksanakan dengan cara
menendang, dan memiliki tujuan yang sama yaitu mencetak gol dan
menjaga pertahanan dari kebobolan. Pemain bermain dengan kaki, tidak
boleh memakai tangan yang bukan penjaga gawang. Permainan ini
dimainkan oleh 11 pemain yang saling berhadapan dalam satu lapangan
sepakbola. (Sucipto, dkk. 2000: 7).
Pada dasarnya sepakbola adalah olahraga yang dimainkan
dengan kaki dan dilakukan selama 90 menit penuh. Sepakbola adalah
permainan dimana pemain memainkan bola dengan menggunakan
anggota tubuh kecuali goal keeper. Dengan demikian sepakbola dapat
dikatakan permainan yang dilakukan selama 2x45 menit dengan
melibatkan semua unsur kondisi fisik, dan menggunakan teknik yang
baik dan benar, dan permainan dilakukan dengan beregu dan setiap
regunya terdiri dari 11 pemain.
Permainan sepakbola merupakan cabang olahraga yang cukup
populer dan memasyarakat di seluruh dunia. Hampir setiap orang di
seluruh dunia mengenal dan menggemari permainan sepakbola. Bahkan
ada beberapa negara menjadikan permainan sepakbola sebagai olahraga
Nasional. Beltasar Tarigan (2001: 1) bahwa, “Sepakbola merupakan
permainan beregu yang paling populer di dunia dan bahkan telah menjadi
permainan Nasional bagi setiap negara di Eropa, Amerika Selatan, Asia,
6
7
Afrika dan bahkan pada saat ini permainan itu digemari di Amerika
Serikat”.
Permainan sepakbola mempunyai daya tarik tersendiri, jika
dibandingkan dengan cabang olahraga permainan lainnya. Lebih lanjut
Beltasar Tarigan (2001:2) menyatakan, “Daya tarik permainan sepakbola
adalah keterampilan memperagakan kemampuan dalam mengolah bola,
penampilan usaha yang sungguh-sungguh penuh perjuangan, gerakan
yang dinamis, disertai dengan kejutan-kejutan taktik, yang membuat
penonton kagum melihatnya”. “Permainan sepakbola merupakan
permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu masing-masing
regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga
gawang”. Menurut Abdul Rohim (2008:1) dalam bukunya bermain
sepakbola. Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian badan
kecuali dengan kedua lengan (tangan). Hampir seluruh permainan
dilakukan dengan ketrampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam
memainkan bola bebas menggunakan anggota badannya, dengan kaki
maupun tangannya. Menurut Feri Kurniawan (2012:76) “sepakbola
adalah permainan bola yang sangat popular dimainkan oleh dua tim,
yang masing masing beranggotakan sebelas orang”.
Menurut Teguh Sutanto (2016:172) “Sepakbola adalah olahraga
yang menggunakan bola dalam permainannya. Dimainkan oleh dua tim
yang saling berhadapan, masing masing tim beranggotakan sebelas orang
pemain. Bola dimainkan menggunakan kaki, saling oper dengan rekan
satu tim, menjaga agar bola tidak direbut lawan,dan tujuan akhirnya
memasukkan bola ke gawang lawan. Pihak yang lebih banyak mencetak
gol, dialah yang memenangkan permainan ”.
olahraga ini melibatkan banyak orang tentunya kerjasama tim yang baik
sangat dibutuhkan selain teknik bermain yang baik.
Menurut Sucipto dkk. (2000:7) Tujuan dari permainan sepak
bola adalah “Memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan
dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan.” Hal
ini berarti suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut lebih
banyak memasukkan bola ke gawang lawannya dan lebih sedikit
kemasukan bola.
Menguasai teknik dasar bermain sepakbola merupakan faktor
utama untuk mendukung keterampilan bermain sepakbola. Baik dan
tidaknya penampilan seorang pemain sepakbola sangat bergantung pada
penguasaan teknik dasar bermain sepakbola yang dimiliki. Dalam usaha
meningkatkan mutu permainan ke arah prestasi, maka masalah teknik
merupakan salah satu persyaratan yang menentukan. Menurut
Kemendiknas (2010: 107) bahwa, “Penguasaan dan kemampuan teknik
permainan sepakbola merupakan bagian yang harus diutamakan dalam
rencana pelatihan pemain sepakbola”. Sedangkan Soekatamsi (2000: 16)
bahwa, “Jadi seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai
keterampilan teknik dasar bermains epkabola tidaklah meungkin akan
menjadi pemain yang baik dan terkemuka”.
Berdasarkan pendapat tiga ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa, menguasai teknik dasar bermain sepakbola merupakan faktor
fundamental untuk dapat bermain sepakbola. Suatu kesebelasan akan
memiliki kualitas yang baik, jika para pemainnya memiliki keterampilan
teknik dasar bermain sepakbola yang baik. Selain itu, kerjasama tim
dapat dilakukan dengan baik, jika para pemainnya menguasai teknik
dasar bermain sepakbola yang baik. Dengan menguasai teknik dasar
bermain sepakbola akan dapat mendukung penampilannya dalam
bermain sepakbola baik secara individu maupun tim. Semakin baik
seorang pemain menguasai teknik dasar bermain sepakbola, maka ia
akan memiliki keterampilan teknik bermain sepakbola.
9
1) Partisipasi aktif
Adanya perpaduan usaha atlet itu sendiri dan kerja keras
pelatih, pelatih berkewajiban untuk mendidik atlet agar memiliki
sikap bertanggungjawab, disiplin dan mandiri.
2) Perkembangan multilateral
Tahap perkembangan multilateral diletakkan pada awal
program pembinaan sebelum memasuki tahapan spesialisasi, yakni
pada anak usia 6-15 tahun, bertujuan: mengembangkan dan
mengoreksi gerak dasar (jalan, lari, loncat, lempar, tangkap).
3) Individual
Setiap atlet memiliki potensi yang berbeda-beda dan
berkarakter unik,setiap latihan menimbulkan respon yang berbeda pula.
Pelatih perlu mempertimbangkan perbedaan: (1) keturunan, atlet
mewarisi sifat fisik,mental dan emosi orang tuanya, (2) umur
perkembangan, kematangan(umur biologis) setiap atlet tidak sejalan
dengan kronologisnya, (3)umur latihan, setiap atlet memiliki
kebugaran dan kualitas biomotor berbeda bergantung kepada lama
latihan yang telah diikutinya, (4) kecerdasan, perbedaan akan
berpengaruh terhadap kesiapan atlet dalam melaksanakan dan
menjawab beban latihan.
4) Overload
Prinsip overload ini adalah prinsip latihan yang paling
mendasar akan tetapi paling penting, oleh karena tanpa penerapan
prinsip ini dalam latihan, tidak mungkin prestasi atlet akan meningkat.
Prinsip ini bisa berlaku baik dalam melatih aspek-aspek fisik, teknik,
taktik, maupun mental.
5) Spesifikasi
SAID : “Specific Adaptation to Imposed Demand” prinsip
spesifikasi menjelaskan bahwa sifat khusus beban latihan akan
menghasilkan tanggapan khusus, untuk itu program latihan
hendaknya dirancang khusus sesuai dengan: (1) cabang olahraga, (2)
19
b. Dosis Latihan
Selain prinsip latihan diatas ada perlu diperhatikan dalam latihan
yaitu berupa ukuran atau dosis latihan. Ukuran atau dosis latihan tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Frekuensi dapat diartikan sebagai banyaknya unit latihan
persatuan waktu, misalnya latihan untuk meningkatkan
kebugaran pada kebanyakan orang dilakukan 3-5
kali/seminggu (Djoko Pekik, 2002 : 58).
20
3. Pendekatan Latihan
a. Pengertian Pendekatan dalam Latihan
Pendekatan latihan (approach) dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses ” Wina Sanjaya (2008:127).
Menurut Amung dan Yudha (1999/2000:3), “Belajar gerak itu terdiri
dari tiga tahapan yaitu tahapan verbal kognitif, tahapan gerak memiliki
makna sebagai pola gerak, tahapan otomatisi”. Dalam pendekatan
latihan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode dengan cakupan
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, terdapat lima jenis
pendekatan latihan, yaitu: (1) pendekatan (2) strategi (3) metode (4)
taktik atau teknik (5) model latihan.
21
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka dapat diajukan kerangka
berpikir sebagai berikut:
1. Perbedaan Menggunakan Latihan Menggiring shooting dan Latihan
Passing shooting Terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan
Sepak Bola.
Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola merupakan
teknik yang sangat penting dalam permainan Sepak Bola. Setiap pemain harus
dapat melakukan dan menguasai teknik Shooting ini dengan baik. Untuk
dapat melakukan Shooting dengan cepat dan tepat harus setiap pemain
melaukan latihan dengan sistematis, teratur dan kontinyu dengan prinsip-
prinsip latihan yang benar. Metode latihan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola ini antara
lain adalah menggunakan metode latihan Menggiring shooting dan Latihan
Passing shooting .
28
membutuhkan umpan yang bagus untuk melakukan shooting. Hal itu yang
menyebabkan gerakan shooting bola kurang efektif, sehingga tidak dapat
memperoleh umpan balik secara optimal dan menyebabkan sulit melakukan
gerakan kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola pada saat
latihan. Bagi SSB DWIPA Tawangmangu Tahun 2023, penggunaan metode
latihan Menggiring shooting akan lebih efisien dilakukan karena dalam
latihan ini latihan dilakukan secara efektif. Selain itu sistem kerja otak bagi
siswa dengan metode latihan Menggiring shooting bekerja dengan optimal
karena didalam metode latihan Menggiring shooting menggunakan sistem
short memory yang sesuai dengan keinginan kita. Sehingga umpan balik yang
didapat saat melakukan latihan akan terkonsep secara mendalam. Adaptasi
short memory ini akan menghasilkan konsep perbaikan dan otomatisasi
gerakan Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola yang baik
kedalam memori yang lebih kuat secara singkat. Oleh sebab itu pola gerakan
Kemampuan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola akan lebih cepat tercapai
dan sedangkan metode Latihan Passing shooting bagi SSB DWIPA
Tawangmangu Tahun 2023 akan kurang efisien karena seringnya kehilangan
bola umpan sehingga mengakibatkan lambatnya pengulangan shooting bola
saat melakukan latihan sehingga siswa dalam penguasaan teknik menjadi
berkurang. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diduga terdapat
pengaruh yang lebih baik antara metode latihan Menggiring shooting dan
metode Latihan Passing shooting terhadap Kemampuan Shooting Dalam
Permainan Sepak Bola.
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir diatas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada Perbedaan pengaruh Menggunakan Latihan Menggiring shooting dan
Latihan Passing shooting Terhadap Kemampuan Shooting Dalam Permainan
Sepak Bola Pada SSB DWIPA Tawangmangu Usia 14-16 Tahun Tahun 2023.
30
31
32
R Pretest MSOP
KE 2 Treatment B Posttest
Keterangan:
R = Random
Pretest = Tes hasil keterampilan menendang bola
MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing
33
KE 1 = Kelompok 1 (K1)
KE 2 = Kelompok 2 (K2)
Treatment A = Latihan Menggiring shooting
Treatment B = Latihan Passing shooting
Posttest = Tes akhir hasil Kemampuan Shooting
4 3
5 6
8 7
9 dan seterusnya
Keterangan:
R = Koefisien reliabilitas
MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok
MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok
zi =
Keterangan :
= Rata-rata
= Nilai variabel
s = Simpangan baku
2) Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = p (z ≤ zi).
3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ……., zn yang lebih kecil atau
sama dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi), maka
S(zi) =
4) Hitung selisih F(zi) - S(zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.
5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Harga terbesar ini merupakan Lhitung.
35
b. Uji Homogenitas
Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians
yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi
(2000: 386) rumusnya adalah:
Keterangan :
Fdbvb : dbvk = Derajat kebebasan KE1 dan KE2
SD2bs = Standar deviasi KE1
SD2kt = Standar deviasi KE2
3. Uji Perbedaan
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari
Sutrisno Hadi (2000: 157) sebagai berikut:
t=
Keterangan:
t = Nilai uji perbedaan
Md = Mean perbedaan dari pasangan
Σd2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan
N = Jumlah peserta tes
Keterangan:
D = Perbedaan masing-masing subjek
N = Jumlah peserta tes
36