Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN KONSUMSI

BUDIDAYA IKAN BLACK GHOST

I Putu Alvin Weda Ayuna


XI.I
12

MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN


SMA WIDIATMIKA JIMBARAN
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tuntunan-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan projek penulisan Laporan dengan tema “Usaha Budidaya
Ikan Konsumsi“

Berkelanjutan dan Pemanfaatan” dengan judul projek Budidaya Ikan Black Ghost ini dengan baik
dan lancar.
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung atau tidak langsung. Oleh sebab itu kami ingin menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya untuk semua pihak yang sudah ikut membantu membuat dalam penyusunan
laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran
akan sangat membantu untuk penyempurnaan pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
menambah wawasan dan informasi yang berguna bagi kehidupan kita semua. Semoga laporan
yang kami buat dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca. Kami juga minta maaf atas
ketidaksempurnaan laporan ini dan sekali lagi berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membaca selama proses penyusunan laporan ini.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................1
1.4 Luaran yang di Harapkan....................................................................1
1.5 Manfaat Program.................................................................................2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.........................................3
2.1 Gambaran Umum................................................................................3
2.2 Analisis Produk...................................................................................3
2.3 Peluang dan Segmentasi Pasar............................................................3
2.4 Analisis SWOT....................................................................................4
2.5 Analisis Keuangan...............................................................................4
BAB III. METODE PELAKSANAAN.................................................................5
3.1 Tahap Persiapan...................................................................................5
3.2 Tahap Pemijahan.................................................................................5
3.3 Tahap Perawatan.................................................................................7
3.4 Tahap Promosi.....................................................................................7
3.5 Evaluasi...............................................................................................7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................8
4.1 Anggaran Biaya...................................................................................8
4.2 Jadwal kegiatan...................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ikan hias merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar maupun laut yang
mempunyai bentuk atau warna tubuh menarik dan indah. Salah satu jenis ikan
hias dengan keunikan tersendiri dibandingkan ikan hias lainnya adalah ikan
cupang (Betta sp). Ikan cupang berasal dari beberapa negara di Asia tenggara,
di antaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Keunikan ikan
cupang adalah kegemarannya bertarung dengan sesama jenisnya, namun tidak
menutup kemungkinan dengan jenis lain namun masih dalam satu suku. Daya
agresifitasnya sangat tinggi sehingga sangat tidak dianjurkan untuk
menempatkan atau memelihara ikan ini dalam satu wadah. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari perkelahian antar sesama individu.
Di khalayak umum, ikan cupang memiliki beberapa nama atau istilah
diantaranya ikan laga dan ikan adu, sedangkan di mancanegara ikan ini
dikenal dengan nama fighting fish atau disebut ikan petarung. Istilah tersebut
berarti sifat petarung dari cupang telah diakui secara luas, dan di kalangan
para penggemar atau hobiis ikan hias, cupang telah mempunyai kalangan
hobiis tersendiri. Adapun para hobiis cupang umumnya terbagi atas dua
kelompok, dimana untuk kelompok usia muda dan remaja lebih menyukai
gaya bertarungnya, namun untuk kelompok orang-orang lebih tertarik dengan
keindahan warna tubuhnya.
Ikan cupang mempunyai berbagai corak dan pola warna yang unik, salah
satu yang menjadi ciri khas keindahan cupang adalah saat memamerkan
ekornya. Bentuk ekor cupang sangat beragam, dimana ada yang menyerupai
setengah bulan sabit (halfmoon), adapula yang membulat (rounded tail),
mahkota (crown tail), dan slayer.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membudidayakan ikan cupang dengan baik dan benar?
2. Bagaimana cara perawatan ikan cupang dengan baik dan benar?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik budidaya ikan cupang.
2. Mengetahui tahapan kegiatan dalam melakukan budidaya ikan cupang.
3. Menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan perawatan ikan
cupang.
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan peluang
usaha dan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha.
1.4 Luaran yang Diharapkan
1. Berkembangnya suatu usaha di tengah masa pandemi.
2

2. Produk ikan cupang yang berkualitas.


3. Membangun kreatifitas mahasiswa dalam berwirausaha.
1.5 Manfaat Program
1. Melatih mahasiswa dalam berwirausaha untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam berwirausaha.
3. Meningkatkan kemampuan kerjasama dan kinerja tim.
4. Menyalurkan hobi dalam dunia wirausaha.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Umum
Ikan cupang adalah ikan air tawar yang habitat aslinya adalah beberapa
negara di Asia Tenggara. Ikan ini mempunyai bentuk karakter yang unik dan
agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Ikan cupang termasuk salah satu
ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan
tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit tanpa adanya alat
sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.

Klasifikasi Ikan Cupang:


Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Subfamili : Macropodusinae
Genus : Betta
Jenis : Betta sp
2.2 Analisis Produk
A. Jenis : Budidaya
B. Nama produk : Budidaya Ikan Cupang
C. Karakteristik produk :
 Ikan cupang jantan
Memiliki ciri-ciri sirip melebar, ekor lebar mengembang, tubuh lebih
besar, gerakkan lincah dan warna cerah.
 Ikan cupang betina
Memiliki ciri-ciri sirip bendek, ekor lebih pendek, tubuh lebih kecil,
gerakkan lamban dan warna kusam.
2.3 Peluang dan Segmentasi Pasar

Keunggulan budidaya ikan cupang ini memang memiliki daya tahan yang
bagus. Dimana pemeliharaan ikan cupang dapat dilakukan dengan mudah.
Peminat ikan cupang juga sangat tinggi menjadikan potensi bisnis ini
mengutungkan.
4

Konsumen budidaya ikan cupang memang tidaklah sulit, konsumen


budidaya ikan cupang cukup besar mulai dari orang-orang yang suka
memelihara ikan hias jenis ikan cupang. Dalam pemasaran ikan cupang juga
bisa di pasarkan dengan cara menjualnya ke pasar atau langsung ke pengepul.
Serta juga bisa memasarkan ikan cupang ke pecinta ikan cupang.
2.4 Analisis SWOT
a. Faktor Kekuatan (strenghth)
 Teknik budidaya mudah.
 Banyak digemari orang karena bentuknya indah dan perawatannya
yang mudah.
b. Faktor kelemahan (weakness)
 Kondisi ikan yang tergantung pada cara perawatan dan
pemeliharaan yang baik.
 Harga relatif murah.
c. Faktor kesempatan (opportunities)
 Pengembangan atau ekstensitas lahan.
 Bisa dijadikan usaha sampingan atau part time.
d. Faktor Ancaman (threat)
 Penyakit terhadap ikan cupang.
 Harga pakan ikan yang tidak stabil.

2.5 Analisis Keuangan


Hasil panen 50kg ikan cupang
a. Biaya Produksi = Perlengkapan + Bahan Habis Pakai
= Rp. 4.675.000 + 3.350.000
= Rp. 8.025.000

b. BEP Harga = Biaya Produksi : Total Produksi


= Rp. 8.025.000 : 50kg
= Rp. 160.500 / kg

c. Margin keuntungan = Harga jual x margin keuntungan (150%)


= 160.500 x 150%
= Rp. 240.750 / kg

d. Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Ikan


= Rp. 240.750 x 50kg
= Rp. 12.037.500

e. Keuntungan = Pendapatan – Biaya Produksi


= Rp. 12.037.500 – Rp. 8.025.000
= Rp. 4.012.500
5

f. BEP Produksi = Total biaya produksi : Harga jual/kg


= 8.025.000 : 240.750
= 33kg
6

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Persiapan

Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus


disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang
baik sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas
penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat
terpisah.
Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan betina sudah
masuk fase matang atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang
telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut.
Untuk cupang jantan:

 Berumur setidaknya 4-8 bulan


 Bentuk badan panjang
 Siripnya panjang dan warnanya terang
 Gerakannya agresif dan
lincah Untuk cupang betina:

 Berumur setidaknya 3-4 bulan


 Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
 Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
 Gerakannya lambat
3.2 Tahap Pemijahan
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediahkan
tempat berupa wadah dari baskom plastik atau aquarium kecil dengan ukuran
20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina.
Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.
Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000
butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah
pembuahan. Berdasarkan pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian
pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya
dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.
Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu
sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan
satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi
penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi
kelamin betina.
7

Berikut langkah-langkah pemijahan ikan cupang:

 Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai
catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan
terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya selama satu malam.
Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau
kaporit.
 Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat
burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu
padat. Karena tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang
ada dalam air.
 Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan
tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan
membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan
telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan membuat
gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan
betina dimasukkan dalam gelas plastik bening dan benamkan ke dalam
aquarium dimana ikan jantan berada.
 Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan
betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-
10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin,
sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang
terhindar dari suara bising.
 Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang
bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang
jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah
dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila
indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan
dimakan si betina.
 Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi
burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan
karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan
juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
 Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina
atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak
karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada
burayak.
 Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu
terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah
yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva
nyamuk.
8

 Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis


kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah
pembesaran.
3.3 Tahap Perawatan
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting.
Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan
terhadap kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk
tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih.
Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar.
Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah
dewasa dalam satu aquarium. Terlebih bila ukuran aquariumnya kecil dan
tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu
sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukkannya ke dalam
toples kaca kecil. Berdasarkan beberapa pengalaman, agar ikan lebih agresif
simpan di tempat yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara
berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap
menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tidak tembus
pandang di antara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada
penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut
bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran
air.
3.4 Tahap Promosi
Tahapan promosi dilakukan dengan cara pemberian informasi secara tidak
langsung yang dapat dilakukan dengan kegiatan iklan di media sosial seperti
facebook, instagram, twitter, dan blog.
3.5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap sebulan sekali yang bertujuan untuk
menganalisa perkembangan ikan cupang.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran
Biaya

No Jenis Kegiatan Biaya (Rp)


1 Peralatan dan Perlengkapan Rp. 4.675.000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 3.350.000
3 Perjalanan Rp. 700.000
4 Lain-lain Rp. 950.000
Jumlah Rp. 9.675.000

4.2 Jadwal kegiatan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
1 Bahan dan
Peralatan
2 Produksi
Penjualan
3
Produk
Evaluasi
4
Program
Pembuatan
5
Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA
Wahyudewantoro, Gema. (2017). Mengenal cupang (betta spp.) ikan hias yang
gemar bertarung. Warta iktiologi, 1(1), 28-23.
Alamtani. 2014. Cara praktis budidaya ikan cupang
11

Anda mungkin juga menyukai