Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Fisika Indonesia

Original Research Paper

Pengaruh Model Pembelajaran Perubahan Konseptual


Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Fisika Peserta
Didik Kelas XI
Sri Rahmawati1, Muhammad Taufik1, Ahmad Harjono1, Muhammad Zuhdi1
1
Physics Education, Mataram University, Mataram, Indonesia;

Article history Abstract: This research aims to examine the effect of conceptual change learning
Received: 11th February 2020 model on the creative thinking abilities of physics class XI students at MAN 1
Revised: 11th April 2020
Accepted: 30th June 2020 Lombok Barat. This type of research is quasi experiment with pretest-posttest control
group design. The research population was all students of XI MIA MAN 1 Lombok
*Corresponding Barat. Sampling technique of this research use saturated sampling so that there are
Author: Taufik M, two classes that is XI MIA 2 as the experimental class and XI MIA 1 as the control
Physics Education,
Mataram University,
class. The experimental class was treated in the form of a conceptual change learning
Mataram, Indonesia; and the control class was treated in the form of a conventional learning model.
Email: taufik@unram.ac.id Hypothesis testing of this research is Polled Variance t-test. The conclution of this
research is there is the effect of conceptual change learning model on the creative
thinking abilities of physics class XI students
Keywords: Conceptual Change Learning, Creative Thinking

Pendahuluan kelas XI MAN 1 Lombok Barat menyatakan bahwa


Fisika merupakan cabang ilmu sains yang guru kurang memfokuskan perhatian pada
mempelajari materi, energi, dan hubungan antara kemampuan berpikir kreatif fisika peserta didik dan
keduanya (Gunawan et al., 2017). Pelajaran fisika pengetahuan awal mengenai konsep fisika dalam
merupakan mata pelajaran yang mempelajari pembelajaran. Tuqalby et al., (2017) menyatakan
tentang suatu sifat dan gejala-gejala alam yang hal yang sama bahwa guru kurang memperhatikan
berkaiatan antara konsep-konsep fisika dengan konsepsi awal peserta didik, sehingga beranggapan
kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dilihat dari apa yang dipelajari tanpa ada arti karena tidak ada
pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan kaitannya dengan pembelajaran yang lalu maupun
yang berkaitan dengan kejadian-kejadian fisika. dengan peristiwa yang ada dalam kehidupan.
Mata pelajaran fisika penting dipelajari oleh peserta Selaim itu, mata pelajaran fisika sering dianggap
didik karena mampu meningkatkan kemampuan sebagai pelajaran yang sulit, terlalu banyak rumus,
berpikir kreatif, membentuk peserta didik yang dan membingungkan sehingga menjadi mata
kritis, aktif, dan inovatif. pelajaran yang membosankan. Pembelajaran masih
Pembelajaran fisika membutuhkan dilakukan secara konvensional, dimana pada saat
pemahaman konsep yang benar, sehingga pembelajaran berlangsung masih berpusat pada
miskonsepsi fisika peserta didik perlu diperbaiki. guru (teacher center) sehingga pembelajaran
Dahar (2006: 153), mendefinisikan miskonsepsi terkesan monoton dan peserta didik cenderung
dengan konsepsi anak sebagai hasil konstruksi merasa bosan. Hal ini dapat dilihat dari peserta
tentang alam sekitarnya berbeda dengan konsepsi didik yang kurang antusias dalam bertanya selama
ilmiah. Kesalahan konsep yang telah terjadi pada pembelajaran berlangsung. Pembelajaran ini, tidak
diri peserta didik dapat mengganggu efektivitas hanya membuat pesera didik merasa bosan
belajar serta mengganggu pemikiran dalam melainkan juga menjadi pasif dalam menerima
menerima pengetahuan berikutnya. Peserta didik materi yang dipelajari yang menyebabkan
yang mampu merekonstruksi pengetahuan adalah kemampuan peserta didik dalam menuangkan
yang menggunakan pemikiran tingkat tinggi salah kreativitasnya menjadi terhambat. Pendapat tersebut
satunya yaitu berpikir kreatif. (Makhrus, 2018). sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Penguatan pada konsep-konsep fisika dengan Suastra (2007) yang menyatakan bahwa
memunculkan perubahan konseptual untuk pembelajaran fisika cenderung berfokus pada aspek
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif fisika hafalan, peserta didik merasa takut berbuat salah,
peserta didik merupakan hal yang penting dalam kurang memfokuskan perhatian untuk berpkir
pembelajaran fisika. kreatif dan kurangnya latihan memecahkan masalah
Hasil observasi dan wawancara dengan dalam pembelajaran yang menyebabkan kreativitas
seorang guru mata pelajaran fisika dan peserta didik fisika rendah
© 2020 The Author(s). This open access article is distributed under a Lisensi
Creative Commons Attribution ShareAlike 4.0 International License.
Sri Rahmawati et al, JPPFI 2020, Volume-2 No.1: 6-10
DOI:
Pembelajaran fisika seharusnya berubah setelah menerima konsep baru dalam
menggunakan model pembelajaran yang beragam, pembelajaran. Pendapat tersebut sejalan dengan
sehingga peserta didik akan lebih aktif. Peningkatan penelitian yang dilakukan oleh Denis et al., (2015)
keaktifan dalam pembelajaran akan meningkatkan menyatakan bahwa model pembelajaran perubahan
pula kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan konseptual merupakan suatu model pembelajaran
tercapainya tujuan pembelajaran fisika. yang digunakan untuk merubah konsep awal yang
Permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan dimiliki oleh peserta didik agar sesuai dengan
menggunakan model pembelajaran yang sesuai konsep baru atau pandangan fisikawan. Hadirnya
dengan kemampuan dan karakteristik belajar konsep baru dengan bukti yang meyakinkan,
peserta didik. Pemilihan model pembelajaran yang membuat peserta didik smerasa puas, jelas,
dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran memahami, dan merasakan manfaatnya dalam
fisika adalah model pembelajaran yang berpusat kehidupan. Hal ini sejalan dengan Kang, et al.,
pada peserta didik (student center). Teori belajar (2010) yang menyatakan bahwa perubahan
konstruktivisme menyatakan bahwa peserta didik konseptual dapat terjadi pada empat kondisi yaitu
datang kedalam kelas sudah memiliki pengetahuan peserta didik tidak puas terhadap konsep yang
awal atau prakonsepsi yang berasal dari dimilikinya, konsep baru tersebut jelas, konsep baru
pengalamannya sendiri (Suparno, 2013: 30). masuk akal, dan dapat dirasakan manfaat dari
Pembelajaran yang berpusat pada peserta konsep baru yang ada.
didik membuat pembelajaran menjadi bermakna Kelebihan dari model pembelajaran
karena adanya pengalaman nyata. Pengalaman perubahan konseptual yaitu (1) memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
nyata inilah yang menyebabkan peserta didik dapat
mengemukakan pendapat, pemahaman dan
membentuk keaktifannya dalam belajar, sehingga pemikirannya tentang suatu konsep sebelum proses
dapat meningkatkatkan kreativitas serta tidak sulit pembelajaran berlangsung, (2) memberikan
dalam memahami konsep pada materi yang kesempatan kepada peserta didik untuk mengetahui
dipelajari. Pendapat tersebut sejalan dengan dan menyadari pengetahuan awal yang dimilikinya
penelitian yang dilakukan oleh Munandar (2012: 2) berbeda dengan pengetahuan ilmiah, sehingga
menyatakan bahwa kreativitas sebagai kemampuan diharapkan mampu mengubah pengetahuan awalnya
agar sesuai dengan pengetahuan ilmiah, (3) dapat
untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai
menciptakan suasana kelas yang aktif dan
kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan menyenangkan karena dituntut untuk aktif
baru, dan kemampuan untuk melihat hubungan- berdiskusi dengan teman dan gurunya. Kelebihan-
hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada kelebihan dari model pemelajaran perubahan
sebelumnya. konseptual tanpa disadari dapat meningkatkan
Salah satu model pembelajaran alternatif yang bisa kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
digunakan adalah model pembelajaran perubahan Kemampuan berpikir kreatif dapat dilatih dengan
konseptual. Model pembelajaran perubahan memberikan soal berupa soal uraian kepada peserta
konseptual menghubungkan peserta didik dalam didik dengan indikator kemampuan berpikir kreatif.
pembelajaran aktif. Model pembelajaran perubahan Indikator kemampuan berpikir kreatif yang
konseptual membuat peserta didik mampu digunakan adalah kelancaran (fluency), kelenturan
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola (flexibility), kemampuan berpikir orisinil
pikir rasional dan objektif dalam merespon materi (originality), dan kemampuan elaborasi
pembelajaran serta berpikir secara kritis,analitis, (elaboration). Oleh karena itu, peneliti ingin
kreatif, dan tepat dalam mengidentifikasi, melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model
memahami, memecahkan maslalah, dan pembelajaran perubahan konseptual dalam mata
mengaplikasikan materi pembelajaran. Model pelajaran fisika yang diharapkan dapat berpengaruh
pembelajaran perubahan konseptual mampu positif terhadap kemampuan berpikir kreatif fisika
membuat peserta didik memiliki kemampuan peserta didik.
berpikir tingkat tinggi salah satunya adalah
kemampuan berpikir kreatif (Makhrus, 2018: 24- Metode
29). Penelitian ini merupakan penelitian quasi
Model pembelajaran perubahan konseptual experiment (eksperimen semu), dengan desain
adalah suatu model pembelajaran yang penelitian yaitu pretest-posttest control group
berlandaskan paham konstruktivisme, dimana design. Pada rancangan penelitian ini sampel dibagi
peserta didik membentuk pengetahuannya sendiri dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
berdasarkan hasil interaksinya dengan lingkungan kontrol. Pembelajaran menggunakan model
dan pengalamannya masing-masing, sehingga pembelajaran perubahan konseptual pada kelas
peserta didik sudah memiliki pengetahuan awal dan eksperimen dan model pembelajaran konvensional
7
Sri Rahmawati et al, JPPFI 2020, Volume-2 No.1: 6-10
DOI:
pada kelas kontrol. Instrumen tes kemampuan Setelah kedua kelas diberikan tes awal
berpikir kreatif menggunakan tes uraian dengan (pretest), maka kelas eksperimen dan kontrol
jumlah 9 soal pada materi elastisitas dan hukum diberikan perlakuan yang berbeda yaitu kelas
Hooke dengan subjek penelitian adalah peserta eksperimen diajar dengan menerapkan model
didik kelas XI MIA di MAN 1 Lombok Barat. pembelajaran perubahan konseptual dan kelas
Kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional.
kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol dengan Setelah diberikan perlakuan kelas eksperimen dan
teknik sampling jenuh. kelas kontrol diberikan tes akhir (posttest) untuk
Data hasil kemampuan berpikir kreatif diuji melihat apakah ada pengaruh perlakuan yang sudah
prasyarat, berupa uji homogenitas dan uji diberikan pada kelas eksperimen yang
normalitas.Kemudian dilanjutkan dengan uji dibandingkan dengan kelas kontrol.
hipotesis menggunakan uji t Polled Varians. Nilai rata-rata yang diperoleh untuk kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
Hasil dan Pembahasan kontrol yaitu 58,61 untuk kelas eksperimen dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 47,73 untuk kelas kontrol. Nilai tertinggi dan nilai
pengaruh model pembelajaran perubahan terendah untuk kelas eksperimen lebih tinggi
konseptual terhadap kemampuan berpikir kreatif dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 86,11
fisika peserta didik. Perlakuan yang diberikan pada untuk nilai tertinggi dan 33,33 untuk nilai terendah
kelas ekperimen (XI MIA 2) berupa model pada kelas eksperimen sedangkan 77,77 untuk nilai
perubahan konseptual, sedangkan perlakuan yang tertinggi dan 30,56 untuk nilai terendah pada kelas
diterapkan pada kelas kontrol (XI MIA 1) berupa kontrol. Data tes akhir kemampuan berpikir kreatif
pembelajaran konvensional. Kedua kelas sebelum fisika peserta didik pada kelas eksperimen dan
diberikan perlakuan diberikan tes awal (pre-test). kontrol disajikan pada Gambar 2.
Dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal
peserta didik dalam kelas tersebut. 100
Kemampuan berpikir kreatif untuk kelas 90
eksperimen dan kontrol sebelum diberikan
80
perlakuan sanagat rendah yaitu nilai terendah pada
kelas eksperimen adalah 11,11, sedangkan nilai 70
terendah pada kelas kontrol adalah 5,56. Nilai 60
Nilai

tertinggi pada kelas eksperimen adalah 38,89, 50


sedangkan nilai tertinggi pada kelas kontrol adalah 40
33,33. Rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan 30
kelas kontrol adalah 21,33 dan 16,08 dengan selisih 20
nilai rata-rata antara kedua kelas adalah 5,25. Data
10
tes awal kemampuan berpikir kreatif fisika peserta
0
didik pada kelas eksperimen dan kontrol disajikan
Nilai Nilai Rata-rata
pada Gambar 1. Terendah Tertinggi

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


45
40
Gambar 2. Data Tes Akhir Kemampuan Berpikir
35 Kreatif
30 Hasil tes akhir kedua kelas mengalamii
Nilai

25 peningkatan dibandingkan dengan hasil tes awal..


20 Hasil tes akhir kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Kemampuan berpikir
15
kreatif peserta didik yang lebih tinggi dengan
10 belajar menggunakan model pembelajaran
5 perubahan konseptual ini disebabkan pembelajaran
0 sangat memperhatikan konsepsi awal peserta didik
Nilai Nilai Tertinggi Rata-rata sehingga guru dalam pembelajaran memberikan
Terendah permasalahan kontekstual agar peserta didik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol mengalami langsung fakta yang berkaitan dengan
konsep yang sedang dibahas hingga peserta didik
Gambar 1. Data Tes Awal Kemampuan Berpikir mengalami perubahan konsep menjadi konsep yang
Kreatif sesuai dengan ilmuwan. Denis et al., (2015:397)
menyatakan hal yang sama bahwa perubahan
8
Sri Rahmawati et al, JPPFI 2020, Volume-2 No.1: 6-10
DOI:
konseptual sebagai seperangkat pengajaran yang signifikan 5% yang berarti H0 ditolak dan Ha
digunakan untuk mengubah pandangan peserta diterima. Oleh karena itu, model pembelajaran
didik yang dianggap masih belum sesuai dengan perubahan konseptual dapat menjadi alternatif
pandangan ilmuwan, sehingga diharapkan peserta untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
didik tersebut mengubah sudut pandang mereka. fisika peserta didik.
Model pembelajaran perubahan konseptual
merupakan model yang tepat untuk mengajarkan Kesimpulan
peserta didik dalam melatih kemampuan berpikir Berdasarkan hasil penelitian dan
kreatif. Pembelajaran perubahan konseptual pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
menunjukkan adanya latihan untuk membentuk pengaruh model pembelajaran perubahan
kemampuan berpikir kreatif dari LKPD yang konseptual terhadap kemampuan berpikir kreatif
diberikan kepada peserta didik. Kegiatan awal fisika peserta didik. Pengaruh yang dimaksud yaitu
memberikan permasalahan yang bersifat konteksual terjadi penigkatan kemampuan berpikir kreatif pada
atau yang sering diamati oleh peserta didik yang kelas eksperimen dimana kemampuan berpikir
disebut fase orientasi. Peserta didik kemudian kreatif pada kelas eksperimen lebih tinggi
dituntut untuk menyampaikan pendapat yang dibandingkan dengan kelas kontrol.
mereka miliki tentang permasalahan yang telah
diberikan yang masuk ke dalam fase elisitasi Daftar Pustaka
gagasan. Fase selanjutnya adalah restrukturasi
gagasan, yaitu fase ketika guru menyampaikan
Dahar, R. W. 2006. Teori-Teori Belajar dan
materi secara umum yang berkaitan dengan
pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
melakukan percobaan dan diskusi kelompok, agar Denis, U. A., Williams, J. J., Dunnamah, A. Y.,
dapat mengalami langsung peristiwa yang sesuai & Tumba, D. P. 2015. Conceptual
dengan materi yang dibahas. Fase aplikasi gagasan Change Theory as a Teaching Strategy
merupakan bagian dari model perubahan in Environmental Education. European
konseptual yang memberikan kesempatan kepada Scientific Journal (ISSN: 1857-7431).
peserta didik untuk menerapkan konsep baru yang 11(35), 395-408.
dimiliki melalui kegiatan diskusi kelompok dari Gunawan. 2017. Laboratorium Virtual &
LKPD yang diberikan guru. Kegiatan akhir yang Aplikasinya Dalam Pembelajaran
dilakukan adalah dengan mengajak peserta didik Fisika. Mataram: FKIP Universitas
untuk meninjau kembali konsep-konsep yang
Mataram.
dipelajari sebelumnya serta menyimpulkan
pembelajaran dengan konsep baru yang diyakini Kang, H., Scharmann, L. C., Kang, S., & Noh,
kebenarannya yang berada pada fase review T. Cognitive Conflict and Situational
perubahan konseptual. Interest as Factors Influencing
Kemampuan berpikir kreatif peserta didik Conceptual Changes. International
kelas eksperimen dari pertemuan pertama sampai Journal of Environmental and Science
pertemuan terakhir menunjukkan nilai rata-rata Education. 5(4), 383-405.
yang selalu lebih tinggi dari daripada kelas kontrol. Makhrus, M. 2018. Validitas Model
Fakta ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Pembelajaran Conceptual Change
perubahan konseptual mampu meningkatkan Model with Cognitive Conflict
kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Aproach. Jurnal Ilmiah Profesi
Keberhasilan model pembelajaran perubahan
Pendidikan. 3(1), 62-66.
konseptual, sesuai dengan hasil penelitian
Pebriyanti et al., (2015) yang menerapkan model Munandar, U. 2012. Pengembangan
pembelajaran perubahan konseptual menunjukkan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
bahwa model ini baik dalam mengatasi miskonsepsi Rineka Cipta.
fisika peserta didik. Miskonsepsi yang teratasi Pebriyanti, D., Sahidu, H., & Sutrio. 2015.
dengan perubahan konseptual yang terjadi pada Efektifitas Model Pembelajaran
peserta didik juga dapat meningkatkan kemampuan Perubahan Konseptual nntuk Mengatasi
berpikir kreatif dengan pemahaman konsep yang Miskonsepsi Fisika pada Siswa Kelas X
benar. SMAN 1 Praya Barat Tahun Pelajaran
Model pembelajaran perubahan konseptual 2012/2013. Jurnal Pendidikan Fisika dan
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif Teknologi (ISNN. 2407-6902). 1(1), 92-
fisika peserta didik kelas XI MAN 1 Lombok Barat,
147.
terbukti dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan
bahwa. thitung lebih besar dari ttabel pada taraf
9
Sri Rahmawati et al, JPPFI 2020, Volume-2 No.1: 6-10
DOI:

Suastra, I W. 2007. Mengembangkan


Kemampuan Berpikir Kreatif
Melalui Pembelajaran Sains. Jurnal
IKA. 4(2), 23-34.
Tuqalby, R., Sutrio, & Gunawan. 2017.
Pengaruh Strategi Konflik Kognitif
Terhadap Penguasaan Konsep pada
Materi Fluida Siswa SMAN 3
Mataram Tahun Ajaran 2016/2017.
Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi. 3(1), 8-13.

Suparno, P. 2013. Miskonsepsi Perubahan


Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai