Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BETON PRATEGANG SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan yang
diampu oleh :
Dr. Arief Saefudin, M.Pd.

KELOMPOK 4 - BETON PRATEGANG

Penyusun :
Amelia Rizky Seftiani (1525423048)
Moh. Akbar Wibisoni (1525423005)
Kamal Rahmat Maulana Simanjutak (1525423062)

TEKNOLOGI REKAYASA KONTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hajatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya ingin mengucapkan
terima kasih atas kesempatan untuk menyampaikan kata pengantar ini dalam
makalah ini. Makalah ini membahas topik yang sangat penting dan relevan dalam
konteksnya, dan saya berharap bahwa tulisan ini dapat memberikan wawasan dan
pemahaman yang lebih dalam kepada para pembaca.

Topik yang dibahas dalam makalah ini memiliki dampak yang signifikan dalam
berbagai aspek kehidupan kita. Dalam makalah ini, saya harapkan bisa menjadi
dasar untuk perubahan kedepannya.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen dan pembimbing kami yang
telah memberikan bimbingan dan dorongan selama penulisan makalah ini. Selain
itu, terima kasih juga kepada teman-teman sejawat yang telah berkontribusi dalam
proses diskusi dan pemikiran.

Semoga makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi semua
pembaca. Kami menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan, dan
kami mengharapkan adanya penelitian lanjutan yang dapat memperdalam
pemahaman tentang topik ini.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
pemahaman kita tentang topik yang dibahas, dan kami berharap juga bahwa
makalah ini dapat memicu diskusi dan pemikiran yang lebih luas tentang isu ini di
masa depan. Terima kasih atas perhatian dan dukungan Anda.

Jakarta, 06 September 2023


DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 4

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 5

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan ...................................................................................................... 6

1.4 Manfaat .................................................................................................... 8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9

2.1 Definisi Beton Prategang.......................................................................... 9

2.2 Konsep Dasar Beton Prategang ............................................................... 9

2.3 Prinsip dan Metode Dasar Beton Prategang Yang Memengaruhi Daya

Tahan Struktural Bangunan ....................................................................... 13

2.4 Dampak Penggunaan Beton Prategang terhadap Aspek Ekonomi,

Keberlanjutan, dan Lingkungan dalam Industri Konstruksi .................... 17

2.4.1. Aspek Ekonomi: ........................................................................................ 17

2.4.2 Aspek Keberlanjutan: ............................................................................... 17

2.4.3. Aspek Lingkungan: .................................................................................. 17

BAB 3. PENUTUPAN ........................................................................................ 18

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau
agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari
semen dan air membentuk suatu massa mirip-batuan dan ditambah bahan aditif untuk
menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan
(workability), durabilitas, dan waktu pengerasan. Beton memiliki kuat tekan yang
tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Beton pratekan adalah suatu kombinasi
antara beton dan baja dimana tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang
tidak dimiliki beton biasa.

Beton Pratekan adalah beton yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk
mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja. Pada dasarnya
beton pratekan adalah antara tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi
yang sesuai diberikan sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-
beban luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Pratekan memiliki
tambahan gaya tekan pada struktur untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
gaya tarik internal dan dalam hal ini retak pada beton dapat dihilangkan. Pada beton
pratekan, pada umumnya diberikan dengan menarik baja tulangan. Gaya tekan yang
disebabkan oleh reaksi baja tulangan yang ditarik, terjadinya kekurangan retak,
elemen beton pratekan akan jauh lebih kuat dan kokoh dari elemen beton pratekan
biasa.
Beton yang digunkan dalam beton pratekan adalah mempunyai kuat tekan yang
cukup tinggi dengan nilai f’c min K-300, modulus elastis yang tinggi dan mengalami
rangkak ultimit yang lebih kecil, yang menghasilkan kehilangan pratekan yang lebih
kecil pada baja. Kuat tekan yang tinggi ini diperlukan untuk menahan tegangan tekan
pada serat tertekan, pengangkuran tendon, mencegah terjadinya keretakan.

Beton prategang telah digunakan dalam berbagai proyek konstruksi, dari


infrastruktur transportasi seperti jembatan dan jalan raya, hingga bangunan bertingkat
tinggi dan stadion olahraga. Beton ini memungkinkan pembangun untuk menciptakan
struktur yang lebih tipis dan lebih ramping, sambil tetap mempertahankan kekuatan
dan kestabilan.

Beton ini telah mengubah cara kita membangun. Dengan kekuatan dan
durabilitasnya, beton ini memberikan solusi yang efisien dan efektif untuk berbagai
tantangan dalam konstruksi. Sementara itu, biaya bahan konstruksi seperti harga besi
beton dan harga besi per kg tetap menjadi pertimbangan penting dalam setiap proyek.
Beton prategang, dengan keunggulannya dalam kekuatan dan durabilitas, mungkin
menawarkan solusi biaya-efektif bagi banyak proyek konstruksi. (Sofia,
smsperkasa.com, 19 Mei 2023).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka persoalan yang akan


diselesaikan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip dasar dan metode beton prategang mempengaruhi kekuatan
dan daya tahan struktural bangunan?
2. Apa manfaat utama yang diperoleh dari penggunaan beton prategang dalam
konstruksi dibandingkan dengan beton konvensional?
3. Bagaimana dampak penggunaan beton prategang terhadap aspek ekonomi,
keberlanjutan, dan lingkungan dalam industri konstruksi?

1.3 Tujuan

Adapun berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah


sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip dasar beton
prategang, termasuk teknik-teknik yang digunakan dalam proses prategang,
konsep-konsep struktural yang mendasarinya, dan bagaimana prinsip ini
mempengaruhi kekuatan dan daya tahan struktural bangunan.
2. Menganalisis manfaat utama yang diperoleh dari penggunaan beton prategang
dalam konstruksi, baik dari segi efisiensi struktural, perpanjangan masa pakai,
hingga potensi penghematan biaya
3. Mengidentifikasi tantangan teknis yang terkait dengan beton prategang dalam
desain, konstruksi, dan pemeliharaan bangunan.
1.4 Manfaat

Berdasarkan pemaparan diatas, manfaat yang diharapkan adalah sebagai


berikut :

1. Memberikan pemahaman mendalam tentang konsep, prinsip dasar, dan aplikasi


beton prategang. Hal ini akan bermanfaat bagi mahasiswa, insinyur sipil,
arsitek, dan profesional konstruksi untuk memahami teknologi yang mendasari
beton prategang dan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam proyek-proyek
mereka.
2. Melalui pemahaman tentang manfaat beton prategang dalam meningkatkan
kekuatan struktural dan memperpanjang masa pakai bangunan.
3. Berkontribusi pada pemajuan industri konstruksi secara keseluruhan. Dengan
memperkenalkan teknologi dan praktik terbaru dalam beton prategang,
makalah ini dapat mengilhami inovasi dan peningkatan dalam desain dan
pelaksanaan proyek konstruksi di masa depan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Beton Prategang

Beton prategang adalah beton yang diberikan tegangan internal agar dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan gaya tarik didalamnya. Perpaduan antara
material beton dan baja yang menghasilkan kombinasi kekuatan beton prategang yang
tahan terhadap tekanan terhadap beban berat dan tekanan tarikan sekaligus.

Dalam definisi lain, beton prategang merupakan beton bertulang yang


telahdiberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan
potensial dalamakibat beban kerja. (SNI 03-2847-2002)

Beton prategang juga dapat didefinisikan sebagai beton dimana tegangan


tariknyapada kondisi pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas
amandengan pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang yang
digunakanuntuk keperluan ini ditarik sebelumbeton mengeras (pratarik) atau setelah
betonmengeras (pascatarik).

2.2 Konsep Dasar Beton Prategang

Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan


besar dan distribusi sedemikian mpa sehingga dapat mengimbangi sampai batas
tertentu tegangan yang teIjadi akibat beban luar.,prategang pada umumnya dengan
menarik baja tulangannya.(Lin, 1993). Beton prategang memerlukan material beton
dengan kekuatan tekan tinggi pada usia cukup ffiuda, dan baja (tendon) dengan
kekuatan tarik tinggi. Ada tiga konsep yang berbeda yang dapat dipakai untuk
menjelaskan dan menganalisis sifat-sifat dasar dari beton prategang. (Renita Tjan)

2.2.1 Sistem Prategang untuk Mengubah beton menjadi Bahan yang Elastis

Konsep ini dikemukakan oleh Eugene Freyssinet, yang


mernvisualisasikan beton prategang adalah beton yang ditransforrnasikan dari
bahan yang getas menjadi bahan yang elastis dengan memberikan gaya desak
terIebih dahulu (pratekan) pada beton. Dan konsep ini lahiflah knteria tidak ada
tegangan tank pada beton. Umumnya telah diketahui jika tidak ada tegangan
tarik pada beton berarti tidak akan teIjadi retak, dan beton tidak merupakan
bahan yang getas lagi melainkan berubah menjadi bahan yang elastis. Atas
dasar pandangan ini, beton dianggap sebagai benda yang rnengalarni dua sistern
pembebanan yaitu gaya internal dan gaya ekstemal dengan tegangan tarik
akibat gaya ekstemal dilawan oleh tegangan tekan akibat gaya prategang.

Retak pada beton akibat beban ekstemal dapat dicegah dan juga
dipelarnbat dengan pratekan yang dihasilkan tendon. Sejauh tidak terjadi retak
retak, tegangan - tegangan, regangan - regangan, dan lendutan - lendutan pada
beton akibat kedua sistem pernbebanan dapat dipandang secara terpisah dan
bersama - sarna bila perIu.. (dspace.uii.ac.id)

2.2.2. Sistem Prategang untuk Kombinasi Baja Mutu Tinggi dengan Beton

Konsep ill menganggap beton prategang sebagai kornbinasi (gabungan)


dari baja mutu inggi. dengan beton mutu tinggi, seperti pada beton bertulang
tulangan baja digunakan untuk. menahan tarik dan beton menahan tekan. Dengan
demikian kedua bahan membentuk kopel penahan untuk melawan momen ekstemal.
Sebagai contoh, suatu penampang balok dengan tegangan tekan C dan tegangan
tarik P rnernbentuk kopel dengan lengan lopel a seperti pada Gambar

Gambar 2.1 Konsep Dasar Internal Beton Prategang (Achfas Zacoeb,2015)


2.2.3 Sistem Prategang untuk Mencapai Perimbangan Beban (load balancing)

Konsep load balancing pada prinsipnya adalah gaya-gaya luar (beban mati dan
sebagian beban hidup) pada struktur akan diimbangi oleh gaya-gaya dalam yang
disebabkan oleh gaya prategangan. Penerapan dari konsep ini beton dianggap
sebagai benda bebas dan mengefektifkan gaya prategang untuk mengantisipasi
beban luar yang bekerja pada beton sepanjang bentangan. Sebagai contoh pada
gambar 2.4a, sebuah balok prategang di atas dua tumpuan (simple beam) dengan
tendon berbentuk parabola serta menerima beban terbagi rata.

Gambar 2.2 Balok Prategang dengan Tumpuan Sederhana (Miswar Tumpu dan
Parea Rusan Rangan, 2020)

Gaya prategang dengan eksentrisitas e menimbulkan reaksi keatas (balanced load)


seperti ditunjukan pada Gambar 2.2b, dengan beban Wool dinyatakan dalam
persamaan berikut:

8 𝑃𝑒
𝑊𝑏𝑎𝑙 = ………………………………………………………………… (2.1)
𝐿2

Apabila beban melebihi dati beban imbang (balanced load), maka kelebihan dari
beban tersebut akan menjadi beban yang tidak diimbangi (unbalanced load) yang
akan mengakibatkan momen beban tidak diimbangi (unbalanced moment). Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada persamaan berikut :
𝑊𝑢𝑛𝑏 = 𝑊𝑡𝑜𝑡 − 𝑊𝑏𝑎𝑙……………………………………………………… (2.2)

Konsep beban berimbang ini seringkali mengbasilkan analisa yang lebih sederhana.
Pada kondisi imbang, momen lentur akibat beban luar yang diimbangi sarna dengan
nol, sehingga beton hanya dibebani oleh gaya prategang. Pada kondisi ini tegangan
pada beton yang timbul merata sebesar :

𝑃
𝑓 = 𝐴 ………………………………………………………………………… (2.3)
𝑐

Mornen beban tidak terimbangi (unbalanced moment) akan menimbulkan tegangan


tambahan pada penampang beton, yang akan didukung oleh tegangan dalam beton,
sehingga persamaan tegangan - tegangan yang terjadi adalah sebagai berikut :

𝑃 𝑀𝑢𝑛𝑑
𝑓=𝐴 ± ………………………………………………………………… (2.4)
𝑐 𝑆

Konsep load balancing ini cocok untuk diterapkan pada struktur statis tak tentu
seperti pada konstruksi flat plate bentang rnenerus. Hal ini disebabkan prinsip -
prinsip perimbangan beban pada flat plate dilakukan dengan dua arab. penegangan,
sehingga pada masing - masing arah memiliki distribusi tegangan yang merata dan
tidak melendut akibat pembebanan.
2.3 Prinsip dan Metode Dasar Beton Prategang Yang Memengaruhi Daya Tahan

Struktural Bangunan

2.3.1 Prinsip Dasar Beton Prategang dalam Memengaruhi Daya Tahan

Struktural Bangunan

Prinsip dasar beton prategang adalah memberikan tegangan kompresi awal


pada beton sebelum beban eksternal mulai bekerja pada struktur. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan daya tahan struktural bangunan, mengurangi deformasi, dan
memperpanjang umur layanan struktur.

1. Prinsip Hukum Hooke: Prinsip dasar beton prategang berdasarkan pada

hukum Hooke untuk material elastis. Hukum Hooke menyatakan bahwa tegangan

(σ) pada suatu material berbanding lurus dengan regangan (ε) yang dialami oleh

material tersebut. Dalam konteks beton prategang, tegangan kompresi awal

diberikan pada beton untuk mengkompensasi tegangan tarik yang dihasilkan oleh

beban bekerja. Hal ini memungkinkan beton untuk bekerja dalam zona elastis, di

mana deformasi dapat dikendalikan.

2. Tegangan Kombinasi: Prinsip dasar beton prategang melibatkan

kombinasi dua jenis tegangan utama, yaitu tegangan kompresi pada beton dan

tegangan tarik pada baja prategang. Dengan memberikan tegangan kompresi awal

pada beton, struktur menjadi lebih tahan terhadap tegangan tarik yang dihasilkan

oleh beban eksternal.

3. Penerapan Pada Elemen Struktural: Beton prategang dapat diterapkan

pada berbagai jenis elemen struktural, seperti balok, lantai, jembatan, dan kolom.

Ini memungkinkan desain struktur yang lebih ramping, dengan kapasitas beban

yang lebih besar, tanpa meningkatkan dimensi elemen secara signifikan.


Penerapan Prinsip Dasar Beton Prategang dalam Meningkatkan Daya
Tahan Struktural Bangunan:

1. Mengurangi Deformasi: Dengan memberikan tegangan kompresi awal


pada beton, deformasi struktural dapat dikendalikan dengan lebih efektif. Hal ini
mengurangi risiko munculnya retakan yang dapat melemahkan struktur.
2. Meningkatkan Kapasitas Beban: Beton prategang meningkatkan
kapasitas beban struktur dengan cara mengimbangi beban tarik yang dihasilkan oleh
beban eksternal. Ini memungkinkan pembangunan struktur yang lebih besar dan
lebih tinggi dengan kemampuan menahan beban yang lebih tinggi.
3. Peningkatan Keamanan: Dengan mengurangi risiko deformasi
berlebihan dan kerusakan struktural, beton prategang meningkatkan tingkat
keamanan bangunan, terutama dalam kondisi beban eksternal yang ekstrem seperti
gempa bumi atau angin kencang.

Prinsip dasar beton prategang adalah memberikan tegangan kompresi awal


pada beton untuk meningkatkan daya tahan struktural bangunan. Dengan kombinasi
tegangan kompresi pada beton dan tegangan tarik pada baja prategang, beton
prategang memungkinkan pembangunan struktur yang lebih efisien, tahan lama,
dan aman. Dalam era konstruksi modern, beton prategang menjadi salah satu
teknologi yang sangat penting dalam menghadapi tuntutan struktural yang semakin
kompleks.

2.3.2 Metode Beton Prategang

Beton prategang adalah salah satu inovasi terpenting dalam dunia konstruksi
modern. Metode ini memungkinkan kita untuk memaksimalkan daya tahan
struktural bangunan dengan menghasilkan tegangan kompresi awal pada beton
sebelum beban bekerja pada struktur.

1. Prategang Pre-Tensioning (Paratik): Metode pra-tegang melibatkan


pemasangan kabel atau batang prategang pada cetakan sebelum beton dicor. Kabel
ini ditarik dengan gaya tinggi dan dipasang dengan erat dalam cetakan. Kemudian,
beton dicor di sekitarnya. Setelah beton mencapai kekuatan yang cukup, kabel
prategang dilepaskan. Akibatnya, beton berada dalam keadaan tekanan kompresi
yang tinggi. Pra-tegang umumnya digunakan pada elemen-elemen prategang yang
diprefabrikasi seperti balok prategang.

Gambar 2.3 Beton Prategang Metode Paratik (Pre-Tension) (2019)

2. Pra-tegang Pasca Post-Tensioning (Pascatarik) : Metode pra-tegang


pasca melibatkan penanaman saluran (duct) baja di dalam beton sebelum beton
dicor. Setelah beton mengeras, kabel prategang dimasukkan ke dalam saluran
tersebut. Kemudian, kabel ditarik dan diikat dengan erat. Dalam hal ini, beton
mencapai kekuatan awal sebelum tegangan prategang diberikan. Metode ini sering
digunakan pada elemen struktural seperti jembatan, lantai beton prategang, dan
kolom.
Gambar 2.4 Beton Prategang Metode Pascatarik (library.binus.ac.id)

Bagaimana Metode Beton Prategang Meningkatkan Daya Tahan Struktural:

1.Meningkatkan Kapasitas Beban: Salah satu manfaat utama metode


beton prategang adalah meningkatkan kapasitas beban struktur. Tegangan kompresi
awal pada beton membantu mengimbangi tegangan tarik yang dihasilkan oleh
beban eksternal, sehingga memungkinkan bangunan menahan beban yang lebih
besar.

2. Mengurangi Deformasi: Dengan mengontrol tegangan prategang yang


tepat, metode ini dapat mengurangi deformasi struktural yang terjadi akibat beban
eksternal. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan penampilan bangunan.

3. Meningkatkan Efisiensi Struktural: Beton prategang memungkinkan


desain struktur yang lebih efisien. Dengan meningkatnya kapasitas beban, elemen
struktural dapat dibuat lebih ramping, mengurangi jumlah material yang dibutuhkan.

Metode beton prategang adalah inovasi penting dalam dunia konstruksi yang
memungkinkan kita untuk meningkatkan daya tahan struktural bangunan dengan
cara mengendalikan tegangan pada beton. Dengan meningkatkan kapasitas beban,
mengurangi deformasi, dan meningkatkan efisiensi struktural, metode ini telah
menjadi pilihan utama dalam berbagai proyek konstruksi modern. Penerapan yang
bijak dari metode beton prategang memastikan bahwa bangunan kita tetap aman,
tahan lama, dan efisien.

2.4 Dampak Penggunaan Beton Prategang terhadap Aspek Ekonomi,


Keberlanjutan, dan Lingkungan dalam Industri Konstruksi

Penggunaan beton prategang dalam industri konstruksi memiliki dampak yang


signifikan terhadap berbagai aspek ekonomi, keberlanjutan, dan lingkungan.

2.4.1. Aspek Ekonomi:

a. Penghematan Biaya Jangka Panjang: Penggunaan beton prategang


awalnya mungkin menghasilkan biaya yang lebih tinggi karena memerlukan
peralatan khusus dan keterampilan teknis yang lebih tinggi. Namun, dalam jangka
panjang, bangunan dengan beton prategang cenderung lebih hemat biaya karena
daya tahan struktural yang lebih tinggi mengurangi kebutuhan untuk perbaikan
dan penggantian struktural.

b. Efisiensi Konstruksi: Beton prategang memungkinkan desain struktur yang


lebih efisien dengan elemen-elemen struktural yang lebih ramping. Ini
menghasilkan penggunaan bahan yang lebih sedikit dan mengurangi biaya tenaga
kerja, serta mempercepat waktu konstruksi.

2.4.2 Aspek Keberlanjutan:

a. Reduksi Jejak Karbon: Beton prategang menghasilkan bangunan yang


lebih ringan karena penggunaan bahan yang lebih sedikit. Hal ini mengurangi
emisi karbon selama proses produksi dan pengangkutan material, serta
mengurangi beban struktural terhadap sumber daya alam.

b. Umur Layanan yang Lebih Lama: Bangunan dengan beton prategang


sering memiliki umur layanan yang lebih panjang karena daya tahan struktural
yang tinggi. Ini mengurangi kebutuhan untuk merobohkan dan membangun
kembali bangunan dalam jangka waktu yang lebih singkat.

2.4.3. Aspek Lingkungan:

a. Pengurangan Limbah Konstruksi: Efisiensi konstruksi beton prategang


menghasilkan lebih sedikit limbah konstruksi, mengurangi dampak negatif pada
lingkungan. Dalam proses pembangunan, lebih sedikit bahan yang terbuang.

b. Penghematan Energi: Bangunan dengan beton prategang sering memiliki


sifat termal yang lebih baik, memungkinkan penghematan energi dalam
pemanasan dan pendinginan. Ini membantu mengurangi konsumsi energi dan
emisi gas rumah kaca.
BAB 3. PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Beton prategang, tanpa diragukan, telah muncul sebagai salah satu terobosan
paling berpengaruh dalam industri konstruksi modern. Dengan daya tahan struktural
yang luar biasa, efisiensi konstruksi yang mengesankan, dan dampak positifnya pada
aspek ekonomi, keberlanjutan, serta lingkungan, beton prategang telah mengubah cara
kita membangun dan merancang bangunan.

Salah satu poin kunci yang patut ditekankan adalah daya tahan struktural yang
superior yang dimiliki beton prategang. Kemampuannya untuk menahan beban yang
lebih besar, mengurangi risiko deformasi, dan memungkinkan elemen-elemen
struktural yang lebih ramping adalah nilai tambah yang signifikan dalam memastikan
keselamatan dan ketahanan bangunan terhadap berbagai tekanan eksternal.

Selain itu, efisiensi konstruksi yang dihasilkan oleh beton prategang tidak
boleh diabaikan. Kemampuan untuk mengurangi penggunaan bahan, biaya tenaga
kerja, dan waktu konstruksi adalah poin penting dalam proyek konstruksi modern
yang sering kali memiliki batasan anggaran dan tenggat waktu ketat.

Aspek keberlanjutan juga menjadi sorotan dalam konteks beton prategang.


Pengurangan jejak karbon dalam produksi, transportasi, dan penggunaan material,
serta umur layanan yang lebih panjang dari bangunan beton prategang, semuanya
berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang kita harapkan untuk masa
depan.

Terakhir, penggunaan beton prategang membawa penghematan energi dalam


operasional bangunan dan pengurangan limbah konstruksi selama proses
pembangunan. Ini adalah komponen penting dalam upaya kita untuk mengurangi
dampak negatif pada lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam
industri konstruksi.

Secara keseluruhan, beton prategang bukan hanya sebuah bahan konstruksi


biasa, tetapi sebuah terobosan yang telah mengubah paradigma dalam cara kita
membangun. Kemampuannya untuk meningkatkan daya tahan struktural, efisiensi
konstruksi, dan dampak positif pada aspek ekonomi, keberlanjutan, serta lingkungan
menjadikannya pilihan yang sangat berharga dalam dunia konstruksi modern. Sebagai
bagian integral dalam proses perencanaan dan pembangunan bangunan masa depan,
beton prategang terus berperan dalam membentuk dunia yang lebih aman, efisien, dan
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Renita Tjan. 2017. Makalah Beton Prategang.

https: //w ww. ac ade mia. edu/ 32 447 312 / M aka lah _b eton _p rate gang

2 0 1 6 , F l a t P l a t e B e t o n P r a t e g a n g .
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1066/05.2%20bab%202.pdf?
s e q u e n c e = 6

D r. En g. A ch fa s Za co eb, S T., MT. 201 5. Beton Prat egan g.

http://zacoeb.lectu re.ub.ac.id/files/2015/03/1 -Prategang.pdf

2016, Perencanaan St ru ktu r Bet on Prategan g Gedun g Bert ingkat .

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10954/7.BAB%20III.pdf
? s e q u e n c e = 7 & i s A l l o w e d = y

Dwi Kurniawan. 2011. Perencanaan Struktur Gedung Bertingkat Dengan Sistem


Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Pelat Lantai Beton Prategang.

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2011200286SPBab2001/
p a g e 3 8 . h t m l

Ir. Miswar Tumpu, ST., MT dan Parea Rusan Rangan, ST., MT. 2020.
S TRUK TUR B ETO N PRATEG ANG Teori d an Pri n si p Desain .
h t t p s: / / r e p o s it o r y. u k it o r a ja . a c. id / id / e p r in t / 2 4 4 / 1 / Bu k u % 2 0 M -
T u m p u % 2 0 _ P a r e a R u s a n R a n g a n . p d f

2019, Beton Prategang: Definisi, Konsep, Cara Kerja, Kelebihan dan


K e k u r a n g a n n y a .

https://www.pengadaan.web.id/2019/01/beton -prategang.html

Anda mungkin juga menyukai