Anda di halaman 1dari 7

ANALISISIS KARYA LUKSIAN BASUKI ABDULLAH DENGAN KRITIK SENI

Di susun Oleh
Nama: Metrilani Lersi Berek
Nim:205400008

Dosen Pengampu
Dr. Ika Ismurdyahwati KR, M.Sn.

PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai ialah kehidupan, mimpi, sekaligus imaji. Dalam karya seni rupa misalnya, sudah tak
terhitung banyaknya lukisan yang menampilkan sungai (baik tunggal atau bagian dari)
sebagai objeknya. Tidak terbatas pada seniman-seniman tradisional, seniman-seniman
modern pun kerap mengolah sungai sebagai subject matter lukisannya
Alam dalam Pandangan Sang Naturali.Alam selalu menarik bagi seniman sebagai inspirasi
karya seninya. Manifestasi keterpesonaan terhadap alam banyak diekspresikan pada upaya
meniru bentuk-bentuk alam, semakin mirip peniruan-peniruan tersebut, manusia semakin
puas. Pada umumnya seni yang meniru alam dengan baik disebut naturalisme
Bagi para pelukis naturalis _ khususnya, persoalan pokok yang dihadapi tentu saja
pemindahan kenyataan alam (realita) ke dalam bidang kanvas yang memiliki dua dimensi.
Ruang yang sesungguhnya (virtual space) dipindahkan menjadi ruang semu yang tergambar
di atas kanvas.
Akan tetapi, dalam hal ini lukisan naturalistik tidak hanya berhenti pada penggambaran
realitas dalam bentuk permukaan saja. Setiap pelukis naturalis tentu saja mempunyai persepsi
sendiri-sendiri terhadap alam.
Lebih jauh Sudarmaji mengemukakan, naturalisme merupakan karya seni yang melukiskan
segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam kodrat. Manusia atau fenomena diungkapkan
sebagaimana mata kita menangkap artinya susunan, keseimbangan, perspektif, tekstur,
pewarnaan, dan lain-lain disamakan setepat mungkin sesuai dengan mata kita menangkap
gejala yang dilukis.
Akan tetapi, sekalipun seorang seniman berusaha keras melukiskan alam sebagaimana
adanya, ia tetap tidak dapat begitu saja meninggalkan subjektivitas-nya sebagai manusia yang
mempunyai emosi.
Dalam karya-karya naturalistik selalu terdapat variasi-variasi atau penambahan yang
diakibatkan oleh emosi. Dengan kata lain, naturalistik lebih mementingkan kesempurnaan
bentuk permukaan, yaitu bentuk fisiknya. Sebagaimana yang dikatakan Sudarso bahwa
karena lebih mementingkan bentuk ini, maka naturalisme cenderung memilih objek yang
indah-indah.
Lukisan berjudul Sungai Tak Pernah Kembali karya Basoeki Abdullah tentu saja merupakan
salah satu contoh terbaik lukisan beraliran naturalis. Dalam lukisan ini, Basoeki
mengungkapkan visi estetiknya tentang dunia yang utuh dan ideal.
Dalam material seni ataupun masalah internal karya seni saja karena dalam kreasi artisik
juga berlaku sebuah anggapan seni juga sebagai sarana untuk memajukan dan
mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian
namun kreasi artistik seperti inilah belum dapat tersampaikan melalui karya lukis Basoeki
Abdullah yang berjudul “Sungai Yang Tak Pernah Kembali” ini sehingga juga dapat
mempengaruhi kualitas seni yang di ciptakan Basoeki Abdullah.
Setidaknya Basoeki Abdullah telah menghadirkan kepekaan panca indera, kejernihan
pemikiran, ketajaman perasaan dan institusi yang di refleksikan dalam karya lukisan –
lukisan yang molek dan penuh introspektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterkaitan antara lukisan Basuki Abdullah dengan kritik seni

C. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang ada di dalam karya lukisan tersebut dan menggunakan
teknik apa dalam lukisan karya serta mengatahui apa keterkaitan karya lukisan
tersebut dengan kritik seni

D. ISI
Rangkuman
a. Elemen- elemn seni
- Garis
- Bentuk
- Nilai
- Ruang
- Warna
- Tekstur
Dalam suasana terdapat
1. Objek:tujuan utama
2. Figur: Pusat perhatian masyarakat
Interpestasi/ filsafat seni menjelaskan tentang filsafat seni yang mencangkul
esensi,substansi,sifat dasar,dan berbagai konsep dan teori.
Intensitas atau pesan yang di sampaikan oleh seniman tentang karya yang di
tampilkan atau yang di lakukan oleh seniman
Jika ingin menjadi seorang kurator maka kita harus memahami

1. Filsafat seni yakni,menjelaskan tentang filsafat yang mencakup substasi,sifat dasar


dan konsep
2. Estetika yakni,menjelaskan kepada kita tentang cara mengetahui sebuah karya seni
dalam hal nilai keindahan
3. Bentuk seni yakni, menjelaskan tentang wujud yang terdapat di alam dan terlihat
nyata
Sejrah karya seni
Unsur- unsur karya seni
1. Intuisi yakni, kemampuan dalam mengetahui atau memahami sesuatu secara langsung
mengenai sebuah topik yang teliti
2. Emosi yakni,luapan perasaan yang di kembangkan
3. Imajinasi tak j,berpikir untuk mengembangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau
pengalaman seseorang
4. Gaya bahas yakni,cara khas dalam menyatukan pikiran dan perasaan
Psikologi seni meliputi,pikiran manusia,prilaku,perkembangan,kepribadian emosi dan
lainnya

Judul: Sungai yang tak pernah kembali


Ukuran: 125 X 200
Pencipta:Basuki Abdullah
Media: Cat minyak

Pada lukisan ini menggambarkan daratan yang menempati lebih dari dua pertiga bidang
gambar. Pelukis ingin menunjukkan pemandangan alam yang luas, subur, tenang, aman,
damai, dan indah. Secara keseluruhan lukisan ini penyusunan obyeknya nampak harmonis.
Dilukis dengan gaya realistik namun cenderung impresif.
Karya Basoeki Abdullah yang berjudul “Sungai Yang Tak Pernah Kembali” ini
memunculkan makna konotatif yang tersirat, dari karya tersebut penulis dapat menelaah suatu
subject matter yang ingin beliau gunakan dalam lukisannya yaitu sungai beliau memandang
bahwa sungai yang beliau gambarkan adalah sungai yang tidak pernah kembali dan membuat
penulis menyimpulkan suatu konsep pemikiran yang penulis hubungkan dengan kehidupan
Ini bahwa pandangan sungai yang tak pernah kembali ini menyampaikan pesan yang
berupa suatu peringatan kepada para apresiatifnya bahwa yang telah berlalu tidak akan
pernah kembali lagi seperti kata pepatah nasi telah menjadi bubur.
Apabila makna dari lukisan Basoeki Abdullah dihubungkan dengan realitas kehidupan
menyimpulkan sebuah makna bahwa “ kita harus ingat bahwa waktu itu seperti sungai, kamu
tidak akan menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya karena air yang telah mengalir akan
terus berlalu dan tidak akan pernah kembali, maka dari itu buatlah hidupmu lebih berarti dan
jangan terpuruk akan kejadian di masa lalu, yang lalu biarkanlah berlalu dan menjadi sebuah
kenangan. Seperti itulah hal yang dapat kita rasakan dalam melihat karya Basoeki Abdullah,
yang tergambar adalah sebuah ketenangan
Pada latar belakang lukisan, tegak berdiri dengan anggun gunung yang dihiasi bukit-bukit
dan lapisan awan putih di langit yang biru. Pada latar depan terlihat pohon-pohon, sawah-
sawah, dan barangkali kampung-kampung yang tersembunyi. Sebuah sungai yang cukup
besar lengkap dengan jembatan bambu tepat berada di tengah. Dua orang berjalan dengan
tenang di pematang sawah.
Sebagai seorang pelukis handal, Basoeki menempatkan objek lukisannya dengan tepat dan
cermat. Susunan harmonis dari alam seperti air (sungai), pohon-pohon, gunung, batu-batuan,
hadir dalam pengamatan yang penuh. Selain itu, cahaya matahari yang mempengaruhi cuaca
panas atau dingin, demikian juga intensitas cahaya yang menandai waktu tak luput dari
perhatiannya.
Sebagaimana kita ketahui, ruang dalam bidang dua dimensional dapat diciptakan dengan
menarik garis datar (horizon) yang merupakan garis imajiner, di mana bumi dan langit
bertemu. Dari sebuah titik atau lebih garis horizon tersebut, ditarik garis-garis yang saling
memotong dari arah pandangan peninjau akan tercipta ruang ilusif, semua benda dalam
variasi jarak ditempatkan.
Begitu juga dalam segi ruang dan waktu. Dalam realitas nyatanya tidak mudah
dilukiskan. Secara teritis, ruang dapat dikesankan dengan pencahayaan. Cahaya juga dapat
menandai waktu di saat matahari bergulir dari terbit ke arah tenggelam. Perubahan dapat
terlihat dari bayang-bayang yang berubah, intensitas cahaya mempengaruhi cuaca dan indera.
Harmonisasi dalam lukisan tersebut memberikan keserasian, ketenangan, sekaligus
kesenangan. Dalam lukisan Sungai Tak Pernah Kembali, kita dapat jumpai air sungai yang
jernih kebiruan mengalir tenang di bawah jembatan bambu yang membentang di atasnya.
Dikelilingi sawah-sawah, hutan-hutan, serta pohon nyiur. Nun jauh di belakang, nampak
gunung berapi biru keunguan.
Menyoal dari sisi karya Basoeki Abdullah sebagai sosok mooi indie tidaklah salah jika
visualisasi lukisan – lukisan beliau adalah pancaran pergulatan garis, warna dengan selera
sekelompok kaum yang melihat timur sebagai bagian yang eksotik tak salah jika
perbincangan mengenai karya Basoeki Abdullah kerap menukik pada kesimpulan bahwa
lukisan beliau berupaya mempresentasikan Indonesia rasa komposisi
Kebanyakan dari pelukis mooi indie sendiri mereka lebih menempatkan obyek – obyek
dalam komposisi yang formal, seimbang, sehingga menghasilkan suasana tenang,
konsekuensinya komposisi mengarah pada struktur diagonal atau bloking obyek – obyek dari
sudut kanvas untuk menimbulkan suasana tegang dan dramatis.
Persoalan mengidentifikasi kini memanglah tidak sederhana maka saat ini alangkah menarik
jika kita membahas rupa karya Basoeki Abdullah yang memberi kesan molek seperti pada
salah satu karya Basuki yang berjudul “Sungai Yang Tak Pernah Kembali”
dalam lukisan yang terbentang luas dengan ukuran 125cm x 200cm ini kita dapat menilik
berbagai macam obyek yang tergambar yang tidak lain merupakan obyek – obyek yang biasa
di terapkan dalam lukisan mooi indie yaitu menggambarkan obyek alam dimana pada lukisan
Basoeki Abdullah ini menghadirkan representasi alam yang apabila kita lihat secara visual
representasi alam tersebut cukup membuat terkesan melalui detail – detail rumit yang di
gambar melalui obyek alam seperti gunung, pepohonan, sungai dan lain sebagainya, yang
dimana dilukiskan dengan indah seperti corak mooi indie yang terpengaruh kemolekan hindia
belanda.
Obyek-obyek tersebut di gambarkan dengan naturalis-realis dengan goresan yang halus dan
spontan yang digambarkan dengan cat minyak melalui media kanvas, kesederhanaan metode
tersebut mengisyaratkan bahwa betapa besarnya hasrat untuk meniru dari lingkungan alam
semesta dan dengan demikian tidaklah luput dari metode awal yang menggunakan imitasi
dari kehidupan
Artinya, pemandangan seperti ini dengan segenap keindahan dan kedamaiannya hanya
dijumpai di dalam lukisan, bukan di alam nyata. Meskipun mungkin saja dapat disaksikan
mata, tetapi akan lebih banyak ditemukan dalam angan-angan kita semata.
Meskipun demikian, kita sepatutnya tak menyimpan prasangka berlebihan. Sebagaimana
pepatah bijak mengatakan, alam adalah guru terbaik dan tidak pernah bohong. Padanya
tersimpan rahasia yang tak habis-habisnya digali

Kesimpulan
Dalam hal ini dapat menyimpulkan bahwa Sosok Basoeki Abdullah merepresentasikan alam
semesta ini dengan cara melukis. Karya-karyanya yang naturalis memiliki makna atau artinya
tersendiri, contohnya saja adalah lukisan dengan judul Sungai Tak Pernah Kembali
memberikan pesan simbolis agar kita ingat kepada hukum alam ciptaan Tuhan. Lukisan ini
melukiskan pemandangan alam dengan gunung api yang aktif mengeluarkan asapnya. Di
sekitarnya lembah, pepohonan, sawah, sungai dengan jembatan gantungnya. Juga pohon-
pohon nyiur yang merupakan ciri khas pemandangan alam di tanah air Indonesia.

Secara teknis penggarapan objeknya sangat baik. Pelukis sangat ahli dalam gradasi,
pencahayaan dan percampuran warna. Goresannya sangat lincah dan spontan dengan
brushstroke yang kuat menggunakan warna tebal tipis. Dalam menggambarkan gunung
dengan lekuk-lekuknya menggunakan warna biru tua sedangkan lembah yang terang dengan
warna oker dicampur warna putih. Asap yang keluar dari puncak gunung digambarkan
dengan warna putih seperti kapas yang berterbangan. Penggambaran asap dengan sapuan
kuas yang lembut. Di dalam puncak gunung dibubuhkan warna kemerah-merahan yang
merepresentasikan bahwa masih adanya api di dalam puncak gunung.

Langit digambarkan dengan warna biru muda menampakkan segi romantis. Pepohonan
diekspresikan dengan warna campuran biru dan hijau sedangkan pepohonan yang terkena
cahaya digambarkan dengan warna hijau muda dan warna kuning. Penggambaran tanah
menggunakan warna coklat dicampur dengan warna oker. Sawah digambarkan penuh air
bernuansa biru terasa adanya ketenangan dan kedamaian. Nampak ada dua orang yang
sedang berjalan di jalan kecil di tengah sawah

Anda mungkin juga menyukai