Anda di halaman 1dari 3

Sasaran logistik

pengguatan kapasitas aparatur pemerintahan dan


masyarakat dalam usaha mitigasi resiko bencana serta
penangganan bencana
pembentukkan Tim Gerak Cepat

Tujuan manajemen logistic


Perusahaan menerapkan prinsip manajemen dalam kegiatan
logistik dengan beberapa tujuan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan Utama
Aktivitas logistic management pada dasarnya adalah agar bisa fokus pada proses pencapaian tujuan
organisasi untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai ekspektasi.
2. Tujuan Khusus
Terdapat tiga tujuan khusus pada kegiatan logistic management, yaitu:
Menjaga persediaan barang agar kualitas dan kuantitasnya sesuai saat diimplementasikan.
Supaya pengeluaran anggaran untuk tujuan pengadaan dapat dilakukan secara efisien.
Mendukung dan menjaga efektifitas untuk mencapai tujuan utama.

Ada beberapa jenis kategori aktivitas manajemen logistik, antara lain:


1. Aktivitas pengumpulan berarti kegiatan mengumpulkan sejumlah barang yang
bisa digunakan untuk penjualan akhir pada konsumen. Sejumlah barang tersebut
merupakan kumpulan barang yang tersendiri dari sejumlah barang yang sudah
ada.
2. Aktivitas penyimpanan berarti kegiatan yang berkonsentrasi pada penyimpanan
barang. Biasanya barang akan akan dikelompokkan sebelum disebar ke reseller
maupun supplier. Perusahaan akan bersedia menanggung jumlah penyimpanan
minimum dan segala anggarannya berkenaan barang hasil produksi untuk
menunjang kegiatan transaksinya. Sementara itu, aktivitas transfer menjadi
mekanisme transformasi dari beberapa macam barang yang harus diubah
bentuknya secara fisik sehingga bisa menunjang transaksi.
3. Aktivitas penyebaran merupakan kegiatan penempatan produk yang telah
dikelompokkan sesuai dengan jenis klasifikasi pada tempat tertentu. Dalam
aktivitas ini sangat dibutuhkan ketepatan waktu karena sangat dekat dengan tahap
pendistribusian produk ke konsumen akhir. Aktivitas ini merupakan tahap akhir
dari kegiatan logistik dan juga berkaitan dengan pelayanan terhadap pengguna
produk akhir oleh konsumen.
4. Aktivitas pembiayaan merupakan kegiatan yang melibatkan kebutuhan terhadap
anggaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
logistik. Pembiayaan harus mencakup biaya yang benar-benar bisa digunakan
dalam secara maksimal dalam kegiatan logistik. Biaya logistik juga harus
diusahakan seefisien mungkin sehingga perusahaan bisa mendapat kepemimpinan
biaya logistik.
5. Aktivitas komunikasi merupakan penyampaian ide, konsep, gagasan, informasi
ke arah hasil akhir yang diharapkan dalam sistem manajemen logistik. Aktivitas
komunikasi akan terus terus berlangsung selama produk dibuat, di transfer,
dikelompokkan, dan disimpan. Selain itu, komunikasi juga akan diperlukan untuk
menghadapi perubahan transaksi di masa mendatang. Setiap aktivitas manajemen
logistik bisa mempengaruhi sistem logistik yang sedang berjalan. Maka dari itu,
perusahaan harus selalu bisa mengawasi setiap aktivitas logistik agar kegiatan
logistik bisa berjalan dengan baik.

Ada beberapa komponen manajemen logistik yang perlu kamu tahu, di antaranya:
1. Transportasi
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, logistik dan transportasi adalah dua hal yang saling berkaitan.
Dengan transportasi yang baik meliputi kecepatan, pelayanan yang efektif, dan efisien, tentu
manajemen logistik pun bisa berlangsung dengan optimal. Dalam komponen transportasi ini, biaya
menjadi faktor yang nggak boleh diabaikan.
Pasalnya, semakin cepat pengiriman, tentu semakin besar juga biaya yang harus dikeluarkan.
Karenanya, agar manajemen logistik tetap berjalan baik, kamu bisa melakukan pengecekan ongkos
kirim terlebih dahulu. Dengan begitu, pelanggan bisa tahu besaran ongkir yang harus dikeluarkan
untuk layanan logistik yang dipilih.
2. Komunikasi
Komunikasi juga menjadi komponen yang penting dalam manajemen logistik. Pasalnya, tanpa
komunikasi yang baik, tentu proses distribusi bisa kacau dan pengiriman maupun penerimaan
barang nggak bisa berjalan efektif. Komunikasi yang baik ini tentu menciptakan sirkulasi informasi
yang baik pula sehingga sistem logistik yang dijalankan bisa berjalan baik.
3. Pengawasan
Komponen pengawasan tak kalah penting dari dua komponen sebelumnya, di mana kompleksnya
proses logistik tentu membutuhkan pengawasan yang ketat pula. Pengawasan yang baik ini meliputi
kontrol pada setiap hal yang berkaitan dengan proses logistik. Dengan pengawasan yang baik, tentu
semua aspek bisa berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, sehingga secara otomatis
manajemen logistik bisa dijalankan dengan efektif dan efisien.
4. Persediaan
Komponen selanjutnya yang tak kalah penting adalah persediaan, yakni pengadaan bahan atau
material di gudang. Usahakan untuk memiliki persediaan yang lebih di gudang karena permintaan
terhadap produk nggak bisa diprediksi. Dengan begitu, manajemen logistik bisa berjalan baik karena
nggak akan kekurangan jika sewaktu-waktu terdapat permintaan yang meningkat.
5. Penyimpanan
Komponen terakhir yang tak kalah penting adalah penyimpanan, yakni merujuk pada bagaimana
gudang bertanggung jawab menjadi ruang penyimpanan yang aman. Dengan gudang yang aman,
produk bisa dijaga kualitasnya, sehingga produk nggak akan rusak dan cacat.
Gudang wajib menjadi ruang penyimpanan yang menjaga produk sehingga logistik bisa berjalan
dengan efisien dan efektif tentunya. Dengan begitu, manajemen logistik nggak akan menjadi kacau.

Fungsi Manajemen Logistik


Dalam proses penerapannya, manajemen logistik mempunyai berbagai fungsi penting yang akan
selalu berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah fungsi-fungsi
manajemen logistik.
1. Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan
Dalam hal ini, manajemen logistik berfungsi sebagai perencanaan dan juga penentu keperluan dari
setiap program organisasi. Hal tersebut meliputi aktivitas analisa produk yang digunakan, skala
prioritas, hingga ketersediaan produk.
Aktivitas perencanaan ini harus selalu memperhatikan anggaran yang dimiliki oleh perusahaan,
faktor ketersediaan, hingga kemudahan dalam mengakses suatu barang.
2. Penganggaran
Fungsi penganggaran dalam manajemen logistik adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan
pengadaan barang sudah sesuai dengan anggaran yang dimiliki perusahaan. Apabila biaya anggaran
logistik tersebut ternyata tidak sesuai, maka harus dilakukan perubahaan pada perencanaannya.
3. Fungsi Pengadaan
Manajemen logistik pada dasarnya memang lebih fokus pada pengadaan barang dan menjadi hal
penting yang harus diperhatikan. Saat ada ketidaksesuaian anggaran dan menjadi sulit dalam
mengubah perencanaan, maka pihak manajemen logistik harus melakukan improvisasi dalam
mengelola kegiatan logistik dengan budget yang terbatas.
4. Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi manajemen logistik dalam menyimpan dan menyalurkan adalah suatu proses yang mana
suatu produk barang sudah diperoleh pada tempat yang memang sudah seharusnya. Nantinya
barang tersebut akan disalurkan ke pihak lain yang berkepentingan sesuai dengan SOP perusahaan.
5. Pemeliharaan
Dalam hal ini, manajemen logistik juga meliputi seluruh pemeliharaan barang. Umumnya, tujuan dari
pemeliharaan barang logistik adalah guna memastikan produk barang yang tersimpan tidak menjadi
cepat rusak.
6. Penghapusan
Dalam proses aktivitas manajemen logistik juga terdapat aktivitas penghapusan. Fungsi penghapusan
dilakukan untuk memisahkan barang yang sudah rusak, memperbaikinya, atau menggantinya
dengan yang sesuai.
7. Pengendalian
Manajemen logistik juga berfungsi sebagai pengendalian, yang mana akan dilakukan oleh seorang
manajer logistik dengan tahapan yang sesuai dengan berbagai fungsi yang sudah disebutkan di atas.
Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh fungsi logistik bisa dilakukan sesuai dengan yang
memang diharapkan.

Fungsi Perencanaan, Penentuan Kebutuhan


Fungsi Perencanaan
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut: Secara umum
perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian
menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara
pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan
secara menyeluruh.
Fungsi penentuan kebutuhan adalah:
Menetapkan sasaran bidang perlengkapan material, berdasarkan tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya;
Meletakkan landasan dan atau pedoman penyelenggaraan bidang perlengkapan;
Sebagai dasar pengukuran-pengukuran dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang perlengkapan,
baik dalam skala fisik, maupun dalam skala mata uang.

Anda mungkin juga menyukai