Anda di halaman 1dari 12

KESKOM.

2021;7(1) : 45-56

JURNAL KESEHATAN KOMUNITAS


J ( J O U R N A L O F C O M M U N I T Y H E A LT H )
http://jurnal.htp.ac.id

Analisis Manajemen Pemeliharaan Sarana dan


Prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu
Maintenance Management Analysis of Facilities and
Infrastructure at the Rokan Hulu Regional General
Hospital
Hendrisman1, Sumengen Sutomo2, Arnawilis3, Budi Hartono4, Lita5
1,2,3,4,5
STIKes Hang Tuah Pekanbaru

ABSTRACT ABSTRAK
Hospital Infrastructure Maintenance Installa on is a func onal Instalasi Pemeliharaan Sarana prasarana Rumah Sakit adalah
unit to carry out ac vi es, so that the facili es that support suatu unit fungsional untuk melaksanakan kegiatan, agar fasilitas
health services in the hospital, namely facili es, infrastructure yang menunjang pelayanan kesehatan dirumah sakit yaitu
and equipment are always in a func oning state and fit for use. sarana, prasarana dan peralatan selalu berada dalam keadaan
Management of facili es and infrastructure s ll lacks of berfungsi dan layak pakai. pengelolaan sarana dan prasarana
manpower. The placement of human resources is not right, there masih kekurangan tenaga. Penempatan sumber daya manusia
is s ll a lack of training on personnel and the maximum budget is belum tepat, masih kurangnya pela han mengenai tenaga serta
not yet available. The purpose of this study was to determine the belum tersedianya anggaran biaya secara maksimal. Peneli an
system for maintaining the facili es and infrastructure in RSUD ini bertujuan untuk mengetahui sistem penyelenggaraan
Rokan Hulu, Riau Province. This research is a descrip ve analysis pemeliharaan sarana dan prasarana di RSUD Rokan Hulu Provinsi
with qualita ve methods. The number of informants in this study Riau. Peneli an ini bersifat deskrip f dengan metode kualita f.
was 9 people consis ng of 4 main informants and 5 suppor ng Informan peneli an berjumlah 9 orang terdiri dari 4 orang
informants. The instrument used by conduc ng in-depth informan utama dan 5 orang informan pendukung. Instrumen
interviews, observa on and document review. The results of this yang digunakan dengan cara melakukan wawancara mendalam,
study indicate that the implementa on of the hospital observasi dan telaah dokumen. Hasil peneli an ini menunjukkan
maintenance management system has not been carried out bahwa dalam pelaksanaan sistem penyeleng garaan
properly, due to limited technicians, lack of technical and pemeliharaan rumah sakit belum terlaksana dengan semes nya,
managerial training, funds are s ll not maximally used, disebabkan oleh terbatasnya tenaga teknisi, kurangnya pela han
infrastructure facili es s ll do not meet the needs for space, teknis dan manajerial, dana masih belum maksimal
func on and area, SPO already exists but s ll incomplete. penggunaannya, sarana parasarana masih belum memenuhi
Inadequate planning, organiza on and supervision, especially
kebutuhan ruang, fungsi dan luasan, SPO sudah ada namun
the preven ve maintenance system, are not yet running well. It is
hoped that hospital management can improve the system for masih belum lengkap. Perencanaan, pengorganisasian, dan
op mal maintenance of hospital infrastructure , it is necessary to pengawasan yang kurang terlaksana dengan baik terutama
carry out technical and managerial training, complete adequate sistem pemeliharaan preven f belum berjalan dengan baik.
preven ve and correc ve maintenance facili es, increase the Diharapkan manajemen rumah sakit agar dapat meningkatkan
alloca on of maintenance funds, carry out rou ne and scheduled sistem penyelenggaraan pemeliharaan sarana prasarana rumah
preven ve maintenance and complete documents in the form of sakit secara op mal, perlu melakukan pela han teknis dan
policies hospital maintenance guides and guidelines manajerial, melengkapi fasilitas pemeliharaan preven f dan
korek f yang memadai, meningkatkan alokasi dana
pemeliharaan,melaksanakan pemeliharaan preven f secara
ru n dan terjadwal serta melengkapi dokumen berupa
kebijakan, panduan dan pedoman pemeliharaan rumah sakit

Keywords : IPSRS, Hospital, Maintenance System. Kata Kunci :IPSRS, Rumah Sakit, Sistem Pemeliharaan.

Correspondence : Hendrisman
Email : hendrismaniman@yahoo.co.id, 081277812134

• Received 21 Oktober 2020 • Accepted 05 April 2021 • p - ISSN : 2088-7612 • e - ISSN : 2548-8538 •
DOI: h ps://doi.org/10.25311/keskom.Vol7.Iss1.638
Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Crea ve
Commons A ribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License (h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/)
which permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium
Keskom, Vol. 7, No. 1
46 April 2021

fasilitas agar pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan


PENDAHULUAN
op mal.Penyelengaraan kesehatan kepada masyarakat yang
Kesehatan adalah sebagai suatu keadaan sejahtera yang dilaksanakan di rumah sakit sangat ditentukan oleh penyediaan
melipu fisik, mental dan sosial yang merupakan satu kesatuan fasilitas pelayanan yaitu sarana, prasarana maupun faktor lain.
dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Undang- Sarana dan prasarana rumah sakit harus diupayakan selalu dalam
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang keaadaan baik dan layak pakai untuk menjamin kualitas dan
kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesinambungan pelayanan kesehatan (Prastowo, 2004).
kesehatan yang se ng gi- ng ginya bagi masyarakat, Berdasarkan Hasil survei awal Observasi dan dokumentasi di
diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh RSUD Rokan Hulu, masih banyak sarana dan prasarana yang
dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kurang terpelihara dengan baik, seper kunci kamar mandi yang
kesehatan masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dak berfungsi, plafon/loteng yang rusak bahkan bolong
dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta diakibatkan atap yang bocor, AC yang menetes, jendela dak
merata dan nondiskrimina f. terawat, beberapa bola lampu di ruang rawat inap ada yang ma ,
Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 sehingga dapat mengganggu keselamatan, kesehatan dan
Tentang Rumah Sakit, mengatur hal esensial tentang persyaratan kenyamanan pasien dan berdasarkan data laporan sekunder
fasilitas yaitu pada Pasal 7 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit IPSRS, menunjukkan data prasarana u litas dalam kondisi rusak
harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, pada 3( ga) tahun terakhir yang masih belum diperbaiki yaitu
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan, persyaratan sistem instalasi telepon, airphone, alarm detektor, hidrant, sis m
teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, penyalur pe r, dan setrika laundry (laporan data sekunder RSUD
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta Rokan Hulu tahun 2019)
perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk Hasil wawancara dengan kepala IPSRS, menyebutkan bahwa
penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut, oleh karena dalam pengelolaan sarana dan prasarana mereka masih
itu, kondisi maupun fungsi dari sarana fisik alat tersebut harus kekurangan tenaga kerja. Penempatan dari sumber daya manusia
dalam keadaan baik dan dapat mendukung pelayanan kesehatan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit belum
dengan koordinasi yang baik dan terpadu antara instansi terkait tepat, masih kurangnya pela han serta belum tersedianya
mulai dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan anggaran biaya secara maksimal untuk pemeliharaan sarana dan
pemeliharaan sehingga fasilitas dapat difungsikan dengan prasarana rumah sakit. Berdasarkan data laporan keuangan pada
op mal.(Depkes, 2001). profil rumah sakit tahun 2019, pembiayaan bidang kesehatan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 3 Tahun 2020 cendrung terjadi penurunan. Pada tahun 2018 bidang kesehatan
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit disebutkan bahwa hanya mendapat 11,4 % dari total APBD kabupaten Rokan Hulu,
Rumah Sakit adalah adalah ins tusi pelayanan kesehatan yang hal ini menurun dibandingkan pada tahun sebelumnya yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara mencapai 12,7%. Sedangkan dana APBD untuk Rumah Sakit
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, Umum Daerah sendiri dalam 3 ( ga) tahun terakhir mengalami
d a n gawat d a r u rat B erd a s a r ka m SK M en kes No . penurunan dari total penerimaan bidang kesehatan yaitu pada
134/Menkes/SK/IV/78 dan diperbarui dengan SK Menkes No. tahun 2016 sebesar 8%, tahun 2017 sebesar 4% dan pada tahun
983/ Menkes/SK/III/1992 tentang organisasi rumah sakit, tugas 2018 hanya mendapatkan sebesar 3%, dan begitu juga
pengelola Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit disebutkan di atas penerimaan pendapatan fungsional BLU Rumah Sakit yang
dilakukan oleh Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, bersumber dari jasa layanan, kerjasama pihak ke III dan
IPSRSadalah suatu unit fungsional untuk melaksanakan kegiatan, pendapatan lain-lainnya yang sah juga mengalami penurunan
agar fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan dirumah dalam 3 ( ga) tahun terakhir.
sakit yaitu sarana, prasarana dan peralatan selalu berada dalam Keterbatasan sumber daya dalam pengelolaan sistem
keadaan berfungsi dan layak pakai. pemeliharaan sarana dan prasarana serta dampak maupun
Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu merupakan rumah resiko yang mungkin terjadi dalam proses kegiatan pemberian
sakit kelas C sebagai rujukan untuk wilayah kabupaten Rokan pelayanan maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang
Hulu dan kabupaten lainnya yg berdekatan. IPSRS mempunyai a d a a ka n m e m p e n ga r u h i e fe k v i t a s , e fi s i e n s i d a n
peranan sangat pen ng dalam mendukung untuk mewujudkan keberlangsungan pelayanan di rumah sakit.Berdasarkan uraian
visi dan misi RSUD Rokan Hulu, posisi IPSRS dalam sistem tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan Peneli an
organisasi rumah sakit sebagai lini penunjang pelayanan dengan tujuan untuk menganalisis penyelenggaraan sistem
sehingga IPSRS berperan sangat pen ng untuk menunjang pemeliharaan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum
kegiatan layanan rumah sakitkhususnya dalam hal pengelolaan Daerah Rokan Hulu Provinsi Riau tahun 2020.

h p://jurnal.htp.ac.id
Hendrisman, et al
Maintenance Management Analysis of Facili es and Infrastructure
Analisis Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
47

yang terdiri dari informan utama yaitu Direktur Rumah Sakit,


METODE
Kasubbag Administrasi dan Kepegawaian,Kasubbag Keuangan
Peneli an ini merupakan peneli an deskrip f dengan dan Perlengkapan, Kepala IPSRS, sedangkan informan
pendekatan metode kualita f untuk memperoleh informasi pendukung yaitu teknisi sanitasi, teknisi mekanikal elektrikal dan
dengan jelas tentang penyelenggaraan pemeliharaan sarana teknisi prasarana IPSRS serta kepala ruang rawat inap dan kepala
prasarana dan alat yang belum op mal melalui wawancara ruang kamar operasi.
mendalam terhadap individu yang terkait,untuk memperoleh Hasil Wawancara
deskripsi yang lengkap serta mendalam dari suatu kondisi melalui A.Komponen Input
kompenen input, proses dan output, serta menggambarkan 1.Unsur Man (Manusia)
tentang suatu keadaan secara objek f yaitu memaparkan Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama terkait
tentang pengelolaan IPSRS di RSUD Rokan Hulu. Peneli an ketersediaan SDM di Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
dilakukan di Unit IPSRSRSUD Rokan Hulu, pada bulan Juni Tahun (IPSRS) di Rumah Sakit menunjukkan belum memadai baik dari
2020. Pemilihan subjek dalam peneli an ini menggunakan jumlah maupun kompetensinya karena dak adanya pela han
metode Purposive sampling yaitu subjek dipilih sesuai teknik tentang IPSRS selama di RSUD sebagaimana disebutkan oleh
pengambilan sampel sumber data dengan per mbangan informan.
tertentu dan dianggap paling tahu tentang apa yang kita “Nah selama ini kita memang mempunyai petugas yang
harapkan. Kriteriainforman yang dipilih : 1) bersedia sudah punya pengalaman saja, ar nya kita rekrut punya skill lah,
diwawancarai, 2) mengetahui permasalahan dengan jelas, 3) emang saat ini jumlahnya masih terbataslah”(IU1)
dapat dipercaya dan 4) dapat menjadi sumber data yang baik “Apa ya..sebenarnya, kita dak ada mengadakan
serta mampu mengemukakan pendapat secara baik dan benar, 5) pela han”(IU2)
memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 dan memiliki “Gag ada pak, terkait itu dak menjadi bahan prioritas
ser fikasi ketrampilan teknis. RSUD”(IU3)
Tabel 1
“Ya selama ini saya dak mendapat pela han pak”(IU4)
Karakteris k Informan Peneli an
Teknisi IPSRS juga menyatakan hal yang sama kalau SDM di
IPSRS Rumah Sakit terkait pengembangan kemampuan belum
mendapatkan pela han, seper diutarakan oleh informan
pendukung
“ Apa ya pak, pela han ada sih pak” (Ip1)
“Gag ada kayaknya pak” (Ip2)
“Hmm..kurang SDM gag ada lah pak” (IP3)
Kemudian kepala IPSRS mempunyai tugas merangkap sebagai
Data primer dari hasil wawancara mendalam pada par sipan teknisi elektromedis dan teknisi sanitasi lingkungan rumah sakit
atau informan dengan menggunakan pedoman wawancara yang tugasnya juga merangkap sebagai bagian administrasi dan
telah disusun sebelumnya dan direkam dengan menggunakan keuangan di IPSRS.
handphone selanjutnya untuk data sekunder diperoleh dari Berdasarkan informan utama, perma-salahan pemeliharaan
kegiatan penulusuran dokumen, seper menelusuri profil rumah sarana Rumah Sakit mampu diatasi, dengan pengecualian untuk
sakit dan laporan internal unit IPSRS. Berdasarkan hasil masalah-masalah yang membutuhkan ke-ahlian khusus. Untuk
wawancara mendalam dengan informan, data akan diolah secara hal ini IPSRS Rumah Sakit membutuhkan pihak ke ga dalam
manual sesuai dengan petunjuk pengolahan data kualita f dan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang membutuhkan
tujuan peneli an. Analisa data dalam peneli an ini dilakukan penanganan khusus dari ahlinya.
sebelum dilapangan yaitu data hasil studi pendahuluan dan “Memang iya pak, itu tadi dari dulu kita memang seper ini
Analisis data di lapangan model Miles and Huberman dalam pak”(IU1)
Emzir (2010), adapun langkah pengolahan data 1) Reduksi data ”Kalau selama saya disini biasanya iya pak”(IU3)
2)penyajian data 3) verifikasi dan penarikan kesimpulan. Analisa “Iya pak, karena memang apa ya, kita mau terima bersih lah
data dengan content analysis,untuk menjaga validitas data maka ini nya pak”(IU4)
analisis data juga dilakukan dengan metode triangulasi (Creswell, 2.Unsur Money (Dana)
2015). Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah
HASIL Sakit biaya yang dibutuhkan lebih diprioritaskan memilih mana
sarana dan prasarana pelayanan yang lebih utama dan pen ng.
Informan dalam peneli an ini berjumlah 9 (Sembilan) orang
Hal ini sesuai dengan informan utama utarakan.

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 7, No. 1
48 April 2021

“Anggaran biaya yang di susun sesuai dengan biaya yang dengan sebaik mungkin”
dibutuhkan karena IPSRS merupakan suppor ng team bagi “ Belum sih, kalau untuk bengkel kerja (workshop) belum ada,
rumah sakit dan dalam pelaksanaannya lebih dari prioritas, dak itu bercampur dengan ruang administrasi, disini kita kerja disini
semuanya dikondisikan, memilih mana yang lebih pen ng, kita ngantor ruangannya jadi satu, kalau untuk alat kerja sudah
apalagi dimasa pandemic ini”(IU1) bisa dikatakan hampir terpenuhi semuanya sudah ada tapi belum
“sekarang masa pandemic ini. Untuk saat ini sampai lengkaplah ya.(IU4)
pencapaian yang ada, anggaran yang ada kita melakukan Kebutuhan material (peralatan) untuk pemeliharaan sarana
semaksimal mungkin, mana yang lebih pen ng kita anggarkan, dan prasarana Rumah Sakit 3 informan menyatakan terpenuhi
banyak anggaran dialihkan ke Covid19 ini”(IU3) dan sesuai dengan yang dibutuhkan, sedangkan 1 informan
“ya mana jadi prioritas dulu lah, seperr pandemic ini ya, rata menyatakan dak terpenuhi dikarenakan material (peralatan)
rata anggaran kesana semua , karna kan sudah di anggarkan suku cadang yang dibutuhkan dak tersedia.
se ap tahunnya dari beberapa tahun sudah didiskusikan, kalau “ Ya selama ini tersedia pak”(IP1)
masalah biaya dari bawah Cuma mengajukan usulan, “Ya tersdia pak..hmm”(IP2)
manajemen yang memintanya”(IU4) “memang belum semuan terpenuhi ya pak, ada beberapa
Berbeda dengan ke ga informan di atas informan (Teknisi yang masih belum ada, apalagi suku cadang yang selalu untuk
IPSRS) menyatakan kalau anggaran biaya Rumah Sakit sudah pemeliharaan ini”(IP3)
cukup, dikarenakan biaya digunakan untuk hal-hal yang sifatnya Kelayakan kondisi mesin-mesin yang disediakan juga menjadi
pemeliharaan urgent dan besar perbaikannya. indikator sejauh mana pemeliharaan sarana dan prasarana
“ Kalau itu kami rasa cukup ya pak”(IP1) Rumah Sakit menunjukkan performan kerja yang lebih baik.
“ Cukup pak, apalagi untuk biaya memang untuk pelayanan Ke ka diajukan pertanyaan tentang kelayakan kondisi mesin-
pasien”(IP2) mesin pemeliharaan sarana dan prasarana, ke 3 informan (Teknisi
“Ya cukup pak”(IP3) IPSRS) secara umum menyatakan masih layak
Berdasarkan wawancara dengan informan utama op mal “ Ya masih layak pakai pak”(IP1)
daknya kinerja petugas IPSRS Rumah Sakit juga tergantung pada “Bagus pak”(IP2)
proses administrasi, khususnya dalam pencairan anggaran biaya “Iya bisa pak, masih bisa digunakan saat ini”(IP3)
ke ka dibutuhkan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana 4.Unsur Metode
Rumah Sakit. Seper yang diutarakan dibawah ini. Dalam melakukan kegiatan berdaya guna atau berhasil guna,
“Ya dapat di cairkan, tetapi semua itu harus di proses terlebih manusia dihadapkan berbagai alterna f-alterna f cara
dahulu sesuai dengan anggaran yang ada”(IU1) melakukan pekerjaan begitu juga halnya yang dilakukan IPSRS di
“Tergantung, kalau sudah kita anggarkan dari sebelumnya ya rumah sakit, Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh
sesuai anggaran kita, tetapikan ada perosesnya bagian ruangan peneli kepada informan (Direktur Rumah sakit dan Kepala
yangmembutuhkan anggaran harus menunggu”(IU3) IPSRS) metode atau cara pemeliharaan sarana dan prasarana
“Iya sudah pas itu, kalau ada kebutuhan pas di cairkan rumah sakit yang dilakukan perminggu, perbulan, pertahun dan
tetapi kan kita sebagai teknisi harus menunggu dulu bagai mana ada juga yang urgen. Seper diutarakan di bawah ini :
rekomendasi dari atasan”(IU4) “ Kalau pemeliharaan dilakukan, per 3 ( ga) bulan, per 6
3.Unsur Material (enam) bulan dan setahun, ada juga yang urgen jadi pas di saat itu
Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit dibutuhkan ada masalah langsung kita ndak dalam pemeliharaan peralatan
fasilitas yang menunjang pekerja agar pemeliharaan berjalan kami ru n melakukan pengecekannya untuk mengan sipasi jika
dengan semes nya. Berdasarkan hasil wawancara dengan ke 4 ada alat yang rusak”(IU1)
informan utama terkait dengan fasilitas sarana dan prasarana “Perawataan nya sendiri itu saat ini kita perawatan per
seper bengkel kerja (workshop) di Rumah Sakit menunjukkan minggu, per bulan, per tahun untuk saat ini yang berjalan di
bahwa belum tersedianya bengkel kerja (workshop) khusus saat Rumah Sakit kita lakukan, selain itu ada juga saat barang itu
ini masih bergabung dengan ruangan administrasi hal ini rusak harus di ndak lanju karnakan Rumah Sakit dak ada yang
membuat kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana berjalan di katakana mudah, ru n dilakukan”(IU3)
dak efek f. Berdasarkan metode (cara) pemeliharaan sarana dan
“ Fasilitas sarana dan prasarananya sudah cukup, kalau untuk prasaran maupun perbaikan rumah sakit sudah dilakukan
workshopnya memang masih bergabung dengan ruangan menurut SPO yang sudah dibuat oleh Rumah Sakit. Pernyataan
administrasi, kalau saya lihat ya belum memadai dan belum ini sesuai dengan pernyataan informan (Kepala IPSRS dan Teknisi
memenuhu standar karena semua disitu bergabung menjadi IPSRS yang menyatakan motode (cara) dilakukan sesuai SPO.
satu, Cuma mau dak mau ini yang ada harus dimanfaatkan

h p://jurnal.htp.ac.id
Hendrisman, et al
Maintenance Management Analysis of Facili es and Infrastructure
Analisis Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
49

“ Sudah benar semua, sudah sesuai SPO yang ada, sudah telah menyusun da ar dinas/shif se ap bulan.
sesuai dengan kebutuhan dari ap- ap alat sendiri disini kami “ ya saya paham uraian tugas yang diberikan kepada saya, itu
bekerja dan melakukan pemeliharaan dengan SPO yang telah sudah tersusun semua tapi memang saya akui untuk uraian tugas
dibuat karnakan dalam pemeliharaan sendiri kita harus punya itu saya rasa maish belum dipahami staf IPSRS yak arena apa yang
arahan atau acuan dalam bekerja”(IU4) dimnta baru turun, kemudian saya juga yang menyusun da ar
“Sejauh ini sudah bagus ya pak”(IP1) dinas untuk shi perbulan” (Iu4)
“Bagus pak, Kita memang iku kata pak kepala”(IP2) 3.Actua ng
B.Komponen Proses Berdasarkan wawancara informan utama mengatakan bahwa
1.Planning pembinaan dan mo vasi staf untuk meningkatkan kinerja para
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama bahwa staf, melaksanakan pertemuan untuk pelaksanan kegiatan
perencanaan dilakukan setahun sekali baik dari segi tugas kinerja pemeliharaan korek f dengan memberikan laporan dan
dan anggaran, dan sudah cukup baik dari segi perencanaan. mengevaluasi kegiatan perbaikan maupun kerusakan sarana
Perencanaan pemeliharaan merupakan suatu kegiatan prasarana serta melakukan rapat kegiatan pemeliharaan yang
menyusun jadwal pelaksanaan, menyusun anggaran, dan tertuang di dokumen anggaran APBD dan BLUD RSUD Rokan
pengadaan kebutuhan bahan dan alat dengan spesifikasi teknis. Hulu, yang dihadiri oleh kapala bidang penunjang, kepala seksi
“Ya sesuai dengan procedural yang ada ya, kita laksanakan pemeliharaan rumah sakit dan seluruh staf dan teknisi IPSRS
perencanaan yang nan dibutuhkan untuk tahun yang baru RSUD.
seper jadwal pelaksanaan. Pengadaan kebutuhan, dan “Ya mo vasi untuk kinerja staf ada, kita biasanya melakukan
menyusun anggaran”(IU1) pertemuan ya, dengan memberikan laporan dan mengevaluasi
“Setau saya memang ada perencanaan ya, ya masih dibilang kegiatan se ap unit”(IU1)
lengkaplah ya untuk IPSRS ”(Iu2) “Biasanya dalam rapat ya, kita kan ngundang kepala seksi dan
“Kalau saya melihat dari perencanaan dananya ya, sesuai kepala IPSRS, staf dan teknisi yang ada di RSUD ini”(IU2)
dengan kebutuhan m IPSRS ini saya laksanakan”(IU3) “Ya dalam rapat biasanya itu, karena rapat kegiatan
” Hmm..kita membuat perencanaan selama ini gunanya pemeliharaan sudah tertuang di dokumen anggaran APBD dan
untuk kelancaran IPSRS ya, tapi memang di lapangan bias kita BLUD RSUD”(IU3)
laksanakan dan bias kita dak lakasanakan tapi semua sudah “Ada Namanya pemeliharaan korek f ya, diadakan
sesuai prosedur”(IU4). pertemuan nah disana kita dapat wejangan lah ya”(IU4)
2.Organizing Berdasarkan wawancara kepala IPSRS rapat pertemuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama dalam tentang pemeliharaan berkala, inspeksi sarana dan prasarana
menjalankan tugasnya Seksi pemeliharaan langsung belum ada dilakukan secara ru n hanya jika ada perbaikan atau
mengkoordinasi unit pemeliharaan rumah sakit yaitu IPSRS. kerusakan saja, kemudian pengujian sarana belum di lakukan
Struktur organisasi instalasi ini menganut sistem organisasi garis hanya pelaksanaan kalibrasi Alkes, sedangkan fasilitas lainya
hirarki, dimana dalam bagan organisasinya terlihat adanya belum semua peralatan di uji karena terbatasnya dana.
kesatuan komando karena kepemimpinan berada ditangan satu “ memang dalam pertemuan kita mendiskusikan beberapa
orang dan se ap bawahan hanya bertanggung jawab terhadap hal terkait pemeliharaan berkala, inspeksi sarana dan prasarana
satu orang pemimpin saja. tetapi untuk jadwal ru nnya memang belum kita se ng ya
“Sudah ada kita strukturnya, yang jelas bagan ini seper garis terkait danala jugalah yang menghambat ini”(IU4)
hirarki dimana adanya satu komando yang menjadi tanggung Berdasarkan informan utama 1 dan 4 mengatakan supervisi
jawab satu orang saja”(IU1) dilakukan untuk memas kan kegiatan IPSRS dilaksanakan sesuai
Berdasarkan informan utama dalam menjalankan tugasnya, dengan standar yang telah ditetapkan. Fungsi supervisi kepala
kepala IPSRS wajib menerapkan koordinasi, integrasi, dan IPSRS berjalan dengan baik karena terjadwal.
sinkronisasi, baik dalam lingkungan intern instalasi, maupun “Supervisi ini di se ap unit ada ya, yang menjadi tanggung
dengan instalasi-instalasi terkait, sesuai dengan tugasnya jawab kepala unit terutama mereka berkoordinasi dengan
masing-masing. stafnya dan melakukan evaluasi se ap harinya”(IU1)
“Begini kalau ditunjuk sebagai kepala unit ya, jelas ada “Fungsi supervise selama ini berjalan dengan baik karena
koordinasi, integrase, dan sinkronisasi ya, nah itu harus tau betul terjadwal se ap paginya memeriksa dan mendiksusikan hasil
untuk jadi kepala unit”(IU1) laporan piket jaga sore dan malam” (Iu4)
“ Kalau saya melihat uraian tugas ini sudah ada, tersusun Hasil wawancara dengan kepala IPSRS bahwa prinsip
dalam standar kinerja dan kebijakan direktur RSUD”(IU2) pendelegasian yang diterapkan mengacu pada hirarki struktur
Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa kepala IPSRS organisasi.

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 7, No. 1
50 April 2021

“jika saya sedang melakukan tugas luar maka salah satu IPSRS dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan, sehingga
kepala sub instalasi yang ada di instalasi menjadi pelimpahan yang seharusnya, tenaganya berjumlah 35 orang, yang ada hanya
tugas yang ditunjuk sebagai penggan yang ditetapkan dengan berjumlah 11 orang, Berdasarkan data pada bagian Diklat dan
Keputusan Direktur tetap berkoordinasi dengan kepala bidang Pengembangan SDM tercatat pela han yang dialokasikan hanya
penunjang dan kepala seksi pemeliharaan”(IU4). untuk bagian manajemen, medis dankeperawatan dan pada
4.Controlling dokumen anggaran juga dak ada tertuang program pela han
Berdasarkan wawancara mendalam informan 4 (Kepala bagi teknisi IPSRS selama 3 tahun terkhir
IPSRS) bahwa Belum ada indikator unit yang jelas untuk menilai 2.Unsur Money (Biaya)
mutu kinerja IPSRS, kepala IPSRS menilai kinerja para stafnya Rencana kerja dan anggaran rumah sakit tahun 2018 dan
berdasarkan dari kemajuan dan hasil penugasan yang telah 2019 mengalami penundaan pembayaran beberapa program
diberikan. audit dokumen dilakukan hanya pada kegiatan kerja namun dituangkan pada rencana kerja dan anggaran tahun
pemeliharaan korek f yang melibatkan pihak ke ga sedangkan berikutnya. dan dari rekapitulasi struktur anggaran RSUD Rokan
untuk audit dokumen pemeliharaan preven f pemeriksaan Hulu yang bersumber dari pendapatan APBD dan fungsional
berkala, inspeksi kartu pemeliharaan, lembar kontrol ceklist dan rumah sakit pada tahun 2017 sampai tahun 2019 dapat
kerusakan sarana prasarana sangat jarang dilakukan. dijelaskan bahwa terjadi kenaikan penerimaan pendapatan pada
“ Belum ada indikator unit yang jelas untuk menilai mutu tahun 2018 untuk ogis /kegiatan IPSRS yaitu sebesar 1,8%,
kinerja IPSRS, kepala IPSRS menilai kinerja para stafnya namun pada tahun 2019 terjadi penurunan yang signifikan
berdasarkan dari kemajuan dan hasil penugasan yang telah sebesar 25,8%.
diberikan”(IU4) 3.Unsur Material
“ nah ni memang kekurangan ya untuk audit dokumen Menunjukkan bahwa ruangan bengkel dak tersendiri dan
pemeliharaan preven ve pemeriksaan berkala, inspeksi kartu tergabung menjadi satu ruangan administrasi. letak peralatan
pemeliharaan, lembar kontrol ceklist dan kerusakan sarana bengkel masih belum tersusun dengan rapi. rekomendasi hasil uji
prasarana sangat jarang dilakukan”(IU4) kelayakan mesin dan peralatan instalasi listrik, air bersih,
Berdasarkan informan utama, belum adanya survei kepuasan generator set, penyalur pe r dan intalasi pemadaman kebakaran
untuk menilai jaminan mutu, keselamatan dan keamanan pasien, belum di ndaklanju untuk diajukan dalam perencanaan
keluarga, petugas, dan pengunjung, yang terkait dengan pemeliharaan berkelanjutan. Kartu Iventaris Ruangan (KIR) 2019
kelayakan bangunan dan prasarana rumah sakit, baik yang dibagian administrasi IPSRS menunjukkan Belum tersedia
dilakukan oleh pihak internal rumah sakit maupun oleh pihak dengan lengkap peralatan terutama peralatan Teknik, mekanikal
eksternal. elektrikal, sanitasi dan pengukuran, data laporan bagian logis k
“ Ya palingan kita melihat seberapa jauh tervapai sesuai rumah sakit, dalam 3 tahun terakhir tercatat banyaknya
dengan tujuan masing masing unit, nah tapi memang untuk peralatan dalam kondisi rusak ringan sampai dengan berat hal ini
secara tertulis dari RSUD belum ada” (Iu1) membuk kan bahwa belum op malnya penyelenggaraan
“Kalua itu metode yang kita lakukan memang hanya sebatas pemeliharaan di IPSRS
sudah selesai pekerjaan itu dilakukan, kalua dalam bentuk 4.Unsur Metode
metode resmi belum ada ya”(IU2) Peneli melihat SPO sudah ada namun hanya tersimpan pada
“Memang anggaran kita belum mengarahkan kesana ya lemari arsip dokumen di rungan administrasi, dak dipajang pada
bagaimana membuat metode survey kepuasan misalnya”(IU3) lokasi peralatan kemudian pada peralatan dan mesin dak ada
“Belum adanya untuk metode ini ya kayak survey kepuasan, ceklist kontrol pemeliharaan seper genset dak dicantumkan
apalagi yang dikerjakan pihak ke ga hanya pada uji riksa listrik pemeliharaan ru n danberkala, da ar invetori yang tertuang
dan penyalur pe r, limbah air bersih”(IU4) pada pedoman pengelolaan di fasilitas pelayanan kersehatan
Hasil Observasi dan Telusur Dokumen tahun 2015. Yang ditemui hanya pada peralatan penyejuk
A.Komponen Input ruangan dan alkes yang ditempelkan lembar ceklist kontrolnya,
1.Unsur Man ( Manusia ) dokumen SPO sudah ada namun masih belum lengkap
Kepala IPSRS rangkap tugas sebagai teknisi Alkes, salah berdasarkan pedoman penyelenggaraan IPSRS klas C
satunya pada pelaksanaan kegiatan perbaikan peralatan B.Komponen Proses
Doppler.Peneli melihat dalam pelaksanaan IPSRS terdapat 1.Planning
kesesuaian dalam tupoksi kepala IPSRS dalam menjalankan Penyusunan visi, misi di unit IPSRS ditetapkan oleh Tim
fungsinya, hal ini ditandai dengan adanya SK kepegawaian dari penyusun yang dibentuk berdasarkan surat keputusan direktur
unit IPSRS. data pada bagian diklat pengembangan SDM RS dak RS dan di ndaklanju dengan SK pemberlakuannya dan
adanya riwayat pela han bagi staf IPSRS.masih kurangnya tenaga selanjutnya disosialisasikan. program kerja IPSRS tertuang pada

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Hendrisman, et al
Maintenance Management Analysis of Facili es and Infrastructure
Analisis Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
51

matrik dokumen rencana kerja dan Anggaran dilakukan dilakukan survei akreditasi oleh Komite Akreditasi RS yang
iden fikasi kebutuhan berdasarkan usulan unit pelayanan dan dibuk kan berupa Ser fikat dan hasil penilaian Akreditasi tahun
kebutuhan ru n pemeliharaan Rumah sakit namun Rekomendasi 2018 yaitu terakreditasi madya dan rekapitulasi rekomendasi
hasil uji kelayakan mesin dan peralatan instalasi listrik, air bersih, rencana strategis pemenuhan standar akreditasi bagi Rumah
generator set, penyalur pe r dan intalasi pemadaman kebakaran Sakit. Pengawasan internal kualitas pelayanan dan jaminan
belum di ndaklanju untuk diajukan dalam perencanaan keselamatan di rumah sakit pada tahun 2018 dilakukan oleh
pemeliharaan berkelanjutan dan Rekomendasi surveiyor komite K3RS RSUD Rokan Hulu berdasarkan data laporan K3RS
akreditasi tentang rencana strategis bagian IPSRS belum bahwa insiden yang berhubungan langsung dengan resiko
di ndaklanju pada kegiatan pemeliharaan ru n dan terjadwal kegiatan di IPSRS ditemukan 3 ( ga) insiden yaitu cedera pada
2.Organizing petugas IPSRS, terjadinya korsle ng listrik pada gedung IPAL dan
Bagan Struktur organisasi RSUD Rokan Hulu menunjukkan terjatuhnya pasien rawat jalan karena kursi tunggu dalam kondisi
IPSRS dibawah seksi pemeliharaan rumah sakit yang berada di rusak.
Bidang Penunjang. ada berita acara pertemuan pemeliharaan PEMBAHASAN
berkala, ada pengaturan da ar jadwal piket/shi pembagian
1.Unsur Man ( Manusia )
tugas yaitu piket/ship ; pagi/siang/malam se ap bulannya.
Sumber Daya Manusia adalah tenaga kemampuan, kekuatan,
namun dak ditemukan jadwal ru n pemeliharaan yang tertera
keahlian yang dimiliki oleh manusia. Hubungan manajemen
di ruang IPSRS dan dak ada dokumen bagan struktur organisasi
dengan sumber daya manusia merupakan proses usaha
IPSRS
pencapaian tujuan melalui kerjasama dengan orang lain
3.Actua ng
(Hasibuan, 2013)
Hasil pengamatan tampak pada se ap pagi dilakukan
Hal ini didukung peneli an peneli an Zhara (2013) dimana
pertemuan untuk mengarahkanpekerjaan pada staf IPSRS,
hasil peneli annya juga menunjukkan sistem manajemen dan
tampak dokumentasi pemeliharaan beberapa kegiatan
organisasi dalam pemeliharaan sudah berjalan dengan baik
pemeliharaan korek f yang dapat dikerjakan oleh m IPSRS serta
tetapi belum maksimal dikarenakan SDM untuk IPSRS masih
pendampingan untuk kegiatan uji kelayakan dan pemeliharaan
belum tercukupi.
korek f oleh pihak ke III, terdapat berita acara pertemuan
Didukung juga dari peneli an Ylia , dkk (2015) dari hasil
pemeliharaan berkala, namun dak ditemukan jadwal ru n yang
peneli annya juga menyebutkan bahwa kebutuhan staf atau
tertera di ruang IPSRS ini. Ada surat permintaan perbaikan dari
pegawai perencanaan alat kesehatan siompu belum mencukupi.
unit pelayanan fungsional dan ada berita acara pemeriksaan
Peneli an ini menyebutkan bahwa pernah dilakukan upaya
bersama terkait penerimaan barang dan ada SK Direktur salah
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pegawai di
satu petugas IPSRS ditunjuk menjadi pani a penerima hasil
Rumah Sakit dengan mengiku pela han di luar daerah. Ada
pekerjaan (PPHP) untuk kegiatan pemeliharaan korek f oleh
beberapa pela han yang di iku oleh pegawai di puskesmas dan
pihak ke III.
hasilnya cukup memuaskan serta dapat meningkatkan
4.Controlling
pengetahuan dalam pengembangan kinerja, kemampuan, serta
Suvey kepuasan dilakukan melalui penyediaan kotak saran
mo vasi pegawai di Rumah Sakit.
tetapi dak dilengkapi formulir dan perlengkapan ATK nya.
Sekarang ini dunia telah memasuki era globalisasi, persaingan
telusur dokumen Kepmenkes 129 tahun 2008 tentang SPM
semakin kompe f, sehingga organisasi dituntut memberikan
Rumah Sakit sudah ada dibuat indicator mutu respons me (15
kinerja yang nggi guna mencapai tujuan organisasi. Kinerja
menit) >80% waktu pengerjaan perbaikan alat 100%,
nggi yang berkelanjutan hanya mungkin bila organisasi memiliki
pelaksanaan kalibrasi 100%, Baku mutu limbah cair dan
orang yang tepat dalam peran yang tepat dengan manajer yang
Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan 100%
tepat (Owen, et al. 2001 dalam Rohansyah, 2017).
tertuang di Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Berdasarkan pembahasan di atas Analisa peneli bahwa
(LAKIP), profil RSUD Rokan Hulu tahun 2019 dan laporan
Sumber Daya Manusia yang ada di IPSRS belum memadai, masih
Dokumen Rencana kerja dan anggaran RBA BLU RSUD tahun
ada tenaga di unit IPSRS rangkap jabatan, dalam pemenuhan
2019. Pengawasan dan evaluasi oleh badan/instansi yang
kebutuhan jumlah sumber daya manusia dalam
berwewenang sesuai aturan perundangan-undangan tentang
penyelenggaraan IPSRS perlu memperha kan beban kerja klas
fasilitas rumah sakit berupa Ser fikat dan hasil Uji kelayakan
rumah sakit dan faktor-faktor yang berpengaruh lain seper
fasilitas antara lain ; sistem kelistrikan, generator Set, penyalur
jumlah peralatan dan jenis pelayanan di rumah sakit. petugas
pe r, proteksi kebakaran, air bersih, Limbah cair (IPLC), RO dan x
pela han tentang pemeliharaan sarana rumah sakit belum
Ray serta kalibrasi Alkes tahun 2018 dan 2019. Evaluasi penilaian
dilaksanakan, belum sesuai dengan pedoman pengelolaan
jaminan mutu dan keselamatan pasien pada tahun 2018

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 7, No. 1
52 April 2021

peralatan kesehatan tahun 2015 dalam penyusunan program yang dianggarkan dan pencairan anggaran pemeliharaan di
pemeliharaan harus mampu mem-perha kan kemampuan Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum
teknis dengan pela han yang pernah diiku . Daerah Rohul telah sesuai prosedur. Proses realisasi anggaran
Menurut keputusan menteri kesehatan nomor 129 tahun juga dak ada kendala ke ka anggaran dibutuhkan dalam
2008 tentang standar pelayanan minimal Rumah sakit pemeliharaan Rumah Sakit. Hanya saja dalam ketercukupan
menyatakan Pela han adalah semua kegiatan peningkatan anggaran biaya masih belum tercukupi. dikarenakan terdapat
kompetensi karyawan yang dilakukan baik dirumah sakit program lain yang lebih diprioritaskan. Pembiayaan rumah sakit
ataupun di luar rumah sakit yang bukan merupakan pendidikan antara lain melalui pendapatan dari pemerintah, pemerintah
formal. Minimal per karyawan 20 jam per tahun. Berdasarkan daerah, pendapatan funsional (BLU) rumah sakit,
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009 menyatakan bahwa keterbatasan pembiayaan rumah sakit
Sumber daya manusia Kesehatan, baik tenaga kesehatan diperlukanperencanaan strategis Studi biaya antara lain (1)
maupun tenaga pendukung/penunjang kesehatan, mempunyai melakukan inovasi dan mengembangkan pelayanan unggulan
hak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (hak asasi) dan untuk menciptakan potensi penerimaan yang berkelanjutan dan
sebagai makhluk sosial, dan wajib memiliki kompetensi untuk dapat dipertanggung jawabkan. (2) Studi investasi dengan Skema
mengabdikan dirinya di bidang kesehatan, serta mempunyai Pembiayaan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) agar
e ka, berakhlak luhur, dan berdedikasi nggi dalam melakukan pembiayaan dan penyediaan layanan kesehatan terwujud
tugasnya dengan op mal
2.Unsur Money (Biaya) (3).Strategi fokus pada efisiensi biaya karena cost dan quality
Menurut(Sabarguna,2009) pelaksanaan pemeliharaan memiliki ngkat variabilitas hubungan yang sama dimana
sarana rumah sakit diperlukan biaya , permasalahannya berapa peningkatan kualitas akan diiku oleh peningkatan biaya (4).
besar biaya yang di perlukan. Manfaat yang lebih pen ng adalah Berdasarkan Pedoman pengelolaan peralatan kesehatan tahun
bila pemeliharaan dilakukan dengan tepat untuk menjamin 2015 belum meggunakan maksimum biaya pemeliharaan karena
sarana dan alat siap pakai biaya akan lebih murah disbanding dengan metode ini dapat menghitung batas maksimum biaya
perbaikan yang terlalu berat, serta dapat menunjang mutu pemeliharaan.
keamanan dan kepuasan pasien. Pemeliharaan sarana atau alat 5.Unsur Material
akan menjadi hal yang pen ng, malah pada suatu saat akan Mesin-mesin penunjang kegiatan pemeliharaan seper
merupakan kunci ma hidupnya pasien, selain itu pemeliharaan komputer dalam mengolah dan menyimpan data administrasi
akan berperan pada kesiapan alat itu di pergunakan, alat akan kegiatan pemeliharaan merupakan salah satu faktor pen ng
lebih awet, dan sarana akan lebih terawa Dalam pelaksanaan yang dibutuhkan dalam menunjang kelancaran dan
pemeliharaan diperlukan biaya, permasalahannya berapa besar keberlangsungan proses kegiatan pemeliharaan. Mesin adalah
dan berapa pen ng di perlukan. Biaya pemeliharaan akan untuk melakukan kegiatan yang cepat dan dak menggunakan
mendapat prioritas yang rendah, malah di abaikan bila tak cukup tenaga manusia maka dibutuhkan mesin untuk suatu kegiatan
wawasan akan manfaat dan perkiraan biaya yang di perlukan. untuk mencapai tujuan (Alamsyah, 2013).
Manfaat yang pen ng di perha kan bila pemeliharaan dilakukan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 24
dengan tepat adalah sebagai berikut menjamin alat dan sarana tahun 2016 tentang Persyaratan Bangunan dan Prasarana Rumah
siap pakai, Biaya akan lebih murah dibandingkan perbaikan yang Sakit, menyatakan bahwa bangunan dan prasarana rumah sakit
terlalu berat, dan menuju mutu keamanan dan kepuasan pasien. harus dipelihara secara berkala dengan periode waktu tertentu,
Menurut Azwar, dkk (2013) biaya pemeliharaan yang kegiatan pemeliharaan bangunan dan prasarana Rumah Sakit
diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kapasitas melipu pemeliharaan promo v, pemeliharaan pementauan
barang investasi agar barang investasi tersebut dapat bertahan fungsi atau inspeksi (tes ng), pemeliharaan preven ve dan
lama yang akan juga memperlama waktu untuk produksi lebih pemeliharaan korek f atau perbaikan.
lama,seper : biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan Bengkel kerja (workshop), luas bengkel menyesuaikan
alat non-medis, biaya pemeliharaan alat medis, dan biaya kebutuhan kapasitas pelayanan, se ap ruangan disediakan
pemeliharaan SDM. minimal 2 kotak kontak dan belum termasuk kotak kontak untuk
Syarat mutlak yang harus dimiliki untuk melakukan analisis peralatan yang memerlukan daya listrik besar, serta dak boleh
biaya, adalah data biaya pemeliharaan. Karena saat ini IPSRS menggunakan pencabangan atau sambungan langsung tanpa
dak memilikinya, maka analisa biaya dak dapat dikerjakan, penggunaan arus, ruangan harus di jamin terjadinya pertukaran
yang mengakibatkan ngkat efisiensi kegiatan pemeliharaan udara baik alami maupun mekanik dengan total pertukaran
dak dapat diukur.(Zahara, et al., 2017) udara minimal 10 kali perjam.
Berdasarkan pembahasan di atas analisa peneli bahwa biaya Fasilitas sarana prasarana bengkel kerja/workshop adalah

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Hendrisman, et al
Maintenance Management Analysis of Facili es and Infrastructure
Analisis Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
53

sarana penunjang dalam pelaksanaan pemeliharaan alat dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk
kesehatan atau alat medik, tempat atau ruangan kerja teknisi mencapai suatu tujuan.
medis untuk melakukan perbaikan di lengkapi dengan sarana Peneli an ini sesuai dengan peneli an Apriyansyah (2012)
pendingin, terpisah dengan ruangan administrasi tempat yang menyatakan pembuatan Standar Oprasional Prosedur
pembuatan laporan kegiatan, karena bengkel kerja merupakan berdasar pada kebijakan pemerintah, landasan kebijakan yang
suatu sarana penunjang dalam pelayanan Rumah Sakit. digunakan oleh rumah sakit dalam pemeliharaan alat
Sarana adalah alat pendukung untuk kegiatan pemeliharaan elektromedik yaitu berasal dari kebijakan pemerintah mengenai
yang melipu tempat atau ruangan kerja (workshop), peralatan pemeliharaan, kebijakan tersebut secara dak langsung menjadi
kerja dan bahan pemeliharaan. Selain untuk kegiatan dasar pembuatan berbagai prosedur kerja dalam hal ini Tata
pemeliharaan peralatan kesehatan, workshop tersebut Kerja Organisasi, Tata Kerja Individu, atau standard Opra ng
dimanfaatkan untuk menyimpan peralatan kerja, bahan-bahan Prosedur (SOP) pengoprasian alat dalam dalam pemeliharaan
pemeliharaan, suku cadang, dokumen teknis temasuk inventaris alat.
peralatan dan laporan pemeliharaan. Bahan pemeliharaan iyalah Berdasarkan pembahasan di atas analisa peneli bahwa
bahan-bahan yang di perlukan untuk pemeliharaan sbagai metode pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit sudah
contoh cairan pembersih (soapy solu on) untuk membersihkan berjalan sebagaimana mes nya yang mengacu pada SPO yang
lampu oprasi, kain pembersih atau lap, disinfec ng solu on ada yang telah di buat oleh Rumah Sakit. Namun berdasarkan
untuk membersihkan inkobator perawatan oli untuk pedoman pengelolan peralatan kesehatan tahun 2015 dak ada
pemeliharaan suc on pump dan bahan lainnya. Hasil untuk pemeliharaan mesin, data inventori, SPO pemeliharaan
pembahasan ini juga sesuai dengan peneli an terdahulu dengan dan lembar kerja.
judul Gambaran Sistem Manajemen Pemeliharaan alat Komponen Proses
Elektromedik oleh Unit Teknik di Rumah Sakit Pertamina Jaya Planning
Tahun 2011, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Perencanaan dalam pemeliharaan alatmedis di IPS medik ini
Indonesia. ada dilakukan secara ru n dimana ap awal tahun pihak IPS
Peneli an ini sesuai dengan peneli an yang dilakukan medis membuat laporan tahunan kegiatan dan anggaran.
Rundungan, dkk, mengenai sarana dan fasilitas masih kurang Sedangkan untuk perencanaan kegiatan seper jadwal kegiatan,
memadai demikian pula dari keterangan petugas kesehatan gigi. prosedur kerja, pihak IPS medis dak ada melakukannya.(Adria,
Sarana merupakan salah satu pendukung yang dak boleh 2010)
dilupakan. Berdasarkan analisa peneli untuk planning yang dibuat
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan nomor 40 tahun IPSRS sudah sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Rokan Hulu
2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah yang dibuat setahun sekali, namun peneli melihat perencanaan
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Kesehatan untuk jadwal kegiatan preven f se ap bulannya dari IPSRS ini
menyatakan bahwa dalam pemenuhan Infrastruktur Kesehatan belum ada dibuat dan rekomendasi uji kelayakan atas fasilitas
dapat dilakukan kolaborasi dengan sektor swasta/badan usaha dan rekomendasi rencana strategis oleh surveior akreditasi
untuk pemenuhan dukungan finansial melalui Skema belum di ndaklanju pada dokumen rencana kerja dan anggaran
Pembiayaan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) agar kegiatan untuk diajukan dalam perencanaan pemeliharaan
penyediaan layanan kesehatan terwujud dengan op mal adapun berkelanjutan.
Kerjasama dapat berbentuk Kemitraan Tanggung Jawab Sosial Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenan
(KTJS)/CSR, Kerjasama Operasional (KSO), dengan jenis dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi dimasa
kerjasamanya antara lain berorientasi infrastruktur, pelayanan, depan dan untuk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya
informasi dan advokasi kesehatan, serta peningkatan kapasitas. yang digunakan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran.
Berdasarkan pembahasan diatas analisa peneli bahwa (Hasibuan, 2013)
bengkel kerja (workshop) masih belum sesuai, hal ini Organizing
menyebabkan petugas memanfaatkan tempat yang ada karena Berdasarkan hasil wawancara dalam menjalankan tugasnya
saat melakukan kegiatan pemeliharaan sarana rumah sakit Seksi pemeliharaan langsung mengkoordinasi unit pemeliharaan
tentunya diperlukan kenyamanan dan konsentrasi yang nggi. rumah sakit yaitu IPSRS. Struktur organisasi instalasi ini
6.Unsur Metode menganut sistem organisasi garis hirarki, dimana dalam bagan
Menurut (Alamsyah, 2013) metode (cara) untuk melakukan organisasinya terlihat adanya kesatuan komando karena
kegiatan berdaya guna atau efek f dan berhasil guna, manusia kepemimpinan berada ditangan satu orang dan se ap bawahan
dihadapkan kepada berbagai alterna f-alterna f cara untuk hanya bertanggung jawab terhadap satu orang pemimpin saja.
melakukan suatu pekerjaan. Oleh karena itu metode atau cara Berdasarkan observasi dan penelusuran dokumen bahwa

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 7, No. 1
54 April 2021

Struktur organisasi RSUD Rokan Hulu menunjukkan seksi Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua
pemeliharaan rumah sakit berada di bawah Bidang Penunjang. kegiatan yang dilakukan, dan (6) Mencari kesempatan
banyaknya teknisi yang masih belum bisa menangani perbaikan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan
untuk alat-alat canggih Hal ini disebabkan, selain kemampuan Controlling
tenaga yang belum memadai, juga dipengaruhi oleh faktor Contolling merupakan fungsi manajemen yang berkenaan
kemajuan alat yang telah berkembang pesat, kemudian belum dengan pengawasanterhadap ak fitas karyawan, menjaga
ada penghargaan berupa reward dan untuk reward berupa organisasi agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan
pemberian tambahan insen f bagi petugas belum ada sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan (Hasibuan,
diterapkan. 2013)
Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan Menurut Apriansyah (2012), bahwasanya pengendalian
dengan penugasan, mengelompokkan tugas-tugas ke dalam digunakan untuk melihat batas dari tujuan yang ingin kita capai,
departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke peneli an ini menunjukkan bahwa pengendalian sudah
departemen (Depkes 2000) dilaksanakan namun dalam prosesnya ada beberapa hambatan
Proses penggorganisasian di RSUP dr M. Djamil dalam salah satu dari kedisplinan pegawai itu.
mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan yang dilaksanakan Berdasarkan Analisa peneli melihat bahwa belum terlaksana
oleh pihak ke ga dalam hal pengkalibrasian alat dan perbaikan dengan baik karena metode untuk mengendalikan system IPSRS
beberapa alat yang dak bisa ditangani oleh teknisi. ini berdasarkan pedoman Kepmenkes 128 tahun 2008 tentang
Berdasarkan Analisa peneli Uraian tugas masing-masing staf S P M R u m a h S a k i t b e l u m a d a d i s o s i a l i s a s i ka n d a n
sudah ada tersusun dalam dokemen standar kinerja dan didokumentasikan di unit IPSRS tentang indicator mutu respons
kebijakan direktur RSUD Rokan Hulu, namun dari hasil me (15 menit), waktu pengerjaan perbaikan alat, pelaksanaan
pengamatan selama melakukan peneli an, dapat disimpulkan kalibrasi. Hal ini seharusnya disosialisasikan dan dilaporkan
bahwa petugas staf IPSRS kurang memahami uraian tugasnya se ap bulannya serta dievaluasi oleh manajemen RS melalui
masing-masing. Petugas melaksanakan proses kegiatan pertemuan triwulan maupun tahunan guna untuk meningkatkan
pemeliharaan hanya jika ada permintaan bagian pelayanan UPF kinerja unit IPSRS secara berkelanjutan.
dan jarangnya melakukan pemeliharaan preven ve. KESIMPULAN
Menurut Siagian 1983, dalam Sarinah 45:2017
Sumber Daya Manusia yang ada di IPSRS belum memadai,
pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-
masih ada tenaga di unit IPSRS rangkap jabatan, pela han
orang, alat-alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab dalam
tentang pemeliharaan sarana rumah sakit belum dilaksanakan,
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
belum sesuai dengan pedoman pengelolaan peralatan kesehatan
digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah
tahun 2015 dalam penyusunan program pememeliharaan harus
ditetapkan.
mampu memperha kan kemampuan teknis dengan pela han
Actua ng
yang pernah diiku
Actua ng merupakan fungsi penggerak semua kegiatan
Pembiayaan rumah sakit yaitu melalui pendapatan dari
program atau ditetapkan fungsi pengorganisasian untuk
pemerintah, pemerintah daerah, pendapatan funsional (BLU)
mencapai tujuan program dalam fungsi perencanaan (Hasibuan,
rumah sakit, keterbatasan pembiayaan rumah sakit diperlukan
2013)
perencanaan strategis antara lain ;(1) Melakukan inovasi dan
Menurut peneli an shelvy tahun 2016, mengatakan bahwa
mengembangkan pelayanan unggulan untuk menciptakan
penyelenggaraan system pemeliharaan radiologi, mo vasi untuk
p o ten si p en erimaan yan g b erkelan j u tan d an d ap at
tenaga sangatlah pen ng untuk meningkatkan kinerja. Namun
dipertanggung jawabkan (2) Studi investasi dengan Skema
dalam pelaksanaan dirasa sangat kurang.
Pembiayaan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) agar
Berdasarkan analisa peneli pelaksanaan mo vasi kepada
pembiayaan dan penyediaan layanan kesehatan terwujud
staf IPSRS sudah dilaksanakan, dengan pertemuan yang diadakan
dengan op mal (3) Strategi fokus pada efisiensi biaya karena cost
se ap pertemuan evaluasi namun belum dilaksanakan secara
dan quality memiliki ngkat variabilitas hubungan yang sama
ru n dan dak terjadwal.
dimana peningkatan kualitas akan diiku oleh peningkatan biaya
McClelland (Mangkunegara, 2005:68) Model pengukuran
(4) Berdasarkan Pedoman pengelolaan peralatan kesehatan
mo vasi kerja mengemukakan 6 (enam) karakteris k,
tahun 2015 belum meggunakan maksimum biaya pemeliharaan
yaitu : (1) Memiliki ngkat tanggung jawab pribadi yang nggi,
karena dengan metode ini dapat menghitung batas maksimum
(2) Berani mengambil dan memikul resiko, (3) Memiliki
biaya pemeliharaan.
tujuan realis k, (4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh
dan berjuang untuk merealisasikan tujuan, (5)

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Hendrisman, et al
Maintenance Management Analysis of Facili es and Infrastructure
Analisis Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
55

Fasilitas sarana dan prasarana Rumah Sakit Umum Daerah preven ve secara ru n dan berkala, agar dak mengalami
Rohul belum memiliki bengkel kerja (workshop) secara khusus, kegagalan dalam kinerja alat yang dapat mempengaruhi
bengkel kerja atau workshop di RSUD Rohul masih bergabung kepuasan konsumen serta metode pemeliharaan yang sudah
menjadi satu dengan ruang administrasi dan kurang terawat cukup baik, lebih di ngkatkan lagi agar semakin efek fnya
dengan baik, tentunya hal ini akan mengganggu konsentrasi pemeliharaan di Rumah Sakit.
teknisi dalam kegiatan pemeliharaan. Ucapan Terima Kasih
Metode pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
sudah berjalan sebagaimana mes nya yang mengacu pada SPO yang membantu diantaranya. (1)Ketua STIKes Hang Tuah
yang ada yang telah dibuat oleh Rumah Sakit. Namun Pekanbaru.(2) Direktur beserta Staf RSUD Rokan Hulu (3)
berdasarkan pedoman pengelolan peralatan kesehatan tahun Ketua Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
2015 dak ada untuk pemeliharaan mesin data inventori, SPO STIKes Hang Tuah Pekanbaru. (4) Informan atau par sipan
pemeliharaan dan lembar kerja. Petugas dan teknisi IPSRS serta Perawat RSUD Rokan Hulu.
Planning yang dibuat IPSRS sudah sesuai dengan visi dan misi
Rumah Sakit Rokan Hulu yang dibuat setahun sekali, namun
DAFTAR PUSTAKA
peneli melihat perencanaan untuk kegiatan preven f se ap Adik Wibowo (2014) Metodologi Peneli an Prak s Bidang
bulannya dari IPSRS ini belum ada Kesehatan. 1st edn. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Organizing untuk uraian tugas masing-masing staf sudah ada Adria, 2010. Analisis Operasioanal Sistem Pemeliharaan
tersusun dalam dokemen standar kinerja dan kebijakan direktur Alat Medis Di RSUD Koja Tahun 2003. Jakarta:
RSUD Rokan Hulu, namun dari hasil pengamatan selama Program Pasca Sarjana.FKMUI;2003. Web Page
[ O n l i n e ] 2 0 0 3 . D a r i h p : / /
melakukan peneli an, dapat disimpulkan bahwa petugas staf
www.pdfqueen.com/pdf/rs/rsud-koja. [15 April
IPSRS kurang memahami uraian tugasnya masing-masing.
2010]
Petugas melaksanakan proses kegiatan pemeliharaan hanya jika
Alamsyah, Dedi., R. Muliawa . 2013. Pilar Dasar Ilmu
ada permintaan bagian pelayanan UPF dan jarangnya melakukan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta :Nuha Medika
pemeliharaan preven ve Apriansyah, T (2012). Gambaran Sistem Pemeliharaan Alat
Actua ng dengan pelaksanaan mo vasi kepada staf IPSRS Elektro Medik oleh Unit Teknik di Rumah Sakit
sudah dilaksanakan, dengan pertemuan yang diadakan se ap Pertamina Jaya. Tesis FKM UI.
pertemuan evaluasi namun belum dilaksanakan secara ru n dan Azwar, S. (2013). Sikap manusia: teori dan pengukurannya
dak terjadwal. (edisi ke-2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Controlling belum terlaksana dengan baik karena metode Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman Teknis sarana
untuk mengendalikan system IPSRS ini karena dalam pedoman dan prasarana Rumah Sakit Kelas C. 63.
Kepmenkes 128 tahun 2008 tentang SPM Rumah Sakit belum ada h p://manajemenrumahsakit.net/wp-
dibuat indikator mutu respons me (15 menit) dan waktu content/uploads/2012/11/Pedoman Teknis Fasilitas
pengerjaan perbaikan alat. Hal ini seharusnya dimasukkan
RS Kelas C-complete.pdf
Departeman Kesehatan Republik Indonesia, (1992),
kedalam SPM guna untuk meningkatkan mutu dari unit IPSRS.
Pedoman Pemeliharaan Elektrokardiograf,
Guna terselenggaranya kegiatan pemeliharaan sarana
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Direktorat
prasana dan peralatan dengan op mal pihak manjemen rumah Instalasi Medik. Departemen Kesehatan Republik
sakit hendaknya menambah jumlah SDM agar dapat Indonesia, Jakarta
mempermudah dan mempercepat proses pemeliharaan dan Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang-Undang RI No.
diberikan pela han kemampuan teknis dan manajerial sehingga 3 6 t e n t a n g K e s e h a t a n .
penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana di Rumah h p://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/uu/uu_
Sakit dapat berjalan op mal, selain itu agar menyediakan fasilitas no._36_th_2009_ g_kesehatan
sarana dan prasarana bengkel kerja (workshop) khusus, guna Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang - Undang RI No.
tercapainya pemeliharaan sarana dan prasarana yang efek f dan 4 4 t e n t a n g R u m a h
efisien. selanjutnya bagi pihak petugas IPSRS hendaknya Sakit.:h p://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/u
melakukan inventory dan pendokumentasian pemakaian- u/uu_no._36_th_2009_ g_kesehatan
pemakaian bahan, material dan peralatan dengan lebih teli Departemen Kesehatan RI.2000. Pedoman Peralatan
Kesehatan Rumah Sakit Umum Kelas B. Jakarta:
sehingga data tersebut dapat mendukung seluruh tahapan
Departemen Kesehatan RI
dalam siklus manajemen pemeliharaan khususnya tahap
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana
evaluasi yang dapat menjadi acuan perencanaan anggaran
Kesehatan (2015) ‘Pedoman Pengelolaan Peralatan
untuk tahun selanjutnya dan melakukan pemeliharaan

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS
Keskom, Vol. 7, No. 1
56 April 2021

Kesehatan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan’, Sugiyono. (2016). Memahami Peneli an Kualita f.


Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, p. 89. Bandung: Alfabeta.
Hamid, R. S., & Ikbal, M. (2017). Pengaruh Physical Support Supriyadi, K. (2016). Analsis Bean Kerja SDM Instalasi
Dan Contact Personel Terhadap Citra (Image) Pada Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Andi Jemma Masamba RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Tesis STIE Widya
Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Tesis Manajemen, Wiwaha.Yogyakarta
3(1). S.P,Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen Sumber Daya
Kementerian Kesehatan RI (2008), Keputusan Menteri Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Nomor : Winardi, J. (2009). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta:
129/Menkes/Sk/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Kencana
Minimal Rumah Sakit, Jakarta Ylia , (2015). Gambaran Perencanaan Pengadaan Alat
Kementerian Kesehatan RI. 2015, Pedoman Pengelolaan Kesehatan di Puskesmas Swumpo Kabupaten
Peralatan Kesehatan. Direktorat Bina Pelayanan S e l ata n Ta h u n 2 0 1 5 .O n l i n e d i
Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Jakarta h p//download.portalgaruda.org/ar cle.php?
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Zhara, R. A., Effendi, S. U., & Khairani, N. (2017). Kepatuhan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2016 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Di njau dari
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana Pengetahuan dan Perilaku pada Petugas Instalasi
Rumah Sakit Jakarta: Kementerian KesehatanRI. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit
h ps://www.persi.or.id/images/regulasi/permenke (IPSRS). Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2).
s/pmk242016.pdf
Kementerian Kesehatan RI (2018) Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur Kesehatan, Jakarta
Kementerian Menteri Kesehatan RI (2020) PMK Nomor
3/MENKES/PER/2020 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit ’, Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, (3), pp. 1–80.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Peneli an Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Prastowo, IGN. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Jakarta : Dirjen.
Yan Medika Depkes RI
Pringgodani, S. 2013. Studi Tentang Pemeliharaan
Bangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah
Harjono Kabupaten Ponorogo (Doctoral
disserta on, UAJY)
Roza, S. H. (2016). Analisis Penyelenggaraan Sistem
Pemeliharaan Peralatan Radiologi di RSUP DR. M.
Djamil. Jurnal Kesehatan Medika Sain ka Volume, 7
No 2(1), 11–24.
RSUD Rokan Hulu. 2018. Profile RSUD Rokan Hulu tahun
2018
RSUD Rokan Hulu. 2019. Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) Perubahan RSUD Rokan Hulu tahun anggaran
2019
Sabarguna, B.S. (2009). Manajemen Rumah Sakit. Jakarta:
Sagung Seto
Shelvy, dkk, (2016). Analisis penyekenggaranaan system
pemeliharaan peralatan radiologi di RSUP DR. M.
Djamil. Volume 7, Nomor 2, Desember 2016. e-ISSN :
2540-9611 | p-ISSN : 2087-8508

j u r n a l
J KESEHATAN
KOMUNITAS

Anda mungkin juga menyukai