Anda di halaman 1dari 15

(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.

1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 1

ANALISIS DEIKSIS PADA NOVEL SANG PEMIMPI


KARYA ANDREA HIRATA

Aslina Aci

SMA Negeri 3 Poco Ranaka


Pandang, Arus, Kec. Poco Ranaka Timur, Kab. Manggarai Timur, Indonesia
Pos-el : aslinaaci67@yahoo.com

ABSTRACT

This study attempts to describe deiksis, persona deiksis, place deiksis, time deiksis
discourse and deiksis socially on a novel Sang Pemimpi created by Andrea Hirata. The
research is qualitative study. Data collection method used is a technique read and write
down. Data in this study of novel titled Sang Pemimpi created by Andrea Hirata.
Analysis technique is using a technique deskriptf analysis. From the data analysis,
deiksis in a novel Sang Pemimpi. Persona deiksis having six part including; the first
single pronouns (i), the second person single pronouns (you), demonstrative the third
person singular (he), pronouns (we first plural, we), second plural pronouns (you), third
plural pronouns (they). Deiksis place found in this experiment in which; here, there, in
the market. Deiksis time found in the study of them now, now, last, first. Deiksis
discourse found of them anaphora and katafora. While social deiksis found in the study is
among them mrs, and b.a.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan deiksis persona, deiksis tempat, deiksis
waktu, deiksis wacana dan deiksis sosial pada novel Sang Pemimpi Karya Andrea
Hirata. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik membaca dan mencatat. Data dalam penelitian ini berupa novel
yang berjudul Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Teknik analisis adalah
menggunakan teknik analisis deskriptf. Dari hasil analisis data, terdapat deiksis dalam
novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Deiksis persona memiliki enam bagian di
antaranya; pronomina orang pertama tunggal (aku), pronomina orang kedua tunggal
(kau), pronomina orang ketiga tunggal (dia), pronomina pertama jamak (kami, kita),
pronomina kedua jamak (kalian), pronomina ketiga jamak (mereka). Deiksis tempat yang
ditemukan dalam penelitian ini di antaranya; di sini, di situ, di pasar kumuh. Deiksis
waktu yang ditemukan dalam penelitian ini diantaranya kini, sekarang, tadi, dulu.
Deiksis wacana yang ditemukan diantaranya anafora dan katafora. Sedangkan deiksis
sosial yang ditemukan dalam penelitian ini diantaranya Nyonya, dan B.A.

Kata Kunci : deiksis,

PENDAHULUAN
Bahasa menduduki peran penting dalam kehidupan manusia. Bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


2 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

kelompok tertentu, dalam bekerja sama dan mengidentifikasi diri


(Kridalaksana, 2008:3). Berdasarkan hal tersebut bahasa adalah alat yang
digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi dan beriteraksi. Dengan
bahasa pula manusia dapat berkembang dan mengabstraksikan berbagai
gejala yang muncul di lingkungannya. Dalam kehidupan manusia tidak
dapat dilepaskan dari kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa terdiri atas
empat aspek keterampilan yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca.
Kegiatan berbahasa adalah kegiatan mengekspresikan lambang-lambang
bahasa untuk menyampaikan makna-makna yang ada pada lambang bahasa
kepada lawan bicara (dalam komunikasi lisan) atau pembacanya (dalam
komunikasi tulis). Pengetahuan akan adanya hubungan antara lambang atau
satuan bahasa dengan maknanya sangat diperlukan dalam berkomunikasi.
Upaya pemahaman Deiksis dapat diartikan sebagai
penggunaan bahasa yang bentuk bahasa yang titik acuannya
komunikatif, mudah dipahami dan bergantung pada penutur.
mencapai sasaran yang diinginkan. Kushartanti (2015:5) menjelaskan
Dalam hal ini studi pragmatik deiksis sebagai “cara menunjuk
sangat penting untuk dipelajari pada suatu hal yang berkaitan erat
karena pragmatik merupakan studi dengan konteks penutur. Dalam
tentang hubungan antara bentk- pragmatik, deiksis dibagi menjadi
bentuk linguistik dan pemakaian lima jenis meliputi; deiksis orang,
bentuk-bentuk itu (Yule, 2006:5). deiksis waktu, deiksis tempat,
Pragmatik menelaah ucapan- deiksis wacana, deiksis sosial
ucapan khusus dalam situasi- (Fitria, 2010:14).
situasi khusus dan terutama sekali Kata deiksis dapat diketahui
memusatkan perhatian pada aneka rujukannya apabila mengetahui
ragam cara yang merupakan konteks tuturan. Konteks adalah
wadah aneka konteks sosial latar belakang pengetahuan yang
perfomansi dapat mempengaruhi sama dimiliki oleh tutur dan mitra
tafsiran atau interpretasi (Tarigan, tutur. Tuturan dalam bahasa
2008:32). Satu di antara studi Indonesia terdapat dua jenis yakni
pragmatik yang akan peneliti kaji tuturan lisan dan tuturan tulisan.
dalam penelitian ini yakni deiksis. Tuturan lisan yakni tuturan yang
Deiksis adalah kata, frasa, atau berupa bahasa menggunakan
ungkapan yang rujukannya mulut dan mengeluarkan bunyi.
berpindah-pindah bergantung Tuturan lisan dapat ditemukan
pada pembicara, waktu, dan ketika seseorang berbicara.
tempat dituturkannya satuan Sedangkan tuturan tulis yakni
bahasa tersebut. Kata deiksis tuturan yang dituliskan atau
berasal dari bahasa Yunani kuno dicetak menggunakan bahasa tulis
yaitu deik “tunjuk”, yang diambil maupun cetak. Pada penelitian ini
dari kata deiknumi “menunjukan”. peneliti mengambil objek tuturan
artinya deiksis kini sudah semakin tulis pada sebuah karya sastra
berkembang sesuai dengan yakni novel.
perkembangan ilmu liguistik.

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 3

Novel adalah karangan prosa menghubungkan ujaran dan


yang panjang mengandung jalinan persona, ruang, waktu,
rangkaian cerita kehidupan wacana, sosial, dalam tindak
seseorang dengan orang di ujaran. Penggunaan deiksis
sekelilingnya dengan menonjolkan digunakan oleh pengarang apabila
watak dan sifat pelaku. Novel Sang tidak dipahami oleh pembaca tentu
pemimpi karya Andrea Hirata akan membuat pembaca sulit
menceritakan perjalanan hidup untuk memahami isi cerita pada
dari pengarang mengenai masa novel.
kecil yang dihabiskannya di tanah Penelitian tentang deiksis
kelahirannya yaitu pulau Belitong. dilakukan karena dalam linguistik
Budaya Melayu Belitong dengan belum banyak peneliti bahasa yang
kemiskinan masyarakat daerah menelitinya. Deiksis dalam sebuah
pertambangan menjadi warna yang novel menjadi hal yang penting
pekat melatarbelakangi kisah yang untuk diteliti karena novel sebagai
dituturkannya. suatu karya sastra yang
Dalam novel Sang Pemimpi menampilkan dialog dan
Karya Andrea Hirata terdapat percakapan antartokoh sehingga
deiksis di antaranya deiksis memungkinkan adanya deiksis
persona, deiksis waktu, deiksis (Damayanti, 2013). Gaya dialog
tempat, deiksis sosial, dan deiksis yang digunakan pada novel
wacana. Dari sekian deiksis yang menggunakan deiksis yang
terdapat dalam novel Sang Pemimpi referennya berganti-ganti atau
Karya Andrea Hirata yang paling berpindah-pindah bergantung
banyak muncul yakni deiksis pada yang menjadi pembicara,
persona. serta waktu dan tempat
Novel Sang Pemimpi karya dituturkannya suatu kata. Supaya
Andrea Hirata dipilih sebagai dapat memahami kalimat yang
sumber data karena peneliti mengandung deiksis, dibutuhkan
merasa tertarik pada alur cerita konteks linguistik dalam novel
yang diuraikan oleh pengarang Sang Pemimpi Karya Andrea
tentang tokoh Jimron, Arai dan Hierata. Pengetahuan mengenai
Ikal. Novel ini memberi inspirasi penggunaan deiksis pada novel
mengenai kisah anak yang diperlukan apabila ingin
memiliki cita-cita yang tinggi. memahami kisah yang
Ketiga tokoh dalam novel Sang disampaikan pada novel.
Pemimpi Karya Andrea Hirata, Deiksis termasuk bagian dari
mereka bertekad akan sukses jika pragmatik, di dalam pragmatik
mereka berusaha. Mereka melewati tercakup bahasan tentang deiksis,
berbagai rintangan untuk praanggapan, tindak tutur, dan
melanjutkan mimpi dan hidupnya. implikatur percakapan. Kata
Tokoh dalam novel Sang deiksis berasal dari bahasa Yunani
Pemimpi karya Andrea Hirata deiktikos, yang berarti hal
menggunakan deiksis sebagai ciri penunjukan secara langsung.
gramatikal dan leksikal yang Sebuah kata dikatakan deiksis

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


4 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

apabila referen atau rujukannya yang tidak memiliki referen yang


berpindah-pindah atau berganti- tetap.
ganti bergantung pada siapa yang
menjadi si pembicara atau METODE PENELITIAN
bergantung pada saat dan tempat Penelitian ini menggunakan
dituturkannya kata itu, (Purwo, pendekatan deskriptif kualitatif.
2000:1-2). Pendekatan deskriptif dapat
Menurut Yule (2006:13) deiksis digunakan untuk memberikan,
adalah istilah teknis (dari bahasa menggambarkan, menguraikan
Yunani) untuk salah satu hal dan menjelaskan fenomena objek
mendasar yang kita lakukan penelitian. Penelitian kualitatif
dengan tuturan. Deiksis berarti merupakan prosedur penelitian
‘penunjukan’ melalui bahasa. yang menghasilkan data deskriptif
Bentu linguistik yang dipakai berupa kata-kata tertulis tentang
untuk menyelesaikan ‘penunjukan’ sifat-sifat individu, keadaan gejala,
disebut dengan ungkapan deiksis. dari kelompok tertentu yang dapat
Fenomena deiksis merupakan cara diamati.
yang paling jelas untuk Penelitian kualitatif adalah
menggambarkan hubungan antara penelitian yang menghasilkan
bahasa dan konteks di dalam prosedur analisis yang tidak
struktur bahasa itu sendiri menggunakan prosedur analisis
(Djajasudarma: 2012:50). statistik atau cara kuantifikasi
Deiksis adalah kata atau frase lainnya (Moleong, 2011:6).
yang menghubungkan langsung Penelitian kualitatif dilakukan
ujaran kepada sebuah tempat, pada kondisi alamiah dan bersifat
waktu, orang atau persona. Kata penemuan. Penelitian kualitatif
yang bersifat deiksis mempunyai digunakan jika masalah masih
rujukan yang berbeda-beda dan belum jelas, untuk mengetahui
berganti-ganti bergantung pada makna yang tersembunyi, untuk
siapa pembicaranya, waktu, dan memahami interaksi sosial, untuk
tempat sebuah ujaran berlangsung. mengembangkan teori, untuk
Deiksis adalah bentuk bahasa baik memastikan kebenaran data dan
berupa kata maupun lainnya yang meneliti sejarah perkembangan.
berfungsi sebagai penunjuk hal Menurut Moleong (2011:8)
atau fungsi tertentu di luar bahasa. penelitian kualitatif memiliki 11
Dengan kata lain, sebuah bentuk karakteristik yaitu: (1) latar
bahasa bisa dikatakan bersifat alamiah (2) manusia sebagai alat
deiksis apabila acuan/ rujukan/ (instrumen) (3) metode kualitatif
referennya berpindah-pindah atau (4) analisis data secara induktif (5)
berganti-ganti pada siapa yang teori dari dasar (grounded theory) (6)
menjadi si pembicara dan deskriptif (7) lebih mementingkan
bergantung pula pada saat dan proses daripada hasil (8) adanya
tempat dituturkannya kata itu. batas yang ditentukan oleh fokus
Jadi, deiksis merupakan kata-kata (9) adanya kriteria khusus untuk
keabsahan data (10) desain yang

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 5

bersifat sementara (11) hasil 1) Membaca secara teliti novel


penelitian dirundingkan dan Sang Pemimpi karya Andrea
disepakati bersama. Hirata yang menjadi
Dalam hal ini peneliti tidak sumber data.
hanya membaca dan 2) Membaca disertai memberi
mendeskripsikan deiksis pada tanda pada kata yang
novel Sang Pemimpi Karya Andrea diduga sebagai deiksis.
Hirata tetapi peneliti juga Teknik analisis data yang
memahami isi dari novel Sang dilakukan dalam penelitian ini,
Pemimpi Karya Andrea Hirata sebagai berikut:
yakni berupa deiksis. 1. Identifikasi data yang
Menurut Lofland dan Lofland mengandung deiksis yang
(dalam Moleong, 2011:157) data terdapat dalam novel Sang
utama dalam penelitian kualitatif Pemimpi karya Andrea Hirata.
ialah kata-kata, dan tindakan, Identifikasi data dilakukan
selebihnya adalah data tambahan untuk memahami objek yang
seperti dokumen dan lain-lain. akan diteliti. Hal yang pertama
Data dalam penelitian ini meliputi kali dilakukan dalam
kata maupun kalimat yang penelitian ini yakni membaca
mengandung deiksis yang ada berulang-ulang kemudian
dalam novel Sang Pemimpi Karya memilih data penelitian yang
Andrea Hirata. Deiksis yang sesuai dengan rumusan
terdapat dalam novel Sang Pemimpi masalah.
karya Andera Hirata diantaranya 2. Klasifikasi data yang
deiksis persona, deiksis tempat, mengandung deiksis yang
deiksis waktu, deiksis sosial, dan terdapat dalam novel Sang
deiksis wacana. Pemimpi karya Andrea Hirata.
Sedangkan Sumber data adalah Data yang terkumpul dapat
subjek dari mana data dapat diklasifikasikan berdasarkan
diperoleh. Sumber data yang jenisnya. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini diklasifikasikan sesuai dengan
ialah novel Sang Pemimpi karya rumusan masalah.
Andrea Hirata. 3. Deskripsikan data yang
Teknik pengumpulan data terdapat dalam novel Sang
adalah suatu cara yang digunakan Pemimpi karya Andrea Hirata.
untuk memeroleh informasi atau Data yang telah
bukti-bukti yang berfungsi sebagai diklasifikasikan kemudian
dasar penelitian. Teknik dideskripsikan, memaparkan
pengumpulan data yang dipakai sesuai dengan teori yang telah
dalam penelitian ini ialah membaca tertera di kajian pustaka.
dan mencatat. 4. Menyimpulkan hasil temuan
Langkah-langkah yang sesuai dengan masalah
ditempuh dalam pengumpulan penelitian. Dari ketiga tahap
data ialah sebagai berikut: yang telah peneliti lakukan,
maka langkah selanjutnya

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


6 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

peneliti menarik simpulan atas bentuk pronomina persona


apa yang telah dipaparkan keduabaik tunggal maupun
sesuai dengan rumusan jamak merujuk kepada lawan
masalah. bicara. Bentuk pronomina
persona kedua adalah kamu,
HASIL DAN PEMBAHASAN engakau. Pronomina
Fenomena deiksis merupakan persona ketiga merupakan
cara yang paling jelas untuk kategorisasi rujukan pembicara
menggambarkan hubungan antara kepada orang yang berada di
bahasa dan konteks di dalam luar tindak komunikasi.
struktur bahasa itu sendiri. Dalam Dengan kata lain bentuk
penelitian ini objek yang diteliti pronomina persona ketiga
adalah Penggunaan Deiksis pada merujuk orang yang tidak
Novel Sang Pemimpi Karya Andrea berada baik pada pihak
Hiarata. Aspek-aspek yang pembicara maupun lawan
menjadi perhatian dalam penelitian bicara. Bentuk kata ganti
ini yakni jenis-jenis deiksis yang persona ketiga dalam bahasa
terdapat dalam Novel Sang Indonesia ada dua, yaitu
Pemimpi Karya Andrea Hiarata. bentuk tunggal dan bentuk
jamak. Bentuk tunggal
1. Penggunaan Deiksis Persona pronomina persona ketiga
Deiksis persona berkaitan mempunyai dua bentuk, yaitu
dengan peran peserta yang ia dan dia yang mempunyai
terlibat dalam peristiwa variasinya.Bentuk pronomina
berbahasa. Deiksis ini biasanya persona ketiga jamak adalah
berupa kata ganti orang. mereka Di samping arti
Pronomina ada tiga kategori jamaknya, bentuk mereka
yaitu orang pertama, orang berbeda dengan pronomina
kedua, dan orang ketiga. persona ketiga tunggal dalam
Pronomina orang pertama acuannya.
merupakan rujukan pembicara
kepada dirinya sendiri. Dengan a. Pronomina Orang Pertama
kata lain pronomina persona Tunggal
pertama merujuk pada orang Kalimat yang
yang sedang berbicara. menggunakan kata aku di
Pronomina persona ini dibagi bawah merujuk pada
menjadi dua yaitu persona pembicara atau dirinya sendiri.
pertama tunggal dan persona Hal ini ditandai pada kutipan
pertama jamak. Pronomina novel Sang Pemimpi karya
persona pertama tunggal Andrea Hirata berikut:
memunyai beberapa bentuk
yaitu, aku, saya, daku. Aku meliriknya kejam.
Pronomina persona kedua Mendengar ocehannya, ingin
adalah rujukan kepada lawan rasanya aku mencongel
bicara. Dengan kata lain

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 7

gembok peti es untuk tersebut pada novel Sang


melemparnya. Pemimpi karya Andrea Hirata
pembicara berbicara dengan
Dari data ke (1) pada novel lawan bicaranya.
Sang Pemimpi karya Andrea
Hirata terdapat deiksis persona c. Pronomina Orang Ketiga
pronomina orang pertama Tunggal
tunggal. Deiksis persona Kata dia dalam kalimat di
pertama tunggal aku yang bawah merujuk pada yang
terdapat dalam novel Sang bukan pembicara dan bukan
Pemimpi karya Andrea Hirata pendengar. Seperti dalam
menunjukkan seorang tokoh kutipan novel Sang Pemimpi
yang bernama Ikal.. Dari karya Andrea Hirata di bawah
kutipan data pada novel Sang ini.
Pemimpi karya Andrea Hirata
tersebut kata yang dicetak tebal “Dia melirikku yang terjepit
menunjukan deiksis persona tak berdaya, senyumnya
pertama tunggal. Pada data ke semakin girang.”
(1) pada novel Sang Pemimpi
karya Andrea Hirata Dari data tersebut pada
pembicara membicarakan novel Sang Pemimpi karya
dirinya sendiri kepada Andrea Hirata terdapat deiksis
pembaca atau pendengar. persona pronomina orang
ketiga tunggal. Data tersebut
b. Pronomina Orang Kedua deiksis persona ketiga tunggal
Tunggal dia yang terdapat dalam novel
Kata kau dalam kalimat di Sang Pemimpi karya Andrea
bawah merujuk pada Hirata menunjukkan tokoh
pendengar, atau lebih dari satu bernama Arai.
orang. Dilihat pada kutipan Data tersebut pada novel
novel Sang Pemimpi karya Sang Pemimpi karya Andrea
Andrea Hirata berikut: Hirata deiksis persona
pronomina orang ketiga
“Tidak adil! Ini idemu, Rai, kau tunggal dapat ditunjukan pada
masuk duluan!” kata yang dicetak tebal. Data
pada novel Sang Pemimpi karya
Dari data tersebut pada Andrea Hirata digunakan oleh
novel Sang Pemimpi karya orang yang bukan pembicara
Andrea Hirata terdapat deiksis kepada pembaca atau
persona pronomina orang pendengar.
kedua tunggal. Dari data
tersebut deiksis pronomina d. Pronomina Pertama Jamak
orang kedua tunggal kau Kata kami yang ada pada
menunjukkan seorang tokoh contoh dalam kalimat di bawah
yang bernama Arai. Dari data merujuk pada orang yang

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


8 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

sedang berbicara dalam


penggalan kalimat tersebut. Pada data tersebut pada
Seperti dalam kutipan novel novel Sang Pemimpi karya
Sang Pemimpi karya Andrea Andrea Hirata terdapat deiksis
Hirata di bawah ini: persona pertama jamak. Data
tersebut deiksis persona
“Bayangan tiga orang pria pertama jamak kita
berkelebat, memutus pedagang menunjukkan tokoh yang
cahaya tadi dan sekarang terdapat dalam novel Sang
pemisah kami dengan nasib Pemimpi karya Andrea Hirata
buruk hanya beberapa keping yakni aku dan lawan bicaranya
papan tipis.” (Arai, Jimbron). Dari data
tersebut deiksis persona
Dari data tersebut pada pertama jamak yang terdapat
novel Sang Pemimpi karya dalam novel Sang Pemimpi
Andrea Hirata terdapat deiksis karya Andrea Hirata ditandai
persona pertama jamak. Data dengan kata yang dicetak tebal.
tersebut deiksis persona Data tersebut digunakan oleh
pertama jamak kami pembicara itu sendiri kepada
menunjukkan tokoh yang pembaca atau pendengar.
terdapat pada novel Sang
Pemimpi Karya Andrea Hirata
yang bernama Ikal, Arai, e. Pronomina Kedua Jamak
Jimbron. Dari data tersebut Kata kalian dalam kalimat
deiksis persona pertama jamak di bawah mengacu pada
yang terdapat pada novel Sang beberapa orang atau lebih pada
Pemimpi karya Andrea Hirata saat dituturkannya bahasa itu.
ditandai dengan kata yang Seperti pada kutipan novel
dicetak tebal. Data tersebut Sang Pemimpi karya Andrea
pada novel Sang Pemimpi karya Hirata berikut:
Andrea Hirata digunakan oleh
pembicara itu sendiri kepada “Preambul: “Kalian tak
pembaca atau pendengar. tahu apa-apa soal kesulitan
Kata kita dalam kalimat di hidup, kecuali kalian hidup di
bawah mengacu pada beberapa zaman Jepang.”
orang atau lebih pada saat
dituturkannya kata itu. Seperti Data tersebut deiksis
kutipan novel Sang Pemimpi persona kedua jamak kalian
karya Andrea Hirata berikut: menunjukkan tokoh yang
terdapat dalam novel Sang
“Jika menonton TVRI, kita Pemimpi karya Andrea Hirata
biasa melihat orang seperti yakni Aku, Arai dan Jimbron.
Arai meloncat-loncat di Dari data tersebut deiksis
belakang pesiden agar tampak persona kedua jamak kalian
oleh kamera.” yang terdapat dalam dalam

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 9

datatersebut pada novel Sang antara orang dan benda yang


Pemimpi karya Andrea Hirata ditunjukkan, deiksis tempat dibagi
ditandai dengan kata yang menjadi dua, yaitu jauh (distal) dan
dicetak tebal. Data tersebut dekat (proksimal). Deiksis tempat
digunakan untuk yang pertama menunjuk jarak yang
membicarakan orang lain yang jauh antara orang dan benda yang
mengacu kepada orang yang ditunjukkan seperti di sana, itu,
lebih dari satu saat dan sebagainya. Deiksis tempat
dituturkannya bahasa itu. yang kedua menunjuk jarak yang
f. Pronomina Ketiga Jamak dekat antara orang dan benda yang
Kata mereka dalam kalimat ditunjukkan seperti di sini, di situ.
di bawah, bukan pembicara Deiksis ini merupakan pemberian
dan bukan pula pendengar. bentuk pada lokasi atau ruang
Seperti dalam kutipan novel yang merupakan tempat,
Sang Pemimpi karya Andrea dipandang dari lokasi pemeran
Hirata berikut: dalam peristiwa berbahasa atau
merujuk pada lokasi, ruang, atau
“Ratusan tahun mereka tempat. Misalnya; di sini, di situ, di
menanggung sakit hati.” sana

Dari data tersebut pada novel a. Deiksis Tempat “di sini”.


Sang Pemimpi karya Andrea Hirata Dalam kalimat yang
terdapat deiksis persona ketiga mengandung kata di sini di
jamak. Data tersebut deiksis bawah, mengacu pada yang
persona ketiga jamak mereka dekat dengan pembicara.
menunjukkan tokoh yang terdapat Seperti dalam kutipan novel
dalam novel Sang Pemimpi karya Sang Pemimpi karya Andrea
Andrea Hirata yakni para prajurit, Hirata di bawah ini.
Tionghoa. Dari data tersebut
deiksis persona ketiga jamak pada “Lalu di sini,di sudut dermaga
novel Sang Pemimpi karya Andrea ini, aku terkurung mati kutu.”
Hirata ditandai dengan kata yang
dicetak tebal. Data tersebut pada Dari data tersebut pada
novel Sang Pemimpi karya Andrea novel Sang Pemimpi karya
Hirata digunakan oleh orang yang Andrea Hirata terdapat deiksis
bukan pembicara dan bukan pukan tempat. Data tersebut deiksis
pula pendengar. tempat di sini mengacu
kepada tempat berlangsungnya
2. Penggunaan Deiksis Tempat penuturan yakni di sudut
dermaga. Deiksis tempat pada
Deiksis ini berkaitan dengan novel Sang Pemimpi karya
pemberian bentuk kepada lokasi Andrea Hirata pada data
ruang dipandang dari lokasi tersebut ditandai dengan kata
pemeran dalam suatu peristiwa yang dicetak tebal.
berbahasa. Dilihat dari hubungan

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


10 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

b. Deiksis Tempat “di situ”. bergerak ke penutur atau


Kata di situ dalam kalimat sebaliknya.
ini, yang bukan dekat dengan Deiksis waktu adalah
pembicara, namun dekat pemberian bentuk kepada titik
dengan pandangan. Seperti atau jarak dipandang dari waktu
dalam kutipan novel Sang atau saat suatu ungkapan dibuat.
Pemimpi karya Andrea Hirata Misalnya; kini, kemarin, lusa,
berikut ini. sekarang, besok, dulu, tadi, nanti.

“Daripada kalian merokok saja a. Deiksis Waktu “kini”.


di situ, aya ya … tak berguna!” Kata kini dalam kalimat ini
mengacu pada waktu
Dari data tersebut pada dituturkannya kalimat
novel Sang Pemimpi karya tersebut. Seperti dalam kutipan
Andrea Hirata terdapat deiksis novel Sang Pemimpi karya
tempat. Data tersebut deiksis Andrea Hirata berikut:
tempat di situ mengacu
kepada tempat yang bisa “Kini, dimusuhi bangsa
dipandang saat sendiri, dikhianati Belanda,
berlangsungnya penuturan dan di jauhi orang Melayu
yakni di luar gudang. Deiksis membuat mereka curiga
tempat pada novel Sang kepada siapu pun.”
Pemimpi karya Andrea Hirata
pada data tersebut ditandai Data tersebut pada novel
dengan kata yang dicetak tebal. Sang Pemimpi karya Andrea
Hirata terdapat deiksis waktu.
3. Penggunaan Deiksis Waktu Dari data tersebut deiksis
Deiksis waktu menunjuk waktu kini mengacu ke waktu
kepada pengungkapan jarak waktu saat berlangsungnya
dipandang dari waktu atau saat penuturan. Akan tetapi deiksis
suatu ungkapan dibuat oleh waktu kini yang tedapat dalam
pembicara seperti sekarang, pada novel Sang Pemimpi karya
saat itu, kemarin, besok dan lain Andrea Hirata tidak ditandai
sebagainya. Semua ungkapan dengan detik, menit atau pun
tersebut tergantung pada jam pada saat berlangsungnya
pemahaman penutur tentang penuturan. Deiksis waktu dari
pengetahuan waktu tuturan yang data tersebut pada novel Sang
relevan. Jika waktu tuturan tidak Pemimpi karya Andrea Hirata
diketahui dari suatu catatan, ada ditandai dengan kata yang
ketidakjelasan dalam hal waktu, dicetak tebal.
contoh kembalilah satu jam lagi.
Landasan psikologis dari deiksis
waktu tampaknya sama dengan
deiksis tempat. Kejadian waktu b. Deiksis Waktu pada kata
dapat diperlakukan sebagai yang “sekarang”.

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 11

Dalam kalimat di bawah, kutipan novel Sang Pemimpi


kata sekarang merujuk pada karya Andrea Hirata berikut:
saat dituturkannya penuturan,
atau merujuk ke jam atau “Dulu kami harus sekolah ke
bahkan menit. Hal inilah yang Tanjung Pandan, ratusan kilo
disebut deiksis yang meterjauhnya.”
cakupannya selalu mencakupi
saat peristiwa pembicaraan. Data tersebut pada novel
Seperti dalam kutipan novel Sang Pemimpi karya Andrea
Sang Pemimpi karya Andrea Hirata terdapat deiksis waktu.
Hirata berikut: Dari data tersebut deiksis
waktu dulu mengacu ke waktu
“Bayangan tiga orang pria yang telah lampau atau telah
berkelebat, memutus pedagang lama dilewati. Akan tetapi
cahaya tadi dan sekarang deiksis waktu dulu yang
pemisah kami dengan nasib buruk terdapat dalam novel Sang
hanya beberapa keping papan Pemimpi karya Andrea Hirata
tipis.” tidak ditandai dengan tahun
saat berlangsungnya
Data tersebut pada novel penuturan. Deiksis waktu pada
Sang Pemimpi karya Andrea data tersebut pada novel Sang
Hirata terdapat deiksis waktu. Pemimpi karya Andrea Hirata
Dari data tersebut deiksis ditandai dengan kata yang
waktu sekarang mengacu ke dicetak tebal.
waktu saat berlangsungnya
penuturan. Akan tetapi deiksis d. Deiksis Waktu “tadi”.
waktu sekarang yang tedapat Kata tadi dalam kalimat ini
dalam novel Sang Pemimpi mengacu ke waktu sebelum
karya Andrea Hirata tidak dituturkannya kata itu, yakni
ditandai dengan detik, menit kata yang diucapkan tidak
atau pun jam pada saat terlalu lama, atau beberapa
berlangsungnya penuturan. menit yang lalu. Hal ini terlihat
Deiksis waktu dari data pada kutipan novel pada novel
tersebut pada novel Sang Sang Pemimpi karya Andrea
Pemimpi karya Andrea Hirata Hirata berikut:
ditandai dengan kata yang
dicetak tebal. Bayangan tiga orang pria
berkelebat, memutus pedagang
c. Deiksis Waktu “dulu”. cahaya tadi dan sekarang pemisah
Kata dulu pada kalimat di kami dengan nasib buruk hanya
bawah mengacu pada waktu, beberapa keping papan tipis.
yaitu merujuk lebih jauh
kebelakang mungkin yang Dari data tersebut pada
sudah bertahun-tahun novel Sang Pemimpi karya
lamanya. Seperti terlihat dalam Andrea Hirata terdapat deiksis

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


12 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

waktu. Data tersebut deiksis ini terlihat dalam kutipan


waktu tadi mengacu ke waktu novel Sang Pemimpi karya
yang belum lama dilewati. Andrea Hirata berikut:
Akan tetapi deiksis waktu tadi Pertama; Nyonya Pho
yang terdapat dalam novel bertubuh tinggi besar.
Sang Pemimpi karya Andrea Rambutnya tebal, disemir
Hirata tidak ditandai dengan hitam pekat dan kaku seperti
detik, menit, maupun jam saat sikat. Alisnya seperti kucing
berlangsungnya penuturan. tandang. Bahunya tegap ,
Deiksis waktu pada data dadannya tinggi, dan raut
tersebut pada novel Sang mukanya seperti orang
Pemimpi karya Andrea Hirata terkejut. Sesuai tradisi Ho Pho,
ditandai dengan kata yang dia bertat, lukisan naga
dicetak tebal. menjalar dari punggung
sampai ke bawah telinga,
4. Penggunaan Deiksis Wacana bersurai-surai dengan tinta
Deiksis wacana merupakan cina. Bengis, tega, sok kuasa,
deiksis yang mengacu apa yang dan tak mau kalah tersirat jelas
terdapat dalam wacana. dari matanya. bertubuh tinggi
Berdasarkan posisi besar. Rambutnya tebal,
antensendennya, deiksis wacana disemir hitam pekat dan kaku
dibagi dua,yaitu anafora dan seperti sikat. Alisnya seperti
katafora. Deiksis anafora kucing tandang. Bahunya
merupakan deiksis yang mengacu tegap , dadannya tinggi, dan
apa yang telah disebut, sedangkan raut mukanya seperti orang
deiksis katafora adalah deiksis terkejut. Sesuai tradisi Ho Pho,
yang mengacu yang akan disebut dia bertat, lukisan naga
Jadi, pembagian bentuk kepada menjalar dari punggung
bagian-bagian tertentu dalam sampai ke bawah telinga,
wacana yang telah disebut, yang bersurai-surai dengan tinta
telah diuraikan atau yang sedang cina. Bengis, tega, sok kuasa,
dikembangkan. Dalam ilmu bahasa dan tak mau kalah tersirat jelas
gejala ini disebut anafora, yaitu dari matanya. Kedua; Arai
yang menunjuk kepada yang adalah sebatang pohon kara di
sudah disebut dan katafora, yaitu tengah karena hanya tinggal
yang menunjuk kepada yang akan dia sendiri dari satu garis
disebut. Misalnya; ini, itu, yang keturunan keluarganya. Ayah-
terdahulu (anafora), yang berikut, ibunya merupakan anak-anak
dibawah ini, sebagai berikut (katafora) tunggal dan kakek-neneknya
dari kedua pihak orangtuanya
a. Anafora juga telah tiada.
Pada kalimat anafora di
bawah terdapat enklitik-nya, Pada kedua data tersebut
dan enklitik-nya ini mengacu terdapat deiksis wacana
kepada Nyonya Pho, Arai. Hal anafora. Data pertama

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 13

menunjukkan tokoh yang Pemimpi karya Andrea Hirata


terdapat dalam novel Sang yakni Arai. Enklitik nya
Pemimpi karya Andrea Hirata menggantikan nama tokoh
yakni Nyonya Pho. Enklitik (Arai) yang belum ada pada
nya menggantikan nama tokoh kata atau kalimat sebelumnya.
(Nyonya Pho) yang telah ada Data kedua menunjukkan
pada kata atau kalimat tokoh yang terdapat dalam
sebelumnya. Data kedua novel Sang Pemimpi karya
menunjukkan tokoh yang Andrea Hirata yakni Pak
terdapat dalam novel Sang Mustar. Enklitik nya
Pemimpi karya Andrea Hirata menggantikan tokoh (pak
yakni Arai. Enklitiknya nya Mustar) yang belum ada pada
dan dia menggantikan tokoh kata atau kalimat sebelumnya.
(Arai) yang telah ada pada kata Dari data pada novel Sang
atau kalimat sebelumnya. Pemimpi karya Andrea Hirata
Dari data pada novel Sang deiksis wacana katafora
Pemimpi karya Andrea Hirata ditandai dengan adanya
deiksis wacana anafora sebutan untuk menggantikan
ditandai dengan adanya kata yang ada sesudahnya. Hal
sebutan untuk menggantikan ini ditandai dengan adanya
kata yang ada sebelumnya. Hal kata yang dicetak tebal.
ini ditandai dengan adanya
kata yang dicetak tebal. 5. Penggunaan Deiksis Sosial
Deiksis sosial mengungkapkan
b. Katafora perbedaan-perbedaan
Pada kalimat katafora di kemasyarakatan yang terdapat
bawah terdapat enklitik-nya, antarpartisipan yang terlibat dalam
dan enklitik-nya ini mengacu peristiwa berbahasa. Deiksis ini
kepada Arai. Hal ini terlihat menyebabkan adanya kesopanan
dalam kutipan novel Sang berbahasa. Deiksis sosial juga
Pemimpi karya Andrea Hirata mengungkapkan atau
berikut: menunjukkan perbedaan ciri sosial
Pertama; Di luar jendela antara pembicara dan lawan bicara
kamarnya, Arai akan melantunkan atau penulis dan pembaca dengan
When I Fall in Love. Kedua; ketika topik atau rujukan yang dimaksud
dia berbalik, aku membaca nama dalam pembicaraan itu (Agustina,
pada emblem hitam murahan 1995:50). Deiksis sosial juga
yang tersemat di dadanya: ditunjukkan oleh sistem honorifiks
MUSTAR M. DJAI’DIN,B.A. (sopan santun berbahasa).
Misalnya penyebutan pronomina
Pada kedua data tersebut persona (kata ganti orang), seperti
terdapat deiksis wacana kau, kamu, dia, dan mereka, serta
katafora. Data pertaman penggunaan sistem sapaan dan
menunjukkan tokoh yang penggunaan gelar. Hal ini terlihat
terdapat dalam novel Sang

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


14 (Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005)

pada kutipan novel Sang Pemimpi Hasil analisis data


karya Andrea Hirata berikut: menunjukkan bahwa penggunaan
deiksis dalam novel Sang Pemimpi
Pertama; Ketika dia karya Andrea Hirata memiliki
berbalik, aku membaca nama hubungan makna tertentu antara
pada emblem hitam murahan bagian-bagiaannya yang
yang tersemat di dadanya: membentuk satu kesatuan makna,
MUSTAR M. DJAI’DIN,B.A. sehingga wacana deiktif
Kedua; Penumpang vespa itu merupakan referen dengan wacana
adalah Nyonya Lam Nyet Pho, sebelumnya karena masing-masing
turunan prajurit Ho Pho. deiktif tercipta melalui hubungan
Dari kedua data tersebut antarmakana kata. Deiksis yang
pada novel Sang Pemimpi karya digunakan dalam novel Sang
Andrea Hirata terdapat deiksis Pemimpi karya Andrea Hirata
sosial. Data pertama terdiri atas lima jenis. Dalam
menunjukkan kesetaraan sosial penelitian ini, peneliti kaitkan
dari seorang tokoh yang dengan teori yang dikemukakan
terdapat pada novel Sang oleh Purwo (dalam Pateda
Pemimpi karya Andrea Hirata. 1991:178) bahwa terdapat lima jenis
Kesetaraan sosial dari seorang deiksis.
tokoh yang terdapat dalam Pertama. penggunaan deiksis
novel Sang Pemimpi karya persona meliputi deiksis persona
Andrea Hirata ditandai dengan pertama tunggal (aku) deiksis
adanya Gelar B.A. dari Pak persona kedua tunggal (kau),
Mustar. Data kedua deiksis persona ketiga tunggal
menunjukkan kesetaraan sosial (dia), deiksis pertama jamak (kita,
dari seorang tokoh yang kami), deiksis kedua jamak (kalian)
terdapat pada novel Sang dan deiksis ketiga jamak (mereka).
Pemimpi karya Andrea Hirata. Kedua, penggunaan deiksis tempat
Kesetaraan sosial dari seorang meliputi di sini, dan di situ. Ketiga,
tokoh yang terdapat dalam penggunaan deiksis waktu
novel Sang Pemimpi karya meliputi waktu lampau (dulu, tadi)
Andrea Hirata ditandai dengan sebagaimana waktu terjadinya
adanya sebutan untuk Nyonya pengujaran telah lewat, waktu
Lam Nyet Pho terjadinya tuturan itu (kini,
Deiksis sosial yang sekarang) sebagaimana waktu
terdapat pada kedua data sedang berlangsungnya suatu
tersebut ditandai oleh kata situasi bersamaan dengan
yang bercetak tebal. Kata yang pengujarannya. Keempat,
bercetak tebal menunjukan penggunaan deiksis wacana
sebutan tingkatan sosial dari meliputi anafora dan katafora.
tokoh yang terdapat dalam Kelima penggunaan deiksis sosial
kutipan novel Sang Pemimpi yakni mengungkapkan atau
karya Andrea Hirata. menunjukkan perbedaan ciri sosial
antara pembicara dan lawan bicara

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)


(Jurnal Ilmiah SARASVATI, Vol. 1, No.1, Desember 2019 (p-ISSN 2685-6808, e-ISSN 2685-6005) 15

atau penulis dan pembaca dengan Djajasudarma. 2012. Wacana dan


topik atau rujukan yang dimaksud Pragmatik. Bandung: PT Refika
dalam pembicaraan itu. Aditama.

SIMPULAN Fitria, Rifanisa Nurul, 2010.


Berdasarkan hasil analisis data “Deiksis dalam bahasa
mengenai deiksis pada novel Sang Indonesia seorang anak berusia
Pemimpi karya Andrea Hirata 45 bulan: sebuah studi kasus”.
ditemukan lima jenis deiksis terdiri Skripsi. Depok: Universitas
atas deiksis persona, deiksis Indonesia.
tempat, deiksi waktu, deiiksis
wacana dan deiksis sosial. Dalam Hirata, Andrea. 2006. Sang
penelitian ini, deiksis persona lebih Pemimpi. Yogyakarta: Bentang.
banyak ditemukan. Deiksis
persona memiliki enam bagian di Kridalaksana, Harimurti. 2008. Bahasa
antaranya; pronomina orang dan Linguistik. Jakarta: PT Gramedia
pertama tunggal (aku), pronomina Pustaka Utama.
orang kedua tunggal (kau),
pronomina orang ketiga tunggal Kushartanti,dkk. 2015. Pesona
(dia), pronomina pertama jamak Bahasa: Langkah Awal
(kami, kita), pronomina kedua Memahami Linguistik. Jakarta:
jamak (kalian), pronomina ketiga Gramedia.
jamak (mereka).
Deiksis tempat yang Moleong,Lexy.2011.Metodologi
ditemukan dalam penelitian ini di Penelitian Kualitatif.Bandung: PT
antaranya; di sini, di situ, di pasar Remaja Rosdakarya.
kumuh. Deiksis waktu yang
ditemukan dalam penelitian ini Purwo, Bambang Kaswanti. 2000.
diantaranya kini, sekarang, tadi, Deiksis dalam Bahasa Indonesia.
dulu. Deiksis wacana yang Jakarta:
ditemukan diantaranya anafora Balai Pustaka.
dan katafora. Sedangkan deiksis
sosial yang ditemukan dalam Tarigan. 2008. Pengajaran
penelitian ini diantaranya Nyonya, Pragmatik: Bandung: Angkasa.
dan B.A.
Yule, G. 2006. Pragmatik.
Terjemahan. Yogyakarta: Pustaka
DAFTAR PUSTAKA Pelajar.
Damayanti, Rini. 2013. Penggunaan
Deiksis Semantik dalam Cerpen
Siluet Jingga Karya Anggi P.
Jurnal Buana Bastra 2 (2), 175-
187

Aslina Aci, Variasi Bahasa.............. (1—15)

Anda mungkin juga menyukai