Onedayserv
Onedayserv
SKRIPSI
Oleh:
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, One Day Service, Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP)
ABSTRACT
Ika Dewi Safitri, NIM 6661111404 2018. Thesis. Service Quality of One Day
Service at One-Door Integrated Service (ODIS), District Pesanggrahan, City
Administration South Jakarta. Public Administration Department. The Faculty
of Social and Political Science Faculty. Sultan Ageng Tirtayasa University. 1st
Advisor, Leo Agustino, Ph. D. and 2nd Advisor, Maulana Yusuf S.IP, M.Si.
Public service is one of goverment's duty to fulfill the rights and basic needs for
its people. Goverment actively trying to improve the quality service to be more
effective and efficient. Goverment innovating in both permissions and non-
permissions service by applying One-Door Integrated Service (ODIS) to lessen
the convoluted service. ODIS at Pesanggrahan District is being active in doing
goverment's policy. In truth there are still several problems, that is the lack of
computers, employees' limitations, and permissions' process that often took too
long than the time standard applied. This research is using quality service theory,
according to Parasuraman et al. in Hardiyansyah (2011:42) ; five dimensions of
SERVQUAL: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This
research is using descriptive quantitative methode. This research also shows that
the quality of One Day Service at ODIS Pesanggrahan District is good enough,
but there is still reliability indicator that needs to be improve. T count value is
bigger than T tabel value (11,50>1,664) with results reaching the score of 7919.
The level of satisfaction at ODIS Pesanggrahan District is 74,65%. Meanwhile,
researchers' early hypothesis is 65%. The conclusion that the quality of One Day
Service at ODIS' Pesanggrahan District is good enough. Researchers hopes that
ODIS Pesanggrahan District can add the numbers of computers, also add more
employees and giving service more accurately according to the time standard
applied.
(Q.S At-Talaq: 4)
- R.A Kartini -
Apapun yang terjadi saat ini bukanlah akhir dari segalanya. Yakinlah
hal terbaik segera datang kepadamu. Percaya dan yakin akan
membawamu menuju apa yang kamu inginkan. Hambatan dan
kegagalan hanyalah sebuah proses dan nikmatilah proses itu
- Rintisan Indonesia –
ke hadirat Allah SWT, atas taufik dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi meskipun tidak sempurna. Tak lupa shalawat serta salam
semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat serta tak lupa juga kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan
JAKARTA SELATAN”.
tidak lepas dari bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dengan
Ageng Tirtayasa;
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si. selaku Dekan FISIP Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa;
i
4. Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom selaku Wakil Dekan II Bidang
5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si. selaku Wakil Dekan III Bidang
sebagai penguji seminar proposal penelitian dan penguji siding yang telah
8. Leo Agustino, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang baik hati
10. Dr. Suwaib Amirudin, M.Si selaku penguji sidang yang memberikan kritik
11. Kepada seluruh Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bekal ilmu
ii
12. Bapak Edi Riyanto selaku Kasatlak PTSP Kecamatan Pesanggrahan yang
13. Ibu Sri Kusmiati selaku Sub Bagian Tata Usaha dengan baik membantu
15. Dukungan dan motivasi terbesar dari Kedua Orang Tua tercinta Mama
Yuliani dan Ayah Harioto yang tidak pernah lelah mendoakan, memotivasi
baik moril maupun materil dan selalu memberi penulis semangat untuk
16. Orangtua angkatku, ALM. Odi Sugarli dan Mama Titi yang selalu
mendoakan penulis agar menjadi orang yang dapat berguna bagi orang
sekitar dan mendampingi setiap langkah penulis dari kecil hingga saat ini;
17. Teman terdekat Adam Delvino, S.T yang selalu sabar mendengar keluh
18. Sahabat tercinta penulis Arik Bestari, Citra Chandra, Intan, Tari, Lidya
Marpaung, Rima Dhana, Cindy, Fitri, Fani, Indah, Gina, Mutia, Alvin,
Aprilia yang telah banyak memberikan motivasi dan canda tawa serta
iii
19. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Administrasi Negara angkatan
gelar Sarjana;
20. Staff Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Staff Perpustakaan FISIP
21. Serta tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
melengkapi skripsi;
22. Serta seluruh pihak yang terkait dalam penelitian yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi.
skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang
Penulis
NIM. 6661111404
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 30
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................... 30
1.4 Perumusan Masalah..................................................................... 30
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................... 31
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................... 31
1.7 Sistematika Penulisan .................................................................. 32
v
2.1.4 Pelayanan Terpadu Satu Pintu ........................................... 52
2.1.5 Konsep Layanan One Day Service .................................... 59
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................... 61
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................... 64
2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 65
vi
4.2 Deskripsi Data ............................................................................. 103
4.2.1 Identitas Responden ........................................................... 103
4.2.2 Analisis Data ...................................................................... 107
4.3 Pengujian Persyaratan Statistik ................................................... 144
4.3.1 Uji Validitas ....................................................................... 144
4.3.2 Uji Reliabilitas.................................................................... 146
4.3.3 Uji Normalitas .................................................................... 147
4.4 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 149
4.5 Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................ 152
4.6 Pembahasan ................................................................................. 153
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 168
5.2 Saran ............................................................................................ 170
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
x
GRAFIK 4.17 Tanggapan Mengenai Pelayanan sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku .......................... 121
GRAFIK 4.18 Tanggapan Terhadap Pegawai Disiplin dalam Pelayanan ... 122
GRAFIK 4.19 Tanggapan Terhadap Pegawai PTSP Kecamatan Pesanggrahan
Menanggapi Kebutuhan Pemohon ....................................... 123
GRAFIK 4.20 Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Membantu Pemohon dalam
Pengisian Berkas .................................................................. 124
GRAFIK 4.21 Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Kecamatan Memberikan
Respon Cepat Terhadap Pelayanan ...................................... 125
GRAFIK 4.22 Tanggapan Mengenai Keluhan dan Pengaduan Diselesaikan
Segera oleh Pegawai PTSP .................................................. 126
GRAFIK 4.23 Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Kecamatan Pesanggrahan
Update Informasi One Day Service ..................................... 127
GRAFIK 4.24 Tanggapan Mengenai Pegawai Memiliki Pengetahuan yang Baik
Mengenai One Day Service.................................................. 128
GRAFIK 4.25 Tanggapan Mengenai Pegawai Memiliki Kemampuan yang Baik
dalam Melayani One Day Service ........................................ 129
GRAFIK 4.26 Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Kecamatan Pesanggrahan
dapat Mengatasi Keluhan ..................................................... 130
GRAFIK 4.27 Tanggapan Mengenai Pegawai dapat Memberikan Solusi
Permasalahan One Day Service ........................................... 131
GRAFIK 4.28 Tanggapan Mengenai Pelayanan di PTSP Kecamatan
Pesanggrahan Tepat Waktu Sesuai Batas Waktu yang Tertera di
Website/Brosur (One Day Service) ...................................... 132
GRAFIK 4.29 Tanggapan Mengenai Pegawai Memberitahukan Kepada
Pemohon Jika Perizinan One Day Service Sudah Selesai... 133
GRAFIK 4.30 Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Memberikan Informasi
secara Jujur Mengenai Rincian Biaya sesuai Peraturan yang
Berlaku ................................................................................. 135
GRAFIK 4.31 Tanggapan Mengenai Pegawai Menanyakan Kebutuhan Pemohon
Seputar Layanan One Day Service ....................................... 137
xi
GRAFIK 4.32 Tanggapan Mengenai Pegawai Mendengarkan Setiap Saran yang
Disampaikan oleh Pemohon................................................. 138
GRAFIK 4.33 Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Mudah Dihubungi Pada
Saat Pemohon Membutuhkan Bantuan ................................ 139
GRAFIK 4.34 Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Kecamatan Pesanggrahan
Selalu Ada Saat Jam Kerja ................................................... 140
GRAFIK 4.35 Tanggapan Mengenai Tersedia Website Guna Memudahkan Para
Pemohon Untuk Mendapatkan Informasi Pelayanan One Day
Service .................................................................................. 141
GRAFIK 4.36 Tanggapan Mengenai Pemohon Mudah Memahami Setiap
Informasi yang Disampaikan Pegawai ................................. 142
GRAFIK 4.37 Tanggapan Terhadap Pegawai Melakukan Komunikasi dengan
Baik kepada Pemohon Selama Berlangsungnya Pelayanan. 143
GRAFIK 4.38 Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Tangibles ......... 154
GRAFIK 4.39 Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Reliability ........ 156
GRAFIK 4.40 Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Responsiveness 158
GRAFIK 4.41 Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Assurance ........ 160
GRAFIK 4.42 Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Empathy .......... 163
GRAFIK 4.43 Persentase Hasil Kuisioner Per Indikator ............................. 165
xii
BAB I
PENDAHULUAN
memenuhi hak dan kebutuhan dasar bagi warga negara. Hal tersebut tertuang
1
2
yang harus dicermati. Seringkali dirasakan bahwa kualitas pelayanan masih jauh
sama sekali tidak memahami secara pasti tentang pelayanan yang seharusnya
diterima dan prosedur pelayanan yang baku dari pemerintah. Seringkali terjadi
masyarakat merasa enggan untuk mengadukan pelayanan yang diterima yang pada
akhirnya masyarakat pasrah dan mau tidak mau menerima dan melayani
Salah satu hal yang sering dipermasalahkan adalah dalam bidang public
service (pelayanan umum) terutama dalam hal kualitas atau mutu pelayanan
berkualitas. Apalagi pada era otonomi daerah, kualitas dari pelayanan aparatur
pemerintah akan semakin dituntut untuk lebih optimal dan menjawab tuntutan
yang semakin tinggi dari masyarakat, baik dari segi kualitas maupun dari segi
kuantitas pelayanan.
Selama ini, pelayanan publik cenderung dinilai negatif oleh sebagian besar
3
dari sikap petugas yang kurang responsif, proses yang berbelit-belit dalam
pelayan yang relatif lama, tarif pelayanan yang tidak transparan, dan diskriminasi
berinisiatif melakukan penyelesaian dengan cara yang efektif dan efisien. Seiring
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, seluruh proses perizinan dan non
perizinan hanya dilakukan pada satu tempat (One Stop Service) untuk mengatasi
sebagai warga negara dalam memperoleh pelayanan publik yang prima. Sistem
PTSP yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menoreh sejarah
baru, yakni suatu revolusi pelayanan publik. Sistem ini diimplementasikan oleh
membutuhkan biaya yang besar kini hanya butuh waktu yang cukup cepat dan
masyarakat. Joko Widodo kala itu berharap ada suatu badan yang mampu
melayani perizinan dan non perizinan yang cepat dan tidak berbelit. Pemikiran
Joko Widodo ini kemudian diimplementasikan secara nyata oleh Gubernur DKI
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP). BPTSP adalah satuan kerja perangkat
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Satuan kerja ini
memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu
Sejak tahun 2015, DKI Jakarta yang dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama
publik tersebut ditujukan agar masyarakat di DKI Jakarta dapat mudah mengakses
bentuk perizinan dan non perizinan secara cepat, efektif dan efisien.
khususnya pada misi kelima, yakni membangun pemerintahan yang bersih dan
PTSP, sebagai langkah revolusi nyata pelayanan publik dari yang bersifat
BPTSP Provinsi DKI Jakarta yang termasuk di dalamnya PTSP tingkat Kota,
Badan, tingkat Kota berupa Kantor, serta tingkat Kecamatan dan Kelurahan
dengan dibentuknya BPTSP pada tahun 2015. BPTSP berpedoman pada Peraturan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Kegiatan in dijalankan sejak awal tahun 2015 di
menjelaskan bahwa:
6
untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti,
Hingga saat ini, BPTSP sudah memiliki 318 service point yang telah
tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta, yang terdiri dari 267 di tingkat
melayani 518 jenis pelayanan perizinan dan non perizinan. Namun seiring
Setelah dilakukan penyederhanaan, saat ini ada sekitar 476 jenis pelayanan
atap atau yang dikenal dengan Pola Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA). PTSA
adalah pola pelayanan yang diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi
berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani
melalaui beberapa pintu. Namun, pola PTSA ini dirasa kurang efektif karena
dalam satu kantor. Oleh sebab itu, untuk melakukan penyederhanaan perizinan
dan non perizinan dibuat regulasi baru sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan PTSP. PTSP dijadikan sebagai icon baru
oleh Gubernur DKI Jakarta untuk mengeksekusi seluruh pelayanan perizinan dan
dalam Pasal 9 Ayat (1) jenis perizinan dan non perizinan yang menjadi
a. Pendidikan;
b. Kesehatan;
c. Pekerjaan umum;
d. Perumahan;
e. Penataan ruang;
f. Perhubungan;
g. Lingkungan hidup;
h. Pertanahan yang menjadi kewenangan daerah;
i. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
j. Sosial;
k. Ketenagakerjaan atau ketransmigrasian;
l. Koperasi, serta usaha mikro, kecil dan menengah;
m. Penanaman modal;
n. Kebudayaan dan pariwisata;
o. Kepemudaan dan olah raga;
p. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
8
q. Perpustakaan;
r. Komunikasi dan informatika;
s. Pertanian dan ketahanan pangan;
t. Kehutanan
u. Energi dan sumber daya mineral;
v. Kelautan dan perikanan;
w. Peternakan;
x. Perdagangan;
y. Perindustrian; dan
z. Pembangunan.
Terhitung lebih dari 2 juta perizinan masuk ke PTSP DKI Jakarta tepatnya
2.186.546 per akhir Juli 2015. Demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
Edy Junaedi, selaku Kepala BPTSP Provinsi DKI Jakarta menekankan untuk
Zero Delay, dan 100% Service Excellent. Masyarakat dapat menilai langsung
penilaian yang tersedia. Penilaian tersebut sebagai tolak ukur pelayanan yang
diberikan oleh pegawai PTSP kepada pengguna layanan atau pemohon perizinan
dan non perizinan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin pegawai melayani
masyarakat dengan sepenuh hati guna mewujudkan budaya pelayanan yang baik
(http://pelayanan.jakarta.go.id/site/detailnews?id=2-juta-berkas-masuk-ptsp-
Provinsi DKI Jakarta secara resmi berubah nama menjadi Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta.
check and re-check terkait peraturan guna menghindari tumpang tindih dengan
untuk mewujudkan Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu Provinsi tujuan bagi
para investor untuk berinvestasi dengan menjadi pusat pelayanan yang terpercaya
dan unggul dalam pelayanan perizinan dan non perizinan serta kemudahan akses
dalam hal pelayanan perizinan dan non perizinan yang lebih mudah untuk seluruh
berusaha atau Ease of Doing Business (EODB) di Indonesia. Pada tahun 2015
terdapat sebanyak 518 jenis perizinan dan non perizinan, jumlah tersebut turun
menjadi 476 jenis perizinan dan non perizinan pada tahun 2016. Pada tahun 2017
jumlah turun kembali menjadi hanya sebanyak 269 jenis perizinan dan non
Jakarta. Badan Pusat Statistik mencatat Kota Administrasi Jakarta Selatan tercatat
di DKI Jakarta.
masyarakat 51 Rukun Warga (RW) dan 527 Rukun Tetangga (RT). Berikut adalah
Tabel 1.1
Luas Wilayah Kelurahan di Kecamatan Pesanggrahan
bawah ini akan dijabarkan mengenai jenis serta kewenangan pelayanan dan
Tabel 1.2
Jenis dan Cakupan Kewenangan Penandatanganan di PTSP Kecamatan
Non
No. Bidang / Jenis Perizinan Keterangan
Perizinan
PENDIDIKAN
1. Izin Prinsip TK ●
2. Izin Operasional TK ●
3. Izin Prinsip SD ●
4. Izin Operasional SD ●
5. Izin Perpanjangan TK ●
6. Izin Perpanjangan SD ●
7. Izin Operasional PAUD ●
KESEHATAN
Izin Operasional Perusahaan
8. Pengendalian Hama / Pest ●
Control
9. Izin Usaha Optik ●
10. Izin Klinik Pratama ●
Izin Laboratorium Klinik
11. ●
Pratama
Izin Registrasi Tenaga Teknis
12. ●
Kefarmasian
13. Izin Apotek ●
14. Izin Praktek Dokter Spesialis ●
15. Izin Pengelolaan Apotek ●
16. Izin Kerja Apoteker ●
17. Izin Kerja Radiografer ●
18. Izin Kerja Penata Anastesi ●
Izin Kerja Analisis
19. ●
Laboratorium
20. Izin Dokter Gigi Spesialis ●
21. Izin Sanitarian ●
Izin Ahli Kesehatan
22. ●
Masyarakat
23. Izin Tenaga Gizi ●
24. Izin Teknisi Gigi ●
25. Izin Teknisi Elektromedis ●
26. Izin Ortotik Prostetik ●
27. Izin Perekam Medis ●
28. Izin Fisik Medik Indonesia ●
29. Izin Puskesmas Kelurahan ●
12
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
struktur;
c) Maksimal tiga
kavling utuh
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
e) Kawasan
Pelestarian
Golongan C
dan D
IMB khusus
rumah tinggal
dengan kriteria:
a) Tidak
memiliki
basement;
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
struktur;
c) Maksimal tiga
69. Salinan IMB ●
kavling utuh
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
e) Kawasan
pelestarian
Golongan C
dan D
16
IMB khusus
rumah tinggal
dengan kriteria:
a) Tidak memiliki
basement;
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
struktur;
c) Maksimal tiga
70. Legalisir IMB ● kavling utuh
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
Kawasan
pelestarian
golongan C dan
D
IMB khusus
rumah tinggal
dengan kriteria:
a) Tidak memiliki
basement;
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
struktur;
c) Maksimal tiga
Pembatalan IMB atas
71. ● kavling utuh
Permintaan Permohonan
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
Kawasan
pelestarian
golongan C dan
D
Imb khusus
Pencabutan IMB atas rumah tinggal
72. ●
Permintaan Pemohon dengan kriteria:
a) Tidak memiliki
17
basement;
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
struktur;
c) Maksimal tiga
kavling utuh
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
Kawasan
pelestarian
golongan C dan
D
IMB khusus
rumah tinggal
dengan kriteria:
a) Tidak memiliki
basement;
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
struktur;
c) Maksimal tiga
73. Sertifikat Layak Fungsi (SLF) ● kavling utuh
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
Kawasan
pelestarian
golongan C dan
D
IMB khusus
rumah tinggal
dengan kriteria:
Salinan Sertifikat Layak a) Tidak memiliki
74. ●
Fungsi basement;
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
18
struktur;
c) Maksimal tiga
kavling utuh
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
Kawasan
pelestarian
golongan Cdan D
IMB khusus
rumah tinggal
dengan kriteria:
a) Tidak memiliki
basement;
b) Memerlukan
kajian /
perhitungan
struktur;
c) Maksimal tiga
Legalisir Sertifikat Layak
75. ● kavling utuh
Fungsi
dengan satu
kepemilikan;
d) Diperuntukkan
sebagai wisma
taman sesuai
dengan RTLB;
Kawasan
pelestarian
golongan C dan
D
SOSIAL
Tanda Daftar Perkumpulan /
76. Organisasi Sosial ●
tidak termasuk
bangunan dan
tempat usaha
Izin Penyelenggaraan Usaha < 200 M²
132. ●
Perpasaran Swasta
Perpanjangan < 200 M²
133. Penyelenggaraan Usaha ●
Perpasaran Swasta
PERINDUSTRIAN
Nilai investasi
perusahaan Rp
200.000.000,- s/d
Rp
134. Izin Usaha Industri ● 10.000.000.000,-
tidak termasuk
tanah dan
bangunan tempat
usaha
PEMBANGUNAN
a) Luas lahan
Izin Tempat Usaha 100 M² s/d
135. Berdasarkan Undang-Undang ● 200 M²
Gangguan b) Skala usaha
kecil
a) Luas lahan 100
Daftar Ulang Izin Tempat
M² s/d 200 M²
136. Usaha Berdasarkan Undang- ●
b) Skala usaha
Undang Gangguan
kecil
a) Luas lahan 100
Izin Perluasan Tempat Usaha
M² s/d 200 M²
137. Berdasarkan Undang-Undang ●
b) Skala usaha
Gangguan
kecil
Penggantian Surat Izin a) Luas lahan 100
Tempat Usaha Berdasarkan M² s/d 200 M²
138. ●
Undang-Undang Gangguan b) Skala usaha
Karena Hilang / Rusak kecil
Balik Nama / Ganti Merk a) Luas lahan 100
Surat Izin Tempat Usaha M² s/d 200 M²
139. ●
Berdasarkan Undang-Undang b) Skala usaha
Gangguan kecil
Sumber : Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 57 Tahun 2014
23
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat dilihat tabel tersebut berisi mengenai
perizinan pada tingkat Satuan Pelaksana di seluruh Kecamatan DKI Jakarta. Jenis
bidang pembangunan.
Program unggulan PTSP salah satunya adalah layanan One Day Service
pelayanan dalam perizinan dan non perizinan kepada masyarakat guna membantu
terciptanya pelayanan yang cepat (quick service). One day service diciptakan agar
proses pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien guna memangkas proses
berbelit-belit. Program one day service hanya ada beberapa permohonan yang
dapat diselesaikan dalam waktu satu hari kerja atau sekitar 8-12 jam kerja.
Layanan one day service ini diberlakukan sejak 1 Agustus tahun 2015 di Kantor
PTSP Kecamatan dan Kantor PTSP Kota, namun secara resmi baru diluncurkan
pada 18 Agustus 2015. Melalui layanan one day service, waktu pengurusan
perizinan dari yang semula 4-20 hari dipersingkat menjadi 1 hari selesai.
24
telah menerapkan pelayanan one day service sejak Agustus 2015. Permohonan
perizinan one day service di PTSP Kecamatan hanya pada bidang/jenis layanan
tertentu yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu hanya satu hari. Pelayanan
Berikut akan diuraikan bidang/jenis layanan one day service dalam kewenangan
Tabel 1.3
Pelayanan Perizinan One Day Service di PTSP Kecamatan
No. Bidang/Jenis
Kesehatan
1. Izin Praktik Dokter Spesialis (di Fasilitas Kesehatan)
2. Izin Praktik Terapi Wicara (di Fasilitas Kesehatan)
3. Izin Praktik Dokter Gigi Spesialis (di Fasilitas Kesehatan)
4. Izin Praktik Sanitarian (di Fasilitas Kesehatan)
5. Izin Praktik Ahli Kesehatan Masyarakat (di Fasilitas Kesehatan)
6. Izin Praktik Tenaga Gizi (di Fasilitas Kesehatan)
7. Izin Praktik Teknisi Gigi (di Fasilitas Kesehatan)
8. Izin Praktik Teknisi Elektromedis (di Fasilitas Kesehatan)
9. Izin Praktik Fisika Medik (di Fasilitas Kesehatan)
Peternakan
10. Izin Praktik Dokter Hewan (di Fasilitas Kesehatan)
Perdagangan
11. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil
Sumber: Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2016
Berdasarkan tabel 1.3 di atas, dapat dilihat bahwa hanya ada tiga bidang
hanya ada satu yang dapat diselesaikan dalam waktu hanya satu hari, yaitu Izin
Praktik Dokter Hewan (di fasilitas kesehatab). Adapun pada bidang perdagangan,
25
yaitu jenis pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil. SIUP merupakan
penyumbang terbesar jumlah pemohon pada layanan one day service di PTSP
Kecamatan Pesanggrahan.
Adapun tabel di bawah ini akan dijabarkan jumlah layanan perizinan One
Day Service (ODS) pada periode 01 Januari s/d 31 Desember pada Tahun 2016.
Tabel 1.4
Layanan Perizinan One Day Service (ODS) Tahun 2016
Total 344
Sumber: PTSP Kecamatan Pesanggrahan, 2016
Berdasarkan tabel 1.4 di atas, jumlah layanan perizinan one day service
tahun 2016 berdasarkan jenis layanan berjumlah sebanyak 344 berkas. Jenis
layanan one day service terbanyak adalah pelayanan Surat Izin Usaha
26
Perdagangan (SIUP) Kecil yaitu sebanyak 263 berkas. Sedangkan jenis layanan
yang paling sedikit adalah Surat Izin (SIP) Praktik Terapi Wicara (di Fasilitas
Kesehatan), Surat Izin Praktik (SIP) Ahli Kesehatan Masyarakat, Surat Izin
Praktik (SIP) Teknisi Elektromedis (di Fasilitas Kesehatan), dan Surat Izin Praktik
(SIP) Dokter Hewan (di Fasilitas Kesehatan) yang masing masing hanya
Grafik 1.1
Perkembangan Jumlah Pemohon ODS Periode Januari-Desember 2016
di PTSP Kecamatan Pesanggrahan
60
50
40
Percent
30 54
20 43
30 34 37
27
10 15 23 26 23
14 18
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Berdasarkan grafik 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah pemohon one day
service masih terbilang sedikit. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui jenis pelayanan apa saja yang termasuk dalam kategori
pelayanan one day service di PTSP. Selain itu, PTSP yang dilaksanakan di DKI
Jakarta terbilang belum berjalan dengan baik karena pada awal terbentuk belum
27
tersedia sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses pelayanan sehingga
pelayanan one day service belum secara optimal dalam waktu perizinan.
Peneliti tertarik untuk meneliti mengenai program one day service. Program
ini merupakan program unggulan di seluruh PTSP dan salah satunya ialah di
peneliti melakukan observasi awal yang dilakukan pada bulan April s/d Mei 2016,
perizinan one day service. Pada penelitian ini peneliti menemukan beberapa
Terdapat satu komputer di front office untuk melakukan registrasi berkas masuk.
Selanjutnya, terdapat empat komputer di back office namun hanya tiga yang
perizinan one day service menjadi terhambat dan melebihi standar waktu
komputer dan alat pendukung kerja lainnya agar proses penyelesaian berkas
perizinan dan non perizinan menjadi terhambat. Selain itu juga pegawai kurang
pegawai yang sedang survey ke lapangan, maka pekerjaan di PTSP di handle oleh
melayani sekitar 80-100 pemohon perizinan dan non perizinan. Kekurangan ini
Tabel 1.5
Jumlah Pegawai di PTSP Kecamatan Pesanggrahan
masing jenis perizinan namun kenyataannya masih terdapat pelayanan one day
service yang selesai lebih dari waktu yang telah ditentukan. Salah satu contoh
pada pelayanan perizinan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil yang
seharusnya waktu penyelesaian 1 hari atau 8-12 jam kerja sudah selesai pada
Gambar 1.1
Mekanisme Pelayanan SIUP Kecil
Sumber: http://pelayanan.jakarta.go.id/site/detailperizinan/571
masyarakat. Hal tersebut menarik untuk diteliti lebih dalam karena belum sesuai
Selatan”.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dalam penelitian ini
yaitu:
Pintu (PTSP).
BAB I : PENDAHULUAN
ke masalah yang lebih spesifik dan relevan dengan tema yang diambil.
temuan penelitian.
Menjelaskan isi bab per bab dan menjelaskan urutan penulisan skripsi
secara keseluruhan.
DASAR PENELITIAN
sumber ilmiah.
kerangka berpikir.
BAB IV : PEMBAHASAN
3.7 Pembahasan
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
secara berurutan yang dianggap perlu oleh peneliti karena berkaitan dengan
dan perilaku dari organisasi itu sendiri, karena apabila kita memperhatikan
kondisi sekeliling kita maka dapat dikatakan bahwa manusia hidup dalam
Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu
yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja
bersama-sama dan terkoordinasi dan didirikan untuk mencapai tujuan
bersama atau satu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
bahwa organisasi publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pure non-profit
37
38
Menurut Warren Bennis dalam Miftah Thoha (2007:3) merumuskan ada tiga
dimensi pokok dalam mendiskusikan teori organisasi yang tidak bisa diabaikan,
antara lain dimensi teknis, dimensi konsep, dan dimensi manusia. Jika ketiga
pertama dan amat erat hubungannya dengan dimensi ketiga yakni dimensi
manusia. Jika birokrat dalam bekerja hanya mengandalkan pada dimensi pertama
dan mengabaikan dimensi kedua atau bahkan menelantarkan dimensi ketiga maka
akan menimbulkan suatu iklim yang tidak respektif terhadap faktor pendukung
aneka subproses yakni individu yang menjadi komponen inti dari suatu organisasi.
2009:44), yaitu:
satu kesatuan sosial dari kelompok manusia yang saling berinteraksi menurut
suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan
tugasnya masing-masing.
diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang
atau jasa dari satu pihak ke pihak lain. Pada hakikatnya pelayanan merupakan
serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan
menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan oleh orang lain atau masyarakat.
diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis, yaitu layanan fisik yang sifatnya
pribadi sebagai manusia dan layanan administratif yang diberikan oleh orang lain
selaku anggota organisasi, baik itu organisasi massa atau organisasi negara.
segala bentuk jasa pelayanan yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
atau BUMD, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif
pelayanan umum sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dalam rangka upaya
peraturan perundang-undangan.
42
setiap warga negara yang menjadi tanggung jawab pemerintah atas barang, jasa,
undangan.
umum terdapat enam faktor pendukung yang penting, dimana keenam faktor
a. Faktor kesadaran
Kesadaran pegawai pada segala tingkatan terhadap tugas atau pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab membawa dampak positif terhadap
organisasi dan tugas atau pekerjaan itu sendiri. Ia akan menjadi sumber
kesungguhan dan disiplin dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
43
a. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti;
b. Akuntabilitas
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima
pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan
efektivitas;
d. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat;
e. Kesamaan hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama,
golongan, gender, dan status ekonomi;
f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
a. Kesederhanaan
45
penyeleggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima
sekurang-kurangnya meliputi:
a. Prosedur pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pengaduan;
b. Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan
sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan;
c. Biaya pelayanan
Biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam
proses pemberian pelayanan;
d. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan;
e. Sarana dan prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggara pelayanan publik;
f. Kompetensi petugas pemberi layanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku
yang dibutuhkan.
a. Dasar hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
b. Persyaratan
Syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan,
baik persyaratan teknis maupun administratif
c. Sistem, mekanisme, dan prosedur
Tata cara pelayanan yang dibekukan bagi pemberi dan penerima
pelayan termasuk pengaduan
d. Jangka waktu penyelesaian
Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
47
pelayanan, yaitu:
a. Fungsional
Pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggara pelayanan, sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangannya;
b. Terpusat
Pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh penyelenggara
pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari penyelenggara
pelayanan terkait lainnya yang bersangkutan;
c. Terpadu
Pola penyelenggaraan pelayanan publik terpadu dibedakan menjadi
dua, yaitu:
i. Terpadu satu atap
Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu tempat
yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai
keterkaitan proses dan dilayani melalui beberapa pintu;
ii. Terpadu satu pintu
Pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu tempat
yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan
proses dan dilayani melalui satu pintu.
d. Gugus tugas
Petugas pelayanan publik secara perorangan atau dalam bentuk gugus
tugas ditempatkan pada instansi pemberi pelayanan dan lokasi
pemberian pelayanan tertentu.
a. Pelayanan administratif
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang
dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat
kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang,
sebagai contoh ialah Kartu Tanda Penduduk (KTP), akte kelahiran, akte
kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Izin
Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), paspor, sertifikat kepemilikan atau
penguasaan tanah dan lain sebagainya.
48
b. Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang
digunakan oleh piblik, misalnya jaringan telepon (Telkom), penyediaan
tenaga listrik (PLN), penyediaan air bersih (PDAM);
c. Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan
oleh publik, misalnya pendidikan, kesehatan, transportasi, dan lain
sebagainya.
dinilai oleh para pengguna jasa pelayanan, maka perlu ada kriteria yang
menunjukkan apakah suatu pelayanan publik yang diberikan dapat dikatakan baik
atau buruk, berkualitas atau tidak. Kualitas suatu pelayanan mengacu pada
kepentingan atau kepuasan para pelanggan yang didukung dengan sarana dan
prasarana yang baik, dimanfaatkan dengan baik serta menghasilkan produk secara
sebagai berikut:
diberikan oleh aparatur kepada pelanggan mendapat pengakuan yang positif dari
dari pendapat para aparatur yang memberikan pelayanan melainkan berasal dari
mengatakan bahwa:
bahwa kualitas pelayanan (Service Quality) terdiri dari lima dimensi, yaitu
sebagai berikut:
Nomor 25 Tahun 2004 terdiri dari empat belas unsur yang terdiri dari:
PTSP Provinsi DKI Jakarta dibawah naungan sebuah badan, yaitu Badan
perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. sasaran Penyelenggaraan
pelayanan publik. Sistem pelayanan terpadu satu pintu dilakukan dengan cara
terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai
2012 tentang Pelayanan Publik yang dimaksud dengan sistem pelayanan terpadu
dalam Pasal 14 Ayat (1) sistem pelayanan terpadu merupakan satu kesatuan
secara terintegrasi dalam satu tempat baik secara fisik maupun virtual sesuai
elektronik. Melalui PTSP pelayanan perizinan dan non perizinan dilaukan dengan
tertentu untuk memberikan pelayanan, baik itu pelayanan perizinan dan non
53
kepada orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau
kegiatan tertentu. Pada Pasal 1 Ayat (12) izin adalah dokumen yang diterbitkan
untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. Pasal 1 Ayat (11) menjelaskan
kepada perseorangan atau badan hukum. Pasal 1 Ayat (13) dijelaskan bahwa non
Sementara itu, menurut Bent dalam Setyowati (2017:66) ada tiga jenis
model one stop service atau one stop government. Berdasarkan tujuannya dapat
a. Model First-Stop
Model pelayanan ini berisi pelayanan informasi yang memandu
masyarakat untuk mengetahui jenis-jenis pelayanan publik yang
dibutuhkannya.
b. Model Convenience Store
Berbagai jenis transaksi layanan dilokasikan pada satu kantor atau
mungkin pada satu situs internet. Model pelayanan ini, akan
memuaskan kebutuhan semua masyarakat. Model pelayanan seperti ini
biasanya dilakukan di tingkat pemerintah lokal yang telah desentralisasi
dan terintegrasi yang dapat menggunakan metode pelayanan ini adalah
pelayanan administratif yang tidak terlalu kompleks serta tidak
membutuhkan pengetahuan dan waktu yang banyak.
c. Model True One-Stop
Model pelayanan ini mengintegrasikan berbagai jenis pelayanan dan
melibatkan berbagai kewenangan. Model pelayanan ini digunakan
untuk jenis-jenis pelayanan yang cukup kompleks.
55
dalam pelayanan yang kurang penting. Koordinasi yang lebih baik juga
waktu.
Pelayanan perizinan dengan sistem PTSP (one stop service) membuat proses
perizinan dan non perizinan menjadi lebih cepat berbasis online. Harapan yang
investasi dengan memberikan perhatian yang lebih besar kepada para usaha
mikro, menengah dan besar. Bentuk pelayanan terpadu ini bisa berbentuk Kantor,
Provinsi DKI Jakarta secara resmi berubah nama menjadi Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta.
check and re-check terkait peraturan guna menghindari tumpang tindih dengan
penghapusan peraturan yang tidak diperlukan. Dengan nama baru ini, DPMPTSP
untuk melakukan usaha atau Ease of Doing Business (EODB) di Indonesia. Selain
itu, mewujudkan Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu Provinsi tujuan bagi
para investor untuk berinvestasi dengan menjadi pusat pelayanan yang terpercaya
dan unggul dalam pelayanan perizinan dan non perizinan serta kemudahan akses
dalam hal pelayanan perizinan dan non perizinan yang lebih mudah untuk seluruh
masyarakat DKI Jakarta dan para investor asing untuk mengurus perizinan untuk
perizinan;
PTSP memiliki visi, yaitu solusi perizinan bagi warga jakarta. Adapun misi
kompetensi;
58
profesional;
pelayanan
Strategi pelayanan yang diberikan oleh PTSP ialah ketepatan waktu dalam
a. S (Solusi);
b. E (Empati);
c. T (Tegas);
d. I (Inovasi); dan
e. A (Andal).
Inovasi layanan yang disediakan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah:
Kelurahan;
e. One Day Service, yaitu memproses perizinan dan non perizinan tertentu
hanya dalam waktu 1 hari kerja atau sekitar 8-12 jam kerja;
Selain itu, di seluruh PTSP DKI Jakarta juga memiliki prioritas yaitu
sebagai berikut:
a. Zero delay, yaitu PTSP berusaha untuk selalu tepat waktu dalam
perizinan;
Pelayanan One Day Service (ODS) merupakan suatu program unggulan dari
PTSP untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan serta sebagai upaya
Pada program one day service hanya beberapa permohonan yang dapat
60
diselesaikan dalam waktu satu hari kerja atau sekitar 8-12 jam kerja. Pelayanan ini
beroperasi setiap hari Senin sampai dengan Jumat mulai pukul 08.00 WIB s/d
15.00 WIB.
tertentu. Jenis layanan one day service pada setiap tingkat Kota/Kabupaten,
1. Bidang Kesehatan
2. Bidang Peternakan
3. Bidang Perdagangan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti A / Peneliti B / Peneliti C /
No. ITEM
Andi Supriadi Indri Dwi Putri Evi Setyowati
Manajemen
Pelayanan
Kualitas Pelayanan
Analisis Kualitas Terpadu Satu
Pengguna Kartu
Pelayanan Publik di Pintu di Kota
JKN di RSUD
1. Judul Kantor Kecamatan Administrasi
Dr.Dradjat
Gunung Sari Jakarta Barat
Prawiranegara
Kabupaten Serang (Studi Kasus di
Kabupaten Serang
Kecamatan
Cengkareng)
Untuk
menganalisis,
mengetahui
Untuk mengetahui
Mendeskripsikan faktor-faktor
Kualitas Pelayanan
bagaimana Kualitas pendukung dan
Pengguna Kartu
Tujuan Pelayanan Publik di penghambat
3. JKN di RSUD
Penelitian Kecamatan Gunung dalam konsep
Dr.Dradjat
Sari Kabupaten manajemen
Prawiranegara
Serang pelayanan di
Kabupaten Serang
PTSP di Kota
Administrasi
Jakarta Barat
62
Kualitas Pelayanan
Manajemen PTSP
di Kota
Administrasi
Kualitas Pelayanan di Kualitas Pelayanan
Jakarta Barat
Kecamatan Gunung Pengguna Kartu
belum berjalan
Hasil Sari Kabupaten JKN di RSUD
maksimal karena
6. Penelitian / Serang dikatakan Dr.Dradjat
masih ada
Kesimpulan kurang memuaskan Prawiranegara
hambatan dalam
dan pelayanannya Kabupaten Serang
memberikan
kurang baik lebih dari 65%
pelayanan
perizinan kepada
masyarakat
a) Meneliti a) Meneliti
Kualitas Kualitas Meneliti
a) Metode dan
pendekatan
penelitian
a) Meneliti
a) Meneliti seluruh
tentang b) Lokasi
pelayanan di
Pengguna Penelitian
Kecamatan
Kartu JKN
8. Perbedaan b) Lokasi c) Waktu
b) Lokasi penelitian
Penelitian
Penelitian
c) Waktu d) Teori yang
c) Waktu digunakan
Penelitian
Penelitian
Masalah:
4.
OUTPUT
Gambaran Tingkat Kualitas Pelayanan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kecamatan Pesanggrahan
H0 : µ < 65%
Ha : µ ≥ 65%
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini yang berjudul Kualitas Pelayanan One Day Service di Satuan
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
Fokus penelitian ini adalah pelayanan one day service, khususnya ialah
Kualitas Pelayanan One Day Service di Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu
66
67
yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan kerangka teori yang
One Day Service di Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan
1. Organisasi Publik
2. Pelayanan Publik
kebutuhan layanan yang dirasakan oleh pelanggan. Ini diukur dari persepsi
kualitas pelayanan.”
perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap
Pasal 14 Ayat (1) sistem pelayanan terpadu merupakan satu kesatuan proses
secara terintegrasi dalam satu tempat baik secara fisik maupun virtual sesuai
secara elektronik.
dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Dalam penelitian ini, peneliti
69
menggunakan indikator kualitas pelayanan dari Parasuraman et. al. (1985) dalam
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket atau
kuesioner dengan satu variabel yang menggunakan skala likert. Skala likert
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
13,14,15
a. Keinginan untuk
Responsiviness (daya membantu pengguna 16,17
3. tanggap) layanan
b. Memberikan pelayanan 18,19
dengan tanggap
a. Pengetahuan pegawai
Assurance (Jaminan) 20,21
b. Kemampuan pegawai
4. a.pengetahuan pegawai 22,23,24
c. Jaminan tepat waktu
b.kemampuan pegawai 25,26
d. Kepastian biaya
27
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-
Tabel 3.2
Skoring/Nilai Berdasarkan Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Baik 4
Baik 3
Tidak Baik 2
1. Angket / Kuisioner
(observasi).
72
Kecamatan Pesanggrahan;
penelitian.
3.6.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
3.6.2 Sampel
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Tabel 3.3
Jumlah Pemohon One Day Service di PTSP Kecamatan Pesanggrahan
Tahun 2016
Rumus Slovin :
Keterangan:
n : Ukuran Sampel
n= 344
1+344 (0,1)²
= 344
1+3,44
74
= 344
4,44
Tahap ini ialah mengkoreksi kesalahan yang ada pada data yang harus
b. Coding (Pengkodean)
data yang termasuk kategori yang sama. Data yang telah diedit tersebut
c) Tabulating (Tabulasi)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
angket, ketentuan pengujian uji validitas adalah r hitung dibandingkan dengan rtabel
(dengan taraf signifikasi sebesar 5% atau 0,05 dan jumlah N atau responden,
(software) Statistic Program For Social Science (SPSS) versi 17.0. Berikut rumus
n∑XY – ∑X∑Y
rxy =
√ [∑X2 – (∑X)2][n∑Y2 – (∑Y)2]
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Reliabilitas diukur dengan uji statistik cronbach’s alpha (α). Suatu variabel
Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
n ∑Si2
r11 = 1-
n-1 ∑St2
77
Keterangan:
n = Jumlah butir
dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data secara normal atau
mendekati normal. Adapun uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan
1. Jika sign pada kolom asymp. Sig (2-tailed) ≤ 0,05 maka data sampel
2. Jika sign pada kolom asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data sampel
berdistribusi normal.
digunakan, karena apabila data yang dihasilkan tidak normal maka statistika yang
Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu atau lebih
variabel yang datanya berbentuk interval atau ratio. Adapun untuk menguji
X - µ0
t=
S
√n
Keterangan:
X = nilai rata-rata
Dalam penelitian ini adalah hipotesis Nol (H0) lebih kecil atau sama dengan
(≤) dan Hipotesis Alternatifnya (Ha) lebih besar (>) sehingga yang digunakan
adalah uji pihak kanan dengan taraf kesalahan 10%. Dengan demikian berlaku
ketentuan :
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
Tahun
2016 2017 2018
No. Kegiatan
Jan- Apr Jun- Jan- Okt- Jan-
Nov Des Mei
Feb -Mei Okt Sept Des Apr
1. ACC Judul Skripsi
8. ACC Lapangan /
Penelitian Lapangan
9. Penyusunan Hasil
10. Bimbingan / Revisi
11. Sidang Skripsi
12. Revisi Sidang Skripsi
Sumber: Peneliti, 2017
BAB 4
PEMBAHASAN
gambaran umum dari Kota Administrasi Jakarta Selatan dan dijelaskan terkait
dengan objek penelitian yaitu Kualitas Pelayanan One Day Service di PTSP
Kecamatan Pesanggrahan.
Gambar 4.1
Peta Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan
Sumber : http://jakselkota.bps.go.id/
80
81
Kota Administrasi Jakarta Selatan merupakan salah satu dari 5 Kota Administrasi
106‟58‟18 BT, dan 5‟19‟12 Lintang Selatan (LS). Kota Administrasi Jakarta
Selatan merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 26,2 meter diatas
permukaan laut.
Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan adalah 145,73 km² meliputi 21,95%
dari total luas wilayah Provinsi DKI Jakarta. Secara administrasi Kota
dan 6.081 RT. Luas wilayah menurut Kecamatan di Kota Administrasi Jakarta
Jakarta Timur);
Barat; dan
Wilayah Kecamatan Pesanggrahan seluas 13,45 km² meliputi 10,83% dari total
luas wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, yaitu seluas 145,73 km². Secara
Warga (RW) sebanyak 51 dan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 525. Berikut
Tabel 4.1
jiwa/km².
84
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin per Kelurahan
di Kecamatan Pesanggrahan
Pesanggrahan sebanyak 232.492 jiwa, yang terdiri atas 117.432 laki-laki dan
dengan total sebanyak 58.819 jiwa, kemudian diikut oleh Kelurahan Bintaro
dengan total sebanyak 57.520 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit
Kecamatan Pesanggrahan)
perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap
85
Pengertian perizinan adalah pemberian legalitas dalam bentuk izin kepada orang
perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.
orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegaiatan
tertentu.
lainnya kepada orang perseorangan atau badan hukum. Dokumen yang diterbitkan
Alur proses dalam permohonan perizinan dan non perizinan dilakukan sebagai
berikut:
kewenangannya;
penandatanganan;
undangan;
non perizinan;
kewenangannya;
kewenangannya;
Kearsipan;
perizinan;
Kecamatan;
Kelurahan;
Kecamatan.
89
2. Visi PTSP :
3. Misi PTSP :
sesuai kompetisi;
mempercepat pelayanan;
response;
dan handal.
Gambar 4.2
Struktur Organisasi PTSP Kecamatan
sebanyak :
Tabel 4.3
Jumlah Pegawai di PTSP Kecamatan Pesanggrahan
CPNS /
Jumlah
No. Jabatan Pendidikan PNS Non
Pegawai
PNS
1. Kasatlak PTSP 1 S2 √
2. Subbag Tata Usaha 1 S2 √
3. Tim Administrasi 2 S1 √ √
5. Tim Teknis 1 S1 √
Customer Relation Office
5. 2 S1 √
(CRO)
Pekerja Harian Lepas
6. 2 S1 √
(PHL)
7. Surveyor 1 D3 √
8. Caraka 1 D3 √
Jumlah 11 Pegawai
Sumber : Peneliti, 2016
Tugas Pokok dari struktur organisasi di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan
sesuai kewenangannya;
SKPD/UKPD terkait;
tugasnya;
tugasnya;
Kecamatan;
93
Kecamatan;
Kecamatan;
Kecamatan;
wakilnya;
Subbagian Keuangan;
dan/atau wakilnya;
wakilnya;
96
dan/atau wakilnya;
Tata Usaha;
dan/atau wakilnya;
wakilnya;
97
Administrasi;
99
Administrasi;
administrasi;
perizinan;
PTSP Kelurahan;
dilakukan;
kepada PTSP.
Berikut akan diuraikan mengenai jumlah layanan perizinan dan non perizinan
Tabel 4.4
Rekapitulasi Jumlah Layanan Perizinan dan Non Perizinan di PTSP
Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2016
LAYANAN PERIZINAN
1. 248
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Kelas C
2. 68
Izin Penyelenggaraan Reklame Kelas C
3. 3
Izin Undang-Undang Gangguan (UUG) Tempat Usaha
4. Izin Operasional Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) 3
5. 1
Izin Operasional Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM)
6. Izin Prinsip Sekolah Dasar (SD) 1
16. 1
Surat Izin Praktik (SIP) Ahli Kesehatan Masyarakat
17. Surat Izin Praktik (SIP) Teknisi Gigi (di Fasilitas Kesehatan) 4
18. Surat Izin Praktik (SIP) Teknisi Elektromedis (di Fasilitas 1
Kesehatan)
19. Surat Izin Praktik (SIP) Dokter Hewan (di Fasilitas 1
Kesehatan)
20. Surat Izin Praktik (SIP) Tenaga Gizi (di Fasilitas Kesehatan) 8
21. Izin Praktik Apoteker 15
22. Izin Analis Laboratorium 5
23. Izin Praktik Okupasi Terapi 1
24. Izin Puskesmas Kelurahan 1
25. Izin Praktek Teknologi Laboratorium Medis 2
26. Izin Kerja Radiografer 1
27. Izin Kerja Apoteker 6
28. Izin Fisioterapis 1
29. Izin Operasional Perusahaan Penyedia Jasa 2
Kecamatan Pesanggrahan.
Untuk menilai kualitas pelayanan dari PTSP Kecamatan Pesanggrahan, one day
kuisioner dan survey ini akan menunjukkan indikator apa saja yang memiliki
pengaruh kuat terhadap pelayanan one day service yang ada di PTSP Kecamatan
seberapa besar kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh PTSP Kecamatan
Responden merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ilmiah. Dalam
sebagai identitas dirinya untuk menunjang data dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini yang menjadi responden adalah para pemohon atau pengguna
layanan one day service yang ditemui peneliti yang telah merasakan pelayanan
identitas diri responden yang peneliti minta adalah jenis kelamin, umur responden,
Grafik 4.1
60
50
40
Percent
30
55
45
20
10
0
Laki-laki Perempuan
Berdasarkan grafik 4.1 di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden berjenis
berkunjung untuk mengurus jenis pelayanan one day service ke PTSP Kecamatan
Grafik 4.2
60
50
40
Percent
30
54
20
38
10
0 4 4
22-33 34-45 46-57 58-69
Berdasarkan grafik 4.2 di atas, identitas responden berdasarkan usia, yaitu pada
rentang usia 22-33 tahun sebesar 54%, atau sebanyak 42 responden. Kemudian,
pada rentang usia 34-45 tahun sebesar 38% aatau sebanyak 30 responden.
Selanjutnya, pada rentang usia 46-57 tahun sebesar 4% atau sebanyak 3 reponden.
Terakhir, rentang usia 58-69 tahun sebesar 4% atau sebanyak 3 responden. Jadi
kesimpulannya adalah terlihat jelas bahwa responden sebagian besar yang datang
yang datang untuk melakukan pelayanan perizinan one day service tahun 2016.
106
Grafik 4.3
35
30
25
20
Percent
34
15
26
23
10
17
5
0
SMA/SMK D3 S1 S2
tingkat pendidikan tinggi sebesar 83%. Sedangkan sisanya hanya 17% saja
SMA/SMK.
107
Dalam tahap ini, peneliti akan mendeskripsikan data dari hasil penelitian yang
pengguna layanan one day service yang datang untuk mengurus pelayanan
dijadikan pedoman dalam menilai kualitas pelayanan one day service di PTSP
Skala yang digunakan dalam angket adalah skala likert. Pilihan jawaban dalam
angket terdiri dari 4 item, yaitu Sangat Setuju (SS) dengan nilai 4, Setuju (S)
dengan nilai 3, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)
78) yang terdiri dari 34 pernyataan Terkait dengan nilai jawaban, peneliti
angket ini akan digambarkan dalam bentuk grafik batang yang disertai dengan
pemaparan dan kesimpulan hasil dari jawaban pernyataan yang diajukan melalui
angket tersebut.
Untuk lebih jelasnya, pemaparan hasil jawaban akan dijelaskan sebagai berikut:
108
1. Tangibles
Grafik 4.4
Tanggapan Mengenai Ruang Tunggu Bersih
60
50
40
Percent
30
53
46
20
10
0 1 0
SS S TS STS
karena tidak ada sampah serta ruang tunggu terjaga dengan baik. Selama peneliti
berada di lokasi ruang tunggu PTSP Kecamatan, peneliti melihat ruang tunggu
terjaga dengan baik, bersih dan tidak berbau. Selain itu, petugas kebersihan yang
disediakan juga tempat sampah yang jumlahnya cukup untuk menghindari para
Grafik 4.5
Tanggapan Mengenai Area Parkir yang Memadai
70
60
50
Percent
40
69
30
20
10
13 18
0
0
SS S TS STS
mencukupi. Area parkir PTSP Kecamatan tidak terlalu luas, namun cukup untuk
menampung kendaraan roda dua dan roda empat untuk pegawai dan pengunjung.
Pada kenyataan di lapangan, peneliti melihat bahwa area parkir yang disediakan
lumayan cukup untuk menampung kendaraan roda dua dan roda empat, baik
untuk parkir para pegawai maupun parkir untuk pengunjung PTSP Kecamatan
kendaraan. Hal ini dirasakan karena area parkir roda dua dirasa kurang luas karena
Grafik 4.6
Tanggapan Mengenai Jumlah Kursi Mencukupi di Ruang Tunggu
80
70
60
50
Percent
40
72
30
20
26
10
0 2
0
SS S TS STS
tangibles, mayoritas jawaban sebesar 98% responden menilai bahwa jumlah kursi
sesuai antara kapasitas ruang tunggu dengan jumlah pengguna layanan. Selama
selalu duduk untuk menunggu antrian ke loket. Kecukupan jumlah kursi ini sudah
datang dan ingin melakukan pelayanan dapat menunggu dengan nyaman dan tidak
Grafik 4.7
Tanggapan Mengenai Jumlah Komputer Mencukupi untuk Pelayanan
60
50
40
Percent
30
53
20 39
10
8
0
0
SS S TS STS
pelayanan. Komputer yang tersedia memiliki kondisi yang cukup baik, namun
responden menilai bahwa kuantitas atau jumlah unit komputer masih dirasa
komputer di loket pendaftaran berkas, lalu terdapat empat unit komputer berada di
back office namun hanya 3 yang berfungsi. Kekurangan unit komputer ini
lama, sehingga memakan waktu melebihi batas yang telah ditetapkan. Jika
pelayanan yang sebelumnya belum selesai maka pelayanan yang sudah masuk
pada hari itu tidak bisa diproses dan harus menunggu keesokan harinya. Sehingga
Grafik 4.8
Tanggapan Mengenai Butuh Papan Pengumuman untuk
Informasi Pelayanan
60
50
40
Percent
30
53
46
20
10
0 1 0
SS S TS STS
yang diletakkan di area yang strategis yang mudah dijangkau untuk dibaca atau
diletakkan disekitar area ruang tunggu. Hal ini disebabkan karena tidak semua
masyarakat yang datang ke PTSP untuk mengurus perizinan yang hanya tertera di
Grafik 4.9
Tanggapan Mengenai PTSP Kecamatan Pesanggrahan Memiliki Cukup
Pegawai untuk Melayani
60
40
Percent
52
20 43
0 5
0
SS S TS STS
Jika proses pelayanan ingin lebih akurat atau sesuai dengan waktu yang telah
pegawai sesuai dengan keahlian dan tupoksi masing-masing agar pekerjaan tidak
saling tumpang tindih. Pegawai harus lebih professional dalam bidangnya masing-
Jumlah ini sudah termasuk Kasatlak PTSP Kecamatan, CPNS dan Pegawai Harian
Grafik 4.10
80
70
60
50
Percent
40 77
30
20
10 23
0
0 0
SS S TS STS
rapih dan sopan untuk melayani masyarakat dalam hal mengurus perizinan.
Penampilan merupakan hal yang wajib sebagai salah satu bentuk pelayanan
yang sopan dan juga rapih untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk
Grafik 4.11
70
60
50
40
Percent
65
30
20
31
10
0 4
0
SS S TS STS
yang berlaku. Seragam yang digunakan oleh pegawai disertai atribut lengkap.
Selain itu, pegawai CPNS pun juga mendapat seragam yang telah ditentukan.
Seragam dinas yang digunakan merupakan salah satu bentuk taat peraturan yang
Grafik 4.12
90
80
70
60
50
Percent
40 81
30
20
10 18
0 1 0
SS S TS STS
PTSP sangat ramah kepada setiap pengunjung yang datang ke PTSP Kecamatan
Pesanggrahan, baik yang ingin mengurus perizinan dan non perizinan maupun
2. Reliability
Grafik 4.13
80
70
60
50
Percent
40 74
30
20
10 17
0 9
0
SS S TS STS
sudah secara jelas. Responden cukup paham dan mengerti informasi yang telah
dan non perizinan khususnya untuk pelayanan one day service. Selama peneliti
para pengguna layanan kesulitan untuk mengurus perizinan one day service.
118
Grafik 4.14
80
70
60
50
Percent
40
72
30
20
10
13 15
0
0
SS S TS STS
Responden menerima layanan secara mudah dan cepat tanpa proses yang berbelit-
belit. Kemudahan proses layanan ini membuat masyarakat atau pengguna layanan
merasa senang karena saat ini pelayanan yang diberikan jauh dari birokrasi yang
terdahulu dan memutus rantai oknum yang menyulitkan para pengguna layanan.
Kemudahan untuk mengurus pelayanan perizinan dan non perizinan kini jauh
lebih mudah tanpa perlu proses yang menyulitkan para pengguna layanan.
119
Grafik 4.15
50
45
40
35
30
Percent
25 49
20 38
15
10
5 11
0 2
SS S TS STS
reliability, mayoritas jawaban sebesar 60% menjawab bahwa pelayanan one day
permohonan pelayanan one day service lebih dari 1 hari atau 8-12 jam kerja.
perizinan yang mereka ajukan merupakan pelayanan one day service (pelayanan
satu hari selesai atau pelayanan 12 jam kerja). Peneliti mewawancarai beberapa
lebih. Bahkan ada juga yang lebih dari seminggu. Namun sebesar 40% responden
menjawab pelayanan sudah cukup tepat waktu karena tidak seluruh responden
Grafik 4.16
60
50
40
Percent
30
51
47
20
10
0 2
0
SS S TS STS
reliability, sebesar 51% responden menjawab bahwa masih ada kesalahan yang
melayani karena masih terjadi kesalahan dalam melayani pemohon one day
dalam memeriksa berkas masuk yang akan diproses. Hal ini mengakibatkan
Grafik 4.17
70
60
50
40
Percent
67
30
20
27
10
6
0
0
SS S TS STS
Prosedur (SOP) yang berlaku. Hal ini bisa dilihat pada pelayanan para pegawai
yang sudah ramah, berpakaian sopan, memberikan pelayanan dengan senyum dan
yang lebih krusial yaitu pada ketepatan waktu penyelesaian perizinan. Sehingga
penilaiannya masih tergolong cukup baik dalam penyataan angket nomor 14.
122
Grafik 4.18
70
60
50
40
Percent
67
30
20
10 20
12
0
1
SS S TS STS
sedang melakukan observasi, peneliti melihat pegawai datang dan pulang tepat
waktu. Selain itu, pada saat pemohon perizinan ingin mengajukan berkas, pegawai
PTSP Kecamatan Pesanggrahan selalu ada di tempat meskipun pada jam istirahat.
Ketika jam istirahat, pegawai secara bergantian untuk istirahat makan dan sholat.
Loket pendafataran berkas tidak boleh kosong, maka dari itu mereka secara
bergantian untuk berjaga di loket meskipun tugas tersebut tidak sesuai tupoksi
3. Responsiveness
Grafik 4.19
80
70
60
50
Percent
40 79
30
20
10 21
0
0 0
SS S TS STS
day service. Responden menilai pegawai sudah menanggapi dengan sigap ketika
Grafik 4.20
70
60
50
40
Percent
30 63
20
10 19
18
0
0
SS S TS STS
layanan one day service ketika mengisi atau melengkapi berkas yang akan
diajukan untuk permohonan untuk layanan perizinan dan non perizinan. Ketika
Grafik 4.21
50
45
40
35
30
Percent
25 50
20
36
15
10
14
5
0
0
SS S TS STS
Kecamatan Pesanggrahan masih kurang cepat untuk melayani pemohon one day
service.
126
Grafik 4.22
50
45
40
35
30
Percent
25
46
20
37
15
10
17
5
0
0
SS S TS STS
4. Assurance
Grafik 4.23
60
50
40
Percent
30 56
20
33
10
0 4 7
SS S TS STS
service apakah ada perubahan atau tidak sehingga terdapat beberapa berkas yang
kurang ketika mengajukan pelayanan one day service karena tidak ada
pelayanan.
128
Grafik 4.24
80
70
60
50
Percent
40
74
30
20
10 17
9
0
0
SS S TTS STS
day service, yaitu mengetahui syarat-syarat yang akan diajukan dalam pelayanan
one day service dan macam-macam pelayanan yang tergolong pelayanan one day
Grafik 4.25
80
70
60
50
Percent
40
74
30
20
10 17
9
0
0
SS S TS STS
cukup handal dalam melayani pelayanan one day service. Hal ini disampaikan
Grafik 4.26
90
80
70
60
50
Percent
40 85
30
20
10
9
0 6
0
SS S TS STS
dirasakan oleh para penguna layanan one day service dan sebisa mungkin untuk
dapat mengatasi keluhan yang diajukan oleh penguna layanan one day service.
131
Grafik 4.27
80
70
60
50
Percent
40 80
30
20
10
14
0 6
0
SS S TS STS
yang dihadapi oleh para pemohon layanan one day service baik dari segi
Grafik 4.28
50
45
40
35
30
Percent
25
47
20 39
15
10
5
11
0 3
SS S TS STS
di PTSP Kecamatan Pesanggrahan belum sesuai dengan waktu yang telah tertera
di website atau brosur. Penyelesaian berkas permohonan tidak tepat waktu dengan
batas waktu yang tertera di website atau brosur (one day service). Setelah peneliti
bahwa perizinan yang diurus oleh responden adalah pelayanan one day service,
sehingga perizinan mereka selesai lebih dari satu hari atau selama 8-12 jam kerja.
Perizinan yang mereka ajukan selesai pada 3 sampai 4 hari bahkan sampai lebih
dari 1 minggu. Bahkan para responden juga tidak mengetahui ada brosur untuk
Grafik 4.29
50
45
40
35
30
Percent
25 50
20
15 32
10
5 10
8
0
SS S TS STS
kepada pemohon jika perizinan one day service sudah selesai. Sehingga pemohon
tidak mengetahui jika perizinan mereka sudah selesai atau belum selesai. Bagi
pelayanan cukup bagus untuk berkas perizinan yang telah selesai langsung diantar
134
oleh Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB). AJIB merupakan salah satu inovasi
layanan dari DPMPTSP yang bertugas menjemput berkas dan mengantarkan izin
pada lima wilayah kota pelayanan DKI Jakarta. AJIB terhubung ketika pemohon
perizinan mengajukan berkas perizinan secara online dan setelah berkas tersebut
selesai, maka AJIB tersebut langsung mengantar berkas sesuai alamat pemohon
perizinan. Kemudahan layanan ini membuat para responden cukup puas karena
tidak perlu susah payah mengambil berkas yang sudah selesai. Selain itu, untuk
pengajuan berkas secara online juga dapat dijemput berkas perizinannya untuk di
Grafik 4.30
Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Memberikan Informasi secara Jujur
Mengenai Rincian Biaya sesuai Peraturan yang Berlaku
70
60
50
40
Percent
67
30
20
25
10
8
0
0
SS S TS STS
seluruh pelayanan one day service tidak dikenakan biaya atau pelayan tersebut
gratis. Selain itu responden juga senang karena tidak ada satupun pegawai yang
“bermain nakal” untuk masalah biaya. Bagi siapapun dan mengurus perizinan
tertentu memang tidak dipungut biaya, kecuali ada beberapa perizinan yang harus
dikenakan biaya retribusi, namun pembayaran tersebut harus melalui Bank DKI,
ketika sedang mengajukan berkas permohonan. Jadi, tidak ada “permainan nakal”
atau suap menyuap demi melancarkan perizinan agar perizinannya segera diproses
dengan cepat.
pungutan biaya. Selain itu, pada setiap sudut ruangan, dipasang kamera cctv,
bahwa mereka senang karena kegiatan pemerintahan seperti ini memutus praktek
KKN yang sejak dahulu dibudayakan oleh beberapa oknum yang tidak
bertanggung jawab.
137
5. Empathy
Grafik 4.31
70
60
50
40
Percent
67
30
20
25
10
8
0
0
SS S TS STS
untuk mengurus perizinan atau non perizinan. Setiap pengguna layanan ditanya
Grafik 4.32
80
70
60
50
Percent
40 78
30
20
10
14
8
0
0
SS S TS STS
Grafik 4.33
80
70
60
50
Percent
40
73
30
20
10
14
13
0
0
SS S TS STS
PTSP Kecamatan Pesanggrahan mudah dihubungi dan ditemui pada saat pemohon
Grafik 4.34
Tanggapan Mengenai Pegawai PTSP Kecamatan Pesanggrahan Selalu Ada
Saat Jam Kerja
70
60
50
40
Percent
65
30
20
31
10
0 4
0
SS S TS STS
Kecamatan Pesanggrahan selalu ada saat jam kerja maupun pada jam istirahat
tidak pernah meninggalkan PTSP selama jam kerja kecuali ada tugas atau acara
yang berkaitan dengan PTSP. Pada saat jam istirahat, pegawai secara bergantian
untuk istirahat dan sebagiannya lagi standby di PTSP agar dapat melayani para
Grafik 4.35
Tanggapan Mengenai Tersedia Website Guna Memudahkan Para Pemohon
Untuk Mendapatkan Informasi Pelayanan One Day Service
70
60
50
Percent
40
30 65
20
31
10
0 4
0
SS S TS STS
one day service. Website merupakan sumber informasi yang mudah untuk
biaya, waktu penyelesaiannya, serta tata cara dimulai dari pengajuan berkas
tidak hanya sekedar untuk melihat persyaratan pelayanan, namun harusnya juga
secara manual. Para responden hanya melihat tersedianya website hanya memuat
142
informasi yang jelas, tetapi tidak melihat manfaat lain yaitu untuk proses
Grafik 4.36
Tanggapan Mengenai Pemohon Mudah Memahami Setiap Informasi Yang
Disampaikan Pegawai mengenai Perizinan One Day Service
80
70
60
50
Percent
40 77
30
20
10 19
0 4
0
SS S TS STS
atau mengerti informasi yang disampaikan oleh pegawai mengenai apa saja syarat
Grafik 4.37
Tanggapan Mengenai Pegawai Melakukan Komunikasi Dengan Baik
Kepada Pemohon Selama Berlangsungnya Pelayanan One Day Service
80
70
60
50
Percent
40
72
30
20
28
10
0
0 0
SS S TS STS
service, sehingga membuat para pemohon layanan memahami bagaimana dan apa
Dalam penelitian ini, hal pertama kali yang dilakukan adalah melakukan uji
kecermatan suatu alat ukur dala, melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas
digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuisioner atau angket.
(Sugiyono, 2013:183).
Validitas instrumen dapat diuji menggunakan SPSS Statistic versi 17.0 for
adalah apabila rhitung > rtabel maka instrumen penelitian dikatakan valid.
Sedangkan jika rhitung ≤ rtabel maka instrumen penelitian dikatakan tidak valid.
Untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan dalam instrumen yang telah
dibuat itu valid atau tidak valid, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan
antara skor butir dengan skor total dengan menggunakan rumus Pearson Product
Moment. Hasil dari uji validitas instrument penelitian berdasarkan skor jawaban
kuisioner atau angket yang didapat pada saat penelitian di lapangan dapat dilihat
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Koefisien
Nilai r Tabel
No. Korelasi Keterangan Kesimpulan
(N=78, α=10%)
(r hitung)
1. 0,279 r positif, r hitung > r tabel Valid
2. 0,482 r positif, r hitung > r tabel Valid
3. 0,273 r positif, r hitung > r tabel Valid
4. 0,647 r positif, r hitung > r tabel Valid
5. 0,279 r positif, r hitung > r tabel Valid
6. 0,583 r positif, r hitung > r tabel Valid
7. 0,389 r positif, r hitung > r tabel Valid
8. 0,324 r positif, r hitung > r tabel Valid
9. 0,572 r positif, r hitung > r tabel Valid
10. 0,644 r positif, r hitung > r tabel Valid
11. 0,584 r positif, r hitung > r tabel Valid
12. 0,664 r positif, r hitung > r tabel Valid
13. 0,572 r positif, r hitung > r tabel Valid
14. 0,568 r positif, r hitung > r tabel Valid
15. 0,523 r positif, r hitung > r tabel Valid
16. 0,674 r positif, r hitung > r tabel Valid
17. 0,592 r positif, r hitung > r tabel Valid
18. 0,689 0.220 r positif, r hitung > r tabel Valid
19. 0,632 r positif, r hitung > r tabel Valid
20. 0,551 r positif, r hitung > r tabel Valid
21. 0,644 r positif, r hitung > r tabel Valid
22. 0,644 r positif, r hitung > r tabel Valid
23. 0,550 r positif, r hitung > r tabel Valid
24. 0,576 r positif, r hitung > r tabel Valid
25. 0,685 r positif, r hitung > r tabel Valid
26. 0,500 r positif, r hitung > r tabel Valid
27. 0,487 r positif, r hitung > r tabel Valid
28. 0,487 r positif, r hitung > r tabel Valid
29. 0,480 r positif, r hitung > r tabel Valid
30. 0,524 r positif, r hitung > r tabel Valid
31. 0,550 r positif, r hitung > r tabel Valid
32. 0,550 r positif, r hitung > r tabel Valid
33. 0,478 r positif, r hitung > r tabel Valid
34. 0,522 r positif, r hitung > r tabel Valid
Sumber: Output SPSS 17.0, 2018
146
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Reliabilitas
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, uji reliabilitas yang menggunakan metode Alpha
Tabel 4.7
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 s/d 0,199 Sangat rendah
>0,20 s/d 0,499 Rendah
>0,50 s/d 0,799 Kuat
>0,80 s/d 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2010:214)
Berdasarkan hasil perhitungan melalui SPSS 17.0 pada tabel 4.6, dapat ditarik
kesimpulan dari tabel 4.7 yang menunjukkan bahwa nilai alpha diperoleh sebesar
0,924. Hal ini berarti bahwa seluruh pernyataan yang terdapat pada angket
penelitian dapat dikatakan sangat kuat menuurut skala Alpha Cronbach menurut
Sugiyono (2010:214).
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data hasil penelitian ini, maka
peneliti mencoba untuk mengetahui nilai mean, median, modus dan nilai
normalitas data guna menjaga ketepatan metode statistic yang digunakan, karena
apabila data yang dihasilkan tidak normal maka statistic yang digunakan adalah
statistic non parametric sedangkan apabila data yang dihasilkan adalah normal
uji normalitas ini, peneliti dibantu dengan menggunakan SPSS Statistic 17.0 for
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogrov Smirnov Test
Dari hasil uji normalitas di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata pada
penelitian ini yaitu sebesar 101,53. Kemudian nilai terendah sebesar 81 dan nilai
tertinggi adalah sebesar 134. Dalam uji normalitas ini terdapat skewness sebesar
0,735 dan kurtosis sebesar 0,712. Untuk mengetahui penyebaran data tersebut
error yaitu (0,735 : 0,272 = 2,702) dan kurtosis juga dilakukan perhitungan nilai
standard error yaitu ( 0,712 : 0,538 = 1,323). Dari hasil tersebut dapat diketahui
bahwa data dalam penelitian ini skewness tidak normal, sedangkan kurtosis
normal.
149
Dalam penelitian yang berjudul Kualitas pelayanan one day service di Pelayanan
Ho: µ ≤ 65%
Ho: “Hasil Kualitas Pelayanan One Day Service di Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dengan 65%”
Ha: “Hasil Kualitas Pelayanan One Day Service di Pelayanan Terpadu Satu Pintu
pengujian hipotesis penelitian ini, peneliti menggunakan rumus t-test satu sampel.
menurut skala Likert, 34 = jumlah item pernyataan pada angket penelitian, dan 78
= jumlah sampel yang dijadikan responden). Sehingga nilai mean atau rata-rata
tertinggi mencapai 65% dari yang diharapkan. Hipotesis statistiknya dapat ditulis
dengan rumus:
Diketahui:
7.919
X= = 101,52
78
µ0 = 88,4
s = 10,12
Ditanya: t ?
x
Jawab: t =
s
n
= 101,52 – 88,4
10,12
√78
= 13,12
10,12
√78
= 13,12
1,14
= 11,50
151
Nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat
satu pihak kiri, didapat nilai ttabel yaitu 1,664. Karena nilai thitung lebih besar dari
pada nilai ttabel (11,50 > 1,664) dan jatuh pada daerah penerimaan Ha, maka
Dari perbandingan jumlah data yang terkumpul dengan skor ideal, ditemukan
bahwa hasil Kualitas Pelayanan One Day Service di Pelayanan Terpadu Satu
7.919
x 100% = 74,65%
10.608
Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa Hasil Kualitas Pelayanan One Day
74,65%.
Gambar 4.3
Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Uji Hipotesis Pihak Kanan
Daerah penerimaan Ha
Daerah penolakan Ha
Ho
1,664 11,50
152
menggunakan rumus t-test satu sampel dengan uji satu pihak (one tail test) dan uji
pihak kanan, bahwa nilai thitung lebih besar (>) dari nilai ttabel, maka dapat diartikan
Skor ideal yang diperoleh adalah 4 x 34 x 78 =10608 (4 = nilai tertinggi dari item
pertanyaan yang ada menurut skala Likert, 34 = jumlah item pernyataan pada
pertanyaan yang ada menurut skala Likert, 34 = jumlah item pernyataan pada
Jakarta Selatan adalah 7919 : 10608 = 0,7465 atau 74,65%. Hal ini berarti bahwa
kualitas pelayanan tersebut telah berjalan dengan cukup baik. Penilaian tersebut
7919
interval kurang baik dan baik. Maka, hasil tersebut masuk ke dalam kategori baik,
4.6 Pembahasan
Dalam penelitian tentang kualitas pelayanan one day service di PTSP Kecamatan
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
pegawai.
154
Grafik 4.38
Persentase Pernyataan pada Indikator Tangibles
100
78,20
80
PERCENT
60
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
Berdasarkan pada grafik 4.38 di atas, terlihat bahwa pada pernyataan nomor 2
tangibles. Hasil persentase dari tiga pernyataan tersebut dibawah nilai rata-rata,
Pada angket pernyataan nomor 2 (Q2), yaitu tersedianya area parkir yang
sudah cukup memadai namun perlu diperluas agar dapat menampung lebih
Pesanggrahan.
Pada angket pernyataan nomor 4 (Q4), yaitu jumlah komputer sudah cukup untuk
responden menilai bahwa jumlah komputer yang tersedia masih sangat minim
155
khususnya untuk pelayanan one day service. Peneliti mendata jumlah pegawai
2808 (4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden,
kriteria skor berdasarkan pada skala Likert, 78 = jumlah sampel yang dijadikan
menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh
responden, yaitu sebesar 2196 : 2808 = 0,7820 x 100 = 78,20 %. Hal ini dapat
diartikan bahwa Kualitas Pelayanan One Day Service di Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kecamatan Pesanggrahan sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat
2196
156
Nilai 2196 termasuk ke dalam interval baik dan sangat baik, maka nilai tersebut
masuk ke dalam kategori baik, karena nilai tersebut lebih mendekati dengan
kategori baik.
b. Reliability (Kehandalan)
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus
sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang
sama untuk semua pelanggan, sikap simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
Grafik 4.39
Persentase Pernyataan pada Indikator Reliability
100
80 69,65%
PERCENT
60
40 76.92 74.35
64.1 69.87 72.11
60.57
20
0
Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15
Berdasarkan pada grafik 4.39 diatas, terlihat bahwa pada pernyataan nomor 12
persentase dari dua pernyataan tersebut dibawah nilai rata-rata yaitu sebesar
69,65%.
Pada angket pernyataan nomor 12 (Q12), yaitu pelayanan one day service tepat
waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam pelayanan. Pada
157
belum sesuai atau belum tepat waktu dan tidak sesuai dengan peraturan yang
one day service. Pada kenyataan di lapangan, responden menilai bahwa pegawai
masih kurang teliti dalam memeriksa berkas sehingga ada yang kurang ketika
untuk diproses lebih lanjut. Hal ini membuat proses pelayanan menjadi sedikit
terulur waktunya.
Berdasarkan hasil pengolahan data dalam indikator penelitian ini memuat 6 butir
instrumen pernyataan untuk indikator reliability didapatkan hasil dari skor ideal
pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala
ada pada indikator reliability). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan
dengan skor riil yang diisi oleh responden, yaitu sebesar 1304 : 1872 = 0,6965 x
100 = 69,65 %. Hal ini dapat diartikan bahwa Kualitas Pelayanan One Day
berjalan dengan baik bila dilihat dari indikator reliability. Hal tersebut dapat
1304
Nilai 1304 termasuk ke dalam interval kurang baik dan baik, maka nilai tersebut
masuk ke dalam kategori baik, karena nilai tersebut lebih mendekati dengan
kategori baik.
c. Responsiveness (Ketanggapan)
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas
kepada pelanggan.
Grafik 4.40
Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Responsiveness
85
80
73.71%
PERCENT
75
70 80.12
75.32
65 69.55 69.87
60
Q16 Q17 Q18 Q19
Berdasarkan pada grafik 4.40 di atas, terlihat bahwa pada pernyataan nomor 18
persentase dari dua pernyataan tersebut dibawah nilai rata-rata yaitu sebesar
73,71%.
oleh pemohon one day service. Pada kenyataan di lapangan, responden menilai
pelayanan. Hal ini terlihat pada pelayanan one day service belum sesuai atau
belum tepat waktu dan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam
pelayanan.
Selanjutnya pada angket pernyataan nomor 19 (Q19), yaitu seluruh keluhan dan
pengaduan yang diajukan oleh pengguna layanan ditanggapi namun kurang cepat.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dalam indikator penelitian ini memuat 4
yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala Likert, 78 =
jumlah sampel yang dijadikan responden, 4 = jumlah pernyataan yang ada pada
dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar 920 : 1248 = 0,7371 x 100
= 73,71 %. Hal ini dapat diartikan bahwa Kualitas Pelayanan One Day Service di
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Pesanggrahan berjalan baik bila dilihat
160
dari indikator responsiveness. Hal tersebut dapat dilihat dari interval pada
920
Nilai 920 termasuk ke dalam interval kurang baik dan baik, maka nilai tersebut
masuk ke dalam kategori baik, karena nilai tersebut lebih mendekati dengan
kategori baik.
(courtesy).
Grafik 4.41
Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Assurance
90
80
70.71%
70
60
PERCENT
50
40 76.92 76.92 75.64 76.92 79.48
30 58.65 59.93 61.21
20
10
0
Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27
Berdasarkan pada grafik 4.41 di atas, terlihat bahwa pada pernyataan nomor 20
persentase lebih rendah dibandingkan dengan pernyataan yang lain pada indikator
assurance. Hasil persentase dari tiga pernyataan tersebut dibawah nilai rata-rata
pelayanan one day service. Pada kenyataan di lapangan, responden menilai bahwa
pegawai tidak memberikan informasi terbaru seputar pelayanan one day service
Kecamatan Pesanggrahan tepat waktu sesuai dengan batas waktu yang tertera di
day service masih belum optimal artinya proses penyelesaian berkas yang
diajukan yang seharusnya one day service atau 8-12 jam kerja diselesaikan
Adapun pada angket pernyataan nomor 26 (Q26) yaitu pegawai PTSP Kecamatan
pelayanan perizinan one day service yang diajukan sudah selesai dibuat.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dalam indikator penelitian ini memuat 8
pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan pada skala
dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1765 : 2496 =
0,7071 x 100 = 70,71%. Hal ini dapat diartikan bahwa Kualitas Pelayanan One
baik bila dilihat dari indikator assurance. Hal tersebut dapat dilihat dari interval
1765
Nilai 1765 termasuk ke dalam interval kurang baik dan baik, maka nilai tersebut
masuk ke dalam kategori baik, karena nilai tersebut lebih mendekati dengan
kategori baik.
163
e. Empathy (Empati)
Grafik 4.42
Persentase Tiap Pernyataan pada Indikator Empathy
84
82
80 79.39%
PERCENT
78
76 81.73 81.73 82.05
79.48 78.84
74
76.6
75.32
72
70
Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34
Berdasarkan pada grafik 4.42 di atas, terlihat bahwa pada pernyataan nomor 29
persentase lebih rendah dibandingkan dengan pernyataan yang lain pada indikator
empathy. Hasil persentase dari empat pernyataan tersebut dibawah nilai rata-rata,
perizinan one day service, responden menilai dari empat pernyataan tersebut
sudah cukup baik namun responden masih merasa kurang dalam hal pelayanan
tersebut. Pada tiga pernyataan lainnya dalam indikator empathy, sudah dinilai baik
oleh responden.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dalam indikator penelitian ini memuat 7
butir instrumen pernyataan untuk indikator empathy didapatkan hasil dari skor
pernyataan yang ada pada indikator empathy). Setelah menemukan skor ideal
kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1734
: 2184 = 0,7939 x 100 = 79,39%. Hal ini dapat diartikan bahwa bahwa Kualitas
1734
Nilai 1734 termasuk ke dalam interval baik dan sangat baik, maka nilai tersebut
masuk ke dalam kategori baik, karena nilai tersebut lebih mendekati dengan
kategori baik.
165
Grafik 4.43
Persentase Hasil Kuesioner Per Indikator
79.39
80
78.2
78
76
73.71
74
Percent
72 70.71
69.65
70
68
66
64
Berdasarkan grafik 4.43 di atas maka indikator tertinggi, yaitu indikator empathy,
pelayanan harus sesuai dengan harapan dalam hal ketepatan waktu, pelayanan
yang sama untuk semua pelanggan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi dalam
166
cukup baik dalam hal ketepatan waktu yang akurat dan terpercaya. Indikator
service, karena kehandalan suatu organisasi yang dijalankan oleh pegawai dinilai
sesuai dengan prosedur pelayanan. Pelayanan one day service yang seharusnya
selesai hanya satu hari atau 8-12 jam kerja, kenyataannya masih banyak
responden yang merasakan layanan tersebut melebihi dari waktu yang ditentukan.
sehingga pelayanan melebihi dari batas waktu karena tidak ada spesifikasi khusus
untuk pegawai yang khusus memproses layanan one day service. Sejak
dimunculkannya program one day service tidak ada sub bagian pegawai tersendiri
khusus untuk proses pelayanan one day service sehingga pelayanan tersebut masih
bercampur dengan pelayanan yang lain yang masa penyelesaiannya lebih dari satu
hari yang mengakibatkan tidak tepat waktu. Tidak ada pembagian sub bagian
pegawai yang khusus dalam proses penyelesaian one day service sehingga
pelayanan one day service tidak serta merta menjadi prioritas pelayanan yang
mengakibatkan proses tersebut tidak selesai sesuai janji pelayanan. PTSP belum
sepenuhnya siap dalam menjalankan program layanan one day service di seluruh
DKI Jakarta karena tidak terbentuk tupoksi tersendiri pada layanan one day
167
service. Seluruh layanan diselesaikan secara acak dan tidak diprioritaskan khusus
masalah yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya, yaitu seberapa besar
Kualitas Pelayanan One Day Service di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan
pengujian hipotesis dinyatakan bahwa hasil Kualitas Pelayanan One Day Service
Hasil tersebut lebih besar atau sama dengan yang dihipotesiskan, yaitu 65%,
Terpadu Satu Pintu Kecamatan Pesanggrahan sudah berjalan dengan cukup baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti dan telah
dijabarkan pada BAB IV, peneliti menyimpulkan terkait Kualitas Pelayanan One
sebagai berikut:
keseluruhan sudah bagus yaitu sebesar 74,65%. Hal ini menunjukkan bahwa
pelayanan di PTSP Kecamatan Pesanggrahan sudah dirasa cukup baik dalam segi
penelitian tersebut diatas angka 65% yang mana lebih besar dari hipotesis
penelitian. Hal ini ditunjang dari indikator tangibles dan indikator empathy. Pada
pegawai memakai seragam yang sopan serta ramah dan tersenyum saat sedang
melayani.
168
169
Ketiga, dalam pelayanan one day service yaitu terfokus pada indikator
reliability memperoleh hasil lebih rendah dengan indikator lain yaitu hanya
sebesar 69,65%. Hasil tersebut lebih rendah dibandingkan dengan indikator yang
rendah adalah karena kekecewaan pengguna layanan one day service belum tepat
waktu atau belum sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam proses
pelayanan one day service, tidak ada pembagian sub bagian pegawai yang khusus
dalam proses penyelesaian one day service sehingga pelayanan one day service
pernyataan nomor 12 (Q12) pada angket penelitian yang memiliki nilai terendah
yaitu hanya sebesar 60,57%. Sehingga kesimpulannya adalah layanan one day
program pelayanan one day service yang terfokus pada indikator reliability.
Keempat, nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel (11,50 >
1,664) dan jatuh pada daerah penerimaan Ha, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis kerja (Ha) diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesa
awal peneliti ditolak. Peneliti menduga bahwa kualitas pelayanan one day service
170
terbantahkan dugaan awal peneliti dengan hasil yaitu kualitas pelayanan sudah
berjalan dengan cukup baik dengan hasil secara umum sebesar 74,65%. Hal ini
disebabkan oleh faktor sikap pegawai yang dapat berkomunikasi dengan ramah
dan berpenampilan sopan, tersedianya ruang tunggu yang memadai dan nyaman,
serta tidak ada yang bermain curang dalam hal biaya pelayanan.
5.2 Saran
pelayanan secara lebih akurat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
Buku:
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya Edisi Kedua. Jakarta :
Prenada Media.
Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan
Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik, disertai dengan Konsep,
Dimensi, Indikator, dan Implementasi. Yogyakarta : Gava Media.
Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba Humanika.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : Unit Penerbit
dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Mahsun, Mohamad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta : Rajawali Pers.
Moenir, H.A.S. 2006, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi
Aksara
Ratminto dan Winarsih, S.A. 2006. Manajemen Pelayanan, disertai dengan
Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan
Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
CV Alfabeta.
________. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
CV Alfabeta.
________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
CV Alfabeta.
Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Mandar Maju.
Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi (Pengertian, Makna dan Aplikasinya
dalam Kehidupan Organisasi). Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
171
Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta
: Rajawali Pers.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset.
Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta : Pranada Media.
Dokumen:
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI
Jakarta sebagai Ibukota NKRI
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2016 tentang perubahan atas
peraturan gubernur nomor 57 tahun 2014 tentang pelaksanaan peraturan
daerah nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu
satu pintu
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003
tentang Pelayanan Publik
Sumber Lain:
Data Sekunder PTSP Kecamatan Tahun 2016
Data Sekunder PTSP Kecamatan Tahun 2017
Profil Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2015
Statistik Daerah Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2016
Amelia Indrayani. 2016. Kualitas Pelayanan Pendaftaran Peserta BPJS
Kesehatan di Kantor Layanan Operasional Kabupaten Lebak.
Andi Supriadi. 2012. Analisis Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan
Gunung Sari Kabupaten Serang.
Evi Setyowati. 2017. Manajemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota
Adminiistrasi Jakarta Barat (Studi Kasus di Kecamatan Cengkareng).
172
Indri Dwi Putri. 2015. Kualitas Pelayanan Pengguna Kartu JKN di RSUD
Dr.Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang.
Khaerinisa. 2016. Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance di Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang.
Sandy Kurniawan. 2016. Kualitas Pelayanan Perijinan Tanda Daftar Perusahaan
di Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Serang.
Rahmat Ikbal. 2016. Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan Sungai Danau dan
Penyebrangan (Persero) Merak Bakauheni.
Internet:
http://www.pelayanan.go.id diakses 18 Mei 2016 pukul 13.20 WIB
http://pelayanan.jakarta.go.id/#tentang-ptsp diakses pada 17 Oktober 2016 pukul
22.17 WIB
http://pelayanan.jakarta.go.id/site/detailnews?id=2-juta-berkas-masuk-ptsp-
terapkan-3-prioritas-pelayanan diakses pada 27 Mei 2017 pukul 20.39 WIB
http://pelayanan.jakarta.go.id/site/detailperizinan/571 diakses pada 3 September
2017 pukul 20.18 WIB
http://eodb.ekon.go.id/indikator-eodb/ diakses pada 15 November 2017 pukul
14.44 WIB
http://jakselkota.bps.go.id/ diakses pada 18 Januari 2018 pukul 20.37 WIB
173
LAMPIRAN
SURAT PENELITIAN
Angket Penelitian
A. Pengantar
Perkenalkan saya Ika Dewi Safitri mahasiswi dari Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang-Banten. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian Skripsi
untuk menyelesaikan sebagai tugas akhir.
Demi tercapainya penelitian ini, maka peneliti mohon kesediaan bapak/ibu untuk
mengisi angket penelitian yang telah peneliti susun sesuai dengan keadaan yang
terjadi di lokasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Pesanggrahan.
Salam,
Peneliti
Petunjuk
1. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang menurut anda sesuai, serta isi
pada tempat yang telah disediakan.
2. Harap tanyakan kepada peneliti jika ada poin pertanyaan yang anda
kurang pahami.
C Identitas Responden
Jenis Kelamin :
Umur :
D. Keterangan jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
B. Reliability (Kehandalan)
D. Assurance (Jaminan)
MEAN 101.52564
STDEV 10.127402
POIN
A 41 10 20 8 41 6 18 24 14 13 10 3 3 5 9 16 15 11 13 3 13 13 7 11 3 8 20 20 11 11 24 24 15 22
B 36 54 56 33 36 39 60 51 63 58 56 34 38 52 52 62 49 39 36 26 58 58 66 62 34 25 52 52 61 57 51 51 60 56
C 1 14 2 37 1 33 0 3 1 7 12 34 37 21 16 0 14 28 29 44 7 7 5 5 32 39 6 6 6 10 3 3 3 0
D 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 9 6 0 0 0 0 0 0 0 0
78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78 78
Koefisien
Nilai r Tabel
No. Korelasi Keterangan Kesimpulan
(N=78, α=10%)
(r hitung)
1. 0,279 r positif, r hitung > r tabel Valid
2. 0,482 r positif, r hitung > r tabel Valid
3. 0,273 r positif, r hitung > r tabel Valid
4. 0,647 r positif, r hitung > r tabel Valid
5. 0,279 r positif, r hitung > r tabel Valid
6. 0,583 r positif, r hitung > r tabel Valid
7. 0,389 r positif, r hitung > r tabel Valid
8. 0,324 r positif, r hitung > r tabel Valid
9. 0,572 r positif, r hitung > r tabel Valid
10. 0,644 r positif, r hitung > r tabel Valid
11. 0,584 r positif, r hitung > r tabel Valid
12. 0,664 r positif, r hitung > r tabel Valid
13. 0,572 r positif, r hitung > r tabel Valid
14. 0,568 r positif, r hitung > r tabel Valid
15. 0,523 r positif, r hitung > r tabel Valid
16. 0,674 r positif, r hitung > r tabel Valid
17. 0,592 r positif, r hitung > r tabel Valid
18. 0,689 0.220 r positif, r hitung > r tabel Valid
19. 0,632 r positif, r hitung > r tabel Valid
20. 0,551 r positif, r hitung > r tabel Valid
21. 0,644 r positif, r hitung > r tabel Valid
22. 0,644 r positif, r hitung > r tabel Valid
23. 0,550 r positif, r hitung > r tabel Valid
24. 0,576 r positif, r hitung > r tabel Valid
25. 0,685 r positif, r hitung > r tabel Valid
26. 0,500 r positif, r hitung > r tabel Valid
27. 0,487 r positif, r hitung > r tabel Valid
28. 0,487 r positif, r hitung > r tabel Valid
29. 0,480 r positif, r hitung > r tabel Valid
30. 0,524 r positif, r hitung > r tabel Valid
31. 0,550 r positif, r hitung > r tabel Valid
32. 0,550 r positif, r hitung > r tabel Valid
33. 0,478 r positif, r hitung > r tabel Valid
34. 0,522 r positif, r hitung > r tabel Valid
r Tabel Validitas
IDENTITAS PRIBADI
Agama : Islam
Email : idsdewisafitri@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN