Karya Ilmiah Suci Ramadhani Mursin
Karya Ilmiah Suci Ramadhani Mursin
LARANGAN RIBA
Disusun oleh:
Nim : 105721130620
Kelas : AIK VI G
1.PENDAHULUAN
Manusia didalam kehidupannya sering melakukan jual beli untuk kebutuhan sehari-hari dan
dikembangkan. Serta memiliki beberapa kaidah dan etika moralitas dalam islam. Allah SWT telah
menurunkan rezeki ke dunia ini untuk dimanfaatkan oleh manusia dengan cara yang telah
dihalalkan dan bersih dalam segala perbuatan yang mengandung riba. Melakukan kegiatan
ekonomi merupakan tabiat untuk memenuhi kebutuhan hidupnnya. Dengan kegiatan itu ia
memperoleh rezeki, dan dengan rezeki ia dapat melangsungkan kehidupannya. Terdapat banyak
ayat alquran dan hadis Nabi yang merangsang manusia untuk rajin bekerja, kegiatan ekonomi
termasuk di dalamnya dan mencela orang menjadi pemalas tetapi tidak setiap kegiatan ekonomi
dibenarkan oleh alquran. Apabila kegiatan itu punya watak yang merugikan banyak orang dan
menguntungkan sebagian kecil orang. Seperti monopoli, calo, perjudian, dan riba, pasti akan
ditolak.Manusia merupakan makhluk yang rakus, mempunyai hawa nafsu yang bergejolak dan
selalu merasa kekurangan sesuai dengan watak dan karakteristiknya, tidak merasa puas
sehingga transaksi-transaksi yang halal susah didapatkan karena disebabkan keuntungan yang
sangat minim, maka harampun bisa menjadi riba. Ironis memang, justru yang banyak melakukan
transaksi yang berbau riba adalah dikalangan umat muslim yang notabene mengetahui
aturanaturan “The Rules of Syaria” Apabila tidak mengetahui peraturan sebagai syarat, maka
celakalah mereka. Seandainya kegiatan itu punya watak yang merugikan banyak orang dan
menguntungkan sebagian kecil orang. Seperti monopoli dagang, calo, perjudian, dan riba, pasti
akan ditolak. Riba adalah salah satu hal yang dilarang dalam Islam, karena yang termasuk dalam
kategori mengambil atau memperoleh harta dengan cara tidak benar. Larangan riba telah
dinyatakan secara jelas dalam alquran. Kata riba dalam alquran ditemukan sebanyak tujuh kali
pada surat AlBaqarah ayat 275-279, surat Ar-Rum ayat 39, surat An-Nisa ayat 161, dan surat Al-
Imran ayat 130. Islam mengharamkan riba dalam alquran dan hadis.Allah berfirman (interpretasi
artinya): Karena mereka mengatakan bahwa penjualan itu seperti riba, yaitu makan riba karena
kelalaiannya dan membuatnya seperti menjual dan seperti apa penjualannya. Penjualan itu
merupakan hasil bersih dari dua hal, namun riba yang mereka makan lebih banyak daripada
agama mereka yang meningkatkannya bila penundaan waktu tidak sesuai dengan apa pun, dan
apa yang diambil tanpa biaya itu salah, jadi Allah melarang riba tanpa menjual, dan dia berkata:
Allah telah melarang penjualan dan melarang riba meskipun harganya sama karena keputusan
mereka berbeda dalam kasus keputusan yang paling bijaksana.
2.PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN RIBA
Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian
berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada
peminjam.
secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar . Sedangkan menurut istilah teknis,
riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.
Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum terdapat benang
merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-
Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman
adalah haram. Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275 :“...padahal Allah telah
2.2.MACAM-MACAM RIBA
Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian, yaitu sebagai
berikut :
1. Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya dengan kwalitas
berbeda yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. contohnya tukar menukar
emas dengan emas,perak dengan perak, beras dengan beras dan sebagainya.
2. Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima, maksudnya :
orang yang membeli suatu barang, kemudian sebelum ia menerima barang tersebut
dari si penjual, pembeli menjualnya kepada orang lain. Jual beli seperti itu tidak boleh,
3. Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang disebabkan
memperhitungkan waktu yang ditangguhkan. Contoh : Aminah meminjam cincin 10
Gram pada Ramlan. Oleh Ramlan disyaratkan membayarnya tahun depan dengan cincin
emas sebesar 12 gram, dan apa bila terlambat 1 tahun, maka tambah 2 gram lagi,
4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau
Contoh : Ahmad meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi mengharuskan
dan mensyaratkan agar Ahmad mengembalikan hutangnya kepada Adi sebesar Rp.
2. Serakah harta
3. Tidak pernah merasa bersyukur dengan apa yang telah Allah SWT berikan
4. Imannya lemah
4. Neraka ancamannya
Adapun dalil yang terkait dengan perbuatan riba, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-
َٰٓيَأُّيَه ا ٱَّلِذ يَن َء اَم ُن و۟ا اَل َتْأ ُكُلو۟ا ٱلِّرَبٰٓو ۟ا َأْض َٰع ًۭف ا ُّم َٰض َعَفًۭة ۖ َوٱَّتُق و۟ا ٱلَّلَه َلَع َّلُك ْم ُتْف ِلُح وَن
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. QS Ali
Imran : 130.
ٱَّلِذ يَن َيْأ ُكُلوَن ٱلِّرَبٰو ۟ا اَل َيُق وُم وَن ِإاَّل َكَم ا َيُق وُم ٱَّلِذ ى َيَت َخ َّبُطُه ٱلَّش ْيَٰط ُن ِم َن ٱْلَم ِّسۚ َٰذ ِلَك
ِبَأَّنُه ْم َق اُلٓو ۟ا ِإَّنَم ا ٱْلَبْيُع ِمْث ُل ٱلِّرَبٰو ۟ا ۗ َوَأَحَّل ٱلَّلُه ٱْلَبْي َع َوَح َّرَم ٱلِّرَبٰو ۟ا ۚ َف َم ن َج آَء ُهۥ َمْو ِع َظٌۭة ِّم ن َّرِّبِهۦ
َٰٓل
َف ٱنَتَه ٰى َفَلُهۥ َم ا َس َلَف َوَأْم ُر ُهٓۥ ِإَلى ٱلَّلِه ۖ َوَمْن َع اَد َف ُأ۟و ِئَك َأْص َٰح ُب ٱلَّناِرۖ ُهْم ِفيَه ا َٰخ ِلُد وَن
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di
dalamnya. QS:2: 275,
َيْمَحُق ٱلَّلُه ٱلِّرَبٰو ۟ا َوُيْرِبى ٱلَّصَد َٰق ِتۗ َوٱلَّلُه اَل ُيِحُّب ُك َّل َكَّف اٍر َأِثيٍم
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. QS Al-Baqarah : 276.
َٰٓيَأُّيَه ا ٱَّلِذ يَن َء اَم ُن و۟ا ٱَّتُق و۟ا ٱلَّلَه َوَذُر و۟ا َم ا َبِق َى ِم َن ٱلِّرَبٰٓو ۟ا ِإن ُكنُت م ُّمْؤِمِنيَن
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Al-Baqarah : 278).
َف ِإن َّلْم َتْفَع ُلو۟ا َف ْأ َذُنو۟ا ِبَح ْر ٍۢب ِّم َن ٱلَّلِه َوَرُس وِلِهۦۖ َوِإن ُتْبُت ْم َفَلُك ْم ُر ُء وُس َأْم َٰو ِلُك ْم اَل َتْظِلُم وَن َواَل
ُتْظَلُم وَن
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan
riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
QS Al-Baqarah : 279.
َوَم آ َء اَتْي ُت م ِّم ن ِّرًۭب ا ِّلَيْرُبَو۟ا ِفٓى َأْم َٰو ِل ٱلَّن اِس َفاَل َيْرُبو۟ا ِع نَد ٱلَّلِه ۖ َوَم آ َء اَتْي ُت م ِّم ن َز َكٰو ٍۢة ُتِريُد وَن
َٰٓل
َوْج َه ٱلَّلِه َف ُأ۟و ِئَك ُه ُم ٱْلُم ْضِع ُف وَن
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). QS. Rum :
39.
Dan di antara hadits yang terkait dengan riba adalah :
، آِكَل الِّرَبا: َلَع َن َرُس وُل الَّلِه َصَّلى الَّلُه َع َلْي ِه َوَس َّلَم: َع ْن َج اِبٍر َرِض َي الَّلُه َع ْنُه َقاَل
ُهْم َس َواٌء: َوَش اِه َدْي ِه َوَق اَل، َوَكاِتَبُه، َوُم وِكَلُه
Dari Jabir r.a Rasulullah SAW telah melaknat (mengutuk) orang yang makan riba,
wakilnya, penulisnya dan dua saksinya. HR. Muslim.
kekayaan di dalam masyarakat menjadi tidak merata dan celah antara si miskin dengan
si kaya pun melebar. Masyarakat pun dengan tajam terbagi menjadi dua kelompok kaya
harmoni di dalam masyarakat. Lebih lagi karna bunga pula maka distorsi ekonomi
menghasilkan laba yang sama atau lebih tinggi dari suku bunga yang sedang berjalan,
sekalipun proyek yang ditangani oleh perusahaan itu amat penting bagi negara dan
perusahaan-perusahaan yang memiliki prospek laba yang sama atau lebih tinggi dari
suku bunga yang sedang berjalan, sekaliun perusahaan tersebut tidak atau sedikit saja
Riba (bunga) yang dipungut pada utang internasional akan menjadi lebih buruk
lagi karena memperparah DSR (debt-service ratio) negara-negara debitur. Riba (bunga)
juga menimbulkan transfer sumber daya dari negara miskin ke negara kaya. Lebih dari
itu, ia juga memengaruhi hubungan antara negara miskin dan kaya sehingga
Pandangan tentang riba dalam era kemajuan zaman kini juga mendorong maraknya
perbankan Syariah dimana konsep keuntungan bagi penabung di dapat dari sistem bagi
hasil bukan dengan bunga seperti pada bank konvensional pada umumnya. Karena,
menurut sebagian pendapat bunga bank termasuk riba. Hal yang sangat mencolok
dapat diketahui bahwa bunga bank itu termasuk riba adalah ditetapkannya akad di awal
jadi ketika nasabah sudah menginventasikan uangnya pada bank dengan tingkat suku
bunga tertentu, maka akan dapat diketahui hasilnya dengan pasti. Berbeda dengan
prinsip bagi hasil yang hanya memberikan nisbah bagi hasil untuk deposannya.
Hal diatas membuktikan bahwa praktek pembungaan uang dalam berbagai
bentuk transaksi saat ini telah memenuhi kriteria riba yang terjadi pada zaman
Rasulullah saw yakni riba nasi’at. Sehingga praktek pembungaan uang adalah haram.
3.KESIMPULAN
atau modal secara bathil. Macam-macam riba yaitu: Riba Yad, Riba Jahiliyah, Riba
yang melatar belakangi perbuatan memakan hasil riba yaitu: Nafsu dunia kepada harta
benda, serakah harta, tidak pernah merasa bersyukur dengan apa yang telah Allah SWT
berikan, imannya lemah, serta selalu ingin menambah harta dengan berbagai cara
termasuk riba.
Allah SWT secara tegas melarang riba yang terdapat di dalam Al Qur’an di
antaranya pada:
a. Riba Fadli (menukarkan dua barang yang sejenis tapi kwalitas berbeda).
d. Riba Nasa’ (Nasiah) yaitu riba yang terjadi karena adanya penundaan waktu
pembayaran, dengan menetapkan adanya dua harga yaitu harga kontan atau harga
Dampak Riba pada ekonomi: Riba (bunga) menahan pertumbunhan ekonomi dan
DAFTAR PUSTAKA