Anda di halaman 1dari 24

Perancangan Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Web

Menggunakan Metode Agile Development di PT Datacomm


Diangraha

Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Reza Dwi Waskita (672016281)
Hendry, M.Kom., Ph.D.

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Februari 2021
i
ii
iii
iv
v
Perancangan Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Web
Menggunakan Metode Agile Development di PT Datacomm
Diangraha
Reza Dwi Waskita1), Hendry 2)
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Dr. O. Notohamidjojo, Salatiga 50715, Indonesia
Email: 1) 672016281@student.uksw.edu, 2) hendry@uksw.edu

Abstract

PT Datacomm Diangraha is one of the ICT service providers in Indonesia.


Datacomm's business focus is telco, government and, cloud computing. To
accommodate the logistics warehouse business process in the telco sector,
Datacomm still uses Ms. Excel. However, Ms. Excel cannot store data and
information centrally in a database, so there is often a mismatch between the
information obtained and data loss caused by human errors. To solve this
problem, in this study a web-based inventory system was built using the agile
development method. The agile method is an incremental development method
that focuses on rapid development, gradually released software, reduces process
overhead, and produces high-quality code and involves the user directly in the
development process. This research will produce an inventory system that can
accommodate the business processes of incoming and outgoing goods in the
logistics warehouse of PT Datacomm Diangraha.
Keywords: Inventory System, Agile Development.
Abstrak

PT Datacomm Diangraha adalah salah satu service provider ICT di


Indonesia. Fokus bisnis Datacomm adalah telko, pemerintahanan dan, komputasi
awan. Untuk mengakomodir proses bisnis gudang logistik di bidang telko,
Datacomm masih menggunakan Ms. Excel. Akan tetapi, Ms. Excel tidak bisa
menyimpan data dan informasi secara terpusat pada suatu basis data, sehingga
sering kali terjadi ketidaksesuaian antara informasi yang didapat serta kehilangan
data yang disebabkan oleh human error. Untuk menyelesaikan masalah tersebut,
maka pada penelitian ini dibangunlah sistem inventory berbasis web
menggunakan metode agile develpoment. Metode agile merupakan metode
pengembangan incremental yang fokus pada perkembangan yang cepat, perangkat
lunak yang dirilis bertahap, mengurangi overhead proses, dan menghasilkan kode
berkualitas tinggi dan pada proses perkembangannya melibatkan user secara
langsung. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah sistem inventory yang dapat
mengakomodasi proses bisnis barang masuk dan barang keluar di gudang logistik
PT Datacomm Diangraha.
Kata Kunci : Sistem Inventory, Agile Development.

1
1. Pendahuluan
PT Datacomm Diangraha Adalah salah satu service provider ICT di
Indonesia. Fokus bisnis Datacomm adalah telko, pemerintahanan dan,
komputasi awan. Pada bisnis telko, Datacomm membangun dan menagani
operator jaringan di indonesia [1].
Untuk mengakomodir proses bisnis gudang logistik di bidang telko,
Datacomm masih melakukannya secara manual yaitu dengan menggunakan
Ms. Excel. Secara global, proses yang dilakukan dalam bagian logistik yaitu
diawali dengan mencatat data pelanggan yang memeberi proyek kepada PT.
Datacomm Diangraha kemudian mencatat apa saja barang – barang yang
diperlukan untuk kebutuhan proyek tersebut, lalu membeli barang – barang
yang diperlukan dalam proyek tersebut dari salah satu vendor.
Masalah yang muncul dari proses tersebut adalah proses pendataan
manual memerlukan waktu yang lama. Pengelolaan data tidak bisa dilakukan
oleh beberapa admin gudang pada waktu yang bersamaan, hanya bisa
digunakan oleh satu pengguna pada satu waktu, pembuatan laporan persediaan
barang sering tidak tepat waktu dari jadwal dikarenakan harus merekap data
penerimaan barang dan data pengeluaran barang. Penyampaian laporan
inventory ke departemen membutuhkan waktu yang lama, pengelolaan data
sering terjadi kesalahan dalam memasukan data, menghapus data, merubah
data tanpa bisa diketahui siapa pengguna yang telah melakukan kesalahan.
Ms. Excel juga tidak bisa menyimpan data dan informasi secara terpusat pada
suatu basis data, sehingga sering kali terjadi ketidaksesuaian antara informasi
yang didapat serta kehilangan data yang disebabkan oleh human error [2].
Agar pelaksanaan pengelolaan barang dalam logistik dapat terkelola dengan
efisien, maka Datacomm merancang suatu aplikasi berupa Sistem Inventory
berbasis web. Sistem Inventory barang ini akan menampung semua data dan
Informasi tentang barang - barang tersebut. Data dan Informasi ini nantinya
akan tersimpan secara terpusat pada suatu database.
Pada penelitian ini, dilakukan pembangunan sistem inventory
menggunakan PHP dengan Laravel Framework. Framework Laravel yang
merupakan Framework open source dengan menggunakan konsep MVC
(Model, View, Controller). Model pada Laravel merupakan representasi
struktur data yang memiliki fungsifungsi yang dapat digunakan untuk
mengelola basis data. View pada Laravel adalah bagian yang mengatur
antarmuka website agar pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi yang
dibuat. Controller pada Laravel merupakan bagian yang menjadi jembatan
antara Model dan View dengan mengirimkan permintaan dari View dan
menerima respons dari Model [3].
Sementara itu, agar kegiatan pengembangan sistem inventory ini dapat
menghasilkan sistem informasi yang berkualitas dalam waktu yang singkat,
dalam penelitian ini menggunakan agile development methods.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan membahas
bagaimana pembangunan sistem inventory dengan menggunakan agile
development methods.

2
2. Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa penelitian terdahulu dalam mendukung penelitian
ini antara lain penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Inventory Berbasis
Web di PT Autotech Indonesia”, pada penelitian ini bertujuan untuk
membangun sistem informasi inventory berbasis web yang dapat memberi
kemudahan perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya dalam bidang
logistic dan dapat diakses diakses dimanapun sesuai dengan kebutuhan [4].
Pada penelitian ini membuktikan bahwa pencatatan barang logistik yang
sebelumnya dilakukan secara manual yang banyak menimbulkan banyak
kendala dapat teratasi dengan membangun sistem inventory berbasis web.
Pada Penelitian yang berjudul “Web – Based Intelligent Inventory
Management System”, dimana pada penelitian ini bertujuan untuk membangun
sebuah sistem inventory berbasis web untuk mengintegrasikan beberapa
database, menyediakan koordinasi yang efektif dari semua database, dan
mengkomunikasikan informasi kembali ke database terpusat [5]. Pada
penelitian ini membuktikan bahwa perancangan sistem inventory berbasis web
dapat diterapkan di PT Datacomm Diangraha.
Pada penelitian yang berjudul “Sistem Manajemen Arsip
Menggunakan Framework Laravel dan Vue.Js (Studi Kasus : BPKAD
Provinsi Bali)”, dimana pada penelitian ini bertujuan untuk membangun
sebuah sistem manajemen arsip. Pada penelitian ini teknologi yang digunakan
adalah PHP dengan framework Laravel dan Vue.JS. Laravel digunakan karena
memiliki berbagai macam fitur yang memudahkan proses pengembangan
sistem, sedangkan Vue.Js digunakan karena kemampuannya yang dapat
membuat tampilan halaman menjadi lebih reaktif [3]. Pada penelitian ini
membuktikan bahwa pembuatan sebuah sistem informasi dapat dibangun
menggunakan php dengan framework laravel.
Pada penelitian yang berjudul “Agile Software Development
Methodology”, dimana pada penelitian ini membahas tentang Agile
memberikan banyak manfaat dibandingkan metodologi waterfall. Agile
mencoba menyederhanakan proses perencanaan dan estimasi perangkat lunak
dengan menguraikan persyaratan yang besar menjadi tugas-tugas kecil
individu. Menganalisis tugas-tugas kecil memungkinkan tim untuk lebih
akurat memprediksi tingkat upaya yang diperlukan untuk menerapkan
perubahan [6]. Pada penelitian ini membuktikan bahwa Agile Development
dapat membangun sebuah sistem dalam waktu yang singkat.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah membahas mengenai
Sistem Inventory serta alat dan metodology untuk membangun sistem tersebut,
disusunlah penelitian “Perancangan Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Web
Menggunakan Metode Agile Develpoment di PT Datacomm Diangraha”.
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah sistem inventory yang dapat berjalan
pada platform desktop sehingga akan memudahkan dalam penggunaannya.
Dalam perancangannya, digunakan Laravel Framework yang mudah dipelajari
serta memiliki dokumentasi yang lengkap dan jelas.

3
3. Metode Penelitian
Menurut Pressman Agile software development methods merupakan
sekumpulan metodologi pengembangan perangkat lunak yang berbasis pada
pengembangan iteratif, di mana persyaratan dan solusi berkembang melalui
kolaborasi antar tim yang terorganisir. Sementara Sommerville
mengemukakan metode agile merupakan metode pengembangan incremental
yang fokus pada perkembangan yang cepat, perangkat lunak yang dirilis
bertahap, mengurangi overhead proses, dan menghasilkan kode berkualitas
tinggi dan pada proses perkembangannya melibatkan user secara langsung [7].
Metode agile terdiri dari empat tahapan yang meliputi timebox planning ,
iteration , demonstration dan, resproctive meeting seperti terlihat di Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Metode Agile [8]


Tahapan – tahapan penelitian dalam Gambar 1 dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Timebox Planing
Pada tahap ini dilakukan asesmen terhadap pengguna untuk
menggali secara detail software requirement yang dibutuhkan oleh
pengguna. Merencanakan secara konseptual sistem baru yang akan
dibangun dengan memperhatikan sistem yang berjalan seperti gambar 2
dan 3.

4
Gambar 2. Activity Diagram Proses Bisnis Barang Masuk Sistem Berjalan

Gambar 2 menjelaskan activity diagram pada proses bisnis barang


masuk di sistem yang sedang berjalan. Aktivitas barang masuk diawali
dengan supplier mengirim barang ke perusahaan Datacomm. Setelah
barang sampai admin gudang mengecek kelengkapan barang kemudian
membuat tanda terima barang untuk diserahkan ke supplier. Setelah itu
admin gudang input data stock barang di Ms. Excel untuk laporan stock
barang.

Gambar 3. Activity Diagram Proses Bisnis Barang Keluar Sistem Berjalan

Gambar 3 menjelaskan activity diagram pada proses bisnis barang


keluar di sistem yang sedang berjalan. Aktivitas barang keluar diawali

5
pertama project manager membuat suatu proyek yang berisi daftar barang
apa saja yang dibutuhkan di project tersebut. Daftar barang tersebut
dikirim ke admin gudang untuk dicek apakah stok barang tersedia atau
tidak. Kemudian admin gudang menyiapkan barang yang diminta sesuai
project, setelah itu barang dikirim sesuai alamat yang ada di project
tersebut.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap sistem berjalan di atas,
ditemukan beberapa kelemahan sebagaimana pada tabel di bawah ini
disertai usulan solusi, sebagai berikut :
Tabel 1. Analisis Sistem Berjalan dan Usulan Solusi

NO Proses Sistem Masalah Usulan Solusi


Berjalan

1 Input data dan Hal ini dipandang tidak Admin menginput data
Update data efisien karena tidak ada melalui website.
masih dilakukan error handling yang Didalam website
dengan manual. kemungkinan bisa terdapat error handling
terjadi salah input data. yang dapat
Mengingat data gudang memnimalisir
sangat banyak. Ms. kesalahan. Data akan
Excel juga tidak bisa tersimpan secara
menyimpan data dan terpusat pada suatu
informasi secara database
terpusat pada suatu basis
data.

2 Project manager Banyaknya dokumen Project manager


membuat project yang harus di isi. membuat proyek
masih dilakukan Kemudian Masih melalui website.
dengan manual. meminta konfirmasi dari
admin gudang.

2. Iteration : Design, Build, Test


Pada tahap desain dilakukan perancangan sistem usulan, mulai dari
desain database dan desain arsitektur sistem. Penelitian ini menggunakan
MySql sebagai database utama. Pada tahap desain arsitektur sistem
berisikan tentang perancangan sistem dengan Unified Modeling Language
(UML) yang terdiri dari use case diagram, dan activity diagram. Adapun
use case diagram usulan terlihat pada Gambar 4 dan 5.

6
Gambar 4. Use Case Diagram Admin Gudang

Gambar 4 menjelaskan bahwa terdapat aktor bernama admin


gudang yang mempunyai hak untuk mengelola menu warehouse, supplier,
product, dan shipping. Admin gudang hanya bisa menambahkan data dan
menyunting data di setiap menu tersebut. Untuk bisa mengakses hak
tersebut admin gudang harus login terlebih dahulu.

Gambar 5. Use Case Diagram Project Manager

7
Gambar 5 menjelaskan bahwa terdapat aktor bernama project
manager yang mempunyai hak untuk mengelola menu warehouse,
supplier, project, product, dan shipping. Di setiap menu project manager
bisa melakukan menambahkan, menyunting dan, menghapus data. Untuk
bisa mengakses hak tersebut project manager harus login terlebih dahulu.
Pada Gambar 6, 7 dan, 8 merupakan activity diagram sistem usulan
yang menjelaskan aktivitas memasukkan data.

Gambar 6. Activity Diagram Proses Bisnis Barang Masuk (Create Product)

Gambar 6 menjelaskan activity diagram proses bisnis barang


masuk (create product) pada menu product. Aktivitas untuk input barang
diawalai dengan login kemudian diarahakan aplikasi ke tampilan
dashboard. Kemudian di halaman dashboard pilih menu product. Di dalam
menu product aplikasi request data product ke web service. Menu product
terdapat list data - data barang. Untuk input barang masuk pengguna
memilih create product. Aplikasi request data warehouse dan supplier ke
web service. Setelah itu di tampilan create product pengguna harus
mengisi form barang masuk. Apabila dalam pengisian form valid maka

8
web service akan menyimpan data jika tidak maka akan kembali ke
tampilan menu product.

Gambar 7. Activity Diagram Proses Bisnis Create Project

Gambar 7 menjelaskan activity diagram proses bisnis create


project pada menu project. Aktivitas ini merupakan syarat untuk aktivitas
barang keluar. Aktivitas untuk create project diawalai dengan login
kemudian diarahakan aplikasi ke tampilan dashboard. Kemudian di
halaman dashboard pilih menu project. Di dalam menu project aplikasi
request data project ke web service. Menu project terdapat list data - data
project yang dibuat. Untuk create project pengguna memilih create
project. Aplikasi request data warehouse dan product ke web service.
Setelah itu di tampilan create project pengguna harus mengisi form. Salah
satu form tersebut berisi product apa aja yang ingin dimasukan ke dalam
project yang akan dibuat. Apabila dalam pengisian form valid maka web
service akan menyimpan data jika tidak maka akan kembali ke tampilan
menu project.

9
Gambar 8. Activity Diagram Proses Bisnis Barang Keluar (Create Shipping)

Gambar 8 menjelaskan activity diagram proses bisnis barang


keluar (Create Shipping) pada menu shipping. Aktivitas untuk create
shupping diawalai dengan login kemudian diarahakan aplikasi ke tampilan
dashboard. Kemudian di halaman dashboard pilih menu shipping. Di
dalam menu shipping aplikasi request data shipping ke web service. Menu
shipping terdapat list data - data shipping. Untuk create shipping
pengguna memilih create shipping. Aplikasi request data warehouse dan
project ke web service. Setelah itu di tampilan create shipping pengguna
harus mengisi form. Apabila dalam pengisian form valid maka web service
akan menyimpan data jika tidak maka akan kembali ke tampilan menu
product.
Pada tahap Build dilakukan penulisan kode program dengan
menggunakan bahasa PHP dengan framework laravel. Kegiatan testing
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan untuk memastikan keluaran
yang dihasilkan telah sesuai dengan user requirement dengan
menggunakan metode black box testing.

10
3. Demonstration
Di tahap ketiga pengembang mulai memperkenalkan model yang
akan diterapkan. Umumnya evaluasi sistem akan melibatkan pengujian
model dan user requirement sebelum sistem disampaikan kepada user.
Menunjukkan fitur-fitur software yang telah dibangun untuk dievaluasi
oleh user sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. User disini adalah
admin gudang.
4. Retrospective Meeting
Retrospektif adalah pertemuan yang diadakan setelah pengiriman
produk untuk membahas apa yang terjadi selama proses pengembangan
dan rilis produk, dengan tujuan untuk meningkatkan hal-hal di masa depan
berdasarkan pembelajaran dan percakapan tersebut.

4. Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini menghasilkan sistem inventory yang dibangun
menggunakan Laravel. Adapun tampilan login sistem inventory terlihat pada
Gambar 9.

Gambar 9. Halaman Login


Gambar 9 merupakan tampilan halaman login di mana pengguna yang
merupakan admin gudang dan project manager diharuskan untuk memasukan
email dan password untuk masuk ke dalam sistem inventory. Terdapat
tampilan dashboard seperti terlihat pada Gambar 10.

11
Gambar 10. Dashboard
Gambar 10 merupakan halaman dashboard yang berisi ringkasan
jumlah data dari setiap menu yang ada. Terdapat kalender yang berfungsi
untuk pembuatan event atau penanda di tanggal tertentu. Untuk melihat daftar
barang atau memasukkan data barang pilih menu product. Adapun tampilan
daftar barang yang ada di gudang seperti terlihat di Gambar 11.

Gambar 11. Halaman Product


Gambar 11 merupakan halaman product yang berisi data – data
barang secara detail. Terdapat juga kolom pencarian untuk mencari data yang
diinginkan. Untuk menambahkan data product pilih tombol create kemudian
muncul tampilan form seperti terlihat di Gambar 12.

12
Gambar 12. Halaman Create Product
Gambar 12 merupakan tampilan form yang harus diisi untuk
menambahkan data product. Kolom supplier merupakan combo box yang
mengambil data dari menu supplier. Kolom warehouse merupukan combo box
yang mengambil data dari menu warehouse. Kolom serial number merupakan
kolom yang menampung serial – serial barang, biasanya satu barang
mempunyai banyak serial number. Apabila data yang dimasukkan sudah
benar maka sistem akan menyimpan , jika tidak akan keluar notifikasi gagal
dan diteruskan ketampilan product kembali. Proses bisnis selanjutnya yaitu
pembuatan project. Adapaun tampilan halaman project terlihat di Gambar 13.

Gambar 13. Halaman Project


Gambar 13 merupakan halaman project yang berisi data – data project
secara detail. Terdapat juga kolom pencarian untuk mencari data yang
diinginkan. Untuk menambahkan data project pilih tombol create kemudian
muncul tampilan form seperti terlihat di Gambar 14.

13
Gambar 14. Halaman Create Project
Gambar 14 merupakan tampilan form yang harus diisi untuk
menambahkan data project. Kolom no. Project otomatis terisi oleh sistem dan
tidak bisa diisi manual. Kolom warehouse destination merupukan combo box
yang mengambil data dari menu warehouse. Tombol add Data merupakan
tombol untuk menambahkan produk-produk apa saja yang dibutuhkan dalam
projek tersebut. Apabila data yang dimasukkan sudah benar maka sistem akan
menyimpan , jika tidak akan keluar notifikasi gagal dan diteruskan ketampilan
project kembali. Proses bisnis selanjutnya adalah barang keluar atau shipping.
Adapaun tampilan halaman shipping terlihat di Gambar 15.

Gambar 15. Halaman Shipping


Gambar 15 merupakan halaman shipping yang berisi data – data
shipping secara detail. Terdapat juga kolom pencarian untuk mencari data
yang diinginkan. Untuk menambahkan data shipping pilih tombol create
kemudian muncul tampilan form seperti terlihat di Gambar 16.

14
Gambar 16. Halaman Create Shipping
Gambar 16 merupakan tampilan form yang harus diisi untuk
menambahkan data shipping. Kolom no. Project otomatis berisi projek mana
yang akan di pilih. Kolom shipping product merupakan form yang berisi
barang apa yang akan dikirim berdasarkan no. Project yang sudah dipilih
sebelumnya. Kolom project name akan terisi otomatis sesuai no. Project yang
dipilih. Kolom shipping type merupakan jenis pengiriman yang berisi dalam
kota dan luar kota. Jika project tersebut akan dikirim didalam kota sistem akan
otomatis membuat kode unik untuk kolom shipping code, jika luar kota kolom
shipping code akan digantikan dengan kolom Airwaybill Number dan muncul
kolom baru yaitu Expedition Name. Kolom Airwaybill Number merupakan
nomor resi barang yang dikirim. Kolom Expedition name merupakan nama
expedisi yang dipilih untuk mengirim produk. Kolom warehouse merupakan
kolom gudang pengirim. Warehouse destination merupakan gudang yang
dituju. Kolom Shipping Date Sent merupakan tanggal pengiriman. Kolom
Shipping Date Receive tanggal barang diterima. Kolom PIC merupakan nama
orang yang menerima barang tersebut. Apabila data yang dimasukkan sudah
benar maka sistem akan menyimpan , jika tidak akan keluar notifikasi gagal
dan diteruskan ketampilan shipping kembali.
Untuk memastikan Sistem Inventory telah berjalan sebagaimana
mestinya, maka dilakukan pengujian sebelum nantinya digunakan oleh PT
Datacomm Diangraha. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat
sistem ini agar tidak mengalami kerusakan saat digunakan oleh pengguna.
Untuk memastikan bahwa sistem inventory berjalan sesuai dengan fungsi yang
diharapkan serta sesuai dengan system requirment yang didefinisikan di awal,
maka dilakukan pengujian menggunakan black box testing. Black box testing
merupakan pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa
menguji desain dan kode program untuk mengetahui apakah fungsi, masukan
dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
[9]. Hasil pengujian black box dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4 dan, Tabel
5.

15
Tabel 2. Rancangan Pengujian

Item Uji Jenis Pengujian


Menu Create Product Black Box
Menu Create Project Black Box
Menu Create Shipping Black Box

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)


Data yang Yang Diharapkan Pengamatan Validitas
dimasukkan Y N
Input form yang ada Data product berhasil Muncul pesan 
sesuai ketentuan disimpan bahwa
penyimpanan
berhasil
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data yang Yang Diharapkan Pengamatan Validitas
dimasukkan Y N
Input form yang ada Data product tidak Muncul pesan 
tidak sesuai berhasil disimpan bahwa terdapat eror
ketentuan di kolom tertentu.
Tabel 3. Pengujian Menu Create Product

Tabel 3 menunjukkan bahwa uji black box pada menu create product
sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dikarenakan ketika pengguna
berhasil memasukkan data product maka akan muncul notifikasi bahwa data
berhasil disimpan.

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)


Data yang dimasukkan Yang Diharapkan Pengamatan Validitas
Y N
Input form yang ada Data project berhasil
Muncul pesan 
sesuai ketentuan disimpan bahwa
penyimpanan
berhasil
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data yang dimasukkan Yang Diharapkan Pengamatan Validitas
Y N
Input form yang ada Data pemesanan Muncul pesan 
tidak sesuai ketentuan tidak berhasil bahwa terdapat eror
disimpan di kolom tertentu.
Tabel 4 Pengujian Menu Create Project

16
Tabel 4 menunjukkan bahwa uji black box pada menu create project
sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dikarenakan ketika pengguna
berhasil memasukkan data project maka akan muncul notifikasi bahwa data
berhasil disimpan.

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)


Data yang dimasukkan Yang Diharapkan Pengamatan Validitas
Y N
Input form yang ada Data shipping Muncul pesan 
sesuai ketentuan berhasil disimpanbahwa pemesanan
berhasil
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data yang dimasukkan Yang Diharapkan Pengamatan Validitas
Y N
Input form yang ada Data shipping tidak Muncul pesan 
tidak sesuai ketentuan berhasil disimpan bahwa terdapat
eror di kolom
tertentu.
Tabel 5 Pengujian Menu Create Shipping

Tabel 5 menunjukkan bahwa uji black box pada menu create


shipping sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dikarenakan ketika
pengguna berhasil memasukkan data shipping maka akan muncul notifikasi
bahwa data berhasil disimpan.
Pada hasil akhir pengujian menggunakan black box tidak ditemukan
adanya error atau bug pada setiap proses pengujian fungsional sistem ini. Dan
untuk menjaga kestabilan fungsi dari sistem ini maka diperoleh prosedur
penggunaan dan batasan pengguna yang jelas.

5. Kesimpulan
Penerapan agile development methods dalam pengembangan sistem
pada PT Datacomm Diangraha, dapat menghasilkan sistem informasi yang
berkualitas dalam waktu yang singkat. Adapun berdasarkan hasil uji black
box yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa sistem inventory yang
dibangun dapat mengakomodasi proses bisnis dalam bidang inventory
perusahaan yaitu proses barang masuk dan barang keluar.

17
6. Daftar Pustaka
[1] “Datacomm Diangraha.” [Online]. Available:
https://www.datacomm.co.id/id/. [Accessed: 27-Jul-2020].
[2] E. Mufida et al., “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
INVENTORY PADA SALONKECANTIKAN,” vol. 3, no. 3, pp. 99–102,
2019.
[3] I. K. Aditya, H. Putra, D. Pramana, N. Luh, and P. Srinadi, “Sistem
Manajemen Arsip Menggunakan Framework Laravel dan Vue . Js ( Studi
Kasus : BPKAD Provinsi Bali ),” pp. 97–104.
[4] N. Sudarsono, S. Tasikmalaya, and J. R. E. Martadinata, “Sistem Informasi
Inventory Berbasis Web di PT Autotech Indonesia,” pp. 73–84, 2017.
[5] I. Journal and T. Akure, “Web – Based Intelligent Inventory Management
System,” vol. 1, no. 4, pp. 164–173.
[6] C. Science, “Agile software development methodology,” vol. 2, no. 1, pp.
22–27, 2015.
[7] I. Mahendra, D. Tresno, and E. Yanto, “AGILE DEVELOPMENT
METHODS DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PENGAJUAN KREDIT BERBASIS WEB ( STUDI KASUS : BANK BRI
UNIT KOLONEL SUGIONO ),” vol. 1, no. 2, pp. 13–24, 2018.
[8] Office of the Goverment Chief Information Officer, “PRACTICE GUIDE
FOR AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT,” Gov. Hong Kong Spec.
Adm. Reg., no. March, 2015.
[9] W. N. Cholifah, S. M. Sagita, and S. Knowledge, “PENGUJIAN BLACK
BOX TESTING PADA APLIKASI ACTION & STRATEGY BERBASIS
ANDROID,” vol. 3, no. 2, pp. 206–210, 2018.

18

Anda mungkin juga menyukai