Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH


MATA KULIAH PRAKTEK MEKANIKA TANAH

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Ahmad Zaidan Rofif (1503622007)
Raymond Christ Opel Samosir (1503622024)
Ganang Trinidad (1503622076)

Dosen Pengampu :
Dra. Daryati, M.T

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
BAB I PENDAHULUAN

I. Pendahuluan
Pengujian Berat Jenis Tanah.

II. Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah
yang mempunyai butiran lewat saringan no. 4 dengan piknometer. Berat
jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling
dengan isi yang sama pada suhu tertentu.

III. Dasar Teori


Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu menunjukkan kerapatan dari
partikel dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa
total dari partikel padatan dengan total volume tidak termasuk ruang pori antar
partikel. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju sedimentasi,
pergerakan partikel oleh air dan angin.
Berat jenis tanah sering juga disebut specific gravity, dapat dinyatakan
sebagai perbandingan antara berat isi butir tanah dengan berat isi air. Nilai dari pada
berat isi butir tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan
volumenya. Sedangkan berat isi air adalah perbandingan antara berat air dengan
volume airnya, biasanya mendekati nilai 1 g/cm. Jika terdapat keadaan dimana
volume butiran tanah sama dengan volume air, maka dengan demikian berat jenis
tanah dapat diambil sebagai perbandingan, diukur pada suhu tertentu, antara berat
butir tanah dengan berat air suling. Berat spesifik suatu massa tanah (Gs) dapat
dihitung dengan rumus berikut :
(W2−𝑊1)
Gs =
(𝑊4−𝑊1)+(𝑊3−𝑊2)

dimana : Gs = Berat Jenis


W1 = berat piknometer (gram)
W2 = berat piknometer dan bahan kering (gram)
W3 = berat piknometer, bahan dan air (gram)
W4 = berat piknometer dan air (gram)

BAB II ALAT DAN BAHAN

I. Peralatan
1. Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan
kapasitas minimum 50 ml.

2. Desikator
3. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

4. Saringan no. 40 dan penadahnya.

5. Botol berisi air suling


6. Bak perendam

7. Kompor Listrik

II. Benda Uji


Benda uji harus dipersiapkan sebagai berikut :
1. Saringlah bahan yang akan diperiksa dengan saringan no. 40 dan jika ternyata
bahan tersebut terdiri dari butir yang tertahan saringan no. 4 maka
pemeriksaan berat jenis harus dilakukan menurut uji PB-0202-76. Jika bahan
yang akan diperiksa mengandung campuran butir yang tertahan dan yang
lewat dari saringan no. 40 tersebut maka berat jenis butir yang tertahan pada
saringan no. 40 diperiksa menurut cara pemeriksaan PB0202-76 sedang yang
melalui saringan no. 40 diperiksa dengan pemeriksaan PB-0108-76. Berat
jenis bahan adalah harga rata-rata (sebanding dengan presentase berat kering
masing-masing ukuran) yaitu yang dicantumkan pada pemeriksaan PB-0201
– 76.
2. Dapatkan contoh dengan pemisah contoh atau cara perempat dari bahan yang
lewat saringan no. 40. Benda uji dalam keadaan kering oven tidak boleh
kurang dari 10 gram untuk botol ukur dan 50 gram untuk piknometer.
3. Keringkan benda uji pada 105-110°C dan dinginkan sesudah itu dalam
desikator atau jika benda uji tidak dikeringkan maka dapat lihat catatan
dibelakang.
BAB III LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN

1. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan. Timbang piknometer dan
tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram ( W1 ).

2. Masukkan benda uji kedalam piknometer dan timbang bersama tutupnya dengan
ketelitian 0,01 gram ( W2 ).

3. Tambahlan air suling hingga piknometer terisi dua pertiga. Untuk bahan yang
mengandung lempung diamkan benda uji terendam selama paping sedikit 24 jam.

4. Didihkan isi piknometer dengan hati-hati selama minimum 10 menit dan miringkan
botol sekali-kali untuk membantu mempercepat pengeluaran udara yang tersekap.
5. Kemudian, biarkan piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu konstan
didalam bejana air atau dalam kamar.

6. Didalam hal mempergunakan pompa cacuum tekanan udara didalam piknometer


atau botol ukur tidak boleh dibawah 100 mm Hg. Kemudian isilah piknometer
dengan air suling dan Sesudah suhu konstan tambahkan air suling seperlunya
sampai tanda batas atau sampai penuh. Tutuplah piknometer, keringkan bagian
luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram (W3). Ukur suhu dari isi
piknometer dengan ketel;itian 1°C.

7. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut :
kosongkan piknometer dan bersihkan, isi piknometer dengan air suling yang
suhunya sama dengan suhu pada (c) dengan ketelitian 1°C dan pasang tutupnya.
Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram dan dikoreksi
terhadap suhu (W4).
8. Pengujian dilakukan ganda.
BAB IV
PERHITUNGAN

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH
Berat piknometer (W1) = 104 gram

Berat piknometer dan bahan kering (W2) = 201, 49 gram

Berat piknometer, bahan dan air (W3) = 403, 7 gram

Berat piknometer dan air (W4) = 301 , 5 gram

𝑊2 − 𝑊1 201 , 4 − 104
Gs = = = 0,24 gram
(𝑊 4 − 𝑊1) + (𝑊 3 − 𝑊2) (301,5 − 104 ) + (403 , 7 − 201 , 4)
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

I. Kesimpulan
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling
dengan isi yang sama pada suhu tertentu. Berdasarkan pengujian berat jenis tanah yang
telah dilakukan hasil yang diperoleh yaitu 0,24 gram.

II. Implikasi
Dalam teori pernyataan "nilai berat jenis tanah diperoleh melalui perbandingan
antara berat butir tanah dan berat air suling" dengan isi yang sama pada suhu tertentu.
Perhitungan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan beberapa sampel dari beberapa
tempat yang berbeda. Setelah melakukan pengujian ini ternyata didapat berat jenis tanah
0,24 gram.
BAB VI DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai