Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (2)
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. seorang ASN berfungsi sebagai: pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik; dan perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsi ASN
tersebut, seorang ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya,
berdasarkan pasal 12 Undang-Undang No 5 Tahun 2014, ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Pada 31 Desember 2021 berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara,
jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Republik Indonesia yang berstatus aktif
adalah 3.995.634, atau mengalami penurunan 4,1 % dibandingkan dengan jumlah
PNS pada 31 Desember 2020. Penurunan jumlah PNS tersebut disebabkan oleh
jumlah PNS yang pensiun setiap tahunnya lebih banyak dibandingkan dengan
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diselenggarakan dalam
tahun tersebut. Dimana jumlah PNS yang bekerja pada instansi pemerintah pusat
sebanyak 936.859 (23,4%) sedangkan PNS yang bekerja pada instansi pemerintah
daerah berjumlah 3.058.775 (76,6%). Kualitas ASN saat ini masih jauh dari yang
diharapkan. Selain minimnya keahlian yang dimiliki, motivasi dalam melayani
masyarakat pun masih sangat rendah juga masih banyak ASN yang tidak
menjunjung tinggi nilai-nilai ASN dan banyak melakukan pelanggaran terhadap
peraturan-peraturan ASN, misalnya masih banyak kasus korupsi, pegawai yang

1
2

terlambat dan keluyuran saat jam kerja, juga sangat buruk dalam melayani
masyarakat.
Untuk mendukung percepatan peningkatan kinerja ASN, maka dilakukan
reformasi terhadap diklat prajabatan bagi calon ASN. Berdasarkan Undang-
Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ( UU ASN ) pasal 63,
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integrasi moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sesuai dengan Pasal 4 Peraturan LAN RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar CPNS dinyatakan bahwa setiap instansi pemerintah wajib
memberikan Pelatihan Dasar CPNS selama masa prajabatan. Berdasarkan pasal 1
Peraturan LAN RI Nomor 1 Tahun 2021 Pelatihan Dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Hal ini sesuai dengan pasal 5 Peraturan
LAN RI No 1 Tahun 2021 disebutkan bahwa pelatihan dasar CPNS dilaksanakan
dengan bentuk Pelatihan Klasikal atau Blended Learning. Pelatihan dengan
metode Blended Learning terdiri dari 3 (tiga) bagian pembelajaran, yaitu:
Pelatihan Mandiri, Distance Learning, dan pembelajaran klasikal di tempat
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. Pembelajaran Distance Learning yang
dimaksud adalah dengan cara e-learning dan aktualisasi. Pelaksanaan Kurikulum
pembentukan karakter yang dilaksanakan pada pembelajaran dalam Pelatihan
Mandiri menggunakan metode pembelajaran daring secara tidak langsung
(asynchronous), pada pembelajaran Distance Learning melalui e-learning yang
dilaksanakan melalui pembelajaran daring secara langsung (synchronous), dan
melalui aktualisasi yang dilaksanakan bertempat di Instansi Pemerintah asal
peserta.
3

Selama melakukan pelatihan dasar CPNS 2021 sesuai dengan Peraturan


LAN Nomor 1 Tahun 2021 setiap peserta mengikuti pembelajaran yang terdiri
dari agenda sikap perilaku bela negara, yaitu Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu
Kontemporer dan Kesiapsiagaan Bela Negara. Kemudian agenda Nilai-Nilai
Dasar ASN (Core Values) ASN BerAKHLAK, sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20
Tahun 2021, pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core
Values ASN BerAKHLAK dan Employer Branding “Bangga Melayani Bangsa”
secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Core Values ASN
meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif.
Adapun tujuan diluncurkannya Core Values dan Employer Branding,
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ASN harus mempunyai orientasi untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, ASN bukan pejabat yang
justru minta dilayani, yang bergaya seperti pejabat zaman kolonial dulu. Setiap
ASN harus mempunyai jiwa untuk melayani, untuk membantu masyarakat. ASN
dapat lebih bertanggung jawab dan akuntabel dalam mempergunakan sumber
daya dan menjalankan kewenangannya. Dalam kesempatan yang sama beliau juga
menyatakan bahwa saat ini banyak masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh
satu dinas, satu daerah, satu kementrian atau lembaga, maupun satu keahlian dan
satu disiplin ilmu, untuk itu Presiden mengajak agar setiap dinas, kementerian,
mapupun lembaga agar berkolaborasi lintas organisasi, lintas daerah, lintas ilmu,
dan lintas profesi tidak boleh lagi ada ego, baik ego sektor, ego daerah, dan ego
ilmu. Agenda ketiga tentang Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berisi materi Manajemen ASN dan Smart ASN. Dan
agenda keempat yaitu Habituasi, dimana dalam materi ini, setiap peserta
melalukan rancangan aktualisasi.
Berdasarkan Permenkes No 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas
4

mengintegrasikan dan menkoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas


program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung
dengan manajemen Puskesmas. Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk
melaksanakan penyelenggaraan rekam medis. Dengan pelayanan rekam medis
yang berkualitas pasien akan merasa puas, khususnya karena pasien dilayani
dengan cepat, tepat dan aman oleh pihak puskesmas. Ketersediaan berkas secara
cepat dan tepat pada saat dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien. Jika sistem pelayanan di unit rekam
medis yang dipakai kurang baik, akan timbul masalah-masalah yang dapat
mengganggu ketersediaan berkas rekam medis.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien, rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan
jelas atau secara elektronik berdasarkan Permenkes No 269/Menkes/Per/III/2008
Tentang Rekam Medis.
Penulis merupakan CPNS di UPT Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang
Bedagai yang bertugas sebagai Perekam Medis. Selama bekerja sekitar 1 Tahun 3
Bulan di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai, penulis
menemukan beberapa permasalahan terkait pelaksanaan pelayanan di unit rekam
medis UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai sebagai
berikut :
Isu Masalah 1 : Belum Optimalnya Sistem Penyimpanan Berkas Rekam
Medis Rawat Jalan di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kabupaten Serdang
Bedagai.
Berdasarkan pengamatan penulis bahwa sistem penyimpanan berkas rekam medis
rawat jalan di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai belum
optimal, yang ditunjukkan dengan sering terjadinya missfile (berkas rekam medis
tercecer) maupun duplikasi nomor rekam medis, Hal itu dapat dilihat pada saat
melakukan pencarian nomor rekam medis pasien di ruang penyimpanan, terdapat
berkas rekam medis yang salah letak atau pun tidak ditemukan/hilang pada rak
5

penyimpanan rekam medis tersebut, sehingga dapat menghambat jalannya


pelayanan pasien di puskesmas. Hal ini disebabkan di UPT Puskesmas Dolok
Masihul masih belum optimal pelaksanaannya, seperti penggunaan tracer
(outgide), penomoran di rak penyimpanan dan buku ekspedisi keluar masuk berkas
rekam medis belum dilakukan, SPO yang ada belum dapat dilaksanakan secara
maksimal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Aparatur Negara (Permenpan) tentang Perekam
Medis tahun 2013 dijelaskan bahwa kebutuhan tenaga rekam medis di Puskesmas
itu adalah lima orang terampil dan dua orang ahli di bidang rekam medis, namun
di UPT Puskesmas Dolok Masihul hanya terdapat 1 orang terampil tenaga rekam
medis yang berlatar belakang rekam medis, sedangkan 2 orang lagi berlatar
belakang bidan dan sarjana pendidikan yang belum pernah mengikuti pelatihan
tentang rekam medis sehingga kurangnya pemahaman tentang ilmu rekam medis
terutama tentang alur penyimpanan rekam medis pasien dan kurangnya ketelitian
petugas memasukkan berkas yang akan dikembalikan ke dalam rak penyimpanan,
dari penyebab isu yang ditemukan akan mengakibatkan berkas rekam medis
pasien lama sulit ditemukan sehingga proses pencarian berkas medis pasien di rak
penyimpanan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Isu Masalah 2 : Belum Optimalnya Pelayanan Pendaftaran di UPT.
Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai
Berdasarkan pengamatan penulis bahwa sistem pelayanan pendaftaran di UPT.
Puskesmas Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai masih belum optimal,
yang ditunjukkan dengan lamanya waktu tunggu pelayanan. Hal itu dapat dilihat
dari masih ditemukannya pendaftaran yang kurang efektif dan tidak dilaksanakan
sesuai dengan prosedur pendaftaran yang telah ditetapkan yaitu pada saat pasien
melakukan pendaftaran, persyaratan pasien tidak lengkap seperti untuk pasien
lama tidak membawa kartu berobat dan pasien baru tidak membawa identitas
seperti kartu keluar, KTP dan BPJS Kesehatan, dan pasien lama sering mengaku
sebagai pasien baru sehingga petugas harus mencari terlebih dahulu data
kunjungan pasien yang sebelumnya melalui buku register pendaftaran yang
mengakibatkan proses pendaftaran menjadi terhambat dan pasien menunggu
6

dengan waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan sehingga terjadinya


penumpukkan pasien.
Selain melayani pendaftaran pasien rawat jalan biasa terdapat pula pelayanan
pendaftaran pasien rujukan rawat jalan dengan menggunakan BPJS Kesehatan
yang juga sering mengalami kendala dalam proses pendaftaran pasien yang
disebabkan ketidak lengkapan persyaratan administrasi pasien dan tidak dibawa
nya pasien yang akan dirujuk, hal tersebut dapat menyebabkan lamanya waktu
tunggu pelayanan pasien. Kecepatan pelayanan pendaftaran rujukan di UPT.
Puskesmas Dolok Masihul pun kurang, dikarenakan pelayanan pendaftaran pasien
rujukan sama hal nya seperti pasien BPJS rawat jalan biasa yang banyak
perharinya, karena untuk mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas itu harus
melakukan alur prosedur pendaftaran pasien rawat jalan biasa yang ditetapkan,
dan juga dikarenakan petugas pelayanan pendaftaran di UPT Puskesmas Dolok
Masihul sebanyak 3 orang yang salah satunya bertugas sebagai petugas pelayanan
P-Care, sehingga petugas pelayanan pendaftaran setelah melakukan tugas
melayani bagian administrasi pendaftaran lanjut menc
ari berkas rekam medis sehingga waktu tunggu pasien sampai mendapat
pelayanan poliklinik cukup lama.
Isu Masalah 3 : Ketidaklengkapan Pengisian Formulir Berkas Rekam
Medis Pasien Rawat Jalan UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang
Bedagai.
Berdasarkan pengamatan penulis bahwa pengisian berkas rekam medis di
UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai belum lengkap,
yang ditunjukkan dengan masih seringnya ditemukan ketidaklengkapan pengisian
berkas rekam medis pasien yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masing-masing individu akan tanggung
jawab mengenai pengisian dokumen rekam medis, kurangnya evaluasi dan
monitoring, kurangnya sosialisasi, kurangnya pemahaman terkait SOP pengisian
dokumen rekam medis dikarenakan masih belum jelasnya SOP terkait pengisian
rekam medis, dan masih belum dilaksanakannya SIMPUS (Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas), ketidaklengkapan berkas rekam medis merupakan
7

masalah yang sangat penting yang dapat berpengaruh terhadap proses pelayanan
yang dilakukan oleh petugas medis dan mempengaruhi kualitas dari mutu
pelayanan puskesmas yang mengakibatkan tidak berkesinambungannya riwayat
pasien yang berobat di UPT Puskesmas Dolok Masihul yang dikhawatirkan
menjadi temuan pemeriksaan pada saat akreditasi puskesmas dan terkendala
dalam proses penginputan data kunjungan di P-Care BPJS Kesehatan
Berdasarkan identifikasi permasalahan-permasalahan di atas diharapkan
segera ditemukan solusi-solusi pemecahannya sehingga penyelenggaraan tugas
instansi dan pegawai dapat berjalan dengan baik dan kekurangan-kekurangan yang
ada pada masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan optimal.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


1.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai No 6 Tahun
2021 Tentang RPJMD Tahun 2021 – 2026, Visi yang hendak dicapai dalam
periode 2021 – 2026 adalah “Mewujudkan Serdang Bedagai MAJU TERUS
(Mandiri, Sejahtera dan Religius). Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun 2021 – 2026, terdapat Misi yang akan dilaksanakan yaitu
: SAPTA DAMBAAN
1. SEKOLAH MANTAB (Sekolah Mandiri, Asri dan Berkualitas).
2. Masyarakat Sehat dan Religius.
3. Pertanian mandiri dan berkelanjutan.
4. Infrastruktur Terintegrasi.
5. Ekonomi Berdaya Saing.
6. Birokrasi Dambaan.
Dari keenam misi di atas, dalam kaitannya dengan Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, Misi Bupati dan Wakil
Bupati terpilih yang dapat diimplementasikan yaitu: “Misi ke dua, Masyarakat
Sehat dan Religius”. Melalui misinya, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai
diharapkan akan ada semangat baru pada masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai
dalam mewujudkan masyarakat yang sehat Jasmani dan Rohani (Religius).
8

Berdasarkan Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 41 Tahun 2016


Pasal 3 Ayat 2(b) Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Dinas Daerah
Kabupaten Serdang Bedagai. Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang
Bedagai adalah “Membantu Bupati Serdang Bedagai melaksanakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang diberikan kepada Daerah Kabupaten Serdang Bedagai”. Untuk
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesehatan, Dinas
Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki fungsi yaitu :
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan;
c. Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
(PKRT) serta sumber daya kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait
dengan bidang kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki 20 Puskesmas,
dengan rincian sebagai berikut Puskesmas Kotarih, Puskesmas Silinda, Puskesmas
Bintang Bayu, Puskesmas Dolok Masihul, Puskesmas Kuala Bali, Puskesmas
Sipispis, Puskesmas Dolok Merawan, Puskesmas Naga Kesiagan, Puskesmas
Paya Lombang, Puskesmas Tebing Syahbandar, Puskesmas Bandar Khalipah,
Puskesmas Tanjung Beringin, Puskesmas Sei Rampah, Puskesmas Pangkalan
Budiman, Puskesmas Desa Pon, Puskesmas Sialang Buah, Puskesmas
Perbaungan, Puskesmas Melati, Puskesmas Pegajahan, Puskesmas Pantai Cermin.
9

Sedangkan untuk Tugas pokok dan fungsi UPT. Puskesmas Dolok Masihul
mengacu kepada Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat Pasar 4 Ayat 1 adalah :
a. Pelayanan Usaha Kesehatan Masyarakat
b. Pelayanan Usaha Kesehatan Peroraangan
c. Puskesmas juga menjadi pelaksana pelayana bagi anggota BPJS
Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas memiliki fungsi :
a. Pusat Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya
b. Pusat Pemberdayaan Masyarakt ( Edukasi )
c. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan PermenpanRB No 30 Tahun 2013 Tentang Jabatan
Fungsional Perekam Medis Dan Angka Kreditnya Perekam Medis berkedudukan
sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pelayanan rekam medis informasi
kesehatan pada sarana kesehatan instansi pemerintah. Adapun Uraian Tugas
Pokok dan Fungsi Perekam Medis adalah :
1. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial
pasien rawat jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
2. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial
pasien rawat inap dan menginformasikan ke ruang perawatan dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat inap
3. Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien
4. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien
5. Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien
6. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien
7. Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka penyimpanan
10

rekam medis
8. Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar
penyimpanan rekam medis aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh
orang yang tidak berkepentingan
9. Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait

1.2.2. Tujuan Organisasi


Tujuan yang akan dicapai oleh UPT. Puskesmas Dolok Masihul
mewujudkan masyarakat :.
1. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
2. Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu
3. Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat
4. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang
optimal baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
11

1.2.3. Struktur Organisasi UPT. Puskesmas Dolok Masihul


Gambar 1.1 Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMAS
dr. Novrizal, M.Kes KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
Irmawati, SKM

PELAKSANA SP2TP PELAKSANA P-CARE KEPEGAWAIAN & UMUM Keuangan

Astri Rimsa Sihotang, Am. Keb

Pelaksana PAD :
Muharnio Romauli, Am. Keb
PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP Pelaksana Inventaris
Delia Murni, Am. Keb drg. Ristoria Simbolon Suryani, Am. Keb

PELAYANAN PROMOSI PELAYANAN INFORMASI PELAYANAN PENDAFTARAN DAN


KESEHATAN PELAYANAN Penanggung Jawab : REKAM MEDIS JARINGAN
Pelaksana : PENCEGAHAN DAN Fitri Yunita, SKM Penanggung Jawab :
Delia Murni, Am. Keb PENGENDALIAN Pelaksana : Ester Vio Lina Simanjuntak, A.Md
Sri Nining Putri Endang Suri PENYAKIT (P2P) Mina Sitepu Pelaksana :
PUSKESMAS PEMBANTU BIDAN DESA
Sri Muliani Siagian Maya Sri Fatmawati
PELAYANAN KESEHATAN Pelaksana DBD : Nanda Amalia Safitri
LINGKUNGAN PEKAN KAMIS Didik Kurniati, Am.Keb
Fitri Andriyani, Am. Keb PELAYANAN GAWAT DARURAT
Pelaksana : Ka. Pustu : Ratna Konni Sinaga, Am.Keb Siti Aisah Nasution, Am.Keb
Penanggung Jawab : PELAYANAN KESEHATAN GIGI &
Hotni Torida Sitinjak, A.MdKL Hediana Herimawati,Am.Keb
Pelaksana HIV AIDS : MULUT
DOLOK SAGALA Heppy Berliana Situmorang, S.Keb
Herrita Sihaloho, Am. Keb Pelaksana : Penanggung Jawab :
PELAYANAN KESEHATAN Ka. Pustu : Sri Hartini, Am. Keb Ida H. Br Sembiring, Am.Keb
Salomo Tarigan
IBU & ANAK Nurleni Sianipar, Am.Keb
Pelaksana Imunisasi: Pelaksana :
Pelaksana : HUTANAULI Mariance R Zuria Napitupulu, Am.Keb
Muharni Romauli, Am. Keb PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM Haris Fahyuni
Muliati Ka. Pustu : Lismawati Das, Am. Keb Julisah Simatupang, Am.keb
Penanggung Jawab :
Ance Deliana Butar - Butar, Am.Keb
Pelaksana Surveilens: dr. Marudur Triwani Situmorang PELAYANAN GIZI
PELAYANAN GIZI BANTAN Lestina Panjaitan, Am.Keb
Normenti Saragih, Am. Keb Pelaksana : Penanggung Jawab :
Pelaksana : Ka. PustuMeri Barus Ratna Suminar, Am.Keb
dr. Johanes Irpan Dewi Syahroni Harahap, A.Md
Dewi Syahroni Harahap, A.Md Ika Lestari, Am.Keb
Pelaksana Rabies : Ernawati Dewi Simare-mare Pelaksana :
BAJARONGGI Mira Meliana Purba, Am.Keb
Risma Tambunan, SKM Teresia Simbolon
PELAYANAN KESEHATAN Ka. Pustu : Yustini, Am. Keb Kesia RR Simanjuntak, Am.Keb
PELAYANAN PEMERIKSAAN ANAK
JIWA Irma Handayani, Am.Keb
Pelaksana TB Paru : Penanggung Jawab : PELAYANAN TB PARU
Pelaksana : PERTAMBATAN Gempita Romauli Rajagukguk, Am.Keb
Nurhayati Saragih Hanum Herawati Penanggung Jawab :
Lestina Panjaitan, Am. Keb Ka. Pustu : Susmiati Siti Aisyah, Am.Keb
Pelaksana : Nurhayati Saragih Emelyana Sonatha, Am.Keb
dr. Astri Febrianti Siburian Pelaksana :
PELAYANAN KESEHATAN DAME Rita Andriani Purba, Am.Keb
Haris Fahyuni, Am. Keb dr. Astri Febrianti Siburian
PTM Ka. Pustu : Dahliana Sihotang, Am. Keb Murni Sihombing, Am.Keb
Haris Fahyuni, Am. Keb Ezsy Yhanty Siregar, Am.Keb
Pelaksana : PELAYANAN LABORATORIUM
Emelyana Sonatha, Am. Keb Penanggung Jawab DOLOK MANAMPANG
PELAYANAN FARMASI DAN GUDANG
Muhammad Sholeh Ka. Pustu : Nurleni Sikumbang, Am. Keb
Penanggung Jawab
PELAYANAN KESEHATAN Pelaksana : Widiya Nirwana Siregar
BRATA Jenni Murni Sitanggang Pelaksana :
Pelaksana Lisbet Manurung, SKM JEJARING
Herti Marlina Pardede, Am. Keb PELAYANAN KIA / KB
Penanggung Jawab
Muliati, Am. Keb
Pelaksana : Puskesmas RS. Dokter Praktik Bidan Praktik
Juliati, SKM Keliling Rujukan Mandiri Mandiri
12

1.2.4. Tata Nilai UPT. Puskesmas Dolok Masihul


SEPATUH HATI (Senyum, Sapa, Sentuh dengan sepenuh hati)
1. Senyum : Setiap melayani pasien diawali dengan senyum
2. Sapa : Setiap pasien yang dilayani sapa dengan baik dan ramah
3. Sentuh : Setiap pasien yang dilayani sentuh dengan penuh empati

1.3. Tujuan
Dalam mencapai sebuh keberhasilan pelaksanaan penting bagi penulis
menentukan sebuah tujuan . Adapun tujuan pelaksanaan aktualisasi pada Pelatihan
Dasar CPNS Tahun 2022 ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan kepada pasien di UPT Puskesmas Dolok
Masihul Kab. Serdang Bedagai khususnya di unit rekam medis.
2. Menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam lingkungan kerja ketika
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
3. Menerapkan nilai-nilai komitmen mutu pelayanan publik, khususnya
pelayanan rekam medis di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab.
Serdang Bedagai.
4. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dalam pelaksanaan
tugas di UPT. Puskesmas Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai, yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal dan
Adaptif.
5. Menerapkan 8 profil Smart ASN dalam pelaksanaan tugas di UPT.
Puskesmas Dolok Masihul, yaitu memiliki integritas, berjiwa
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan
bahasa asing, berjiwa melayani (hospitality), berjiwa kewirausahaan
(entrepreneruship), dan memiliki jaringan yang luas (networking).
13

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan aktualisasi pada Pelatihan Dasar CPNS
Tahun 2022 ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat untuk Penulis :
a. Meningkatkan pemahaman, kesadaran, tanggung jawab, dan
komitmen CPNS untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif) serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN) sebagai landasan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di unit kerja.
b. Mampu bersikap profesional, memiliki integritas tinggi serta
memberikan pelayanan yang memuaskan.
c. Dapat meningkatkan komunikasi atau hubungan yang baik dengan
masyarakat dan sesama rekan kerja

2. Manfaat untuk Unit Rekam Medis


Mengoptimalkan Pelayanan rekam medis khususnya dalam hal
penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan menjadi lebih baik,
sehingga dapat memudahkan petugas dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab

3. Manfaat untuk Puskesmas


a. Memberikan solusi terhadap isu yang berkembang dan menanamkan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK di UPT Puskesmas Dolok
Masihul sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat sesuai tupoksi UPT. Puskesmas Dolok Masihul
b. Pelayanan kesehatan yang diberkan Puskesmas kepada pasien
khususnya dalam hal pelayanan rekam medis menjadi lebih baik
c. Penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan UPT. Puskesmas Dolok
Masihul Kab. Serdang Bedagai tertera dengan optimal dan sesuai dengan
SOP

Anda mungkin juga menyukai