89 11 21 Notulen Sidang Komir (EDIT)
89 11 21 Notulen Sidang Komir (EDIT)
Moderator : 1. Ir. Masrai Zulzai Subkhi N, ST, MT (Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Prov Kalsel)
2. Yulianti Erlynah, ST.MT (Kepala Seksi Irigasi dan Air Baku Dinas PUPR Prov Kalsel)
3. Herry Ade Permana, ST (Kepala Seksi Drainase, Sungai dan Pantai Dinas PUPR Prov Kalsel)
5. H. Fahri Riza, S.Hut, MM (Kepala Bidang Infrastruktur dan Wilayah Bappeda Prov Kalsel)
Narasumber : 1. Ir. H. Nurul Fajar Desira, CES (Kepala Bappeda Prov Kalsel)
5. Ir. Yosef Edy Soesanto (Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan)
6. Ir. Rahardjo Ari Karjanto, M. Si. (Direktorat Jendral SDA Kementerian PUPR)
7. Georoeh Tjiptanto, MTI (Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Koordinator BMKG Prov Kalsel)
Dinas / Lembaga /
No Perusahaan / Med Nama Narasumber Masukan/ tanggapan
ia
1. Kepala Bappeda Ir. H. Nurul Fajar Kondisi Daerah Irigasi Permukaan (DI) Kewenangan
Prov Kalsel Desira, Provinsi Kalimantan Selatan
a. Percepatan pembangunan irigasi baru di Provinsi
Kalimantan Selatan seperti D.I. Kinarum kewenangan
Provinsi (1.004 Ha), Kewenangan Pusat yaitu: D.I.
Amandit (5.472 Ha), D.I. Pitap (4.000 Ha), D.I. Batang
Alai (5.472 Ha).
b. Penurunan fungsi karena Operasi dan Pemeliharaan
yang belum optimal karena tidak sesuai dengan AKNOP
(Angka Nyata Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan).
c. Rehabilitasi tidak dapat tuntas ke seluruh jaringan dan
bangunan karena keterbatasan dana.
d. Tidak tersedianya Sumber Daya Manusia/ Petugas OP
(Pengamat, Juru Pengairan dan Petugas Pintu Air) yang
handal dan berkelanjutan.
e. Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan
perumahan/ industri.
f. Sinergisitas program rehabilitasi kawasan hulu bendung
irigasi dan waduk untuk menjaga ketersedian
tampungan air.
Kondisi Daerah Irigasi Rawa (DIR) Kewenangan
Provinsi Kalimantan Selatan
- Penurunan fungsi karena Operasi dan Pemeliharaan yang
belum optimal karena tidak sesuai dengan AKNOP
(Angka Nyata Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan).
- Rehabilitasi tidak dapat tuntas ke seluruh jaringan dan
bangunan karena keterbatasan dana.
- Tidak tersedianya Sumber Daya Manusia/ Petugas OP
(Pengamat, Juru Pengairan dan Petugas Pintu Air) yang
handal dan berkelanjutan.
- Alih komoditas dari pertanian menjadi perkebunan dan
pertambangan.
2. Balai Wilayah Ir. Muhammad Rencana Pembangunan D.I. Barabai Kabupaten Hulu
Sungai Kalimantan Harliansyah,S.T.,M.T. Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan DAS
III barabai cukup besar sehingga akan direncanakan dan
diseiapkan lokasi.
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah berdasarkan
Sensus Penduduk tahun 2020 sebanyak 258.721 jiwa
yang terdiri atas 130.068 jiwa penduduk laki-laki dan
128.653 jiwa penduduk perempuan. Dengan rasio jenis
kelamin penduduk laki-laki terhadap penduduk
perempuan sebesar 101,10. Kepadatan penduduk di
Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2020 mencapai
146 jiwa/km2.
3. Kasubdit Wilayah I Nova Swara, ST., PELAKSANAAN DAN PERKUATAN TUSI KOMISI
- Direktorat Bina MPSDA IRIGASI DALAM MODERNIASI IRIGASI
OP - Permasalahan umum dari Iigasi:
1. Keadnalan penyediaan air irigasi
2. Sarana dan prasarana irigasi
3. Sistem pengelolaan irigasi
4. Institusi pengelola irigasi
5. Sumber daya manusia (SDM)
- Dukungan Anggaran
- Sekretariat menyiapkan rencana tahunan kebutuhan
biaya operasional komisi irigasi dan sekretariatnya
untuk dibahas lebih lanjut sesuai mekanisme yang
berlaku di daerah masing-masing.
- Pertanggungjawaban penggunaan dana operasional
komisi irigasi dan sekretariatnya dilakukan melalui
satuan kerja di tempat komisi irigasi berada.
- Anggaran operasional Komisi irigasi berasal dari
APBD Provinsi/Kab/Kota dan dimuat dalam
Peraturan Daerah tentang Irigasi, RPJMD dan RP2I.
Dinas PU/PSDA mengalokasikan anggaran
OPERASIONAL KOMIR dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Bersumber APBD melalui Kodefikasi sesuai
Permendagri 90/2019.
HAL YANG PERLU DIPERHITUNGKAN DALAM
MENYUSUN ANGGARAN OPERASIONAL
SEKRETARIAT KOMISI IRIGASI
1. BELANJA BAHAN (ATK, peralatan) = BELANJA
PERJALANAN DINAS (biaya perjalanan petugas
maupun anggota komisi irigasi dalam melaksanakan
tugas koordinasi maupun kunjungan lapangan untuk
pencarian data)
2. BELANJA JASA KONSULTAN (untuk tenaga ahli atau
staf sekretariat) = BELANJA PAKET MEETING
DALAM/LUAR KOTA* (biaya sewa ruangan
pertemuan, penginapan anggota dan sekretariat
Komir, uang perjalanan dinas harian)
3. BELANJA JASA PROFESI (untuk honor narasumber
dan peserta sidang) = BIAYA RAPAT DALAM KOTA*
(Jika tersedia).
Dalam perhitungan anggaran ini perlu dipertimbangkan
jarak tempuh anggota komisi irigasi. Estimasi kebutuhan
anggaran sekretariat setiap tahunnya untuk
melaksanakan tugas dan fungsi Komisi Irigasi dan
sekretariatnya
4. Bappeda Kab TANTRI Apakah pelayanan irigasi ini hanya untuk sektor
Banjar pertanian?
5. Wakil dari Kota Subianto 1. Pembangunan riam kanan terutama saat ini 2021
Banjarbaru sedang membuat/ merevisi rencana tata ruang.
Tidak begitu jelas wilayah mana ya
2. Apakah bisa nanti kawasan ini nantinya di deliniasi?
3. Kota bjb menjudukung rencana pembuatan saluran
yg akan dikerjakan diwilyaha karhutla. Kami tahun ini
melakukan upaya pembakaran td walaupun sdh
melewati hujan. Ada 5 handil yg sdh direalisasi.
Dengan adanya rencana untuk membuat
saluran/pintu trs kami sangat terbantu. Berkenaan
dgn komir, bjb sejak 2018 sudah membuat sk komis
namun 2021 tidak ada sk lagi. Bulan ini kami
membuat SK lagi tentang komir karena secara
kelembagaan/fungsinya secara perlahan mencoba
membentuk tim ini dan berkomunikasi dgn petani
bersama pu dan bapedda. Dan tahun ini akan rapat
untuk menampung aspirasi petani wil bjb, sehingga
kami meminta arahan.
8. Balai Wilayah Ir. Muhammad - Terkait dgn alih fungsi LP2B seharusnya memang menjadi
Sungai Kalimantan Harliansyah,S.T.,M.T. bagian yg masuk ke RT/RW.
III - Yg terjadi setelah selai pembangunan malah ditutup
dibilang krna tdk bisa mengairi lahan yg lain.
- Komir perlu dikuatkan lagi untuk mengedukasi
masyarakat.
- Perikanan bagus sehingga bisa berdiskusi dengan P3A
dan petani ikan.
- Komir harus kuat untuk mendukung untuk ketahanan
pangan nasional.
10. ISAI REGIONAL 5 IWAN - Pengelolaan irigasi partifipatif, wilayah yang kita kelola
biasanya jauh di desa sehingga peran P3A sangat
penting. Saat melihat tenaga op dan biayanya kurang.
P3A yang hanya mengelola irigasi tersier dan bisa
diperankan menjadi prakarya sehingga perlu insentif.
- Pembagian air di Kalsel diperuntukan di sektor
pertanian, perikanan dll. Untuk perkebunan di kalsel
ada sedikit permasalahan, di irigasi bukan hanya
menjaga debit air tapi juga kualitas. Maka kita juga
harus menjaga kualitas tersebut.
14. P3A Tata buana 1 Ahmad gazali - Tanggal 25-28 Oktober 2021 kami melakukan
DI Riam Kanan penelusuran ke karang intan dan ditemukan keretakan
dinding, lantai dasar bocor dan sudah diperbaiki oleh
tim lapangan. Yang menjadi permasalahan adalah
pipa yang terjuntai disaluran primer dan menghambay
arus air. Apabila pemerintah membuat rencana
saluran pelindung, kami meminta jangan ada lagi
pipa-pipa yang menjuntai dan mengganggu arus air.
15. BAPPENAS Ir. Juari, ME - Terkait dengan pengambilan pipa solusi secara teknis ada
tetapi investasinya agak mahal sehingga ini mungkin yang
menjadi pertimbangan dengan aspek lainnya. Terkait
dengan rawa memang ada kendala teknis tertentu karena
memang aspeknya luas jadi beberapa hal ini perlu
mendapatkan perhatian. Pengaturan manajemen airnya
agak rumit dan kadang perlu pompa.
- Pipa diberbagai tempat muncul karena memang
bagaimana kawan-kawan di komir untuk merumuskan dan
mengelola hal tersebut.
16. BMKG Goeroeh Tjiptanto, 1. ENSO (Fenomena Global di Pasifik) dalam kondisi
MTI prasyarat La Nina Lemah. BMKG memprakirakan
fenomena ENSO La Niña Lemah – Netral akan
berlangsung hingga MaretApril-Mei 2022. Sebagian
besar pusat layanan iklim lainnya di dunia
memprakirakan kondisi ENSO La Niña Lemah – Netral
dan akan berlangsung hingga awal tahun 2022,
sehingga ada potensi kejadian peningkatan hujan saat
La Nina meski secara statistik 20-40% saja di kalsel,
2. Saat ini terjadi peningkatan frekuensi hujan, selalu ada
hujan dlm 5 hari dari analisis awal Oktober s.d. akhir
Oktober 2021;
3. Prakiraan Curah hujan bulanan diprakirakan terjadi
peningkatan, diprakirakan pada November Menengah
(200-300mm), Desember 2021 pada level Tinggi (300-
400mm) dan Januari 2022 juga pada pada level Tinggi
(300-400mm), dengan Sifat hujan didominasi kriteria
Normal dan Atas Normal, Peluang Curah Hujan dalam
kondisi Musim Hujan cukup stabil hingga Maret 2022.
4. Saat ini hampir seluruh wilayah di Kalsel sudah
memasuki Musim Hujan sejak awal Oktober 2021
dengan sifat Normal hingga Atas Normal, secara umum
maju dua dasarian dari klimatologisnya. Puncak musim
hujan di Kalimantan Selatan diprakirakan berkisar
Desember 2021 dan Januari 2022, seiring dengan
aktifnya monsun Asia yang mendukung pembentukan
awan di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan.
17. Dinas Pekerjaan Ir. Masrai Zulzai - Karena arah angin telah berubah kearah timur maka
Umum dan Subkhi N, ST, MT sekarang merupakan musim hujan. Tabel curah hujan
Penataan Ruang yang ditampilkan oleh BMKG tadi dapat menjadi acuan
Provinsi untuk rekan agar bisa dikondinasikan.
Kalimantan
Selatan
18. Dinas Pertanian Ir. Yosef Edy - Untuk mempersiapkan ketahanan pangan nasional dalam
dan Tanaman Soesanto rangka merespon laporan Food and Agriculture
Pangan Organization (FAO). Dalam keterangannya, FAO telah
Hortikultura memberikan peringatan dini kepada seluruh pemimpin
Provinsi negara mengenai kemungkinan buruk dampak pandemi
Kalimantan Covid-19 terhadap ketahanan pangan. Sehingga
Selatan dilaksanakan food estate yang merupakan rencana
pengembangan terintegrasi antara pertanian, perkebunan,
dan peternakan di suatu kawasan. Konsep
pengembangan kawasan food estate ini berbasis
korporasi petani dengan kegiatan intensifikasi lahan.
- Food estate dasarnya harus ada korporasi petani.
Dukungan inrensifikasi lahan, kegiatan bantuan mesin
pertanian, potensi dan peluang.
- Kalimantan mempunyai potensi dan peluang untuk
pengembangan tanaman pangan yaitu: 1. Sumber daya
lahan dengan luas baku sawah 291.145 Ha (data ATR
BPN) dan indeks pertanaman padi rata-rata masih
dibawah 2.
1. Sumber daya manusia dengan jumlah keluarga tani se-
Kalsel adalah 345.592 KK, Poktan 15.171 KLPK,
Gapoktan 11.531 dan petani milenial sebanyak 10.913
petani.
2. Kelembagaan tani (penyuluh, penangkar benih padi,
UPJA, kelembagaan ekonomi pertani dan pos
penyuluhan desa)
- Usulan food estate di Kalimantan Selatan yaitu :
1. Kabupaten Barito Kuala
- Lokasi Kegiatan di Kecamatan Mandastana, Rantau
Badauh, Cerbon, Belawang, Anjir Muara dan Anjir
Pasar luasan 25.000 Ha
- Indeks Pertanaman Padi 200
- Komoditas pendukung Jeruk
- Kerja sama dengan Resi Gudang
2. Kabupaten Tanah Laut
- Lokasi di Kecamatan Batu Ampar, Pleihari,
Panyipatan, Jorong, dan Tambang Ulang. dengan
luasan 25.000 Ha (Tadah Hujan dan Lahan Kering).
- Indeks Pertanaman rata rata 200 (Jagung 1.755 Ha
dan Padi 750 Ha)
- Komoditas utama jagung didukung padi
- Kerjasama dengan Jaffa Comfeed dan Samsung
- Masih menunggu tim pusat apakah kalsel dpt
menerapkan food estate di batola dan tanah laut.
19. Dinas Ketahanan Pranoto - Dulu Hulu Sungai Tengah mengajukan rencana food
Pangan HST estate di Kecamatan Pandawan, Haruyan dan
(KOMIR HST) Labuan Amas Selatan namun dari paparan tersebut
wilayah kami tidak masuk semua. Kenapa Hulu
Sungai Tengah tidak masuk atau kenapa Hulu Sungai
Tengah ditidak disetujui untuk melaksanakan food
estate?
20. BAPPEDA KOTA RISMA - Kreteria dan ketentuan untuk food estate ini seperti
BARU apa?
- Apakah harus suatu hamparan ataukah boleh spot-
spot tertentu untuk daerah pertaniannya saja?
21. Dinas TPH kab Siti khadijah - Kabupaten Banjar saat ini luasan untuk lahan
banjar pertanian setiap tahunnya semakin berkurang. Kami
Kasi pengolahan sangat berharap kegiatan fod estate ini bisa juga
prasarana dan dilaksanakan di Kabupaten Banjar.
sarana
22. Dinas Pertanian Ir. Yosef Edy Menjawab pertanyaan Pranoto Dinas Ketahanan
dan Tanaman Soesanto Pangan HST (KOMIR HST)
Pangan - Hulu Sungai Tengah ditolak untuk mengajukan food
Hortikultura estate karena dahulu kami dan pusat melakukan
Provinsi verifikasi di wilayah Barito Kuala, Tanah Laut dan Hulu
Kalimantan Sungai Tengah dengan didampingi oleh masing-masih
Selatan dinas terkait. Dari hasil tersebut, Hulu Sungai Tengah
gagal karena waktu itu yg diusulkan hanya 1 luasan
kecamatan pandawan dengan komoditas utama nya
padi, holtikultura dan jeruk dengan luasan 2.000 Ha.
Kemudian tim pusat datang dan menanyakan kepada
Kabupaten apakah bersedia untuk melakukan sharing
dana dan saat itu pihak Hulu Sungai Tengah belum bisa
mengatakan berapa nominalnya. Food estate ini
merupakan kegiatan banyak pihak mulai dari pusat,
provinsi, kabupaten dan petani. Selain itu,
pengembangan di Hulu Sungai Tengah sudah mentok,
jadi untuk potensi Hulu Sungai Tengah kurang pas untuk
produksi namun untuk peningkatan kesejahteran petani
terbilang bagus. Produktifitas di Hulu Sungai Tengah
rata-rata sudah cukup tinggi dan kepemilikan lahannya
dalam bentuk kecil. Keinginan dari kita sebenarnya
membentuk 3 kawasan, di wilayah barat menyatu
dengan Kalimantan Tengah, wilayah Selatan
pengembangan Tanah Laut, Tanah Bumbu dan
Kotabaru kemudian wilayah utara daerah Hulu Sungai
Utara karena perpindahan ibukota ke Kalimantan Timur.
Namun, pusat menyarankan untuk mengantisipasi
adanya pandemi dan perubahann iklim. Jadi, Hulu
Sungai Tengah sangat kecil kemungkinanya untuk
dijadikan food estate.
23. Direktorat Jendral Ir. Rahardjo Ari 1. Peran P3A menjadi penting karena salah satu
SDA Kementerian Karjanto, M.Si keberhasilan operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi
PUPR sangat ditentukan oleh P3A ini dibuktikan bahwa blanko
O-1 dan P-1 harus diisi dan di tandatangani P3A
2. Agar terwujud satu sistem pengelolaan irigasi yang
handal maka program pengembangan tata guna air ini
harus diterapkan dan dilaksanakan oleh unit PTGA
3. Unit PTGA diharapkan mampu membangun komunikasi,
koordinasi dan kerjasama antar instansi dalam
pengelolaan irigasi harus kuat dan diwujudkan melalui
program pengembangan tata guna air
4. Unit PTGA diharapkan mampu membangun komunikasi,
Koordinasi dan kerjasama yang kuat antar instansi
dalam pengelolaan irigasi dan diwujudkan melalui
program pengembangan tata guna air
5. Program PTGA akan dapat memotivasi aktivitas Komisi
Irigasi Provinsi, Komisi Irigasi Kabupaten/Kota, dan lain-
lain. Di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan
dapat dibentuk tim koordinasi pelaksanaan PTGA dalam
rangka sinkronisasi program
Kesimpulan:
1. Jaringan Daerah Irigasi Riam Kanan rencananya masih akan dilanjutkan pengembangannya (tahap 2) seluas 9.152 Ha. Saat ini Jaringan Irigasi
Riam Kanan bisa melayani areal seluas 8.430 Ha. Sehingga nantinya areal yang bisa dilayani setelah pengembangan tahap 2 selesai adalah
seluas 17.582 Ha.
Pengembangan Jaringan Irigasi Riam Kanan rencananya juga akan mengakomodir dukungan penanganan kebakaran hutan dan lahan di sekitar
Bandara Syamsudinnor.
Dalam rangka mendukung pengembangan Jaringan Irigasi Riam Kanan Tahap 2, maka penggunaan air irigasi yang diambil dari intake Pematang
untuk PDAM Bandarmasih kedepannya akan ditiadakan (ditutup), karena kebutuhan air PDAM akan dipenuhi dari jaringan pipa SPAM
Banjarbakula.
2. Rencana Pembangunan DI. Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebenarnya merupakan tindak lanjut dari dokumen laporan utama Negara
River Basin Overall Irrigation Development Plan Study yang telah ada sejak Tahun 1989.
3. Beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam penyusunan anggaran operasional secretariat Komisi Irigasi adalah :
Belanja Bahan (ATK, peralatan)
Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Rapat
Belanja Jasa Konsultan (tenaga ahli atau staf sekretariat)
Belanja Jasa Profesi (honor narasumber dan peserta sidang)
4. Menurut perkiraan BMKG awal musim penghujan pada Tahun 2021 diperkirakan akan terjadi pada akhir September (untuk wilayah Tabalong)
sampai dengan akhir Oktober (untuk wilayah Kotabaru). Puncak musim penghujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Desember 2021 sampai
dengan bulan Januari 2021.
5. Kalimantan Selatan mengusulkan 3 Kabupaten untuk lokasi food estate yaitu Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan
Kabupaten Tanah Laut.
Sampai saat ini yang masih lanjut diusulkan adalah lokasi food estate di :
Kabupaten Barito Kuala (Kecamatan Mandastana, Rantau Badauh, Cerbon, Belawang, Anjir Muara, dan Anjir Pasar dengan total luasan 25.000
Ha) dan
Kabupaten Tanah Laut (Kecamatan Batu Ampar, Pelaihari, Panyipatan, Jorong, dan Tambang Ulang, dengan luasan 25.000 Ha)
Sedangkan Lokasi usulan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tidak lolos verifikasi.