Anda di halaman 1dari 20

NOTULEN

SIDANG KOMISI IRIGASI


PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2021
KOMISI IRIGASI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
UNTUK KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Senin – Selasa, 8 - 9 November 2021

Lokasi : Novotel Hotel Banjarmasin Airport, Kota Banjarbaru

Hari/Tanggal : 8 - 9 November 2021

Moderator : 1. Ir. Masrai Zulzai Subkhi N, ST, MT (Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Prov Kalsel)

2. Yulianti Erlynah, ST.MT (Kepala Seksi Irigasi dan Air Baku Dinas PUPR Prov Kalsel)

3. Herry Ade Permana, ST (Kepala Seksi Drainase, Sungai dan Pantai Dinas PUPR Prov Kalsel)

4. Dewi Noviaty Azizah, ST, MT (Dinas Provinsi Kalimantan Selatan)

5. H. Fahri Riza, S.Hut, MM (Kepala Bidang Infrastruktur dan Wilayah Bappeda Prov Kalsel)

6. Dedi Hidayat, ST., MT (Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan)

Narasumber : 1. Ir. H. Nurul Fajar Desira, CES (Kepala Bappeda Prov Kalsel)

2. Nova Swara, ST., MPSDA (Kasubdit Wilayah I - Direktorat Bina OP)

3. Ir. Muhammad Harliansyah,S.T.,M.T. (Balai Wilayah Sungai Kalimantan III)


4. Ir. Juari, ME (Bappenas)

5. Ir. Yosef Edy Soesanto (Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan)

6. Ir. Rahardjo Ari Karjanto, M. Si. (Direktorat Jendral SDA Kementerian PUPR)

7. Georoeh Tjiptanto, MTI (Stasiun Klimatologi Banjarbaru, Koordinator BMKG Prov Kalsel)

Dinas / Lembaga /
No Perusahaan / Med Nama Narasumber Masukan/ tanggapan
ia

1. Kepala Bappeda Ir. H. Nurul Fajar Kondisi Daerah Irigasi Permukaan (DI) Kewenangan
Prov Kalsel Desira, Provinsi Kalimantan Selatan
a. Percepatan pembangunan irigasi baru di Provinsi
Kalimantan Selatan seperti D.I. Kinarum kewenangan
Provinsi (1.004 Ha), Kewenangan Pusat yaitu: D.I.
Amandit (5.472 Ha), D.I. Pitap (4.000 Ha), D.I. Batang
Alai (5.472 Ha).
b. Penurunan fungsi karena Operasi dan Pemeliharaan
yang belum optimal karena tidak sesuai dengan AKNOP
(Angka Nyata Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan).
c. Rehabilitasi tidak dapat tuntas ke seluruh jaringan dan
bangunan karena keterbatasan dana.
d. Tidak tersedianya Sumber Daya Manusia/ Petugas OP
(Pengamat, Juru Pengairan dan Petugas Pintu Air) yang
handal dan berkelanjutan.
e. Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan
perumahan/ industri.
f. Sinergisitas program rehabilitasi kawasan hulu bendung
irigasi dan waduk untuk menjaga ketersedian
tampungan air.
Kondisi Daerah Irigasi Rawa (DIR) Kewenangan
Provinsi Kalimantan Selatan
- Penurunan fungsi karena Operasi dan Pemeliharaan yang
belum optimal karena tidak sesuai dengan AKNOP
(Angka Nyata Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan).
- Rehabilitasi tidak dapat tuntas ke seluruh jaringan dan
bangunan karena keterbatasan dana.
- Tidak tersedianya Sumber Daya Manusia/ Petugas OP
(Pengamat, Juru Pengairan dan Petugas Pintu Air) yang
handal dan berkelanjutan.
- Alih komoditas dari pertanian menjadi perkebunan dan
pertambangan.

LAPORAN DAN REKOMENDASI KOMISI IRIGASI


Segala kondisi dan permasalahan yang terjadi
dalam pengelolaan irigasi di provinsi kalimantan selatan
baik kewenangan yang lintas kabupaten maupun irigasi
kewenangan provinsi sendiri, akan ditindaklanjuti untuk
menuju menajemen pengelolan yang lebih baik dan
dilaporan ke gubernur dan diteruskan ke menteri.

2. Balai Wilayah Ir. Muhammad Rencana Pembangunan D.I. Barabai Kabupaten Hulu
Sungai Kalimantan Harliansyah,S.T.,M.T. Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan DAS
III barabai cukup besar sehingga akan direncanakan dan
diseiapkan lokasi.
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Penduduk Kabupaten Hulu Sungai Tengah berdasarkan
Sensus Penduduk tahun 2020 sebanyak 258.721 jiwa
yang terdiri atas 130.068 jiwa penduduk laki-laki dan
128.653 jiwa penduduk perempuan. Dengan rasio jenis
kelamin penduduk laki-laki terhadap penduduk
perempuan sebesar 101,10. Kepadatan penduduk di
Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2020 mencapai
146 jiwa/km2.

Angka produksi padi sawah tahun 2020 adalah


202.018,04 Ton dengan luas panen sebesar 36.709
hektare dan produktivitas sebesar 5,50 ton/ha.

Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan di


Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Irigasi 9.835 Ha, Non
Irigasi 10.213 Ha) 2020

- Pembangunan DI Batang Alai


Sudah dibuatkan landscape sesuai dgn keinginnan
menteri.
Sehubungan dengan progress pelaksanaan konstruksi D.I
tersebut sampai dengan akhir tahun 2014 belum
seluruhnya selesai, maka Ditjen SDA c.q BWS
Kalimantan II telah mempercepat penyelesaian sisa
konstruksinya melalui kontrak tahun Jamak (MYC) yang
dimulai dari TA.2015 – TA.2018, meliputi pembangunan
siphon, jembatan, saluran sekunder dan bangunan
pelengkap

Areal irigasi Daerah Irigasi (D.I) Batang Alai seluas 5000


Ha ini adalah sawah tadah hujan dengan intensitas
tanaman 1 x tanam dalam 1 tahun dengan produksi padi
5000 Ha x 4 ton/Ha/tahun = 20,000 ton/tahun.
Dengan pertimbangan bahwa sawah tadah hujan tersebut
merupakan lahan yang “quick yielding” dan agar
intensitas tanam dapat meningkat, maka dilakukan
perubahan sistem pemberian air yaitu dari sistem sawah
tadah hujan menjadi sistem sawah irigasi teknis, sehingga
intensitas tanamnya bisa 2 x tanam dalam setahun dan
dapat meningkatkan produksi padi menjadi naik 200%
dari semula, sehingga dapat menghasilkan produksi padi
20.000 x 2 = 40.000 ton/tahun.

3. Kasubdit Wilayah I Nova Swara, ST., PELAKSANAAN DAN PERKUATAN TUSI KOMISI
- Direktorat Bina MPSDA IRIGASI DALAM MODERNIASI IRIGASI
OP - Permasalahan umum dari Iigasi:
1. Keadnalan penyediaan air irigasi
2. Sarana dan prasarana irigasi
3. Sistem pengelolaan irigasi
4. Institusi pengelola irigasi
5. Sumber daya manusia (SDM)

- Strategi yg OP untuk menuju modernisasi irigasi:


Pemograman-perencanaan-ISA-pelaksanaan-monev
Peran antra lembaga:
Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah
Dalam Pengelolaan SDA sesuai UU 17/2019
Pemerintah pusat Pasal 10 dan Pasal 11, Pemerintah
provinsi Pasal 13 dan Pasal 14, Pemerintah
Kabupaten/Kota Pasal 15 dan Pasal 16.
Berdasarkan kondisi lapangan saat ini perlu terkait
pembinaan dan pendanaan Komir untuk memperkuat
kapasitas dan operasional Komir (sesuai pembahasan
dengan SDA, Bangda dan Pertanian)

- Dukungan Anggaran
- Sekretariat menyiapkan rencana tahunan kebutuhan
biaya operasional komisi irigasi dan sekretariatnya
untuk dibahas lebih lanjut sesuai mekanisme yang
berlaku di daerah masing-masing.
- Pertanggungjawaban penggunaan dana operasional
komisi irigasi dan sekretariatnya dilakukan melalui
satuan kerja di tempat komisi irigasi berada.
- Anggaran operasional Komisi irigasi berasal dari
APBD Provinsi/Kab/Kota dan dimuat dalam
Peraturan Daerah tentang Irigasi, RPJMD dan RP2I.
Dinas PU/PSDA mengalokasikan anggaran
OPERASIONAL KOMIR dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Bersumber APBD melalui Kodefikasi sesuai
Permendagri 90/2019.
HAL YANG PERLU DIPERHITUNGKAN DALAM
MENYUSUN ANGGARAN OPERASIONAL
SEKRETARIAT KOMISI IRIGASI
1. BELANJA BAHAN (ATK, peralatan) = BELANJA
PERJALANAN DINAS (biaya perjalanan petugas
maupun anggota komisi irigasi dalam melaksanakan
tugas koordinasi maupun kunjungan lapangan untuk
pencarian data)
2. BELANJA JASA KONSULTAN (untuk tenaga ahli atau
staf sekretariat) = BELANJA PAKET MEETING
DALAM/LUAR KOTA* (biaya sewa ruangan
pertemuan, penginapan anggota dan sekretariat
Komir, uang perjalanan dinas harian)
3. BELANJA JASA PROFESI (untuk honor narasumber
dan peserta sidang) = BIAYA RAPAT DALAM KOTA*
(Jika tersedia).
Dalam perhitungan anggaran ini perlu dipertimbangkan
jarak tempuh anggota komisi irigasi. Estimasi kebutuhan
anggaran sekretariat setiap tahunnya untuk
melaksanakan tugas dan fungsi Komisi Irigasi dan
sekretariatnya

- STRATEGI PERKUATAN KOMIR DALAM


MODERNISASI IRIGASI
1. Ada kejelasan terkait Dasar Hukum, Tugas dan
Fungsi Sekretariat Komir, dan Struktur Organisasi
Sekretariat
2. Ada fasilitas dan Bimtek untuk Sekretariat Komir
(Ruang Kerja, Ruang Sidang, dan lain-lain)
3. Tersedia Tenaga/SDM untuk Sekretariat dan Komir
yang mempunyai Kompetensi dan tersedia Bimtek
4. Tersedia Program Kerja Komir Tahunan, 5 Tahunan
5. Ketersediaan data kebutuhan air dan data
ketersediaan air serta protret eksisting di MT1, MT2,
MT3
6. Tersedia data lahan sangat kritis, kritis, potensial kritis
di wilayah kerja Komir
7. Tersedia pembiayaan OP berdasarkan AKNOP dan
tersedia laporan IPAIR, Iuran P3A
8. Menyiapkan sistem informasi berbasis IT, human
capital, knowledge management untuk pengembilan
keputusan KOMIR

- KOMIR DALAM MODERNISASI IRIGASI


1. Sekretariat
- SOTK sekretariat setelah terbentuk langsung
operasional
- Kejelasan fasilitasi operasional sekretariat dengan
dukungan pendanaan, sarpras dan sdm
- Program kerja sekretariat
- Sdm sekretariat
- Bimtek sekretariat
2. Dukungan Sekretariat (Pra-sidang)Uraikan apa saja
yang diperlukan untuk sidang.
- RP2I
- EPAKSI
- Draft RTTD sesuai form yang infromatif
- Draft RTTG sesuai form yang informatif
- PAI
- PSTEK
- Data-data pelanggaran dalam irigasi
3. Pasca Sidang
- Hasil rapat sidang dipublikasikan melalui media online
Komir dan di share di media online pemerintah
pusat/[provinsi/kota/kabupaten
- Hasil sidang yang menjadi penetapan/keputusan
segera diimplementasikan sesuai dengan waktu
perencanaan yang telah disusun.
Mengisi program kerja komisi irigasi dengan rencana kerja
tahunan sesuai form yang ada.

SESI TANYA JAWAB

4. Bappeda Kab TANTRI Apakah pelayanan irigasi ini hanya untuk sektor
Banjar pertanian?

Perikanan menjadi salah satu prioritas dalam


pembangunan dan pengembangan kabupaten Banjar.
Perkebangan di kab banjar, pertanian semakin tahun
semakin menurun. Besar harapakan saya saat diskusi
dgn pupr prov berjanji perikanan bisa disupport oleh di
irigasi riam kanan.
Apa yg menjadi produk kita setelah terjadinya sidang
komir ini?

5. Wakil dari Kota Subianto 1. Pembangunan riam kanan terutama saat ini 2021
Banjarbaru sedang membuat/ merevisi rencana tata ruang.
Tidak begitu jelas wilayah mana ya
2. Apakah bisa nanti kawasan ini nantinya di deliniasi?
3. Kota bjb menjudukung rencana pembuatan saluran
yg akan dikerjakan diwilyaha karhutla. Kami tahun ini
melakukan upaya pembakaran td walaupun sdh
melewati hujan. Ada 5 handil yg sdh direalisasi.
Dengan adanya rencana untuk membuat
saluran/pintu trs kami sangat terbantu. Berkenaan
dgn komir, bjb sejak 2018 sudah membuat sk komis
namun 2021 tidak ada sk lagi. Bulan ini kami
membuat SK lagi tentang komir karena secara
kelembagaan/fungsinya secara perlahan mencoba
membentuk tim ini dan berkomunikasi dgn petani
bersama pu dan bapedda. Dan tahun ini akan rapat
untuk menampung aspirasi petani wil bjb, sehingga
kami meminta arahan.

6. Dinas Ketahanan Pranoto 1. Wacana kegiatan pengelolaan irigasi di wil hst, di


Pangan HST kota kami dahulu ada pengembangan rencana
(KOMIR HST) irigasi ada 3 sumbai, abatang alai dan ancul hanau.
Dan sudah 1 yg teralisasi yaitu batang alai. Dari
kondisi saat ini yg bisa dikerjakan adalah Matang
Hanau
Lokasi pantai hambawang?
Dilihta dari topografi nya tidak akan mungkin
melayani sekitar pantai batang alai ke hambawang
sangat jauh. Apakah hambawang akan terkonek
dengan Matang hanau?
2. Thn 2022 hst termasuk kedalam food estate, di kec
pandawa, haruyan, labuan amas selatan. Kegiatan
di batang alai ini apanbila sdh selesai produksi
padinya akan meningkat walaupun saat ini
terkendala degan pembebasan lahan.

7. Balai Wilayah Ir. Muhammad Menjawab pertanyaan Bappeda Kab Banjar


Sungai Kalimantan Harliansyah,S.T.,M.T. Perikanan menjadi problem karena pengambilan air tidak
III terkontrol. Irigasi seharusnya hanya dipergunakan untuk
pertanian. Pada tahun 2006 ada sebanyak 1760 titik
paralon di sepanjang irigasi Riam Kanan yang digunakan
untuk pertanian. Ada 9000 Ha yang tidak kebagian air
untuk tanaman padi. Kami pihak BWS Kal III
merencanakan kebutuhan air untuk perikanan, namun
masih dalam tahap perencanaan. Perikanan akan tetap
kami dukung dan untuk kebutuhan air nantinya akan kami
konversikan berapa idealnya perikanan membutuhkan air.
Saat ini ada … Ha tambak ikan yang akan tetap kami
pertahankan terkait dengan pendapatan masyarakat dan
kedepannya akan kami rencanakan lagi untuk
pengelolaannya. Saat ini kami sedang melakukan
rehabilitasi irigasi Riam Kanan di saluran pembuang dan
primernya sehingga dapat dilakukan penataan
pengambilan air untuk keperluan perikanan.

Menjawab pertanyaan Wakil dari Kota BJB


Dari data yang ada, lokasi lahan pertanian tidak termasuk
dalam lingkup Riam Kanan. Terkait dengan RT/RW akan
ada saluran primer yang nantinya melintas dibelakang
bandara sekitar 8km dan akan keluar disekitar KM. 17
Bundaran Liang Anggang sehingga dapat melayani
daerah Gambut. Akan ada 8km3 air yang bisa digunakan
untuk perikanan dan penanganan karhutla (saving).

Menjawab pertanyaan Komir HST


Sebagian acuan, kami memiliki buku panduan yang
didalamnya tidak termasuk waduk, namun ini menjadi
usulan untuk Hulu Sungai Tengah. Tahun ini Batang Alai
akan diselesaikan beberapa jaringan kurang lebih
sepanjang 5 km saluran pembawa sampai ke ilung,
Food estate akan terus kami dukung selama menjadi
kewenangan wilayah pusat.

ISAI REGIONAL 5 IWAN - Komir prioritasnya untuk bahan pangan, pertanian


IWAN dan irigasi tp didalam komir diberikan kesepatan
untuk pengguna air dari perikanan apabila kondiisnya
mencukupi namun ketika air tdk cukup maka perlu
prioritas. Perikanan sebaiknya dijadikan P3A khusus
perikan sehingga bisa terorganisir.
- Mengenai alih fungsi lahan saya melihat ada LP2d
perlu diperbaharui,
- perlu adanya pembahasan komir bukan sebatas
RTTD dan RTTG tetapi juga permasalahan lain yang
terjadi seperti banjir dan karhutla. Sehingga ada
bidang yg bisa mengantisipasi masalah ini di komir.
Bagaimana di kalsel apakah sudah ada hal tersebut?

8. Balai Wilayah Ir. Muhammad - Terkait dgn alih fungsi LP2B seharusnya memang menjadi
Sungai Kalimantan Harliansyah,S.T.,M.T. bagian yg masuk ke RT/RW.
III - Yg terjadi setelah selai pembangunan malah ditutup
dibilang krna tdk bisa mengairi lahan yg lain.
- Komir perlu dikuatkan lagi untuk mengedukasi
masyarakat.
- Perikanan bagus sehingga bisa berdiskusi dengan P3A
dan petani ikan.
- Komir harus kuat untuk mendukung untuk ketahanan
pangan nasional.

9. BAPPENAS Ir. Juari, ME PENGELOLAAN IRIGASI DENGAN SISTEM


MANAJEMEN YANG BERKELANJUTAN
- INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR
Ketahanan Air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
nasional – tanpa terwujudnya ketahanan air, pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan lebih sulit dicapai.

Sasaran dalam RPJMN 2020-2024 menjawab isu


pembangunan nasional di bidang SDA, sekaligus
menegaskan kedudukan Ketahanan Air sebagai focal
point dalam mewujudkan Ketahanan Pangan, Ketahanan
Energi, dan Ketahanan Bencana
1. Penyediaan Air Baku yang Aman dan Merata
2. Peningkatan Ketahanan Bencana
3. Penambahan dan Pemanfaatan Tampungan Air
4. Peningkatan Layanan Irigasi untuk Komoditas Pangan
Strategis

- Strategi Ketahanan Air Nasional yang Holistik,


Tematik, & Terintegrasi
KETAHANAN PEMENUHAN AIR BERSIH SEBAGAI
KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT
Mewujudukan amanat UU 17/2019 bahwa negara
menjamin pemenuhan hak rakyat atas air melalui akses
air bersih yang layak dan aman.

- Pengelolaan Irigasi Partisipatif


1. Lahan irigasi yang sangat luas
2. Sebaran lahan irigasi yang mayoritas berada di
daerah pedesaan
3. Kebutuhan petani akan air tidak bisa ditunda
4. Penerapan prinsip pemerintahan

- Kerangka Pemberdayaan P3A/GP3A


OUTPUT
- Kegiatan OP dapat dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan di seluruh daerah irigasi;
- Respon terhadap masalah atau kerusakan dapat
lebih cepat;
- Dapat membantu meningkatkan pendapatan petani
berpenghasilan rendah (buruh tani);
- Kualitas hasil pekerjaan fisik yang
melibatkan/partisipatif dengan P3A/GP3A lebih baik.
OUTCOME
- Dengan OP berkala, Kondisi jaringan irigasi
diharapkan lebih terjaga dan lebih baik;
- Layanan irigasi meningkat.
- Ownership petani terhadap irigasi meningkat;
DAMPAK
- Produktivitas pertanian meningkat
- Kemandirian masyarakat petani dalam pengelolaan
jaringan irigasi meningkat.
Hubungan yang saling menguntungkan antara pemerintah
dengan P3A dalam bentuk bantuan Bansos oleh
pemerintah kepada P3A akan memunculkan ownership
P3A terhadap jaringan irigasi, melalui:
1. Melaporkan kerusakan jaringan irigasi
2. Mengisi kebutuhan air irigasi
3. Mengisi profil P3A dan data terkait bidang pertanian
(luas lahan, jenis komoditi, jadwal tanam)

10. ISAI REGIONAL 5 IWAN - Pengelolaan irigasi partifipatif, wilayah yang kita kelola
biasanya jauh di desa sehingga peran P3A sangat
penting. Saat melihat tenaga op dan biayanya kurang.
P3A yang hanya mengelola irigasi tersier dan bisa
diperankan menjadi prakarya sehingga perlu insentif.
- Pembagian air di Kalsel diperuntukan di sektor
pertanian, perikanan dll. Untuk perkebunan di kalsel
ada sedikit permasalahan, di irigasi bukan hanya
menjaga debit air tapi juga kualitas. Maka kita juga
harus menjaga kualitas tersebut.

11. BAPPEDA KOTA RISMA - Bappeda Kotabaru sedang menyusun dokumen


BARU RPJMD dan RKPD kira-kira apasaja dokumen yang
dimasukkan?
- Apakah program PPSIP atau RP2I? karena kebetulan
di Kotabaru belum menyusun RP2I lalu
bagaimanakah kami bisa menyusun RPJMD? Dan
apakah program IPDMIP masih berlanjut? Di
Kotabaru belum masuk kedalam program IPDMIP.
12. KP BWS MAJERIANI - Bagaimana optimalisasi dan keberadaan komir
KALIMANTAN III kedepannya ketika Program IPDMIP berakhir?

13. Bappenas Ir. Juari, ME Menjawab pertanyaan ISAI REGIONAL 5


- Partisapasi P3A sementara ini tetap dijalankan
- Apabila ada problem kualitas air dan sebagainya maka
ditentukan didalam sidang komir.
Menjawab pertanyaan Risma Bappeda Kota Baru
- Masukkan program pengeloaan SDA pada saat
penyusunan RPJMD.
Menjawab pertanyaan Konsultan Pendukung IPDMIP
- Ipdmip dari loan akan berakhir pertengahan tahun depan
sehingga reimbursemen menjadi perhatian. Pasca
IPDMIP, ini akan kami dorong kawan-kawan OP ditahun
depan akan memfasilitasi isu-isu yg ada di komir.

14. P3A Tata buana 1 Ahmad gazali - Tanggal 25-28 Oktober 2021 kami melakukan
DI Riam Kanan penelusuran ke karang intan dan ditemukan keretakan
dinding, lantai dasar bocor dan sudah diperbaiki oleh
tim lapangan. Yang menjadi permasalahan adalah
pipa yang terjuntai disaluran primer dan menghambay
arus air. Apabila pemerintah membuat rencana
saluran pelindung, kami meminta jangan ada lagi
pipa-pipa yang menjuntai dan mengganggu arus air.

15. BAPPENAS Ir. Juari, ME - Terkait dengan pengambilan pipa solusi secara teknis ada
tetapi investasinya agak mahal sehingga ini mungkin yang
menjadi pertimbangan dengan aspek lainnya. Terkait
dengan rawa memang ada kendala teknis tertentu karena
memang aspeknya luas jadi beberapa hal ini perlu
mendapatkan perhatian. Pengaturan manajemen airnya
agak rumit dan kadang perlu pompa.
- Pipa diberbagai tempat muncul karena memang
bagaimana kawan-kawan di komir untuk merumuskan dan
mengelola hal tersebut.

16. BMKG Goeroeh Tjiptanto, 1. ENSO (Fenomena Global di Pasifik) dalam kondisi
MTI prasyarat La Nina Lemah. BMKG memprakirakan
fenomena ENSO La Niña Lemah – Netral akan
berlangsung hingga MaretApril-Mei 2022. Sebagian
besar pusat layanan iklim lainnya di dunia
memprakirakan kondisi ENSO La Niña Lemah – Netral
dan akan berlangsung hingga awal tahun 2022,
sehingga ada potensi kejadian peningkatan hujan saat
La Nina meski secara statistik 20-40% saja di kalsel,
2. Saat ini terjadi peningkatan frekuensi hujan, selalu ada
hujan dlm 5 hari dari analisis awal Oktober s.d. akhir
Oktober 2021;
3. Prakiraan Curah hujan bulanan diprakirakan terjadi
peningkatan, diprakirakan pada November Menengah
(200-300mm), Desember 2021 pada level Tinggi (300-
400mm) dan Januari 2022 juga pada pada level Tinggi
(300-400mm), dengan Sifat hujan didominasi kriteria
Normal dan Atas Normal, Peluang Curah Hujan dalam
kondisi Musim Hujan cukup stabil hingga Maret 2022.
4. Saat ini hampir seluruh wilayah di Kalsel sudah
memasuki Musim Hujan sejak awal Oktober 2021
dengan sifat Normal hingga Atas Normal, secara umum
maju dua dasarian dari klimatologisnya. Puncak musim
hujan di Kalimantan Selatan diprakirakan berkisar
Desember 2021 dan Januari 2022, seiring dengan
aktifnya monsun Asia yang mendukung pembentukan
awan di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan.

17. Dinas Pekerjaan Ir. Masrai Zulzai - Karena arah angin telah berubah kearah timur maka
Umum dan Subkhi N, ST, MT sekarang merupakan musim hujan. Tabel curah hujan
Penataan Ruang yang ditampilkan oleh BMKG tadi dapat menjadi acuan
Provinsi untuk rekan agar bisa dikondinasikan.
Kalimantan
Selatan

18. Dinas Pertanian Ir. Yosef Edy - Untuk mempersiapkan ketahanan pangan nasional dalam
dan Tanaman Soesanto rangka merespon laporan Food and Agriculture
Pangan Organization (FAO). Dalam keterangannya, FAO telah
Hortikultura memberikan peringatan dini kepada seluruh pemimpin
Provinsi negara mengenai kemungkinan buruk dampak pandemi
Kalimantan Covid-19 terhadap ketahanan pangan. Sehingga
Selatan dilaksanakan food estate yang merupakan rencana
pengembangan terintegrasi antara pertanian, perkebunan,
dan peternakan di suatu kawasan. Konsep
pengembangan kawasan food estate ini berbasis
korporasi petani dengan kegiatan intensifikasi lahan.
- Food estate dasarnya harus ada korporasi petani.
Dukungan inrensifikasi lahan, kegiatan bantuan mesin
pertanian, potensi dan peluang.
- Kalimantan mempunyai potensi dan peluang untuk
pengembangan tanaman pangan yaitu: 1. Sumber daya
lahan dengan luas baku sawah 291.145 Ha (data ATR
BPN) dan indeks pertanaman padi rata-rata masih
dibawah 2.
1. Sumber daya manusia dengan jumlah keluarga tani se-
Kalsel adalah 345.592 KK, Poktan 15.171 KLPK,
Gapoktan 11.531 dan petani milenial sebanyak 10.913
petani.
2. Kelembagaan tani (penyuluh, penangkar benih padi,
UPJA, kelembagaan ekonomi pertani dan pos
penyuluhan desa)
- Usulan food estate di Kalimantan Selatan yaitu :
1. Kabupaten Barito Kuala
- Lokasi Kegiatan di Kecamatan Mandastana, Rantau
Badauh, Cerbon, Belawang, Anjir Muara dan Anjir
Pasar luasan 25.000 Ha
- Indeks Pertanaman Padi 200
- Komoditas pendukung Jeruk
- Kerja sama dengan Resi Gudang
2. Kabupaten Tanah Laut
- Lokasi di Kecamatan Batu Ampar, Pleihari,
Panyipatan, Jorong, dan Tambang Ulang. dengan
luasan 25.000 Ha (Tadah Hujan dan Lahan Kering).
- Indeks Pertanaman rata rata 200 (Jagung 1.755 Ha
dan Padi 750 Ha)
- Komoditas utama jagung didukung padi
- Kerjasama dengan Jaffa Comfeed dan Samsung
- Masih menunggu tim pusat apakah kalsel dpt
menerapkan food estate di batola dan tanah laut.
19. Dinas Ketahanan Pranoto - Dulu Hulu Sungai Tengah mengajukan rencana food
Pangan HST estate di Kecamatan Pandawan, Haruyan dan
(KOMIR HST) Labuan Amas Selatan namun dari paparan tersebut
wilayah kami tidak masuk semua. Kenapa Hulu
Sungai Tengah tidak masuk atau kenapa Hulu Sungai
Tengah ditidak disetujui untuk melaksanakan food
estate?

20. BAPPEDA KOTA RISMA - Kreteria dan ketentuan untuk food estate ini seperti
BARU apa?
- Apakah harus suatu hamparan ataukah boleh spot-
spot tertentu untuk daerah pertaniannya saja?

21. Dinas TPH kab Siti khadijah - Kabupaten Banjar saat ini luasan untuk lahan
banjar pertanian setiap tahunnya semakin berkurang. Kami
Kasi pengolahan sangat berharap kegiatan fod estate ini bisa juga
prasarana dan dilaksanakan di Kabupaten Banjar.
sarana

22. Dinas Pertanian Ir. Yosef Edy Menjawab pertanyaan Pranoto Dinas Ketahanan
dan Tanaman Soesanto Pangan HST (KOMIR HST)
Pangan - Hulu Sungai Tengah ditolak untuk mengajukan food
Hortikultura estate karena dahulu kami dan pusat melakukan
Provinsi verifikasi di wilayah Barito Kuala, Tanah Laut dan Hulu
Kalimantan Sungai Tengah dengan didampingi oleh masing-masih
Selatan dinas terkait. Dari hasil tersebut, Hulu Sungai Tengah
gagal karena waktu itu yg diusulkan hanya 1 luasan
kecamatan pandawan dengan komoditas utama nya
padi, holtikultura dan jeruk dengan luasan 2.000 Ha.
Kemudian tim pusat datang dan menanyakan kepada
Kabupaten apakah bersedia untuk melakukan sharing
dana dan saat itu pihak Hulu Sungai Tengah belum bisa
mengatakan berapa nominalnya. Food estate ini
merupakan kegiatan banyak pihak mulai dari pusat,
provinsi, kabupaten dan petani. Selain itu,
pengembangan di Hulu Sungai Tengah sudah mentok,
jadi untuk potensi Hulu Sungai Tengah kurang pas untuk
produksi namun untuk peningkatan kesejahteran petani
terbilang bagus. Produktifitas di Hulu Sungai Tengah
rata-rata sudah cukup tinggi dan kepemilikan lahannya
dalam bentuk kecil. Keinginan dari kita sebenarnya
membentuk 3 kawasan, di wilayah barat menyatu
dengan Kalimantan Tengah, wilayah Selatan
pengembangan Tanah Laut, Tanah Bumbu dan
Kotabaru kemudian wilayah utara daerah Hulu Sungai
Utara karena perpindahan ibukota ke Kalimantan Timur.
Namun, pusat menyarankan untuk mengantisipasi
adanya pandemi dan perubahann iklim. Jadi, Hulu
Sungai Tengah sangat kecil kemungkinanya untuk
dijadikan food estate.

Menjawab pertanyaan Risma Bappeda Kota Baru


- Untuk kreteria atau ketentuan food estate minimal
25.000 Ha dalam satu kecamatan khusus, kalo 2
kecamatan harus 50.000 Ha. Food estate harus dalam
satu kawasan apabila hanya terpecah jalan/ sungai tidak
masalah. Singkatnya, kalau di foto udara hamparannya
masih menyambung. Food estate bisa terpisah jika ada
beberapa kecamatan yang terpisah namun masih dalam
satu hamparan luas.

Menjawab pertanyaan Siti Khadijah Dinas TPH kab


banjar Kasi pengolahan prasarana dan sarana
- Kabupaten belum ada dan belum bisa dilaksanakan food
estate. Kabupate Banjar memang banyak berkurang
lahan pertanian karena dipenuhi oleh perumahan. Kami
tidak tau bagaimana sistem nya di kabupaten banjar
sehinga sudah seharusnya masukan dari Dinas
Pertanian untuk RTRW bisa diterima dan
dipertimbangkan terlebih dalam hal seperti ini. Food
estate tidak bisa mengurangi dampak dari peraturan
bupati kabupaten Banjar tentang alih fungsi lahan.

23. Direktorat Jendral Ir. Rahardjo Ari 1. Peran P3A menjadi penting karena salah satu
SDA Kementerian Karjanto, M.Si keberhasilan operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi
PUPR sangat ditentukan oleh P3A ini dibuktikan bahwa blanko
O-1 dan P-1 harus diisi dan di tandatangani P3A
2. Agar terwujud satu sistem pengelolaan irigasi yang
handal maka program pengembangan tata guna air ini
harus diterapkan dan dilaksanakan oleh unit PTGA
3. Unit PTGA diharapkan mampu membangun komunikasi,
koordinasi dan kerjasama antar instansi dalam
pengelolaan irigasi harus kuat dan diwujudkan melalui
program pengembangan tata guna air
4. Unit PTGA diharapkan mampu membangun komunikasi,
Koordinasi dan kerjasama yang kuat antar instansi
dalam pengelolaan irigasi dan diwujudkan melalui
program pengembangan tata guna air
5. Program PTGA akan dapat memotivasi aktivitas Komisi
Irigasi Provinsi, Komisi Irigasi Kabupaten/Kota, dan lain-
lain. Di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan
dapat dibentuk tim koordinasi pelaksanaan PTGA dalam
rangka sinkronisasi program

Kesimpulan:
1. Jaringan Daerah Irigasi Riam Kanan rencananya masih akan dilanjutkan pengembangannya (tahap 2) seluas 9.152 Ha. Saat ini Jaringan Irigasi
Riam Kanan bisa melayani areal seluas 8.430 Ha. Sehingga nantinya areal yang bisa dilayani setelah pengembangan tahap 2 selesai adalah
seluas 17.582 Ha.
Pengembangan Jaringan Irigasi Riam Kanan rencananya juga akan mengakomodir dukungan penanganan kebakaran hutan dan lahan di sekitar
Bandara Syamsudinnor.
Dalam rangka mendukung pengembangan Jaringan Irigasi Riam Kanan Tahap 2, maka penggunaan air irigasi yang diambil dari intake Pematang
untuk PDAM Bandarmasih kedepannya akan ditiadakan (ditutup), karena kebutuhan air PDAM akan dipenuhi dari jaringan pipa SPAM
Banjarbakula.
2. Rencana Pembangunan DI. Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebenarnya merupakan tindak lanjut dari dokumen laporan utama Negara
River Basin Overall Irrigation Development Plan Study yang telah ada sejak Tahun 1989.
3. Beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam penyusunan anggaran operasional secretariat Komisi Irigasi adalah :
 Belanja Bahan (ATK, peralatan)
 Belanja Perjalanan Dinas
 Belanja Rapat
 Belanja Jasa Konsultan (tenaga ahli atau staf sekretariat)
 Belanja Jasa Profesi (honor narasumber dan peserta sidang)
4. Menurut perkiraan BMKG awal musim penghujan pada Tahun 2021 diperkirakan akan terjadi pada akhir September (untuk wilayah Tabalong)
sampai dengan akhir Oktober (untuk wilayah Kotabaru). Puncak musim penghujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Desember 2021 sampai
dengan bulan Januari 2021.
5. Kalimantan Selatan mengusulkan 3 Kabupaten untuk lokasi food estate yaitu Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan
Kabupaten Tanah Laut.
Sampai saat ini yang masih lanjut diusulkan adalah lokasi food estate di :
 Kabupaten Barito Kuala (Kecamatan Mandastana, Rantau Badauh, Cerbon, Belawang, Anjir Muara, dan Anjir Pasar dengan total luasan 25.000
Ha) dan
 Kabupaten Tanah Laut (Kecamatan Batu Ampar, Pelaihari, Panyipatan, Jorong, dan Tambang Ulang, dengan luasan 25.000 Ha)
Sedangkan Lokasi usulan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tidak lolos verifikasi.

Anda mungkin juga menyukai