Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH MATRIKULASI

“BIOMEDIK I”

Di Buat

Oleh :

Rachmayana Sari

Nim. 2313201010

Dosen Pengampu : Masdarwati, SKM.,M.Kes

YAYASAN PERGURUAN TINGGI KARYA DHARMA MAKASSAR


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2023
RANGKUMAN MATERI BIOMEDIK I

A. PENGERTIAN

Anatomi ialah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia dan bagaimana

hubungan struktur-struktur tersebut satu sama lainnya dengan jalan memotong-

motong dan menguraikannya. (Ana= mengurai ; Tomi= memotong).

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia

dalam keadaan normal.

Gabungan anatomi dan fisiologi menghasilkan pengetahuan yang

mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu

bekerja. Sikap anatomi ialah suatu sikap dimana badan berdiri tegak, kepala tegak,

mata memandang lurus kedepan, kedua anggota gerak atas lurus kebawah berada

disamping badan dengan telapak tangan menghadap kedepan, kedua anggota gerak

bawah lurus dan sejajar, kedua kaki sejajar ke depan.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN BIOMEDIK I

Tujuan dipelajarinya mata kuliah ini adalah agar dapat mengetahui/mengenal

organ - organ tubuh dan fungsi masing-masing organ serta bagaimana cara

pencegahannya agar tidak terjadi disfungsi organ (sakit). Tubuh manusia

dibentuk/disusun dimulai dari level paling rendah yaitu dari unsur atom dan molekul

lalu berturut-turut ke level seluler, level jaringan, level organ, level sistem dan

akhirnya pada level organisme (manusia).


C. SISTEM SKELATAL

Skeletal adalah Sistem Rangka Manusia. Alat gerak tubuh manusia disebut

sistem muskuloskeletal. pasif rangka (skeletal) dan aktif  otot (muscle)

Fungsi Tulang yaitu :

• Menegakkan & memberi bentuk pada tubuh.

• Melindungi organ, seperti paru-paru & jantung

• Sebagai tempat melekatnya otot.

• Sebagai alat gerak pasif.

• Memproduksi sel darah.

• Sebagai tempat penyimpanan mineral, misalnya kalsium (Ca)

Kerangka Manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Skeleton Aksial yang

membentuk bagian inti utama tubuh (Tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada,

tulang rusuk) dan Skeleton Apendikular yang membentuk sisi samping (Tulang

anggota gerak atas dan tulang anggota gerak bawah).

Penyakit/gangguan yang terjadi pada tulang yaitu :

1. Radang tulang peradangan

Penyakit ini sangat sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Radang

persendian pada lutut merupakan penyebab utama dari ketidakmampuan fungsi.

Adapun cara pencegahannya yaitu (1) menghindari kegiatan-kegiatan yang terlalu

bersemangat yang memaksakan persendian. (2) penurunan berat badan

2. Osteoporosis.

Penyakit ini banyak terjadi pada wanita yang telah lanjut usia (kekurangan

vitamin D dan Kalcium). Adapun upaya pencegahannya yaitu Pengontrolan gaya

hidup dan keseimbangan bahan makanan bagi usia lanjut, khususnya wanita.
D. SISTEM MUSKULER

Sistem Muskular atau perototan adalah sistem jaringan yang disebut ototpada

tubuh yang memungkinkan kita bergerak. Sebagian besar otot pada tubuh berada di

bawah kendali sadar dan digerakkan oleh perintah otak melalui sistem saraf. Tubuh

kita menuntut agar otot-otot itu menjalankan tugas-tugas yang berbeda, sehingga kita

dilengkapi dengan tiga jenis otot, juga ligamen dan tendon.

Jenis otot yaitu otot lurik (otot yang menempel pada rangka), otot polos (Otot

yang menempel pada dinding organ-organ internal selain jantung, seperti lambung,

usus, dan ginjal serta bekerja dengan sendirinya), dan otot jantung/kardiak (Otot ini

bekerja memompa darah keluar dari jantung dan beredar ke seluruh tubuh, kemudian

otot rileks kembali dan membiarkan darah masuk kembali ke jantung begitu

seterusnya).

Fungsi otot yaitu :

 Melakukan Gerakan Tubuh

 Menjaga Keseimbangan Tubuh

 Mengatur Postur Tubuh

 Membantu Proses Melahirkan

 Menggerakkan Sistem Pencernaan dan Pembuangan

 Membantu proses pernapasan

 Membantu penglihatann

Gangguan / penyakit adalah kelelahan otot dan astrofi otot (Penurunan fungsi

otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi Biasanya

disebabkan oleh penyakit poliomielitis.


E. SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Fungsi

utama sistem ini adalah untuk mengangkut nutrisi dan darah yang mengandung

banyak oksigen menuju seluruh tubuh, serta membawa darah terdeoksigenasi kembali

ke paru-paru.

Penyakit dapat muncul dari gangguan yang terjadi pada sistem kardiovaskular.

Terdapat beberapa penyakit dan penyebab yang dapat membuat penyakit yang

membahayakan. Berikut ini adalah beberapa penyakit karidovaskular yaitu Penyakit

Jantung Koroner (Pjk), Penyakit Jantung Bawaan, Penyakit Otot Jantung, Penyakit

Otot Jantung, Penyakit Klep Jantung, Palpitasi, Serangan Jantung.

Penyakit jantung kororner biasanya bisa dicegah dengan cara menerapkan

pola hidup sehat pada kehidupan kita sehari-hari. Selain itu kita juga dapat

mencegahnya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Pola makan sehat dengan tidak banyak mengkonsumsi makanan yang

mengandung banyak kolesterol.

2. Berhenti merokok.

3. Hindari stress.

4. Olahraga secara teratur.

5. Mengkonsumsi antioksidan.

Menjaga berat badan agar tidak terjadi kelebihan berat badan (obesitas).

PENGOBATAN

• Pemeriksaan: electrocardiograph (ECG), isotop radioaktif, Angiography Koroner

(sinar X), CT-Scan, dll

• Obat-obatan: nitrates, beta blocker, antagonis kalsium, aspirin, dll


F. SISTEM SYARAF

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk

bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam

kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara

reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya

yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam

tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap

rangsangan. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah

mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.

Penyakit dapat muncul dari gangguan yang terjadi pada sistem syaraf yaitu:

1. Sakit Kepala

Gangguan kesehatan ringan ini sebenarnya bisa merupakan salah satu

gejala dari penyakit yang lebih besar. Hal ini ada hubungannya dengan

pengelompokan dua jenis sakit kepala.

Sakit kepala utama disebabkan oleh disfungsi atau aktivitas yang

berlebihan dari fitur-fitur yang sensitif terhadap rasa sakit di kepala. Pada

kelompok kedua, yang juga lebih jarang, disebabkan oleh penyakit yang

mendasar. Namun, pada dasarnya ada lima jenis sakit kepala, yang

penekanannya berangkat dari bagaimana rasa sakit itu dihasilkan. Menurut

Clinical Methods, rasa sakit juga bisa terjadi pada setiap bagian dari kepala,

termasuk kulit, otot-otot, pembuluh darah, sinus, struktur gigi, dan saraf-saraf

wajah.

Adapun cara mengatasi sakit kepala yaitu dengan Melakukan Botox,

akupuntur, Air, Makanan Ringan, Kafein, Tidur dan Menulis.


2. Stroke

Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena

berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Stroke bisa berupa iskemik

maupun perdarahan (hemoragik).

Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis

atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Pada stroke

hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang

normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.

a. Pengobatan

 Biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan

cairan dan zat makanan.

 Pada stroke in evolution (jaringan otak yang mati) diberikan

antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika

telah terjadi completed stroke.

 Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan

darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan

perdarahan otak karena akan menambah resiko terjadinya perdarahan

ke dalam otak.

 Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala

lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika obat tertentu yang berfungsi

menghancurkan bekuan darah (misalnya streptokinase) diberikan

dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.


 Segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan bahwa penyebabnya

adalah bekuan darah dan bukan perdarahan, yang tidak bisa diatasi

dengan obat penghancur bekuan darah.

 Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada

penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid.

 Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator

untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat.

b. Pencegahan

 Kontrol tekanan darah tinggi (hipertensi).

 Turunkan kolesterol dan lemak jenuh asupan

 Jangan merokok

 Kontrol diabetes

 Menjaga berat badan yang sehat

 Berolahragalah secara teratur

 Hindari stres

 Jangan gunakan obat-obatan terlarang

 Hindari alkohol

 Ikuti pola makan sehat

3. Tumor

Tumor Otak Benigna adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam

otak, tetapi tidak ganas. Tumor Otak Maligna adalah kanker di dalam otak yang

berpotensi menyusup dan menghancurkan jaringan di sebelahnya atau yang

telah menyebar (metastase) ke otak dari bagian tubuh lainnya melalui aliran

darah.

a. Pengobatan
Pengobatan tumor otak tergantung kepada lokasi dan jenisnya. Jika

memungkinkan, maka tumor diangkat melalui pembedahan. Pembedahan

kadang menyebabkan kerusakan otak yang bisa menimbulkan kelumpuhan

parsial, perubahan rasa, kelemahan dan gangguan intelektual. Tetapi

pembedahan harus dilakukan jika pertumbuhannya mengancam struktur otak

yang penting.

Meskipun pengangkatan tumor tidak dapat menyembuhkan kanker,

tetapi bisa mengurangi ukuran tumor, meringankan gejala dan membantu

menentukan jenis tumor serta pengobatan lainnya.

4. Meningitis

Radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum

tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat

disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau juga mikroorganisme lain.

Meningitis dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan

sumsum tulang belakang, sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai

kedaruratan medis.

a. Pengobatan

 Secepatnya penderita dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan

pelayan kesehatan yang intensif.

 Pemeriksaan fisik, pemeriksaan labratorium yang meliputi test darah

(elektrolite, fungsi hati dan ginjal, serta darah lengkap), dan

pemeriksaan X-ray (rontgen) paru akan membantu tim dokter dalam

mendiagnosa penyakit.
 Pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga

meningitis adalah pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan

cairan selaput otak)

 Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai

meningitis, maka pemberian antibiotik secara Infus (intravenous)

adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta

mengurang atau menghindari resiko komplikasi.

 Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis

bakteri yang ditemukan.

b. Pencegahan

 Berhati-hati pada penderita

 Mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet

dan memegang hewan peliharaan.

 Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan

berolahraga yang teratur

 Pemberian Imunisasi Haemophilus influenzae type b (Hib),

Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7), Pneumococcal

polysaccharide vaccine (PPV), Meningococcal conjugate vaccine

(MCV4).

Anda mungkin juga menyukai