Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pembelajaran Olahraga

http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/index
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DAN GAYA


BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN
KETRAMPILAN GERAK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SMA KOTA KEDIRI

Setyo Harmono
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
E-mail: setyoharmono@gmail.com

Diterima: 16 Mei 2017; Lolos: 23 Mei 2017; Dipublikasikan: 31 Mei 2017

Abstrak

Belajar adalah pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah
dimiliki pebelajar. Perilaku belajar yang tampak adalah unik sebab perilaku
tersebut hanya terjadi pada orang tersebut dan tidak pada orang lain, sehingga
setiap orang pada dasarnya memunculkan perilaku belajar yang berbeda.
Pembelajaran merupakan sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
peserta didik yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
peserta didik yang bersifat internal. Model pembelajaran memiliki peran strategis
dalam proses pembelajaran. Quantum teaching merupakan suatu proses
pembelajaran dengan menyediakan latar belakang dan strategi untuk
meningkatkan proses belajar mengajar dan membuat proses tersebut menjadi
lebih menyenangkan. Model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah
model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses
pembelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan
deklaratif yang terstruktur dengan baik dengan tujuan mempercepat peserta didik
menguasai materi pembelajaran. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang
dilakukan oleh seorang peserta didik dalam menangkap stimulus atau informasi,
cara mengingat, berpikir, dan memecah-kan soal. Hasil belajar sangat
dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam
pembelajaran.

Kata kunci: Pembelajaran quantum, pembelajaran langsung, gaya belajar,


keterampilan gerak, pendidikan jasmani.

THE INFLUENCE OF QUANTUM LEARNING MODEL AND LEARNING STYLE


TO CONCEPTUAL UNDERSTANDING AND MOTION SKILLS IN PHYSICAL
EDUCATION SUBJECT OF HIGH SCHOOL STUDENTS IN KEDIRI

Abstract

Learning is the association of new knowledge to the cognitive structure that the
learners have. The visible learning behavior is unique because it only occurs to
the person and not to others, so that each person basically raises different
learning behaviors. Learning is a system that aims to assist the learning process

Email : setyoharmono@gmail.com ©2017 UN PGRI Kediri


No Handphone : 08123184893 p-ISSN: 2548-7833
e-ISSN: 2477-337
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

of learners that contains a series of events designed and arranged in such a way
as to influence and support the learning process of learners that are internal.
Learning model has a strategic role in the learning process. Quantum Teaching is
a learning process by providing background and strategies to improve teaching
and learning process and makes the process more enjoyable. Direct instruction
model is a learning model specially designed to support the learning process
related to procedural knowledge and well-structured declarative knowledge with
the aim of accelerating learners to master the learning materials. Learning style is
a consistent way done by a learner in capturing stimulus or information, how to
remember, think, and solve the problem. Learning outcomes are strongly
influenced by the learning model applied by teachers in learning.

Keywords: Quantum teaching, direct instruction, learning styles, motion skills,


physical education.

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal
(Gagne dan Briggs, 1979). Pembelajaran merupakan proses di mana
suatu lingkungan secara sengaja dikelola sehingga memungkinkan
peserta didik ikut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu (AECT, 1986).
Knirk dan Gustafson (1986), menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan proses sistematis yang meliputi tahap perancangan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan Degeng (1997) menyatakan
bahwa pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan peserta
didik. Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru
dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang efektif maka
setiap guru harus memiliki pengetahuan yang didasari dengan konsep dan
cara-cara yang menggunakan model-model tersebut dalam proses
pembelajaran, (Amelia dan Sumpena, 2017). Oleh sebab itu upaya
menyusun desain pembelajaran hendaknya diarahkan agar peserta didik
dapat belajar secara optimal. Peserta didiklah yang menjadi fokus dalam
membuat desain pembelajaran.

SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

104
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

Di samping itu, lingkungan belajar juga harus ditata agar peserta


didik mudah belajar. Lingkungan belajar yang memberi kebebasan kepada
peserta didik untuk melakukan pilihan-pilihan akan mendorong peserta
didik untuk terlibat secara fisik, emosional, dan mental dalam proses
belajar. Penataan lingkungan belajar yang mendukung terjadinya belajar
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.
Kenyataan memperlihatkan bahwa dalam membuat desain
pembelajaran, guru kurang memperhatikan penggunaan model
pembelajaran yang tepat digunakan dalam pembelajaran. Sering dijumpai,
utamanya dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, guru hanya menggunakan model/metode pembelajaran yang
tidak pernah berubah. Padahal pembelajaran yang monoton dapat
menimbulkan kejenuhan dan kebosanan bagi peserta didik dan bahkan
mungkin guru. Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat, kurang
melibatkan peran peserta didik secara aktif, dan monoton akan dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik sebab kualitas pembelajaran
sangat berdampak pada hasil belajar (Sanjaya, 2007).
Berdasarkan hasil pengamatan, mayoritas model pembelajaran
yang digunakan oleh guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
adalah model pembelajaran langsung. Pada satu sisi, model
pembelajaran langsung memang tepat diterapkan pada pembelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebab sesuai dengan
karakteristik materi yang terdiri dari pengetahuan konseptual dan
prosedural. Namun jika guru hanya mengandalkan model pembelajaran
langsung, maka kegiatan pembelajaran akan berjalan secara monoton
dan dalam jangka panjang akan menjadikan peserta didik mengalami
kejenuhan. Beberapa data hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
pelaksanaan pengelolaan pendidikan jasmani Dasar masih kurang
menggembirakan (Mutohir, 1996; Lutan, 1992; Maksum, 1998 dalam
Hidayat, 2008). Sebagai indikasi rendahnya partisipasi peserta didik
dalam kegiatan pendidikan jasmani adalah belum berkualitasnya
SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

105
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Oleh sebab itu guru


pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus secara kreatif
melakukan variasi dalam menggunakan metode/model pembelajaran.

PEMBAHASAN
Model pembelajaran quantum mulai dikembangkan di Amerika
sekitar tahun 1999, yang dipelopori oleh Bobbi dePorter dan Mark
Reardon. Quantum teaching dimulai di Super Camp, sebuah program
percepatan Quantum learning yang ditawarkan oleh learning forum.
DePorter (2000) menyatakan bahwa, Quantum teaching menunjukan
kepada anda menjadi guru yang baik. Quantum teaching yang dalam
penerapannya mengubah suatu pembelajaran yang mulanya monoton
menjadi pembelajaran menyenangkan dengan memanfaatkan segala
sumber belajar yang ada di lingkungan tempat belajar siswa, (Kurniawan
dkk, 2014). Quantum teaching adalah cara-cara baru yang memudahkan
proses belajar lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian
yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan. Dengan
menggunakan metode Quantum teaching akan dapat digabungkan
keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan
pelajaran yang akan melejitkan prestasi peserta didik.
Quantum teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan
menyediakan latar belakang dan strategi untuk meningkatkan proses
belajar mengajar dan membuat proses tersebut menjadi lebih
menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang
memberdayakan peserta didik untuk berprestasi lebih dari yang dianggap
mungkin. Juga membantu guru memperluas keterampilan siswa dan
motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh kepuasan yang lebih
besar dari pekerjaannya.
Quantum Teaching memiliki asas utama: “Bawalah dunia mereka
ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksud asas
utama ini memberi pengertian bahwa langkah awal yang harus dilakukan
dalam pembelajaran adalah mencoba memasuki dunia yang dialami oleh
SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

106
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

peserta didik.Cara yang dilakukan oleh seorang guru adalah dengan


mengajarkan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari
kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau akademis
mereka.Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa mereka ke
dalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia
itu.
Quantum teaching mempunyai kerangka rancangan pembelajaran
dikenal dengan TANDUR: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi,
Ulangi dan Rayakan, (DePorter, 2004:8-9). Tahap tumbuhkan adalah
tahap menumbuhkan minat peserta didik terhadap pembelajaran yang
akan dilakukan. Tahap Tumbuhkan dilakukan untuk menggali
permasalahan terkait dengan materi yang akan dipelajari, menampilkan
suatu gambaran atau benda nyata, cerita pendek atau video.Tahap alami
adalah tahap ketika guru menciptakan atau mendatangkan pengalaman
yang dapat dipahami oleh peserta didik. Tahap ini memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
awal yang telah dimiliki. Tahap namai adalah tahap memberikan kata
kunci, konsep, model, rumus atau strategi atas pengalaman yang telah
diperoleh peserta didik.Dalam tahap ini peserta didik dengan bantuan guru
berusaha menemukan konsep atas pengalaman yang telah dilewati.
Tahap penamaan ini memacu struktur kognitif peserta didik untuk
memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan atas apa yang
telah dialaminya. Tahap demonstrasi adalah tahap memberikan
kesempatan untuk menerapkan pengetahuan ke dalam pembelajaran
yang lain dan ke dalam kehidupan mereka. Tahap ini menyediakan
kesempatan pada peserta didik untuk menunjuk apa yang telah diketahui.
Tahap Demonstrasi dapat dilakukan dengan penyajian di depan kelas,
permainan, menjawab pertanyaan dan menunjukkan hasil pekerjaan.
Tahap ulangi adalah tahap yang memperkuat koneksi saraf sehingga
menguatkan struktur kognitif peserta didik. Semakin sering dilakukan
pengulangan pengetahuan akan semakin mendalam. Tahap rayakan
SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

107
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

adalah tahap wujud pengakuan untuk menyelesaikan partisipasi dan


memperoleh keterampilan dalam ilmu pengetahuan. Rayakan dapat
dilakukan dengan pujian, tepuk tangan, bernyanyi bersama.
Model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah model
pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses
pembelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dengan tujuan
mempercepat peserta didik menguasai materi pembelajaran. Menurut
Mariati dkk (2014) model pembelajaran langsung (direct instruction)
merupakan salah satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari
selangkah demi selangkah.
Pembelajaran langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1)
transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran
berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah
terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur
oleh guru (Sudrajat, 2003).
Selanjutnya Bruce et. al. (2000) mengemukakan lima tahapan
pembelajaran langsung sebagai berikut:
1. Orientasi. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan
sangat menolong peserta didik jika guru memberikan kerangka
pelajaran dan orientasi materi.
2. Presentasi. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran
baik berupa konsep-konsep maupun ketrampilan.
3. Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu peserta didik
melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini
adalah memberikan umpan balik terhadap respon peserta didik dan
memberikan penguatan.
4. Latihan terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk berlatih konsep atau keterampilan.
SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

108
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk


mengases/menilai kemampuan peserta didik untuk melakukan
tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan
memberikan bimbingan jika diperlukan.
5. Latihan mandiri. Pada fase ini peserta didik melakukan kegiatan
latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui peserta didik jika telah
menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase
bimbingan latihan.

Sedangkan Slavin (2007) mengemukakan tujuh langkah sintaks


pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran
kepada peserta didik dengan caraguru menginformasikan hal-hal
yang harus dipelajari dan kinerja peserta didik yang diharapkan.
2. Me-review pengetahuan dan ketrampilan prasyarat dengan caraguru
mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3. Menyampaikan materi pelajaran dengan caraguru menyampaikan
materi, menyajikan informasi, memberikan contoh, dan
mendemontrasikan konsep.
4. Melaksanakan bimbingan yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman peserta
didik dan mengoreksi kesalahan konsep.
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih dimana
guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melatih
ketrampilanatau menggunakan informasi baru secara individu atau
kelompok.
6. Menilai kinerja peserta didik dan memberikan umpan balik dengan
cara guru memberikan review terhadap hal-hal yang telah dilakukan
peserta didik, memberikan umpan balik terhadap respon peserta
didik yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.

SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

109
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

7. Memberikan latihan mandiri dengan caraguru dapat memberikan


tugas-tugas mandiri kepada peserta didik untuk meningkatkan
pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari.

Setiap strategi pembelajaran yang berhasil akan bergantung pada


cara atau gaya belajar peserta didik, pribadinya, serta kesanggupannya
(Madden, 2002; Nasution, 2009). Para peneliti menemukan adanya
berbagai gaya belajar pada pebelajar yang dapat digolongkan menurut
kategori tertentu. Nasution (2009) menyimpulkan: (1) tiap peserta didik
belajar menurut caranya sendiri yang disebut gaya belajar, demikian pula
peserta didik memiliki gaya belajar masing-masing (2) kita dapat
menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu, dan (3)
kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektifitas
belajar.
DePorter dan Hernacki (2007), menyatakan bahwa pada tahap
awal untuk mengenali gaya belajar pebelajar, salah satu langkah diantara
beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan pertama kali oleh guru
adalah mengenali modalitas belajar peserta sebagai modalitas visual,
auditorial, atau kinestetik (V-A-K). Pendekatan yang digunakan untuk
mengenali gaya belajar peserta didik ini biasa disebut dengan pendekatan
preferensi sensori. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Rose dan
Nicholl (2002) bahwa ada tiga gaya belajar yang dapat dikembangkan
pada diri pebelajar, yaitu: visual, auditori, dan kinestetik. Setiap orang
yang belajar mempunyai gaya yang berbeda-beda, dan setiap cara
memiliki kekuatan sendiri. Tiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda.
Walaupun masing-masing orang belajar dengan ketiga modalitas di atas,
pada tahapan tertentu kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu
di antara ketiganya (DePorter et.al., 2000; DePorter dan Hernacki, 2007).
Hasil belajar merupakan kapasitas terukur dari perubahan individu
yang diinginkan berdasarkan ciri-ciri (sifat-sifat) variabel bawaannya
melalui pembelajaran tertentu (Percival, et. al., 1993). Dalam pengertian
ini hasil yang diperoleh adalah hasil kegiatan dalam belajar peserta didik
dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai akibat dari
SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

110
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar merupakan kondisi


akhir yang tidak dapat diubah atau diperbaiki tanpa mengadakan
penyempurnaan pada kondisi awal dan segala perangkatnya yang terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Dalam taxonomy of educational yang dikemukakan oleh Bloom et.
al. sebagaimana dikutip oleh Degeng (1989), mengklasifikasikan hasil
belajar menjadi 3 (tiga) ranah, yaitu “ranah kognitif, psikomotor, dan
sikap.” Pada saat ini taksonomi kognitif yang dikembangkan oleh
Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956 telah direvisi oleh
Anderson & Krathwohl (2001).
Hasil belajar adalah pemahaman konsep dan ketrampilan gerak
merupakan pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode
alternatif dalam kondisi yang berbeda dari hasil nyata yang
diinginkan.Hasil nyata adalah hasil-hasil kehidupan nyata dari
penggunaan metode spesifik dalam kondisi yang spesifik pula, sedangkan
hasil yang diinginkan adalah tujuan-tujuan (goals) yang umumnya
berpengaruh pada pemilihan suatu metode. Hal ini berarti hasil belajar
sangat erat kaitannya dengan metode (model) yang digunakan pada
sesuatu kondisi pembelajaran tertentu. Ketepatan pemilihan metode atau
model pembelajaran pada suatu kondisi menjadikan semakin baik pula
hasil belajar yang diperoleh (Reigeluth, 1983). Demikian halnya dengan
Percival dan Ellington (1988) yang menyatakan bahwa hasil belajar
merupakan kapasitas terukur dari perubahan individu yang diinginkan
berdasarkan ciri-ciri (sifat-sifat) variabel bawaannya melalui pembelajaran
tertentu. Dalam hal ini hasil yang diperoleh adalah hasil kegiatan dalam
belajar peserta didik dalam bentuk pengetahuan sebagai akibat dari
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan pada pendapat diatas, maka hasil belajar sangat
dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam
pembelajaran. Reigeluth (1983); Degeng (1997), Uno, et.al. (2010)
menyatakan bahwa model pembelajaran memiliki peran strategis dalam
proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan
SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

111
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

bervariasi secara empiris terbukti dapat menghasilkan proses


pembelajaran yang menyenangkan dan efektif. Strategi (model)
pembelajaran memiliki spektrum dan dimensi yang sangat luas karena
berada pada rentang seluruh proses pembelajaran. Reigeluth & Merril
(1983) menyatakan bahwa dirinya telah berusaha mengidentifikasi seluruh
variable penting yang seharusnya dimasukkan dalam merancang strategi
pembelajaran, yaitu pengorganisasian (organizational strategies),
penyampaian (delivery strategies) dan pengelolaan (management
strategies).

KESIMPULAN
Pembelajaran merupakan sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat internal.
Oleh sebab itu upaya menyusun desain pembelajaran hendaknya
diarahkan agar peserta didik dapat belajar secara optimal. Hasil belajar
sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan oleh guru
dalam pembelajaran.
Quantum teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan
menyediakan latar belakang dan strategi untuk meningkatkan proses
belajar mengajar dan membuat proses tersebut menjadi lebih
menyenangkan.
Model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah model
pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses
pembelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dengan tujuan
mempercepat peserta didik menguasai materi pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Amelia, M. & Sumpena, A. 2017. Pengaruh Pembelajaran Personal
(Personal Model) Terhadap Kepercayaan Diri dan Hasil Belajar
SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

112
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

Bermain Futsal Siswa. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. 9


(1): 1-9.

AECT, 1986. Instructional Technology: The Definition and Domains of The


Field. Terjemahan Yusuf hadi Miarso, dkk. Jakarta: IPTPI dan
LPTK.

Degeng, I Nyoman Sudana.1997. Strategi Pembelajaran Mengorganisasi


Isi dengan Model Elaborasi, Malang: Penerbit IKIP Malang.

DePorter B. &Hernacki, M. 2007. Quantum Learning: Unleashing the


Genius In You. Penerjemah Alwiyah Abdulrahman. Bandung: Kaifa.

DePorter, B., Reardon, M. & Singer-Nourie, S. 2000. Quantum Teaching


Orcestrating Student Succes. Penerjemah Ari Nilandari. Bandung:
Kaifa.

Gagne, R.M. & Briggs, L.J. 1979. Principles of Instructional Design. New
York: Holt, Rinehart and Winston.

Knirk, F.G. & Gustafson, 1986. Instructional Technology, A Systematic


Approach to Education. New York: Holt Rinehart and Winston.

Kurniawan, I Nym A., Suara, I Md, Manuaba, S.I.B. 2014. Pengaruh Model
Quantum Teaching Berbatuan Media AudioTerhadap Hasil Belajar
IPS Siswa Kelas V Semester 1 SD Gugus 7 Sukawati, Kabupaten
Gianyar Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha, 2(1).

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar &


Mengajar. Jakarta: BumiAksara.

Percival F. & Ellington, H. 1993. Teknologi Pendidikan. Penerjemah:


Soedjarwo S. Jakarta: Erlangga.

Reigeluth, C.M. &Merill, M.D. 1982. Classes of Instructional Variables,


Educational Technology, 19(3): 5-24.

Rose, C. & Nicholl, M. 2002. Accelerated Learning for the 21st Century.
Penerjemah: Dedy Ahimsa, Bandung: Nuansa.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slavin, R.E. 2007. Educational Psychologi: Theory and Practice. Needham


Heights, MA: Allyn and Bacon.

SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

113
Setyo Harmono
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Dan Gaya Belajar Terhadap Pemahaman
Konseptual Dan Ketrampilan Gerak Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
Dan Kesehatan Siswa SMA Kota Kediri

Uno, H.B. 2010.Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar


Mengajar yang Kreatif dan Aktif, Jakarta: Bumi Aksara.

SPORTIF, 3 (1) 2017 | 103-114

114

Anda mungkin juga menyukai