Modul Statistik Deskriptif 1 Fix
Modul Statistik Deskriptif 1 Fix
STATISTIK DESKRIPTIF 1
DISUSUN OLEH :
NURMALASARI,SE,MM
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
distirbusi frekuensi, jenis grafik, Gejala pusat data dan angka indeks guna untuk
modul ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya yang terus
berkembang.
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
Akhir kata penulis berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat
umumnya.
Nurmalasari, SE, MM
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
iii
BAB IV ANGKA INDEKS
1. Pengertian Anga Indeks 34
2. Indeks Tidak Tertimbang 35
3. Indeks tertimbang 38
LATIHAN 44
DAFTAR PUSTAKA 49
iv
BAB I
1. Pengertian Statistika
Kata statistik sering dianggap sama dengan kata statitika, padahal kedua kata
tersebut memiliki arti yang sangat berbeda meskipun saling terkait. Statistik
adalah kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah dan dapat memberikan
gambaran tentang masalah tersebut. Sedangkan statistika adalah metode ilmiah
yang mempelajari cara mengumpulkan, mengelola, menghitung, menganalisa, dan
juga menarik kesimpulan tentang data yang ada. Secara garis besar dapat diambil
kesimpulan bahwa Statistik merupakan ukuran/data sedangkan Statistika
merupakan ilmu untuk mengelola data tersebut.
Pada hakekatnya statistik adalah suatu kerangka teori-teori dan metode-
metode yang telah dikembangkan untuk melakukan pengumpulan, analisis, dan
pelukisan data sampel guna memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang
bermanfaat.
Adapun satatistika adalah ilmu tentang cara-cara mengumpulkan,
menggolongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berhubungan dengan
pengumpulan data yang penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti-bukti
yang berupa angka-angka.
Secara umum kedudukan statistika memiliki beberapa manfaat, antara lain:
a. Menyajikan data secara ringkas dan jelas, sehingga lebih mudah dimengerti
oleh para pengguna.
b. Menunjukkan trend atau tendensi perkembangan suatu masalah.
c. Melakukan penarikan kesimpulan secara ilmiah.
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang penerapannya banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contoh dalam sistem pemerintahan, statistika
digunakan untuk menilai dan mengevaluasi hasil pembangunan yang telah lalu
dan juga untuk mengambil rencana apa yang akan digunakan pada masa
mendatang. Dengan demikian, pimpinan dalam pemerintahan dapat mengambil
manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan yang perlu dalam
menjalani tugasnya. Tidak hanya dalam pemerintahan, tetapi dalam bidang
apapun ilmu statistika sering kali harus digunakan.Di dalam statistik deskriptif
kita selalu mengusahakan agar data dapat disajikan dalam bentuk yang lebih
berguna, lebih mudah dipahami dan lebih cepat dimengerti. Jika data yang ada
hanya sedikit, kita tidak mengalami kesulitan untuk membaca dan mengerti
angka-angka itu, tetapi apabila data yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka
untuk mengerti data tersebut kita akan mengalami kesulitan. Untuk
memudahkannya data harus disusun secara sistematis atau teratur kedalam
distribusi frekuensi.
Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data yang dapat
digambarkan/dideskripsikan baik secara numerik (misal menghitung rata – rata
dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk
mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah
dibaca dan dipahami.
Contoh :
Tabel Distribusi Frekuensi nilai dalam bidang studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dari 40 orang siswa MTsN
Tabel 2. Nilai siswa
Frekuensi
Nilai (x)
(f)
8 6
7 9
6 19
5 6
Total 40=N
Dalam table diatas, nilai dalam bidang studi PPKn dari sejumlah 40 orang
siswa MTsN berbentuk data tunggal, sebab nilai tersebut tidak dikelompok-
kelompokkan (Ungrouped data).
Contoh :
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Kelompok usia guru agama islam
yang bertugas pada sekolah dasar negeri.
Usia F Fk(a)
50-54 6 6
45-49 7 13
40-44 10 23
35-39 12 35
30-39 8 43
25-29 7 50=N
Total 50 = N -
Keterangan :
Tabel Distribusi Frekuensi data kelompok dapat dilihat pada Kolom 1 yang
datanya dikelompok-kelompokkan. Kolom 2 dimuat frekuensi asli (yakni
frekuensi sebelum dihitung frekuensi kumulatifnya). Kolom 3 memuat frekuensi
kumulatif yang dihitung dari atas (fk(a)), dimana angka-angka yang terdapat pada
kolom ini diperoleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut:
6+7=13;13+10=23;23+12=35;35+8=43;43+7=50=N.
Adapun table diatas dapat dinamakan dengan Tabel Distribusi Frekuensi
kumulatif data kelompokan, dimana dapat dibuktikan pada kolom 1, data yang
dimasukkan adalah data kelompok.
Nilai Data Fa
a atau lebih f1+f2+f3+f4+f5
c atau lebih f2+f3+f4+f5
e atau lebih f3+f4+f5
g atau lebih f4+f5
(i+p) atau lebih f5
Dengan p adalah panjang kelas interval.
Contoh :
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Kelompok usia guru agama Islam
yang bertugas pada sekolah dasar negeri.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Kelompok
USIA F Fk(b)
50-54 6 50=N
45-49 7 44
40-44 10 37
35-39 12 27
30-39 8 15
25-29 7 7
Total 50=N -
Kategori-ordinal
usia
Frekuensi
lulusan sarjana
Usia Muda 8
Usia Sedang 17
Usia Tua 25
Jumlah 50
Keterangan :
Distribusi Kategoris-Ordinal
7 3 6 5 6 2 5 7 6 5
5 6 4 7 3 6 5 7 4 6
6 4 2 6 5 8 5 6 3 7
5 8 6 8 4 7 8 3 4 6
Keterangan-keterangan tersebut tentu saja praktis jika disajikan dalam bentuk
tabel seperti ditampilkan pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10.
Nilai Ulangan ( xi ) Frekuensi ( fi )
2 2
3 4
4 5
5 8
6 11
7 6
8 4
i= Rentang .
banyak kelas
Kelas interval adalah lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan
antara kedua tepi kelasnya. Untuk contoh kita, maka jika banyak kelas diambil
5, didapat:
i = R/k
= 359 / 5
= 71,80 ~ 71 (dibulatkan)
e. Maka di dapat rentang tiap kelas sebanyak 71. Pada saat pertama kali
menyusun kelas, cari terlebih dahulu nilai kelas terkecil lalu di tambah
dengan interval, lalu untuk kelas selanjutnya gunakan nilai data yang telah
dihitung lalu ditambah +1 lalu ditambah dengan rentang interval dan
ulangi sebanyak kelas yang dihitung.
Dengan i = 71 dan memulai dengan data yang lebih kecil = 12, maka kelas
pertama berbentuk 12 – 83, kelas kedua 84 – 155, dan seterusnya.
f. Selanjutnya kita dapat mencari batas kelas yang akan dipergunakan untuk
membuat daftar frekuensi lainnya, dengan aturan:
g. Setelah itu menghitung titik tengahnya, Tujuan dari hal ini yaitu untuk
membuat acuan garis x pada grafik yang akan kita buat. Seperti kita
ketahui, cara mencari titik tengah yaitu :
Selain daftar distribusi frekuensi kumulatif dan distribusi frekuensi relatif, ada
pula daftar distribusi frekuensi kumulatif yang dibentuk dari daftar distribusi
frekuensi biasa, dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Dikenal
tiga macam distribusi frekuensi, yaitu:
1. Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Frekuensi kumulatif lebih dari didefinisikan sebagai jumlah frekuensi semua
nilai amatan yang lebih dari atau sama dengan nilai tepi bawah pada tiap-tiap
kelas. Frekuensi kumulatif lebih dari dilambangkan fr >.
2. Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Frekuensi kumulatif kurang dari didefinisikan sebagai jumlah frekuensi semua
nilai amatan yang kurang dari atau sama dengan nilai tepi atas pada tiap-tiap
kelas. Frekuensi kumulatif kurang dari dilambangkan fr <.
Setelah memperhatikan tabel di atas, akan diperoleh grafik seperti berikut ini.
2. Poligon
Membuat grafik poligon, tidak ada berbeda dengan grafik histogram.
Perbedaannya hanya terletak pada :
a. Grafik histogram lazimnya dibuat dengan menggunakan batas nyata
sedangkan grafik poligon selalu menggunakan titik tengah.
b. Grafik histogram berwujud segiempat-segiempat, sedang grafik poligon
berwujud garis-garis atau kurva.
Grafik poligon disebut juga grafik poligon frekuensi, dibuat dengan
menghubungkan titik-titik koordinat (pertemuan titik tengah dengan frekuensi
tiap kelas).
Tabel 21. Frekuensi
4. Ogive
Grafik ini disebut grafik meningkat. Grafik semacam ini, tidak banyak
digunakan dibandingkan dengan kedua grafik sebelumnya (histogram dan
poligon). Grafik ogive dapat dibuat, baik dari distribusi tunggal maupun dari
distribusi kelompok (bergolong).
Caranya adalah dengan menempatkan nilai-nilai tepi kelas pada sumbu
mendatar (sumbu x) dan nilai-nilai frekuensi kumulatif pada sumbu tegak
(sumbu y). Jika titik-titik yang diperoleh (yaitu merupakan pasangan nilai tepi
kelas dengan nilai frekuensi kumulatif) dihubungkan dengan garis lurus, maka
diperoleh diagram garis yang disebut ogive yang bentuknya mirip.
Tabel 22.interval
4. Pie Chart
Pie chart (grafik lingkaran) secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu
single pie chart yang terdiri dari satu lingkaran saja dan multiple pie chart
yang terdiri dari beberapa lingkaran. Garfik ingkaran baik yang tunggal
maupun yang terdiri dari beberapa lingkaran sangat berguna untuk
menggambarkan perbandingan suatu kegiatan berdasarkan nilai-nilai
karakteristik satu dengan yang lain dan dengan keseluruhan yang biasanya
dibuat dalam bentuk persentase. Grafik ini digunakan untuk data yang
berbentuk cross section.
Tabel 23. Frekuensi
5. Pictogram
Pictogram adalah grafik berupa gambar di dalam bidang koordinat XY
dinyatakan dalam bentuk gambar yang merupakan ciri-ciri khusus
karakteristik grafik pictogram. Misalnya untuk menyatakan jumlah mobil pada
tahun-tahun tertentu, dapat digambarkan berupa gambar mobil yang disusun
menyerupai grafik histogram.
Grafik 5 Pictogram
Rata-rata Ukur/Geometri dari sejumlah N nilai data adalah akar pangkat N dari
hasil kali masing-masing nilai dari kelompok tersebut.
G = N√X1. X2 . … XN atau
log G = (Σ log Xi) / N
Rata-rata Harmonis dari seperangkat data X1, X2, …, XN adalah kebalikan Rata-
rata hitung dari kebalikan nilai-nilai data.
RH = N
Σ (1 / Xi )
4. Median
Median (Me) adalah nilai data yang terletak di tengah-tengah suatu data yang
diurutkan (data terurut).
Median terbagi 2 yaitu Median (Me) data tunggal dan Median (Me) data
berkelompok :
1) Median(Me) data tunggal
a) Jika banyak data ganjil maka :
Me = data ke- n +1/2
b) Jika banyak data genap maka:
Me = data ke- n/2 + data ke – (n/2 +1 )
2
2) Median (Me) data berkelompok
Me = L + (1/2.n –FkMe).p
FMe
5. Kuartil,Desil,Persentil
a) Kuartil
Pada prinsipnya, pengertian kuartil sama dengan median. Perbedaanya
hanya terletak pada banyaknya pembagian kelompok data. Median membagi
2).Kuartil kedua/tengah(Q2)
Q2 membagi data terurut menjadi 2/4 atau ½ bagian,Dengan kata
lain,Q2 merupakan median data.
· Data ke-n+1 / 2 , untuk n ganjil
· Data ke- (n/2 )+data ke-( (n/2 )+ 1 ) / 2 untuk n genap
b).Desil
Desil adalah Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi sepuluh
bagian yang sama.
Desil : Di = nilai yang ke i(n+1) / 10 , i = 1, 2, …, 9
c).Persentil
Persentil adalah Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi seratus
bagian yang sama.
Persentil : Pi = nilai yang ke i(n+1) / 100 , i = 1, 2, …, 99
CONTOH
Data Sbb :
3 4 5 6 7 8 9 10
X = 1/N ∑X¡ = 1/N {X₁+ X₂+ … + Xn }
Dik : 3 4 5 6 7 8 9 10
X = 1/N ∑X¡ = 1/N {X₁+ X₂+ … + Xn }
= 1/8(52) = 6.5
Dik : 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengerjaan :
=√
= 6.1
X = Nilai Data
N = Banyaknya Data
Dik : X2 = 3
X2 = 5
X3 = 7
RH =
∑
= = = = 4.6875 = 4,7
Dik : X₁ = 3, X₂ = 5, X₃ = 7
w₁ = 1, w₂ = 2, w₃ = 3
∑
maka : ∑
=
=
=
=
= 5,666 ≡ 5,67
X = Nilai Data
N = Banyaknya Data
Dik : 3 4 5 6 7 8 9 10
Jawab :
n=8
Letak median = (n+1)/2 = 4.5
e. Modus
Adalah kumpulan data atau nilai yang paling sering muncul atau data yang
mempunyai nilai frekensi terbesar, jika pada kumpulan data itu terdapat lebih dari
satu data yang sama-sama paling sering muncul, maka dalam kumpulan data itu
terdapat lebih dari satu modus.
Diketahui : 4 5 6 7 8 8 9 10
MODUS = 8
Diketahui :
2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
Ditanya : Cari Q1, Q2, Q3
Q1= 1 ( n + 1 ) / 4
= 1 (10+1) / 4 = 11 / 4
= 2,75 = 2 + 0,75
= Xi + 0,75 (Xi + 1 – xi)
= X2 + 0,75 (X2+1 – X2)
= 3 + 0,75 (3+1 – 3)
=3 + 0,75 (4-3)
= 3 + 0,75 = 3,75
Q2 = 2 ( n + 1 )/4
= 2 (10+1) / 4 = 22 / 4
Q3 = 3 ( n + 1 )/4
= 3 (10 + 1) / 4 = 33 / 4
= 8, 25 = 8 + 0,25 7
= Xi + 0,25 ( Xi + 1 – Xi)
= X8 + 0,25 (X8+1 – X8)
= 9 + 0,25 (9 + 1 – 9)
= 9 + 0,25 (10-9)
= 9,025
2. Desil
Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi sepuluh bagian yang sama.
Data : 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
n = 10
Dit : D2
Jawab : i (n+1) / 10
D2 = 2 (10+1) / 10
D2 = 22 / 10
D2 = 2,2 = 2+ 0,2
D2 = Xi + 0,2 (Xi + 1 – Xi)
D2 = X2 + 0,2 (X2+1-X2)
D2 = 3 + 0,2 ( 4 – 3)
D2 = 3,2
3. Persentil
Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi seratusbagian yang sama.
Data : 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Dit : P16
P16 = 16 (n+1) / 100
P16 = 16 (20+1) / 100
P16 = 336 / 100 = 3,36 = 3 + 0,36
P16 = Xi + 0,36 (Xi + 1 – Xi)
P16 = X3 + 0,36 (X3 + 1 – X3)
P16 = 13 + 0,36 (13 + 1 – 13)
P16 = 13 + 0,36 = 13,36
Ukuran gejala pusat dapat disebut juga dengan nilai sentral atau nilai
tendensi pusat. Nilai sentral adalah nilai dalam suatu rangkaian data yang dapat
mewakili rangkaian data tersebut. Ada beberapa syarat agar suatu nilai dapat
dikatakan sebagai nilai sentral, yaitu:
a) Nilai sentral harus dapat mewakili rangkaian data
b) Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data
c) Perhitungannya harus mudah
d) Dalam suatu rangkaian data hanya ada 1 nilai sentral
2. Pengertian Data Dikelompokan
Data yang dikelompokkan adalah data yang sudah disusun ke dalam
sebuah distribusi frekuensi sehingga data tersebut mempunyai interval
kelas yang jelas dan mempunyai titik tengah kelas.
b. Median
( )
Ket :
Med = Median data kelompok
= Tepi bawah kelas median
c. Modus
Modus merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau nilai
data yang paling sering muncul.
Rumus :
( )
Ket :
Mod = Modus data kelompok
= Tepi bawah kelas modus
Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi
= kelas sebelum modus
Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi
=
kelas sesudah modus
C = Interval kelas modus
d. Kuartil
Pada prinsipnya, pengertian kuartil sama dengan median. Perbedaanya
hanya terletak pada banyaknya pembagian kelompok data. Median membagi
kelompok data atas 2 bagian, sedangkan kuartil membagi kelompok data atas 4
bagian yang sama besar, sehingga akan terdapat 3 kuartil yaitu kuartil ke-1, kuartil
ke-2 dan kuartil ke-3, dimana kuartil ke-2 sama dengan median.
Rumus :
( )
e.Desil
Desil adalah suatu rangkaian data yang membagi suatu distribusi
menjadi 10 bagian yang sama besar.
Rumus :
( )
6. Persentil
Persentil adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi
menjadi 100 bagian yang sama besar.
( )
A. Contoh Kasus
Tabel Jumlah Penduduk Kota Bogor Per Kecamatan Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2016 :
Kecamatan Laki-Laki Perempuan
∑ 409.427 368.168
38,5 - 47,5 2 0 12 43 86
48,5 - 57,5 1 2 10 53 53
∑ 12 21 39 315 786
B. Pembahasan Kasus
∑
( )
∑
2. Median
( )
( )
3. Modus
( )
( )
4. Kuartil ke-1
( )
58
5. Kuartil ke-3
( )
( )
6. Desil ke-1
( )
( )
43
7. Desil ke-9
( )
( )
84
8. Persentil ke-70
( )
ANGKA INDEKS
Menurut DR. Winardi, angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik
yang digunakan untuk menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan
sebagainya dalam periode tertentu, dibandingkan dengan tingkat harga, volume
perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan 100. Sedangkan
menurut Samsubar Saleh, angka indeks merupakan suatu analisis data statistik
yang terutama ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi
perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama satu periode waktu
tertentu. Dalam suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan
yang sangat besar, karena dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi
mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu.
Indeks tidak berimbang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor
yang mempengaruhi naik-turunnya angka indeks.
Jenis Harga
barang 2004 2005
A 35 10
B 15 40
C 50 90
D 45 80
E 25 90
Jumlah 170 310
Penyelesaian :
1. Metode angka relatif
Rumusnya It = Pt/Po x 100%
= 35/10x100%
= 35%
Contoh lain :
1. Angka Indeks Relatif, yaitu untuk mengukur perbedaan “satu” macam
nilai/harga/ kualitasnya saja dalam waktu yang berbeda.
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Contoh: Angka indeks harga (price = P)
Diketahui harga rata-rata 5 macam barang adalah sebagai berikut :
Hitunglah indeks harga relatif sederhana tahun 2004
Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Contoh: Angka indeks kuantitas (quantity = Q)
Hitunglah rata-rata dan kuantitas 5 macam barang sebagai berikut:
Hitunglah indeks harga kuntitas relatuf untuk tahun 2004
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IA = 1000/800 x 100 = 125%
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.
3. Angka Indeks Rata-Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari angka
relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari rata-rata dari angka
relatif tersebut.
Angka indeks nilai (value = V)
3. Indeks Tertimbang
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa
metode.
Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.
1. Metode agregatif sederhana
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat
dihitung dengan rumus seperti di bawah ini.
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang
Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel
berikut.
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat
dihitung dengan cara:
2. Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan
faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).
Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar.
Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres,
perhatikan contoh di bawah ini.
3. Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan
faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka
indeksnya) atau Qn.
Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Contoh soal:
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada
soal di atas dapat dihitung besarnya indeks Drobisch sebagai berikut.
Contoh soal :
Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu
dapat mencari angka indeks Marshal Edgewarth.
Contoh lain :
Penyelesaian :
Jenis Produksi Harga
Qo. Qn. Po. Pn. Po.Qo Pn.Qo Po.Qn Pn.Qn
barang 1994 1995 1994 1995
A 35 20 20 15 700 525 400 300
B 15 40 35 30 525 450 1400 1200
C 60 50 40 40 2400 2400 2000 2000
D 45 70 30 60 1350 2700 2100 4200
E 30 90 15 80 450 2400 1350 7200
Jumlah 185 270 140 225 5425 8475 7250 14900
2. Metode Paasche :
Rumus :
IP = (Pn.Qn/Po.Qn) x 100%
= (14900/7250) x 100%
= 205.51%
Ket :
IP = Angka indeks paasche
Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qn = Kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
3. Metode Laspeyres :
Rumus :
IL = (Pn.Qo/Po.Qo) x 100%
= (8475 / 5425) x 100%
= 156.22%
1. Diketahui : Y1 = 10 , Y2 = 5, Y3 = 3, Y4 = 6
Tentukan ∑ (Yi2 – 3 )
i =1
a.154
b. 155
c. 156
d. 157
e.158
3. Suatu total frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih besar dari tepi bawah
kelas pada masing-masing interval kelasnya, adalah
a. Frekuensi relatif
b. Distribusi frekuensi
c. Frekuensi kumulatif relatif
d. Frekuensi kumulatif lebih dari
e. Frekuensi kumulatif kurang dari
8. Nilai yang paling sering muncul dari serangkaian data atau yang mempunyai
frekuensi paling tinggi, dinamakan
a. Modus
b. Median
c. Rata-rata hitung
d. Rata-rata ukur
e. Rata-rata tertimbang
10. Diketahui data : 10, 20, 45, 55, 60, 70, 80, 90. Tentukan nilai mediannya
a. 55
b. 57,5
c. 67,5
d. 77,5
e. 82,5
11. Nilai-nilai yang membagi sehimpunan data menjadi seratus bagian yang sama
yaitu..
a. Desil
b. Persentil
c. Kuartil
d.Fraktil
d.Median
14. Rata-rata kuadrat selisih atau kuadrat simpangan dari semua nilai data
terhadap rata-rata hitung, disebut
a. Variansi
b. Ukuran variasi
c. Jangkauan
d. Simpangan baku
e. Simpangan rata-rata
15. Jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan nilai rata-rata dibagi
banyaknya data, disebut
a. Jangkauan
b. Simpangan rata-rata
c. Variansi
d. Jangkauan kuartil
e. Simpangan baku
16. Jika diketahui nilai Variansi = 144 maka simpangan bakunya adalah
a. 10
b. 20
c. 11
d. 21
e. 12
17. Diketahui data 50, 40, 30. 60, 70. Hitung nilai jangkauan (range)
a. 10
b.20
c. 30
d.35
e. 40
18. Simpangan kuartil atau rentang semi antar kuartil atau deviasi kuartil, disebut
juga
a. Fraktil
b. Jangkauan persentil
c. Jangkauan kuartil
d. Variansi
e. Simpangan baku
21.Diketahui Pt = 3500, P0 = 1500 untuk tahun 2012 & 2011. Hitunglah indeks
sederhana relatif harga I12/11
a. 133%
b. 324%
c. 233%
d. 433 %
e. 323%
22. Indeks yang terdiri dari satu macam barang saja baik untuk indeks produksi
maupun indeks harga, disebut
a. Indeks harga relatif sederhana
b. Indeks agregatif
c. Indeks tertimbang
d. indeks tertimbang
e. Waktu dasar
23. Diketahui nilai It,0 = 425% dan P0 = 40%, maka nilai Pt adalah
a. 165
b. 185
c. 170
d. 190
e. 175
Kristina.2012.biostatistika.http://biostatistika2012.blogspot.co.id/2012/08/biostati
stika.html
Boediono, Dr, Wayan Kaester, dr, Ir. M.m. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika
dan Probabilitas, Penerbit Pt. Remaja Rosdakarya. Bandung
Santosa, Purbayu Budi, & Muliawan Hamdani. 2007. Statistika Deskriptif dalam
Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta: Erlangga.
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Edisi Revisi; Konsep Statistika
yang Lebih Komprehensif. Jakarta: Change Publication.