Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN


KEKERASAN PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI
BAJAFASA GANDA

Joko Tri Wardoyo


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri SemarangJl. Prof. H. Sudarto, SH
Tembalang Semarang

Disusun Oleh :

1. Ega Rizki Santoso (2231330038)


2. M. Dhani Setiawan (2231330027)
3. Saniya Salma Rosyida (2231330007)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KONTRUKSI JALAN,


JEMBATAN, DAN BANGUNAN AIR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG

2023
JUDUL METODE PENINGKATAN
TEGANGAN TARIK DAN
KEKERASAN PADA BAJA
KARBON RENDAH MELALUI
BAJAFASA GANDA
VOLUME Volume 10, No. 3
TAHUN 2005
PENULIS Joko Tri Wardoyo
REVIEW Ega Rizki Santoso (2231330038)
M. Dhani Setiawan (2231330027)
Saniya Salma Rosyida (2231330007)

TANGGAL 22 September 2023


PENDAHULUAN Penggunaan baja karbon rendah sangat
banyak digunakan, dikarenakan harganya
yang relatif murah dan mudah
pembentukkannya. Untuk memperluas
penggunaan baja karbon rendah, diperlukan
peningkatan sifat mekaniknya terutama dari
segi tegangan tarik dan kekerasan. Baja
karbon rendah yang hanya bias digunakan
pada konstruksi yang tidak membutuhkan
tegangan tarik dan kekerasan relatif tinggi.
Salah satu alternatif untuk perbaikan sifat
mekanik baja karbon rendah adalah dengan
menjadikannya baja fasa ganda agar
peningkatan tegangan tarik dan kekerasan
dapat dicapai. Pada proses pembuatan baja
karbon fasa ganda, variabel yang
menentukan peningkatan tegangan tarik
serta nilai kekerasan adalah temperatur
pemanasan dan waktu penahanan pada
daerah campuran ferrit dengan austenit
(a+y). Temperatur pemanasan dan waktu
penahanan yang menghasilkan tegangan
tarik dan kekerasan yang tertinggi
merupakan metode terbaik untuk
peningkatan menggunakan metode fasa
ganda. Untuk mendapatkan temperatur
pemanasan dan waktu penahanan yang
tepat guna mencapai maksud tersebut maka
diperlukan uji coba memberikan variasi
temperatur pemanasan dan waktu
penahanan di daerah (a +7). Variasi
temperatur pemanasan dipilih sesuai
dengan kondisi baja karbon rendah yaitu
dimulai dari 732°C, 770°C dan 810°C,
sedangkan waktu penahanan masing-
masing selama 5 menit, 10 menit, 20 menit
dan 30 menit.
TEORI 1. Baja karbon rendah
Memiliki prosentase unsur karbonnya di
bawah 0,25%, Mn tidak lebih dari 0,8%, Si
tidak lebih dari 0,5%, dan Cu tidak lebih dari
0,6%. Jenis baja karbon lain berdasarkan
komposisi prosentasi unsur pemandu
karbonnya seperti baja hypoeutektoid kurang
dari 0,8% C, baja eutektoid 0,8% C,
sedangkan baja hypereutektoid lebih besar
dari 0,8% C.
2. Perlakuan Panas
Perlakuan panas (heat treatment) didifinisikan
sebagai kombinasi operasi pemanasan dan
pendinginan yang terkontrol dalam keadaan
padat untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu
pada baja/logam atau paduan.
Perlakuan panas dibedakan: (a) proses laku
panas dengan kondisi equilibrium, seperti
annealing, normalising (b) proses laku panas
non-equilibrium, seperti pengerasan
(hardening).
3. Pengerasan Regang (Strain
Hardening)
salah satu proses pengerasan yang dilakukan
pada logam yang sukar dikeraskan dengan
proses heat treatment. Proses pengerasan
regang yaitu membebani logam mencapai
beban luluhnya (FY) atau di daerah tegangan
luluh (yield stress= Y).
4. Baja Fasa Ganda
Baja hypoeutektoid dipanaskan di antara
temperatur kritis atas (A3) dan temperatur
kritis bawah (A1), kemudian didinginkan
dengan cepat melebihi laju pendinginan
kritisnya, maka akan didapat baja fasa ganda
(dual phase).

METODE Metode ini diawali dengan menormalizing


bahan untuk mendapat kondisi struktur bahan
yang homogen. Kemudian untuk pembentukan
fasa ganda dilakukan 3 pengelompokan sesuai
suhu yang ditetapkan. Dan setelah selesai, maka
didinginkan dengan cepat dlm air. Selanjutnya
ditemper pada temperatur 200° C dan yang
terakhir dikeraskan dengan pengerasan regang.
Baru setelah itu diuji dengan pengujian Tarik

PEMBAHASAN Hasil pengujian tarik dan pengukuran nilai


kekerasan baja karbon rendah 0,112%C dari 3
buah spesimen Hasil pengujian tarik dan
pengukuran nilai kekerasan baja karbon rendah
setelah proses pembentukan fasa ganda dan
pengerasan regang, diperlihatkanDari data
percobaan yang telah ditebelkan pada Tabel
4, didapatkan bahwa tegangan tarik maksimum
dan kekerasan maksimum baja karbon rendah
melalui baja fasa ganda dihasilkan
menggunakan temperatur pemanasan 7700C
dengan holding time 20 menit. Pada Gambar 6
menunjukkan bahwa pada temperatur
pemanasan 7700C terjadi kenaikan tegangan
tarik untuk semua holding time, demikian pula
untuk nilai kekerasannya terjadi kenaikan pula
pada temperatur 7700C, lihat Gambar
7. Terjadinya kenaikan tegangan tarik dan
kekerasan pada temperatur pemanasan 7700C
dikarenakan pada temperatur tersebut jumlah
austenit dan atom karbon yang larut mencapai
angka optimal, sehingga setelah diquench akan
terbentuk kekerasan yang tinggi yaitu struktur
logam campuran martensit-ferrit dalam bentuk
matrik ferrit. Kenaikan tegangan tarik mencapai
maksimum adalah hasil temperatur pemanasan
7700C holding time 20 menit, demikian pula
kenaikan kekerasan mencapai maksimum hasil
temperatur 7700C holding time 20 menit

KESIMPULAN Metode untuk meningkatkan tegangan tarik dan


kekerasan baja karbon rendah hasil penelitian
adalah dengan membentuk baja karbon rendah
menjadi baja fasa ganda dengan cara sebagai
berikut «Baja karbon rendah dinormalising
terlebih dahulu dengan temperatur 9000C
holding timenya 20 menit dan didinginkan
dengan media udara terbuka, kemudian peroses
pembentukan fasa ganda dengan temperatur
pemanasan 7700C holding time 20 menit dan
diquench media air tanpa agitasi, selanjutnya
proses tempering temperatur 2000C holding
time 20 menit dan pendinginan media udara
terbuka, terakhir pengerasan regang dengan
pembebanan mencapai tegangan luluh baja fasa
ganda yang dihasilkan sebanyak 3 kali
pembebanan

REFERENSI George, E.D. (1996) Mechanical Metallurgy


2nd ed, Mc Graw Hill, Kagokusho Ltd,
Sigapure

Herman, W.P. (1991) Meterials Sience And


Metallurgy, Reston Publising Company,
Virginia
Japanese Standart Associatio. (1980) JIS Hand
Book, Akosaka 4 Chome, Minatuko, Tokyo,
Japan.

Karl-Eric, T. (1994) Steel and Its Heat


Treatment, Second Edition, Buffer Warth &
Co, Boston, London

Sidney, H.A. (1994) Introduktion to Physical


Metallurgy, Second Edition, Mc Graw Hill
Book Company, New York

Wahid, S. (1990) Ilmu Logam I, Teknik Mesin


Fakultas Teknik Industri ITS, Surabaya.

Yureman, Z. (1993) Laporan Hasil Analisa


Komposisi Kimia Bahan Baja, Lab QC/QA
Foundry Politeknik Manufaktur Bandung,
Bandung.

OPINI menurut hasil diskusi kelompok kami,


penggunaan baja karbon rendah memang wajar
digunakan, karena selain harganya yang murah,
pembentukannya juga mudah, namun untuk
memaksimalkan potensi dari baja karbon
rendah, perlu dilakukan menjadikannya baja
fasa ganda, hal ini bertujuan untuk
meningkatkan tegangan tarik dan kekerasannya

Anda mungkin juga menyukai