Anda di halaman 1dari 12

TERBATAS

KOMANDO DAERAH MILITER XII/TANJUNGPURA


DETASEMEN MARKAS

PROSEDUR TETAP
NOMOR : PROTAP / 06 / X / 2023

Tentang

PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

1. Pendahuluan. Bahaya kebakaran pada umumnya dapat terjadi akibat bencana


alam, kecerobohan manusia, kesalahan tekhnis atau upaya sabotase pihak lawan.
Dalam upaya mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya korban personel dan
material akibat bahaya kebakaran, perlu dilakukan upaya dalam bentuk preventif maupun
represif.

2. Pencegahan. Dalam melaksanakan pencegahan kebakaran kita


mengenal beberapa jenis terjadinya kebakaran antara lain karena api, korsleting listrik,
sabotase, suhu udara yang tinggi, bahan peledak, munisi dan sebagainya.

a. Pencegahan Kebakaran Yang Disebabkan oleh api ( Karena Api ).

1) Terhadap kompor minyak.

a) Jangan mengisi minyak kompor pada saat kompor menyala.


b) Jangan meninggalkan dapur selagi kompor menyala dan
kalau bepergian kompor harus dimatikan.
c) Bersihkan dan periksa kompor secara rutin.
d) Peiksa sumbu kompor setiap akan digunakan.
e) Siapkan sarana pemadam kebakaran/tradisional dirumah
masing – masing ( karung, ember dan pasir )

2) Terhadap lampu minyak / petromak.

a) gantungkan pada tempat yang diatasnya tidak terdapat


benda–benda yang mudah terbakar.
b) Letakkan pada tempat yang tidak mudah terguling.
c) Matikanlah bila akan meninggalkan rumah atau tidur.
d) Siapkan sarana pemadam kebakaran dirumah .

TERBATAS
TERBATAS
2

3) Terhadap puntung rokok.

a) Jangan merokok sambil tiduran ditempat tidur / pada tempat


yang yang mudah terbakar / terlarang seperti gudang bensin dan
munisi.
b) Matikan puntung rokok dan buang pada tempat yang telah
ditentukan .
c) Jangan merokok pada saat mengisi bahan bakar.
d) Terhadap pembakaran sampah.
e) Bakarlah sampah pada tempat yang ditentukan.
f) Jangan membakar sampah pada tengah hari atau pada saat
angin kencang
g) Perhatikan faktor keamanan pada saat membakar sampah.

b. Pencegahan Kebakaran Disebabkan Oleh Korsleting Listrik.

1) Jangan menambah dan memasang instalasi listrik tanpa ijin.


2) Periksalah setiap sambungan kabel yang terbuka atau lecet dengan
isolasi.
3) Lepaskan semua stop kontak radio / kaset, TV, kipas angin, AC,
seterikaan dan semua alat elektronik bila tidak digunakan.

c. Pencegahan Kebakaran Akibat Sabotase.

1) Mengawasi orang – orang yang lewat disekitar instalasi vital


terutama pada malam hari (pelaksanaan oleh anggota jaga Kesatrian ).
2) Pengamanan instalasi vital, kendaraan, kantor dan gudang
peralatan dengan sistem alarm, pos jaga, patroli, dan sebagainya..
3) Pengecekan dan pemeriksaan gudang, instalasi vital, kantor,
kendaraaan pada setiap saat.
4) Mengunci semua ruangan, kantor, instalasi vital, gudang setelah
selesai jam dinas.
5) Siapkan sarana pemadam kebakaran.
6) Patuhi protap khusus masing-masing bagian (poolran, Gudang
Munisi, tempat menyimpan BBM dan sebagainya).

d. Pencegahan Bahaya Kebakaran Disebabkan Suhu Udara Yang Tinggi /


Cuaca.

1) Gudang harus mempunyai ventilasi yang cukup.


2) Dilarang menerangi gudang dalam dengan lampu yang wattnya
terlalu besar.
3) Sebaiknya mempunyai Thermometer untuk mengetahui suhu setiap
saat.
4) Membuka gudang secara periodik.
5) Menyiapkan sarana pemadam kebakaran (Tradisional/Modern).

TERBATAS
TERBATAS
3

3. Penaggulangan Bahaya Kebakaran . Apabila terjadi bencana kebakaran


didalam Kesatrian perlu diadakan penanggulangan secepatnya agar jangan sampai
mengakibatkan kerugian terhadap materiil/personil, untuk itu perlu adanya organisasi
yang dibentuk penanggulangan adalah sebagai berikut :

a. Organisasi.

1) Untuk menghindari bila terjadi kebakaran, maka disusunlah


organisasi sebagai berikut :

a) Kelompok Komando.
b) Kelompok Pemadam Kebakaran
c) Kelompok Penyingkiran.
d) Kelompok Pengaman.
e) Kelompok Bantuan.

2) Apabila terjadi kebakaran maka para Petugas atau kelompok yang


sudah dibentuk inilah yang harus bertanggung jawab terhadap
pelaksanaannya baik dalam jam dinas maupun diluar jam dinas / hari libur.

b. Organisasi penanggulangan bahaya kebakaran pada saat jam dinas.

1) Kelompok Komando.

a) Komandan Kelompok Komando dijabat oleh Dandenmadam


XII/Tpr.

b) Wakil Komandan kelompok Komando dijabat oleh Wadan


Denmadam XII/Tpr.

c) Anggota terdiri dari 2 orang Ba dan 8 orang TA dari Staf


Satuan.

2) Kelompok Pemadam Kebakaran.

a) Komandan kelompok kebakaran dijabat oleh Dankiwal


Denmadam XII/Tpr.

b) Wakil Komandan kelompok pemadam kebakaran dijabat oleh


Danton 1 Kiwal Denmadam XII/Tpr.

TERBATAS
TERBATAS
4

c) Anggota kelompok pemadam kebakaran terdiri dari :

(1) Seluruh anggota Ton 1 Kiwal Denmadam XII/Tpr.


(2) Seluruh anggota Ton 2 Kiwal Denmadam XII/Tpr.

3) Kelompok penyingkiran .

a) Komandan kelompok penyingkiran dijabat oleh Danton Ban


Kiwal Denmadam XII/Tpr.

b) Wakil komandan kelompok penyingkiran dijabat oleh Baton


Ban Kiwal Denmadam XII/Tpr.

c) Anggota kelompok penyingkiran terdiri dari Seluruh anggota


Ton Ban Kiwal Denmadam XII/Tpr.

4) Kelompok Pengaman.

a) Komandan kelompok pengaman dijabat oleh Kasi Pamops


Denmadam XII/Tpr.

b) Wakil komandan kelompok pengaman dijabat oleh Batipam


Denmadam XII/Tpr.

c) Anggota terdiri dari seluruh Provoost Denmadam XII/Tpr.

5) Kelompok Bantuan.

a) Komandan kelompok dijabat oleh Kasi Perslog Denmadam


XII/Tpr.

b) Anggota terdiri dari :

(1) Seluruh anggota staf Denmadam XII/Tpr.

(2) Seluruh anggota yang tidak termasuk dalam kelompok-


kelompok.

6) Tanda – Tanda Bahaya Kebakaran.

a) Dengan terompet : Tanda kumpul ( Protap No. 01).


b) Dengan lonceng : 0000.0000.0000 selama 2 menit.
c) Pengumuman dengan pengeras suara / megaphone.

TERBATAS
TERBATAS
5

7) Tanda-tanda Aman. Dengan pengumuman melalui pengeras


suara/ Megaphone

8) Sarana/Alat Pemadam Kebakaran

a) Tradisional.

(1) Air (Drum yang berisi air).


(2) Tanah, pasir dan lumpur.
(3) Alat pengait panjang  4 meter (galah).
(4) Karung goni.
(5) Sekop.
(6) Tangga.
(7) Dan lain-lain.

b) Modern / Bahan Kimia.

(1) Disiapkan tabung pemadam kebakaran seperti


YAMATO.
(2) Menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) yang
terdekat.

c) Organisasi penanggulangan bahaya kebakaran diluar jam


dinas/ hari libur.

(1) Kelompok Komando.

(a) komandan kelompok komando di jabat oleh


Perwira/ Bintara tertua yang berada sekitar radius  25
meter dari obyek yang terbakar.

(b) Wakil Komandan kelompok pemadam


kebakaran dijabat oleh Perwira / Bintara yang lebih
junior 1 tingkat dari komandan kelompok komandan.

(c) Anggota terdiri dari 5 orang Ba dan 5 orang TA


yang berada sekitar radius  25 meter dari obyek yang
terbakar.

(2) Kelompok Pemadam Kebakaran .

(a) Komandan Kelompok kebakaran dijabat oleh


Perwira/Bintara tertua yang berada sekitar radius  50
meter dari obyek yang terbakar.

TERBATAS
TERBATAS
6

(b) Wakil Komandan kelompok pemadam


kebakaran dijabat oleh Perwira / Bintara yang lebih
Junior 1 tingkat dari Komandan kelompok pemadam
kebakaran.

(c) Anggota kelompok pemadam kebakaran


terdiridari seluuruh anggota yang berada radius ± 50
meter dari obyek yang terbakar.

(3) Kelompok Penyingkiran.

(a) Komandan kelompok penyingkiran dijabat oleh


Perwira/Bintara tertua yang berada sekitar  75 meter
dari obyek yang terbakar.

(b) Wakil komandan kelompok penyingkiran dijabat


oleh Perwira/Bintara lebih junior 1 tingkat dari
komandan kelompok penyingkiran

(c) Kelompok penyingkiran terdiri dari seluruh


anggota yang berada radius  75 meter dari obyek
yang terbakar.

(4) Kelompok Pengamanan.

(a) Komandan kelompok pengaman dijabat oleh


Perwira/ Bintara tertua yang berada sekitar radius 
100 meter dari obyek yang terbakar

(b) Wakil Komandan kelompok pengaman dijabat


oleh Perwira/Bintara yang lebih junior 1 tingkat dari
komandan kelompok pengaman.

(c) Anggota terdiri dari seluruh anggota yang


berada sekitar radius  100 meter dari obyek yang
terbakar .

(5) Kelompok Bantuan

(a) Komandan kelompok dijabat oleh ketua RW


setempat.

(b) Anggota terdiri dari seluruh anggota yang


berada di komplek.

TERBATAS
TERBATAS
7

(6) Tanda – Tanda Bahaya Kebakaran.

(a) Dengan terompet : Tanda kumpul ( Protap No.


01).
(b) Dengan lonceng : 0000.0000.0000 selama 2
menit.
(c) Pengumuman dengan pengeras
suara/megaphone.

(7) Tanda-tanda aman. Dengan pengumuman melalui


pengeras suara/Megaphone

(8) Sarana / Alat Pemadam Kebakaran

(a) Tradisional.

- Air (Drum yang berisi air).


- Tanah, pasir dan lumpur.
- Alat pengait panjang  4 meter (galah).
- Karung goni.
- Sekop.
- Tangga.
- Dan lain-lain.

(b) Modern / Bahan Kimia.

- Disiapkan tabung pemadam kebakaran


seperti YAMATO.
- Menghubungi Dinas Pemadam
Kebakaran (DPK) yang terdekat.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Yang Harus Dilaksanakan Oleh Kelompok


adalah Sebagai Berikut :

1) Kelompok Komando.

a) Mengkoordinir semua kelompok agar dapat melaksanakan


tugas dengan cepat untuk menanggulangi bila terjadi bencana
bahaya kebakaran baik waktu siang atau malam hari.

b) Bertanggung jawab kepada Dansatri mengenai kecepatan,


ketepatan serat keamanan pada waktu mengatasi bila terjadi
bencana bila mengatasi bila terjadi bencana bahaya kebakaran
dalam Kesatrian.

TERBATAS
TERBATAS
8

c) Menghubungi unit – unit PMK terdekat untuk minta bantuan.

d) Memutuskan aliran listrik yang menuju obyaek daario sentral


listrik.

e) Menyiapkan Tim Kesehatan Satuan dan Menghubungi


Kesdim dan Rumah Sakit terdekat.

2) Kelompok pemadam kebakaran.

a) Melakukan pemadaman api dengan menggunakan


perlengkapan alat-alat yang ada secara tuntas.

b) Mencegah menjalarnnya api ke sekitarnya dan bila perlu


membongkar/menyingkirkan bangunan-bangunan / barang-barang
agar terhindar dari bahaya api.

c) Komandan kelompok bertanggung jawab kepada kelompok


komando atas pelaksanaan dan kesiapan kelompoknya.

3) Kelompok Penyingkiran.

a) Menyingkirkan/menyelamatkan barang – barang dokumen /


surat – surat penting lainnya.

b) Menempatkan barang – barang tersebut pada tempat yang


aman yang telah ditentukan oleh pimpinan kelompok.
c) Melarang/menahan orang – orang tidak dikenal atau
mencurigakan memasuki daerah / tempat kebakaran yang diduga
mempunyai maksud tertentu.

d) Menjaga ketertiban dan keamanan daerah tempat kebakaran


dan sebagainya.

e) Mencegah kemungkinan kehilangan barang

f) Menempatkan petugas – petugas / provoost ditempat –


tempat rawan guna mencegah usaha – usaha pencurian / sabotase
dari oknum – oknnum tertentu.

g) Menutup jalan keluar / masuk untuk mengadakan


pengawasan yang lebih ketat.

h) Komandan kelompok bertanggung jawab kepada


kelompoknya.

TERBATAS
TERBATAS
9

4) Kelompok bantuan.

a) Siap memberikan bantuan kepada semua kelompok.

b) Mempertinggi kesiagaan untuk memberikan bantuan pada


semua kelompok.

c) Membantu melakukan pemadaman api dengan menggunakan


seluruh sarana yang ada dan bergabung dengan dinas pemadam
kebakaran apabila diperlukan.

d) Komandan kelompok bertanggung jawab kepada semua


kelompok komando atas pelaksanaan dan kesiapan kelompoknya.

4. Tekhnik Penanggulangan. Tindakan dan pelaksanaan dalam mengatasi


bahaya kebakaran yang harus diambil/dilakukan oleh anggota apabila suatu bahaya
kebakaran dilingkungan Kesatrian.

a. Bila kebakaran terjadi pada jam kerja.

1) Setelah mendengar tanda bahaya kebakaran semua anggota ( TNI &


Sipil ) yang ada didaerah kesatrian segera meninggalkan tempat kerja /
tugasnya masing – masing segera menuju ke lokasi kebakaran, lalu
melaksanakan tugas masing – masing.

2) Kelompok – kelompok yang sudah ditentukan melaksanakan fungsi


dan tugasnya didalam menanggulangi kebakaran sesuai dengan sikon.
Ton I dan II bertindak sebagai kelompok pemadam kebakaran

3) Ton Ban bertindak sebagai kelompok penyingkiran.

4) Staf Pam Denmadam XII/Tpr bertindak sebagai kelompok


pengaman.

5) RW dan RT bertindak sebagai kelompok bantuan.

b. Tehnik Penanggulangan.

1) Pa piket segera membunyikan tanda kebakaran, Pa Jaga Kesatrian


bertindak sebagai pimpinan tersebut dan segera melapor kepada Dansatri /
Wadan, Pa piket dengan segera mengerahkan dan mengatur semua
personel yang ada pada saat itu.

2) Setelah mendengar tanda bahaya kebakaran, semua anggota ( TNI


& Sipil ) yang ada di kompleks kesatrian segera menuju ke tempat terjadi
bencana dan melaksanakan fungsinya .

TERBATAS
TERBATAS
10

3) Anggota yang bertempat tinggal terdekat dengan lokasi kebakaran


bertindak sebagai kelompok pemadam kebakaran.

4) Jaga/Pengawal Kesatrian segera mengambil tindakan memperketat


penjagaan/pengawasan.

5) Apabila diperkirakan bahaya tersebut tidak bisa diatasi maka segera


berusaha menghubungi atau meminta bantuan pada unit pemadam
kebakaran terdekat diwilayah masing – masing Satuan

c. Bila bahaya kebakaran terjadi diluar jam kerja/hari libur. Pelaksanaan


penanggulangan bahaya kebakaran telah diatur dan diorganisir oleh ketua RT
masing – masing sesuai kelompok yang telah ditentukan (kelompok komando,
kelompok pemadam kebakaran, kelompok pengaman, kelompok penyingkiran
dan kelompok bantuan ) sesuai petunjuk Dansatri.

1) Orang pertama melihat kejadian segera berteriak bahaya kebakaran


dengan menyebutkan nama lokasi / obyek yang terbakar dan melapor ke
piket.

2) Pa piket membunyikan lonceng tanda bahaya kebakaran, laporan


kepada Danden dan segera pergi ke tempat kejkadian

3) Seluruh anggota yang termasuk serta meninggalkan tugas dan


menuju ke lokasi kebakaran

4) Ketua RT bertindak dan mengatur serta mengendalikan RT-nya


sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan untuk melaksanakan
penggulangan kebbakaran tersebut ( pok komando, pok pemadam
kebakaranpok pengaman, pok penyingkiran dan pok cadangan )

5) RT tetangga siap membantu kelompok – kelompok tersebut diatas


dan sebagian bertindak sebagai bantuan.

6) Ba Ang membantu menyingkirkan secara cepat dengan


menggunakan Ran yang ada.

7) Bila kebakaran meluas dan sulit diatasi, ketua RT melapor kepda


Pa piket untuk menerima petunjuk penanggulangan selanjutnya meminta
bantuan unit kebakaran di wilayah terdekat dengan kegiatan antara lain :

a) Orang pertama yang melihat kejadian segera bertindak


berteriak kebakaran dengan menyebutkan lokasi atau obyek yang
terbakar dan lapor kepada Pa Jaga Den.

TERBATAS
TERBATAS
11

b) Pa Piket makodam membunyikan lonceng tanda bahaya


kebakaran dan memberitahu lokasi kebakaran, lapor kepada
Dandenmadam XII/Tpr dan segera pergi ke lokasi kebakaran.

c) Seluruh warga RT yang berdekatan keluar dari rumah menuju


ke lokasi kebakaran, warga RT tetangga pergi membantu
pelaksanaan tindakan secepatnya menanggulangi kebakaran
tersebut.

d) Ketua RT segera bertindak mengatur dan mengendalikan


warga RT –Nya sesuai kelompok yang menanggulangi yang telah
di tentukan untuk melaksanakan penanggulangan tersebut.

e) Ba ang membantu penyingkiran secara cepat dengan


menggunakan kendaraan yang ada.

f) Bila bahaya kebakaran meluas dan sulit diatasi ketua RT


lapor kepada Pa piket untuk tindakan penanggulangan selanjutnya
minta bantuan unit pemadam kebakaran terdekat.

5. Penutup. Demikian protap penanggulangan bahaya kebakaran dingkungan


kesatrian Makodam XII/Tpr ini disusun agar dapat dipakai sebagai pedoman
pelaksanaaan dan penanggulangan setiap bahaya kebakaran yang mungkin terjadi,
untuk itu perlu secara cepat dan efektif supaya setiap kelompok maupun perorangan
dapat mengerti betul dan memahami akan tugas dan tanggung jawab masing-masing
sehingga diharapkan bencana tersebut dapat dengan mudah diatasi dan tidak lagi saling
menunggu karena setiap kelompok sudah tahu tugasnya.

Pontianak, 02 Oktober 2023


Komandan Denmadam XII/Tanjungpura,

Didik Efendi, S.I.P.


Kolonel Inf NRP 11990033590776

TERBATAS
TERBATAS
12

KOMANDO DAERAH MILITER XII/TANJUNGPURA


DETASEMEN MARKAS

PROSEDUR TETAP
Nomor : PROTAP / 06 / X / 2023

Tentang

PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Pontianak, 02 Oktober 2023

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai