Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

PELANTIKAN ORMAS SATGAS BANTEN KESTI TTKKDH


SANTUNAN ANAK YATIM DAN BAZZAR SEMBAKO

DEWAN PIMPINAN CABANG KABUPATEN TANGERANG


TAHUN 2021

Sekretariat :
SK KEMENKUMHAM NOMOR AHU-0015950 AH.01.07.TAHUN 2015
Jl. Raya Serang KM.31 Kp. Ilat RT.001/003 Ds. Gembong Kec. Balaraja 15610
Hp : 087772859325 Email : satbtndpckab.tangerang@gmail.com
Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC Kab. Tangerang

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan …………………………………….……………………………………………. i


Daftar Isi ………………………….………………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 1
B. Maksud & Tujuan ………………………………………………………………….. 8
C. Dasar Hukum ……………………………………………………………………….. 9
D. Tema Kegiatan ……………………………………………………………………… 9
E. Bentuk Kegiatan ……………………………………………………………………. 9
F. Penyelenggara Kegiatan …………………………………………………………. 10
G. Waktu & Tempat Kegiatan ……………………………………………………… 10
H. Sumber Dana ………………………………………………………………………… 10
BAB II Kepanitiaan ………………………………………………………………………………… 11
Susunan Panitia …………………………………………………………………………… 11

BAB III Rencana Anggaran Biaya (RAB) ………………………………………………….. 13


A. Etimasi Pemasukan ……………………………………………………………….. 13
B. Etimasi Pengeluaran ……………………………………………………………… 13

BAB IV Penutup ……………………………………………………………………………………… 16

Lampiran-lampiran ……………………………………………………………………..

ii
Satgas Banten Kesti TTKKDH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
menganugrahkan beribu-ribu nik’mat terutama nik’mat iman dan islam dengan
diturunkannya manusia paling mulia, kekasih Allah SWT, tiada lain Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin, atbaúttabiin serta
seluruh umat yang selalu taat dan patuh akan ajarannya. Semoga kelak di hari
kiamat kita mendapatkan syafaatnya. Amin…

Tjimande Tarik Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) merupakan salah satu
aliran Pencak Silat yang ada di Indonesia khususnya di tanah Jawa Barat. Aliran
ini merupakan aliran dari Pencak Silat yang tertua. Menurut sumber yang
didapat, Tjimande adalah nama sebuah desa yang ada di daerah Tarik Kolot Bogor.
Aliran Cimande berasal tari ilmu tharekat yang disebarkan oleh keturunan
Sunan Gunung Djati (Cirebon). Cimande menurut bahasa “Tji” (bahasa sunda)
adalah air sedang “ Mande” (bahasa sunda) yang berarti suci, jadi Tjimande
menurut bahasa adalah air suci. Aliran Tjimande memiliki keunikan tersendiri
dari persilatan yang lainnya.

Sesuai dengan makna Tjimande (air suci), maka makna tersebut dijadikan
sebuah syarat untuk perekrutan menjadi murid aliran Tjimande yaitu membaca dua
kalimat syahadat. Kemudian aliran pencak silat mulai dipelajari oleh banyak
orang, dan merupakan aliran tertua, sekaligus sebagai aliran yang banyak
melahirkan organisasi pencak silat di Indonesia, dan salah satunya adalah
organisasi persilatan Perguruan TTKKDH yang berkembang di Banten.
Berdasarkan kisah yang ada, aliran TTKKDH mengadopsi gerakan pertarungan
2 ekor binatang yaitu harimau dan kera.

1
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

Menurut penuturan informan pada awal cerita sebelum terbentuknya


persilatan TTKKDH belum ada istilah jurus-jurus tjimande, bahkan paguron
resmi bernama tjimande pun belum ada. Yang ada adalah jurus pamacan dan
pamonyet yaitu mengembangkan jurus serang - elak (istilah timpah-buang)
yang berasal dari tingkah kedua binatang tersebut.

Seiring waktu dalam perkembangannya yaitu setelah masyarakat menerima


pencak tjimande ini, terjadilah persebaran ke seluruh Jawa, yang meliputi Jawa
Barat dan Banten. Kemudian menyebar ke seluruh Indonesia.

Dalam sebuah catatan masalalu yang dicatat oleh Bapak TB. Agung Husaini,
dijelaskan bahwa pencak silat aliran Tjimande pertama kali diciptakan dari
seorang Pendekar Silat bernama Mbah Khaer.

Mbah Khaer adalah seorang pendekar Pencak Silat yang disegani. Mbah Khaer
bertempat tinggal di kampung Pamarayan Banten. Kemudian sekitar tahun 1720
Mbah Khaer tinggal di daerah kecamatan Cikolong Kulon (Kampung Mande
kabupaten Cianjur). Di daerah Cianjurlah Mbah Khaer memperdalam ilmu bela
diri, sehingga menjadi mahir dan terkenal di kabupaten Cianjur. Berkat
kemahirannya Mbah Khaer diminta oleh Bupati Cianjur yang bernama Rd.
Enah Wira Atmaja untuk melindunginya dibidang keamanan. Sehingga mereka
mempunyai hubungan yang sangat erat. Pada awal tahun 1725 M Bupati
Cianjur Rd. Enah Wira Atmaja pindah ke Bogor menjabat sebagai Wakil
Gubernur dan tinggal di istana Bogor. Karena kesetiaan dan kepatuhannya kepada
Rd. Enah Wira Atmaja, Mbah Khaer ikut pindah ke Bogor dan dipekerjakan sebagai
kepala centeng (kepala keamanan). Di daerah Bogor Mbah Khaer terus
mengembangkan jurus- jurus persilatan, dan kemudian jurus-jurus tersebut
dikenal dengan nama persilatan Tjimande sesuai dengan nama kampung dimana
Mbah Khaer tinggal.

2
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

Pada tahun 1770, Mbah Khaer menikah dengan orang Cianjur, kemudian
pindah ke Cianjur dan tinggal di Kampung Kamurang, Kecamatan Mande. Disana ia
mengajarkan ilmu Pencak Silat Tjimandenya kepada para pemuda. Pada waktu itu
yang menjadi Bupati Cianjur adalah Raden Adipati Wiratanudatar yang
merupakan Bupati ke- VI, yang disebut Dalem Cikundul pada tahun 1776-1813.
Begitu terkenalnya Mbah Khaer sebagai Pendekar Pencak Silat, maka putera
Bupati Wiratanudatar disuruh belajar Pencak Silat padanya. Begitu pula para
pegawai Kabupaten dan para petugas keamanan belajar Silat kepadanya.
Pada suatu ketika, Mbah Khaer diuji oleh Bupati Cianjur untuk bertanding Silat
dengan perantauan Cina dari Macao. Pertandingan Silat ini diadakan di alun-alun
Cianjur dengan dihadiri para pembesar, keluarga Bupati dan masyarakat setempat.

Dalam pertandingan ini ternyata dimenangkan oleh Mbah Khaer. Semenjak


itulah Mbah Khaer jadi bahan cerita dimana-mana. Pada tahun 1815 Mbah
Khaer kembali ke Bogor dan meninggal tahun 1825. Mbah Khaer memiliki
5 orang anak yakni Bapak Endut, Bapak Ocod, Bapak Otang, Bapak Komar,
dan Bapak Oyot. Kelima anaknya inilah yang kemudian menyebarluaskan pencak
silat Tjimande dari Bogor melalui Cianjur ke Bandung dan hampir ke seluruh Jawa
Barat. Sementara itu daerah Bogor, yang meneruskan Pencak Silat Cimande adalah
murid-murid Mbah Khaerr bernama Mbah Ace yang meninggal di Tarikolot atau
Tjimande. Hingga sekarang keturunannya menjadi sesepuh Pencak Silat Cimande.
Salah satu keturunan dalam silsilah Mbah Khaer yang ke VI (enam) yaitu Mbah
Buya mengembangkan silat Tjimande di Sumatera Selatan dan di Lampung. Tempat
pertama yang dikunjungi adalah Simpang Marta Pura dan Bukit Kemuning. Adapun
murid-murid Mbah Buya antara lain: Abah Ocod asal Karawang, Bapak Maderis
asal Sumatera, Bapak A. Jenggot asal kampung Cempaka Putih Kotabumi Lampung
Utara.

3
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

Pada tahun 1826 M, Mbah Buya hijrah ke Sumatera. Tempat yang pertama
dikunjungi adalah Simpang Marta Putra tempat Bapak Ocod. Dalam
mengembangkan silat Tjimande di Banten, yang pertama dikunjungi adalah
kampung Cipeucang kabupaten Pandeglang di rumah Bapak Ahmad Komis
Kecamatan Cipeucang murid bapak Ocod. Sedangkan Bapak Marsidik melatih di
kampung Cibuah kecamatan Warungun dan Bapak Jakim melatih di kampung
Kedomas Pandeglang dan di Kampung Citundun. Aliran Tjimande menjadi
organisasi dan berbadan hukum didirikan di Kota Tanjung Karang, dengan
Kesti (Kebudayaan Seni Tari dan Silat Indonesia) Tjimande Tari Kolot Kebon
Djeruk Hilir didirikan tepatnya pada hari Selasa 09 September 1952 M. Ketua
umum yang bertama di ketuai oleh Bapak Sarkani Leas asal Kampung Poncang
Cikulur (dulu kecamatan warungun).

Kemudian Kesti TTKKDH berkembang di Banten, Serang, Rangkas Bitung,


Pandeglang dan Tangerang pada tahun 1956 datang seorang pelatih silat dari
Lampung asal Karang Asem Taktakan Serang, bernama Ismail Karim ayahanda ibu
Dra. Amah Suamah melatih di kampung Kebon Cau desa Cijoro Lebak di bawah
jembatan Ciujung lama dan kampung Lebak Sambel.

Tahun 1960 ada seorang Pelatih Kesti TTKKDH bernama Tb. Agung Husaeni
asal serang Murid dari Bapak Marsidi Cibuah. Masuknya persilatan TTKKDH sejak
abad ke 12 karena waktu itu kerajaan Majapahit yang terakhir bernama Rd. Wijaya.
Di Banten itulah ia mengajarkan dan memberi latihan Pencak Silat kepada murid-
muridnya. Dalam mencari nafkah dengan jual beli kuda Mbah Kahir sering pergi ke
Betawi.

Di Betawi ia berkesempatan berkenalan dengan pendekar-pendekar silat orang


Sumatera dan Cina yang ahli dalam persilatan. Perkenalannya dengan para
pendekar itu menjadikannya tambahan ilmu pengetahuan tentang Pencak Silat.
Ilmu yang didapat itu kemudian ia kembangkan sehingga Mbah Kahir menjadi

4
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

terkenal sebagai Pendekar Pencak Silat yang tiada bandingannya. Kecepatan


gerak langkah dan pukulan serta kuda-kuda yang selalu disertai dengan
keseimbangan badan merupakan gerakan ampuh dalam serangan dan tangkisan.
Dalam menjalankan usaha dagangnya, Mbah Kahir sampai ke Cianjur. Dalam
perjalanannya pernah diganggu perampok-perampok, tetapi berkat ilmu Pencak
Silat yang dipunyainya, beliau selalu selamat dan sampai tujuannya ke Cianjur dan
kembali ke Cogreg Bogor.

Oleh karena itu dalam permulaan abad ke XIX Pencak Silat dan Mbah Kahir
di Jawa Barat tidak dapat dipisahkan. Pakaian Mbah Kahir sehari-hari jadi model
pakaian Pencak Silat hingga sekarang, yaitu celana dibawah lutut berkolor
(sontog) atau panjang lepas model Cina disebut “pangsi“ baju “kampret“ bertali
atau berkancing dan di kiri kanan sebelah bawah terbuka sepanjang selebar
tangan.

Perkembangan aliran Pencak Tjimande yaitu setelah para murid


menyelesaikan pendidikan di Bogor, mereka kemudian menyebar dan ada
yang kembali ke daerah asal mereka masing-masing. Embah Buyah salah seorang
murid Embah Main, kemudian kembali ke Kampung Oteng di Kecamatan Warung
gunung Kabupaten Lebak, selanjutnya melakukan petualangan ke daerah Lampung
Peristiwa ini diperkirakan berlangsung dalam tahun 1948.

Embah Buya yang orang asli Kabupaten Lebak, sebelum berguru kepada
Embah Main berprofesi sebagai pedagang tembakau yang menjual dagangannya ke
Karawang. Di Karawang Embah Buya kemudian menikah dengan wanita Karawang
bernama Asten yang juga adalah murid Cimande Mbah Main atau dikalangan warga
Cimande (sebutan bagi murid Cimande) disebut Ibu Asten atau Embah Dosol.
Embah Buyah menerima pendidikan penca Cimande dari Embah Main yang
mendirikan pusat pelatihan di kebun jeruk beliau di sebelah hilir, dimana Embah

5
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

Main memiliki 2 buah kebun jeruk satu di girang satunya di hilir. Sebutan
girang dan hilir merujuk pada posisi suatu tempat yang berada pada posisi di atas
dan di bawah. Jadi kebun jeruk hilir adalah menunjukkan letak kebun tersebut di
posisi lebih rendah dari kebun jeruk lainnya.

Embah Buyah kemudian melanjutkan pengembangan Pencak Tjimande di


Lampung dengan membuka paguron yang menerima murid khusus orang-
orang Jawa. Penerimaan murid dari kalangan orang Jawa dilatar belakangi suatu
kisah seperti yang dituturkan oleh Carsa bahwa suatu waktu ada orang Melayu
Lampung berniat berguru kepada beliau, ternyata kemudian si orang Melayu
tersebut hanya ingin menguji kemampuan Embah Buyah. Embah Buyah tidak
menyenangi hal itu sehingga beliau kemudian mengusir orang tersebut bahkan
kemudian beliau menyatakan tidak akan mau menerima orang Melayu yang
berasal dari Lampung.

Paguron Cimande Embah Buyah di Lampung kemudian diberi nama Tjimande


Tarikolot Kebon Djeruk Hilir. Tampaknya Embah Buyah memberi nama paguronnya
didasari tanda bakti beliau kepada pendiri dan guru penca beliau dimana pendiri
penca Cimande yaitu Embah Khaer mendapatkan ilmu silatnya di Kampung
Tarikolot dekat Sungai Cimande, kemudian penamaan Kebon Djeruk Hilir
mengadopsi nama tempat Embah Buyah menerima ilmu pencak Cimande dari
Embah Main gurunya.

Tahun 1951 dibuatlah suatu aturan hukum yang sifatnya mengikat kepada
seluruh warga TTKKDH yang disebut pertalekan Cimande. Tujuannya adalah
sebagai pengarah tertulis bagi murid sekaligus penjaga nama baik bagi TTKKDH
itu sendiri. Pada tahun 1953, Embah Buyah kembali ke Kampung Oteng dan
mendirikan paguron TTKKDH di sana. Meski tidak diperoleh informasi kapan
Embah Buyah meninggal dunia, namun TTKKDH terus berkembang sepeninggal

6
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

beliau. Murid-muridnya meneruskan tradisi dan paguron TTKKDH dan sejak


ditangani oleh Embah Ranggawulung nama TTKKDH melekat sampai sekarang
pada perguruan silat Cimande ini.

Adapun sumber lain memberikan informasi tentang TTKKDH adalah bahwa


penamaan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir mengandung maksud semacam
falsafah bagi setiap warga Tjimande. Tjimande mengandung 2 (dua) pengertian
yaitu kata Tji dalam bahasa Sunda berarti air dan mande berarti suci. Tari
dikonotasikan dengan tanya atau pertanyaan. Kolot mengandung makna sesepuh
atau orang yang dituakan ada juga yang mengartikan sebagai kata kesti atau
membudayakan kebenaran. Kebon adalah suatu lahan pekerjaan untuk
mendapatkan hasil yang halal atau bermakna wadah untuk mencapai keselamatan.
Djeruk diartikan sesuai bentuk dan rasanya yaitu bentuk besar berarti manis,
bulat berarti bersatu dalam satu wadah, dan kulitnya yang terasa pahit
diartikan sebagai barang yang tidak bermanfaat. Hilir mengandung makna harus
selalu merendahkan hati tidak sombong dan mengalah untuk menang, hilir yang
berposisi di bawah juga diartikan sebagai tempat menampung apa saja kemudian
disaring dan mengambil yang bermanfaat. Hilir pun juga diartikan
penyelesaian masalah dengan musyawarah. Dari uraian di atas, maka Tjimande
Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir secara luas mempunyai pengertian :

“ Dalam kehidupan selalu berusaha mendapatkan sesuatu dari pekerjaan yang


halal, dan jika menghadapi suatu masalah diselesaikan dengan musyawarah atau
meminta bimbingan kepada sesepuh atau orang yang mengerti permasalahan
tersebut serta seyogyanya untuk selalu bantu-membantu (gotong royong) dalam
melaksanakan kepentingan bersama”

TTKKDH juga memiliki ciri khas lain yaitu adanya prinsip “jika terpegang,
kita memegang”. Paguron Cimande lainnya (disebut Cimande Girang) memilki
prinsip lain yaitu “bila terpegang menyerang”. Prinsip TTKKDH lainnya adalah di

7
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

setiap latihan selalu ada nyala lampu (pelita), ini dijadikan syarat pelatihan yang
juga mengikuti perbuatan Embah Khaer ketika ia pergi ke tepi sungai Cimande.
Oleh karena itu awal latihan Cimande bagi murid baru selalu dimulai pada malam
hari terutama Kamis malam.

Bedasarkan pandangan inilah diadakanya padepokan-padepokan pencak silat


Tjimande Tarikolot Kebun Djeruk Hilir (TTKKDH) khususnya di kabupaten
tangerang dan umumnya diseluruh Indonesia, agar salah satu seni budaya
tradisional Indonesia yaitu pencak silat Tjimande Tarikolot Kebun Djeruk Hilir dan
Debus Banten tidak pupus oleh kemajuan jaman. Maka dibentuklah salah satu
wadah untuk pempererat talisilaturahmi dan mengembangkan seni budaya pencak
silat Tjimande Tarikolot Kebun Djeruk Hilirserta dan Debus Banten, yakni Ormas
Satgas Banten Kesti TTKKDH Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Tangerang yang
diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat Indonesia akan
Seni Budaya yang ada di Indonesia agar tidak ditelan zaman.

B. Maksud dan Tujuan


1. Mempererat talisilaturahmi Oramas dilingkungan Kab. Tangerang khususnya
Satgas Banten Kesti TTKKDH
2. Melestarikan Kesenian Silat Indonesia khususnya Tjimande Tari Kolot Kebon
Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) dan Debus Banten.
3. Menjadi jembatan pemersatu padepokan-padepokan khususnya yang berada di
Kabupaten Tangerang serta Dewan Pimpinan Anak Cabang Se-Kabupaten
Tangerang agar bisa lebih sinergi dan berkesinambungan menuju kabupaten
yang GEMILANG.
4. Dengan Pelantikan dan Pengukuhan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH
Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Tangerang kali ini kita harapkan dapat
melahirkan generasi-generasi penerus Kesenian Silat Indonesia Tjimande Tari
Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) dan Debus Banten.

8
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

5. Bermunajat (solusi dengan doa) kepada Allah SWT agar Bangsa Indonesia
terlepas dari segala kesulitan yang sangat kompleks ini.
6. Memberikan santunan terhadap anak yatim piatu, serta membuka Bazzar
sembako khusnya bagi warga masyarakat yang berada di lingkungan sekitar
Ds. Gembong Kec. Balaraja Kab. Tangerang

C. Dasar Hukum
a. Pancasila sebagai filsapah Negara Republik Indonesia
b. Undang-undang Dasar 1945
c. Perinsip / aturan yang tertuang dalam ADART Satgas Banten Kesti TTKKDH
D. Tema Kegiatan
“Satu Visi Satu Misi Satu Komando”

E. Bentuk Kegiatan
Pelantikan dan Pengukuhan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC
Kabupaten Tangerang, Santunan Anak Yatim, dan Bazzar Sembako yang meliputi
:
a. Pembukaan
b. Pembacaan Kalam Ilahi ( Ust. Khoerul Umam - Ponpes Murotilil Qur’an Al
Hudri - Serang )
c. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
d. Mengheningkan Cipta
e. Penampilan Pencak Silat ( Satgas Banten Kesti TTKKDH )
f. Upacara Pelantikan dan Pengukuhan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH
DPC Kab. Tangerang , dilangsungkan dengan pembacaan Surat Keputusa
g. Penyerahan cenderamata
h. Sambutan - sambutan
i. Simbolis Penyerahan Santunan Anak Yatim dan Bazzar Sembako
j. Penutup / Do’a ( KH. Abuya Muhtadi - Cidahu Pandeglang )

9
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

F. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan Pelantikan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC Kabupaten
Tangerang yaitu Anggota Padepokan Tjimande Tarikolot Nusantara yang
berdomisili di Kp. Ilat RT.001/003 Ds. Gembong Kec. Balaraja Kab. Tangerang.

G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Pelantikan dan Pengukuhan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC


Kabupaten Tangerang

Hari : Minggu
Tanggal : 19 Desember 2021
Waktu : Pkl. 13.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Resto Dapur AliQa Kp. Pabuaran RT. 003 RW. 004
Ds. Gembong Kec. Balaraja 15610

2. Santunan Anak Yatim dan Bazzar Sembako

Hari : Kamis
Tanggal : 30 Desember 2021
Waktu : Pkl. 13.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Sekretariat Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC Kab.
Tangerang Kp. Ilat RT.001/003 Ds. Gembong Kec.
Balaraja.

H. Sumber Dana
Sumber dana Pelantikan dan Pengukuhan Ormas Satgas Banten Kesti
TTKKDH DPC Kabupaten Tangerang, Santunan Anak Yatim, dan Bazzar Sembako
Tahun 2021 ini meliputi :
a. Iuran Panitia per Anggota
b. Kas Padepokan, dan
c. Paradonator dll.

10
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

BAB II
KEPANITIAAN

Susunan Panitia Pelantikan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH


Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Tangerang
Tahun 2021

Pelindung : Ketua Umum DPP Satgas Banten Kesti TTKDH


( H. Heri Heryana, SE. MM )
Penanggung Jawab : 1. Sekjen Satgas Banten Kesti TTKDH Banten
( Deni Sudaryanto, SE. MM )
2. Ketua Padepokan Tjimande Tarikolot Nusantara
( Adi Nurhamzah )

Penasehat : 1. Ust. Yana Suryana


2. Adi Rapsanjani
Ketua Pelaksana : Samsul Anwar
Sekretaris : Adi Ahmad Rifa’i
Bendahara : Dede Hamdani

❖ Divisi - divisi :
1. Divisi Acara
Koordinator : Samroni S.H.I
Anggota : Ahmad Zulkifli

2. Divisi Penerima Tamu


Koordinator : Nazwa Sarafinah

11
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

Anggota : Noval Ardiansyah


3. Divisi Akomodekdok
Koordinator : Mahmudin Islam
Anggota : Nurjen Sodikin

4. Divisi Publikasi/Humas
Koordinator : Destri Yodi Kurnia
Anggota : Muhamad Amri Jaelani

5. Divisi Pencari Dana


Koordinator : TB. Anton Wijaya
Anggota : Muhamad Lukman Nurhakim

6. Divisi Konsumsi
Koordinator : Foni Muharom
Anggota : Muhamad Syamsudin

7. Divisi Keamanan
Koordinator : Suharno
Anggota : Ahmad Firdaus

12
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Reancana Anggaran Pelantikan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH


Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Tangerang
Tahun 2021

A. Etimasi Pemasukan

Harga
No Uraian Pemasukan Vol Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
A. Pemasukan :
Iuran Anggota 50 Anggota 1.00.000,- 5.000.000,-
Kas Padepokan - - 1.000.000,- 1.000.000,-
Jumlah (Rp) 6.000.000,-

B. Etimasi Pengeluaran

No Uraian Kebutuhan Vol Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)


B. Pengeluaran :
1. Kesekretariatan :
a. Kertas HVS A4 2 Rim 60.000,- 120.000,-
b. Tinta Printer 1 Paket 120.000,- 120.000,-
c. Stempel 2 Buah 85.000,- 170.000,-
d. Penggandaan Surat-surat 250 Lembar 300,- 75.000,-
e. Penggandaan Proposal 35 Pcs 50.000,- 1.750.000,-
f. Amplop Besar 2 Bok 25.000,- 50.000,-
g. Tinta dan Bak Stempel 1 Paket 35.000,- 35.000,-
h. Map Hekter 10 Pcs 17.000,- 170.000,-
2.490.000,-
2. Akomodasi & Dokumentasi
a. Bendera Satgas Kecil 200 Pcs 55.000,- 11.000.000,-
b. Bendera Satgas Besar 1 Buah 450.000,- 450.000,-
c. Bendera Merah Putih 1 Buah 250.000,- 250.000,-
d. Bendera Pataka 1 Buah 1.500.000,- 1.500.000,-
e. Baleho Spanduk 10 Buah 200.000,- 2.000.000,-
f. Baleho Baground 1 Buah 500.000,- 500.000,-
g. Bambu 30 Batang 15.000,- 450.000,-
h. Tali Rapia 2 Rol 30.000,- 30.000,-

13
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

i. Hansanitaizer 10 Botol 25.000,- 250.000,-


j. Dekorasi & Sound 1 Set 5.000.000,- 5.000.000,-
k. Cetak Kartu Undangan 60 Buah 2.500,- 150.000,-
l. Soupenir (Pin DPC) 1500 Pcs 5.000,- 7.500.000,-
m. Mobil Bus (Undangan) 4 Bus 3.000.000,- 12.000.000,-
n. Mobil Jemputan Abuya 1 Unit 500.000,- 500.000,-
o. Mobil Pribadi (Panitia) 2 Unit 500.000,- 1.000.000,-
p. Mobil ELP (Undangan) 1 Unit 1.000.000,- 1.000.000,-
q. Seragam 50 Pcs 250.000,- 12.500.000,-
r. Sewa Gedung 6 Jam 3.000.000,- 18.000.000,-
s. Camera & Vidio Soting 1 Set 4.500.000,- 4.500.000,-
t. Bunga Kalung 7 Buah 150.000,- 1.050.000,-
u. Masker 25 Bok 15.000,- 375.000,-
v. Patwal PJR Ketua Umum 1 Mobil 1.500.000,- 1.500.000,-
w. PMI 1 Tim 1.500.000,- 1.500.000,-
x. Jas DPC Kab. Tangerang 5 Buah 500.000,- 2.500.000,-
y. Cendramata 1 Paket 1.000.000,- 1.000.000,-
86.535.000,-
3. Acara :
a. MC / Pemandu Acara 1 Orang 350.000,- 350.000,-
b. Pembaca Kalam Ilahi 1 Orang 2.500.000,- 2.500.000,-
c. Do’a (Abuya Muhtadi) 1 Orang 5.000.000,- 5.000.000,-
d. Santunan Anak Yatim 400 Orang 100.000,- 40.000.000,-
e. Santunan Sembako 400 Paket 75.000,- 37.500.000,-
f. Tari Lengser 1 Tim 3.500.000,- 3.500.000,-
g. Pencak Silat 1 Tim 5.000.000,- 5.000.000,-
h. Paduan Suara 1 Tim 2.500.000,- 2.500.000,-
70.850.000,-
4. Transport Kegiatan :
a. Pra Kegiatan 6.000.000,-
b. Kegiatan Hari “H” 1 Keg 3.000.000,- 3.000.000,-
c. Birokrasi 3.000.000,-
d. Undangan (PIP) 15 Orang 1.000.000,- 15.000.000,-
27.000.000,-
5. Konsumsi :
a. Snack Bok 1.500 Bok 7.500,- 11.250.000,-
b. Nasi Bok 1.500 Bok 25.000,- 37.500.000,-
c. Aqua Dus 75 Dus 20.000,- 1.500.000,-
d. Aquq Botol 15 Dus 30.000,- 4.50.000,-
e. Nasi Prasmanan (PIP) 50 Porsi 75.000,- 3.750.000,-
f. Snack & Buah-buahan (PIP) 50 Porsi 50.000,- 2.500.000,-
g. Rokok 3 Slop 200.000,- 6.00.000,-
57.550.000,-
6. Biaya Lain-lain 5.575.000,-

14
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

Jumlah Keseluruhan (Rp) 275.000.000,-


Keterangan :
@ Jumlah Pemasukan Rp. 6.000.000,-
@ Jumlah Pengeluaran Rp. 275.000.000,-
Jumlah Rp. 269.000.000,- ( - )

Jadi : RAB Kegiatan ini Memiliki Minus Anggaran Sebesar :


“Duaratus Enam Puluh Sembilan Juta Rupiah “

15
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

BAB IV
PENUTUP

Pelantikan dan Pengukuhan Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC Kabupaten
Tangerang Tahun 2021. Begitu sangat berharga dan bermanfaat bagi padepokan-
Tjimande Tarikolot Nusantara yang berdomisili di lingkungan Kp. Ilat RT.001/003 Ds.
Gembong Kec. Balaraja Keb. Tangerang khususnya, dan padepokan-padepokan
Tjimanden Tarikolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) di Kabupaten Tangerang pada
umumnya.

Sudah barang tentu kami selaku Panitia Pelaksana sangat mengharapkan acara ini
berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan, maka dukungan moril maupun materil
dari berbagai unsur baik pemerintah, perusahaan maupun para dermawan setempat
sangat kami harapkan.

Kami sampaikan pula ucapan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada seluruh
pihak yang telah membantu di dalam penyusunan Proposal ini, semoga amal ibadah kita
di terima dan digantikan berlipat ganda oleh Allah SWT. Amin

Hal-hal yang belum terdaptar/tercantum dalam proposal ini akan diatur kemudian
hari sesuai dengan kondisi yang ada.

16
DPC Kab. Tangerang
Satgas Banten Kesti TTKKDH

“LAMPIRAN - LAMPIRAN “

1. Kartu Tanda Penduduk (E-KTP )

2. NPWP

3. Buku Rekening Bank BCA

4. Domisili Ormas Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC Kab.


Tangerang

5. Foto - foto Kegiatan

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

1. Kartu Tanda Penduduk ( E-KTP )

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

2. NPWP

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

3. Buku Rekening Bank BCA

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

4. Domisili Ormas
Satgas Satgas Kesti TTKKDH DPC Kab. Tangerang

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

5. Foto - foto Kegiatan


Satgas Banten Kesti TTKKDH DPC Kab. Tangerang

PEMBINA ( ABUYA MUHTADI) & KETUA UMUM ( H. HERI HERYANA, SE. MM)
ORMAS SATGAS BANTEN KESTI TTKKDH

DO’A BARENG
PELATIKAN ORMAS SATGAS BANTEN DPC KAB. PANDEGLANG

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

FOTO BERSAMA PEMBINA, KETUA UMUM, SEKJEN DPP SATGAS BANTEN KESTI
TTKKDH

PROSES KECERAN 7 JUM’AT


ANGGOTA PADEPOKAN TJIMANDE - NUSANTARA

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

PROSES URUTAN 7 JUM’AT


ANGGOTA PADEPOKAN TJIMANDE - NUSANTARA

ACARA TAZIAH MALAM KE-7 (ALM) H. KANTINO


GURU BESAR PADEPOKAN TJIMANDE - NUSANTARA

DPC Kab. Tangerang


Satgas Banten Kesti TTKKDH

RAPAT KOORDINASI PANITIA


PERSIAPAN PELATIKAN SATGAS BANTEN DPC KAB. TANGERANG

RAPAT KOORDINASI PANITIA


PERSIAPAN PELATIKAN SATGAS BANTEN DPC KAB. TANGERANG

DPC Kab. Tangerang

Anda mungkin juga menyukai