Laprak Biologi Keisya Xif1 Difusi Osmosis
Laprak Biologi Keisya Xif1 Difusi Osmosis
DISUSUN OLEH:
DEVINA JANATUL ABIDAH (06)
DIKI ASMANA PUTRA (08)
DIMAS ANDIKA IRWANDI (09)
KEISYA DINI MILAN SARI (17)
M. ABDULLAH ANNAWAWI (21)
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Ragi Terhadap Rasa dan
Tekstur Tape Ketan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini
adalah untuk memenuhi tugas biologi kami. Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moral maupun materil sehingga
laporan penelitian ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Adapun ucapan terimakasih tersebut
ditujukan kepada:
1)Bu Anis Istikaroh, S.Pd selaku pembimbing penelitian sosial yang turut membantu dan
membimbing kami dalam pembuatan penelitian ini.
2)Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.
3)Teman-teman kelas Xl-F1 yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian
ini.
4)Meskipun telah berusaha menyelesaikan laporan ini sebaik mungkin, kami menyadari bahwa
laporan penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan laporan penelitian ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.) Untuk mengamati bagaimana struktur dan bentuk sel tumbuhan dan hewan di
mikroskop.
2.) Untuk mengetahui bagaimana proses difusi dan osmosis akibat larutan hipertonis
maupun hipotonis yang terjadi di sel tumbuhan dan hewan.
3.) Untuk mengetahui bagaimana perubahan sel tumbuhan dan hewan ketika terjadinya
proses difusi dan osmosis.
1.4 Hipotesis
Hipotesis Nol : 1) Larutan yang diberikan pada sel tumbuhan dan hewan tidak
mengakibatkan adanya proses difusi atau osmosis.
Hipotesis Alternatif : 1) Larutan yang diberikan pada sel tumbuhan dan hewan mengakibatkan adanya
proses difusi atau osmosis.
1.5 Manfaat
1) Kita jadi tahu jelas bagaimana bentuk dan struktur sel tumbuhan maupun
hewan yang asli.
2) Kita jadi tahu bagaimana proses difusi maupun osmosis yang terjadi pada sel
tumbuhan maupun hewan.
3) Sebagai tugas praktikum awal pada materi tranportasi aktif sel tumbuhan
maupun hewan.
4) Memperoleh pengalaman dalam menguji dan membuat laporan praktikum.
Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan
energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.
Ada dua macam proses transpor pasif yaitu,
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, di mana molekul air berdifusi
melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan
hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan
dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka
molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada
larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul
terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam
osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik. Difusi adalah
peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi
ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan
disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas
secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi,yaitu:
1) Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2) Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3) Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4) Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Difusi terfasilitasi / (Difusi terbantu) Difusi terbantu pada membran sel. Adalah difusi yang
dibantu oleh protein kotranspor (protein pembawa) atau dengan saluran protein.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan :
1. Tumbuhan adam eva
2. Sel hewan ( menggunakan darah anggota kelompok)
3. Larutan air
4. Larutan air garam
3.4 Variabel :
Variabel bebas : Larutan air dan Larutan air garam.
Variabel terikat : Proses difusi dan osmosis pada sel tumbuhan dan hewan.
Hasil Pengamatan :
1. Pengamatan pertama ( Mengamati perlakuan sel tumbuhan dan
hewan jika diberi air)
a. Sel Tumbuhan ( lensa 0,25 )
5.1 Lampiran
-
5.2 Kesimpulan
Proses Osmosis dan Difusi terjadi akibat perlakuan sel
tumbuhan ataupun hewan, terhadap larutan air maupun air
garam.