Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PERISTIWA DIFUSI DAN OSMOSIS PADA


SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

DISUSUN OLEH:
DEVINA JANATUL ABIDAH (06)
DIKI ASMANA PUTRA (08)
DIMAS ANDIKA IRWANDI (09)
KEISYA DINI MILAN SARI (17)
M. ABDULLAH ANNAWAWI (21)

SMA NEGERI 1 SRENGAT


Jl. Raya Bagelenan, Krajan, Bagelenan, Kec. Srengat, Kab. Blitar, Jawa Timur 66152
Telp. (0342) 551096
Tahun Pelajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Ragi Terhadap Rasa dan
Tekstur Tape Ketan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini
adalah untuk memenuhi tugas biologi kami. Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moral maupun materil sehingga
laporan penelitian ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Adapun ucapan terimakasih tersebut
ditujukan kepada:
1)Bu Anis Istikaroh, S.Pd selaku pembimbing penelitian sosial yang turut membantu dan
membimbing kami dalam pembuatan penelitian ini.
2)Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.
3)Teman-teman kelas Xl-F1 yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian
ini.
4)Meskipun telah berusaha menyelesaikan laporan ini sebaik mungkin, kami menyadari bahwa
laporan penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan laporan penelitian ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transportasi pasif terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara dua zat atau larutan di
bagian dalam dan luar sel. Dalam tranportasi pasif, perpindahan zat atau larutan mengikuti
aliran perbedaan konsentrasi yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Oleh karena
mengikuti aliran perbedaan konsentrasi, transportasi pasif tidak memerlukan energi. Dalam
transpor pasif, zat yang ditransportasikan adalah zat-zat nonpolar, seperti glukosa dan
oksigen. Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan
manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi
dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013
sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel.
Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh
tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi. Sel tumbuhan adalah sel
yang menyusun fungsi kerja dari seluruh fungsi kehidupan tumbuhan. Peran sel tumbuhan
adalah memulai pertumbuhan awal, menyerap makanan, hingga menghasilkan buah. Sel
tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Dinding sel sangat tipis saat
selulosa masih berusia muda, sedangkan dinding sel menebal saat selulosa semakin tua. Sel
tumbuhan ini yang membuat tumbuhan muda sangat lunak, sedangkan tumbuhan tua sangat
keras. Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan.
Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak
memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil,
bahkan tidak ada. Difusi adalah proses yang dihasilkan dari gerakan molekul dimana
alirannya berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah.
Dalam definisi tersebut, perbedaan konsentrasi pada dua larutan dikenal juga dengan sebutan
gradien konsentrasi. Meski tidak ada perbedaan konsentrasi, perpindahan molekul tetap dapat
terjadi untuk mencapai kesetimbangan. Proses difusi dapat terjadi di zat padat, zat cair, atau
zat gas. Dalam hal ini, prosesnya tidak memerlukan energi karena itulah proses difusi disebut
juga sebagai sistem transpor pasif. Proses difusi adalah kondisi dimana terjadinya pergerakan
partikel zat dengan gerakan acak yang berdifusi dari bagian berkonsentrasi tinggi menuju ke
bagian yang lebih rendah melalui membran sel. Sebuah partikel dapat melewati membran
tersebut jika ukuran partikel sangat kecil dan dapat larut dalam air maupun lemak. Pada
praktikum ini ada 4 proses difusi yang terjadi, yaitu difusi sel tumbuhan dengan air, sel
tumbuhan dengan air garam, sel hewan dengan air, dan sel hewan dengan air garam.
1.2 Rumusan Masalah

1.) Apa yang terjadi jika sel tumbuhan diberi air?


2.) Apa yang terjadi jika sel tumbuhan diberi air garam?
3.) Apa yang terjadi jika sel hewan diberi air?
4.) Apa yang terjadi jika sel hewan diberi air garam?

1.3 Tujuan

1.) Untuk mengamati bagaimana struktur dan bentuk sel tumbuhan dan hewan di
mikroskop.
2.) Untuk mengetahui bagaimana proses difusi dan osmosis akibat larutan hipertonis
maupun hipotonis yang terjadi di sel tumbuhan dan hewan.
3.) Untuk mengetahui bagaimana perubahan sel tumbuhan dan hewan ketika terjadinya
proses difusi dan osmosis.

1.4 Hipotesis
Hipotesis Nol : 1) Larutan yang diberikan pada sel tumbuhan dan hewan tidak
mengakibatkan adanya proses difusi atau osmosis.
Hipotesis Alternatif : 1) Larutan yang diberikan pada sel tumbuhan dan hewan mengakibatkan adanya
proses difusi atau osmosis.

1.5 Manfaat
1) Kita jadi tahu jelas bagaimana bentuk dan struktur sel tumbuhan maupun
hewan yang asli.
2) Kita jadi tahu bagaimana proses difusi maupun osmosis yang terjadi pada sel
tumbuhan maupun hewan.
3) Sebagai tugas praktikum awal pada materi tranportasi aktif sel tumbuhan
maupun hewan.
4) Memperoleh pengalaman dalam menguji dan membuat laporan praktikum.

1.6 Definisi Operasional


Mikroskop A : Untuk mengamati bentuk sel tumbuhan, proses difusi atau osmosis akibat
larutan air, dan proses difusi atau osmosis akibat larutan air garam.
Mikroskop B : Untuk mengamati bentuk sel hewan, proses difusi atau osmosis akibat
larutan air, dan proses difusi atau osmosis akibat larutan air garam.
BAB II
KAJIAN TEORI

Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan
energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.
Ada dua macam proses transpor pasif yaitu,
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, di mana molekul air berdifusi
melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan
hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan
dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka
molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada
larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul
terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam
osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik. Difusi adalah
peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi
ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan
disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas
secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi,yaitu:
1) Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
2) Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3) Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4) Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Difusi terfasilitasi / (Difusi terbantu) Difusi terbantu pada membran sel. Adalah difusi yang
dibantu oleh protein kotranspor (protein pembawa) atau dengan saluran protein.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan :


Alat :
1. Mikroskop
2. Labu erlenmeyer
3. Pipet tetes
4. Jarum suntik
5. Kaca preparat
6. Kaca penutup
7. Cutter/Gunting
8. Kapas
9. Tissue
10. Alkohol

Bahan :
1. Tumbuhan adam eva
2. Sel hewan ( menggunakan darah anggota kelompok)
3. Larutan air
4. Larutan air garam

3.2 Cara Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.


2. Siapkan mikroskop A supaya bisa terlihat sel yang akan diamati.
3. Mulailah dgn mengambil beberapa tumbuhan adam eva, dan potong bagian kecil ( yang
pekat) menggunakan cutter.
4. Siapkan kaca preparat dan kaca penutup, setelah bisa mengambil bagian tumbuhan tersebut
lalu letakkan di atas kaca preparat, tutuplah menggunakan kaca penutup.
5. Amati bagaimana bentuk sel tumbuhan.
6. Siapkan mikroskop A supaya bisa terlihat sel yang akan diamati.
7. Setelah itu ambil sebagian kecil lagi, lalu tambahkan larutan air ke dalamnya menggunakan
pipet tetes, dan amati bagaimana perubahan yang terjadi.
8. Lalu di kaca preparat yang kedua berikan larutan air garam menggunakan pipet tetes, dan
amati perubahan yang terjadi.
9. Lalu ambilah jarum, kapas, dan juga alkohol untuk mengambil sel darah.
10. Setelah itu ucapkan kapas yang sudah diberi alkohol ke bagian jari yang akan di ambil sel
darahnya, setelah itu suntikkan jarum ke bagian tersebut.
11. Langsung cabut dan teteskan sel darah tersebut ke atas kaca preparat, supaya tidak mengulang
dua kali maka teteskan sel tersebut ke dua kaca preparat.
12. Setelah itu tutuplah menggunakan kaca penutup, dan amati bagaimana bentuk sel hewan.
13. Setelah itu ambil larutan air dgn menggunakan pipet tetes dan letakkan di atas darah, lalu
amati bagaimana perubahan yang terjadi.
14. Setelah itu di kaca preparat yang kedua, teteskan larutan air garam di atas darah, lalu amati
bagaimana perubahan yang terjadi.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian :


Waktu : 18 Agustus 2023
Tempat Penelitian : Laboratorium Biologi SMAN 1 SRENGAT

3.4 Variabel :
Variabel bebas : Larutan air dan Larutan air garam.
Variabel terikat : Proses difusi dan osmosis pada sel tumbuhan dan hewan.

3.5 Jenis Data :


Jenis data : Kualitatif

3.6 Metode pengumpulan data :


Metode pengumpulan data dengan eksperimen/percobaan.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS DATA

Hasil Pengamatan :
1. Pengamatan pertama ( Mengamati perlakuan sel tumbuhan dan
hewan jika diberi air)
a. Sel Tumbuhan ( lensa 0,25 )

b. Sel Hewan ( lensa 0,25)


2. Pengamatan kedua ( Mengamati perlakuan sel tumbuhan dan hewan jika
diberi larutan air garam)

a. Sel Tumbuhan ( lensa 0,25 )


b. Sel Hewan ( lensa 0,25)

3. Mengamati Osmosis yang terjadi pada sel tumbuhan dan hewan.


a. Terjadi proses turgid (membengkak), ( sel tumbuhan diberi larutan
air, maka sel tumbuhan menjadi hipertonis dan larutan air menjadi
hipotonik).
b. Terjadi proses lisis (robek atau pecah), (sel hewan diberi larutan
air, maka sel hewan menjadi hipertonis dan larutan air menjadi
hipotonik).
c. Terjadi proses plasmolisis (penyusutan protoplasma), ( sel
tumbuhan diberi larutan air garam, maka sel tumbuhan menjadi
hipotonis dan larutan menjadi hipertonis).
d. Terjadi proses krenasi (penyusutan sel), (sel hewan diberi larutan
air garam, maka sel hewan menjadi hipotonis dan larutan menjadi
hipertonis).
BAB V
PENUTUP

5.1 Lampiran
-

5.2 Kesimpulan
Proses Osmosis dan Difusi terjadi akibat perlakuan sel
tumbuhan ataupun hewan, terhadap larutan air maupun air
garam.

Demikian laporan praktikum yang kami buat. Puji syukur


kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Terimakasih
sekali lagi kami ucapkan kepada Bu Anis Istikarah selalu
guru pembimbing kami dan teman teman yang sudah
membantu dalam praktikum ini. Atas segala kesalahan
dalam penulisan dan perangkaian kata yang kami tulis,
kami mohon maaf. Semoga laporan praktikum ini
bermanfaat, saran dan kritik kami nantikan.

Anda mungkin juga menyukai