Peranan Apoteker

Sebagai Komunikator di
Masyarakat
Oleh
apt. Rika Sari Dewi, S.Farm., M.Farm.
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Siapa Apoteker?
• Menurut Permenkes Republik Indonesia nomor 889 tahun 2011,
apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.

• Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai

apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2016 )

• Berdasarkan Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan Pasal 108 dan PP No. 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian telah disebutkan bahwa praktik
kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, yaitu Apoteker.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Apoteker ada dimana saja?
• Industri
• Distribusi Farmasi
• Pemerintahan (Kemenkes, BPOM,
Dinkes, Puskesmas)
• Apotek
• Klinik
• Rumah Sakit

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Nine stars pharmacist 1. Caregiver
World Health Organization (WHO) 2. Decision Maker
untuk menggambarkan peran
seorang Apoteker dalam pelayanan 3. Communicator
kesehatan 4. Leader
5. Manager
6. Life long Learner
7. Teacher
8. Research
9. Entrepreneur

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

 Permenkes No. 72 Tahun 2016
Tugas Instalasi Farmasi, meliputi:
1. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan Pelayanan
Kefarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai prosedur dan etik profesi;
2. Melaksanakan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang efektif, aman, bermutu dan efisien;
3. Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai guna memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimalkan
risiko;
4. Melaksanakan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) serta memberikan rekomendasi
kepada dokter, perawat dan pasien;
5. Berperan aktif dalam Komite/Tim Farmasi dan Terapi;
6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Pelayanan Kefarmasian;
7. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium Rumah Sakit.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Komunikasi dalam pelayanan klinik

Mengingat dalam pelaksanaan pelayanan farmasi klinik, apoteker

banyak bekerjasama dengan profesional bidang kesehatan lain
terutama dengan tenaga medis, maka apoteker perlu memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi antar profesional sehingga dapat
bekerjasama dengan baik demi mencapai outcome terapi pasien
yang optimal. Perlu dikomunikasikan bahwa dokumentasi yang
dilakukan merupakan bagian dari upaya untuk mencegah terjadinya
kesalahan pengobatan.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung atau tidak langsung melalui saluran
komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan tanggapan. Tanggapan (respon)
diperoleh karena telah terjadi penyampaian pesan yang dimengerti oleh masing-masing pihak.

Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masyarakat
(pesan yang disampaikan) dan dimanfaatkan seperlunya.

Edukasi adalah: sesuatu kegiatan yang mendorong terjadinya penambahan pengetahuan,

perubahan sikap, perilaku dan ketrampilan seseorang/kelompok secara wajar.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

KRITERIA PASIEN YANG DIKONSELING
• Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi ginjal, ibu
hamil dan menyusui)
• Pasien dengan terapi jangka panjang / penyakit kronis (TB, DM, epilepsi,
HIV AIDS dan lain-lain)
• Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus (penggunaan
kortikosteroid dengan tappering down / off)
• Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit (Digoksin, Phenytoin)
• Pasien yang menggunakan banyak obat (polifarmasi)
• Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

TAHAPAN KONSELING

PENGENALAN

PENILAIAN

PELAKSANAAN

PENGUJIAN (VERIFIKASI)

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Peran Apoteker dalam Penanggulangan
HIV/AIDS
• Pengelolaah persediaan obat ARV dan obat
pendukung lainnya
• Pemberian informasi obat
• Konseling obat
• Pemantauan kepatuhan terapi

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

 Masalah dalam penggunaan
obat ARV

• Terapi jangka Panjang -> resistensi

• Diperlukan kepatuhan tinggi, minimal kepatuhan
90-95% untuk menekan jumlah virus 85%
• Efek samping dengan gejala simptomatik bahkan
gejala toksisitas menyebabkan kepatuhan
rendah
• Stadium AIDS disertai infeksi penyerta
(oprtunistik), sedangkan terapi infeksi
oportunistik banyak berinteraksi dengan ARV
• Biaya pengobatan tinggi (apalagi lini kedua)

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Monitoring
Terapi
• Kepatuhan : cek sisa obat, wawancara, kartu
monitoring, beri perhatian pada Wanita hamil
(kepatuhan cenderung rendah, mual muntah)
dan anak-anak (sulit minum obat)
• Keberhasilan terapi : cek rejimen memberi
respon baik/tidak
• MESO : cek ES simptomatik dan gejala toksisitas

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Konseling

• Tempat nyaman dan rahasia terjamin

• Dapat dilakukan saat pasien akan memulai
terapi ARV (konseling pra ART)
• Konseling periodic
• Evaluasi hasil konseling dan Upaya tindak
lanjut

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
 Konseling pra ART
• Apa manfaat dan kegunaan dari obat Antiretroviral
• Bagaimana cara menggunakan obat yang benar
• Kapan waktu minum obat yang benar
• Apa saja kemungkinan efek samping yang timbul
• Bagaimana mengenali dan mengatasi efek samping yang timbul
• Apa cara yang harus ditempuh jika terjadi efek samping.
• Apakah ada obat-obatan lain yang diminum oleh pasien baik yang
diresepkan oleh dokter maupun yang dipakai sendiri, untuk menghindari
interaksi obat
• Bagaimana cara pasien mendapatkan obat kembali jika sudah habis.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Tahapan Konseling untuk Pasien Akan
Memulai minum obat
1) Perkenalan : tujuan perkenalan adalah memberikan keyakinan pada klien
bahwa klien berkomunikasi dengan orang yang tepat.
2) Menggali pengetahuan klien tentang HIV/AIDS: tujuannya untuk
mempermudah pemberian informasi kepada klien.
3) Memberi penjelasan tentang obat, dengan tujuan agar klien benar-benar
memahami akan segala sesuatunya tentang obat ARV.
4) Verifikasi akhir
5) Memberi kesempatan klien untuk bertanya
6) Beri pengetahuan tentang makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dan
apa saja yang harus dihindari.
7) Akhiri pembicaraan dengan memberikan obat dan meminta klien untuk
menandatangani lembar pemberian obat dan ingatkan kapan klien harus
kembali mengambil obat.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Tahapan – tahapan konseling untuk klien
yang sudah minum ARV:
• Menyapa klien, dengan mempersilakan duduk dengan meminta kartu
register nasional beserta resep yang diberikan dokter.
• Membuka file klien, dengan mencocokkan nama dan nomer register
nasional.
• Membuka pertanyaan pada klien, catat pada kartu konseling
• Memberi penjelasan
• Memberi kesempatan klien untuk bertanya,
• Akhiri pembicaraan dengan memberikan obat dan meminta klien
untuk menandatangani lembar pemberian obat dan ingatkan kapan
klien harus kembali mengambi obat.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Beberapa faktor yang
harus diperhatikan Strategi Modifikasi
dalam konseling : perilaku perilaku

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Konseling Pendekatan
pemecahan inovatif
masalah untuk kepatuhan
kepatuhan pada setting
obat yang buruk
Studi Peran Apoteker

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023
Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023
HIV positif bukan berarti hidup Anda selesai, tetapi ini adalah Langkah
awal menjadi hidup yang lebih baik, lebih baik pada diri sendiri,
keluarga, lingkungan dan Kesehatan.

Jangan coba untuk berhenti, Lelah dan menyerah pada keadaan.

Patuhi terapinya, konsultasikan efek sampingnya, gapai hidup yang

lebih baik.

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023

Daftar Pustaka
➢ Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
➢ Munawaroh R, Prakoeswa FRS, Kurniawati PM, Hazimah JN, Husna A zahra M, Kharisma AN, Rahmawati D. PERAN FARMASIS SEBAGAI
KONSELOR TERAPI HIV. jpmmedika [Internet]. 2022 Mar. 1 [cited 2023 Sep. 15];2(1):29-33. Available from:
https://journals2.ums.ac.id/index.php/jpmmedika/article/view/461
➢ Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Ditjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. 2006.
➢ Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/90/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana HIV.
➢ SIHA 2022. http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/06/FINAL_6072023_Layout_HIVAIDS-1.pdf
➢ Sholihatul Mukarromah, Muhammad Azinar, Universitas Negeri Semarang, Indonesian Journal of Public Health and Nutrition. Penghambat
Kepatuhan Terapi Antiretroviral pada Orang dengan HIV/AIDS (Studi Kasus pada Odha Loss To Follow Up Therapy) .
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/IJPHN. IJPHN 1 (3) (2021) 396-406
➢ Rini Sasanti Handayani, Yuyun Yuniar, Andi Leny Susyanty, Heny Lestary dan Sugiharti. Gambaran Peran Apoteker sebagai Konselor
dalam Pengobatan HIV-AIDS pada Ibu dan Anak. Media Litbangkes, Vol. 28 No. 4, Desember 2018, 229 – 238. DOI:
https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.329
➢ Gambaran Peran Apoteker dalam Pengatasan Drug Related Problems dan Persepsi Apoteker terhadap Medication Therapy Management
pada Pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Daerah Istimewa Yogyakarta: Narrative Review dan Penelitian Kualitatif. DIAJENG PUTRI J A, Dr. apt.
Nanang Munif Yasin, M.Pharm. Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
➢ Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus, Acquired
Immunodeficiency Syndrome, Dan Infeksi Menular Seksual

Semaring#13_Sabtu, 30 September 2023