Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMK Al Huda Bumiayu

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor

Kelas/Semester : XI Gasal

Materi Pokok : Sistem Injeksi

Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha Esa
harus dijaga keletarian dan kelangsungan hidupnya.
1.2 Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras dan
tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia

2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam menginterpretasikan pengertian perawatan
berkala sebuah mekanisme mesin, system pengapian,system pelumasan, sistem
pendingin, sistem bahan bakar, mekanisme kopling, mekanisme gear dan transmisi.
2.2 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami langkah-langkah kerja
perawatan dan perbaikan mesin sesuai dengan SOP
2.3 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam mengikuti langkah-langkah
kerja perawatan dan perbaikan sesuai dengan SOP
2.4 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang berhubungan
dengan perawatan dan perbaikan mesin

1
3.1 Memahami sistem injeksi bensin sesuai SOP
Indikator
3.1.1 Menjelaskan dasar-dasar dan fungsi system injeksi bensin sesuai buku teks
3.1.2 Mensimulasikan cara kerja system injeksi bensin sesuai buku manual
3.1.3 Mendiagnosis kerusakan system injeksi bensin sesuai buku manual
3.1.4 Menyimpulkan kerusakan komponen system injeksi bensin sesuai buku
manual

4.1 Memperbaiki sistem injeksi bensin


Indikator
4.1.1 Melakukan pengukuran komponen system injeksi bensin sesuai SOP
4.1.2 Memperbaiki kerusakan pada komponen system injeksi bensin sesuai SOP
4.1.3 Menunjukkan komponen yang rusak pada system injeksi bensin sesuai SOP
4.1.4 Merumuskan perawatan system injeksi bensin sesuai SOP

C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Melalui ceramah dan demonstrasi peserta didik dapat menjelaskan dasar-dasar dan
fungsi system injeksi bensin sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab
dan peduli lingkungan.
2. Melalui diskusi peserta didik dapat mensimulasikan cara kerja system injeksi bensin
sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan.
3. Melalui kajian referensi peserta didik mendiagnosis kerusakan system injeksi bensin
sesuai sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.
4. Melalui observasi dan diskusi peserta didik menyimpulkan kerusakan system injeksi
bensin sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.

Keterampilan :
1. Melalui demonstrasi peserta didik melakukan pengukuran komponen system injeksi
bensin sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.
2. Melalui praktik peserta didik dapat memperbaiki kerusakan pada komponen system
injeksi bensin sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.
3. Melalui eksperimen peserta didik dapat menunjukkan kerusakan komponen system
injeksi bensin sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.
4. Melalui observasi dan eksperimen peserta didik dapat merumuskan perawatan system
injeksi bensin sesuai SOP secara cermat, teliti, disiplin, tanggung jawab dan peduli
lingkungan.

D. Materi Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Dasar dan Fungsi sistem injeksi bensin

2
2. Cara kerja sistem injeksi bensin
3. Cara kerja, fungsi komponen sistem injeksi bensin
4. Diagnosa kerusakan sistem injeksi bensin
5. Perbaikan sistem injeksi bensin

Keterampilan :
1. Teknik pengukuran komponen system injeksi bensin
2. Teknik perbaikan kerusakan komponen system injeksi bensin
3. Rumusan langkah-langkah perawatan system injeksi bensin

Sistem Efi Sepeda Motor Pendidikan Teknik Otomotif

. Pengertian EFI (Electronic Fuel Injection)

Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem injeksi elektronis.
Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang menggunakan sistem injeksi mekanis.

Menurut Firstiawan, bahwa “eletronic Fuel Injection (EFI) adalah teknologi pengontrolan
penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini pada mesin bensin menggantikan
karburator”

. Kelebihan dan kekurangan pada sepeda motor Injeksi bahan bakar (EFI)

Kelebihan EFI

· Konsumsi bahan bakar lebih hemat(irit), karena takaran bahan bakar yang diproduksi
EFI sudah ditentukan sesuai dengan kebutuhan yang ideal bagi mesin pada semua
kondisi.Efisiensi bahan bakar = Irit

· Mesin lebih bertenaga dan memiliki akselerasi yang responsif, sehingga selalu dalam
kinerja yang optimal.

· Pada motor dengan sistem EFI dilengkapi dengan fault code indicator.Jika ada
masalah/kerusakan pada sistem EFI, lampu peringatan akan menyala sehingga segera
diketahui untuk diperbaiki.

· Emisi gas buang yang lebih rendah,sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.

· Kinerja motor tetap stabil tanpa banyak terpengaruh oleh panas dinginnya suhu mesin
dan keadaan cuaca.

Kekurangan EFI

· Perawatan sistem EFI jauh lebih rumit dari pada sistem baha bakar konvensional
karburator. Untuk itu EFI membutuhkan perawatan yang lebih teliti yang dilakukan hanya
oleh tenaga mekanik yang berpengalaman. Oleh karena itu, biaya perawatan yang harus
dikeluarkan relatif lebih tinggi.

· Rentan terjadi gangguan terutama oleh air, karena seluruh sistem EFI diatur oleh mesin
elektronik. Seperti yang kita ketahui, perangkat elektronik lebih rentan/sensitif jika terkena

3
air. Pastinya sistem EFI kalah awet dengan karburator, karena karburator tidak bekerja
dengan sistem kelistrikan samasekali.Sudah tahukan bagaimana sifat ketahanan benda
elektronik?,,,

· Jika suatu saat diperjalanan sistem bahan bakar anda mengalami kerusakan,
kemungkinan besar motor anda harus naik mobil emergenci untuk dibawa ke bengkel resmi.
Karena Tidak ada cara darurat untuk memperbaiki sistem EFI yang rusak. Lain halnya
dengan karburator, paling paling masalahnya hanya kemasukan air atau banjir, dan itu sangat
mudah diatasi dimana saja asal ada obeng + kunci pass + Mekanik seadanya. :)

3. Macam Macam Sistem EFI

Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan untuk megontrol
penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besarnya udara yang dihisap diukur langsung dengan
tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI sistem) atau dengan airflow meter pada sistem
L-EFI.

a. Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)

Sistem D-EFI Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan
perhitungan umlah udara yang masuk.Tetapi karena tekanan udara dan jumlah dalam intake
manifold tidak dalam konvensi yang tepat,sistem D-EFI tidak begitu akurat dibandingkan
dengan sistem L-EFI. Sistem ini sering pula disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari
Bosch. Huruf D singkatan dari Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronic

berarti penginjeksian (injection).

b. Sistem L-EFI

Dalam Sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui
intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, aiatem L-EFI
dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan sistem D-EFI. Istilah L
diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.

B. SISTEM KONVENSIONAL

1. Sistem bahan bakar konvensional

Persaingan motor memaksa tiap pabrikan mengembangkan teknologi baru. Misal pada sistem
penyaluran bahan bakar. Dari karburator konvensional dikembangkan menjadi tipe Constant
Vacum. Menyusul injeksi.

a. Model skep konvensional

Sistem bahan bakar ini disebut konvensional karena punya model yang serba mekanis. Naik-
turun skep sebagai katup buka-tutup aliran udara ditarik langsung kabel gas. Hingga kini,
motor keluaran terbaru pun masih banyak yang mengaplikasi tipe itu. “Boleh dibilang, karbu
konvensional namun mempunyai respon lebih cepat ketimbang model vakum,”

4
Makanya mekanik motor mengandalkan model ini buat di balap. Selain respon lebih cepat,
penyesuaian juga mudah dan murah. “Tetapi jangan salah lho! Jika skep terlalu cepat
membuka, mesin bisa mati,” bilang Freddy lagi. Itu karena campuran udara yang masuk ke
ruang bakar lebih banyak ketimbang BBM.

b. Vakum lebih lambat

Karburator vakum dirancang untuk mengatasi kekurangan model skep. Seperti di motor
sekarang, misalnya di skubek Yamaha Mio, Suzuki Spin 125 atau Honda Vario. Punya
kelebihan bensin lebih irit. Makanya semua skubek aplikasi model ini. Lainnya, maksudnya
keunggulan lain, meski keadaan mesin langsam dan grip gas langsung dibejek spontan hingga
throttle membuka seluruhnya, mesin tidak akan mati. Namun kecepatan atau respon tidak
sebagus karbu konvensional. Contoh lain ketika berkendara dalam kecepatan tinggi, grip gas
langsung ditutup habis. Saat grip gas dibuka kembali ada sedikit jeda waktu mesin merespon.

Itu sesuai prinsip kerja sistem model vakum. Skep alias throttle piston bekerja naik-turun
sesuai tekanan yang timbul. Tidak digerakkan langsung kabel gas. Sehingga, udara yang
mengalir lewat venturi tetap konstan. Vakum juga punya kelebihan lain. Emisi atau gas
buang yang dihasilkan menjadi rendah. Karena campuran antara udara dan bahan bakar yang
masuk ke ruang bakar, lebih seimbang.

c. Injeksi penyempurna

Semua kelebihan dan kekurangan karbu skep dan vakum disempurnakan lagi model inejksi
elektronik. “Tiga syarat pembakaran sempurna, dimiliki injeksi,” ungkap Freddy.
Maksudnya, peranti yang pakai sistem model semprot bukan sedot ini. Yaitu, bahan bakar
serta udara dan api.
“Injeksi punya emisi lebih rendah ketimbang model konvensional dan vakum,” tambah Endro
Sutarno, Training Instruktur PT Astra Honda Motor (AHM). Selain itu, bahan bakar yang
dihasilkan juga bisa lebih irit.

Karena injeksi didukung banyak sensor dan memberi perintah ke Electronic Control Modul
(ECM) untuk mengatur semprotan bensin ke ruang bakar diatur presisi dan seimbang. Ini
yang bikin irit lantaran bensin tidak kaya dan miskin.

Mesin atau yang dalam bahasa kulonnya engine bukan machine ya di thread ini yang di sebut
dengan mesin adalah mesin bensin secara umum.

Kok bisa hidup ya mesin...yuk kita liat komponen komponen mesin yang memiliki hubungan
langsung dengan hidupnya sebuah mesin...(dalam hal ini di khususkan pada sistem
pengapian).

Pada dasarnya mesin 4 stroke memiliki 4 siklus :

a. Intake

b. kompresi

c. Langkah kerja

d. Langkah buang

5
2. Default Pengapian Konvensional

Pengapian konvensional ditandai dengan digunakannya platina sebagai trigger atau pemantik.
Secara sederhana skematik diagramnya adalah seperti di bawah ini :

Pengapian di mulai ketika kita memposisikan kunci kontak pada posisi on, kemudian
memutarnya lagi pada posisi starter. Yang terjadi saat kita membuka kunci kontak pada posisi
on adalah koil mendapat supply arus + dari aki. Kemudian ketika kita menstart mobil kita
maka akan terjadi buka tutup kontak point dari platina.

Buka dan tutup nya kontak poin dari platina ini di atur oleh cam delco yang memiliki jumlah
sisi sesuai dengan jumlah silinder pada kendaraan anda. Misalnya mesin dengan 3 silinder
maka cam ini memiliki 3 sudut...dst.

Ketika Kontak poin dari platina terbuka maka koil tidak mendapatkan supply arus - dari
ground/aki. Sebaliknya ketika kontak poin menutup maka koil akan di supply arus - dari
ground/aki.
Ketika koil telah mendapat sumber arus + dan - maka dapat dikatakan koil dalam posisi aktif.
Apa yang terjadi saat koil ada di posisi aktf ?

Dengan memanfaatkan Hukum Faraday ==> yang secara sederhana dapat dijelaskan sebagai
berikut :

Apabila sebuah magnet kita gerakan diantara kumparan atau gulungan kawat maka seiring
dengan pergerakan magnet itu (sebenarnya medan magnet) maka akan dihasilkan listrik pada
kumparan tersebut, dan sebaliknya apabila kumparan kawat pada inti besi kita berikan aliran
listrik maka kumparan tersebut akan menghasilkan medan magnet.

Dengan kata lain Perubahan medan magnet pada Kumparan akan menghasilkan aliran listri
pada kumparan tersebut!!!! koil mobil pada umumnya terdiri dari dua kumparan yaitu
kumparan primer (dengan jumlah lilitan sedikit) dan juga kumparan sekunder (dengan jumlah
lilitan 100X lipat gulungan Primer).
seperti kita melilitkan seutas benang pada gulungan maka hasilnya pasti akan ada dua ujung
yang dapat kita temui nah pada gulungan Primer kedua ujung inilah yang akan muncul
kepermukaan koil menjadi terminal + dan - pada kepala koil

Maka seperti yang kita bahas sebelumnya ketika koil aktif artinya terminal + mendapat
muatan + dan terminal - mendapat muatan - maka kumparan primer ini akan menimbulkan
medan magnet yang akan mempengaruhi kumparan sekunder yang posisinya berada didalam
kumparan primer. Syarat agar kumparan kedua dapat melompatkan lisrtik maka sesuai
hukum faraday harus ada perubahan medan magnet. perubahan medan magnet ini terjadi
seiring dengan buka tutupnya Platina/Points.
Dengan jumlah lilitan yang 100 kali lebih banyak dari pada kumparan primer maka tegangan
yang dihasilkan secara mudahnya adalah 100X lipat pula (kira2 10.000volt). nah tegangan
sebesar ini akan mencari sumber massa atau ground atau kutub - terdekat untuk bisa
dinetralisir. maka dengan adanya kabel busi dan busi itu sendiri yang salah satu sisinya
tertanam pada ground terjadi lah lompatan bunga api yang mampu membakar campuran
bahan bakar udara pada ruang bakar mesin.
Dalam sistem pengapian platina diperlukan sebuah komponen dengan nama awam adalah

6
kondensor.
Kita sering di suruh montir2 apabila mengganti platina sekalian ganti kondensornya...betul?
apakah fungsi kondensor sebenarnya?

seperti yang kita bahas diatas bahwa setiap terjadi perubahan medan magnet maka akan
menghasilkan tegangan pada kumparan, ternyata selain menghasilkan tegangan pada
kumparan sekunder yg diteruskan ke busi, medan magnet yang terjadi pada koil juga
menghasilkan tegangan pada kumparan primer itu sendiri. Yaitu sebesar +300V, tegangan
sebesar ini terjadi ketika posisi Platina/poits terbuka, apabila tegangan ini tidak di
netralisasikan atau digrounded maka akan terjadi lompatan bungan api pada platina kita untuk
memaksakan tegangan tersebut untuk ke ground. Apabila ini terjadi maka dalam hitungan
menit maka platina kita akan hangus dan habis terbakar.
Disinilah Kondensor mengambil peranan, ketika platina posisi terbuka kondensor
menampung sementara tegangan tersebut, kemudian ketika platina menutup lagi tegangan
tersebut akan dinetralisir atau di grounded lagi.

Kemudian komponen yang berperan terakhir dan cukup penting juga adalah Busi.
Melalui busi dan rotor sebagai pendistri busi sekaligus timing. Melalui elektroda inti busi
(yang di tengah) sumber arus dari koil dengan teggangan tinggi akan di convert menjadi
lompatan bunga api ke ground busi (ujung dari busi yang melengkung). Sehingga dengan
lompatan ini akan membakar campuran bbm dan udara di dalam ruang bakar. Semua itu
terjadi jika timingnya tepat.

a. Default Pengapian CDI

Pada sistem pengapian CDI hampir sama dengan sistem pengapian konvensional,
Perbedaan utama terletak pada sistem trigger atau pemantik dari - koil. Disini fungsi dari
platina dan kondensor di ganti dengan menggunakan sensor hall dan juga rangkaian
electronic.
Pada prinsipnya CDI memanfaatkan sebuah sensor yang akan aktif apabila di trigger atau di
pantik oleh sesusatu, dalam hal ini sensor akan aktif oleh dadu (cam delco) yang ada di
tengah delko kita. Salah satu jenis sensor yang sering digunakan adalah sensor Hall dan juga
sistem pulser/pick up coil.
Sensor hall memanfaatkan efek hall yaitu lapisan tipis semikonduktor yang diberi arus listrik
(vs) akan menghasilkan beda potensial (vout) akibat terjadi perubahan medan magnet secara
tegak lurus.
sistem pulser memanfaatkan hukum Faraday seperti dijelaskan di atas..dimana akan terjadi
ggl ketika medan magnet berubah pada sebuah kumparan. Nah pulser akan terdiri dari
kumparan yang meliliti sebuah magnet tetap. Kemudian cam/dadu delco yang berputar di
dekatnya akan memberikan perubahan medan magnet yang diterima oleh kumparan yang
kemudian akan timbul ggl. GGL ini lah yang akan digunakan sebagai trigger pengganti buka
tutupnya platina. (GGL=Gaya gerak listrik atau sederhananya arus listrik )

Nah Vout dari IC Hall atau pick up coil ini akan di Perbesar/amplify dengan rangkaian OP
amp. atau sejenisnya untuk dapat digunakan sebagai arus Trigger pada kutub - dari koil.
Sehingga setiap arus Vout di keluarkan dari IC hall dapat mengaktifkan koil sesuai dengan
timing.

7
b. Default Pengapian Multi coil

Pengapian dengan multi koil sering disebut juga distributorless igniton yaitu tanpa
menggunakan delco. Pengapian di atur oleh fungsi ECU(khusunya PCM [power control
modul] dan sensor pada cam saft atau terkadang kruk as.

Mobil-mobil modern sekarang mengarah pada penggunaan sistem pengapian seperti ini saat
ini. Ada yang menggunakan 1 coil satu busi (CPC = coil per cylinder) ada juga yang
menggunakan 1 koil untuk 2 cilinder sehingga kalau 4 silinder ada 2 koilnya.

KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR EFI

Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari
tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel
filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure
regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk
menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar.

Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar.

2) Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke
injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan
mesin supaya tekanan dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun
kondisi mesin berubahubah.

Gambar Konstruksi Fuel Pump Module

8
3) Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan
bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan
dipertahankan pada

294 kPa (3,0 kgf/cm , 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa

menuju injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294

kPa (3,0 kgf/cm , 43 psi)) pressure regulator mengembalikan

bahan bakar ke dalam tangki.

4) Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor.
Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan minimal
sebesar tekanan yang dihasilkan oleh pompa.

5). Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) sebelum,
biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke throttle body. Volume
penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya
penyemprotan diatur oleh ECM (Electronic/Engine Control Module) atau ECU (Electronic
Control Unit).

Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Injeksi EFI Sepeda Motor

Muryo Setyo Selasa, 01 Maret 2016 EFI, Motor

Sistem bahan bakar injeksi atau yang kita kenal dengan EFI, yaitu suatu sistem yang
penyaluran bahan bakarnya menggunakan pompa pada tekanan tertentu. Pada mesin EFI
umumnya proses penginjeksian bahan bakar ada di bagian ujung intake manifold atau saluran
masuk sebelum katup masuk. Sehingga ketika katup masuk membuka pada langkah hisap,
udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bensin. Agar dapat memahami
sistem EFI lebih detail sobat dapat membaca di artikel Pengertian Sistem Electronic Fuel
Injection.

9
Rangkaian sistem EFI atau Komponen sistem EFI sepeda motor (contoh di sepeda motor
Honda Sup*ra) sebagai berikut:

Fuel rail (pipa pembagi)

Pressure regulator (pengaturan tekanan)

Injector (nozel penyemprot bahan bakar)

Air box (saringan udara)

Air temperature sensor (sensor temperatur udara)

Throttle body butterfly (katup throttle)

Fast idle system

Throttle position sensor (sensor posisi throttle)

Engine coolant temperature sensor (sensor suhu air pendingin)

Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol atau posisi crankshaft)

Camshaft position sensor (sensor posisi poros nok atau poros cam)

Oksigen sensor

10
Catalytic converter

Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk pada manifold)

ECU (electronic control unit)

Ignition coil (koil pengapian)

Sensor tekanan atmosfir udara

Komponen Sistem Bahan Bakar EFI Sepeda Motor

Sistem bahan bakar EFI pada sepeda motor berfungsi untuk menyimpan, membersihkan,
menyalurkan dan menginjeksikan bahan bakar.

Komponen-komponen pada sistem bahan bakar EFI sepeda motor yaitu tangki bahan bakar
(fuel tank), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/selang
penyalur (Fuel feed hose), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan
injektor bahan bakar

Injektor EFI (Fuel Ijector)

Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk sebelum katup
masuk. Namun ada juga yang penyemprotannya ke throttle body. Banyaknya bahan bakar
yang diinjeksikan tergantung lama pembukaan nozel/injektor.

11
Skema aliran sistem bahan bakar injeksi EFI sepeda motor adalah sebagai berikut:

12
Terjadinya injeksi adalah ketika ECU memberikan tegangan listrik ke selenoid coil injector.
Dengan adanya tegangan listrik tersebut maka selenoid coil akan menjadi magnet sehingga
dapat menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup jarum) dari tempat dudukannya,
sehingga saluran bahan bakar yang bertekanan tersebut akan memancar keluar dari injektor

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


 Pendekatan : Saintifik
 Model pembelajaran : Problem Based Learning
 Metode :Ceramah, diskusi, Tanya jawab, kajian referensi, observasi,
demonstrasi, praktik dan eksperimen

F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


 Alat : Diagnostic tools, AVO meter, Tool box, vernier caliper
 Bahan : Bateray, kabel, pelumas
 Media : Engine stand FI, LCD proyektor, laptop, bahan tayang
 Sumber belajar : buku teks siswa, buku teks guru, buku manual mesin sepeda motor,
LKS, internet, sumber lain yang relevan, kendaraan sepeda motor FI, bengkel mesin
otomotif.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi, Motivasi dan Apersepsi 60
 Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, menit
kemudian menyampaikan yel-yel
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru memberikan motivasi kepada siswa :
 Dengan menunjukkan media FI berupa kendaraan sepeda
motor
 Menerangkan tentang efisiensi bahan bakar terkait dengan
permasalahan perkembangan teknologi
 Guru membuka slide powerpoint yang berisikan tentang KD,
Indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
siswadengan seksama memperhatikan penjelasan guru
selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
 Guru kemudian meminta siswa untuk menyampaikan manfaat
dari pelajaran tersebut
 Guru menjelaskan tentang manfaat penguasaan kompetensi
dasar ini sebagai pengembangan dari kompetensi dasar
sebelumnya terkait dengan system bahan bakar bensin
 Guru menjelaskan cara belajar siswa atau aktifitas yang
seharusnya dilakukan siswa secara aktif dalam pembelajaran

13
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
dengan pendekatan saintifik
Kegiatan Inti Mengamati 240
(Mengidentifikasi Masalah) menit
 Guru menceritakan tentang perkembangan teknologi terkait
dengan dunia otomotif dari yang konvensional sampai dengan
yang modern dengan menggunakan media yang ada dan media
kendaraan roda dua terkait dengan perkembangan teknologi
tersebut. siswa melakukan pengamatan terhadap media yang
ditunjukkan oleh guru melalui lembar observasi yang telah
diberikan oleh guru.
 Guru memberikan penjelasan tentang analogi tubuh manusia
terhadap system injeksi bensin, melalui buku teks dan
powerpoint yang telah disiapkan dan ditampilkan, guru
memberikan lembar pengamatan dan siswa kemudian
melakukan pengamatan terhadap hubungan atau analogi tubuh
mereka sendiri dengan system injeksi bensin
 Guru menunjukkan cara kerja, komponen-komponen serta
fungsi komponen system injeksi bensin melalui media power
point, dan media engine stand. siswa melalui inderanya dan
lembar pengamatan, mengamati cara kerja, jumlah komponen
serta fungsi masing komponen system injeksi bensin dan
rangkaian system injeksi bensin
 Guru bertanya/mengelaborasi sehingga siswa dapat mengajukan
berbagai pertanyaan dari media/objek yang telah diamati,
selanjutnya pertanyaan siswa (apa, bagaimana, mengapa)
dikumpulkan dan diklasifikasikan.

Menanya
(Menetapkan Masalah Melalui Berpikir Tentang Masalah Dan
Menseleksi Informasi Yang Relevan)
 Guru memberikan pertanyaan pengarah/mengelaborasi
sehingga siswa dapat menyampaikan alternative masalah yang
perlu dicarikan solusinya dan pengetahuan atau keterampilan
apa saja yang perlu dikuasai siswa
 Guru membagi kelas menjadi kelompok kelompok kecil dengan
jumlah 4-5 orang
 Siswa dalam kelompok kemudian diminta untuk mencarikan
masalah-masalah terkait dengan apa yang sudah disampaikan
oleh guru sebelumnya.
 Dari pertanyaan yang terkumpul, melalui diskusi guru-siswa,
dan observasi yang telah diberikan kepada siswa, diharapkan
dipilih prioritas pertanyaan/masalah :
 Mengapa system injeksi bahan bakar diciptakan?
 Apa yang membedakan system bahan bakar konvensional
dengan system injeksi bensin?
 Bagaimana membedakan komponen system injeksi
berdasarkan dasar dan fungsinya?
 Bagaimana cara kerja system injeksi?
 Bagaimana mendiagnosis dan memperbaiki kerusakan yang

14
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
terjadi pada system injeksi bensin?
 Bagaimana mengukur komponen-komponen system injeksi?
 Bagaimana langkah-langkah perawatan system injeksi
bensin?
 Guru melakukan penilaian terhadap sikap dan antusias siswa
dalam berdiskusi
 Guru mendorong dan memfasilitasi kerja individu dan
kelompok siswa untuk bertanya tentang apa yang belum
dimengerti oleh siswa terkait dengan materi system injeksi
bensin
Penutup Rangkuman, Refleksi, Tes Dan Tindak Lanjut 60
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal menit
yang masih belum dimengerti terkait dengan materi dan guru
membantu siswa untuk menjelaskan hal-hal yang belum
dimengerti, sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi
kesalahpahaman tentang materi
 Siswa kemudian menyimpulkan materi dibawah bimbingan
guru
 Guru menyampaikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
siswa pada pertemuan selanjutnya, guru juga memberikan tugas
tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya
 Siswa diminta untuk membersihkan kelas dan bengkel
 Guru menunjuk salah satu siswa untuk melaksanakan doa
penutup dan memimpin yel yel
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap belajar secara aktif dan saintifik

Pertemuan 2

Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi, Motivasi dan Apersepsi 60
 Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, menit
kemudian menyampaikan yel-yel
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru memberikan motivasi kepada siswa :
 Tentang materi yang telah dibahas pada pertemuan pertama
 Mengevaluasi kegiatan pembelajaran pada pertemuan
pertama, serta menyiapkan secara fisisk maupun mental
siswa pada pertemuan kedua ini
 Mengaitkan materi tentang efisiensi bahan bakar terkait
dengan permasalahan perkembangan teknologi
 Guru membagikan hasil kegiatan pertemuan pertama yang

15
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
telah dikerjakan siswa.
 Siswa dengan seksama memperhatikan penjelasan guru
selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
 Guru kemudian meminta siswa untuk menyampaikan manfaat
dari pelajaran terdahulu.
 Guru menjelaskan cara belajar siswa atau aktifitas yang
seharusnya dilakukan siswa secara aktif dalam pembelajaran
dengan pendekatan saintifik
Kegiatan Inti Mengumpulkan Informasi 240
(Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasi-an alternatif, menit
tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandang)
 Siswa membagi diri dalam kelompok yang telah ditentukan
 Guru berserta siswa menyiapkan peralatan dan bahan praktek
berupa kendaraan yang akan digunakan sebagai sarana
praktek/eksperimen.
 Guru membagikan jobshet/lembar kerja siswa yang akan
digunakan siswa mencatat hasil pengukuran dan perbaikan
komponen.
 Siswa melakukan pembongkaran komponen kendaraan yang
berkaitan dengan materi FI, kemudian meletakkan komponen
pada tempat yang telah disediakan.
 Siswa melakukan pengukuran komponen FI dan mencatat hasil
pengukuran pada jobsheet/lembar kerja pengukuran sesuai
dengan SOP.
 Guru mendorong dan memfasilitasi kerja individu dan
kelompok siswa, untuk mengeksplorasi informasi dari berbagai
sumber termasuk permintaan siswa kepada guru untuk
memberikan masukan pengetahuan dan keterampilan terkait
dengan alternative solusi masalah yang akan ditemukan.
 Dari hasil pengukuran, siswa kemudian melakukan perbaikan
kerusakan komponen FI sesuai SOP pada lembar kerja siswa
yang telah disediakan.

Menalar
(Melakukan Tindakan Strategis)
 Siswa secara individu dalam kelompok, menunjukkan
komponen-komponen FI yang mengalami kerusakan dan
mampu menjelaskan penyebab kerusakan komponen serta
menjelaskan prosedur perbaikan komponen sesuai SOP
 Siswa secara individu dan kelompok melakukan konsolidasi
untuk menemukan solusi terhadap masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya (menjelaskan, mensimulasikan,
mendiagnosis, menyimpulkan, melakukan, memperbaiki,
menunjukkan dan merumuskan)
 Guru selalu sebagai fasilitator untuk membantu siswa, melalui
pertanyaan pengarah and memenuhi permintaan siswa)
 Siswa mengolah data hasil pengukuran dan pemeriksaan dalam
bentuk penyajian data, menginterpretasi data, serta
menyimpulkan hasil interpretasi data.

16
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
 Guru dan siswa secara individu dan kelompok berdiskusi untuk
melakukan perumusan perawatan system injeksi sesuai SOP,
yang telah disediakan oleh guru.

Mengkomunikasikan
(Melihat ulang dan mengevalu asi pengaruh dari solusi yang
dilakukan)
 Guru memfasilitasi siswa untuk mengecek atau mengevaluasi
hasil pengetahuan dan keterampilan serta solusi terhadap
masalah yang telah ditetapkan.
 Siswa secara individu dan kelompok membuat laporan tertulis
pada lembar yang disediakan oleh guru.
 Masing-masing kelompok secara bergiliran melakukan
komunikasi, atau mempresentasikan hasil laporannya.
 Representasi siswa diharapkan dapat mengkomunikasi dan
menunjukkan hasil yang telah dperoleh, dan siswa memberikan
umpan balik proses pembelajaran dan saran-saran perbaikan
 Dengan memperhatikan dinamika proses pembelajaran dan
hasil akhir yang diperoleh siswa yang sudah tampak, guru
memantapkan dan mengkonsolidasikan kemampuan siswa
sesuai tujuan pembelajaran yang bdiharapkan.
Penutup Rangkuman, Refleksi, Tes Dan Tindak Lanjut 60
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal menit
yang masih belum dimengerti terkait dengan materi dan guru
membantu siswa untuk menjelaskan hal-hal yang belum
dimengerti, sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi
kesalahpahaman tentang materi
 Siswa kemudian menyimpulkan materi dibawah bimbingan
guru
 Guru memberikan tes pengetahuan tentang materi, berupa tes
essay.
 Guru menyampaikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
siswa pada pertemuan selanjutnya, guru juga memberikan tugas
tindak lanjut untuk pertemuan selanjutnya
 Siswa diminta untuk membersihkan kelas dan bengkel
 Guru menunjuk salah satu siswa untuk melaksanakan doa
penutup dan memimpin yel yel
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap belajar secara aktif dan saintifik
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Pengetahuan
1.1 Kisi-Kisi, Soal dan Kunci Jawaban Pengetahuan

Kompetensi Jenis
Indicator Indicator soal Soal
dasar soal
3.1 3.1.5 Menjelaskan 1. Siswa dapat Tes 1. System injeksi bensin
Memahami dasar-dasar menjelaskan tertulis diciptakan untuk
sistem injeksi dan fungsi dasar dan efisisensi bahan bakar,
bensin sesuai system injeksi fungsi system Jelaskan fungsi system
bensin sesuai
SOP injeksi bensin injeksi bensin dan

17
buku teks 2. Siswa dapat pengertian control pada
3.1.6 Mensimulasi mensimulasik system injeksi bensin!
kan cara kerja an cara kerja 2. Tubuh manusia dapat
system injeksi system injeksi dianalogikan dengan
bensin sesuai
bensin cara kerja system injeksi
buku manual
3.1.7 Mendiagnosi
3. Siswa dapat bahan bakar,
s kerusakan mendiagnosis simulasikan cara kerja
system injeksi kerusakan system injeksi bensin
bensin sesuai system injeksi terkait dengan elemen
buku manual bensin control system injeksi!
3.1.8 Menyimpulk 4. Siswa mampu 3. Bagaimanakah pengaruh
an kerusakan menyimpulka ISC (Idle Speed
komponen n kerusakan Control) pada system
system injeksi komponen injeksi bensin jika
bensin sesuai system injeksi komponen tersebut
buku manual
bensin dalam keadaan macet?
4. Simpulkanlah
keunggulan maupun
kelemahan system
injeksi bensin jika
dibandingkan dengan
system konvensional
karburator
Kunci jawaban soal :
1. Fungsi system injeksi bensin adalah sebagai pengontrolan campuran bahan bakar dan
udarayang dilakukan secara elektroniksebagai pengganti karburator dan digunakan untuk
menentukan timing pengapian kendaraan
Sedangkan control pada system injeksi mengandung pengertian Mengukur nilai dari
variabel sistem yang dikontrol dan menerapkan variabel yang dimanipulasi ke sistem
untuk mengoreksi atau membatasi penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang
dikehendaki.
2. Cara kerja system injeksi merupakan analogi dari tubuh manusia, dimana panca indra dari
tubuh manusia merupakan sensor, otak adalah kontroler dan anggota tubuh yang bergerak
merupakan actuator. demikian pula dengan cara kerja system injeksi pada kendaraan yang
terdiri dari komponen sensor (IATS, IAPS, TPS, O2, ETS, CKP,LAS), komponen control
(ECU) dan actuator (ISC, COIL, INJEKTOR, FID, FUEL PUMP) yang merupakan satu
kesatuan system dimana sensor akan memberikan masukan kepada control untuk
memerintahkan actuator bekerja agar fungsi system injeksi bensin tercapai.
3. Pengaruh ISC jika macet adalah memungkinkan kendaraan masih tetap hidup, namun
kondisi pada saat idle/lansam tidak dalam keadaan yang baik, hal ini disebabkan karena
komponen ISC tidak dapat mengontrol saluran udara masuk.
4. Keunggulan maupun kelemahan system injeksi bensin terhadap system konvensional
karburator dapat disimpulkan:
Karburator :
 Karburator tidak mampu mengalirkan campuran udara-bahan bakar dengan harga
perbandingan yang sama untuk setiap silinder.
 Uap bahan bakar yang lebih berat daripada udara, akan mengalami kesulitan–
ketika mengalir melalui belokan dan sudut-sudut yang tajam dari saluran.
 Sisa gas buang tidak terkontrol emisi gas buangnya (sistemnya open loop)
Injeksi :
 Bahan bakar di kabutkan langsung ke saluran isap, dekat dengan katup isap.
 Perbandingan bahan bakar mendekati ideal sehingga emisi gas buang relatif lebih

18
bersih

1.2 Rubrik Nilai Pengetahuan Pemeliharaan mesin sepeda motor (KD-3.1 Memahami sistem
injeksi bensin sesuai SOP)

Skor Setiap Nomor Soal


No Nama Siswa/Kelompok NA (rerata)
No.1 No.2 No.3 No.4
1
2
3
Dst

1.3 Indikator Penilaian Pengetahuan


1. System injeksi bensin diciptakan untuk efisisensi bahan bakar, Jelaskan fungsi system
injeksi bensin dan pengertian control pada system injeksi bensin!
a. 2 fungsi system injeksi dan 3 pengertian control dijawab benar (skor 4)
b. 2 fungsi system injeksi dan 1-2 pengertian control dijawab benar (skor 3)
1 fungsi system injeksi dan 3 pengertian control dijawab benar (skor 3)
c. 1 fungsi system injeksi dan 1-2 pengertian control dijawab benar (skor 2)
d. hanya salah satu fungsi atau pengertian control yang dijawab (skor 1)
2. Tubuh manusia dapat dianalogikan dengan cara kerja system injeksi bahan bakar,
simulasikan cara kerja system injeksi bensin terkait dengan elemen control system
injeksi!
a. jawaban cara kerja system injeksi bensin dan penyebutan elemen kontrol yang
disampaikan lengkap dan benar (skor 4)
b. jawaban cara kerja system injeksi bensin dan penyebutan elemen kontrol yang
disampaikan lengkap dan mendekati benar (skor 3)
c. jawaban cara kerja system injeksi bensin dan penyebutan elemen kontrol yang
disampaikan kurang dan mendekati benar (skor 2)
d. jawaban cara kerja system injeksi bensin dan penyebutan elemen kontrol yang
disampaikan kurang dan salah (skor 1)
3. Bagaimanakah pengaruh ISC (Idle Speed Control) pada system injeksi bensin jika
komponen tersebut dalam keadaan macet?
a. mendiagnosis masalah secara lengkap dan disertai dengan cara kerja ISC (Skor 4)
b. mendiagnosis masalah kurang lengkap dan disertai dengan cara kerja ISC (Skor 3)
c. mendiagnosis masalah kurang lengkap dan tidak disertai dengan cara kerja ISC
(Skor 2)
d. mendiagnosis masalah tidak lengkap dan tidak disertai dengan cara kerja ISC
(Skor 1)
4. Sebutkanlah keunggulan maupun kelemahan system injeksi bensin jika dibandingkan
dengan system konvensional karburator
a. menyimpulkan keunggulan dan kelemahan system injeksi dengan system
konvensional karburator secara lengkap dan jelas (skor 4)
b. menyimpulkan keunggulan dan kelemahan system injeksi dengan system
konvensional karburator secara lengkap tapi kurang jelas (skor 3)

19
c. menyimpulkan keunggulan dan kelemahan system injeksi dengan system
konvensional karburator kurang lengkap dan kurang jelas (skor 2)
d. menyimpulkan keunggulan dan kelemahan system injeksi dengan system
konvensional karburator secara secara tidak benar (skor 1)

2. Penilaian Keterampilan
2.1 Instrumen Penilaian keterampilan
1. Melakukan (P2) pengukuran komponen system injeksi bensin sesuai SOP
2. Memperbaiki (P2) kerusakan pada komponen system injeksi bensin sesuai SOP
3. Menunjukkan (P3) komponen yang rusak pada system injeksi bensin sesuai SOP
4. Merumuskan (P4) perawatan system injeksi bensin sesuai SOP

2.2 Rubrik Pencapaian Keterampilan

Memperbai Menunjukk
Pengukuran Merumuskan
Nama ki an
No komponen perawatan NA
siswa/kelompok kerusakan komponen
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
Dst

keterangan :
3 = jika empat indicator dilakukan
2 = jika tiga indicator dilakukan
2 = jika dua indicator dilakukan
1 = jika satu indicator dilakukan

2.1 Indikator Pencapaian Keterampilan


1. Melakukan (P2) pengukuran komponen system injeksi bensin sesuai SOP
a. pengukuran komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai SOP dengan benar
b. pengukuran komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai K3 dengan benar
c. pengukuran komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai penggunaan
peralatan dengan benar
d. pengukuran komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai hasil yang
diharapkan dengan benar
2. Memperbaiki (P2) kerusakan pada komponen system injeksi bensin sesuai SOP
a. perbaikan kerusakan komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai SOP
dengan benar
b. perbaikan kerusakan komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai K3
dengan benar
c. perbaikan kerusakan komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai
penggunaan peralatan dengan benar
d. perbaikan kerusakan komponen system injeksi bensin dilakukan sesuai hasil yang
diharapkan dengan benar

20
3. Menunjukkan (P3) komponen yang rusak pada system injeksi bensin sesuai SOP
a. menunjukkan komponen system injeksi bensin yang rusak dilakukan sesuai SOP
dengan benar
b. menunjukkan komponen system injeksi bensin yang rusak dilakukan sesuai K3
dengan benar
c. menunjukkan komponen system injeksi bensin yang rusak dilakukan sesuai
penggunaan peralatan dengan benar
d. menunjukkan komponen system injeksi bensin yang rusak dilakukan sesuai hasil
yang diharapkan dengan benar
4. Merumuskan (P4) perawatan system injeksi bensin sesuai SOP
a. rumusan perawatan system injeksi bensin dilakukan sesuai SOP dengan benar
b. rumusan perawatan system injeksi bensin dilakukan sesuai K3 dengan benar
c. rumusan perawatan system injeksi bensin dilakukan sesuai penggunaan peralatan
dengan benar
d. rumusan perawatan system injeksi bensin dilakukan sesuai hasil yang diharapkan
dengan benar

Bumiayu, 24 April 2019


Diperiksa oleh,

Ketua Paket Keahlian TSM Pendidik Mata Diklat

Dede Muladi Agustian, ST Muhamad Adnan, S.T


NIP. - NIP. -

Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Al Huda Bumiayu

Drs. Muslih HS
NIP.-
S

21

Anda mungkin juga menyukai