Transaksi Pertanahan
Transaksi Pertanahan
Oleh:
Kelompok 2
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
makalah yang berjudul Transaksi Pertanahan ini tepat pada waktunya. Shalawat
beserta salam tak lupa selalu kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabatnya yang telah menuntun kita dari jaman jahiliyah hingga
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas
pembuatan makalah ini, terutama buat kedua orang tua yang selalu memberikan
motifasi yang sangat luar biasa yang bisa membuat saya lebih giat untuk belajar, dan
kepada dosen – dosen terutama yang terhormat Bapak Akhmad Hudri, M.H yang
telah memberikan begitu banyak pelajaran dalam mata kuliah “Politik Hukum
Agraria” ini.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Politik Hukum Agraria. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini dengan senang
ii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
B. Hibah...............................................................................................................................5
C. Wakaf..............................................................................................................................7
D. Sewa................................................................................................................................8
E. Pinjam.............................................................................................................................8
F. Wasiat..............................................................................................................................9
G. Jaminan.........................................................................................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
iii
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transaksi jual beli adalah salah satu kegiatan yang paling sering terjadi di
Masyarakat. Kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan jumlah masyarakat yang
juga semakin banyak, membuat transaksi jual beli semakin meningkat dan semakin
mendesak dari tahun ke tahun. Kegiatan jual beli akan terlaksana apabila terjadi
Dalam Pasal 1457 KUHPerdata jual beli adalah suatu persetujuan dengan
mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak
yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan. Bahwa untuk dianggap sah suatu
persetujuan jual beli maka para pihak yang mengikat dirinya wajib memenuhi syarat
sah, yaitu :
(syarat subyektif) sedangakan dua syarat terakhir adalah mengenal obyeknya (syarat
obyektif). Suatu perjanjian yang mengandung cacat pada subyeknya tidak selalu
1
Dalam jual – beli ada dua subyek, yaitu penjual dan pembeli, yang masing –
masing mempunyai berbagai kewajiban dan berbagai hak. Maka masing – masing
dalam beberapa hal tersebut merupakan pihak yang berkewajiban dan dalam hal lain
merupakan pihak yang berhak. Ini berhubungan dengan sifat timbal balik dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
D. Manfaat
1. Bagi pembaca
di Indonesia.
informasi.
2. Bagi penulis
pertanahan.
c) Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dosen mata kuliah Politik
Hukum Agraria.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Transaksi jual beli adalah salah satu kegiatan yang paling sering terjadi di
Masyarakat. Kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan jumlah masyarakat yang
juga semakin banyak, membuat transaksi jual beli semakin meningkat dan semakin
mendesak dari tahun ke tahun. Kegiatan jual beli akan terlaksana apabila terjadi
kesepakatan antara kedua belah pihak. Secara bahasa, al ba’i (jual beli) berarti
pertukaran sesuatu dengan sesuatu. Secara istilah, menurut madzhab Hanafiyah, jual
beli adalah pertukaran harta (mal) dengan harta dengan menggunakan cara tertentu.
Pertukaran harta dengan harta disini, diartikan harta yang memiliki manfaat
dimaksud adalah sighat atau ungkapan atau ijab dan qabul. Setiap orang mendapatkan
rezeki atau kemudahan yang berbeda beda. Dan apabila sudah menjadi milik orang,
maka itu tidak boleh direbut atau diambil kecuali dengan transaksi yang dibenarkan
Akad atau transaksi itu sangat penting. Karena transaksi inilah yang
mengatur hubungan antara dua belah pihak yang melakukan transaksi sejak akad
dimulai sampai masa berlakunya habis. Dan jual beli juga merupakan akad yang
kebutuhannya, masyarakat tidak bisa berpaling atau meninggalkan akad, yang dimana
4
Misalnya, terkadang ia tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan itu dengan
sendirinya, tapi akan membutuhkan dan berhubungan dengan orang lain, sehingga
kemungkinan besar akan terbentuk akad jual-beli. Sehingga jika ada orang yang
mengikat dirinya dengan transaksi yang harus dilaksanakan saat itu juga atau
pemikiran untuk mengadakan transaksi itu muncul dan faktor dominan yang melatar
karena meliputi berbagai aktivitas bisnis lainnya, diantara perubahan atau sewa
menyewa barang dan jasa (ijarah), kerja sama usaha manusia (syarikat), dan peranata
ekonomi lain yang merupakan bentuk usaha manusia dalam mencari nafkah. Untuk
patokan, atau
B. Hibah
Hibah adalah hadiah untuk seseorang yang masih hidup. Definisi lainnya
hibah adalah pemberian secara sukarela untuk orang lain. Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUHP) Pasal 1666, hibah adalah suatu perjanjian dengan
mana si penghibah, di waktu hidupnya, dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat
ditarik kembali menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima hibah yang
dengan mengalihkan hak atas sesuatu kepada orang lain. Dalam pemberian hibah, ada
5
yang namanya dana hibah. Dana hibah adalah sebuah pemberian untuk orang lain
1. Manfaat Hibah
Banyak manfaat hibah yang bisa dirasakan terutama dari sisi penerima, salah
memberikan hibah kepada orang lain juga dapat mempererat hubungan satu sama
lain.
Apalagi jika pemberi hibah memberikan hibah tanah, di mana hal tersebut
sangat berguna bagi masyarakat yang nanti akan menggunakannya. Hibah tanah
bisa dijadikan kepentingan sosial, seperti yayasan, sekolah, rumah ibadah, hingga
tempat umum.
hubungan darah. Hibah juga sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti
2. Macam-Macam Hibah
1. Hibah Barang
Hibah barang adalah ketika pemberi memberikan harta maupun barang yang
memiliki manfaat atau nilai kepada penerima dengan tanpa tendensi harapan
sebagainya.
2. Hibah Manfaat
Selanjutnya, hibah manfaat adalah ketika pemberi hibah memberikan harta atau
barang kepada penerima, namun barang tersebut masih menjadi milik si pemberi.
6
Dengan harapan, barang yang diberikan akan dimanfaatkan oleh penerima. Dalam
hal ini, penerima hanya memiliki hak guna atau hak pakai saja.
C. Wakaf
Pengertian Wakaf sendiri merupakan istilah dari bahasa Arab ‘waqaf’. istilah
wakaf secara bahasa berarti penahanan atau larangan atau menyebabkan sesuatu
berhenti. Istilah wakaf secara istilah diartikan berbeda-beda menurut pandangan ahli
fiqih. Menurut Abu hanifah, pengertian wakaf adalah menahan suatu benda sesuai
hukum yang ada, dan menggunakan manfaatnya untuk hal-hal kebaikan, bahkan harta
yang sudah diwakafkan bisa ditarik kembali oleh si pemberi wakaf. Berdasarkan
definisi Abu hanifah, kepemilikan harta tidak lepas dari si wakif, pihak yang
sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka
waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna untuk keperluan ibadah dan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah. Secara umum wakaf harus memenuhi beberapa
hal utama yaitu yang memberikan wakaf dan pengelola harta wakaf harus
Jenis-Jenis Wakaf
1. Wakaf Ahli
2. Wakaf Khairi
3. Wakaf Musytarak
7
5. Wakaf benda bergerak selain uang
D. Sewa
Pada awalnya sewa lebih dikenal dengan istilah leasing, leasing itu sendiri
berasal dari kata lease yang berarti sewa atau yang lebih umum diartikan sebagai sewa
hak kepada lessee untuk menggunakan suatu asset selama periode waktu yang telah
oleh kedua belah pihak yaitu lessor (pihak yang menyewakan) dan lessee (pihak yang
mengalihkan hak guna atau hak pakai atas Aset yang dimilikinya baik itu berupa
tanah, kendaraan, peralatan maupun Aset lainya yang dapat disusutkan selama
beberapa periode tertentu kepada pihak lessee. Sebagai balas jasa kepada pihak lessor
dari hak pakai terhadap Aset tersebut, lessee dituntut untuk membayar sejumlah uang
sewa atau kompensasi sesuai dengan perjanjian yang dibuat diantara kedua belah
pihak. Demikian juga dengan lamanya perjanjian tergantung kepada perjanjian yang
dibuat oleh lessor dan lessee bervariasi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Sewa juga dapat di definisikan sebagai suatu kontrak antara lessor (pemilik
barang modal) dengan lessee (pemakai barang modal). Lessor memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan barang modal selama jangka waktu tertentu
dengan suatu imbalan berkala dari lessee yang besarnya tergantung dari perjanjian
antara lessor dengan lessee. Lessee dapat diberikan hak opsi (operation right) untuk
8
E. Pinjam
Secara umum, arti pinjaman adalah sejumlah dana yang diberikan dengan jaminan
atau tanpa jaminan dan berstatus sebagai hutang, dimana orang tersebut wajib
pinjaman. Didalamnya tertulis, kredit atau pinjaman adalah suatu penyediaan uang
atau yang bisa disamakan dengan tagihan, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain, dimana pihak peminjam wajib
membayarkan hutangnya secara lunas selama jangka waktu yang ditetapkan dengan
pemberian bunga.
F. Wasiat
Wasiat adalah berpesan tentang suatu kebaikan yang akan dijalankan sesudah
orang meninggal dunia. Wasiat berasal dari kata washa yang berarti menyampaikan
atau memberi pesan atau pengampuan. Dengan arti kata lain, wasiat adalah harta yang
diberikan oleh pemiliknya kepada orang lain setelah si pemberi meninggal dunia.
Wasiat juga diartikan menjadikan harta untuk orang lain. Arti kata washa
merupakan bentuk jamak dari kata washiyyah, mencakup wasiat harta, sedang iishaa’,
wishayaa dan washiyyah dalam istilah ulama fiqih diartikan kepemilikkan yang
disandarkan kepada keadaan atau masa setelah kematian seseorang dengan cara
tabbaru’ atau hibah, baik sesuatu yang akan dimiliki tersebut berupa benda berwujud
9
atau hanya sebuah nilai guna barang. Wasiat berbeda dengan hibah yang merupakan
tabbaru’ atau pemberian kepemilikkan tanpa ganti, karena wasiat dilaksanakan setelah
kematian sedang hibah dilaksanakan semasa hidup. Definisi ini juga mencakup
G. Jaminan
merupakan salah satu unsur dalam analisis pembiayaan. Oleh karena itu, barang-
barang yang diserahkan nasabah harus dinilai pada saat dilaksanakan analisis
pembiayaan dan harus berhati-hati dalam menilai barang-barang tersebut karena harga
yang dicantumkan oleh nasabah tidak selalu menunjukkan harga yang sesungguhnya
(harga pasar pada saat itu). Dengan kata lain, nasabah kadangkadang menaksir
Penilaian yang terlalu tinggi bisa berakibat lembaga keuangan berada pada
keadaan tersebut dapat membawa lembaga keuangan kepada kerugian karena hasil
penjualan agunan biasanya akan lebih rendah dari pada harga semula maupun harga
pasar pada saat agunan akan dijual sehingga tidak dapat menutupi kewajiban nasabah
lembaga keuangan.
10
Kegunaan jaminan adalah untuk:
yang telah disetujuhi agar debitur dan atau pihak ketiga yang ikut
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transaksi jual beli adalah salah satu kegiatan yang paling sering terjadi di
yang juga semakin banyak, membuat transaksi jual beli semakin meningkat dan
semakin mendesak dari tahun ke tahun. Kegiatan jual beli akan terlaksana apabila
meliputi jual beli, hibah, wakaf, sewa, pinjam, wasiat, dan jaminan.
B. Saran
prinsip kejujuran terkait obyek tanah yang akan diperjualbelikan. Selain itu
dan benar. Tidak boleh ada sesuatu hal yang disembunyikan, misalnya terkait
dengan status tanah tersebut harus benar-benar tanah yang sedang tidak dalam
sengketa. Sertifikat atas tanah tersebut juga harus asli. Selanjutnya, pihak penjual
jual-beli harus berpegang prinsip pada asas itikad baik. Pihak pembeli juga harus
12
dengan proses balik nama. Dengan demikian, apabila semua syarat tersebut
terpenuhi, maka proses jual-beli tanah sampai dengan proses balik nama sertifikat
13