340 878 1 PB
340 878 1 PB
ABSTRAK
Provinsi Jawa Timur masih harus mengejar ketertinggalan dalam hal infrastruktur desa-desanya (Data Sattistik
Potensi Desa Indonesia, 2014). Guna mengatasi ketertinggalan tersebut pemerintah menyediakan dana
bantuan melalui program ADD (Alokasi Dana Desa). Salah satu prinsip untuk mengelola ADD ialah partisipasi
masyarakat. Desa Pajaran termasuk pada kelompok desa yang menjadi prioritas ADD. RPJM Desa Pajaran
Tahun 2014-2019 menyebutkan bahwa program prioritas Desa Pajaran ialah perbaikan dan pembangunan
infrastruktur, dan program tersebut didanai oleh ADD. Kesuksesan pembangunan infrastruktur membutuhkan
partisipasi serta modal sosial yang baik dari masyarakat (Putnam dalam Hasbullah, 2006). Modal sosial penting
diketahui untuk mendukung partisipasi masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang menyusun modal sosial di Desa Pajaran. Populasi pada penelitian ini menggunakan seluruh Kepala
Keluarga (KK) dengan sampel sebanya 320 KK. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis faktor
pembentuk modal sosial dengan teknik analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis). Faktor pembentuk modal
sosial di Desa Pajaran terbagi menjadi 3 yaitu kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial. Kepercayaan
dibentuk oleh 6 faktor yaitu (1) percaya pada tetangga, (2) percaya pada sesama etnis, (3) percaya pada
pemerintah, (4) percaya pada tokoh masyarakat, (5) percaya pada tokoh agama dan (6) komunikasi dan
informasi. Jaringan sosial dibentuk oleh 2 faktor yaitu (1) kerjasama dan (2) kehadiran dan keaktifan
memberisaran dalam setiap pertemuan. Norma sosial dibentuk oleh 2 faktor yaitu (1) nilai budaya dan (2)
kesediaan membantu dalam pembangunan infrastruktur.
ABSTRACT
Village infrastructure in East Java Province still has to catch up (Satistik Data Potensi Desa Indonesia, 2014). In
order to overcome this lag, the government provided aid funds through the ADD (Village Fund Allocation)
program. One of the principles for managing ADD is community participation. Pajaran Village is included in the
village group as a priority for ADD. The Village Teaching RPJM 2014-2019 states that the Pajaran Village priority
program is the improvement and construct the infrastructure, and the program is funded by ADD. The success
of infrastructure development requires participation and good social capital from the community (Putnam in
Hasbullah, 2006). Social capital is important to know, to support community participation. The purpose of the
study was to find out the factors that make up social capital in the Pajaran Village. The population in this study
used all family heads (KK) with a sample of 320 families. The analysis used in this study is the analysis of the
factors forming social capital with the CFA analysis technique (Confirmatory Factor Analysis). Factors forming
social capital in Pajaran Village are divided into 3, namely trust, social networks, and social norms. Trust is
formed by 6 factors, namely (1) trusting neighbors, (2) trusting others, (3) trusting the government, (4) trusting
community leaders, (5) trusting religious leaders and (6) communication and information . Social networks are
formed by 2 factors, namely (1) collaboration and (2) the presence and activeness of the range in each meeting.
Social norms are formed by 2 factors, namely (1) cultural values and (2) willingness to assist in infrastructure
development.
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 71
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
daerah telah membuat program ADD (Alokasi Penelitian kuantitaif ini dikelompokkan menjadi
Dana Desa). ADD merupakan program bantuan 2 jenis yaitu (1) penelitian deskriptif dan (2)
pemerintah yang berbasis pada partisipasi penelitian lapangan.
masyarakat. Partisipasi masyarakat memiliki
Variabel Penelitian
keterkaitan erat dengan modal sosial, hal ini
diperkuat dalam pendapat Putnam (1993) yang Variabel penelitian ialah segala hal yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dicari
kesuksesan pada suatu program pembangunan informasinya untuk mencapai tujuan dari
dibutuhkan partisipasi serta modal sosial yang penelitian (Gulo, 2002). Berikut merupakan tabel
baik dari masyarakat. Maulana (2009) mengenai variabel penelitian.
menyebutkan bahwa pada modal sosial terdapat Tabel 1. Variabel Penelitian
upaya untuk mensinergikan antara program Variabel Indikator
dengan modal sosial, yang mana akan Kepercayaan 1. Percaya pada tetangga (1) (2)
memberikan suatu pencapaian lebih baik dan (4) 2. Percaya pada sesama etnis (2)
maksimal. Semakin baik modal sosial yang 3. Percaya pada etnis lain (1) (2)
dimiliki oleh masyarakat maka akan semakin 4. Percaya pada pemerintah (1) (2)
tinggi partisipasi masyarakat setempat. Kajian 5. Percaya pada tokoh agama (2)
modal sosial dapat menjadi acuan untuk 6. Komunikasi dan informasi (3)
mengetahui bagaimana kepercayaan, jaringan, Jaringan 1. Kerjasama (3)
serta norma yang ada pada masyarakat, Sosial (4) 2. Partisipasi dalam kegiatan
sehingga pemerintah setempat dapat melakukan keagamaan (1)
pendekatan kepada masyarakat melalui unsur- 3. Partisipasi dalam kegiatan
unsur modal sosial yang paling berpengaruh kemasyarakatan (1)
4. Kehadiran dan memberi saran
dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itu
dalam pertemuan warga (1) (2)
penting untuk mengetahui modal sosial beserta
Norma (4) 1. Norma (3)
faktor yang membentuknya guna mendukung 2. Nilai budaya (3)
kesuksekan program ADD dan pembangunan 3. Kesiapan membantu (3)
infrastruktur yang didanai oleh ADD. *(1) (Narayan & Cassidy, March 2001), (2) (Grootaert,
Desa Pajaran adalah salah satu desa yang Narayan, Jones, & Woolcock, 2003), (3) (Maulana,
berada di Kecamatan Poncokusumo dan 2009), (4) (Putnam, 1993)
termasuk dalam desa prioritas ADD Kabupaten
Populasi dan Teknik Sampling
Malang. RPJM Desa Pajaran Tahun 2014-2019
menyebutkan, bahwa salah satu program Populasi ialah keseluruhan gejala yang
prioritas di Desa Pajaran ialah perbaikan dan akan diteliti (Priyono, 2016). Populasi dalam
pembangunan infrastruktur. Pembangunan penelitian ini menggunakan seluruh KK di Desa
infrastruktur di Desa Pajaran juga tertera pada Pajaran dengan jumlah total KK sebanyak 1895
RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Desa Pajaran. KK. Sampel pada penelitian ini diambil dengan
Pembangunan seluruh infrastruktur sangat teknik probability sampling dengan metode
membutuhkan masyarakat sebagai objek dari random sampling. Pengambilan sampel
pembangunan tersebut. Partisipasi masyarakat menggunakan Tabel Krecjei dan Morgan dan
dan modal sosial merupakan 2 elemen yang didapatkan 320 KK, dengan proporsi untuk
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Dusun Krajan sebesar 107 KK, Dusun Tondoasri
terutama untuk kegiatan pembangunan sebesar 141 KK, dan Dusun Ketitang sebesar 72
infrastruktur. Penelitian di Desa Pajaran KK. Secara lebih rinci berikut merupakan tabel
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang pembagian dan hasil proporsi sampel dari
membentuk modal sosial. masing-masing dusun di Desa Pajaran.
Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Desa
METODE PENELITIAN
Pajaran Tahun 2016
Jenis Penelitian Dusun KK Proporsi (%) Sampel
Dusun Krajan 636 33,6 107
Jenis penelitian merupakan upaya untuk
Dusun Tondoasri 831 43,8 141
mengklasifikasikan penelitian yang sudah ada
Dusun Ketitang 429 22,6 72
dan memudahkan pembaca untuk Total 1895 100 320
mengelompokkan penelitian (Priyono, 2016). Sumber: Profil Desa Pajaran 2016
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 72
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 73
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 74
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
analisis statistik deskriptif untuk variabel lebih mengenal satu sama lainnya.
jaringan sosial dapat dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan pada pertanyaan N3, yang
terkait dengan pentingnya mengikuti
kegiatan kemasyarakatan, sekitar 57,8%
responden memilih skor setuju (4).
4. Memberikan pendapat atau saran dalam
pertemuan warga (N4) di lingkungan
tempat tinggal dianggap penting oleh
sebagian besar responden. Hasil tersebut
dibuktikan dengan jawaban responden
yang 62,2% atau 199 setuju mengenai
pentingnya memberikan pendapat atau
saran
Norma Sosial
Norma sosial ialah suatu aturan yang
menentukan baik atau buruk. Norma kemudian
Gambar 3. Diagram Karakteristik Jaringan Sosial diekspresikan dalam bentuk bahasa formal
Ket : maupun informal sebagai semacam kebijakan,
STS : Sangat Tidak Setuju
sehingga semua orang yang memiliki norma ini
TS : Tidak Setuju
B : Biasa
harus menyadari keberadaan dan isi kebijakan
S : Setuju tersebut (Putnam, 1995). Hasil analisis statistik
SS : Sangat Setuju deskriptif untuk variabel norma sosial dapat
dilihat pada Gambar 4.
1. Kerjasama (N1). Pertanyaan mengenai
kerjasama masyarakat (N1) memiliki
modus jawaban yaitu skor 4 (setuju).
Sebanyak 112 responden atau sekitar
35%. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat setuju dengan pernyataan
bahwa seluruh masyarakat di Desa
Pajaran saling bekerjasama untuk
membantu menyelesaikan pembangunan
infrastruktur.
2. Keikutsertaan masyarakat dalam
kegiataan keagamaan dianggap sangat
penting oleh masyarakat di Desa Pajaran
(N2). Hasil tersebut dibuktikan dengan
54,7% responden menjawab setuju (4).
Gambar 4. Diagram Karakteristik Norma Sosial
Menurut masyarakat berpartisipasi dalam Ket :
kegiatan keagamaan bisa membuat STS : Sangat Tidak Setuju
masyarakat lebih dekat dan lebih TS : Tidak Setuju
mengenal satu sama lainnya. Selain itu, B : Biasa
dalam kegiatan keagamaan masyarakat S : Setuju
juga sering bertukar informasi mengenai SS : Sangat Setuju
pembangunan dan program yang ada di 1. Tingkat kepatuhan individu terhadap
Desa Pajaran. norma dan aturan adat yang ada (M1).
3. Keikutsertaan masyarakat dalam beberapa Pada item pertanyaan M1 modus jawaban
kegiatan kemasyarakatan (N3) seperti yang didapatkan ialah skor 5 (sangat
kegiatan arisan, olahraga, serta kesenian setuju). Sebanyak 158 responden memilih
dianggap sangat penting. Beberapa skor 5 (sangat setuju) dengan prosentase
berpendapat bahwa kegiatan tersebut sebesar 49,4%.
harus diikuti untuk menjalin keakraban 2. Nilai-nilai budaya (M2). Memiliki modus
antar dusun dan membuat masyarakat jawaban yaitu skor 4 (setuju) dengan
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 75
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 76
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 77
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK MODAL SOSIAL MASYARAKAT DI DESA PAJARAN KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
Planning for Urban Region and Environment Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019 78