Anda di halaman 1dari 15
HAW 7 hee errr eee Rancangan Faktorlal (Factorial Exporlmental Design) A. FALSAFAH PERCOBAAN FAKTORIAL Mengapa peneliti melakukan percobaan faktorial, atau bagaimane kalau beberapa faktor penclitian diterapkan sekaligus dalam suze percobaan? Padahal percobaan faktorial ini lebih sulit dan lebih menuntut persyaratan dan ketelitian jika dibandingken Geagen percobaan faktor tunggal. Untuk menjawab pertanyaan ini mariish Sic bayangkan seandainya kita menerapkan beberapa faktor (uissinya 2 faktor A dan B) penelitian sekaligus terhadap suatu percobaan. Dani kondisi ini kita akan melihat: 1. Data pengamatan berubah (naik atau turun tergantung ok faktor) dengan berubahnya taraf tingkat faktor A pada setiap tara tingkat faktor B, demikian sebaliknya, Perubahan ini diseber pengaruh tunggal kalau yang diamati adalah perubaban per tanger faktor, dan disebut pengaruh interaksi jika diamati secare keseluruhan, 2, Data pengamatan berubah dengan berubabnya taral wagkar keer A pada semua tingkat faktor B, demikian pula sedalikays, perubaban ini disebut pongaruh arama A atau 2, Pengararan we hadap perubahan ini dilakukan seolabvolaly kita melekuden per 112 Rancangan Percobaan cobaan faktor tunggal A atau B karena di sini fokus kita hanya melihat perubahan akibat faktor A saja atau B saja. Dari uraian ini terlihat bahwa percobaan faktorial mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan percobaan faktor tunggal yaitu: 1. Karena percobaan faktorial seolah-olah_merangkum beberapa percobaan faktor tunggal sekaligus, maka percobaan faktorial akan lebih. menep i (efektif) dan mendayagunakan (fisien) waktu, bahan, ‘iat tenaga kerja dan modal yang tersedia dalam mencapai semua sasaran percobaan-percobaan faktor tunggal sekaligus, 2. Setiap tingkat faktor A diterapkan terhadap setiap tingkat faktor B dan sebaliknya, maka setiap tingkat faktor A atau B akan terulang pada semua tingkat faktor lainnya (B atau A). Ini disebut wlangan tersembunyi, sehingga dalam percobaan faktorial ini, semua tingkat faktor A atau B akan diulang sebanyak r ulangan rie! dann ulangan tersembunyi. Hal Ini jelas akan meningkatkan derajat ketelitian pengamatan techadap pengaruh-pengaruh faktor perlakuan dalam percobaan. 3, Jika pada percobaan faktor tunggal tidak akan diketahui bagai- mana pengaruh faktorfaklor utama yang dikombinastkan, maka dalam percobaan faktorial akan diketahui pengaruh bersama (interaksi) terhadap data hasil percobaan. Dari ketiga kelebihan utama percobaan faktorial ini nisbi terha- dap percobaan-percobaan faktor tunggal, ‘naka target uama sua percobaan faktorial adalah untuk menyetahui pengaruh interaks!, ka rena hasil pengamatan dan pengujian terhadap pengaruh interaksi ini akan menjadi dasar dalam membuat rekomendasi (saran) cg "apakah faktorfaktor urama harus a tivitas lebih baik atau tidak?" Ada 4 rekomendasi yang n dapat dibu: 1, Jika faktor uaa A dan B berpengaruh tidak nyata, tetapi inter- aksinya nyata, maka rekomendasi hasil percobaan adalah me- Rancangan Faktorial 113 nyarankan agar ke dua faktor utama A dan B harus diterapkan ber- sama-sama atau jangan sampai terpisah atau salah-satu saja karena dapat berakibat buruk terhadap produktivitas. Hasl ini juga me- nunjukkan bahwa pengaruh positif ke dua faktor tersebut saling tergantung atau saling mempengaruhi pengaruh masing-masing terhadap hasil percobaan. 2. Jika faktor utama A dan B kedua-duanya berpengaruh nyata, se- dangkan interaksinya berpengaruh tidak nyata, maka rekomen asi hasil percobaan adalah menyarankan agar faktor A dan B diterapkan secara terpisah atau salah-satu saja. Hasil ini menun- julekan bahwa fungsi faktor A dan B sama saja atau bersifat antago- nis (saling menekan pengaruh masing-masing) sehingga akan merugikan jika diterapkan bersama-sama. 3, Jika faktor utama A nyata sedangkan pengaruh faktor B tidak nyata atau sebaliknya, dan interaksi tidak nyata, maka rekomendasi hasil percobaan adalah menyarankan agar penerapan faktor A soja jika A yang nyata atau B saja jika B yang nyata. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor yang tidak nyata tidak perlu diterapkan, Karena secara alami faktor ini telah tersedia cukup pada lahan atau lingkungan percobaan. 4, _Jika salah-satu faktor (misalnya A) dan interaksinya (AB) berpe- ngaruh nyata, sedangkan faktor lain (B) tidak nyata, maka reko- mendasinya adalah menyarankan agar penerapan faktor A saja atau kombinasi A dengan B. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor B pengaruhnya ditingkatkan oleh faktor A. Pada kondisi ini inter- aksi adalah pengaruh peningkatan faktor A tethadap pengaruh faktor B. ‘Atas dasar uraian ini, ada 2 tipe interaksi, yaitu: 1, Saling pengaruh mempengaruhi antara pengaruh/fungsi faktor A dan B terhadap suatu obyek penelitian. 114 Rancangan Percoba | PENGARUH TUNGGAL, UTAMA DAN INTERAKS! ibnya tidak ada perbedaan prinsip antara RAL, RAK dan re akan untuk percboan tor tung say un a in faktor tunggal hanya ada 1 rakeannyeasaja Jka pada percobaa pa cenpesh faktor peneltan, maka pada percobaan faktorial pengaruh fktorfktor utama peneliian didetelsi lenat pengarvh tunggal dan pengaruh uta Fewat pengaruh interaksinya Rancargan Falional 115 TAMEL 7..Rerata nila! pengamaian monurat pengarub targal, wana dan ‘mera fair & dan B a porguh 8 2A Aa a Perguh lonbasi AB 1.) FW nena a jie ok ib je iA a Tw Ju = — (cerata B) a2) rb b= jumlah tingkat faktor B (k = 2, 2, ... b) ™y Ty = — Ceraa s) @3) ta = jumahtingkatfator A G = 1, 2... a) Nii cerata umum (grand:mean) dapat dicari dengan cums (7.10). Sebagaiilustrasi dikemukakan perhitungan 3 tipe pengaruh tersebut dalam percobsan faktorial 2x2 dengan ¢ ulangan, Besikut set data hipotetik yang masing-masing menunjukkan sta interaksi dalam. percobaan, (@) Tanpa Interaksi 1, Pengaruh tunggal varietas (PTV) ‘PIV pada takaran NO (PTVNO) 116 Rancangan Percobaant ‘ane 72.Reraza 3 et data produ! pad inveraks dalam percobaan 2 a veka vies pac Riga aE mane = PIYNL = FINN = 400 ~ 30 = 10 toma 2, Pengaruh tungal tkaran N (FTN) PIN pada varitas X (PTNX) = PIN,X ~ PIN. = 30-10 = 20 ton/na PIN pada varietas Y (PINY) = PIN Y-PINY = 40-20 = 20 tonha Rancangan Faria! 117 5. Pengaruhinterasi VN stau Pl = 1/2 (FTVN, ~ PTV) = U2(PTNY ~ FTN) = 0 towha iri lanpa interaksi adalah Pengaruh wn seria tngkat fl a ee (b) Interaksi Positif 1 PN 2. FIVNO = b. PIN = 40-10 = 39 (Q) Interaksi Negatif: LPN a PIVN, = 2,0 b. PIW, =08 2. PIN: a PINK= 14-10 = 04 b.PINY = 08 - 20 = -1.2 ag Rancangan Percobaan 3. PWV 12 (0+ (09) = = 12 = 02 4 PUN = 1204+ ( —— 5. B= 12 (O6- o . its negatif adalah pengan vogen in dsaian paca Canbar 7. be fa kan, maka anara rancangansancangan dasa (RAL, ercbeanfktr tung dan tra, perbetan- fa analis pengaruh fkror- ae analsis pengaruh hanya sam da rancangan fktoil,analisis pe- than lagi dengan anaisis kompo- tama ngacuh kombinasi nes-komponen Kombi Trierksi post’, |e negatt | [ap inerisi mente ZY | tie 3 oe ae \Z ae = rales vt Sat ye Rancangan Fabioral 119 sekalgus dengan pengaruh tungga). Oleh karena itu i dalam uraian ini hanya dlkemukakan tentang, RAK yang disusun secar faktorial C.RANCANGAN ACAK KELOMPOX-FAKTORIAL (RAKF) RAKF ini mempunyai persyaratan dan kondisi pemakaian yang sama dengan RAK nonfatorl. Model umum RAKF.2faktor in adalah Y= W+K +1 +e = RAK nonfaktoral, i mana t (untuk 2 faltor) = & + B + Of, sehingga model lengkaprya adalah: Y=p+K+1(a+B +a) +e a6) 1. Perambangan dan Bagan Percobaan Dalam perambangan ini, ka pada RAK-nonfaktocal, satvan-s- twan perambangan merupakan perlakuanperlakuan yang. dirambang sebanyak k kelompok, maka pada RAKF, satuan-satvan perambangan nya adalah kombinasi-kombinasi perlakuan yang juga dirambang se- banyak k kelompok. Tabap 1: Areal percobaan dibagi menjadi sebanyak k kelompok kemu- dian masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi seba yak mn Kombinast perakuan. Tabap 2: Susun Kombinasi-kombinasi perlakuan yang akan dicobalan. Kombinasi petakuan = m faktor A x n faktor B 2) = ma kombinasi pedakuan ‘Unit Percobaan = kombinasi perakuan x r kelompok (78) ‘Tahap 3: Semua kombinasi perakuan diberi nomor 1 sampai mn Tahap 4: Lakukan perambangan perakuan sebanyak mn kali di sctiap kelompok (perambangan per kelompok), scbaiknya dengan ‘menggunakan daftarbilangan terambang 120 Rancangan Pereobaa nas pevdauan A G = 0.2 + m) ean B (b= 0 1, 2 TA ARS oes | os A 5 RRR oe AB AB, A Bn AB Be a eee a Contoh hast perambangan perakuan 535 dap Gambar 72. GAMBAK 72. Bagan Percobaan RAKF 5 x 5 Rancangen Fobtorial 121 {ABEL 74, Data hail percobaan menuratklonpok x konbinasperlabwan ee al Fair A__ Faber B Topas emacrnTO nae Aele pa fon fete se 0 Bo vid y200yato—TANBD_GADBO Bylot yaar yao TADS jana Bye yas ate TAnBeYaORS mo Ya. foe bo Sat yi yee ysm TB Fane Mea eto yo Than jaan ye yee ya TAROT ee, a3) 710) Analisis JK utama: 1 Le =k gay rma 2 JKwl = 1,3 — Fk on 122 Rameangan Pereobaan Tk 3. JK kelompok = — = FK mn TK + + TK? mn 1 4. JK kombinasi perl. = —* -FK 5. JK galat = JKtotal — JK kelompok ~ JK komb. pet Analisis JK Faktori TABEL 75. Data bast percobaan menurat fakior A x B Fakir A Fattor 8 0 a Me wm TAR TAR, TAA, a mT, Ta TAR, Ha, TAT} TA, “WwW vA Tw di mana: J, = TA dan, =— m 3) aM) sy aan Rancargan Folorial 125 ™! 6. JK faktor A = — ~FK 18) m TAL + TAD +. + TAZ = -FK= Jk, m Te 7. WK faktor B= — - FK 19) im TBs + TB! +... + TB? = oK=, mm 8. JK interaksi AB = JK komb. per, — JKA — JKB 720) 3. Analisis Side Ragam 1. Sumber Keragaman: Model KF: Y= +K+t(@a+B+of)+e Oleh Karena ragam data akibat 4 telah dikoreksi oleh FK pada setiap pethiturgan JK, maka dari model tersebot SK bagi RAKF adalah a. Kelompok (K) . Kombinasi periahuan (KP) yang drinci menjadi 21. Faktor A (8) 22. Faktor B®) 23. Imeraksi AB () Gat @) 4. ‘Tora (1) dari simbol Y 2, Derajat Bebas (v) ay = tol 5) Rancangem Percobaant JK dari hasil perhitungan JK Kuadrat tengah (KT): IKK KTIK= KP KTKP = 3 Me KA, biwm= 2 JKB b2. KTB= JK b3. KT = 722 (723) G24) 725) 726) @2n 728) (129) (730) 31) GR) 733) (734) 4 Rancangon Fakioral 325 42. Fy = 735) E KTA 21. =—— 136) E KB 422. F, =—— a3 E xn 623. F, =—— 738) E ULE: el. Rs F (yy ¥) 2. Fy SF (yn Yd) 2 FSF Oy) 22, Fw €23. FLY F (%, vo) % (F hit > F,,),faktor X berpengs Jika-H, diterima pada berpengaruh tidak nyat Uji 5% (F hit < F,,,), fktor X wethadap ¥, Analisis Lanjutan ‘Analisis lanjutan ini digunakan untuk mengetahui beda pengaruh telah dietapkan sebetum percobaan berlangsung, Secara umum ujilanjutan menurut RAKF meliput: 'B yang terbaik, yang dapat beraku umum. Di dengan has! percobaan fskcor cunggal A B yang ilakukan secara texpisah, Dati merekomendasikan perlakuan A te terbaik ka anpa A Rancangan Falter 127 E mea (7.46) m 41.2.Unk oft beda pengarih wana B: SB =. = (747 s = an, E sas f— 48) m 4.13.Untuk uji beda Pengaruh Tunggal A, Pengaruh Tunggal B dan Pengaruh Interaksi AB: one spp = | — 50) Perbativan: Galat baku ini dicari dengan rumus yang sama dengan beda pengaruh perlakuan pada rancangan-ancangan nonfaktorial, mana = Ruadrat tenga gaat = Galo baku rerata devas = Galat ako reata umum aren jumiah Kelompok jumlah pertakoanAngkat faktor A jumlah periakuanhingkat fakior B Dari hasi ui beda pengaruh tunggal dapat 1. Perlakuan A optimum untuk setiap tingkat faktor B 2, Pedakuan B optimum untuk setip tingkat faktor A 128 Rancangan Percobaary rub tunggal tersebut 1g optimum. tersedia metode ui beda menut lewat ju S.tersedia metode ul beda mer ng kemudian ciaplikasikan menjadi 1 percobsan hasil percobaan dit saran/rekomendasi dati has Contob Kasus (7.1): nelti bemaksud melakukan percobean faktorial cen ddan pengapuran terhadap ketersedizan nah masam Podsolik Mera Kuning bekas padang Serelsh mempelajari has bahwa takaran pupuk kandang dan aman, umuniava a ‘tas dasar penelusuran fang akan berpengaruh posi my) dan akan optimum pada takaran 10 tonha dan apur akan berimeraks! secara.ayata (H, Tmeningkatkan ketersedzan P dan akan of rlakuan 10 ton/ta can setara 1 x Abad (H, usu) Hipotesis (H1) diajukan berdasarkan salahsatu kemungkinanhasil Lil F yang kemudian dlanjutkan dengan sash-satu Kemungkinan 2. Hipotess ini menunjukkan bahwa deraat kepentingan pengaruh ‘tama A, pengaruh utama B, dan pengaruh interaksi AB dalam percobaan sama beset. ‘Aus dasar hasil penelusuran tersebut, belay merancang kom- binasipertakvan: 1. Faktor pupuk kandang (A): AD = tampa pupuk kandang ‘AL = 5 ton/ha pupuk kandang AZ = 10 tonha pupuk kandang 18. = 15 ton/ha pupuk kandang 2, Faktor kapur @B) BO = tanpa kapur BL = (05x Add Bl = 1 x Abdd B= 15x Add Perbatikan: Derjat kepentingan tingkattingkat faktor disusun agar tingkat fktor yang diharapkan optimum is) terletak di tengat- tengah. Setelah percobaan berlangsung, dilakukan pengambilan sampel tanah secara komposit dari masing-masing petak percobaan untuk d Tnboratorium kimia/kesuburan tanah, Hasilanaliis Ketersedizan P (ppm P) ini adalah sebagat berikut: Rancangon Fobra 131 ‘TABEL 77.Datahetersdiaan P (ppm P) deta tanah menurut kmbinas AB + 1) FE = Mats +e — FK = 08a JK kelompok = + 4 JK Komh ap = 22 * FR = 137331 Fagor A ed p85 (87126 « 381 B88 iso 137 405 2 83 22188 sit B82 ma 1a ar TA 828 742 628 oe ee ee 5. JK galt = 141,115 ~ 01888 ~ 137,331 = 2896 329 +... + O28 6 JK pupuk A =" _ ex = 92976 2 BB+... + 567 3. JK kapur Bo = "= Fk = 17,461 2 8, JK interaksi AB = JK komb. AB — JKA ~ JKB = 26,891 Analisis sii ragam: ‘TADEL 78. Hasilansina pengorub wama don intra pupui kandang dan apr petanian terbadap ketereiaan P dalare tana 152 Rancangan Pereobaa F esimpulan basil i 1. Sema faktor utama dan interaksi pupuk kandang dan kapye berpengaruh sanga nyataterhadap Ketrseian P tah, sehingga semua Fyumum dieria pada tara ot 5 dan Y% (2ran tame uF), Aas dasa Ke Taandang dan kapur dapat dterapkan secara tr ana seca bersem sam a ea h Pengatran loka {Sntrol menurut Kelompok berpengaruh nyata ini berhasi! memisahkan pengaruh Keragaman dalam areal perc, than dari galt, sehinggaKeteitian, Keandalan dan Kebenaran pep cobaan mening. ; 3. Dengan KK yang Keil (= 7.08%) menunjkkan percobea” me. puny derjat ket Ui lanjutannya ‘okup dengan ui BN) yang berderajat ketlan rendah Arabia yj lananya adalah Ui BST, maka perl hal sega berikut: ant i pongar tame raga dan teas pupae 9 nh Penganh toga! Pa Pong —_ Pea neal ial ee “Seu agate | 420de 417 de m we rt sont aaa! B five Grol 77h 67S & {rae 8a3te 780h 603.0 = aah aud be 8 org wana A 2 = co Fa nl a Fetes er Ys sk 8 Perbatian: Untuk memberi hur sebagai simiol tanya disusun beruruian teiebih dahulu Kesimpulan Hasil Ut BNT 1. Takaran pupuk andang optimum adalah 10 tor/ha(trima H, Knusus 1) 2, Takaran kapur optimum adalah setara 1x Abd (teria H, khusus a 3. Kombinasi pesakuan terbik adalah kombinsi 10 ton/ha pupuk andang dan setara 1 x Add Kapur, karena pengaruh interaksi optimum pada kombir 4, Pada pemberian pupuk kandang 0, 5, 10 dan 15 toma, masing masing berpengaruh optimum jika dikombinasikan dengan se- tara 0; 05 dan 1 x Abdd kapur 5, Pach pengapuran setara 0; 0,5; 1 dan 15 kali Aldd musing masing berpengaruh optimum jika dikombinasikan dengan 10 ton/na pupok kandang, ‘Aas dasar kesimpulan-kesimpulan yang diperolch dari asi jt F dan BNT ini diperoleh saran/tekomendasi sebagai beikut 1, Dalam meningkatkan Ketesedizan P dalis tnal alter baik adalah dengan memerikan kombinasi 10 ton/n pu dang dan setara 1 x Akdd kapur Ui bed ini 4 ‘ancangam Percobaan ‘Aernatif kedua trbaik — dengan hanya sebanyak 10 ronda a ei terbaik adalah dengan hanya memberikan Kapur ra 1x Ald Jc kandang atau hanya tersedla 5 ton/ha eukan pengapuran, sedang- kandang W atau 15 towha imasikan dengan setara 1 x Aldd kapur berikan pupuk Jia tidak ppupok kandang sebaiknya jangan ean jika ingin. memberisan pupule Untuk selaiy melakokan percobean fakto- tungal dan apa pula konsele Ural rial dibanding pereobaan fat ng cmaksudl dengan kombiasi peakuan, nga a eo nceraks?berikan contoh perbitungannya! vise re seas ee veut pone pm BE i shitung_nilai-nil te gn enya See ea 7.6. dengan menghilangkan teraksi dan buatlah skersanya? FF dan apa hevlany dengan akukan penataan data Rancargan Fahoral 135 rekomendas ini dapat diterapkan di tanah Podsolk Sumsel, yang kondisiiklin dan sft tanahnya aga berlainan? Untuk menjawab peranyaan ini beliau melakukan percobaan 3 x 3 takaran Nix 4 takaran zeoli-G di kebun petcrmak kerbau, dengan loka lah perbedaan vegetasi sebelum percobaan. Hasi baannya (Kunal biomaspetk) tenera pada Bagan Prcobaan di bawah: NZy a NZy i NZ co NZ en Nz Be) Nz. ! 48) Tentukanlab: 4. Rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan ii b. _Ajukanlahhipotesis yang cocok untuk jereobaan in, elskan alasannya? (nilaé 10) Susunlah perlakuanperlakuan yang dapat digunakan untuk ebenaran hipotesis pads b, jelaskan alasannya? wm 6. Tatalah data hasilpercobaan ini dalam tabel penataan dat, keemudian hitunglh JK yang diperukan? (nila 15) | | a6 aca gan Peco Lakuka ui BT (Split Plot Design) A. FALSAFAH Jka rancangan-rancangan RAK, RAL, RAKI) sebelumnya digunakyn bagi percobaan yang pengaruh- pengaruh utama dan interaksi dengan der yang sama, maka RPB pada galibaya digunakan bagi percobsan-percobsan dimaksudkan untuk menyelidiki pengaruh-pengaruh utama dan i aksi dengan derajatketeltian yang tidak sama. Dalam hal in, pengaruh sat faktor dan interaksinya diange7o lebih penting untuk darjpaia pengaruh tama faktorlainnya. Beda fasta ini jets hat pada model matematika berikut ini RAKE Y=p+K+a+BP+opte 6) RB Y= +(K+a+ej+B+oR+ed 62) Pada RAKF, pengaruh utama a, B dan of hanya dideteksi (©. Ini menunjukkan tidak ada porbedaan derajat ket menelit pengaruh-pengaruh tersebut Pada RPB, pengaruh vtama ct pengaruh tama B dan interaksi a di arena jumlah petak-petak utama selalu lebih se

Anda mungkin juga menyukai