Anda di halaman 1dari 24

STRUKTUR BAJA-II

Jumat, 09.40 – 11.20


Muthiah Putrilan Syamnah Harahap, S.T., M.T.
Pokok Pembahasan
1. Pendahuluan Perencanaan Struktur Baja

2. Sambungan Baja
Pendahuluan Perencanaan
Struktur Baja
Perencanaan Struktur Baja

SENI + ILMU PENGETAHUAN + INTUISI AHLI STRUKTUR


+ PENGALAMAN
=
Struktur yang stabil, kuat, ekonomis, dan aman
selama masa layannya, serta mudah dalam pelaksanaannya.

✓ Statika
✓ Dinamika
✓ Mekanika Bahan
✓ Analisis Struktur
Perencanaan (Design)
Definisi
Sebuah proses untuk mendapatkan hasil yang optimum.

Kriteria
1. Biaya minimum → ekonomis
2. Berat minimum → ringan, ukuran, volume, material
3. Waktu konstruksi minimum → mudah dalam pengerjaan, efisien
4. Tenaga kerja minimum → pekerja yang berkualifikasi
5. Biaya manufaktur minimum → alat, lab uji, dll.
6. Manfaat maksimum pada saat masa layan → multifungsi
Perencanaan (Design)
Prosedur/Langkah Perencanaan Struktur
1. Perancangan, Penetapan fungsi struktur bangunan
2. Penetapan konfigurasi struktur awal (preliminary) → denah, jenis material, dll
3. Penetapan beban kerja struktur
4. Pemilihan awal bentuk dan ukuran elemen struktur
5. Analisis struktur → MDN, perpindahan/lendutan
6. Evaluasi → apakah perancangan sudah optimum sesuai yang diharapkan?
7. Perencanaan ulang jika belum terpenuhi Langkah 6
8. Perencanaan akhir → apakah Langkah 1 dan Langkah 7 sudah memberikan
hasil yang optimum?
Perencanaan (Design)
Konsep Analisis Struktur Baja
1. ASD (Allowable Stress Design)
Perencanaan berdasarkan tegangan kerja yang mengacu pada elastic design.
Semua tegangan yang terjadi di bawah tegangan izin.
Disebut juga dengan Desain Kekuatan Izin (DKI)

2. LRFD (Load and Resistance Factor Design)


Perencanaan berdasarkan beban terfaktor yang memperhitungkan kondisi batas
(kondisi maksimum yang mampu diberikan penampang yang berada di luar batas
elastis) dan memperhitungkan tegangan ultima baja (fu).
Disebut juga dengan Desain Faktor Beban dan Ketahanan (DFBT)
Metode Perencanaan Struktur Baja
ASD LRFD
1. Tidak memiliki kombinasi 1. Menggunakan beban ultimate
pembebanan, melainkan yang dikalikan dengan faktor
menggunakan kekuatan izin atau beban → beban rencana lebih
faktor keamanan (Ω) besar dari yang diterima struktur
2. Tidak memiliki faktor reduksi 2. Memiliki faktor ketahanan, ϕ
3. Desain lebih boros sesuai dengan jenis gaya yang
bekerja (tarik, tekan, lentur, geser)
3. Relatif ekonomis
Material Baja
Keunggulan
✓ Kekuatan tinggi → meminimalisir ukuran struktur (dimensi, profil) & berat sendiri
✓ Keseragaman dan keawetan tinggi → jika prosedur perawatan sesuai
✓ Sifat elastis → mengikuti Hooke’s Law, perhitungan inersia lebih pasti
(mendekati real) sehingga hasil analisis strukturnya akan lebih sesuai dengan
perencanaan
✓ Daktilitas baja cukup tinggi → karena tegangan tinggi sehingga regangan tinggi
juga sebelum terjadi keruntuhan
✓ Kemudahan sambungan antar elemen → baut atau las (mudah dibentuk akibat
proses gilas panasnya).
✓ Kecepatan pelaksanaannya tinggi
Material Baja
Kekurangan
✓ Umumnya kekurangannya ada pada sisi pemeliharaan.

✓ Baja berhubungan langsung dengan udara dan air, sehingga perlu secara
periodik dilakukan pengecatan

✓ Perlunya perlindungan terhadap panas atau kebakaran → konduktor yang baik,


penurunan kekuatan drastis

✓ Rentan terhadap tekuk (buckling) → dimensi/penampang profil baja relatif


langsing
Material Baja
Sifat Mekanis Baja Struktural Secara Umum

Sifat Mekanis Simbol Nilai Satuan

Modulus elastisitas E 200.000 MPa


Modulus geser G 80.000 MPa
Rasio Poisson μ 0,3
Koefisien pemuaian α 12 x 10-6 /ᵒC

Sumber: SNI 03-1729-2002


Material Baja
Sifat Mekanis Baja Struktural Berdasarkan Mutu Baja
Tegangan putus Tegangan leleh Peregangan
Jenis Baja minimum, fu minimum, fy minimum
(MPa) (MPa) (%)
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13

Sumber: SNI 03-1729-2002


Material Baja
Sambungan Baja
Pendahuluan
Setiap struktur baja merupakan gabungan dari beberapa komponen elemen batang yang disatukan.

Elemen struktur tersebut dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan alat pengikat atau sambungan.

Pada struktur rangka (jembatan,


portal), tempat berkumpulnya
batang-batang (titik buhul)
menggunakan pelat penyambung
(pelat buhul)
1. Data survey atau penjelasan umum

•Lokasi, fungsi struktur, dimensi struktur, kekuatan material, peraturan & software yang
digunakan

2. Pembebanan secara LRFD

•Beban mati, hidup, angin, hujan, dll terhadap struktur baja yang dianalisis
•Struktur jembatan: lantai kendaraan, aspal, gaya rem, dll
•Struktur rangka atap: kuda-kuda, gording, dll

Tahapan 3. Perhitungan struktur

Perancangan •Gaya-gaya dalam yang diperlukan


•Perencanaan dan pengecekan profil baja yang digunakan → faktor ketahanan, cek tekuk,
kelangsingan, keruntuhan, dll
•Struktur jembatan : segmen gelagar induk dan diafragma

Struktur Baja 4. Perencanaan sambungan

•Kebutuhan baut atau las tiap batang (struktur atap) atau tiap jenis profil (struktur
jembatan, tinjau melintang dan memanjang)
•Struktur jembatan: sambungan web dan flens jika menggunakan profil WF atau
sejenisnya

5. Gambar detail sambungan

•Setiap jenis sambungan didetailkan penggambarannya

6. Kesimpulan
Sistem Sambungan
Dalam suatu sambungan, secara garis besar terdapat 3 bagian, yaitu:

1. Elemen yang di sambung

2. Jenis sambungan (baut, las, dll)

3. Pelat penyambung
Jenis-Jenis Alat Penyambung
SNI 1729 2020 BAB J
Jenis-Jenis Alat Penyambung
1. Sambungan baut
✓ Terdiri dari kepala baut pada salah satu sisinya
dan ulir sebagai alur untuk mur mengencangkan sambungan.

✓ Kemudahan dalam perbaikan (masa perawatan) dengan mengganti baut pada


elemen struktur baja maupun pada pelat penyambung dan baut.
Jenis-Jenis Alat Penyambung
2. Sambungan paku keling
✓ Tipe pengencang mekanis yang dipasang
secara permanen, sehingga dalam masa
perawatan bangunan, sulit untuk
menggantinya
✓ Terdiri dari kepala pada kedua sisinya setelah
terpasang.
✓ Tidak mudah kendur karena getaran
✓ Proses pemasangan cukup rumit, diperlukan
alat tekanan pneumatik dan proses
pemanasan awal
Jenis-Jenis Alat Penyambung
2. Sambungan paku keling
Jenis-Jenis Alat Penyambung
3. Sambungan las
✓ Menggunakan alat las
dalam proses
penyambungan elemen
struktur baja
✓ Sambungan kedua yang
paling sering digunakan
saat ini selain
sambungan baut
TUGAS PjBL
• Lakukan survey sambungan struktur baja (sambungan cross & sejajar)
• Jembatan (pertemuan antar gelagar dan pertemuan gelagar memanjang-melintang)
• Gedung (pertemuan antar balok atau antar kolom, dan pertemuan antar balok-kolom)
• Dokumentasikan, ukur, dan amati data-data perencanaan yang diperlukan
• Apabila tidak mendapatkan bangunan struktur baja, boleh melakukan survey bangunan beton. Dengan catatan, bangunan
tersebut diasumsikan akan direkonstruksi ulang menjadi bangunan baja. Untuk profil dapat diasumsikan secara ilmiah.

• Rencanakan sambungan baut pada kedua (cross dan sejajar) pertemuan elemen tersebut

• Buat laporannya dalam bentuk PPT dan Buku


• Perhatikan tata cara membuat ppt (bukan laporan ms.word/buku)
• Laporan buku harus dijilid rapi dan dikumpulkan maksimal saat UTS Struktur Baja-II

• Deadline : Jumat, 22 September 2023 + presentasi sesi 1


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai