Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Psikologi
Sosial
Metode Penelitian Psikologi Sosial

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Psikologi Psikologi 61017 Firman Alamsyah AB, MA

02
Abstract Kompetensi
Memahami Pendekatan ilmiah dalam Psikologi Sosial Mahasiswa mampu menjelaskan
metode ilmiah dalam psikologi sosial.
Mahasiswa diharapakan mampu
mengidentifikasi dan memilih metode
ilmiah yang sesuai dengan penelitian
dalam psikologi sosial

2014 Psikologi Sosial I


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengantar

Psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan dan salah satu syarat ilmu pengetahuan
adalah penggunaan metode ilmiah yaitu cara yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan/ kebenaran dengan menggunakan kaidah ilmiah berupa sistematis, terukur,
objektif, logis. Hal tersebut terkait bagaimana psikolog sosial berusaha untuk menjawab
berbagai pertanyaan seputar perilaku dan pemikiran sosial. Pendek kata, yaitu bagaimana
mereka melakukan penelitian. Terdapat tiga topik guna memberikan informasi dasar tentang
isu penting ini yaitu:
1. Beberapa metode penelitian dalam psikologi sosial
2. Peranan teori dalam penelitian tersebut
3. Isu-isu etis yang kompleks yang berhubungan dengan penelitian psikologi sosial.
:
a. Deskripsi
Salah satu tujuan utama adalah memberi deskripsi yang cermat dan sistematis
tentang perilaku sosial agar psikolog sosial bisa membuat generalisasi yang
reliabel tentang bagaimana orang bertindak di berbagai setting sosial.
Pengetahuan yang menyeluruh tentang bagaimana orang berperilaku adalah
sesuatu yang amat penting.
b. Analisis kausalitas
Banyak riset di bidang psikologi bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-
akibat. Mencari hubungan sebab-akibat ini adalah aspek fundamental dalam
setiap penelitian ilmiah.
c. Penyusunan teori
Menyusun teori perilaku sosial yang membantu psikolog memahami alasan dari
perilaku seseorang, setelah periset mengetahui lebih banyak prinsip umum dan
spesifik dari tipe perilaku tertentu, mereka akan mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang perilaku sosial dan bisa memberikan prediksi baru yang dapat
diuji pada riset selanjutnya.
d. Aplikasi
Pengetahuan psikolog sosial dapat diaplikasikan untuk memecahkan problem
sosial sehari-hari, misalnya: dalam membantu orang untuk belajar mengontrol
dorongan agresif mereka atau mengembangkan hubungan personal yang lebih
baik.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Klasifikasi dalam Metode Penelitian Psikologi Sosial

Metode penelitian dalam psikologi sosial diklasifikasikan berdasar dua hal berikut ini:
Metode Penelitian Psikologi Sosial Berdasarkan Tempat

Metode penelitian psikologi sosial berdasarkan tempat dapat dibagi menjadi


a. Laboratorium
b. Lapangan
Berikut disajikan data tentang perbedaan penelitian berdasarkan tempat:

Aspek Laboratorium Lapangan

Kontrol Tinggi Rendah


Penetapan acak Hampir selalu Jarang
Kenyamanan Biasanya tinggi Biasanya rendah
Realisme Rendah Tinggi
Dampak variabel bebas Cenderung rendah Cenderung tinggi
Bias Tinggi Rendah
Validitas eksternal Rendah Tinggi

Metode Penelitian Psikologi Sosial Berdasarkan Metode

Berdasarkan metode penelitian, dapat dibagi menjadi:


1. Observasi Sistematis

Salah satu teknik dasar untuk mempelajari perilaku sosial adalah observasi
sistematis (systematic observation). Observasi Sistematis yaitu mengamati
secara hati-hati-hati perilaku yang ada (Baron & Byrne, 2003) dan dilengkapi
dengan pengukuran yang akurat dan teliti. Sedangkan observasi alamiah yaitu
mengamati perilaku pada seting alami, tidak ada intervensi dari peneliti. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya memperhatikan apa yang terjadi dalam berbagai
situasi.
Dalam observasi terdapat peran observer baik sebagai partisipan atau
sebagai non-partisipan. Berikut adalah peran dari masing-masing observer:

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kelebihan Kelemahan
Observer dalam Observer Kesulitan dalam
mempelajari situasi memperoleh membuat catatan
terlibat di dalam informasi yang utuh dan
Partisipan
aktifitas di tempat dan detail ketidaknyamanan
penelitian. orang yang
diobservasi.
Observer dalam Dapat merekam dan Observer tidak
memperoleh informasi membuat catatan mendapat
Non-
tidak terlibat langsung dengan baik dan pengalaman
partisipan
dengan aktivitas partisipan merasa yang utuh dari
partisipan. nyaman. partisipan.

Kelebihan dari metode observasi adalah:


a. Mampu merekam semua data yang terjadi pada seting alamiah.
b. Data bersifat aktual
c. Dapat mempelajari individu yang mempunyai kesulitan verbal dalam
menyampaikan ide.
Kelemahan dari metode observasi adalah:
a. Tebatasnya tempat dan situasi untuk diobservasi.
b. Kesulitan membina rapport dengan individu.
c. Tidak mampu mengungkap hal-hal bersifat personal (emosi, nilai)

2. Metode Survei

Metode survei (Survey Method) adalah sebuah metode penelitian dimana


sejumlah besar orang diminta untuk menjawab pertanyaan tentang sikap dan
tingkah laku tertentu (Baron & Byrne, 2003). Dalam penelitian ini, para peneliti
meminta sejumlah besar partisipan untuk merespon pertanyaan-pertanyaan
tentang sikap atau perilaku mereka. Penelitian survai merupakan satu cara untuk
mengumpulkan data secara efektif dan ekonomis terhadap sampel yang besar.
Jenis-jenis metode survey:
a. Cross section yang digunakan untuk pengumpulan data yang merefleksikan
sikap, opini atau belief pada waktu tertentu.
b. Longitudinal yaitu salah satu prosedur survai yang pengumpulan datanya
dilakukan pada waktu yg lama.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi dan tujuan metode survai:
a. Mengetahui pikiran, pendapat, dan perasaan orang.
b. Memahami kebutuhan/keinginan suatu masyarakat
c. Mengetahui tren atau kepentingan di masayarakat
d. Identifikasi karakteristik kelompok
e. Penelitian survei dapat digunakan sebagai evaluasi, seleksi atau masukan
bagi suatu institusi
f. Mengukur sikap terhadap isu-isu khusus.
Persyaratan dalam melakukan metode survei:
a. Orang-orang yang berpartisipasi harus mewakili populasi (representative)
yang lebih besar, dimana penyimpulan akan digeneralisasikan pada populasi
tersebut. Hal tersebut dapat dinamakan dengan isu sampling.
b. Perumusan pertanyaan yaitu cara butir-butir pertanyaan yang disusun ke
dalam kalimat kemudian diajukan akan berpengaruh pada hasil yang didapat.

3. Metode Korelasional

Istilah korelasi merujuk pada suatu ketika dua peristiwa berhubungan atau
bahwa terdapat suatu korelasi di antara keduanya. Istilah tersebut mengacu pada
kecenderungan berubahnya satu peristiwa sewaktu peristiwa lain berubah. Para
psikolog sosial menyebut aspek-aspek yang alami yang bisa berubah tersebut
sebagai variabel, karena aspek-aspek tersebut dapat berubah-ubah nilainya.
Korelasional diartikan sebagai hubungan. Penelitian korelasional adalah
penelitian yang menghubungkan minimal dua variabel dalam suatu penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dua /lebih variabel dan
hanya melihat seberapa jauh hubungan atau keterkaitan antarvariabel, bukan
melihat sebab-akibat.
Pada pendekatan ini, psikolog sosial mencoba untuk menentukan; apakah,
dan seberapa jauh, variabel-variabel yang berbeda berhubungan satu sama lain.
Hal ini mencakup mengadakan observasi yang hati-hati terhadap masing-masing
variabel, kemudian melaksanakan uji statistik yang tepat untuk menentukan
apakah dan seberapa jauh variabel-variabel tersebut berkorelasi.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Metode penelitian korelasional sangat berguna untuk memenuhi salah satu
tujuan ilmu pengetahuan yaitu mampu membuat peramalan yang kuat. Dalam
penelitian korelasional, dikenal dengan istilah hipotesis yaitu suatu peramalan
yang belum dan akan diperiksa kebenarannya. Hipotesis adalah sebuah prediksi
yang belum diverifikasi berdasarkan suatu teori. Adakalanya, penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan suatu hipotesis yang diajukan.
Jenis-jenis korelasional
Terdapat dua jenis korelasional, yaitu:
a. Explanasi (penjelas)
Korelasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan
antarvariabel, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Terdiri dari dua atau lebih variabel
2) Mengukur pada satu waktu
3) Terdapat minimal dua skor
4) Sebagai satu kelompok
Contoh: hubungan efikasi diri dan penyesuaian diri
b. Prediksi
Korelasi yang bertujuan untuk memprediksi suatu variabel (outcome), yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Minimal terdapat dua/lebih variabel
2) Mengukur dalam dua waktu
3) Minimal terdapat dua skor
4) Tujuan untuk memprediksi outcome/performance
Misal: IQ memprediksi IPK mahasiswa
Contoh dari metode korelasional yaitu:
a. Ketika terjadi kenaikan BBM, banyak orang yang mengalami stress?.
b. Kepercayaan diri berkaitan dengan prestasi belajar?
c. Berat badan berhubungan dengan IQ?
d. Jenis kelamin berkaitan penyesuaian diri?
Kelebihan dari metode korelasional yaitu:
a. Mengetahui sejauhmana hubungan antarvariabel
b. Dapat mengetahui hubungan variabel dalam jumlah banyak dalam satu waktu
c. Dapat digunakan dalam berbagai situasi natural/ alami
d. Sangat efisien dalam artian sejumlah besar informasi dapat diperoleh dalam
waktu yang relatif singkat
Kelemahan dari metode korelasional, yaitu:
Tidak dapat disimpulkan sebagai hubungan sebab-akibat

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Metode Eksperimen

Metode eksperimen (eksperimentasi) adalah sebuah metode penelitian di


mana satu faktor atau lebih (variabel bebas) yang diubah secara sistematis untuk
menentukan apakah suatu variabel mempengaruhi satu atau lebih faktor yang
lain (variabel terikat). Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan pemberian
penjelasan. Penelitian Eskperimen merupakan salah satu prosedur penelitian
kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui dampak treatmen terhadap
outcome, pada subjek penelitian (Creswell, 2002).
Contoh metode eksperimen sebagaimana ditampilkan dalam gambar berikut:

Ciri dasar metode eksperimen.


Dalam bentuk dasarnya, metode eksperimen mencakup dua tahap utama, yaitu:
a. Dimunculkannya sebuah variabel yang secara sistematis diubah-ubah, di
mana kehadiran atau kekuatannya dipercaya berpengaruh pada satu aspek
dari perilaku atau pemikiran sosial. Faktor yang secara sistematis diubah-
ubah oleh peneliti disebut dengan variabel bebas (independent variable),
sedangkan aspek perilaku yang diteliti disebut dengan variabel terikat
(dependent variable).

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Efek dari perubahan (jika muncul perubahan), diukur secara hati-hati.

Syarat keberhasilan metode eksperimen.


Terdapat dua kondisi utama yang harus dipenuhi sebelum seorang peneliti dapat
menyimpulkan bahwa perubahan pada variabel bebas menyebabkan perubahan
pada variabel terikat, yaitu:
1) Randomisasi yaitu penempatan partisipan secara acak dalam kondisi
eksperimen. Persyaratan ini menyatakan bahwa semua partisipan dalam
eksperimen harus memiliki kesempatan yang sama untuk berhadapan pada
variasi dari variabel bebas. Persyaratan paling mendasar ini bertujuan untuk
menciptakan eksperimen yang valid. Berdasarkan prinsip ini, partisipan riset
harus mempunyai kesempatan yang sama untuk ditempatkan dalam tiap level
variabel terikat. Persyaratan ini mempertahankan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi tingkah laku dalam kondisi konstan sehingga dapat
menghindari kekacauan variabel.
2) Semua faktor selain variabel bebas yang mungkin berpengaruh pada perilaku
partisipan harus dijaga supaya tetap konstan (dikontrol). Kita tidak dapat
menentukan hasilnya, dan karena itu nilai penelitian ini sebagai sumber
informasi baru tentang perilaku manusia menjadi sangat berkurang. Dalam
situasi seperti ini, variabel bebas dianggap berbaur (confounded) dengan
variabel lain, yang tidak dikehendaki dalam penelitian ini. Jika kontaminasi
seperti ini terjadi, maka hasil suatu eksperimen menjadi tidak berarti.
Pengaruh eksperimen terjadi jika peneliti secara tidak sengaja mempengaruhi
tingkah laku partisipan. Pengaruh seperti ini dapat dihilangkan atau
diminimalisasikan dengan prosedur “double-blind” yaitu peneliti yang terlibat kontak
dengan partisipan penelitian tidak mengetahui hipotesis penelitian

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tingkat Berbaurnya
Tingkat Variabel Bebas Variabel
(jabat tangan yang lemah) (rendahnya tingkat
keramahtamahan asisten)

Hasil
Penilaian (kesan pertama)
dari asisten rendah

Pertanyaan
Jawaban
Apa penyebab perbedaan
Tidak mungkin ini?
dijelaskan

Penilaian (kesan pertama)


dari asisten tinggi

tingginya tingkat
Jabat tangan yang
keramahtamahan
kuat
asisten

. Gambar dari Kesalahan Fatal dalam Eksperimen

Karakteristik dari metode eksperimen, yaitu:


a. Memilih partisipan dan penugasan random (random assignment)
b. Intervensi /manipualsi terhadap satu/lebih kelompok
c. Outcome diukur diakhir peneltian eksperimen
d. Identifikasi ancaman terhadap validitas
e. Perbandingan Statistikal antar kelompok
Jenis penelitian dengan metode eksperimen, yaitu sebagai berikut:
a. Eksperimen lapangan
Adalah kajian penelitian dalam suatu situasi nyata (Kerlinger, 1990).
Kelebihan dari eksperimen lapangan adalah:
1) Validitas ekternal tinggi
2) Cocok untuk mengkaji proses sosial psikologis yang kompleks
Kelemahan dari eksperimen lapangan adalah:
1) Sulit melakukan kontrol dan manipulasi
2) Validitas internal rendah

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3) Waktu relatif lama

b. Eksperimen laboratorium
Adalah kajian penelitian di mana semua variabel bebas yang berpengaruh
namun tidak relevan dengan masalah yang sedang diselidiki dminimalkan
(Kerlinger, 1990). Fungsi dari eksperimen laboratorium adalah:
1) Untuk mengkaji relasi dalam kondisi murni
2) Pengujian dapat dilakukan dalam berbagai seting
3) Mempertajan teori dan hipotesis.
Kekuatan dari eksperimen laboratorium adalah kontrol sempurna dan hasil
lebih akurat serta validitas Internal tinggi.
Kelemahan dari eksperimen laboratorium adalah kurangnya kekuatan
variabel bebas dan validitas eksternal rendah.

Dikarenakan alasan tertentu, metode eksperimen dianggap yang terbaik di


antara metode-metode psikologi sosial, walaupun memang metode ini tidak
sempurna. Misalnya karena adanya validitas eksternal yaitu sejauh mana
hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke dalam situasi sosial yang nyata
dan mungkin terhadap orang-orang yang berbeda dari mereka yang
berpartisipasi dalam riset. Selain itu, metode ini tidak dapat digunakan dalam
situasi tertentu berkaitan dengan masalah praktis atau etis.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Metode Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu:
1. Pelaporan diri yaitu subjek diminta mengisi angket/kuesioner
2. Observasi dengan cara mengamati subjek secara langsung
3. Arsip yang datanya berasal dari data yang telah dikumpulkan untuk tujuan lain.
4. Internet dengan cara riset dilakukan dengan menggunakan internet.

Interpretasi Hasil Penelitian

Setelah suatu penelitian selesai, psikolog sosial harus mengubah fokus perhatian
mereka kepada satu tugas penting yaitu menginterpretasi hasil penelitian tersebut.
Pertanyaan kunci yang muncul biasanya adalah:
1) Seberapa yakin kita atas hasil penelitian tersebut?
2) Apakah korelasi antarvariabel, atau perbedaan yang diamati antara kondisi
eksperimen, atau hal-hal yang terjadi, dapat diterima sebagai sesuatu yang akurat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, psikolog sosial biasanya menggunakan statistik
inferensial, yaitu suatu formula matematika khusus yang dapat membantu kita untuk
mengevaluasi kemungkinan apakah suatu pola hasil penelitian tertentu terjadi akibat adanya
faktor kebetulan. Untuk menentukan apakah suatu hasil penelitian adalah hasil yang
sebenarnya – bukan karena faktor kebetulan – psikolog melakukan analisis statistik
berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Selanjutnya terdapat pertanyaan: apa yang dilakukan oleh psikolog sosial jika
dikonfrontasikan oleh hasil penelitian yang berbeda?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, psikolog sosial dapat menggunakan suatu teknik
yang dikenal dengan nama meta-analisis. Meta-analisis adalah suatu prosedur yang
memungkinkan kita untuk mengkombinasikan hasil dari studi yang berbeda untuk
memperkirakan arah dan besarnya pengaruh variabel bebas/ independen. Prosedur meta-
analisis pada dasarnya menggunakan analisis matematika sehingga prosedur ini akan
mengeliminasi sumber kesalahan yang potensial yang dapat muncul jika kita berusaha
untuk menguji hasil dari beberapa penelitian dengan cara informal (misal dengan
menggunakan perhitungan sederhana: penelitian yang mendukung hipotesis dibandingkan
dengan penelitian yang tidak mendukung hipotesis). Secara keseluruhan, meta-analisis
merupakan alat penting untuk menginterpretasi hasil penelitian psikologi sosial.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Peranan Teori dalam Penelitian Psikologi Sosial

Para psikolog sosial dalam penelitiannya berusaha untuk melakukan lebih dari
sekedar menggambarkan apa yang ada di dunia; mereka berusaha menjelaskan apa yang
terjadi. Dalam psikologi sosial, penelitian melibatkan adanya suatu konstruksi teori yaitu
kerangka pemikiran untuk menjelaskan berbagai kejadian atau proses. Teori adalah
kerangka kerja yang dibangun oleh para ilmuwan di segala bidang untuk menjelaskan
mengapa kejadian atau proses tertentu terjadi. Prosedur yang digunakan untuk membangun
suatu teori adalah sebagai berikut:
1) Mengajukan teori yang mencerminkan bukti-bukti tertentu, berdasarkan bukti-
bukti yang telah ada.
2) Teori ini yang terdiri dari konsep-konsep dan pernyataan-pernyataan dasar
tentang bagaimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan, membantu
mengorganisasikan informasi yang ada dan membuat prediksi tentang kejadian
yang diamati.
3) Prediksi ini yang dikenal sebagai hipotesis, kemudian diuji dengan suatu
penelitian.
4) Jika hasil yang diperoleh konsisten dengan teori, maka derajat kepercayaan
bahwa teori tersebut benar akan meningkat. Namun, jika hasilnya tidak
konsisten, teori tersebut kemudian dimodifikasi dan dilakukan uji penelitian yang
selanjutnya.
5) Kesimpulannya, suatu teori bisa diterima sebagai suatu yang akurat atau bisa
pula ditolak sebagai suatu yang tidak akurat. Meskipun suatu teori diterima
keakuratannya, teori tersebut tetap terbuka untuk diperbaiki sejalan dengan
perkembangan metode penelitian atau ditemukannya data-data baru yang
relevan terhadap isi teori tersebut.
Proses untuk memformulasikan teori, menguji, memodifikasi, menguji lagi, dan
seterusnya merupakan inti dari metode ilmiah, sehingga hal ini merupakan bagian
penting dari penelitian psikologi sosial. Berikutnya terdapat 2 hal penting tentang
teori yaitu:
a. Teori terbuka untuk diuji dan diterima dengan tingkat kepercayaan yang lebih
baik atau bisa lebih rendah, tergantung dari data yang diperoleh.
b. Penelitian tidak dilakukan untuk menguji kebenaran suatu teori, penelitian
dilakukan untuk mengumpulkan data yang relevan dengan teori. Jika peneliti
melakukan pengujian untuk pembuktian teori favoritnya, maka hal ini merupakan
pelanggaran serius dari prinsip-prinsip skeptisisme ilmiah, objektivitas, dan
keterbukaan pemikiran.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berikut adalah alur dari peran teori dalam penelitian psikologi sosial:

Tingkat
Prediksi
kepercayaan pada
dikonfirmas teori meningkat
i

Teori tentang Prediksi Penelitian


beberapa aspek didesain untuk
diperoleh dari
tingkah laku menguji prediksi
teori ini
sosial

Prediksi
ditolak

Tingkat Teori
Teori kepercayaan pada
dimodifikasi ditolak
teori menurun

Keseimbangan dalam Penelitian Psikologi Sosial

Salah satu teknik unik yang sering digunakan dalam penelitian psikologi adalah
pengecohan (deception). Pengecohan adalah suatu teknik dimana peneliti menahan
informasi tentang tujuan atau prosedur studi yang dilakukan pada orang yang akan
berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Teknik ini melibatkan usaha dari peneliti untuk
menahan atau menyembunyikan informasi tentang tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan. Alasan penggunaan teknik ini adalah sederhana: banyak psikolog sosial percaya
bahwa jika partisipan mengetahui tujuan dari penelitian tersebut, tingkah lakunya akan
berubah akibat adanya informasi tersebut.
Penggunaan pengecohan menimbulkan masalah etis yang tidak dapat diabaikan
begitu saja, sebagaimana hal berikut:
1) Meskipun kecil, tetap ada kemungkinan bahwa pengecohan dapat menyebabkan
kerugian terhadap partisipan. Mereka mungkin marah karena prosedur yang
digunakan atau karena reaksi yang mereka timbulkan terhadap diri mereka
sendiri.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2) Adanya kemungkinan bahwa partisipan merasa telah “tertipu” pada suatu studi
dan sebagai hasilnya, mereka memiliki sikap negatif terhadap psikologi sosial
dan penelitian psikologis secara umum.
Terdapat opini pro-kontra terhadap penggunaan pengecohan, tetapi para psikolog
sosial setuju terhadap beberapa hal berikut:
1) Pengecohan tidak boleh digunakan untuk membujuk orang untuk menjadi
partisipan suatu penelitian; menahan informasi tentang apa yang akan terjadi
dalam suatu eksperimen atau memberikan informasi yang dapat menjerumuskan
guna membujuk orang untuk ambil bagian dalam penelitian adalah tidak dapat
diterima.
2) Sebagian besar psikolog sosial setuju bahwa pengecohan sementara atau
temporer dapat dilakukan dengan syarat:
a) Adanya persetujuan berdasarkan informasi yang diberikan (informed
consent), yaitu memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada calon
partisipan tentang prosedur yang akan dilakukan sebelum mereka
memutuskan untuk berpartisipasi
b) Adanya penjelasan (debriefing); yaitu memberikan informasi pada partisipan
tentang deskripsi menyeluruh dari tujuan suatu penelitian setelah mereka
berpartisipasi.
Terdapat tiga prinsip yang harus dipegang oleh seluruh peneliti yang ingin
melakukan prosedur ini yaitu:
1) Pengecohan digunakan hanya bila sangat diperlukan [jika tidak ada cara lain
yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian].
2) Selalu dilakukan dengan hati-hati.
3) Memastikan kepastian bahwa segala kemungkinan telah dilakukan untuk
melindungi hak, keamanan dan kesejahteraan partisipan.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Baron, A. R. & Byrne, D. 2003. Psikologi Sosial. Penerbit Erlangga. Jakarta. Edisi
kesepuluh.

Taylor, E. S., Peplau, A. L., & Sears, O. D. 2009. Psikologi Sosial. Prenada Media Group.
Jakarta.

Skandal yang menumbangkan Presiden Nixon.


http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2005/06/050601_watergate.shtml.

2019 Psikologi Sosial


2 Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai