Psikologi Sosial Bab 2
Psikologi Sosial Bab 2
Psikologi
Sosial
Metode Penelitian Psikologi Sosial
02
Abstract Kompetensi
Memahami Pendekatan ilmiah dalam Psikologi Sosial Mahasiswa mampu menjelaskan
metode ilmiah dalam psikologi sosial.
Mahasiswa diharapakan mampu
mengidentifikasi dan memilih metode
ilmiah yang sesuai dengan penelitian
dalam psikologi sosial
Psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan dan salah satu syarat ilmu pengetahuan
adalah penggunaan metode ilmiah yaitu cara yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan/ kebenaran dengan menggunakan kaidah ilmiah berupa sistematis, terukur,
objektif, logis. Hal tersebut terkait bagaimana psikolog sosial berusaha untuk menjawab
berbagai pertanyaan seputar perilaku dan pemikiran sosial. Pendek kata, yaitu bagaimana
mereka melakukan penelitian. Terdapat tiga topik guna memberikan informasi dasar tentang
isu penting ini yaitu:
1. Beberapa metode penelitian dalam psikologi sosial
2. Peranan teori dalam penelitian tersebut
3. Isu-isu etis yang kompleks yang berhubungan dengan penelitian psikologi sosial.
:
a. Deskripsi
Salah satu tujuan utama adalah memberi deskripsi yang cermat dan sistematis
tentang perilaku sosial agar psikolog sosial bisa membuat generalisasi yang
reliabel tentang bagaimana orang bertindak di berbagai setting sosial.
Pengetahuan yang menyeluruh tentang bagaimana orang berperilaku adalah
sesuatu yang amat penting.
b. Analisis kausalitas
Banyak riset di bidang psikologi bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-
akibat. Mencari hubungan sebab-akibat ini adalah aspek fundamental dalam
setiap penelitian ilmiah.
c. Penyusunan teori
Menyusun teori perilaku sosial yang membantu psikolog memahami alasan dari
perilaku seseorang, setelah periset mengetahui lebih banyak prinsip umum dan
spesifik dari tipe perilaku tertentu, mereka akan mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang perilaku sosial dan bisa memberikan prediksi baru yang dapat
diuji pada riset selanjutnya.
d. Aplikasi
Pengetahuan psikolog sosial dapat diaplikasikan untuk memecahkan problem
sosial sehari-hari, misalnya: dalam membantu orang untuk belajar mengontrol
dorongan agresif mereka atau mengembangkan hubungan personal yang lebih
baik.
Metode penelitian dalam psikologi sosial diklasifikasikan berdasar dua hal berikut ini:
Metode Penelitian Psikologi Sosial Berdasarkan Tempat
Salah satu teknik dasar untuk mempelajari perilaku sosial adalah observasi
sistematis (systematic observation). Observasi Sistematis yaitu mengamati
secara hati-hati-hati perilaku yang ada (Baron & Byrne, 2003) dan dilengkapi
dengan pengukuran yang akurat dan teliti. Sedangkan observasi alamiah yaitu
mengamati perilaku pada seting alami, tidak ada intervensi dari peneliti. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya memperhatikan apa yang terjadi dalam berbagai
situasi.
Dalam observasi terdapat peran observer baik sebagai partisipan atau
sebagai non-partisipan. Berikut adalah peran dari masing-masing observer:
2. Metode Survei
3. Metode Korelasional
Istilah korelasi merujuk pada suatu ketika dua peristiwa berhubungan atau
bahwa terdapat suatu korelasi di antara keduanya. Istilah tersebut mengacu pada
kecenderungan berubahnya satu peristiwa sewaktu peristiwa lain berubah. Para
psikolog sosial menyebut aspek-aspek yang alami yang bisa berubah tersebut
sebagai variabel, karena aspek-aspek tersebut dapat berubah-ubah nilainya.
Korelasional diartikan sebagai hubungan. Penelitian korelasional adalah
penelitian yang menghubungkan minimal dua variabel dalam suatu penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dua /lebih variabel dan
hanya melihat seberapa jauh hubungan atau keterkaitan antarvariabel, bukan
melihat sebab-akibat.
Pada pendekatan ini, psikolog sosial mencoba untuk menentukan; apakah,
dan seberapa jauh, variabel-variabel yang berbeda berhubungan satu sama lain.
Hal ini mencakup mengadakan observasi yang hati-hati terhadap masing-masing
variabel, kemudian melaksanakan uji statistik yang tepat untuk menentukan
apakah dan seberapa jauh variabel-variabel tersebut berkorelasi.
Hasil
Penilaian (kesan pertama)
dari asisten rendah
Pertanyaan
Jawaban
Apa penyebab perbedaan
Tidak mungkin ini?
dijelaskan
tingginya tingkat
Jabat tangan yang
keramahtamahan
kuat
asisten
b. Eksperimen laboratorium
Adalah kajian penelitian di mana semua variabel bebas yang berpengaruh
namun tidak relevan dengan masalah yang sedang diselidiki dminimalkan
(Kerlinger, 1990). Fungsi dari eksperimen laboratorium adalah:
1) Untuk mengkaji relasi dalam kondisi murni
2) Pengujian dapat dilakukan dalam berbagai seting
3) Mempertajan teori dan hipotesis.
Kekuatan dari eksperimen laboratorium adalah kontrol sempurna dan hasil
lebih akurat serta validitas Internal tinggi.
Kelemahan dari eksperimen laboratorium adalah kurangnya kekuatan
variabel bebas dan validitas eksternal rendah.
Dalam metode pengumpulan data, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu:
1. Pelaporan diri yaitu subjek diminta mengisi angket/kuesioner
2. Observasi dengan cara mengamati subjek secara langsung
3. Arsip yang datanya berasal dari data yang telah dikumpulkan untuk tujuan lain.
4. Internet dengan cara riset dilakukan dengan menggunakan internet.
Setelah suatu penelitian selesai, psikolog sosial harus mengubah fokus perhatian
mereka kepada satu tugas penting yaitu menginterpretasi hasil penelitian tersebut.
Pertanyaan kunci yang muncul biasanya adalah:
1) Seberapa yakin kita atas hasil penelitian tersebut?
2) Apakah korelasi antarvariabel, atau perbedaan yang diamati antara kondisi
eksperimen, atau hal-hal yang terjadi, dapat diterima sebagai sesuatu yang akurat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, psikolog sosial biasanya menggunakan statistik
inferensial, yaitu suatu formula matematika khusus yang dapat membantu kita untuk
mengevaluasi kemungkinan apakah suatu pola hasil penelitian tertentu terjadi akibat adanya
faktor kebetulan. Untuk menentukan apakah suatu hasil penelitian adalah hasil yang
sebenarnya – bukan karena faktor kebetulan – psikolog melakukan analisis statistik
berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Selanjutnya terdapat pertanyaan: apa yang dilakukan oleh psikolog sosial jika
dikonfrontasikan oleh hasil penelitian yang berbeda?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, psikolog sosial dapat menggunakan suatu teknik
yang dikenal dengan nama meta-analisis. Meta-analisis adalah suatu prosedur yang
memungkinkan kita untuk mengkombinasikan hasil dari studi yang berbeda untuk
memperkirakan arah dan besarnya pengaruh variabel bebas/ independen. Prosedur meta-
analisis pada dasarnya menggunakan analisis matematika sehingga prosedur ini akan
mengeliminasi sumber kesalahan yang potensial yang dapat muncul jika kita berusaha
untuk menguji hasil dari beberapa penelitian dengan cara informal (misal dengan
menggunakan perhitungan sederhana: penelitian yang mendukung hipotesis dibandingkan
dengan penelitian yang tidak mendukung hipotesis). Secara keseluruhan, meta-analisis
merupakan alat penting untuk menginterpretasi hasil penelitian psikologi sosial.
Para psikolog sosial dalam penelitiannya berusaha untuk melakukan lebih dari
sekedar menggambarkan apa yang ada di dunia; mereka berusaha menjelaskan apa yang
terjadi. Dalam psikologi sosial, penelitian melibatkan adanya suatu konstruksi teori yaitu
kerangka pemikiran untuk menjelaskan berbagai kejadian atau proses. Teori adalah
kerangka kerja yang dibangun oleh para ilmuwan di segala bidang untuk menjelaskan
mengapa kejadian atau proses tertentu terjadi. Prosedur yang digunakan untuk membangun
suatu teori adalah sebagai berikut:
1) Mengajukan teori yang mencerminkan bukti-bukti tertentu, berdasarkan bukti-
bukti yang telah ada.
2) Teori ini yang terdiri dari konsep-konsep dan pernyataan-pernyataan dasar
tentang bagaimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan, membantu
mengorganisasikan informasi yang ada dan membuat prediksi tentang kejadian
yang diamati.
3) Prediksi ini yang dikenal sebagai hipotesis, kemudian diuji dengan suatu
penelitian.
4) Jika hasil yang diperoleh konsisten dengan teori, maka derajat kepercayaan
bahwa teori tersebut benar akan meningkat. Namun, jika hasilnya tidak
konsisten, teori tersebut kemudian dimodifikasi dan dilakukan uji penelitian yang
selanjutnya.
5) Kesimpulannya, suatu teori bisa diterima sebagai suatu yang akurat atau bisa
pula ditolak sebagai suatu yang tidak akurat. Meskipun suatu teori diterima
keakuratannya, teori tersebut tetap terbuka untuk diperbaiki sejalan dengan
perkembangan metode penelitian atau ditemukannya data-data baru yang
relevan terhadap isi teori tersebut.
Proses untuk memformulasikan teori, menguji, memodifikasi, menguji lagi, dan
seterusnya merupakan inti dari metode ilmiah, sehingga hal ini merupakan bagian
penting dari penelitian psikologi sosial. Berikutnya terdapat 2 hal penting tentang
teori yaitu:
a. Teori terbuka untuk diuji dan diterima dengan tingkat kepercayaan yang lebih
baik atau bisa lebih rendah, tergantung dari data yang diperoleh.
b. Penelitian tidak dilakukan untuk menguji kebenaran suatu teori, penelitian
dilakukan untuk mengumpulkan data yang relevan dengan teori. Jika peneliti
melakukan pengujian untuk pembuktian teori favoritnya, maka hal ini merupakan
pelanggaran serius dari prinsip-prinsip skeptisisme ilmiah, objektivitas, dan
keterbukaan pemikiran.
Tingkat
Prediksi
kepercayaan pada
dikonfirmas teori meningkat
i
Prediksi
ditolak
Tingkat Teori
Teori kepercayaan pada
dimodifikasi ditolak
teori menurun
Salah satu teknik unik yang sering digunakan dalam penelitian psikologi adalah
pengecohan (deception). Pengecohan adalah suatu teknik dimana peneliti menahan
informasi tentang tujuan atau prosedur studi yang dilakukan pada orang yang akan
berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Teknik ini melibatkan usaha dari peneliti untuk
menahan atau menyembunyikan informasi tentang tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan. Alasan penggunaan teknik ini adalah sederhana: banyak psikolog sosial percaya
bahwa jika partisipan mengetahui tujuan dari penelitian tersebut, tingkah lakunya akan
berubah akibat adanya informasi tersebut.
Penggunaan pengecohan menimbulkan masalah etis yang tidak dapat diabaikan
begitu saja, sebagaimana hal berikut:
1) Meskipun kecil, tetap ada kemungkinan bahwa pengecohan dapat menyebabkan
kerugian terhadap partisipan. Mereka mungkin marah karena prosedur yang
digunakan atau karena reaksi yang mereka timbulkan terhadap diri mereka
sendiri.
Taylor, E. S., Peplau, A. L., & Sears, O. D. 2009. Psikologi Sosial. Prenada Media Group.
Jakarta.