Anda di halaman 1dari 4

PEMETAAN JENIS PEKERJAAN PRODUKSI

PADA INDUSTRI BUSANA


MITRA PRAKTIK INDUSTRI MAHASISWA
PROGRAM STUDI TATA BUSANA
Endang Prahastuti
Program Studi Tata Busana Universitas Negeri Malang
E-mail: endang.prahastuti.ft@um.ac.id

Hapsari Kusumawardani
Program Studi Tata Busana Universitas Negeri Malang
E-mail: hapsari.kusumawardani.ft@um.ac.id

Anik Dwi Astuti


Program Studi Tata Busana Universitas Negeri Malang
E-mail: adwiast@yahoo.com

Rizky Yulianingrum Pradani


Program Studi Tata Busana Universitas Negeri Malang
E-mail: rizky.yulia.ft@um.ac.id

Abstrak : Perguruan tinggi sebagai penghasil lulusan yang harus siap kerja sangat membutuhkan
kerjasama dengan pihak industri agar memperoleh masukan maupun bantuan menyelenggarakan
program magang bagi mahasiswa. Dari bebeberapa penelitian dan laporan program magang maha-
siswa sering timbul ketidaksesuaian antara hasil penelitian dan laporan mahasiswa magang.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan jenis pekerjaan produksi yang tersedia pada industri
busana mitra Praktik Industri mahasiswa program studi tata busana. Rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi penelitian ini pemilik industri busana yang memiliki perjanjian kerjasama dengan pihak
program studi sebagai tempat magang mahasiswa pada tahun 2017 sejumlah 21 industri busana
tempat PI , untuk dapat memperoleh data yang lengkap keseluruhan anggota populasi diambil
semua sebagai sampel. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
angket tertutup dan wawancara tidak terstruktur. Instrumen diuji validitasnya menggunakan teknik
validitas konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan
persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) 25% Industri Butik mengelola 17-24 jenis
pekerjaan produksi, 75% nya mengelola 9-16 jenis pekerjaan produksi, (2) 66,6% Industri Modiste
mengelola 17-24 jenis pekerjaan produksi, 22,2% mengelola 9-16 jenis pekerjaan produksi, 11,1%
mengelola 1-8 jenis pekerjaan produksi, dan (3) 50% Industri Garmen mengelola 9-16 jenis
pekerjaan produksi, dan 50%nya mengelola 1-8 jenis pekerjaan produksi. Kesimpulan penelitian
ini adalah industri mitra mengelola jenis pekerjaan yang bervariasi sesuai dengan besar kecilnya
quota pesanan pada masing masing industri, variasi kelengkapan jenis pekerjaan pada industri di-
perlukan untuk penyelaras ketidakseragaman kompentensi yang dikuasahi mahasiswa. Dengan
demikian diperlukan untuk mendokumentasikan dengan teliti per tahun jenis pekerjaan yang terse-
dia pada industri mitra sebagai upaya menyelaraskan kurikulum prodi dengan kebutuhan industri
Kata Kunci: Industri Busana, Praktik Industri, Peta jenis pekerjaan.

yang bersangkutan dengan dunia usaha atau dunia


1. PENDAHULUAN industri. Kegiatan PI dikenal dengan berbagai
Praktek Industri (PI) merupakan kegiatan sebutan. Di SMK biasanya dikenal dengan sebutan
magang yang diselenggarakan di perguruan tinggi Praktek Kerja Industri (Prakerin). Di universitas PI
bersama industri mitra. Dimana kegiatan ini juga dikenal dengan sebutan Praktek Kerja Lapan-
membangun kerjasama antara lembaga pendidikan gan(PKL). Namun pada hakikatnya PKL, PI atau
Prakerin tersebut sama, bertujuan untuk
memberikan kesempatan pada mahasiswa atau perusahaan, memperoleh pengalaman bekerja
siswa untuk melengkapi kompetensi secara secara nyata, serta mampu menganalisis
langsung di dunia kerja. manajemen usaha yang diterapkan pada persahaan/
Pada penelitian tentang pelaksanaan Prak- industri tempat praktik. Menurut Sitompul (2012)
tek Industri di Program Studi Tata Busana Univer- menyebutkan tujuan penyelenggaraan praktik
sitas Negeri Malang diperoleh kesimpulan bahwa industri adalah:
program PI sudah berjalan sesuai dengan pedoman  Dapat menambah dan mengembangkan potensi
PI (Wulandari, 2014). Sejenis dengan penelitian ilmu pengetahuan pada masing-masing siswa/i
tersebut yakni tentang peluang yang diberikan in-  Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin,
dustri butik kepada mahasiswamagang tersedia sikap mental, etika yang baik serta
hampir di semua lini produksi (Sari, 2015). Di sisi bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
lain, pada penelitian tantang Garmen, ditemukan  Menambah kreatifitas siswa/i agar dapat
bahwa pekerjaan pada industri mitra yang bersifat mengembangkan bakat yang terdapat dalam
sangat penting (membuat pola) tidak diberikan kes- dirinya
empatan kepada mahasiswa maupun pekerja dalam  Melatih keterampilan yang dimiliki siswa/i
industri tersebut untuk memperoleh pengalaman ( sehingga dapat bekerja dengan baik
Mustikasari, 2017). Berdasarkan latar belakang  Memberikan motivasi sehingga siswa/i
tersebut maka menjadi penting untuk mengkaji bersemangat dalam meraih cita-cita mereka
tentang “Pemetaan Jenis Pekerjaan Pada Industri  Melatih siswa/i agar dapat membuat suatu
Busana Mitra Praktik Industri Mahasiswa Tata laporan yang terperinci dari apa saja yang
Busana”. mereka kerjakan selama Praktik Kerja Industri
Menurut Bartono dalam Rituadina (2013) dengan
2. PRAKTIK INDUSTRI praktik industri mahasiswa diharapkan akan dapat
Praktik industri adalah suatu komponen membandingkan teori dan praktik, antara idealisme
praktik keahlian profesi, berupa kegiatan secara dan realitas,disamping itu praktik industri juga
terprogram dalam situasi sebenarnya untuk mampu menambah pengetahuan yang belum
mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja diberikan di dalam kelas sehingga pengetahuannya
profesional yang dilakukan di industri (Sambas, semakin lengkap lewat praktik kerja di lapangan.
2010). Praktik industri atau praktik kerja lapangan Melalui praktik industri mahasiswa dapat
adalah bekerja di luar kelas pada suatu mengamati secara langsung keadaan di industri dan
establishment atau instansi yang sedang beroperasi. melakukan studi perbandingan antara ilmu yang
Bekerja disini dimaksudkan sebagai upaya didapat pada saat kuliah dengan ilmu yang
penerapan dan pembandingan antara pekerjaan diterapkan di lapangan.
yang nyata dengan teori-teori yang didapat siswa
atau mahasiswa di dalam kelas sebagai bagian dari 3. MODISTE, BUTIK, DAN GARMEN
kurikulum yang diwajibkan untuknya”(Bartono Modiste, butik, dan garmen memiliki persa-
dalam Ritudina, 2013) maan dan perbedaan yakni pada produk dan proses
Pedoman Praktik Industri Jurusan Teknologi produksi busananya. Modiste memproduksi busana
Industri (2015:1) menyatakan bahwa ” Praktik secara custom sesuai dengan ukuran pemesan.
Industri merupakan salah satu matakuliah Butik disamping memproduksi busana secara cus-
intrakulikuler yang termasuk dalam mata kuliah tom biasanya juga menjual busana dalam ukuran
praktik pengalaman lapangan (PPL) Non standar tertentu dengan jumlah produksi yang
Kependidikan dengan bobot 3 sks/12 js. PI terbatas. Sedangkan Garmen membuat satu model
dilaksanakan secara terprogram, terpadu dan dengan beberapa standar ukuran dan dalam jumlah
terbimbing melalui kegiatan pelatihan (magang) banyak (ribuan) per ukurannya, seperti jas almama-
pada industri/perusahaan mitra”. Keberhasilan ter, seragam olah raga, dan produk mass production
pelaksanaan PI sangat tergantung dari kerjasama yang lain.
yang baik dan keterlibatan secara aktif antara pihak Dari ketiga jenis industri busana tersebut,
sekolah dan dunia industri yang menjadi institusi modiste merupakan usaha busana yang bersifat
pasangan. Proses pembelajaran dalam PI harus industri rumahan karena biasanya cukup dikerjaan
mampu memadukan secara sistematis kedua tempat oleh 1-2 karyawan dan1pengelola merangkap kar-
tersebut sehingga menjadi suatu tempat belajar yawan sudah dapat menyelesaikan semua pesanan.
yang saling menunjang, sehingga setelah selesai Seorang karyawan modiste umumnya dapat
melaksanakan kegiatan praktik industri peserta mengerjakan semua jenis pekerjaan produksi mulai
didik diharapkan betul-betul menguasai suatu dari membuat pola, memotong, menjahit, dan me-
keterampilan kerja serta memiliki tambahan nyelesaikan jahitan (finishing). Dalam usaha mo-
wawasan terhadap dunia kerja. diste pelanggan mempunyai sensitifitas ukuran
Melalui PI diharapkan mahasiswa memiliki yang sangat tinggi, produk harus benar benar dik-
kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan erjakan sesuai dengan kemauan pemesan. Pen-
keterampilan bidang busana pada industri/ galaman pada beberapa modiste banyak pelanggan
yang secara dominan menekan modiste untuk garment mempunyai lebih satu macam label yang
mengikuti kemauan pemesan walaupun terkadang terdiri dari label utama (main label), label grade 2
secara produksi inefisiensi dan atau hasilnya tidak (second label), dan label label titipan dari berbagai
sesuai standar produksi. Usaha modiste lebih ban- buyer.
yak menekankan pada kepuasan konsumen dari Pada garment manufacturing secara garis
segi kenyamanan produk dan waktu pengerjaan besar urutan jenis pekerjaan pada industri garmen
sehingga kadang terjadi tumpang tindih waktu adalah: designing, patternmaking, fit sample
pengerjaan antara pesanan yang awal dengan pe- making, production pattern making, grading,
sanan yang selanjutnya. marker making, fabric spreading, fabric cutting,
Selanjutnya, Butik berasal dari bahasa bundling, sewing, garment inspection, garment
Perancis yaitu boutique. Butik menurut KBBI ironing and finishing, final inspection, garment
adalah toko pakaian eksklusif yang menjual packing, and cartooning (Islam, 2015)
pakaian modern yang sesuai dengan mode terkini,
dengan segala kelengkapannya (terutama untuk 4. METODE
wanita). Ada juga yang mendeskripsikan sebagai Penelitian ini merupakan penelitian
“suatu usaha pembuatan busana dengan jahitan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi
kualitas tinggi dengan penjualan pelengkap dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola usaha
busananya”( Riyanto, 2003). busana yang menjadi mitra program studi sebagai
Kondisi saat ini Butik adalah tempat menjual tempat Praktek Industri mahasiswa D3 dan S1 Pen-
produk clothing yang sedang menjadi trend pada didikan Tata Busana tahun 2017. Jumlah kese-
masyarakat luas, baik untuk busana yang di- luruhan populasi adalah 21 industri busana yang
produksi serial maupun busana dengan mode yang berlokasi di daerah Malang, Tulungagung, dan Su-
unik. Busana busana tersebut biasanya sudah rabaya (Jawa Timur). Keseluruhan anggota popu-
dilengkapi dengan padanan aksesoris yang juga lasi diambil semua sebagai sampel dari penelitian
sedang in. Produk Butik tidak hanya sekedar ba- ini dengan tujuan untuk memperoleh data jenis
rang berkualitas tinggi yang digemari masyarakat pekerjaan produksi pada industri mitra tahun 2017
namun juga selaras dengan harganya yang sangat secara lengkap.
tinggi, sehingga disebut sebagai manufaktur butik Instrumen dirancang dalam bentuk angket
(Yerusalem, 2012). Dengan demikian industri tertutup menggunakan skala Guttman dengan pili-
Butik mestinya terdiri dari rangkaian jenis peker- han jawaban “Ada” bila tersedia jenis pekerjaan
jaan spesifik yang saling terkait dalam pengelolaan pada industri tersebut, dan “Tidak” bila jenis peker-
manajemen yang professional mulai dari riset untuk jaan yang ditanyakan tidak ada. Jenis angkat
menciptakan trend, sampling, pattern, cutting, sew- terbagi menjadi 3 sesuai dengan katagori industri
ing, sampai dengan finishing dan packaging. yakni kelompok modiste, butik, dan garmen. Vali-
Pada suatu industri Garmen, produk busana dasi instrument menggunakan validasi konstruk
diproduksi menggunakan ukuran standart industri yang divalidasi oleh para pakar pada bidang mo-
tertentu, atau sesuai dengan standar ukuran yang diste, butik, dan garmen.
diminta oleh masing masing buyer. Bahkan ukuran Data yang terkumpul dianalisa secara
tersebut seringkali termasuk ukuran polanya, prosentasenya, dan dikatagorikan sesuai klasternya
sebagaimana yang tertera pada sistem standar
ukuran. Sebagai contoh,untuk Standar industri 5. HASIL
Nasional Indonesia (SNI, kemeja pria dewasa kain Komposisi dari 21 industri mitra yang be-
tenun dimulai dari nomor15 s/d nomor 19, dalam rada di jawa timur adalah sebagai berikut: 9 adalah
daftar tersebut juga disajikan ukuran dalam bentuk Modiste, 8 Butik, dan 4 Garmen.
pola sehingga tanpa belajar membuat polapun bisa Hasil Analisis data diperolah sebagai beri-
membaca dan menyalin pola tersebut. Pada industri kut. (1) Pada Modiste: 66,6% modiste sangat baik
Garmen dikenal dengan istilah penggunakan sistem yang mengelola 17-24 jenis pekerjaan produksi,
“ban berjalan”. Artinya, sebuah pakaian tidak 22,2% modiste baik yang mengelola 9-16 jenis
dijahit tuntas oleh seorang penjahit. Masing masing pekerjaan produksi, dan sisanya sebesar 11,1%
bagian seperti: jahit kerah, jahit saku, pressing, modiste kurang baik yang hanya mengelola 1-8
dan bagian bagian yang lain dikerjakan oleh jenis pekerjaan produksi, (2) Pada Butik: 25%
masing-masing pekerja yang ahli dalam bidang Butik sangat baik yang mengelola 17-24 jenis
tersebut. Pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pekerjaan produksi, 75% Butik baik yang mengel-
beberapa orang pekerja berurutan sesuai dengan ola 9-16 jenis pekerjaan produksi, (3) Pada Gar-
efisiensi kerja atau tertib kerjanya (Prahastuti, men: 50% Garmen baik yang mengelola 9-16 jenis
2016). pekerjaan produksi, dan 50% Garmen kurang baik
Label sebagai identitas produk garmen yang yang hanya mengelola 1-8 jenis pekerjaan
dipergunakan oleh industri dapat berasal dari buyer produksi.
yang memesan atau label tertentu yang biasa
digunakan oleh industri tersebut. Biasanya sebuah
6. PEMBAHASAN KESIMPULAN
6.1.Jenis pekerjaan pada Modiste 1. Peta jenis pekerjaan pada industri busana mitra
Jenis pekerjaan yang dikelola Modiste mitra terdiri dari 3 katagori
terbagi menjadi tiga klaster: 2. Industri mitra mengelola jenis pekerjaan yang
(1) Jenis Pekerjaan pada Modiste katagori sangat bervariasi sesuai dengan besar kecilnya quota
baik, pesanan pada masing masing industri
(2) Jenis Pekerjaan pada Modiste katagori baik 3. Variasi kelengkapan jenis pekerjaan pada in-
(3) Jenis Pekerjaan pada Modiste katagori kurang dustri diperlukan untuk penyelaras ketid-
baik akseragaman kompentensi bidang studi yang
Menurut SKKNI No. 91/2008 tentang Sektor Jasa dikuasahi mahasiswa
Penjaitan bahkan ada 4 katagori jasa penjaitan yak-
ni: asisten pembuat pakaian, pembuat pakaian, DAFTAR RUJUKAN
penyelia proses pembuat pakaian , dan pengelola Islam. M. 2015. Flow Chart of Garments Manufac-
pembuat pakaian. Sesuai dengan standar tersebut turing Process / Technology. Dhaka
jenis pekerjaan pada industri modiste mitra masih Jerusalem, M.A. 2012. Merintis dan Mengelola
memenuhi syarat sebagai tempat magang maha- Bisnis Butik. Yogyakarta: Universitas Negeri
siswa tata busana. Yogyakarta.
Jurusan Teknologi Industri FT UM. 2010. Pe-
6.2. Jenis pekerjaan pada Butik doman Praktik Industri. Malang: Universitas
Butik mitra sebagai tempat magang maha- Negeri Malang.
siswa terbagi menjadi 2 katagori yakni: Katalog Fakultas Teknik Jurusan Teknologi Indus-
(1) Jenis Pekerjaan pada Butik katagori sangat baik tri. 2010. Malang: Universitas Negeri Ma-
(2) Jenis Pekerjaan pada Butik katagori baik lang.
Butik katagori baik sudah mengelola lebih dari Mustikasari, D. 2017. Skripsi: Studi Tentang Ko-
separo jenis pekerjaan yang dikelola oleh butik petensi Pekerja Industri Busana Di CV Am-
dengan katagori sangat baik. Jenis pekerjaan yang artaWisesa Malang Berdasarkan Standar
dikurangi pada butik katagori baik secara umum Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
merupakan jenis pekerjaan yang diperlukan bila Sektor Garmen. Malang: UM
butik tersebut berorientasi ekspor sehingga dipan- Prahastuti, E. 2016. Prinsip Produksi Busana In-
dang masih cukup relevan apabila sebagian besar- dustri. Malang: UM
butik mitra digunakan sebagai tempat magang ma- Sari, N.M.2015. Skripsi: Pemetaan peluang
hasiswa tata busana. pembelajaran pada butik tempat praktik
industri mahasiswa s1 dan d3 tata busana
6.2. Jenis pekerjaan pada Garmen tahun 2015 . Malang: UM
Garmen mitra terbagi menjadi dua katagori SKKNI No. 91/2008 tentang Sektor Jasa Penjaitan
dengan komposisi yang sama yakni: SKKNI No.305/2015 tentang Industri Pengolahan
(1) Jenis Pekerjaan pada Garmen katagori baik Bidang Produksi Pakaian jadi
(2) Jenis Pekerjaan pada Garmen katagori kurang Wiyono, B.B. 2007. Metodologi Penelitian
baik (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Jenis pekerjaan pada Garmen sangat tergantung Action Research) (Burhanudin, Ed.).
pada besarnya kuota pesanan dan alat yang dise- Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan
diakan untuk mengerjakan pesanan tersebut. Universitas Negeri Malang
Tujuan utama dari industri Garmen adalah Wulandari, Y. 2014. Skripsi: Studi tentang
memproduksi berbagai jenis pakaian jadi yang kesesuaian pelaksanaan praktik industri
berkualitas dari tekstil sesuai kebutuhan pasar dengan buku pedoman praktik industri
(SKKNI 305/2015). Dengan demikian garmen mahasiswa s1 pendidikan tata busana
dengan hanya mengelola 1-8 jenis pekerjaan bi- jurusan teknologi industri universitas negeri
asanya merupakan industri sub yang mensuplai malang angkatan 2010. Malang: UM
produk pada industri garmen yang lebih lengkap

Dari ketiga macam industri busana mitra maha-


siswa, secara umum dapat disimpulkan bahwa vari-
asi jenis pekerjaan yang tersedia di industri mitra
masih relevan dengan tujuan menempatkan ma-
haiswa PI pada industri. Disamping itu, variasi
jenis pekerjaan justru diperlukan mengingat kom-
petensi mahasiswa tidak selalu persis sama sehing-
ga perlu disediakan penyelaras pada dunia industri.

Anda mungkin juga menyukai