1 SM
1 SM
Abstract
Industry is one of the pillars of strategic economic growth and can directly have a positive or
negative impact on various aspects. This study discusses the influence of the presence of the
industry in Morowali Regency on the quality of life of the community which is assessed from
environmental and public health aspects. This research is combined research (Mixed Method)
using primary and secondary data which is analyzed using several analytical tools, including
Spatial Analysis, and descriptive analysis to describe the quality of life of each indicator based
on secondary data and public perception, as well as the Renk Kendall Correlation Test with
SPSS (Statistical Package for The Social Sciences) program to describe the impact of industry
on people's quality of life. Based on the analysis, it is known that the industry has an impact on
the quality of life of the community around the industry. This is evidenced by the results of the
correlation, namely the value of the correlation coefficient between noise and quality of life
reaches 36%. While the condition of river water with quality of life has a correlation coefficient
of 16.6%, a significant correlation also occurs with quality of life with traffic flow, which is
22.65%.
25
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)
26
EnviroScienteae Vol. 19 No. 1, Februari 2023
27
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)
28
EnviroScienteae Vol. 19 No. 1, Februari 2023
50%
0%
Sangat Baik Sedang/Cukup Buruk Sangat Buruk Baik
50%
0%
Sedang/Cukup Buruk Sangat Buruk Baik
29
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)
100%
0%
Sangat Baik Sedang/Cukup Buruk Sangat Buruk
100%
0%
Sangat Buruk Buruk
30
EnviroScienteae Vol. 19 No. 1, Februari 2023
masuk dan keluar karyawan industri. Hal ini pihak perusahaan juga menggunakan Jl.
terjadi karena tingginya volume kendaraan Trans Sulawesi untuk mengangkut material
dikawasan tersebut dan letak gerbang utama dan bahan dari pabrik smelter ke Terminal
dan pintu masuk karyawan yang berada di Khusus. Gambar 6 merupakan grafik
Jl. trans Sulawesi sehingga karyawan persepsi masyarakat terhadap kondisi lalu
menggunakan jalan trans Sulawesi untuk lintas.
masuk ke kawasan tersebut. Selain itu,
100%
50%
0%
Sangat Buruk Buruk Sedang/Cukup
Perbandingan Spasial Kondisi Kebisingan baik yang berjarak 0-5km; 5-10km; dan 10-
15km. Sedangkan di sisi lain, berdasarkan
Berdasarkan analisis spasial diperoleh hasil data persepsi masyarakat diperoleh
peta kebisingan seperti Gambar 7 (kiri) peta spasial kebisingan Gambar 7 (kanan)
hampir seluruh claster kualitas mayoritas menyatakan bahwa kebisingan
kebisingannya adalah cukup. Data tersebut yang terjadi di hampir seluruh claster adalah
mengindikasikan bahwa seluruh claster di berbahaya (berwarna merah), hanya
area penelitian tingkat kebisingannya tidak terdapat sebagian area yang cukup
berbahaya bagi masyarakat sekitar industi (berwarna kuning).
Gambar 7. Peta Kebisingan berdasarkan Data Lingkungan (Kiri) dan berdasarkan Data Persepsi
Masyarakat (Kanan)
memberikan dampak signifikan terhadap 8 (kiri) dapat dilihat bahwa seluruh claster
tingkatan kebisingan. Hal ini sesuai dengan di lokasi penelitian ini terbagi kedalam 3
kajian Mena et.al (2019) yang kategori yaitu: ±60% dalam kondisi baik,
mengungkapkan bahwa dampak negatif
±25% dalam kondisi cukup dan ±15% dala
yang paling dirasakan oleh masyarakat
adalah kepadatan lalu lintas dan kebisingan. kondisi buruk. mengindikasikan bahwa
Namun, dari hasil analisis spasial peta kondisi kesehatan mayoritas masyarakat di
persepsi masyarakat juga dapat terlihat lokasi studi masih dalam keadaan baik sejak
bahwa ada beberapa responden yang hadirnya industri. Sedangkan di sisi lain,
bermukim paling dekat dengan kawasan berdasarkan hasil data persepsi masyarakat
industri yang merasakan bahwa kondisi diperoleh peta spasial kesehatan masyarakat
kebisingan di daerah tersebut masih dalam.
Gambar 8 (kanan) yang menunjukan bahwa
Perbandingan Spasial Kondisi Kesehatan ±60% baik dan 40% cukup.
Masyarakat
Gambar 8. Peta Kesehatan Masyarakat berdasarkan Data Lingkungan (Kiri) dan berdasarkan
Data Persepsi Masyarakat (Kanan)
33
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)
34