Anda di halaman 1dari 10

EnviroScienteae Vol. 19 No.

1, Februari 2023 ISSN 2302-3708 (online)


Halaman 25-34

DAMPAK INDUSTRI TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT


DI SEKITAR KAWASAN INDUSTRI DI KABUPATEN MOROWALI

The Impact of Industry on the Quality of Life


of the Community in Morowali Regency

Afdhaliah K. Usman1*), Andrea E. Pravitasari 1,2), Sugeng A. Putranto 1,3)


1)
Natural Resources and Environmental Management Study Program (PSL),
Graduate School of IPB University, Jl. Pajajaran, IPB Baranangsiang Campus, Bogor 16144
2)
Center for Regional, Systems, Planning, and Development (CRESTPENT/P4W), LPPM,
IPB University, Jl. Pajajaran, IPB Baranangsiang Campus, Bogor 16144
3)
Manager in Petrogas
*)
e-mail: Afdhaliahkisman@gmail.com

Abstract

Industry is one of the pillars of strategic economic growth and can directly have a positive or
negative impact on various aspects. This study discusses the influence of the presence of the
industry in Morowali Regency on the quality of life of the community which is assessed from
environmental and public health aspects. This research is combined research (Mixed Method)
using primary and secondary data which is analyzed using several analytical tools, including
Spatial Analysis, and descriptive analysis to describe the quality of life of each indicator based
on secondary data and public perception, as well as the Renk Kendall Correlation Test with
SPSS (Statistical Package for The Social Sciences) program to describe the impact of industry
on people's quality of life. Based on the analysis, it is known that the industry has an impact on
the quality of life of the community around the industry. This is evidenced by the results of the
correlation, namely the value of the correlation coefficient between noise and quality of life
reaches 36%. While the condition of river water with quality of life has a correlation coefficient
of 16.6%, a significant correlation also occurs with quality of life with traffic flow, which is
22.65%.

Keywords: industrial impacts; environment; public health; quality of life

PENDAHULUAN tingkat korelasi yang tinggi dari mata


pencaharian, pendapatan, kesehatan, dan
Industri adalah salah satu pilar kepemilikan fasilitas hidup. Akan tetapi,
pemicu pertumbuhan ekonomi yang Jacob et al (2018) mengungkapkan bahwa,
strategis dan secara langsung dapat semakin banyak pabrik yang berdiri, maka
memberikan dampak yang positif maupun akan semakin potensial juga terjadinya
negatif terhadap aspek sosial ekonomi, pencemaran lingkungan baik terhadap air,
lingkungan maupun kesehatan. udara, maupun tanah yang akan
Pertumbuhan ekonomi merupakan dampak berpengaruh buruk terhadap lingkungan
positif yang paling dirasakan dan serta kondisi kesehatan masyarakat. Hal ini
mengakibatkan terjadinya perkembangan juga didukung dengan penelitian Mena et
industri. Samsul et. al (2016) al. (2019) yang mengungkapkan bahwa,
mengungkapkan, terdapat pengaruh yang adanya aktivitas industri dapat memicu
signifikan tentang keberadaan industri perilaku penyimpangan sosial seperti
terhadap kondisi sosial ekonomi, dengan menyukai vandalism, penggunaan obat

25
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)

terlarang kebisingan, serta peningkatan hingga warung internet. Perusahan di


gejala stres. Hal ini disebabkan adanya bidang pertambangan sudah banyak
anggapan bahwa tinggal di kawasan memberidampak positif dalam meberikan
industri identik dengan polusi, lingkungan lapangan kerja khususnya sumber daya
kumuh, dan lingkungan sosial yang tidak lokal.
terduga, padahal belum tentu demikian Namun, disisi lain adanya industri di
halnya dengan kemajuan pengolahan Kecamatan Bahodopi turut memberikan
limbah industri. dampak negatif terutama bagi lingkungan
Kabupaten Morowali merupakan selama beberapa tahun terakhir.
kabupaten yang terletak di Provinsi Berdasarkan data Potensi Desa (Podes)
Sulawesi Tengah, yang merupakan ibu Kabupaten Morowali Tahun 2019 telah
kota kabupaten serta pusat administrasinya terjadi pencemaran air, tanah dan udara di
terletak di Kota Bungku. Wilayah beberapa titik di Kecamatan Bahodopi
administrasi Kabupaten Morowali terdiri yang bersumber dari pabrik industri, hal ini
dari 9 wilayah kecamatan, yaitu juga didukung dengan penelitian Rukmana
Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan (2016) yang mengungkapkan bahwa,
Bungku Barat, Kecamatan Bungku Timur, penduduk yang bertempat tinggal dengan
Kecamatan Witaponda, Kecamatan jarak < 400 meter di Kecamatan Bahodopi
Bungku Pesisir, Kecamatan Bungku setiap hari hampir di rumah masyarakat
Selatan, dan Kecamatan Bahodopi (BPS terdapat polusi gas maupun partikel-
Kabupaten Morowali, 2019). Kabupaten partikel dari sisa pembakaran yang
Morowali telah ditetapkan sebagai salah bersumber dari mesin-mesin pabrik. Selain
satu kawasan industri pertambangan yang itu, meningkatnya polusi udara yang
diarahkan pada sektor manufaktur berbasis disebabkan emisi gas buang kendaraan
sumber daya alam karena memiliki sumber bermotor para pekerja pabrik maupun
nikel yang cukup besar sehingga memiliki kendaraan pengangkut, serta debu dan asap
prospek menjadi pusat pertumbuhan dari pabrik pengolahan tambang
industri berbasis nikel. menyebabkan banyaknya penduduk sekitar
Hadirnya kawasan industri ini wilayah industri yang terkena penyakit
memberikan pengaruh terhadap berbagai tenggorokan dan pernapasan. Dengan
aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, adanya berbagai dampak negatif yang
lingkungan maupun kesehatan. Pada tahun terjadi, dikhawatirkan akan mempengaruhi
2019 ekonomi Kabupaten Morowali kualitas hidup masyarakat utamanya yang
tumbuh 14,51% dibandingkan tahun 2018 berada dilingkungan sekitar kawasan
hanya sebesar 12,40 %. Dari sisi produksi, industri. Oleh karena itu diperlukan
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh instrumen yang mampu memperlihatkan
lapangan usaha pertambangan dan dampak industri dengan kualitas hidup
penggalian sebesar 17.94 % sehingga penduduk di kasawan industri. Mena et al
menjadikan Kabupaten Morowali (2019) mengungkapkan bahwa,
kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi pengukuran kualitas hidup semestinya
tertinggi se-Indonesia (BPS Kabupaten mampu menjadi suatu alat ukur dalam
Morowali 2019). Hal ini juga didukung mengidentifikasikan suatu capaian
dalam peneitian Rukmana (2016) pembangunan di suatu wilayah tertentu.
mengungkapkan bahwa, adanya industri Tujuan dari kajian ini adalah melihat
akhir-akhir ini membawa perubahan dampak industri terhadap kualitas hidup
ekonomi masyarakat semakin baik. Hal ini masyarakat di sekitar Kawasan industri.
dapat diamati dari bertambahnya jenis
usaha seperti: usaha kios, penjual
makanan, isi ulang air, toko bahan pangan,
penginapan, fotocopy, perbengkelan

26
EnviroScienteae Vol. 19 No. 1, Februari 2023

METODE PENELITIAN dianalisis untuk mengetahui dampak


industri terhadap kualitas hidup yang
Kerangka Pemikiran dirasakan oleh masyarakat yang berada di
sekitar kawasan industri Kecamatan
Penelitian ini dilakukan dalam Bahodopi.
rangka menganalisis dampak industri
terhadap kualitas hidup masyarakat sekitar Lokasi dan Waktu Penelitian
kawasan industri Kecamatan Bahodopi
dengan membandingkan data yang Penelitian ini dilakukan di kawasan
diperoleh dari instansi. Hadirnya industri di industri Kecamatan Bahodopi, Kabupaten
Kecamatan Bahodopi dapat berpengaruh Morowali. Waktu penelitian dilakukan
secara langsung pada berbagai aspek yaitu sejak Bulan September 2020 s.d September
aspek sosial ekonomi, lingkungan, dan 2021. Adapun peta lokasi penelitian di
kesehatan. Ketiga aspek tersebut akan sajikan pada Gambar dibawah ini:

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Jenis Data Analisis Data

Baseline data yang digunakan dalam Penentuan Ukuran Sampling


kajian ini adalah data primer dan serta data Sampel dalam penelitian ini terdiri
sekunder. Pengumpulan data primer dari masyarakat lokal yang berada di sekitar
dilakukan dengan menggunakan bantuan kawasan industri yang bermukim pada
kuesioner, wawancara, dan observasi radius 0-5 Km dam 5-10 Km dan 10-15 Km
lapangan. Penilaian kualitas hidup dari Kawasan industri. Pengambilan
menggunakan 2 parameter penilaian sampel dilakukan dengan menggunakan
dampak yang diukur yakni kesehatan, dan teknik probability samples. Probability
kondisi lingkungan. Sedangkan samples merupakan teknik sampling yang
pengumpulan data sekunder berupa data memberikan kemungkinan yang sama pada
kualitas udara, kebisingan, kualitas air setiap individu untuk dipilih sebagai
sungai dan kondisi kesehtaan masyarakat sampel. Salah satu teknik pengambilan
yang diperoleh dari dokumen lingkungan sampel yang terdapat dalam probability
(AMDAL UKL-UPL dan Laporan samples adalah cluster sampling. Cluster
pemantauan) dari Dinas Lingkungan Hidup sampling adalah teknik sampling dimana
Kabupaten Morowali. peneliti membentuk beberapa cluster dari
hasil penyeleksian sebagian individu yang

27
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)

menjadi bagian dari sebuah populasi. Analisis Keterkaitan Dampak Lingkungan


Cluster yang dimaksudkan dalam penelitian Industri dengan Kualitas Hidup
ini adalah masyarakat lokal yang dijadikan Masyarakat
sampel penelitian di pilah berdasarkan jarak Software Statistical Package for The
tempat tinggal dari kawasan industri. Social Sciences (SPSS) selanjutnya
digunakan untuk melihat korelasi
Analisis Kualitas Hidup dengan persepsi keterkaitan antara adanya pembangunan
masyarakat kawasan industri di Kabupaten Morowali
Analisis kualitas hidup dilakukan terhadap kualitas hidup masyarakat, metode
untuk mengetahui kondisi kualitas hidup yang digunakan adalah Uji Korelasi Renk
penduduk sekitar kawasan industri yang Kendall.
diukur dengan alat ukur independen yang
merupakan modifikasi dari WHOQOL- HASIL DAN PEMBAHASAN
Breef dan personal well being index yang
dimodifikasi dan disesuaikan dengan Kondisi Kualitas Udara
kebutuhan dalam kajian ini yaitu aspek
ekonomi, hubungan sosial, kesehatan, dan Hadirnya kawasan industri di
kondisi lingkungan dengan tujuan agar Kecamatan Bahodopi salah satunya
dapat diketahui kualitas kehidupan yang berdampak pada adanya aktifitas industri
didasarkan pada pendapat masing masing serta tranportasi para pekerja dimana baik
individu (Mena et al. 2019). Selanjutnya secara langsung ataupun tidak dapat
dianalisis dengan metode deskriptif memberikan kontribusi terhadap penurunan
analisik. Teknik skoring digunakan untuk kualitas udara. Berdasarkan persepsi
menghitung dampak, yang dinilai dengan masyarakat, 50 % Responden menganggap
pilihan skor sebagai berikut: sangat buruk, 38% responden menganggap
buruk, 10% responden menganggap sedang.
0-3 : Sangat buruk Namun, terdapat 1% responden yang
9-12 : Baik menganggap kondisi udara di sekitar
3-6 : Buruk kawasan masih bisa dikatakan baik dan
6-9 : Sedang/ Cukup sangat baik. Hal ini disebabkan posisi
12-15: Sangat Baik rumah responden yang berada tidak dekat
dari kawasan dan letak rumah yang berada
Analisis Perbandingan Kualitas Hidup di belakang serta banyak ditanami
Analisis perbandingan Kualitas pepohonan.
lingkungan berdasarkan persepsi Berdasarkan hasil wawancara dengan
masyarakat dan data lingkungan akan masyarakat, ada beberapa hal yang menjadi
menggunakan pendekatan spasial dengan penyebab ketidak nyamanan masyarakat
menggunakan software ArcGIS versi 10.5. terhadap kondisi kualitas udara di sekitar
Metode yang digunakan adalah metode kawasan tersebut yaitu asap yang berasal
interpolasi untuk menduga nilai yang dari cerobong pabrik, polusi yang keluar
berada pada radius 0–5 Km dan 5–10 Km dari kendaraan serta debu di jalanan yang
dan 10–15 Km dari Kawasan industri. Hasil berterbangan akan mudah mencemari
interpolasi yang didapatkan dari nilai pengendara bahkan penghuni rumah yang
persepsi masyarakat dan hasil interpolasi berada di pinggir jalan. Beberapa responden
yang didapatkan dari data lingkungan lalu bahkan mengatakan bahwa debu dijalanan
dibandingkan dan dianalisis secara bahkan sampai dirasakan masuk kedalam
deskriptif. rumah mereka. Gambar 2 merupakan grafik
persepsi masyarakat terhadap kualitas
udara:

28
EnviroScienteae Vol. 19 No. 1, Februari 2023

50%

0%
Sangat Baik Sedang/Cukup Buruk Sangat Buruk Baik

Gambar 2. Persepsi Masyarakat terhadap Kualitas Udara

Kondisi Kebisingan 27%, dan hanya 4% yang menganggap


kebisingan di sekitar kawasan industri itu
Selain Kualitas udara, salah satu baik. Berdasarkan hasil survey dilapangan,
pengukuran tingkat kenyamanan adalah hal ini disebabkan oleh jarak permukiman
kondisi kebisingan. Kebisingan adalah warga dan kawasan industri yang sangat
bunyi yang melebihi yang diinginkan yang dekat. Selain, itu hadirnya kawasan industri
bersumber dari kegiatan yang dapat ini juga memberikan dampak pada
menyebabkan gangguan kesehatan dan peningkatan jumlah kendaraan serta
kenyamanan lingkungan kerja Mena et.al aktifitas masyarakat di sekitar kawasan
(2019). industri. Kondisi tersebut berlangsung lama
Berdasarkan persepsi masyarakat karena aktifitas industri yang terus menrus
yang berada disekitar kawasan industri, beroperasi setiap hari selama 24 jam
tingkat kebisingan yang dirasakan sehingga dianggap sangat buruk oleh
dilingkungan mereka dirasakan sangat masyarakat. Gambar 3 merupakan grafik
buruk oleh 42% responden, sedangkan yang persepsi masyarakat terhadap kebisingan.
menganggap buruk dan sedang sebanyak

50%

0%
Sedang/Cukup Buruk Sangat Buruk Baik

Gambar 3. Persepsi Masyarakat terhadap Kebisingan

Kondisi Kualitas Air berdasarkan hasil wawancara dengan


penduduk setempat, dahulu sebelum adanya
Kondisi kualitas air sungai disekitar industri di Kecamatan Bahodopi, air sungai
kawasan industri, sebanyak 54% responden yang berada di Kecamatan Bahodopi
memilih sangat buruk, 36% memilih buruk, banyak digunakan sebagai tempat mandi
dan 8% responden memilih sedang dan 2% dan rekreasi bersama keluarga di akhir
responden yang memilih baik sekali pekan. Akan tetapi sejak terjadi perubahan
(Gambar 4). Berdasarkan hasil survey, jika warna sungai di daerah tersebut, masyarakat
dilihat secara kasat mata, kondisi air sungai tidak lagi memanfaat sungai sebagai sarana
di Kecamatan Bahodopi memang untuk rekreasi.
mengalami perubahan warna. Bahkan

29
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)

100%

0%
Sangat Baik Sedang/Cukup Buruk Sangat Buruk

Gambar 4. Persepsi Masyarakat terhadap Kualitas Air

Kondisi Persampahan potensi terjadi banjir. Serta menurunnya


kualitas kesehatan penduduk yang tinggal
Permasalahan persampahan yang di sekitar area yang tercemar sampah. Jika
tidak dikelola dengan baik akan hal ini tidak segera ditanggulangi atau
menyebabkan suatu permasalahan yang dikelola dengan baik maka dalam jangka
rumit. Penumpukan atau membuangnya ke panjang akan mempengarui investor dalam
sembarang tempat akan mengakibatkan mengambil keputusan dalam investasi serta
masalah terhadap lingkungan. daya jual dan daya tarik daerah tersebut
Permasalahan persampahan merupakan akan semakin rendah. Berdasarkan persepsi
permasalahan yang seharusnya menjadi masyarakat, 77% responden memilih sangat
perhatian dari berbagai stakeholder yang buruk dan 23 % responden memilih buruk.
ada, baik itu pemerintah, industri, Berdasarkan hasil survey dilapangan, hal ini
pengusaha, dan selururuh lapisan dimungkinkan karena bebeerapa hal
masyarakat. Minimnya pengelolaan dan diantaranya penumpukan sampah terjadi
perhatian persampahan menyebabkan higga hampir di sepanjang jalan trans sulawesi
saat ini sampah masih jadi persoalan yang Kecamatan Bahodopi, selain itu timbulan
mendapati kegagalan dalam hal sampah yang dihasilkan oleh penduduk
pengelolaannya. Padahal jika melihat dari tidak sesuai dengan adanya sumberdaya
sisi dampak yang dapat ditumbulkan pada pengelolaan persampahan di sekitar
penduduk jika penanggulangan sampah kawasan industri tersebut. Gambar 5
tidak dikelola dengan baik akan berimbas merupakan grafik persepsi masyarakat
pada menurunnya kualitas hidup, terhadap kondisi persampahan:
keindahan, serta dapat meningkatkan

100%

0%
Sangat Buruk Buruk

Gambar 5. Persepsi Masyarakat terhadap Persampahan

Kondisi Lalu Lintas memilih buruk, dan 16% responden


memilih cukup. Berdasarkan hasil survey di
Berdasarkan data persepsi sekitar kawasan industri, setiap hari selalu
masyarakat, sebanyak 64% responden terjadi kemacetan yang tinggi pada jam 7.00
memilih sangat buruk, 20% responden dan jam 17.00 wita yang merupakan waktu

30
EnviroScienteae Vol. 19 No. 1, Februari 2023

masuk dan keluar karyawan industri. Hal ini pihak perusahaan juga menggunakan Jl.
terjadi karena tingginya volume kendaraan Trans Sulawesi untuk mengangkut material
dikawasan tersebut dan letak gerbang utama dan bahan dari pabrik smelter ke Terminal
dan pintu masuk karyawan yang berada di Khusus. Gambar 6 merupakan grafik
Jl. trans Sulawesi sehingga karyawan persepsi masyarakat terhadap kondisi lalu
menggunakan jalan trans Sulawesi untuk lintas.
masuk ke kawasan tersebut. Selain itu,

100%

50%

0%
Sangat Buruk Buruk Sedang/Cukup

Gambar 6. Persepsi Masyarakat terhadap Lalu Lintas

Perbandingan Spasial Kondisi Kebisingan baik yang berjarak 0-5km; 5-10km; dan 10-
15km. Sedangkan di sisi lain, berdasarkan
Berdasarkan analisis spasial diperoleh hasil data persepsi masyarakat diperoleh
peta kebisingan seperti Gambar 7 (kiri) peta spasial kebisingan Gambar 7 (kanan)
hampir seluruh claster kualitas mayoritas menyatakan bahwa kebisingan
kebisingannya adalah cukup. Data tersebut yang terjadi di hampir seluruh claster adalah
mengindikasikan bahwa seluruh claster di berbahaya (berwarna merah), hanya
area penelitian tingkat kebisingannya tidak terdapat sebagian area yang cukup
berbahaya bagi masyarakat sekitar industi (berwarna kuning).

Gambar 7. Peta Kebisingan berdasarkan Data Lingkungan (Kiri) dan berdasarkan Data Persepsi
Masyarakat (Kanan)

Data kondisi lingkungan yang Mutu Tingkat Kebisingan untuk Kegiatan


diperoleh dari instansi diukur menggunakan Industri. Sedangkan tingkat kebisingan
sound level meter lalu dibandingkan dengan yang didapatkan melalui hasil observasi
baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri masyarakat menunjukkan bahwa hadirnya
Lingkungan Hidup No. 48 Tentang Baku kawasan industri di Kecamatan Bahodopi
31
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)

memberikan dampak signifikan terhadap 8 (kiri) dapat dilihat bahwa seluruh claster
tingkatan kebisingan. Hal ini sesuai dengan di lokasi penelitian ini terbagi kedalam 3
kajian Mena et.al (2019) yang kategori yaitu: ±60% dalam kondisi baik,
mengungkapkan bahwa dampak negatif
±25% dalam kondisi cukup dan ±15% dala
yang paling dirasakan oleh masyarakat
adalah kepadatan lalu lintas dan kebisingan. kondisi buruk. mengindikasikan bahwa
Namun, dari hasil analisis spasial peta kondisi kesehatan mayoritas masyarakat di
persepsi masyarakat juga dapat terlihat lokasi studi masih dalam keadaan baik sejak
bahwa ada beberapa responden yang hadirnya industri. Sedangkan di sisi lain,
bermukim paling dekat dengan kawasan berdasarkan hasil data persepsi masyarakat
industri yang merasakan bahwa kondisi diperoleh peta spasial kesehatan masyarakat
kebisingan di daerah tersebut masih dalam.
Gambar 8 (kanan) yang menunjukan bahwa
Perbandingan Spasial Kondisi Kesehatan ±60% baik dan 40% cukup.
Masyarakat

Berdasarkan analisis spasial diperoleh


peta kesehatan masyarakat seperti Gambar

Gambar 8. Peta Kesehatan Masyarakat berdasarkan Data Lingkungan (Kiri) dan berdasarkan
Data Persepsi Masyarakat (Kanan)

Dampak Industri terhadap Kualitas Hidup menyebutkan bahwa koefisein korelasi


Masyarakat dapat dikategorikan menjadi lima kreteria
yaitu: sangat lemah dengan nilai koefisien
Berdasarkan anaisis uji korelasi korelasi 0%–25 %; cukup dengan koefisein
terdapat korelasi yang signifikan terjadi 26%–50%; kuat dengan koefisein korelasi
antara kulitas hidup dengan kebisingan. 51 %–75 %; sangat kuat dengan nilai
Koefesien korelasi antara kualitas hidup koefisein korelasi 76 %–99%; dan
dan kebisingan adalah 36%, sedangkan sempurna dengan nilai koefisein korelasi
koefesien korelasi antara kondisi air sungai 100%.
dengan kualitas hidup adalah 16,6%. Berdasarkan kriteria tersebut
Korelasi yang signifikan juga terjadi indikator arus lalu lintas dan kondisi air
kualitas hidup dengan arus lalu lintas yaitu sungai berkorelasi lemah dengan kualitas
sebesar 22,6% yang artinya kualitas hidup hidup. Namum berkorelasi cukup dengan
masyarakat disekitar kawasan industry kebisingan disekitar kawasan industri.
berkorelasi positif sebesar 22,65% dengan Harisa et al, (2022) menyebutkan bahwa
arus lalu lintas. Jonatan (2006) kebisingan merupakan salah satu faktor
32
EnviroScienteae Vol. 19 No. 1, Februari 2023

penyebab terjadinya gangguan tidur. masyarakat disekitar kawasan industry


Sejalan dengan pernyataan tersebut berkorelasi positif sebesar 22,65%
Dewanty dan Sudarmaji (2015) dengan arus lalu lintas.
mengungkapkan bahwa kebisingan dengan
intensitas tertentu dapat menggagnggu Saran
pendengaran, kebisingan seharusnya
menjadi indikator yang sangat perlu 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
diperhatikan khususnya di daerah sekitar mengenai responden yang berada
kawasan industri. Kebisingan yang terjadi sangat dekat dengan kawasan industri
dilokasi studi adalah banyaknya kendaraan akan tetapi menganggap tidak
bermotor yang lalu lalang akibat dari merasakan kebisingan.
aktifitas industri. 2. Lokasi permukiman sebaiknya tidak
Dampak lain yang terjadi korelasi berada sangat dekat degan kawasan
sangat kuat antara tingkat kepuasan permukiman penduduk
masyarakat terhadap kesehatan dengan 3. Perusahaan perlu memperhatikan
kesehatan yang ada pada masyarakat, lingkungannya dengan menanam
dengan nilai korelasi sebesar 77,5%. Hal ini pohon di area yang tidak mengganggu
mengindikasikan bahwa kesehatan produksi serta memperhatikan aspek
masyarkat berkorelasi sangat kuat dengan ruang terbuka hijau publik.
tingkat kepuasan yang dirasakan oleh 4. Pihak perusahaan juga perlu
masyarakat disekitar daerah kawasan menyediakan jalan tersendiri baik
industri yang menjadi wilayah studi. untuk aktifitas perusahaan ataupun
Masyarakat disekitar kawasan industry saat karyawannya untuk memghindari
dilakukan wawancara menyebutkan bahwa kepadatan, kemacetan lalu lintas yang
dampak yang sangat dirasakan dengan dapat berdampak pada kondisi
adanya indusri adalah kebisingan dan kesehatan masyarakat.
kualitas udara yang sangat memburuk.
Sebelum adanya kawasn industri DAFTAR PUSTAKA
kebisingan dan kualitas udara disekitar
rumahnya sangat terjaga dengan baik. Astuti, H.W., Soetarmiyati. 2016.
Mengukur Peluang Dan Ancaman
KESIMPULAN DAN SARAN Bonus Demografi Terhadap Kualitas
Sumberdaya Manusia dalam
Kesimpulan Pembangunan Ekonomi di Bandar
Lampung. Jurnal Bisnis Darmajaya,
1. Berdasarkan persepsi masyarakat 2(1): 5-23.
kualitas hidup masyarakat sekitar Badan Pusat Statistik Kabupaten Morowali.
industri mengalami dampak dari 2020. Kabupaten Morowali dalam
dibangunnya industri. Dampak negatif Angka.
terjadi pada tingkat kebisingan BNPB. 2012. Peraturan Kepala Badan
diseluruh claster. Nasional Penaggulangan Bencana
2. Dampak kebisingan berkorelasi kuat Nomor 7 Tahun 2012 Tentang
dengan kualitas hidup dengan koefisien Pedoman Pengelolaan Data dan
korelasi dengan koefisien korelasi 36 Informasi Bencana Indonesia,
% sedangkan koefesien korelasi antara http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-
kondisi air sungai dengan kualitas bencana/definisi-danjenis-bencana,
hidup adalah 16,6%. Korelasi yang diakses tanggal 15 Juni 2020
signifikan juga terjadi kualitas hidup Dewanty, RA., Sudarmaji. 2015. Analisis
dengan arus lalu lintas yaitu sebesar Dampak Intensitas Kebisingan
22,6% yang artinya kualitas hidup Terhadap Gangguan Pendengaran

33
Dampak Industri Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Sekitar Kawasan Industri di Kabupaten
Morowali (Afdhaliah K. U., Andrea E. P. dan Sugeng A. P.)

Petugas Laundry. Jurnal Kesehatan Sustainable Development Goals


Lingkungan. 8 (2): 229–237. (SDGs) di Indonesia. Briefing Paper
Greenacre, M. 2007. Correspondence 02.
Analysis In Practice, New York: Putranto, S. Pencemaran Laut, Dinamika
Chapman & Hall/CRC. Laut, dan Statistika Lingkungan.
Harisa, A., Syahrul S., Yodang, Y., Abady, Hal:16-20
R., Bas, AG. 2022. Analisis Resmiya, L. Pengembangan Alat Ukur
Faktor‑Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup Indonesia. 2019.
Kualitas Tidur Pasien Lanjut Usia Jurnal Psikologi Insight, 3(1): 20-31.
dengan Penyakit Kronis. Jurnal Rukmana, S. 2016. Pengaruh Aktivitas
Kesehatan Vokasional. 7 (1): 1–10. Pertambangan Terhadap Lingkungan
Jacob, Delwien, E., Sandjaya. 2018. Faktor Permukiman Masyarakat di Kawasan
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pesisir. Skripsi. Makassar:
Hidup Masyarakat Karubaga District Universitas Islam Negeri Alauddin.
Sub District Tolikara Propinsi Papua. Setyorini, B. 2012. Analisis Kepadatan
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Penduduk dan Proyeksi Kebutuhan
(JNIK), 1 (6): 72-85. Permukiman Kecamatan Depok
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Sleman Tahun 2010–2015. Skripsi.
Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta: Graha Ilmu Surakarta.
Johnson, Richard, A., Wichern., Dean, W.
2002 Applied Multivariate Statistical
Analysis. New Jersey: Pearson
Education International.
KLHK RI. 1997. Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor:
KEP 45/ MENLH/1997 tentang
Indeks Standar Pencemar Udara.
KLHK RI. 2003. Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup
Nomor:115 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Manik K.E.S. 2016. Pengelolaan
Lingkungan Hidup Edisi Pertama.
Perpustakaan Nasional: Katalog
Dalam terbitan (KDT). Prenadamedia
Group.
Mena, T.D., Tyas, W. P., Risna, E.B. 2019.
Kajian Dampak Lingkungan Industri
Terhadap Kualitas Hidup Warga
Sekitar. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 7(1): 12-24.
Nuraeni, R., Santun, R., Retno, P. 2017.
Analisis Perubahan Penggunaan
Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan
Wilayah di Kabupaten Bandung.
Buletin Tanah dan Lahan, 1(1): 79-
85.
Panuluh, A., Fitri, M R. 2016.
Perkembangan Pelaksanaan

34

Anda mungkin juga menyukai