Anda di halaman 1dari 16

Konseling Psikologi

Individual
Kelompok 2 - R4G

Muhammad Haziz Ikram 202001500609


Andita Rizka Ramadhanti 202001500623
Aprilia Nur Hafidah 202001500672
Tegar Bayu Putro 202001500694
Konseling Psikologi Individu

Model konseling psikologi individual dipelopori oleh Alfred Alder. Model konseling
psikologi individual di dasarkan atas pandangan holistic mengenai pribadi manusia.
Tiadanya perasaan untuk mendapatkan tempat dan diterima oleh orang lain
merupakan salah satu musibah yang paling hebat terhadap perasaan manusia.
Konseling psikologi individual adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik
yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya
atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi,
intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Konseli sebagai seorang individu yang
sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu
berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Sub Materi

01 Hakikat Manusia 02 Kepribadian


Pandangan psikologi Perkembangan
terhadap hakikat manusia Kepribadian

03 Kasus 04 Tujuan dan Teknik


Contoh kasus dan analisa Dalam konseling psikologi
kasus individu
01
Hakikat Manusia
Manusia memerlukan orang lain dalam
mengembangkan potensi dirinya. Aktualisasi diri
hanya akan dapat dicapai dalam hubungan
dengan atau bantuan orang lain. Manusia tak
dapat hidup sepenuhnya tanpa orang lain atau
masyarakat.
Pandangan Psikologi Hakikat Manusia
Psikologi individual didasarkan atas pandangan holistik mengenai pribadi
manusia. berarti bahwa manusia di pandang sebagai suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Karena itu manusia juga tidak terpisah menjadi
bagian – bagian, maka kepribadian itu di pandang sebagai suatu kesatuan
atau keseluruhan yang tidak dapat di pisahkan dan hanya dapat dipahami
apabila kepribadian tersebut dipandang sebagai suatu keseluruhan.
“Manusia adalah zoon politicon artinya,
manusia sebagai makhluk hidup yang
pada dasarnya selalu ingin baergaul
dalam masyarakat.”

—Aristoteles
02
Kepribadian
Menurut George Herbert Mead, kepribadian merupakan bentuk tingkah laku manusia yang selalu berkembang
seiring waktu. Menurut ahli Roucek dan Warren kepribadian ialah sebagai kelompok faktor-faktor psiologis, biologis
dan sosiologis Hal ini juga menjadikan kepribadian bertujuan agar manusia bisa berfikir, merasakan, berbuat dan
mengetahui secara khusus bagaimana hubungan mereka dalam bermasyarakat.
Perkembangan Kepribadian

Dengan adanya feeling of inferiority, timbul


Pada awalnya manusia keinginan untuk menjadi superiority. Menurut
dilahirkan dengan feeling of inferiority (foi) Rochman Natawidjaja (1987), perasaan rendah
yang selanjutnya menjadi dorongan bagi diri itu dapat merupakan sumber kreativitas;
perjuangannya ke arah feeling of superiority tujuan hidup adalah kesempurnaan dan bukan
(fos). kesenangan.

Perjuangan mencapai superiority itu


Adler —meyakini bahwa setiap orang mendorong usaha-usaha dalam diri individu.
dilahirkan dengan dilengkapi “feeling of Gerald Corey (1988), menguraikan bahwa
inferiority” (rasa rendah diri), namun orang mencoba mengatasi inferioritas
dibalik itu ada dorongan untuk menjadi dasarnya dengan kekuasaan.
superiority (rasa diri lebih).
Contoh dan Analisa Kasus

R ada siswa di salah satu SMK di Kota Padang. R adalah siswa yang sangat ramah, suka menyapa
orang dengan senyuman, rajin belajar. Namun, yang menjadi permasalahan dalam diri R yaitu dia
dapat mendengar apa yang disampaikan orang lain dengan alat bantu dan mengerti apa yang
diucapkan oleh orang lain. Namun, ia tidak bisa dengan lancar untuk menjawab kembali sapaan
ataupun obrolan temannya. Ia menceritakan perasaannya yang merasa tidak percaya diri dengan apa
yang ada pada dirinya. Dia memiliki segala teknologi digenggamannya, kendaraan yang keren dan
mahal disediakan oleh orang tuanya, akan tetapi dia selalu merasakan kurang. Ia merasa dirinya itu
tidak berguna bagi orang lain. Dia hanya menyusahkan orang lain. Orangtuanya memberikan
fasilitas mewah kepadanya sehingga ia tidak bisa untuk belajar mandiri. Ia juga merasa, bahwa ia
tidak memiliki teman sama sekali. Meskipun banyak teman yang baik kepadanya, tetapi dia merasa
bahwa orang lain seperti itu karena kekurangannya. Orang kasihan terhadap dirinya dan hal itu juga
yang membuat dia tidak mau membuat orang disekitarnya menjadi susah karenanya. Selain itu, ia
juga sebenarnya ingin bergabung dengan teman – teman, tetapi ia tidak percaya diri untuk dapat
bergabung dengan teman – teman karena kekurangan fisiknya.
Analisis Kasus

Apalagi bersamaan dengan beberapa Berdasarkan analisa, R


aspek, seperti (1) kecacatan fisik
maupun mental, (2) perlakuan orang seperti demikian karena
tua yang tidak wajar, dan (3) apabila adanya ketidaknormalan
anak diterlantarkan. terhadap dirinya yaitu cacat
fisik yang dialaminya.
Inferiority feeling yang tidak
ditanggulangi dengan baik,
Apabila keluarganya mau serta berlangsung secara
menanamkan pemahaman dan rasa
percaya diri serta mandiri didalam tidak wajar akan dapat
diri R, foi R pun mungkin tidak akan menimbulkan bibit – bibit
berkembang sampai ia duduk di ketidak normalan.
bangku SMK.
Teknik Konseling Yang Digunakan
Menganalisis gaya hidup R:

• Konselor harus sampai pada kenyataan tentang faktor-faktor yang meyakinkan akan
mempengaruhi persepsi diri R.
• Pemahaman yang sebenarnya tentang dirinya.
• Konselor harus bisa membandingkan perhatian yang diberikan oleh pihak keluarga
terhadap R.
• Konselor harus bisa menyampaikan penafsirannya tentang point a, b, dan c diatas
kepada R.
• Dengan penafsiran tersebut diharapkan persepsi R berubah, sehingga kehidupan R
dapat berjalan dengan normal dan dapat bersosialisasi dengan baik
Tujuan dan Teknik

Tujuan Kedua, merujuk kepada fungsi


pengentasan, maka layanan
Tujuan layanan konseling individual adalah agar
klien memahami kondisi dirinya sendiri, koseling individual bertujuan untuk
lingkungannya, permasalahan yang di alami, mengentaskan klien dari masalah
kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga klien
mampu mengatasinya
yang di hadapinya.

Pertama, merujuk kepada fungsi Ketiga, di lihat dari fungsi pengembangan


pemahaman, maka tujuan layanan konseling dan pemeliharaan, tujuan layanan
adalah agar klien memahami seluk- beluk konseling individual adalah untuk
yang dialami secara mendalam dan mengembangkan potensi-potensi individu
komperhensif, positif dan dinamis. dan memelihara unsur-unsur positif yang
ada pada diri klien.
Teknik umum
Pengembangan proses layanan konseling
individual oleh konselor dilandasi oleh dan juga
sangat di pengaruhi oleh suasana penerimaan
klien, konselor mengunakan berbagai teknik dalam
pelayanan konseling individual dalam mencapai
tujuan konsling.
Kontak mata, kontak psikologis, ajakan untuk berbicara
Tiga M (mendengar dengan cepat, memahami secara tepat, merespon
secara tepat dan positif), keruntutan, pertanyaan terbuka, dorongan

minimal, refleksi (isi dan perasaan), penyimpulan,


penafsiran,konfrontasi, ajakan untuk memikirkan sesuatu yang lain

Peneguhan hasrat, penfrustasian klien, strategi tidak memaafkan klien,


suasana diam, transfensi dan kontra-transferensi, teknik eksperiensial,
interpestasi pengalaman

masa lampau, asosiasi bebas,


sentuhan jasmani, penilain, pelaporan.

Menurut Yeni Karneli teknik-teknik dalam melaksanakan konseling ada


tiga tahapan, yaitu: pertama teknik dalam hubungan konseling. Kedua,
teknik penjelajahan masalah. Tiga, teknik intervensi masalah.
Teknik Khusus

Dalam layanan konseling


individual teknik khusus
digunakan untuk membina Jenis-jenis teknik Pemberian informasi dan
kemampuan pada diri klien pemberian contoh
terutama yang mengarah pada
khusus itu adalah:
kehidupannya sehari- hari.

Desentisasi dan sensitasi


Pemberian contoh pribadi Latihan penanganan dan
Kursi kosong permainan
dan perumusan tujuan kesadaran tubuh
peran
Any Question?

THANK YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai