Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada kurun waktu 1928-1945, Indonesia mengalami beberapa perubahan politik dan ekonomi
yang penting. Gerakan nasionalis Indonesia semakin kuat dan memperjuangkan kemerdekaan dari
Belanda. Ini menyebabkan konflik antara pemerintah kolonial Belanda dan gerakan nasionalis
Indonesia. Penyerbuan PETA pada tahun 1943, pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
[PPKI] pada tahun 1945, dan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
adalah peristiwa penting pada kurun waktu ini. Dalam perekonomian Indonesia pun masih sangat di
pengaruhi Belanda. Meskipun demikian, beberapa sektor ekonomi, seperti pertanian, perkebunan,
dan perdagangan, mulai berkembang dan meningkat. Sedangkan untuk masalah politik Pemerintah
kolonial Belanda menjalankan politik represif terhadap gerakan nasionalis Indonesia . Namun
gerakan nasionalis Indonesia terus memperjuangkan hak-hak politik dan kemerdekaan negara.
Dimulai pada tahun 1928, Indonesia sedang dalam masa penjajahan Belanda. Bangsa Eropa
[Belanda] mendarat di bumi pertiwi dilatarbelakangi keinginan untuk berdagang, menyalurkan jiwa
penjelajah, dan menyebarkan agama Kristen. Bangsa Eropa [Belanda] kemudian mengklaim daerah-
daerah di Indonesia sebagai daerah kekuasaannya. Mereka melakukan monopoli perdagangan
rempah-rempah, yang membuat bangsa Indonesia terjajah.
Kondisi negara saat itu tidak menguntungkan bagi rakyat Indonesia, karena mereka ditindas dan
tidak memiliki hak politik atau ekonomi. Rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan dan kelaparan,
dan banyak yang bekerja sebagai pekerja paksa pada perkebunan dan pertambangan milik Belanda.
Kebijakan ekonomi Belanda juga sangat merugikan bagi Indonesia, Pada tahun 1830 peraturan yang
dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch membuat rakyat semain menderita
dengan pengambilan sumber daya alam dan hasil pertanian tanpa adanya kompensasi yang layak
bagi rakyat Indonesia. Belanda juga meembatasi akses rakyat Indonesia terhadap pendidikan dan
mengontrol informasi dan komunikasi sehingga rakyat Indonesia tidak memiliki informasi yang
cukup untuk memahami situasi mereka dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Sedangkan pada 11 Januari 1942 Jepang mendarat pertama kali, tepatnya di Tarakan, yang
dulunya termasuk wilayah Kalimantan Timur. Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai negara
yang kaya akan Sumber Daya Alam [SDA] pahamifren. Saking kayanya negeri tercinta ini, sering
menjadi incaran bangsa-bangsa lain. SDA yang dimiliki Indonesia antara lain, minyak bumi dan gas,
berbagai logam mahal seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah dan juga batu bara.
Awal kedatangan Jepang ke Indonesia berawal dari keinginan mereka untuk mendirikan
Persemakmuran Asia Timur Raya. Keinginan ini ditunjukkan melalui serangan Jepang ke pangkalan
militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii pada 8 Desember 1941. Jepang
bertujuan untuk menaklukkan Asia Pasifik. Saat Jepang menginvasi Indonesia, negeri kita ini masih
menjadi negara di bawah penjajahan Belanda. Tujuan utama Jepang menduduki Indonesia adalah
untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang
Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi
militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber pasokan minyak utama.
Pada saat itu Belanda tidak menduga bahwa Jepang akan mendarat secepat itu, dan tentara
Belanda tidak dapat memberikan perlawanan terhadap pasukan Jepang, lalu Belanda menyerah
kepada Jepang di Indonesia pada 8 Maret 1942 dengan tanpa syarat. Selain itu adapun upaya rakyat
dalam melawan penjajah Belanda meliputi berbagai aksi, seperti gerakan nasional, perlawanan
militer, dan demonstrasi. Gerakan nasional seperti Sarekat Islam dan Budi Utomo memainkan peran
penting dalam membangun kesadaran dan solidaritas nasional. Perlawanan militer seperti Pemuda
Kaltim dan Tentara Pelajar juga memberikan perlawanan terhadap tentara Belanda. Demonstrasi
massa, aksi hari raya, dan boikot ekonomi juga menjadi bagian penting dalam melawan penjajah
Belanda. Aksi-aksi ini membantu memperkuat tekanan terhadap Belanda untuk meninggalkan
Indonesia.
Pindah tangan penjajahan atas Indonesia dari Belanda kepada Jepang disepakati dalam
perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan kekuasaan itu, Jepang dapat menarik hati rakyat Indonesia,
bahkan disambut gembira Jepang dipercaya orang Indonesia akan membawa Indonesia ke arah yang
lebih baik. Apalagi tersiar kabar bahwa Jepang akan membawa perubahan ekonomi ke arah yang
lebih baik, kabar ini diikuti dengan menurunnya harga makanan di pulau jawa. Di awal pendudukan
Jepang kondisi ekonomi Indonesia khusus nya di jawa tidaklah stabil. Harga makanan, barang dan
jasa naik-turun tidak terprediksi.
Kabar gembira ini tak berlangsung lama, rupanya rakyat Indonesia belum mengetahui bahwa
tujuan utama Jepang memajukan sektor ekonomi Indonesia semata hanya untuk menunjang
kepentingan perang Jepang. Pemerintah Jepang akhirnya mengeluarkan peraturan-peraturan baru
guna mengendalikan dan mengatur kembali hasil bumi Indonesia. Keadaan ini diperburuk dengan
putusnya hubungan kerja sama dengan pasar ekspor tradisional. Kondisi demikian terjadi secara
bersamaan dan semakin menambah keruh perekonomian Indonesia. Untuk menangani masalah
demikian pemerintah Jepang memilih untuk memperbanyak dalam mencetak mata uang. Akibatnya
terjadilah Inflansi -inflansi, disebabkan karena Jepang tidak sanggup mengendalikan nilai mata uang
dan tidak mampu menampung semua hasil ekspor Indonesia. Masa pendudukan Jepang di Indonesia
menimbulkan banyak dampak luas terhadap kehidupan rakyat. Mulai dari bidang sosial, politik,
pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi.
Karena hal itu beberapa wilayah yang dikuasai oleh Jepang mendapatkan perlawanan dari rakyat
Indonesia. Pertama, Perlawanan Aceh, pada 10 November 1942 terjadi penyerangan terhadap
Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan
seorang gurru mengaji di Cot Plieng. Sebanyak dua kali Jepang berusaha menaklukan wilayah Cot
Plieng, dua-duanya pun berhasil digagalkan oleh rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil
memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe. Kemudian pada serangan ketiga, Jepang berhasil
merebut Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah.
Kedua, Singaparna [Tasikmalaya], pada bulan Februari 1944, rakyat Singaparna melakukan
perlawanan terhadap Jepang. Pasukan perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa pada tanggal
25 Februari 1944, dan pada tanggal 25 Oktober 1944, Kiai Zainal harus menghentikan perjuangannya
setelah beliau dihukum mati. Ketiga, Perlawanan Indramayu, Pemberontakan terjadi di Desa
Kaplongan pada bulan April 1944. Selanjutnya beberapa bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 30
Juli 1944 terjadi pemberontakan di Desa Cidempet, Kecamatan Loh Bener. Keempat, Perlawanan di
Blitar, Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan yang dilakukan para tentara PETA
(Pembela Tanah Air) di bawah pimpinan Supriyadi. Pemberontakan ini merupakan pemberontakan
terbesar pada masa pendudukan Jepang. Dan masih banyak wilayah-wilayah yang melakukan
perlawanan terhadap Jepang.
Dalam upaya menuju Indonesia merdeka, Peran Pemuda sangat penting dalam memerdekakan
Indonesia dari penjajahan Jepang . Para pemuda melakukan gerakan-gerakan diantaranya, Gerakan
Pemuda Indonesia [GPIB], dan Gerakan Pemuda Islam [GPIS], Para pemuda juga memainkan
peranan besar dalam memerangi penjajahan Jepang dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu para pemuda yang ikut dalam memerangi Jepang banyak yang berasal dari perlawanan
terorganisir seperti TNI, tentara bela diri, dan organisasi perlawanan lainnya. Lalu pemuda juga
memainkan peranan penting dalam menyebar luaskan propaganda dan memperkenalkan isu-isu
kemerdekaan pada masyarakat lua. Mereka juga memainkan peran besar dalam menyediakan
pendidikan dan pelatihan bagi pemuda lainnya tentang pentingnya perjuangan kemerdekaan.
Beberapa dari mereka pun turut berpartisipasi dalam Demonstrasi dan unjuk aksi rasa untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh para pemuda bermula pada masa kolonialisme
Belanda yang memerintah Indonesia selama lebih dari 350 tahun. Pada masa tersebut, pemerintah
kolonial Belanda menjalankan politik diskriinatif dan membatasi hak-hak masyarakat Indonesia,
tertama dalam hal politik dan ekonomi. Keadaan ini memicu gerakan nasionalis Indonesia yang
berjuang untuk kemerdekaan dan hak-hal politik. Salah satu kelompok yang terlibat dalam gerakan
ini adalah pemuda. Yang memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Pemuda Indonesia mengalami Diskriminasi dan pembatasan hak-hak mereka, seperti
pendidikan dan pekerjaan, sehingga mereka sangat terpengaruh oleh situasi politik dan ekonomi
saat itu. Oleh karena itu, pemuda memiliki motivasi yang kuat untuk memerjuangkan kemerdekaan
dan hak-hak mereka.
Dalam masa proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan pun
tidak semudah itu, ada banyak hambatan dan kesulitan beberapa diantaranya adalah, Belanda
melakukan penindasan terhadap aktivitas politik dan perjuangan kemerdekaan, termasuk para
pemuda dan Pendidikan dan informasi tentang proklamasi kemerdekaan sangat terbatas, sehingga
sulit bagi mereka untuk memahami dan memperjuangkan hak mereka.Selain itu, Belanda pun
membatasi akses terhadap sumber daya ekonomi, seperti tanah dan perdagangan, sehingga para
pemuda sulit untuk mecari nafkah dan memperjuangkan kemerdekaan. Faktor konflik dan
perpecahan antar pemuda dalan kelompok-kelompok lain dalam memperjuangkan kemerdekaan
yang membuat perjuangan lebih sulit. Belanda yang memiliki pasukan keamanan yang kuat dan
mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat, termasuk keamanan para pemuda.
Setelah Belanda berganti ke negara Jepang yang ikut masuk ke Indonesia, Para pemuda
mengalami kesusahan dalam menghadapinya dikarenakan kekuatan militer yang Jepang miliki
adalah pasukan militer yang kuat dan terlatih. Dan disaat melawan Jepang berisiko dikenai sanksi
dan represi (penahanan, pemukulan dan eksekusi) yang membuatnya semakin sulit. Selain itu,
Pemuda tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melawan Jepang, seperti senjata dan
pangan. Lalu dalam segi dukungan Internasional pun Indonesia masih sangat minim. Dan banyak
pemuda pada masa itu tidak memiliki pendidikan yang memadai sehingga sulit bagi mereka
memahami situasi dan bertindak secara strategis.Pada akhirnya, Pada 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Apa sajakah faktor-faktor yang
menyebabkan keberhasilan dalam memperjuangkan Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda
pada kurun waktu 1928-1945.
Sehubungan dengan itu, untuk mengatahui faktor keberhasilan apa saja maka perlu melakukan
penganalisisan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan itu sendiri. Untuk itu, kajian
atau penelitian yang berjudul “Analisis faktor keberhasilan dalam memperjuangkan proklamasi
kemedekaan bangsa Indonesia oleh para pemuda pada tahun 1928-1945” penting untuk dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian terhadap perjuangan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang dilakukan
oleh para pemuda dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan komprehensif tentang
faktor keberhasilan perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang berkaitan dengan aspek
patriotisme dalam perjuangan proklamasi kemerdekaan. Penilaian yang dilakukan terhadap
keberhasilan perjuangan memproklamasikan Indonesia itu meliputi penilaian unsur teknis yang
terdiri atas persatuan dan kesatuan para pejuang kemerdekaan, rela berkorban demi kepentingan
negara, semangat dalam mewujudkan tujuan Bersama; serta unsur nonteknis yang terdiri atas
pemahaman strategi perang dan kondisi bangsa Indonesia saat itu.
Penilaian terhadap unsur keberhasilan perjuangan para pemuda dimaksudkan untuk
mengetahui kecenderungan penggunaan unsur teknis keberhasilan yang terdapat dalam perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda. Adapun penilaian terhadap unsur
nonteknis keberhasilan perjuangan para pemuda dimaksudkan untuk mengetahui kelengkapan
informasi faktor perjuangan para pemuda yang disampaikan oleh penulis.
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimana perjuangan para pemuda dalam merebut kekuasaan pendudukan Jepang?
b. Bagaimana strategi yang dilakukan pemuda dalam melawan pendudukan Jepang di
Indonesia?
c. Siapa saja tokoh pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melawan
pendudukan Jepang?
d. Apa saja faktor penghambat para pemuda dalam melawan pendudukan Jepang?
e. Bagaimana peran pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?
f. Bagaimana awal mula golongan pemuda dalam mengusir pendudukan Jepang dari
Indonesia?
g. Apa saja faktor yang menjadikan para pemuda berhasil melawan pendudukan Jepang?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui perjuangan yang dilakukan para pemuda dalam merebut kekuasaan
pendudukan Jepang.
b. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan para pemuda dalam melawan pendudukan
Jepang di Indonesia.
c. Untuk mengetahui tokoh pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melawan
pendudukan Jepang.
d. Untuk mengetahui faktor penghambat para pemuda dalam melawan pendudukan Jepang.
e. Untuk mengetahui peran pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
f. Untuk mengetahui kronologi awal mula golongan pemuda dalam mengusir pendudukan
Jepang dari Indonesia.
g. Untuk mengetahui faktor yang menjadikan para pemuda berhasil melawan pendudukan
Jepang.
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1tDefinisi Operasional
Menurut Kerlinger (dalam Azwar, 2010:74), definisi operasional merupakan suatu konstruk
atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk
mengukur konstruk variabel tersebut. Dengan demikian definisi operasional dimaksudkan untuk
menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah
dalam judul proposal penelitian. Sesuai dengan judul penelitian yaitu "Analisis Faktor Keberhasilan
dalam Memperjuangkan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh Para Pemuda pada Tahun
1928-1945".
Oleh karena itu untuk menghindari salah pengertian dalam penelitian ini maka dikemukakan
definisi operasional dari variabel-variabel penelitian sebagai berikut:

1. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah proses pemecahan
suatu masalah menjadi bagian-bagian kecil untuk dipelajari atau dianalisis secara terperinci
dengan maksud memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana sesuatu itu
bekerja atau terjadi. Analisis bisa dilakukan dalam berbagai bidang, seperti ilmu
pengetahuan, bisnis, ekonomi, dan lain sebagainya. Tujuan utama analisis adalah untuk
memahami secara mendalam sebuah masalah atau fenomena dan mencari solusi yang tepat
untuk menyelesaikannya.
Beberapa definisi analisis menurut para ahli:
1. Menurut William J. Stevenson, analisis adalah suatu proses untuk menguraikan
suatu masalah atau situasi menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana, agar lebih mudah
dipahami dan dapat diatasi.
2. Menurut Richard L. Daft, analisis adalah proses yang sistematis untuk memecah
suatu masalah menjadi unsur-unsur yang lebih kecil dan lebih mudah diatur, sehingga dapat
dipahami lebih baik dan diambil tindakan yang sesuai.
3. Menurut David J. Luck dan Ronald S. Rubin, analisis adalah proses yang melibatkan
pengumpulan dan penafsiran data atau informasi untuk memahami situasi atau masalah
tertentu, kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
4. Menurut David A. Collier, analisis adalah suatu metode yang sistematis untuk
mempelajari atau memahami sebuah fenomena atau situasi dengan cara menguraikan dan
menafsirkan data atau informasi yang relevan, kemudian membuat kesimpulan yang dapat
dijadikan dasar untuk mengambil tindakan yang tepat.
Analisis secara keseluruhan adalah proses mengumpulkan, mengevaluasi, dan
memahami informasi secara menyeluruh dalam suatu konteks tertentu, baik itu dalam
sebuah organisasi, industri, atau lingkungan yang lebih luas. Tujuannya adalah untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kondisi, kekuatan, kelemahan, peluang,
dan tantangan yang terkait dengan suatu situasi atau masalah tertentu.
Analisis secara keseluruhan dapat melibatkan berbagai metode dan teknik, termasuk
pengumpulan data, analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan), analisis
PESTEL (politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum), analisis risiko, dan
analisis finansial. Hasil dari analisis secara keseluruhan dapat digunakan untuk
mengembangkan strategi, merencanakan kegiatan, membuat keputusan bisnis, atau
memberikan rekomendasi terkait tindakan yang harus diambil.
Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis keberhasilan dalam
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia oleh para pemuda pada tahun 1928-1945.

2. Perjuangan
Pengertian perjuangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sugono, 2008: 1152)
perjuangan adalah "perkelahian merebut sesuatu dengan peperangan". Sedangkan menurut
Soekanto (2009 212) dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, menyatakan bahwa perjuangan
adalah "aspek dinamis dari kedudukan (status)". Seseorang menduduki suatu posisi dalam
masyarakat perlu menjalankan perjuangannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Soekanto (2009:
213) perjuangan dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Perjuangan yang meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Perjuangan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan
yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
2) Perjuangan merupakan suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
3) Perjuangan juga dapat dikatakan sebagai prilaku individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perjuangan adalah suatu usaha
yang dilakukan atau diperbuat atau konstribusi oleh seseorang atau kelompok yang dapat
berpengaruh pada suatu peristiwa dengan kerja keras yang penuh tantangan untuk meraih suatu
yang ingin dicapai.
Perjuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perjuangan para pemuda yang
bermula pada masa kolonialisme Belanda yang memerintah Indonesia selama lebih dari 350 tahun.

3. Gerakan Pemuda
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian gerakan pemuda didefinisikan
sebagai suatu kegiatan atau organisasi yang beranggotakan pemuda yang bertujuan
memperjuangkan hak-hak pemuda, memperbaiki kondisi pemuda, dan membantu pemuda dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Gerakan pemuda dapat didefinisikan secara operasional sebagai serangkaian kegiatan atau
tindakan yang dilakukan oleh kelompok pemuda untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
mengadvokasi suatu isu atau menyelenggarakan acara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Beberapa definisi gerakan pemuda menurut para ahli:
1. Menurut Ki Hajar Dewantara, gerakan pemuda adalah suatu gerakan yang muncul dari
para pemuda dalam mencari kesadaran, identitas dan kemajuan bangsa.
2. Menurut Soedarsono, gerakan pemuda adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh
para pemuda dengan tujuan memperjuangkan kepentingan mereka sendiri maupun kepentingan
masyarakat.
3. Menurut Soedjatmoko, gerakan pemuda adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh
para pemuda untuk mengejar cita-cita yang bermakna dalam mengembangkan kemampuan diri,
berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat dan negara serta memperjuangkan keadilan dan
kesetaraan.
4. Menurut Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, gerakan pemuda adalah suatu fenomena yang
berkembang di Indonesia yang melibatkan pemuda sebagai aktor penting dalam proses perubahan
sosial dan politik.
5. Menurut Mohtar Mas'oed, gerakan pemuda adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh
pemuda dalam rangka mengubah atau memperbaiki keadaan yang kurang baik dalam masyarakat.
Secara umum, gerakan pemuda adalah sebuah gerakan sosial yang dilakukan oleh
sekelompok pemuda dengan tujuan memperjuangkan kepentingan dan cita-cita mereka sendiri
maupun kepentingan masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.
Gerakan pemuda yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran yang dilakukan oleh para
pemuda dalam memerangi penjajahan Jepang dan memerjuangkan kemerdekaan Indonesia.

4. Kemerdekaan
Sebagaimana pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna “kemerdekaan” adalah
keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan. Merdeka
berarti bebas. Perjuangan para pahlawan kemerdekaan membuat masyarakat Indonesia dapat
menghirup udara bebas dengan jiwa yang terlepas dari belenggu penjajahan. Dari masa ke masa,
kebebasan telah berevolusi, dan sekarang kebebasan dalam berdemokrasi serta berekspresi menjadi
salah satu bentuk nyata kebebasan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat
Indonesia.
Merdeka berarti Indonesia tak lagi berada di bawah kekuasaan pemerintah negara manapun.
Hal ini menjadi penanda bahwa Indonesia merupakan negara yang berdaulat. Menjadi negara yang
berdaulat berarti Indonesia memiliki kekuasaan tertinggi untuk mengatur kehidupan seluruh
masyarakatnya dan memastikan keadilan serta kemakmurannya. Dengan mandat untuk mengatur
masyarakatnya, pemerintah sepatutnya memastikan di masa sekarang tak ada lagi masyarakat yang
merasa tertindas.
Kemerdekaaan merupakan salah satu perwujudan dari hak untuk menentukan nasib sendiri.
Menurut Charkes G Fenwick kemerdekaan dapat diartiakan dalam dua pengertian, yaitu
kemerdekaan ke dalam dan keluar. Kemerdekaan kedalam meliputi dua aspek, yaitu kemerdekaan
yang berkaitan dengan kebebasan dari negara untuk mengurus masalah-masalah dalam negerinya
dan masalah-masalah lainnya mengenai kebebasan yang dilakukan negara-negara lain. Adapun
kemerdekaan keluar, yaitu berkaitan dengan kekuasaan terbesar dari negara untuk menentukan
hubungan yang dikehendaki dengan negara lain tanpa campur tangan dari negara ketiga. (Charles,
1965: 296-297).
Kemerdekaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemerdekaan yang telah diraih oleh
rakyat Indonesia dari pendudukan jepang.

5. Keberhasilan
Menurut Poerwardaminta (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia, sukses memiliki arti yang
sederhana tapi mendalam. Kata "sukses" didefinisikan sebagai berhasil atau beruntung. Sehingga
kesuksesan berarti keberhasilan atau keberuntungan. Dalam kamus Bahasa Inggris success berarti
keberhasilan dan hasil baik. Jadi, kesuksesan itu merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai
sesuatu.
Secara keseluruhan, keberhasilan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah
hasil dari perjuangan dan kerja keras rakyat Indonesia serta dukungan dari para pemimpin dan
negara-negara internasional. Kemerdekaan Indonesia menjadi tonggak sejarah bagi perjuangan
bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk mencapai kemerdekaan dan kedaulatan penuh.
Beberapa definisi keberhasilan menurut para ahli:
• Napoleon Hill
Menurut Napoleon Hill, keberhasilan adalah pencapaian kebahagiaan melalui kebebasan
finansial, kesehatan yang baik, hubungan yang positif, dan pencapaian tujuan hidup yang diinginkan.
Keberhasilan melibatkan kemampuan untuk memimpin dan menginspirasi orang lain, serta
kemampuan untuk memperbaiki kehidupan orang lain melalui kontribusi positif.
• Stephen Covey
Menurut Stephen Covey, keberhasilan adalah mencapai kebahagiaan yang abadi melalui
pengembangan karakter, pemikiran positif, dan hubungan yang sehat dengan orang lain.
Keberhasilan melibatkan kebiasaan yang kuat dan prinsip yang benar, serta kemampuan untuk
memimpin diri sendiri dan orang lain dengan efektif.
• Brian Tracy
Menurut Brian Tracy, keberhasilan adalah mencapai tujuan-tujuan yang penting dalam hidup
dengan cara yang konsisten dan terencana. Keberhasilan melibatkan kebiasaan yang produktif, fokus
pada prioritas yang benar, dan kemampuan untuk mengatasi rintangan yang timbul dalam proses
mencapai tujuan.
• Tony Robbins
Menurut Tony Robbins, keberhasilan adalah mencapai kebahagiaan dan kepuasan melalui
pencapaian tujuan yang berarti dan memberikan kontribusi positif pada dunia. Keberhasilan
melibatkan kebiasaan positif, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, serta kemampuan untuk
mengatasi rintangan dan menjaga motivasi yang tinggi dalam mencapai tujuan.
Keberhasilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan yang dilakukan oleh
para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Karawang, dalam waktu satu bulan. Dua minggu pertama
untuk pengumpulan data. Satu Minggu untuk analisis data dengan data yang sudah dikumpulkan.
Satu minggu untuk pengelolaan data.

3.2. Objek Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah para pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia dan sampel nya adalah para pemuda pada tahun 1928-1945.

3.3. Jenis dan Sumber Data


Dalam penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan menggunakan metode
studi pustaka dan historis yang bersifat deskriptif berdasarkan fakta dan menggunakan data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis
datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis. Sumber data yang
digunakan adalah sumber data sekunder sebagai data yang diperoleh dari bukan sumber
utama, melainkan sudah dikumpulkan pihak-pihak lain dan sudah diolah. Sehingga data
sekunder tersebut berupa tulisan-tulisan atau artikel yang berkaitan dengan materi
penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik studi pustaka.
Teknik studi Pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai sumber dalam bentuk
studi literasi baik itu buku, internet, jurnal artikel, tesis yang erat kaitannya dengan
penelitian ini.

3.5.Teknik Analisis Data


Prosedur analisis sesuai dengan penelitian kualitatif, maka teknik analisis data dilakukan
dengan menguraikan data dalam bentuk kalimat teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan
efektif sehingga memudahkan pemahaman dan interpretasi data. Analisis data ini berdasarkan pada
data yang diperoleh dan telah terkumpul dari data penelitian yang diklasifikasikan sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan penelitian.

3.6. Teknik Pengolahan Data


Dalam pengolahan data dilakukan penafsiran, penjelasan dan penyajian. Penulisan data akan
ditulis dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk penulisan deskriptif-naratif, dan analisis-
kritis dengan tidak melupakan kausalitas dalam sejarah. Data yang diperoleh diseleksi sumber yang
telah dikumpulkan yang bertujuan untuk memperoleh data atau sumber yang valid. Hasil penelitian
diharapkan akan diperoleh data yang jelas dan komprehensif tentang analisis faktor keberhasilan
dalam memperjuangkan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia oleh para pemuda pada tahun
1928-1945.

Anda mungkin juga menyukai