Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

CV.TUGU PERKASA MANDIRI


Jl.GG Industri NO.189 Tugurejo Kab.Kediri

Disusun Oleh :

Nama : ANDIKA PUTRA FAJAR


NIS : 5858 / 450 .013
Kompetensi Keahlian : TEKNIK PEMESINAN

UPT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 NGASEM


KABUPATEN KEDIRI
NPSN : 20558812 – NSS : 32151301001
Teknologi dan Rekayasa - Teknik Informasi dan Komunikasi –Pariwisata
Jl. Totok Kerot Ds. Sumberejo Kec. Ngasem Kab. Kediri Telp. 0354-547762
Kode Pos: 64182
Website : www.smkn1ngasem-kediri.sch.id ;
Email : smkn1ngasem_kediri@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN DAN PENGUJIAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


CV.TUGU PERKASA MANDIRI
Jl. GG Industri No. 189 Tugurejo Kab. Kediri
Periode 4 Januari s/d 20 Mei 2022

Disetujui dan disahkan pada hari, tanggal : ___________, ____________ 2022


Lulus pengujian pada hari, tanggal : ___________, ____________ 2022

Disetujui/ Disahkan oleh:

Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Pembimbing Industri,


Pemesinan

Bpk.Turmuji
Titik Ismiati M.M.Pd.
NIP : 19651212 200701 2 020

Mengetahui,

Kepala UPT SMK Negeri 1 Ngasem Pembimbing Sekolah,


Kabupaten Kediri

Bambang Eko, S.E., M.Pd Drs. Dedik Agus Kristiyono


NIP : 19630607 198603 1 033 NIP : 19680829 200701 1 009

Laporan Praktik Kerja Industri i


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik serta hidayahNya sehingga penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di CV.TUGU PERKASA MANDIRI dapat terselesaikan sesuai
dengan pedoman dan ketentuan yang ada. Laporan ini berisi tentang kegiatan selama
PKL di CV.TUGU PERKASA MANDIRI selama lima bulan dengan maksud untuk
melaporkan pelatihan yang telah dilaksanakan di dunia kerja.
Dalam penyusunan laporan ini Kami mendapat bantuan dari berbagai pihak
baik berupa dorongan moral maupun bantuan material, oleh karena itu saya
sampaikan terima kasih kepada :
1. Bambang Eko, S.E., M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Ngasem.
2. Bapak Kirono Halim selaku Pimpinan CV.TUGU PERKASA MANDIRI.
3. Titik Ismiati M. M. Pd selaku ketua kompetensi keahlian Teknik
Pemesinan SMK Negeri 1 Ngasem.
4. Bapak Turmuji selaku Pembimbing Industri .
5. Drs. Dedik Agus Kristiyono selaku Pembimbing sekolah .
6. Wisma Purwadi, S. Pd selaku wali kelas XI – TPM 1.
7. Seluruh pihak yang terkait sehingga program dan laporan ini dapat kami
selesaikan.
Saran konstruktif sangat saya harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sesuai yang diharapkan. Amin.

Kediri, 2022

Penyusun,

…………………………….

Laporan Praktik Kerja Industri ii


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL ................................................................. 1
B. Pengertian PSG dan PKL ......................................................... 2
C. Tujuan PKL .............................................................................. 2
D. Manfaat PKL ............................................................................ 3
E. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Ngasem ..................................... 5

BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INSTITUSI PASANGAN/


INDUSTRI (DU/DI)

A. Profil DU/DI ............................................................................ 6


B. Hasil belajar di DU/DI.............................................................. 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................. 18
B. Saran ......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
JURNAL KEGIATAN PKL

Laporan Praktik Kerja Industri iii


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu kebijakan PMK adalah kebijakan link and match yang
dijabarkan dalam pendidikan system ganda yang memadukan pendidikan di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pelathian di dunia usaha/dunia
industri (DU/DI). Penyelenggaraan PSG di lapangan memerlukan kerjasama
dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan tenaga kerja. Program PSG
merupakan kemitraan antara SMK dengan DU/DI, oleh karenanya perlu
wadah kerjasama dan koordinasi antara pemerintah dengan dunia kerja.
Pelatihan di DU/DI dijabarkan dalam bentuk pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (Prakerin). Prakerin dimaksudkan agar peserta didik menguasai
kompetensi terstandar dibidangnya mengembangkan dan menginternalkan
sikap dan nilai profesionalisme sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul.
Hal ini berarti bahwa pelatihan kerja di dunia kerja yang sesungguhnya
memungkinkan peserta didik mendapatkan pengalaman kerja, membentuk
sikap kerja kreatif, produktif dan adaptif serta mempunyai etos kerja yang
tinggi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Ngasem sebagai salah
satu PMK mempunyai tugas dan kewajiban untuk melaksanakan prakerin.
Prakerin dilaksanakan melibatkan DU/DI sesuai dengan kompetensi keahlian
yang ada pada SMK Negeri 1 Ngasem. Beberapa aspek yang perlu
diperhatikan pada prakerin adalah 1) standar batasan peserta didik yang
melaksanakan prakerin; 2) jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan; 3) waktu
pelaksanaan prakerin; dan 4) kompetensi yang diharapkan dari prakerin.
Bertolak dari paparan di atas, SMK Negeri 1 Ngasem merencanakan
prakerin berdasarkan kebijakan yang telah ditentukan pemerintah dengan
mengoptimalkan peran serta DU/DI. Di dalam prakerin peserta didik dapat
menguasai sepenuhnya aspek-aspek kompetensi yang dituntut kurikulum
(aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan), disamping mengenal lebih dini
dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan pendidikannya.
Dengan demikian prakerin memberikan kontribusi terhadap output dan
outcomes peserta didik yang berkualitas unggul untuk memasuki dunia kerja.
Laporan Praktik Kerja Industri 1
B. Pengertian Prakerin
1. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sistematik
dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan
keahlianyang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
kerja searah untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
2. Praktik Kerja Industri (prakerin)/ Praktik Industri (PI) merupakan
bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap
pesrta didik di Dunia Kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan
sistem pendidikan di SMK yaitu Pendidikan Sistem Ganda (PSG), dan
pengenalan lebih dini dunia kerja kepada peserta didik sebagai bagian
pengalaman kerjanya.

C. Tujuan Prakerin
1. Pemenuhan Kompetensi sesuai tuntutan Kurikulum.
Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah
sangat ditentukan oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia. Jika
ketersediaan fasilitas terbatas, sekolah perlu merancang pembelajaran
kompetensi di luar sekolah (Dunia kerja mitra). Keterlaksanaan
pembelajaran kompetensi tersebut bukan diserahkan sepenuhnya ke
Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang
seharusnya di belajarkan kepada peserta didik.

2. Implenmentasi Kompetensi ke Dalam Dunia Kerja


Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik,
melalui latihan dan praktek disekolah perlu diimplentasikan secara
nyata sehingga tumbuh kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya
berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dengan begitu peserta
didik akan lebih percaya diri karena orang lain dapat memahami apa
yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima masyrakat.

Laporan Praktik Kerja Industri 2


3. Penumbuhan etos kerja / pengalaman kerja
SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat
menghantarkan tamatannya kedunia kerja perlu memperkenalkan lebih
dini lingkungan sosial yang berlaku di Dunia Kerja. Pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan dapat membangun sikap kerja dan
kepribadiaan yang utuh sebagai pekerja.

D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan


1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman
kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos
kerja yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.

2. Manfaat bagi sekolah


a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan DU/DI.
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.

Laporan Praktik Kerja Industri 3


3. Manfaat bagi dunia kerja
a. DU/DI lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat sekolah
sehingga dapat membantu promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI.
c. DU/DI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi
peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DU/DI karena dapat berkontribusi terhadap
dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari Inpres No 9 Tahun
2016.

E. Hasil yang Diharapkan Prakerin

1. Peserta didik mendapatkan pengalaman kerja langsung.


2. Peserta didik mendapatkan etos kerja yang tinggi untuk memasuki dunia kerja
dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Sekolah mendapatkan hal – hal yang belum terpenuhi agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dapat teraktualisasi antara SMK dan Institusi
Pasangan DU/DI yang memadukan secara sistematis dan sistemik.

F. VISI MISI SMKN 1 NGASEM


1. VISI : Sebagai lembaga layanan pendidikan yang bertagwa, unggul,
profesional, dan peduli lingkungan.
2. MISI :
a. Menanamkan nilai – nilai Ketuhanan serta nilai – nilai moral agar dapat
dipahami, dimengerti, dan diamalkan dalam kehidupan sehari – hari.
b. Memberikan pelayanan yang cepat, efektif, dan efisien.
c. Meningkatkan kualitas sistem manajemen yang akuntabilitas, kualitas
sumber daya manusia yang kompeten, serta berintegritas.

Laporan Praktik Kerja Industri 4


d. Meningkatkan hubungan kerja sama Dunia Usaha/ Dunia Industri
(DU/DI) nasional, internasional, sekolah sebagai sumber informasi dan
pusat kebudayaan.
e. Mengembangkan pendidikan berbasis kompetensi yang berorientasi
paada dunia kerja serta kewirausahaan.
f. Mengupayakan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.

BAB II

PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INSTITUSI PASANGAN/ INDUSTRI


(DU/DI)

1. Profil Industri / Instansi


 Identitas Industri / Instansi
Nama Industri : CV.TUGU PERKASA MANDIRI
Alamat Industri : Jl.GG Industri NO.189.Tugurejo Kab.Kediri
Komoditas : Barang

 Struktur organisasi kerja


CV.TUGU PERKASA MANDIRI

1.Pembimbing perusahaan: Bpk. Kirono Halim.

2.Ketua kompetensi keahlian: Bpk. Turmuji.

3.Kepala administrasi: Mbak Nadia.

4.Penanggung jawab produksi: Bpk. Joko.

2. Bidang Usaha

produksibendakerja,mebubut, pemolesan/buffing,pengeboran,pengetapan,cnc

Laporan Praktik Kerja Industri 5


3. Mekanisme kerja
CV TUGU PERKASA MANDIRI bergerak layaknya perusahaan besar
lainya. Pada pukul 07.00 adalah bel pertama yang menandakan pada waktu ini
semua karyawan harus sudah berada dikawasan industri. Lalu pada pukul
08.00 adalah bel kedua yang menandakan bahwa semua karyawan sudah
harus mulai beraktivitas. Ada banyak yang dikerjakan oleh para karyawan
disini, ada yang bagian membubut, mengebor, teknisi, konstruksi, dan lain
sebagainya. Pada pembubutan lebih sering mengerjakan job yang menengah
keatas. Kadang membubut Gearbox, poros utama molen kecil, membuat ulir
pada poros, atau kadang juga mendapat job spare part truk seperti Tromol,
Gardan, dan sebagainya. Pada pengefraisan adalah bagian lanjutan dari proses
pembubutan. Ada yang mengefrais Poros utama molen kecil, membuat cepi,
dan lain sabagainya.

4. Tata tertib kerja


a) Datang tepat wakrtu sesuai jadwal dan jam kerja.
b) Mengutamakan keselamatan kerja.
c) Saat jam kerja,para siswa PKL dilarang bermain dan bercanda
ditempat kerja.
d) Pekerja dilarang berkata kotor ketika dibengkel (menjaga kesopanan).
e) Memakai pakaian/seragam bengkel yang sudah ditentukan.
f) Dilarang merusak peralatan yang ada di tempat kerja.
g) Dilarang mencuri barang di tempat kerja.

Laporan Praktik Kerja Industri 6


LAPORAN HASIL PRAKTIK

Teori Dasar

1. Mesin Poles/Buffing

Mesin Poles (juga disebut Buffing Machine) digunakan untuk memoles,


menghaluskan atau mengkilapkan logam, termasuk tembaga dan kuningan serta
plastik seperti perspex, kadang juga kayu. Kedua ‘mops’ berputar dengan kecepatan
tinggi saat tombol ‘on’ ditekan.Jika bahan ditekan dengan hati-hati terhadap pel dan
bergerak ke belakang dan ke depan maka akan dipoles.Bahan harus berikan ke
goresan yang terhapus dan kemudian kain basah dan kering atau kain ampelas
digunakan untuk menghaluskan permukaan lebih lanjut. Baru setelah itu bisa dipoles
pada mesin penggosok.

Langkah-LangkahProses Buffing :

1. Siapkan perlengkapan kerja seperti,masker,sarung tangan dan lainnya.


2. Pasang amplas pada pel menggunakan lem rajawali.
3. Selalu poleskan benda kerja ke bagian bawah pel, jangan sampai bagian atas.
4. Jangan biarkan ujung atas pekerjaan tertangkap oleh pel.
5. Selalu siap menggunakan stop stop (emergency stop button).
6. Meskipun mesin buffing memiliki dua pel yang memutar pada waktu
bersamaan. Mesin hanya bisa dioperasikan oleh satu orang.
7. Baca keamanan umum catatan tentang keselamatan di bengkel dan ikuti ini
saat menggunakan peralatan dan perlengkapan.

Laporan Praktik Kerja Industri 7


2. Mesin Gerinda

Mesin Gerinda (Grinder) adalah power tool multifungsi yang cukup penting.
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan
tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

Langkah-Langkah Mesin Gerinda :

1. Proses Pengecekan Kondisi Mesin Gerinda

2. Proses Pengecekan APD

3. Proses Persiapan Mesin Gerinda

4. Proses Penggunaan Mesin Gerinda.

5. Proses Finishing Benda Kerja

6. Proses Mematikan Dan Merapikan Mesin Gerinda

3. Mesin Bor

Mesin bor adalah sebuah alat yang biasa digunakan untuk membuat lubang pada
besi, kayu, tembok, dan berbagai jenis media lainnya.Fungsi mesin bor sangat
beragam tergantung dari tipe mesin bor itu sendiri.

Langkah langkah mengebor:

1.pasang benda kerja.

2.senterkan benda kerja dengan mata bor.

3.atur kecepatan mesin bor.

4.nyalakan mesin bor.

5.bor benda kerja secara berlahan lahan sambil di beri cairan pendingin.

Laporan Praktik Kerja Industri 8


4. Mesin Tap

Mesin Tap adalah alat yang digunakan saat memproses logam. Memiliki berbagai
jenis, seperti tap spiral dan tap titik, tap dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan
pengaplikasiannya. Kali ini, kami telah merangkum berbagai fitur dan tujuan
penggunaan untuk setiap jenis tap.

Langkah langkah tap:

1.pasang benda kera dan pastikan benda kerja yang akan di tap sudah di bor terlebih
dahulu.

2.senterkan benda kerja dengan mata tap.

3.atur kecepatan mesin tap.

4.nyalakan mesin tap.

5.tap benda kerja sambil di beri cairan pendingin.

5.Mesin CNC

CNC adalah singkatan dari “Computer Numerical Control” dalam Bahasa Indonesia
komputer kontrol numerik, dan definisi CNC adalah bahwa Mesin ini
merupakan mesin yang digunakan dalam proses manufaktur yang biasanya
menggunakan kontrol terkomputerisasi dan peralatan mesin.

bagian mesin CNC:

-Program.

-Unit kendali atau prosessor.

-Alat cekam benda kerja.

-Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol tools.

-Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat (spindle).


Laporan Praktik Kerja Industri 9
-Cutting Tools (Pahat).

-Dudukan dan pemegang tools (Holder).

Cara kerja:

Membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara
pengetikan langsung pada HMI mesin maupun dibuat pada komputer dengan
perangkat lunak pemrograman CNC.Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-
Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC
menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang
bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

Proses pemesinan CNC dasar mencakup tahapan berikut:

1.Mendesain model CAD.

2.Mengkonversi file CAD ke program CNC.

3.Mempersiapkan mesin.

4.Menjalankan operasi pemesinan di mesin.

6.Mesin Bubut

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda
kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda
kerja yang berputar.

Prinsip Kerja Mesin Bubut:

Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
makan (feeding).

Bagian-bagian Mesin Bubut dan komponen utama:

1. Meja mesin
2. Headstock
3. Tailstock
4. Compound slide
5. Across slide
6. Toolpost

Laporan Praktik Kerja Industri 10


7. Leadscrew

Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut:

1. Pelat cekam (pencekam).


2. Pelat pembawa.
3. Senter.
4. Collet.
5. Penyangga.
6. Pahat bubut.

Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut:

1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada


tepi penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga
diperoleh permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang
dilakukan sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or,
sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan
untuk membubut profil pada permukaan benda kerja

Parameter pemotongan pada mesin bubut:

1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat melintasi


benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang
sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu putaran
benda kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya masuk alat
potong menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu penyayatan
yang dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau memotong) suatu
benda kerja.

Laporan Praktik Kerja Industri 11


PROSES PRODUKSI

Kompetensi keahlian : TEKNIK PEMESINAN

Pekerjaan yang sering dilakukan :

A. Mengerinda

Langkah-langkah:

1.Pertama-tama pasang pelindung untuk mengarahkan percikan api saat memotong


besi. Masukan pelindung dan kencangkan dengan kunci L yang didapat saat membeli
gerinda.

2.Selanjutnya pasang spacer gerinda, spacer ini berfungsi sebagai dudukan mata
gerinda, terutama mata gerinda jenis cutting wheel/grinding wheel.

3.Selanjutnya letakan mata gerinda dan mur pengunci.

4.Agar mata gerinda tidak berputar saat dikencangkan, kita perlu menekan pengunci
pada bagian belakang gerinda. Tekan tombol dan tahan, lalu kencangkan mur
pengunci menggunakan kunci khusus yang didapatkan saat membeli.

CARA MENGGUNAKAN GERINDA:

Sebelum memasang steker pada stop kontak, pastikan swithch gerinda pada posisi
off. Dorong switch/saklar untuk menyalakan mesin dan tekan untuk mengunci
switch/saklar. Dengan ini kita tidak perlu terus menekan switch untuk menyalakan
mesin Pada bagian belakang gerinda terdapat switch untuk mengatur kecepatan
putaran gerinda. Terkadang kita perlu merubah kecepatan menjadi pelan untuk
mengamplas/memoles menggunakan gerinda. Setelah selesai menggunakannya
jangan lupa untuk mencabut steker dari stop kontak dan bersihkan gerinda dari
serbuk-serbuk hasil potongan menggunakan kuas. Yang dikerjakan Menggunakan
mesin gerinda tangan :

-Memotong besi/benda kerja.


-Menghaluskan besi/benda kerja.

Laporan Praktik Kerja Industri 12


B. Buffing/Memoles

Langkah-Langkah :

1.Siapkan perlengkapan kerja seperti,masker,sarung tangan dan lainnya.

2.Pasang amplas pada pel menggunakan lem rajawali.

3.Selalu poleskan benda kerja ke bagian bawah pel, jangan sampai bagian atas.

4.Jangan biarkan ujung atas pekerjaan tertangkap oleh pel.

5.Selalu siap menggunakan stop stop (emergency stop button).

6.Meskipun mesin buffing memiliki dua pel yang memutar pada waktu bersamaan.
Mesin hanya bisa dioperasikan oleh satu orang.

7.Baca keamanan umum catatan tentang keselamatan di bengkel dan ikuti ini saat
menggunakan peralatan dan perlengkapan.

C. Mengebor
Langkah-langkah:
1.pasang benda kerja.
2.senterkan benda kerja dengan mata bor.
3.atur kecepatan mesin bor.
4.nyalakan mesin bor.
5.bor benda kerja secara berlahan lahan sambil di beri cairan pendingin.

D. Mengetap
1.pasang benda kera dan pastikan benda kerja yang akan di tap sudah di bor
terlebih dahulu.
2.senterkan benda kerja dengan mata tap.
3.atur kecepatan mesin tap.
4.nyalakan mesin tap.

Laporan Praktik Kerja Industri 13


5.tap benda kerja sambil di beri cairan pendingin.

E. Membubut

1. Penulisan dan pembacaan form duga bahaya sebelum bekerja.


2. Pastikan kondisi area mesin bubut bersih dan sehat.
3. Pastikan kondisi mesin bubut ok atau tidak bermasalah, check putaran
mesin bubut, check fungsi emergency stop, check safety plate, check
speed mesin bubut saat auto, check fungsi air cooler, Check lubrikasi
eretan.
4. Pastikan tidak ada barang - barang yang tidak terpakai di sekitar mesin
bubut agar tidak mengganggu pekerjaan atau tidak menimbulkan
potensi bahaya.
5. Pastikan lengkapi diri dengan alat pelindung diri, seperti kaos tangan
kulit, face shield atau kaca mata, helm atau topi, masker, sepatu safety,
seragam baju di masukan agar tidak terlilit oleh putaran mesin.
6. Check drawing atau gambar benda kerja job pekerjaan.
7. Siapkan alat ukur yang di butuhkan sesuai job pekerjaan yang akan
dikerjakan.
8. Setting benda kerja atau material yang akan dikerjakan di mesin bubut
sesuai job pekerjaan.
9. Setting atau pasang pahat atau tool kerja yang lain yang di butuhkan
sesuai job pekerjaan yang akan di kerjakan.
10. Kalau semua sudah ready...On kan mesin bubut kemudian siap
melakukan pekerjaan sesuai job order pekerjaan.
11. Kerjakan job pekerjaan sesuai order job atau drawing job atau berdasar
permintaan customer.
12. Check kembali sebagai finishing akan hasil pekerjaan apakah sudah
sesuai drawing atau belum.
13. Jika pekerjaan sudah selesai.. Bersihkan kembali area mesin bubut dari
kotoran exs bubutan dengan menggunakan semprotan angin atau juga
bisa menggunakan kuas.
14. Tata kembali dengan rapih alat - alat kerja beserta alat ukur sesuai
tempatnya.
15. Tata kembali alat pelindung diri dengan rapih sesuai tempatnya.

Laporan Praktik Kerja Industri 14


16. Pastikan kondisi tombol power mesin bubut OFF.

F. Membersihkan Tempat Kerja

1.Membersihkan Mesin Bubut,Mesin Frais,Mesin Bor,Mesin Tap,Mesin


Poles.
2.Membersihkan mesin/alat yang sudah dipakai.
3.Membersihkan tempat kerja/bengkel yang kotor.
4.Membersihkan tempat kerja.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kesimpulan PRAKERIN sangatlah berguna untuk menambah wawasan dan
pengalaman dalam melakukan interaksi di lingkungan kerja yang
sesungguhnya.
2. Dengan PRAKERIN dapat melatih siswa bekerja sama menetapkan langka –
langka dalam suatu pekerjaan.
3. Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah, ada
banyak hal yang perlu dilakukan agar orang yang melakukan hubungan kerja
dengan kita dapat terkesima akan apa yang kita lakukan atau kerjakan.
4. Pembelajaran di dunia kerja melalui PRAKERIN adalah suatu strategi yang
memberi kepada siswa untuk mengalami proses belajar langsung kepada
pekerjaan yang sesungguhnya sehingga tidak kaget lagi saat benar – benar
terjun ke dunia industri.

B. Saran
1. Sekolah

Laporan Praktik Kerja Industri 15


 Pembekalan dan bimbingan prakerin dari guru masih perlu
ditingkatkan lagi agar lebih maksimal.
2. Industri
 Meningkatkan kualitas kerja
3. Bagi peserta
 Mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan
diterapkan diindustri, agar memudahkan dalam melakukan prakerin.

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Praktik Kerja Lapangan. SMK Negeri 1 Ngasem.

Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan. SMK Negeri 1 Ngasem.

Laporan Praktik Kerja Industri 16


LAMPIRAN (FOTO KEGIATAN)

Laporan Praktik Kerja Industri 17


Laporan Praktik Kerja Industri 18

Anda mungkin juga menyukai