Anda di halaman 1dari 5

Inisiasi 2

Lembaga Keuangan

LEMBAGA KEUANGAN BANK

A. DEFINISI LEMBAGA KEUANGAN

 Lembaga keuangan merupakan lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat


dan menanamkannya dalam bentuk asset keungan lain, misalnya kredit, surat-surat
berharga, giro dan aktiva produktif lainnya.
 Lembaga Keuangan Menurut Keputusan Mentri Keuangan RI No.792 tahun 1990
tentang Lembaga Keuangan “Semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan,
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna
membiayai investasi perusahaan”.
 Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan bank
adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dana atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”

B. SEJARAH PERBANKAN

Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan
Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang.
Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman
uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjemkan kembali ke
masyarakat yang membutuhkannya. Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di
Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Di zaman kemerdekaan
perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Bank-bank yang ada di
zaman kemerdekaan antara lain Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank
Surakarta MAI, Bank Indonesia, Bank Dagang Nasional Indonesia, Indonesia banking
Corporation, NV Bank Sulawesi, dan Bank Dagang Indonesia NV.

C. FUNGSI BANK UMUM

Pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern. Berikut fungsi-


fungsi bank umum:
1. Penciptaan Uang
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
5. Penyimpanan Barang-barang Berharga
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

D. INSTITUSI PERBANKAN DI INDONESIA

Berdasarkan undang-undang , struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum


dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan
operasionalnya.

Gambar Lembaga Perbankan di Indonesia

E. SEKILAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-


banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan
Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap
kepada masyarakat Indonesia. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan
industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai
dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

A. SISTEM LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Berdasarkan jenis usahanya, LKBB dapat digolongkan menjadi :

1. Lembaga pembiayaan pembangunan (development type), yaitu lembaga keuangan


yang kegiatan utamanya memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang.
2. Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga (investment
type) yaitu lembaga keuangan yang usaha utamanya bertindak sebagai perantara
dan penjamin dalam penjualan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh emiten.

B. JENIS-JENIS LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yang saat ini beroperasi di Indonesia adalah:

1. Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung
dari masyarakat.

Perusahaan pembiayaan (finance company) adalah badan usaha yang didirikan khusus
untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
Perusahaan pembiayaan yang melakukan lebih dari satu kegiatan sering pula disebut
multi finance company.

Bidang usaha lembaga pembiayaan pada awalnya, sebagaimana diatur dalam Keppres
No.61 Tahun 1988 adalah sewa guna usaha (leasing), modal ventura (venture capital),
anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer finance), kartu kredit
(credit card), dan perdagangan surat berharga (securities company).

2. Perusahaan Asuransi

Usaha perasuransian di Indonesia diatur dengan Undang-Undang No.2 tahun 1992.

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yag diharapkan atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
perostiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam undang-undang dapat digolongkan


menjadi:

a. Usaha asuransi terdiri atas : asuransi kerugian (non life insurance), asuransi jiwa
(life insurance) dan reasuransi (reinsurance).
b. Usaha penunjang asuransi terdiri atas : pialang asuransi, pialang reasuransi, penilai
kerugian, konsultan aktuaria, agen asuransi.
3. Dana Pensiun

Dana pensiun (pension fundsi) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manffat pensiun.

Pembentukan Dana Pensiun harus memenuhi beberapa asas yaitu:

a. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hokum pendirinya
b. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan
c. Asas pembinaan dan pengawasan
d. Asas penundaan manfaat

4. Reksa Dana

Menurut Undang-undang nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana atau
investment fund atau mutual funds adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.

Jenis-jenis reksa dana :

a. Berdasarkan sifat operasionalnya : reksa dana tertutup (closed-end investment


funds) dan reksa dana terbuka (opened-end investment fund)
b. Berdasarkan konsentrasi portofolio : reksadana pasar uang, reksadana pendapatan
tetap, reksa dana saham dan reksa dana campuran.

5. Perusahaan Modal Ventura

Perusahaan modal ventura tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung


dari masyarakat. Perusahaan modal ventura di samping memberikan pembiayaan
dalam bentuk ekuitas juga diperkenankan melakukan pembiayaan dengan pola bagi
hasil.

6. Perusahaan Penjamin

Bidang usaha perusahaan penjamin adalah melakukan kegiatan dalam bentuk


pemberian jasa penjamin untuk menanggung pembayaran kewajiban keuangan
terjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhu kewajiban perikatannya kepada
penerima jaminan yang timbul dari transaksi kredit, sewa guna usaha, anjak piutang,
pembiayaan konsumen dan pembiayaan dengan pola bagi hasil serta pembelian barang
secara angsuran.

Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi penjamin adalah :

a. Terjamin adalah pihak yang memperoleh penjaminan dari perusahaan penjaminan.


b. Penerima jaminan adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari
perusahaan penjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban
perikatannya.
c. Perusahaan penjamin adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang
kegiatan usaha pokoknya melakukan usaha penjamin.

Mekanisme penjamin dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Penjamin langsung => tanpa melalui pihak penerima jaminan

b. Penjamin tidak langsung => dengan melalui atau atas permintaan penerima jaminan.

===000===

Anda mungkin juga menyukai