C. Keanggotaan Himpunan dan Bilangan Kardinal
Suatu himpunan dinyatakan dengan hurut Kapital, seperti A,B, C, D, ., dan
luntuk menyatakan himpunan itu sendir dinotasikan dengen tanda kurung kurawal
(aqulade). Objek yang dibicarakan dalam himpunan tersebut dinamakan anggota
(elemen, unsur). Anggota-anggota dari suatu himpunan dinyatakan dengan hurut
kecil atau angka-angka dan berada di dalam tanda kurawal. Tanda keanggotaan
dinotastkan dengan ¢, sedangkan tanda bukan anggota dinotasikan dengan
Jika x adalah anggota dari A maka dapat ditulls xe A, dan jka y bukan anggota
himpunan A maka ditulls dengan ye A. Banyaknya anggota dari suatu himpunan
Alisebut dengan kardinal (bilangan kardinal) himpunan tersebut. Jka A adalah suatu
himpunan, maka banyaknya anggota dari A (bilangan kardinal A) ditulls dengan
notasi n() atau |
Gontoh 2.1
a,b, 6, d, 8, maka n
D. Penulisan Himpunan
‘Ada empat cara atau metode untuk menyatakan (menuliskan) suatu
himpunan, yaitu
1. Gara Tabulast
Cara ini sering disebut juga dengan cara pendattaran (roster method) atau
enumerasi, yaitu cara menyatakan suatu himpunan dengan menuliskan
anggotanya satu per satu, Untuk membedakan anggota yang satu dengan yang
lainnya digunakan tanda koma (,) ka banyaknya anggota himpunan itu cukup
banyak atau tak hingga, untuk menyingkat tulisan biasanya digunakan tanda titik
tiga yang berarti “dan seterusnya". Cara tabulasi biasa digunakan jika anggota
‘dar himpunan it bisa ditunjukan satu persatu(diskrit), misal
(1) A=, 1.2.8.4...
(2) B=(0,1,4,9, 16. 100)
(3) C=(merah, jingga, kuning,hijau,biru)
Pada contoh (1) banyak anggota dari himpunan A adalah tak hingga
sehingga tidak mungkin ditliskan semua anggotanya satu persatu, oleh karena
itu digurakan tit tiga setelah aturan (pola) bilangan yang disajikan dapat
dilbat, Perhatikan bahwa kita tidak boleh menulskan seperti A= (0, .) atau
19