Anda di halaman 1dari 12

Kementerian Keuangan

Republik Indonesia

MONITORING DAN
EVALUASI
PENGURUSAN
JASA KEPABEANAN

KPU Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta

18 April 2023
Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai
Profil PPJK
Yang Diharapkan oleh Bea dan Cukai

Memahami Peraturan dan Ilmu


Kepabeanan yang Berlaku Aktif Berkomunikasi dengan importir
Ketentuan Kepabeanan dan Cukai, Mengingatkan Importir jika ada
Identifikasi dan klasifikasi barang, nilai kewajiban yang harus segera dipenuhi
pabean, inco terms dsb. (untuk menghindari permasalahan)

Memahami Prosedur di Lapangan Jujur dan Berintegritas


Mengetahui tahapan prosedur,
dan sigap jika terjadi kendala di
PPJK Menyampaikan apa yang terjadi
dengan sebenar-benarnya
lapangan kepada Importir

Memahami IT/Aplikasi yang Membatasi Layanan pada Pengguna


digunakan Jasa yang berprofil Baik
Pengguna jasa yang bermasalah
CEISA maupun aplikasi mandiri
berisiko menimbulkan masalah juga
pada PPJK
Monitoring dan Evaluasi PPJK
SE-18/BC/2021

Data Kegiatan PPJK

Dokumen dan Client


01 H
A SESUAI
S
02 Notul, blokir, BTD, PKB I
L TIDAK SESUAI
Rekomendasi:
M
- Penelitian Lapanagan
Data Registrasi PPJK O
- Perbaikan Data
N
- Blokir PPJK
03 NPWP, alamat, manajemen E
V

04 Ahli pabean, bidang usaha


Dasar Hukum
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK)

Undang-undang No. 17/2006 Pasal 29


Tentang Perubahan Uu No. 10 (1) Pengurusan pemberitahuan pabean yang diwajibkan undang-undang
/1995 Tentang Kepabeanan ini dilakukan oleh pengangkut, importir, atau eksportir.
(2) Dalam hal pengurusan pemberitahuan pabean sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak dilakukan sendiri, importir atau eksportir
menguasakannya kepada pengusaha pengurusan jasa kepabeanan

Penjelasan Pasal 29 Ayat (2)


Pada dasarnya undang-undang ini menganut prinsip bahwa semua pemilik barang
dapat menyelesaikan kewajiban pabean. Mengingat tidak semua pemilik barang
mengetahui atau menguasai ketentuan tata laksana kepabeanan atau karena suatu
hal tidak dapat menyelesaikan sendiri kewajiban pabean, ayat ini memberi
kemungkinan pemberian kuasa penyelesaian kewajiban pabean kepada pengusaha
pengurusan jasa kepabeanan yang terdaftar di Kantor Pabean.
Pengusaha semacam ini sebelumnya telah ada dan di dalam praktik sehari-hari
dikenal dengan nama Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), Ekspedisi Muatan Kapal
Udara atau Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMKU/EMPU), atau pengusaha Jasa
Transportasi.
Kewajiban Dan Tanggung Jawab PPJK
Undang-undang No. 17/2006 Tentang Perubahan Uu No. 10 /1995 Tentang Kepabeanan

Pasal 31
bertanggung jawab terhadap bea masuk yang terutang
dalam hal importir tidak ditemukan.

Pasal 49
wajib menyelenggarakan pembukuan. Penjelasan Pasal 31
Bea masuk atas barang impor merupakan tanggung jawab
importir yang bersangkutan, kecuali jika pengurusan
Pasal 107 pemberitahuan impor dikuasakan kepada pengusaha
pengurusan jasa kepabeanan dan importir tidak ditemukan,
Pengusaha pengurusan jasa kepabeanan yang melakukan misalnya melarikan diri, maka tanggung jawab atas Bea
pengurusan Pemberitahuan Pabean atas kuasa yang masuk beralih ke pengusaha jasa kepabeanan.
diterimanya dari importir atau eksportir, apabila melakukan Yang dimaksud dengan "pengusaha pengurusan jasa
perbuatan yang diancam dengan pidana berdasarkan kepabeanan" adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
Undang-undang ini, ancaman pidana tersebut berlaku juga pengurusan pemenuhan kewajiban pabean untuk dan atas
terhadapnya. nama pemilik barang
Registrasi Kepabeanan
Undang-undang No. 17/2006 Tentang Perubahan UU No. 10 /1995 Tentang Kepabeanan

Pasal 6A ayat (1) :


“Orang yang akan melakukan pemenuhan kewajiban
pabean wajib melakukan Registrasi ke Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai untuk mendapat nomor
identitas dalam rangka akses kepabeanan”

Kegiatan pendaftaran yang


REGISTRASI
dilakukan oleh Pengguna Jasa ke
KEPABEANAN DJBC untuk mendapatkan Akses
Kepabeanan

AKSES Akses yang diberikan kepada


KEPABEANAN Pengguna Jasa untuk berhubungan
dengan sistem pelayanan
kepabeanan baik yang
menggunakan teknologi informasi
maupun manual
PMK-219/PMK.04/2019
tentang Penyederhanaan Registrasi KEWAJIBAN REGISTRASI
Kepabeanan
(3) Jenis Akses Kepabeanan
a. Importir;
Pasal 2 KEWAJIBAN REGISTRASI (4) Dapat
b. Eksportir;
c. PPJK; mengajukan
d. Pengangkut; lebih dari 1
(1) Pengguna Jasa yang akan melakukan (satu) jenis
e. Pengusaha dalam FTZ;
pemenuhan kewajiban pabean harus Akses
f. PJT;
melakukan Registrasi Kepabeanan ke g. Pengusaha TPS; Kepabeanan.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. h. PenyelenggarajPengusaha
TPB; dan/atau
i. Perusahaan Penerima
Untuk: (2) - mendapatkan Akses Fasilitas KITE.
Pasal 3 PENGECUALIAN Kepabeanan dan
- untuk keperluan pendataan

Registrasi Kepabeanan dikecualikan Catatan : tidak


terhadap Pengguna Jasa yang melakukan punya NIB, tidak
pemenuhan kewajiban pabean: dapat modul
(1) Impor, impor, harus
(2) Ekspor, menggunakan
(3) Pengangkut PPJK
SYARAT REGISTRASI
Pasal 4
(1) Untuk dapat melakukan Registrasi (2) Pengguna Jasa juga harus memiliki: Syarat Khusus (Komitmen)
Kepabeanan, Pengguna Jasa harus
memiliki: No. Registrasi Sebagai Syarat
a. NIB; a. Importir Angka Pengenal Importir (API),
b. NPWP; dan b. Eksporti Tanda Daftar Perusahaan (TDP),
c. keterangan status Wajib Pajak
dengan status valid. c. PPJK pegawai yang berkualifikasi Ahli Kepabeanan
d. Pengangkut surat izin terkait kegiatan usaha pengangkutan atau
jasa pengangkutan laut atau udara,
e. Pengusaha dalam FTZ izin usaha dari Badan Pengusahaan Kawasan
f. PJT persetujuan untuk melakukan kegiatan kepabeanan
(diterbitkan oleh DJBC)
g. Pengusaha TPS penetapan sebagai TPS (diterbitkan oleh DJBC)
h. Penyelenggara/ Pengusaha izin penyelenggara/pengusaha TPB
TPB (diterbitkan oleh DJBC)
i. Perusahaan Penerima penetapan sebagai Perusahaan Penerima Fasilitas KITE
Fasilitas KITE (diterbitkan oleh DJBC)
PERMOHONAN REGISTRASI
Pasal 7

(1) Mengajukan permohonan


kepada Direktur Jenderal

(2) diajukan melalui sistem OSS yang


terintegrasi dengan Sistem INSW dan
Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. www.beacukai.go.id

Pasal 8
Pasal 9
(2) Permohonan Registrasi Kepabeanan selain
(1) Registrasi Kepabeanan dilakukan dengan mengisi
sebagai Importir dan/ a tau Eksportir,
data paling sedikit memuat:
dilakukan oleh Pengguna Jasa melalui sistem
OSS yang termasuk dalam kategori Izin a. NIB;
Komersial atau Operasional. b. NPWP;
c. identitas dan alamat badan usaha;
d. identitas dan alamat penanggung jawab;
e. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI);
f. legalitas badan usaha;
g. jumlah modal; dan
h. jumlah tenaga kerja Indonesia atau asing.
Pasal 25

(1) Pengguna Jasa Kepabeanan yang bertindak sebagai PPJK harus


memiliki pegawai yang berkualifikasi Ahli Kepabeanan.
(2) 1 (satu) orang Ahli Kepabeanan hanya dapat digunakan
sebagai persyaratan untuk 1 (satu) PPJK.

KETENTUAN
KHUSUS PPJK
Pasal 26

Sertifikat Ahli Kepabeanan tidak dapat dipergunakan jika:


a. Ahli Kepabeanan menggunakan sertifikat ahli kepabeanannya pada lebih
dari 1 (satu) PPJK;
b. Ahli Kepabeanan meminjamkan sertifikat ahli kepabeanannya kepada PPJK,
sedangkan Ahli Kepabeanan tidak bekerja di PPJK terse but; dan/atau
c. Ahli Kepabeanan melakukan tindak pidana di bidang kepabeanan.
PEMBLOKIRAN PENGGUNA JASA
1. Tidak melakukan perubahan data eksistensi dan/atau susunan
penanggung jawab
2. Tidak melakukan perubahan data dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan hasil penelitian lapangan Registrasi Kepabeanan
KHUSUS PPJK 3. Tidak aktif melakukan kegiatan kepabeanan selama 12 bulan
berturut-turut
4. Rekomendasi DJP, tidak memenuhi kewajiban perpajakan
1. Tidak memberitahukan perubahan data 5. Rekomendasi DJP, tidak memberitahukan pemilik barang
Ahli Kepabeanan sebenarnya pada dokumen pemberitahuan pabean
6. Tidak melunasi pungutan negara dalam rangka
2. Tidak bertanggung jawab atas Bea impor/ekspor/cukai
Masuk dan/atau Bea Keluar yang 7. Tidak menyerahkan dokumen pabean atau dokumen pelengkap
terutang dalam hal importir dan/atau pabean
8. Tidak memberikan data terkait pemeriksaan DJBC
eksportir tidak ditemukan 9. Tidak menyelenggarakan pembukuan
3. Tidak memiliki Ahli Kepabeanan 10. Dinyatakan pailit
11. Melakukan pemalsuan data kepabeanan
4. Rekomendasi unit internal/eksternal 12. Menyalahgunakan akses kepabeanan
13. Dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan hakim karena
melakukan pelanggaran pidana kepabeanan dan/atau cukai
14. NIB dilakukan pembekuan
pengaduan.kpusoetta@customs.go.id
Pengaduan.bcsoekarnoatta@gmail.com

Bea Cukai
@bcsoetta Soekarno Hatta

SOCIAL
THANK YOU MEDIA AND
BRAVO
BEA CUKAI

TERIMA KASIH
@bcsoetta Contact Center
(+62) (21) 1500 225

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI

Anda mungkin juga menyukai