Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI – TEORI DAN TAHAP – TAHAP PERKEMBANGAN EKONOMI

MATA KULIAH

Ekonomi Pembangunan

DOSEN PENGAMPU

Drs. Robert Alex Serang, M.si

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2

1.Sonya Santrem Benu (22410195)

2.Yusmiati Anjelica Ratu Dubu (22410080)

3.Yohanis Nalle (22410078)

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Ekonomi Pembangunan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu serta
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan informasi serta dapat
menambah wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Kupang, 11 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
JUDUL...........................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang....................................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah...............................................................................................................................5
1.3.Tujuan Penulisan.................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1.Tokoh – tokoh yang mengemukakkan perkembangan Ekonomi........................................................6
2.2.Teori Frederich List.............................................................................................................................6
2.3.Teori Bruno Hilderbrand……………………………………………...............................................7
2.4.Teori Karl Bucher………………………………………………………………………………….7
2.4.Teori W. W Rostow………………………………………………………………………………..9
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………..11
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………………..11
3.2.Saran……………………………………………………………………………………………....11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masalah perkembangan ekonomi memang menjadi suatu permasalahan yang


kompleks. Tidak hanya di Indonesia, namun seluruh Negara di dunia memikirkan cara untuk
mengembangkan perekonomian di Negerinya. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman tentang
bagaimana perkembangan ekonomi yang terjadi, guna dapat mengambil pelajaran sehingga
perekonomian terus dan terus dapat berkembang menjadi lebih baik.

Dalam hal perkembangan ekonomi, terdapat berbagai teori-teori dari berbagai tokoh
ekonomi yang menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangannya. Dari tokoh satu dengan tokoh
yang lain memang mengutarakan pandangan yang berbeda, sehingga antara teori yang satu
dengan teori yang lain menjadi berbeda pula. Walaupun berbeda teori yang satu dengan teori
yang lain saling mendukung dan melengkapi. Karena setiap teori mengenai tahap perkembangan
ekonomi ini saling melengkapi, maka memang sulit untuk mengetahui tahap-tahap yang paling
benar, sehingga perlu adanya pemahaman tentang tahap-tahap tersebut.perkembangan
perekonomian. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini guna mengetahui bagaimana
pandangan dari berbagai tokoh mengenai tahap-tahap perkembangan perekonomian.

1.2 RUMUSAN MASALAH


iv
1. Siapa saja tokoh yang mengemukakan teori tentang perkembangan ekonomi?

2. Bagaimana pandangan Frederich List mengenai perkembangan ekonomi?

3. Bagaimana pendapat Bruno Hilderbrand tentang perkembangan ekonomi?

4. Bagaimana teori yang dikemukakan Karl Bucher mengenai perkembangan


perekonomian?

5. Bagaimana teori perkembangan ekonomi menurut WW Rostow?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema mengenai “ Tahap – tahap
Perkembangan Ekonomi ” ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan pembaca
tentang bagaimana Tahapan Perkembangan Ekonomi dari berbagai tokoh ekonomi.

v
BAB II

PEMBAHASAN

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EKONOMI

2.1 Tokoh – tokoh yang mengemukakan perkembangan ekonomi

Suatu teori yang terintegrasi hampir merupakan suatu siklus bisnis . Jadi, apabila
ada kemajuan , teori semacam perkembangan ekonomi merupakan teori terpadu . Sebab setiap
tingkat atau fase, timbul dari tingkat atau fase sebelumnya. Hal ini merupakan keadaan yang
dinamis, karena sistem tersebut seluruhnya dapat bergerak dengan sendirinya baik dengan
bantuan pemerintah maupun tidak.

Teori tingkat perkembangan ini, terutama berasal dari Jerman dan muncul pada abad 19
sebagai reaksi terhadap sistem persaingan di Inggris. Tokoh – tokoh yang mengemukakan
perkembangan ekonomi antara lain : Frederich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher, dan W.w
rostow

Tokoh-tokoh yang mengemukakan tentang teori tingkat perkembangan antara lain :

2.2 Frederich List

Frederich List adalah seorang penganut paham lizess faire yang berpendapat bahwa
”Perkembangan ekonomi bergantung pada peran pemerintah dan organisasi-organisasi swasta”.

Lingkungan Kebudayaan masyarakat mempunyai peranan yang penting terhadap


perkembangan. Perkembangan ekonomi hanya akan terjadi bila dalam masyarakat terdapat
kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan individu.

Tingkatan-tingkatan perkembangan ekonomi menurut F.List antara lain:

1. Fase simpan primitif

2. Fase pastoral ( beternak )

3. Fase pertanian

4. Fase pertanian dan manufaktur ( pertanian dan pabrik )

5. Fase manufaktur pertanian dan komersial ( perdagangan )

vi
Frederich List juga menyadari bahwa hanya di negara-negara yang berhawa sedang yang
cocok untuk industri, sedangkan di daerah tropis cocok untuk pertanian. Menurut F. List yang
terpenting adalah industri untuk perkembangan ekonomi meskipun pada permulaannya juga
diperlukan proteksi. Di daerah tropis tidak cocok untuk industri, karena pada umumnya
penduduknya sangat padat, pertanian tidak begitu efisien dan SDA yang tersedia terbatas.

2.3 Bruno Hiderbrand ( Mashab Sejarah)

Menurut Bruno Hilderbrand perkembangan ekonomi atau masyarakat bukan karena sifat-
sifat produksi atau konsumsi tetapi lebih menitik beratkan pada metode distribusi yang
digunakan.

Teori tingkat-tingkat perkembangan yang dikemukakan oleh Bruno Hilderbrand antara lain :

1. Barter Perekonomian (alami)


2. Perekonomian uang
3. Kridit Perekonomian

(Bruno Hilderbrand tidak menjelaskan bagaimana suatu fase itu berkembang menuju fase
keberikutnya).

2.4 Karl Bucher

Menurut Karl Bucher perkembangan ekonomi terdapat tiga tingkatan antara lain :

1. Produksi untuk kebutuhan sendiri


2. Perekonomian kota (dimana penukaran sudah luas )

3. Perekonomian nasional (dimana pedagang-pedagang tampak semakin penting


peranannya ).

2.5 W. W Rostow

Menurut WW Rostow, teori perkembangan ekonomi, secara umum dapat dikatakan sejarah
perkembangan ekonomi melalui beberapa tingkatan, antara lain:

1. Masyarakat tradisional

Dalam menyusun fase perkembangan ekonomi, fase permulaan atau tradisional


digambarkan dengan adanya fungsi produksi yang terbatas .Fase ini dapat dilihat di masyarakat
dengan adanya perubahan-perubahan dalam perdagangan dan tingkat produksi pertanian
meningkat.selain itu perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat di dalam hasil
industri,gelombang penduduk dan pendapatan riil.Tetapi perkembangan ini dibatasi oleh tingkat
teknologi.

vii
Dalam masyarakat keadaan tidaklah statistik kadang-kadang memiliki produktivitas
tinggi. Akan tetapi tingkat produktivitas yang dapat dicapai terbatas. Hal ini disebabkan karena
ilmu pengetahuan dan teknologi modern belum ada atau belum secara sistematis
penggunaanya.Karena terbatasnya produktivitas maka sebagian dari sumber tenaga kerja berada
disekitar pertanian.

2. Prasyarat masyarakat untuk lepas landas

Merupakan tahap yang diperlukan agar perkembangan perekonomian dapat lepas


landas.

Syarat-syarat yang pada mulanya dikembangkan oleh Eropa Barat:

1. Pertumbuhan perlahan-lahan ( evolusi ) dalam ilmu pengethuan modern.

2. Inovasi-inovasi.

Efek demonstrasi ( efek pamer ) selain mempunyai pengaruh negatif dan positif pada
masyarakat tradisional, efek tersebut juga dapat menciptakan keadaan yang cocok untuk tahap
kemunculan landasan lepas landas dalam masyarakat lepas landas.

Dalam tahap ini diperlukan adanya perubahan yang radikal dalam tiga sektor nonindustri:

1. Membangun fasilitas umum prasarana (social overhead capital) terutama di bidang


transportasi.

2. Revolusi teknik di bidang pertanian.

3. Perluasan impor yang dibiayai dengan perdagangan komoditi sumber alam yang ada.

Dengan adanya pembangunan diatas diharapkan industri kecil dapat


berkembang. Perkembangan terjadi bila masyarakat tradisional mau menerima dan menggunakan
teknologi baru. Pemerintah juga berperan serta dalam umtuk memelihara keamanan yang
mendorong munculnya kegiatan-kegiatan modern, serta mampu dan mau membangun
infrastruktur umum untuk berhasilnya penyediaan perdagangan dan pembangunan industri

3. Masyarakat lepas landas

Tahap ini merupakan tercapainya perkembangan pesat pada sektor tertentu yang telah
menggunakan teknik produksi modern.

Perbedaan antara tahap lepas landas dan tahap sebelumnya adalah bahwa dalam tahap
ini pengetrapan teknik-teknik baru dalam industri dapat berjalan dengan sendirinya. Pada tahap
sebelum lepas landas sudah ada industri-industri, namun masih belum berjalan dengan
lancar. Untuk dapat naik ke tahap awal peluncuran tidak hanya ke tiga sektor (fasilitas prasarana

viii
umum, pertanian dan perdagangan) saja yang harus didorong, tetapi golongan wiraswasta harus
juga mencakup sumber daya modal yang perlu diatur.

Dalam arti nonekonomi, lepas landas biasanya menunjukkan kemenangan-kemenangan


sosial, politik dan kebudayaan dari orang-orang yang hendak memodernisasi perekonomian atas
masyarakat tradisional yang kuat. Kemenangan berupa suatu keadaan yang saling menyesuaikan
diri dengan perkembangan ini selanjutnya mendorong masyarakat untuk memusatkan perhatian
pada usaha-usaha teknik modern di luar sektor-sektor yang telah dimodernisasi selama lepas
pantai.

4. Masyarakat drive to manurity

Menurut Rostow tahap ini sebagai suatu periode ketika masyarakat secara efektif
menerapkan teknologi modern terhadap sumber-sumber ekonomi. Dalam tahap sektor-sektor
yang memimpin (leading sector) selama lepas pantai, sudah mulai mengalami penurunan
perkembangannya.

Sektor-sektor penting yang memimpin dalam tahap menuju kematangan itu ditentukan
bukan hanya oleh baik dan banyaknya teknologi tetapi juga oleh kualitas persediaan faktor-faktor
produksi yang selama ini banyak dipengaruhi oleh politik pemerintah. Contoh negara yang
mengalami tahap kematangan teknologi: USA (1900), Perancis (1910), Jepang (1940).

Kematangan teknologi setelah lepas landas tergantung terutama pada keseimbangan


antara jumlah penduduk faktor-faktor produksi yang ada dan kebijakan-kebijakan distribusi
pendapatan. Struktur dan kualitas tenaga kerja berubah ketika suatu masyarakat berkembang ke
tahap kematangan teknologi, sifat kepimpinan dalam industri juga berubah dari yang kurang
semangat menjadi pimpinan yang bersemangat untuk berkembang dan berkuasa banyak muncul
manajer-manager profesional yang posisinya semakin penting. Perubahan dalam angkatan kerja
ini disertai dengan perubahan-perubahan kehendak dari masyarakat melalui kaum cendekiawan
dan politisi yang mulai terang-terangan mengecam keadaan sosial. Tahap menuju kematangan ini
selain berdampak pada majunya teknologi, tetapi juga beralihnya tujuan pokok perkembangan
ekonomi yaitu beralihnya perluasan industrialisasi yang tidak penting lagi. Selain itu, semakin
banyak penduduk yang tinggal di kota sehingga menharapkan agar pemerintah ikut campur
dalam memberikan jaminan sosial dan ekonomi.

5. Masyarakat higg konsumsi massal ( masa konsumsi yang berlebihan )

Tiga kegiatan yang digunakan dalam tahap ekonomi yang matang yaitu:

1. Menyediakan atau menawarkan ( sesuai denngan ukuran masyarakat setempat )


jaminan yang lebih baik ,kemakmuran pada angkatan kerja.

2. Menyediakan konsumsi pribadi yang lebih banyak (termasuk rumah keluarga saudara
kandung, barang konsumsi tahan lama)

ix
3. Mencari perluasan kekuatan bagi Negara yang matura (dewasa) dimata dunia.

Dalam tahap ini keadaan atau sifat yang ada di Negara yang satu berbeda dengan di
Negara yang lain. Seperti di Amerika Serikat, memilih alternatif yang kedua, sedangkan Inggris
dan Eropa Barat memilih alternatif yang pertama. Karena untuk mempertahankan pengaruh
sosialisme yang semakin kuat di Eropa. Sedangkan Jerman alternatif memilih yang ke-3 yaitu
luasnya wilayah.

Pada saat Eropa Barat dan Jepang memasuki zaman konsumsi yang berlebihan , maka
timbul ketidakpastian-ketidakpastian baru dalam sistem perekonomian dunia. Tidak diragukan
lagi adalah adanya kecenderungan kenaikan tingakat kelahiran di negara-negara kaya.

Persoalan yang dihadapi oleh negara-negara yang berada pada tahap “beyond high Mass
Consumption” adalah bagaimana mengatasi perlombaan penggunaan senjata-senjata nuklir, dan
penerbangan luar angkasa, dan sebagainya. Dalam hal ini Negara masih bertahan pada
tantangan-tantangan yang lebih lanjut.

x
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Frederich List berpendapat bahwa ”Perkembangan ekonomi bergantung pada peranan


pemerintah dan organisasi-organisasi swasta”. Selain itu Frederich List juga mengemukakan
tentang tingkatan perkembangan ekonomi antara lain: Fase simpan primitif, pastoral (beternak),
pertanian, pertanian dan manufaktur (pertanian dan pabrik ) dan Fase manufaktur pertanian dan
komersial ( perdagangan )

Menurut Bruno Hilderbrand ada tiga teori tingkatan-tingkatan antara lain: Perekonomian
barter, Perekonomian uang, Perekonomian kredit .

Menurut Karl Bucher perkembangan ekonomi terdapat tiga tingkatan antara lain: Produksi
untuk kebutuhan sendiri, Perekonomian kota, dan Perekonomian nasional.

Tahapan perkembangan ekonomi menurut W.W Rostow antara lain:

1. Masyarakat Tradisional
2. Masyarakat Precondition for take off
3. Masyarakat take off
4. Masyarakat drive to humanity
5. Masyarakat hight mass consumption

3.2 Saran

Menurut Frederich List ”Perkembangan ekonomi bergantung pada peran pemerintah dan
organisasi-organisasi swasta”. Karena pemerintah dan organisasi swasta ini mempunyai peranan
yang penting dalam perkembangan ekonomi maka diharapkan pemerintah dan organisasi swasta
mempunyai kesadaran yang tinggi akan peranannya yang penting dalam perkembangan
ekonomi.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Irawan dan Suparmoko. 2002. Ekonomika Pembangunan . Yogyakarta: BPTE Yogyakarta

Martono, trisno.2008. Ekonomi Pembangunan . Surakarta: UNS Pers

xii

Anda mungkin juga menyukai