Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
ACARA V
IDENTIFIKASI MAKRONUTRIEN DAN GUGUS FUNGSI
SENYAWA ORGANIK

DISUSUN OLEH:

NAMA : MIA AULIA PUTRI

NIM : G1C022033

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS MATARAM
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tujuan Praktikum

a. Menentukan reaksi identifikasi ikatan rangkap pada senyawa


karbon alifatik.

b. Menentukan sifat-sifat karbohidrat secara kualitatif.

2. Waktu Praktikum

Jum'at, 23 September 2022

3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI

Karbohidrat merupakan suatu asupan yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh dalam pembentukan energi untuk tubuh kita melakukan aktivitas.

Sehingga tubuh membutuhkan asupan karbohidrat yang cukup untuk tubuh

karena karbohidrat juga akan sangat berdampak pada tubuh. Secara umum,

semakin besar derajat pembatasan karbohidrat maka semakin besar pula

derajat ketagonesis (Kelly, dkk : 2020).

Tes molisch merupakan uji kimia yang bertujuan untuk mengetahui

adanya karbohidrat dengan pereaksi molisch. Untuk membuktikan adanya

karbohidrat terhadap suatu senyawa, digunakan asam sulfat (H2SO4)

sebagai penghidrolisis uji molisch. Apabila suatu senyawa memiliki

kandungan karbohidrat maka hasil uji molisch menunjukkan positif apabila

terbentuk cincin berwarna ungu pada larutan. Karena senyawa H2SO4

termasuk agen dehidrasi yang kuat maka akan membantu untuk

menghidrolisis karbohidrat sehingga mengalami dehidrasi menjadi gugus

furfural dan dan α-napthol yang nantinya digunakan pada uji molisch untuk
membantu dalam pemberian warna ungu pada suatu senyawa karbohidrat

( Suardana, dkk : 2017).

Hidrolisis merupakan proses pemecahan polisakarida (gula

kompleks) menjadi polimer atau molekul yang lebih kecil atau yang lebih

sederhana. Biasanya untuk membantu proses hidrolisis larutan digunakan

HCl, karena bisa memecah molekul menjadi lebih kecil sehingga muda

terhidrolisis. Gula reduksi adalah gula hasil pemecahan dari hidrolisa

polisakarida yang merupakan hasil hidrolisa pati. Jika larutan terhidrolisis

maka akan terjadi perubahan warna menjadi warna gelap (Aniriani, dkk :

2018).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Alat-Alat Praktikum

a. Gelas ukur

b. Kertas label

c. Kacamata safety

d. Penjepit tabung reaksi

e. Pipet tetes

f. Pipet ukur 5 ml

g. Pipet ukur 10 ml

h. Rak tabung reaksi

i. Rubber bulb

j. Sarung tangan lateks

k. Stopwatch

l. Tabung reaksi

m. Water bath

2. Bahan-Bahan Praktikum

a. Aquades (H2O)
b. Larutan Amilum (C6H12O5)

c. Larutan Asam Klorida Pekat (HCl) 1M

d. Larutan Asam Sulfat (H2SO4)

e. Larutan Fruktosa (C6H12O6)

f. Larutan Glukosa (C6H12O6)

g. Larutan Iodium (I2)

h. Larutan Kalium Permanganat (KMnO4)

i. Larutan Kloroform (CHCl3)

j. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 1M

k. Larutan Sukrosa (C12H22O11) 2M

l. Minyak goreng

m. Margarin

n. Minyak kelapa

o. Olive oil

p. Reagen benedict

q. Reagen molisch

D. SKEMA KERJA
1. Identifikasi Ikatan Rangkap Senyawa Karbon Alifatik

Tabung I

Tabung II

Dilarutkan 2 ml Dimasukan 4 ml
minyak kelapa Kloroform
kedalam 2 ml
Kloroform

 Diteteskan larutan KmnO4 pada


tabung reaksi I, dan II dengan
jumlah yang sama
 Amati perubahan yang terjadi
Hasil pada tabung I,dan II.
2. Uji Karbohidrat
a. Tes Benedict

Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV

 Dimasukan 2 ml  Dimasukan 2 ml  Dimasukan 2 ml


larutan benedict larutan benedict larutan benedict  Dimasukan 2 ml
(label glukosa) (label fruktosa) (label sukrosa) larutan benedict
(label amilum)

Ditambah 2 tetes
Karbohidrat

 Dipanaskan dalam water bath selama 2


menit
 Amati apa yang terjadi
Hasil

b. Tes Molisch

Tabung I Tabung I Tabung I Tabung I

 Dimasukan  Dimasukan 2  Dimasukan  Dimasukan


2 mlglukosa ml fruktosa 2 ml sukrosa 2 ml amilum

 Diteteskan 2 tetes pereaksi molisch pada


masing-masing tabung reaksi
 Dimasukan 2 ml H2SO4pada tabung
reaksi
c. Hidrolisa disakarida

Tabung I Tabung II
 3 ml larutan sukrosa 2%  3 ml sukrosa 2%
 Tambahkan 3 ml air  Tambahkan 3 ml
 Tambahkan 3 tetes larutan HCL pekat air
 Panaskan selama 5 menit  Tambahkan
Reagen benedict
Hasil
 Dinginkan pada suhu ruang
 Netralkan dengan NaOH 1 M
 Tambahkan Reagen Benedict

Hasil Hasil
Bandingkan

d. Hidrolisa polisakarida

Tabung I Tabung II
 Tambahkan 3 tetes larutan HCL  Tambahkan
 Panaskan selama 2 menit iodium

Hasil
 Netralkan dengan NaOH
 Tambahkan larutan benedict
 dipanaskan

Hasil Hasil
bandingkan
nn
E. HASIL PENGAMATAN
1.Identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik
No. Senyawa Karbon Pereaksi
Tabung Perubahan yang
reaksi Nama Warna Nama Warna terjadi
Setelah
ditambahkan
KMNO4 terbentuk
2 fase dan larutan
Minyak
berwarna Ungu
Kelapa Larutan
1a Bening pekat +
dan KMnO4
Bening(tidak
Kloroform
menyatu, warna
bening dibawah
Ungu dan ungu pekat
pekat diatas).
Ditambahkan
KmNO4
terbentuk 2 fase
Margarin dan larutan
Larutan
1b + Bening berwarna
KMnO4
Kloroform ungu+kuning(tidak
menyatu, warna
Ungu kuning dibawahdan
pekat ungu diatas).
Setelah
ditambahkan
KMNO4 terbentuk
Minyak
2 fase dan warna
olive oil Larutan
1c Bening larutan berwarna
dan KMnO4
hitam+
Kloroform
Bening(tidak
Ungu menyatu, terdapat
pekat gumpalan hitam).
Setelah
ditambahkan
KMNO4 terbentuk
2 fase dan larutan
Minyak berwarna Ungu
Goreng Larutan pekat+ Bening
1d Bening
dan KMnO4 +Kuning (tidak
Kloroform menyatu, warna
bening dibawah,
kuning diatas dan
Ungu ungu pekat
pekat ditengah).

Ungu
pekat Setelah
ditambahkan
KmNO4 terbentuk
2 fase dan warna
larutan berwarna
Larutan
2 Kloroform Bening ungu pekat dan
KMnO4
bening (warna tidak
menyatu, bening
dibawah dan ungu
diatas).

2. Uji Karbohidrat

 Tes Benedict

Bahan Perubahan yang terjadi Perubahan yang terjadi setelah


pemanasan

Warna awal +Reagen Benedict


Larutan Biru muda Terjadi perubahan Terbentuk 2 warna yaitu biru dan
glukosa warna menjadi biru ungu (biru diatas dan ungu

muda dibawah)

Larutan Biru muda Terjadi perubahan Terbentuk larutan berwarna merah


fruktosa warna menjadi biru bata

muda
Larutan Biru muda Terjadi perubahan Tidak terjadi perubahan warna
sukrosa warna menjadi biru (larutan tetap berwarna biru muda)

muda
Benedict Biru muda Terjadi perubahan Warnanya tetap biru muda
larutan warna menjadi biru
amilum muda

`
 Tes Molisch
Perubahan yang terjadi Perubahan yang
terjadi
Bahan
Warna awal + pereaksi molisch + H2SO4 2 ml
Larutan glukosa Bening Tidak terlarut Tidak terjadi
sempurna perubahan warna
Larutan fruktosa Bening Tidak terlarut Tidak terjadi
sempurna perubahan warna
Larutan sukrosa Bening Tidak terlarut Terjadi perubahan
sempurna warna menjadi
putih keruh
Larutan amilum Bening Tidak terlarut Terjadi perubahan
sempurna warna menjadi
putih keruh

 Hidrolisa Disakarida
Tabung reaksi I II

Sukrosa Bening Bening

+ Aquades Tidak berubah warna Tidak berubah warna

Tidak berubah warna -


+ HCl pekat
Tidak berubah warna -
+NaOH
+ Benedict Terjadi perubahan warna Terjadi perubahan warna
perubahan menjadi putih keruh menjadi biru muda
yang terjadi

 Hidrolisa Polisakarida

Tabung reaksi I II

Bening Bening
Amilum
Tidak berubah -
+ HCl pekat
+NaOH Tidak terjadi perubahan warna -
+Larutan
Benedict Tidak terjadi perubahan warna -
(3tetes)
dipanaskan
+ Iodium (3 Berubah menjadi biru pekat
tetes) -
F. ANALISIS DATA
1. Identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik.
a. Identifikasi menggunakan larutan KMnO4
Tabung I

H H H H
R C C R
+ 2KMnO + H2O R C C R + MnO2 + 2KOH
4
OHOH

(minyak) (Kalium permanganat) (air)

Tabung 2

H
Cl C Cl + KMnO4
Cl

(kloroform) (kalium permanganat)

2. Uji Karbohidrat
a. Tes Benedict
1) Glukosa
CH2OH CH2OH
H OH O H OH O
C + Cu 2+
+ OH -
H C + Cu2O + H2O
OH H OH
H H
OH OH
OH OH
H H

(glukosa) (reagen benedict) (glukosa)

2) Sukrosa
HO

OH
O

HO
OH
O O
HO
+ Cu2+ + OH-

HO OH

OH

(sukrosa) (reagen benedict)

3) Amilum

CH2OH CH2OH
H
O H H O H

H OH + Cu 2+ + OH
OH H
O O
OH H H OH

(Fruktosa) (Amilum) (Reagen Benedict)

4). Fruktosa
b. Tes Molisch
OH

CH2OH OH

O O O
H2SO4
OH
+ H2SO4
O
OH OH OH
OH OH
HO

(heksosa)

c. Hidrolisis Disakarida
HO

OH CH2OH
O OH O CH2OH
HO H2O, H+ C O
OH
OH C + OH CH2OH
O O OH
HO OH OH

HO OH
OH Cu2+, OH-
SUCROSE

CH2OH
OH O H CH2OH
C OH
OH
C + OH CH2OH
OH + CuO + H2O
OH
OH OH

d. Hidrolisis polisakarida
CH2OH CH2OH CH2OH
H H CH2OH
O H H
O O O H
H2OH
OH H OH H OH H OH H
O O O O
H OH H OH H OH
OH H OH
(Amilopettin)

CH2OH CH2OH
H
O H H
O
OH H OH H
O O H
H OH H OH

CH2OH CH2OH
H
O H
H H O
OH OH H
O O O
H H OH

amilase + iodium kompleks iodiumamilase


amilopekton + iodium

G. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini yaitu mengenai indentifikasi makronutrein
dan gugus fungsi senyawa organik dengan tujuan menentukan reaksi
identifikasi ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik dan
menentukan sifat-sifat karbohidrat secara kualitatif. Senyawa
hidrokarbon alifatik salah satu senyawa kimia organic yang
keberadaannya melimoah di alam. Senyawa ini terbagi menjadi jenuh
dan tidak jenuh yang menghasilkan golongan alkane, alkena, alkuna.
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa kimia yang paling
banyak terdapat di bumi yang terdiri dari karbon, hydrogen, dan

oksigen. Karbohidrat memiliki manfaat utama sebagai sumber energy


agar tubuh mampu menjalankan berbagai fungsi dan melakukan
berbagaiaktivitas setiap hari. Maka melalui praktikum ini dilakukan uji
coba ikatan rangkap pada senyawa karbon alifatik dan uji coba
karbohidrat.

Pada percobaan pertama untuk menguji adanya ikatan


rangkap pada senyawa karbon alifatik dilakukan uji menggunakan
minyak kelapa, minyak goring, margarin cair, essence oil, dan
kloroform yang berfungsi sebagai senyawa penyedia ikatan rangkap
kemudian di uji dengan larutan KMnO4 yang berfungsi sebagai
pengidentifikasi hidrokarbon alifatik jenuh dan alifatik tak jenuh.
Minyak kelapa, minyak goreng, margarin cair, dan essence oil yang
warna awalnya kuning setelah direaksikan dengan larutan KMnSO4
yang warna awalnya ungu, menghasilkan kristal prismatik dan larutan
menjadi warna ungu tidak menyatu diatasnya dengan adanya
perpisahan larutan yang membentuk gumpalan bulat ditengah larutan.
Artinya, terjadi reaksi redoks dimana senyawa hidrokarbon mengalami
oksidasi dan KMnO4 mengalami reduksi sehingga ke-tiga larutan
tersebut tidak dapat teroksidasi. Selain itu reaski oksiadi yang terjadi
mengakibatkan ikatan rangkap dua terpisah dan diubah menjadi ikatan
tunggal. Pada kloroform mengalami perubahan warna ungu yang
sempurna.

Pada tes benedict, bertujuan untuk menguji karbohidrat sebagai


gula reduksi yang di uji dengan larutan benedict. Larutan benedict berfungsi
untuk mengetahui adanya kandungan gula (karbohidarat) pereduksi. Gula
pereduksi meliputi semua jenis disakarida, seperti laktosa dan maltose.
Berdasarkan hasil pengamatan, sampel glukosa dan fruktosa berwarna
ungu,biru, dan merah bata setelah dipanaskan. Artinya glukosa dan fruktosa
merupakan gula pereduksi. Sedaangkan pada sukrosa dan amilum tidak
termasuk gula pereduksi, ditandai dengan perubahan warna menjad biru.
Hal ini disebabkan sukrosa dan amilum tidak memiliki gugus aldehid.
Struktur glukosa dan fruktosa digunakan sebagai dasar untuk membedakan
gula reduksi dan gula non reduksi. Penanaman gula reduksi didasarkan pada
adanya gugus aldehid (-2HO pada glukosa) yang dapat mereduksi larutan
Cu2-O4 membentuk endapan. Adapun gula non pereduksi adalah gula yang
tidak dapat mereduksi akibat tidak adanya gugus karbon (C2O). Namun
fruktosa dikatakan sebagi gula pereduksi karena meskipun tidak memiliki
gugus aldehid, tetapi memiliki gugus alfa hudroksi keton.

Pada tes molisch, bertujuan untuk mengetahui adanya karbohidrat


dengan menggunakan pereaksi molisch dan digunakan asam pekat (H2SO4)
sebagai penghidrolisis. Karena senyawa H2SO4 termasuk agen dehidrasi
yang kuat maka akan membantu untuk menghidrolisis karbohidrat sehingga
mengalami dehidrasi menjadi gugus furfural dan dan α-napthol yang
nantinya digunakan pada uji molisch untuk membantu dalam pemberian
warna ungu pada suatu senyawa karbohidrat.Pada percobaan selanjutnya
adalah hidrolisa disakarida, yaitu proses pemecahan molekul disakarida
(sukrosa) menjadi monosakarida (fruktosa dan glukosa) dengan HCl dan
NaOH. Penambahan HCl karena termasuk asam yang menghidrolisis
disakarida sehingga akan mempengaruhi pH larutan. Penambahan NaOH
membentuk suasana netral sehingga reaksi hidrolisis terhenti sebelum
hidrolisis memberikan hasil negative menjadi positif.

Percobaan teraakhir yaitu hidrolisa polisakarida. Percobaan


ini menggunakan senyawa amilum yang direaksikan dengan HCl,
NaO, benedict dan iodium. dengan larutan HCl, NaOH, benedict dan
iodin. Penambahan HCl berfungsi sebagai asam yang akan
menghidrolisis amilum dengan cara dipanaskanagar molekul dapat
dipecah menjadi lebih kecil sehingga mudah terhidrolisis.
Penambahan NaOH sebagai penetral untuk mengehentikan proses
hidrolisis sehingga campuran tersebut tidak kehilangan sifat gulanya.
Penambahan benedict untuk mengetahui adanya gula pereduksi. Iodin,
menguji apakah makanan mengandung karbohidrat atau tidak.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan


bahwa :

1. Senyawa karbon alifatik dapat diketahu atau diidentifikasi ikatan


rangkap yang terjadi yaitu alkane (ikatan rangkaap 2) dengan
minyak kelapa pembentuk ikatan rangkap dan larutan KMnO4
adalah pengoksidasi yang kuat

2. Sifat karbohidrat secara kualitatif dapat diketahu dengan uji


molisch menggunakan pereaksi molisch untuk mengetahui
terjadinya reaksi dehidrasi yang merupakan sifat karbohidrat jika
direakssikan dengan asam mineral yang kuat .

DAFTAR PUSTAKA

Aniriani, G. W., Apriliani, N. F., & Sulistiono, E. (2018). Hidrolisis Polisakarida


Xilan Jerami Menggunakan Larutan Asam Kuatuntuk Bahan Dasar Produksi
Bioetanol. Jurnal Ilmiah Sains, 18(2), 113-117.
Kelly, T., Unwin, D., & Finucane, F. (2020). Low-Carbohydrate diets in the
management of obesity and type 2 diabetes: a review from clinicians using
the approach in practice. International journal of environmental research
and public health, 17(7), 2557.

Suardana, I. W., Septiara, H. K. A., & Suarsana, I. N. (2017). Karakteristik


Fisikokimia Bakteriosin Asal Bakteri Asam Laktat Enterococcus durans Hasil
Isolasi Kolon Sapi Bali. Buletin Veteriner Udayana Volume, 9(2), 209-215.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai