Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN KRITIS

(Dosen: Ns.V.Leutualy.S.Kep.,M.Kep)

Disusun oleh:

Branti Julio Rahawarin/12114201232040

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2023
Abstrak

Keperawatan kritis adalah sebuah perawatan yang diberikan kepada pasien dengan kondisi sakit
kritis. Untuk menegakan diagnosis, luaran dan intervensi kita bisa melihat atau menggunakan
buku SDKI (Standar diagnosis keperawatan Indonesia), SLKI (standar luaran keperawatan
Indonesia), dan buku SIKI (Standar intervensi keperawatan Indonesia).

Pre-Arrival Assesment, Admission dan Quick Check, Comprehensive Assesment, serta On-
Going Assesment merupakan sebuah proses pengkajian pada pasien kritis. Ada empat langkah
untuk pengkajian kritis tersebut, yang pertama pengkajian sebelum pasien datang, pengkajian
segera, pengkajian lengkap dan juga pengkajian berkelanjutan. Pengkajian ini meliputi proses
pengumpulan data pasien, memvasilidasi data pasien, dan juga menginterprestasikan informasi
tentang kondisi pasien. Ini merupakan hal penting yang harus kita pahami sebagai seorang
perawat untuk bisa memahami pengkajian ini agar bisa melakukannya dengan cepat dan tepat
disaat ada pasien yang kritis.
A. Proses Keperawatan kritis ;penegakan diagnosis, penetapan luaran, dan intervensi

Dalam proses keperawatan kritis dari segi penegakan diagnosis, penetapan luaran, dan
intervensi yang akan di berikan itu berbeda pada setiap kasus yang akan ditangani. Tergantung
dari kasus apa yang akan ditangani oleh seorang perawat tersebut.kita bisa menggunakan buku
SDKI untuk menentukan diagnose keperawatan pada pasien. Untuk menentukan luaran kita bisa
menggunakan atau melihat dari buku SLKI. Dan untuk menentukan intervensi pada pasien kita
dapat melihat atau menggunakan buku SIKI.

B. Pengkajian Keperawatan Kritis: Pre-Arrival Assesment, Admission dan Quick Check,


Comprehensive Assesment, serta serta On- Going Asssesment

1. Pre-Arrival
Pre-Arrival atau dengan kata lain pengkajian sebelum pasien datang adalah
sebuah proses dimana sebelum pasien masuk kedalam ruang ICU. Tujuan
dilakukan pengkajian ini adalah untuk saat pasien datang ke ruang ICU semua
peralatan yang dibutuhkan nantinya oleh pasien yang sedang kritis sudah tersedia
dan siap digunakan:
a) Identitas pasien
b) Menetukan diagnosis
c) Tanda-tanda vital (kondisi pasien)
d) Alat bantu I nvasive yang dipakai
e) Modus ventilasi mekanik yang sedang dipakai bila pasien menggunakan
ventilator
2. Admission dan Quick Check
Pengkajian pada fase ini adalah pengkajian yang dimulai saat pasien masuk dan
juga dirawat diruang perawatan intensif . kemudian perawat mengobservasi
secara general dan melakukan pengkajian ABCDE, diantaranya:
a) A (Airway)
b) B (Breathing)
c) C ( Circulation)
d) D (Drugs), obat-obat yang saat ini dipakai termasuk juga adakah alergi
obat / makanan)
e) E (Equipment), adakah alat yang terpasang pada pasien
Kemudian setelah itu perawat melakukan timbang terima, dan perawat
yang menerima pasien di ruang ICU segera menilai dan juga melakukan
kaji kondisi pasien saat itu (Pusat 2018).
3. Comphrehensive Assesment
Comphrehensive Assesment atau pengkajian lengkap adalah meliputi pengkajian
kesehatan lalu, riwayat psikososial dan spiritual serta pengkajian fisik dari setiap
sistem tubuh (sistem kardiovaskuler, respirasi, neurologi, renal, gastrointestinal,
endokrin dan immunologi serta integument).
4. On-Going Assesment
On-Going assessment atau pengkajian berkelanjutan adalah kontinuitas
monitoring kondisi pasien setiap 1-2 jam pada saat kritis, selanjutnya sesuai
kondisi pasien, yang perlu dikaji tanda-tanda vital, hemodinamik, alat-alat yang
terpakai oleh pasien saat masuk ICU. Pada fase ini pengkajian memang harus
lebih terfokus dan juga lebih sering dilakukan untuk mengetahui kondisi
kestabilan pasien. Pemantauan lanjutan ini biasanya dilakukan 1-2 jam sekali
pada pasien yang status fisiologinya menurun dan 2-4 jam sekali pada pasien
yang sudah mulai stabil kondisinya. Tetapi bahkan bisa setiap 15 menit sekali saat
kondisi pasien kritis.
Hal-hal yang perlu dikaji meliputi:
a) Tanda-tanda vital
b) Hemodinamik
c) Alat-alat yang dipakai pasien
d) Obat-obatan yang dipakai pasien
DAFTAR PUSTAKA

AACN. 2008. Scope and Standards of Practice For The Acute Care Nurse Practitioner. USA:
AACN Critical Care Publication.

Pusat, Hipercci. 2018. Modul Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar. IN MEDIA.

Anda mungkin juga menyukai