Anda di halaman 1dari 51

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------------------------------- i

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 1

1.1. LATAR BELAKANG ----------------------------------------------------------------------------------------------- 1

1.2. TUJUAN -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1

1.3. DASAR HUKUM ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 2

BAB II. OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN SPAM ----------------------------------------------------------- 3

2.1. KONSEP OPERASIONAL SPAM --------------------------------------------------------------------------------- 3

2.2. KEGIATAN OPERASIONAL SPAM ------------------------------------------------------------------------------- 3

2.2.1. UNIT AIR BAKU ----------------------------------------------------------------------------------------------- 4

2.2.2. UNIT PRODUKSI --------------------------------------------------------------------------------------------- 5

2.2.3. UNIT DISTRIBUSI -------------------------------------------------------------------------------------------- 8

2.3. ADMINISTRASI KEGIATAN OPERASIONAL ------------------------------------------------------------------- 12

2.4. KONSEP PEMELIHARAAN ---------------------------------------------------------------------------------------- 13

2.5. KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN ---------------------------------------------------------------------------- 13

2.5.1. UNIT AIR BAKU ----------------------------------------------------------------------------------------------- 13

2.5.2. UNIT PRODUKSI --------------------------------------------------------------------------------------------- 15

2.5.3. UNIT DISTRIBUSI -------------------------------------------------------------------------------------------- 19

2.5.4. BANGUNAN PELENGKAP --------------------------------------------------------------------------------- 20

2.6. KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA ------------------------------------------------------------------------ 20

2.6.1. UNIT AIR BAKU ---------------------------------------------------------------------------------------------- 20

2.6.2. UNIT PRODUKSI ---------------------------------------------------------------------------------------------- 24

2.6.3. UNIT DISTRIBUSI --------------------------------------------------------------------------------------------- 28

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang
berkelanjutan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kuantitas, kualitas,
kontinuitas, keterjangkauan dan pengembangan akses penduduk perdesaan
terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.

Pengelolaan Air Bersih meliputi kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan.


Perusahaan sebagai pengelola harus menjamin air minum yang diproduksinya
memenuhi syarat kesehatan dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala
terhadap kualitas air yang diproduksinya dan melakukan pengamanan terhadap
sumber air baku yang dikelolanya dari segala bentuk pencemaran. Pengoperasian
dan pemeliharaan Air Bersih bertujuan untuk menghasilkan air minum yang sesuai
dengan standar yang berlaku dan agar prasarana dan sarana air minum terpelihara
dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum masyarakat secara
berkesinambungan.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Perusahaan dalam kegiatan


pengoperasian dan pemeliharaan Air Bersih, maka perlu disusun panduan untuk
pengoperasian dan pemeliharaan unit-unit SPAM yang telah dibangun oleh
Perusahaan. Unit-unit SPAM yang dimaksud adalah: Unit Air Baku, Unit Produksi,
Unit Distribusi.

Mengacu kepada Petunjuk Teknis Pengelolaan Perusahaan dan Penguatan


Keberlanjutan kegiatan operasional dan pemeliharaan SPAM dapat dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang akan diuraikan lebih lanjut.

1.2. TUJUAN

Memberikan panduan kepada Pengelola dalam:

1) Pengelolaan SPAM (pengoperasian dan pemeliharaan) sesuai dengan


peraturan perundangan yang berlaku.
2) Pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi sekolah dan masyarakat
(pengoperasian dan pemeliharaan).

Page |1
1.3. DASAR HUKUM

Dasar Hukum Operasional dan Pemeliharaan SPAMS adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah No 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air


Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 345,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5802).
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan
Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 907 tahun 2002 Tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum

Page |2
BAB II.OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN SPAM

2.1. KONSEP OPERASIONAL SPAM

Kegiatan pengoperasian dilaksanakan untuk sekurang-kurangnya memenuhi


kebutuhan standar pelayanan minimum air minum kepada masyarakat.

Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum bertujuan untuk menjalankan,


mengamati, dan menghentikan unit-unit agar berjalan secara berkesinambungan
pada sebagian dan/atau keseluruhan unit, meliputi:
a) unit air baku;
b) unit produksi;
c) unit distribusi;
d) unit pelayanan.

2.2. KEGIATAN OPERASIONAL SPAM

Pengoperasian ini meliputi Unit Air Baku, Unit Produksi, Unit Distribusi, dan Unit
Pelayanan. Setiap PERUSAHAAN wajib memiliki gambar purna laksana (as built
drawing), gambar sistem keseluruhan, dan manual operasi pemeliharaan.

Untuk menjamin agar kegiatan operasi berjalan sesuai norma standar yang berlaku,
maka pelaksanaan kegiatan operasional SPAM dilakukan oleh PERUSAHAAN yang
mempunyai kompetensi dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
unit-unit SPAM.

Pengoperasian seluruh atau sebagian prasarana dan sarana SPAM dilaksanakan oleh
PERUSAHAAN untuk memenuhi pelayanan secara kontinu selama 24 jam per hari
atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar pipa distribusi
selalu terisi air dalam tekanan tertentu agar tidak terjadi infiltrasi air tanah dari luar.

Pengoperasian SPAM harus dapat memenuhi kebutuhan standar pelayanan yang


bergantung pada sumber daya masing-masing wilayah. Standar pelayanan SPAM
mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia No 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

PAGE |3
2.2.1. UNIT AIR BAKU

Pengoperasian unit air baku meliputi kegiatan pengaturan jumlah debit air baku yang
akan diambil serta pemantauan kualitas air baku yang diambil dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Pengoperasian unit air baku air minum, meliputi pengoperasian bangunan dan
perlengkapan penyadapan air baku, untuk mengalirkan air baku dari sumber
ke unit produksi atau langsung ke unit distribusi jika kualitas air minum sudah
memenuhi persyaratan.
2. Jumlah air baku yang disadap tidak boleh melebihi izin pengambilan air baku
dan sesuai jumlah yang direncanakan sesuai tahapan perencanaan.
3. Apabila kapasitas sumber berkurang dari kapasitas yang dibutuhkan, maka air
yang disadap harus dikurangi sedemikian rupa sehingga masih ada sisa untuk
pemeliharaan lingkungan di hilir sumber.

Tipe bangunan penyadap air baku, tergantung pada sumber air bakunya. Tipe
bangunan penyadap untuk sumber mata air:

1. Bangunan penangkap mata air, untuk mata air yang mengalir/muncul secara
horisontal. 2. Bangunan pengumpul (sumuran) untuk mata air yang muncul ke
permukaan secara vertikal, dan untuk air baku yang berada dibawah permukaan
tanah (sumur dangkal dan sumur dalam).

Tipe Intake untuk Sumber Air Permukaan.

1. Intake bebas, adalah tipe intake dimana air permukaan mengalir secara bebas
ke bak/sumuran penampung.
2. Intake dengan bendung, adalah tipe dimana permukaan air dibagian hilir dari
lokasi bangunan intake ditinggikan dengan bangunan bendung (dapat di
samping intake atau dibagian hilir).
3. Intake Ponton, adalah tipe intake untuk pengambilan air permukaan yang
mempunyai fluktuasi muka air yang cukup tinggi.
4. Tipe Intake pada air sungai/danau dengan bentuk tebing yang curam dan
bantaran yang sempit.
5. Intake Infiltration Galleries, digunakan pada kondisi dimana air permukaan
sungai sangat tipis, dengan tanah dasar yang cukup porous dan berpasir.

Pengoperasian Intake mulai dilakukan pada alat ukur yang dipasang, untuk memonitor
Page |4
dan menjamin bahwa debit air yang disadap sesuai dengan yang sudah diijinkan dan
direncanakan, atau bilamana ada penyimpangan kapasitas debit, maka diambil
langkah-langkah untuk perbaikan dan penyesuaian.

Pengoperasian sarana penyadapan untuk mata air meliputi :

1. Pengukuran debit mata air.


2. Pengukuran debit penyadapan.
3. Pengambilan air baku untuk pemeriksaan kualitas.

Selain pada alat ukur, khusus untuk intake yang menggunakan pompa, dilakukan
pemantauan terus menerus atas kondisi pompa selama beroperasi agar kinerja
pompa diketahui terus menerus, dan bilamana ada gangguan dapat dilakukan
tindakan penyetopan sementara untuk perbaikan dan penyesuaian seperlunya.
Pada unit pompa air baku harus selalu diperhatikan:

1. Manometer untuk indikator Head/tekanan discharge pompa.


2. Amperemeter, Voltmeter, Frequensi/Hertz dari Generator (Power Supply),
dan RPM pompa.

Air permukaan yang digunakan sebagai sumber air baku untuk sarana sistem
penyediaan air minum adalah sungai, waduk dan danau. Pengoperasian sarana
penyadapan air permukaan meliputi:

1. Pengukuran debit tersedia


2. Pengukuran debit penyadapan
3. Pemeriksaan contoh air baku untuk pemeriksaan kualitas.

2.2.2. UNIT PRODUKSI

Tujuan pengoperasian unit produksi ini adalah mengolah air baku dengan debit yang
sudah direncanakan, sampai menjadi air minum yang memenuhi syarat kualitas
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Pengoperasian unit produksi dapat berupa rangkaian kegiatan pada:

1) Bak Prasedimentasi
2) Pengaduk Cepat
3) Pengaduk Lambat
4) Bak Sedimentasi
5) Bak Filtrasi (Penyaring)

PAGE |5
Langkah-langkah pengoperasian unit produksi sebagai berikut:
Bak ⮚ Baca debit air yang masuk pada alat ukur
Prasedimentasi
yang tersedia. ⮚ Sesuaikan debit air dengan
kapasitas produksi.
⮚ Bersihkan bak dari kotoran/sampah yang mungkin
terbawa. ⮚ Periksa kekeruhan air baku yang masuk dan
keluar bak prasedimentasi secara fisik, untuk menentukan
dosis koagulan (tawas).
⮚ Periksa pH air baku yang masuk dan keluar bak
prasedimentasi. Range pH normal = 6 – 7.5.
⮚ Jika pH tidak sesuai maka sesuaikan pH dengan
menambahkan larutan asam atau basa.
⮚ Lakukan pembuangan lumpur dari bak prasedimentasi
sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan
dalam perencanaan atau tergantung pada kondisi air
baku. Bisa dilakukan kurang lebih 3 bulan sekali.
⮚ Amati ketinggian muka air dalam bak sesuai yang
direncanakan. ⮚ Perhatikan aliran dalam bak, apakah
merata, atau ada bagian yang terlalu lambat/cepat.
Bilamana ada aliran tidak merata, maka hal ini

merupakan indikasi adanya pembebanan yang tidak


merata pada seluruh bidang bak prasedimentasi.

Pengaduk Cepat ⮚ Bubuhkan larutan tawas atau larutan soda ash sesuai
dengan perhitungan debit yang diperlukan sesuai hasil
jar test.
⮚ Amati persediaan dan aliran larutan bahan kimia.
⮚ Pertahankan keadaan seperti pada awal operasi, dan
lakukan penyesuaian bila diperlukan.

Page |6
Pengaduk ⮚ Amati flok–flok (gumpalan lumpur) yang terbentuk,
Lambat
apakah terbentuk dengan baik.
⮚ Apabila tidak, periksa kembali pH air di pengaduk lambat
dan lakukan penyesuaian pembubuhan.
⮚ Periksa pembentukan buih-buih yang terjadi dipermukaan
air dan bersihkan apabila terdapat buih-buih.

Bak ⮚ Setelah proses koagulasi dan pembentukan flok-flok,


Sedimentasi
maka air masuk kedalam bak sedimentasi.
⮚ Harus diperhatikan apakah pembebanan merata (Surface
Loading merata).
⮚ Bilamana tidak merata, maka kinerja bak sedimentasi
menjadi tidak optimal.
⮚ Untuk itu harus diperiksa, apakah inlet (yang memakai
baffle) berfungsi dengan baik, atau apakah Plate
Settler/Tube Settler dalam keadaan baik, tidak ada yang
pecah atau tersumbat.
⮚ Periksa kekeruhan air yang keluar dari bak sedimentasi.
⮚ Biasanya efluen dari bak sedimentasi mempunyai
kekeruhan dibawah 10 NTU, agar saringan pasir dapat
bekerja tidak terlalu berat. ⮚ Lakukan pembuangan lumpur
sesuai dengan yang telah direncanakan. Dapat dilakukan
kurang lebih 3 bulan sekali.
⮚ Bersihkan buih-buih atau bahan-bahan
yang terapung. ⮚ Periksa fungsi katup–katup.

Bak Filtrasi Saringan Pasir (lambat dan cepat) pada umumnya untuk
(Penyaring) menyaring efluent dari bak sedimentasi yang mempunyai
kekeruhan dibawah 10 NTU. ⮚ Tutup katup penguras, katup
pencucian dan katup outlet penyaring.
⮚ Alirkan air sampai ketinggian yang telah ditentukan.

PAGE |7
⮚ Buka katup outlet penyaring dan atur kapasitasnya sesuai
dengan perencanaan.
⮚ Periksa kekeruhan air pada inlet dan outlet penyaring.
⮚ Amati debit outlet pada alat ukur yang tersedia.
⮚ Lakukan pencucian penyaring bila debitnya menurun
sampai batas tertentu. Penurunan kecepatan menyaring
merupakan indikator bahwa media filter sudah mulai
jenuh.

2.2.3. UNIT DISTRIBUSI

Tujuan pengoperasian unit distribusi ini untuk mengalirkan air hasil olahan keseluruh
jaringan distribusi sampai di semua unit pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
yang telah ditetapkan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas, yaitu:

1) Kuantitas:
a. Jumlah air mencukupi minimal untuk mandi, makan, dan minum, atau
sesuai yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
b. Tekanan air yang ada dapat melayani pelanggan di titik jangkauan
pelayanan terjauh/ titik kritis, sesuai dengan perencanaan.
2) Kualitas:
a. pH antara 6,0 – 7,5.
b. Bakteriologis, yaitu bakteri E-coli = 0, atau tidak mengganggu
kesehatan pelanggan. 3) Kontinuitas:
a. Air harus mengalir di pelanggan selama 24 jam perhari atau sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.

Page |8
Bak Reservoir ⮚ Periksa pH air yang masuk ke bak penampung air
bersih/Reservoir. ⮚ Ukur debit air yang masuk

⮚ Bubuhkan larutan Netralisator (larutan Soda Ash 10%


atau larutan Kapur jenuh), apabila pHnya < 7, sesuai
perhitungan.
⮚ Bubuhkan larutan desinfektan (klorinasi), seperti larutan
kaporit sesuai perhitungan.
⮚ Periksa pH, kekeruhan dan sisa khlor dari air bersih di bak
penampung setiap jam, yaitu pH antara 6,0 – 7,5;
kekeruhan dibawah 5 NTU dan sisa chlor 0,2 ppm, serta
bakteri E-coli = 0.
⮚ Periksa Kualitas air secara lengkap (fisika, kimia dan
bakteriologi) di Laboratorium Departemen Kesehatan
setempat minimal setiap 6 bulan.

PAGE |9
Jaringan Pipa Pengoperasian unit distribusi meliputi kegiatan pengoperasian
dan Pompa* sistem perpompaan, jaringan transmisi dan distribusi, serta
(jika ada) bangunan sarana pelengkapnya, alat ukur dan peralatan
pemantauan, meliputi:
⮚ Pengoperasian pipa transmisi dan jaringan distribusi beserta
perlengkapannya, bangunan penyimpanan (reservoir), dan
alat ukur, serta pompa distribusi beserta perlengkapannya,
apabila sistem distribusi menggunakan sistem pemompaan.
⮚ Kegiatan pengoperasian meliputi kegitan persiapan sebelum
pengoperasian, pelaksanaan operasi serta pemantauan
distribusi. ⮚ Persiapan operasi meliputi kegiatan:
o Pemeriksaan pipa transmisi dan jaringan distribusi beserta
perlengkapannya;
o Pemeriksaan bangunan penyimpanan (reservoir) dan alat
ukur, serta pompa distribusi dan perlengkapannya untuk
sistem distribusi dengan sistem perpompaan.
⮚ Pelaksanaan operasi meliputi operasi pompa distribusi,
perlengkapan jaringan perpipaan, meter air, bangunan dan
penampung (reservoir), sehingga air mengalir di seluruh
jaringan distribusi.
⮚ Selama operasi harus dilakukan pemantauan terhadap:
o Debit aliran air yang masuk ke jaringan;
o Tekanan serta aliran air di jaringan;
o Kualitas air yang keluar dari jaringan;
o Operasi pompa distribusi;
o Daya yang dipergunakan.

Pengoperasian pipa transmisi air minum dan jaringan pipa


distribusi air minum meliputi kegiatan–kegiatan:
⮚ Inspeksi Jaringan Pipa, dilakukan minimal seminggu sekali
meliputi:
o Pemeriksaan kondisi katup, termasuk pemeriksaan fungsi
katup udara dan katup wash out.

P a g e | 10
o Pemeriksanaan jalur pipa, apakah ada
kebocoran/kerusakan, atau antisipasi terhadap
kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh akar
tanaman, perbaikan jalan, dan tanah longsor.
⮚ Pengurasan Pipa, pengurasan pipa (wash out) dimaksudkan
untuk membuang kotoran yang terakumulasi dalam pipa
pada saat tidak ada aliran. Pengurasan dapat dilakukan
secara berkala sekurang kurangnya 3 bulan sekali atau
sesuai kebutuhan.
⮚ Pengaturan Buka Tutup Katup

P A G E | 11
Pada kondisi tertentu dimana debit pengolahan menurun,
kemungkinan diperlukan pengaturan buka tutup katup pada
jaringan distribusi untuk mengatur pengaliran air yang merata
kesemua wilayah pelayanan.
⮚ Pemompaan Distribusi
Pemompaan air kedalam jaringan pipa distribusi dilakukan
pada daerah pelayanan yang tidak memungkinkan pengaliran
terus menerus secara gravitasi, dan untuk menjaga tekanan air
di pelanggan (titik jangkauan pelayanan terjauh/ titik kritis)
minimum 1 atm. Tekanan air yang cukup dapat menghambat
infiltrasi air tanah dari luar yang dapat menyebabkan
kontaminasi terhadap air hasil olahan.

2.3. ADMINISTRASI KEGIATAN OPERASIONAL

Kegiatan administrasi wajib dilaksanakan selama penyelenggaraan SPAM. Kegiatan


administrasi dilaksanakan untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi. Kegiatan
administrasi dimaksudkan untuk membantu kegiatan operasional dan pemanfaatan
melalui proses pencatatan, pengarsipan, pelaporan seluruh kegiatan harian dan
bulanan.

Kegiatan administrasi operasional meliputi pencatatan:

1) Debit air baku melalui alat ukur pada intake atau kapasitas pemompaan.
2) Debit air yang diproduksi melalui meter induk pada pipa transmisi.
3) Pemakaian bahan kimia.
4) Pemakaian listrik PLN.
5) Pemakaian bahan bakar dan pelumas untuk genset.
6) Kualitas pemeriksaan laboratorium untuk air baku dan air produksi yang
dilakukan secara berkala minimal 6 bulan sekali.

Kegiatan administrasi pemanfaatan meliputi:

1) Pencatatan data pelanggan.


2) Pencatatan pemakaian air sesuai meter air

P a g e | 12
2.4. KONSEP PEMELIHARAAN

Pemeliharaan adalah kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara


rutin dan berkala yang bertujuan untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum
dapat diandalkan keberlangsungannya.

Pemeliharaan terdiri dari pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala.

1) Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna


menjaga usia pakai unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
2) Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berkala
(dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian peralatan/suku
cadang.

2.5. KEGIATAN PEMELIHARAAN RUTIN

Pemeliharaan rutin meliputi kegiatan-kegiatan pemeliharaan unit air baku, unit


produksi dan jaringan, unit distribusi dan unit pelayanan berdasarkan ketentuan
yang berlaku

2.5.1. UNIT AIR BAKU


Konstruksi 1) Bersihkan lingkungan dari rumput dan kotoran-kotoran.
Unit Air Baku 2) Bangunan Penangkap Air
a. Penampung Lumpur/Grit Chamber: Segera
bersihkan endapan lumpur atau pasir jika ada.

b. Saluran Pembuang: Segera bersihkan endapan


lumpur atau pasir jika ada.

P A G E | 13
b. Kuantitas diukur dengan alat-alat ukur untuk
mengetahui kinerja pompa air baku.
c. Manometer, Volt Meter, dan Ampere Meter pada
pompa selalu dipelihara kebersihannya.

Peralatan 1) Bersihkan sampah yang ada pada Pintu sampah/ jeruji.


Mekanikal 2) Pastikan pintu air dapat berfungsi dengan baik, dengan
cara mencoba buka dan tutup, jika perlu tambahkan pelumas
pada stang pintu air.

Peralatan 1) Periksa keberfungsian Penangkal Petir, dengan cara


Elektrikal memeriksa kabel penangkal petir tidak putus sehingga
mencapai muka air tanah. 2) Panel-panel Pompa:
a. Panel pompa dijaga selalu bersih, kering, cukup
ventilasi, penerangan.
b. Hindari gangguan tikus, sarang laba-laba.
c. Cadangan komponen panel secara berkala diperiksa.

P a g e | 14
2.5.2. UNIT PRODUKSI
Bak Terdiri dari:
Prasedimentasi 1) Saluran Inlet/Outlet.
2) Bak Pembagi.
3) Pipa-pipa/Saluran Pembuang Lumpur.
4) Bak Lumpur.
5) Alat-alat Mekanis dan Elektrik.

Pemeliharaan rutin bak prasedimetasi:


1) Periksa dan bersihkan lingkungan dari kotoran-kotoran.
2) Periksa dan bersihkan permukaan air dibak dari kotoran-
kotoran yang mungkin terbawa melalui saringan.
3) Periksa dan bersihkan inlet dan outlet dari kotoran yang
mungkin menyumbat.
4) Periksa dan bersihkan lingkungan dari tanaman liar.
5) Periksa konstruksi bangunan dari kerusakan yang mungkin
terjadi. 6) Periksa dan bersihkan bak dari pertumbuhan lumut dan
tanaman air lainnya.
7) Lakukan pembuangan endapan lumpur (hopper) secara
berkala. 8) Periksa dan bersihkan katup pembuangan lumpur
serta peralatan lainnya. Bila perlu ulir katup diberi gemuk.

Aerasi Terdiri dari:


1) Bangunan Tray, dengan cara: Bersihkan tray sehingga lubang
tidak tersumbat, minimal 3 bulan sekali.
2) Alat-alat Mekanikal dan Listrik, dengan cara:
a) Pastikan katup berfungsi baik dengan membersihkan katup
dari kotoran atau karat.
b) Pastikan kabel-kabel tidak putus dan ganti kabel apabila
terjadi kerusakan.
3) Pemeliharaan rutin bak prasedimetasi:
a) Kualitas air outlet selalu diperiksa sesuai dengan yang
direncanakan, diantaranya untuk mereduksi Fe, Co, dan
Mangan.
b) Air outlet aerasi merupakan indikator utama apakah aerasi
dapat berfungsi mereduksi kandungan mineral-mineral
tertentu dari air baku yang harus dihilangkan.

P A G E | 15
Bak Sistem Pencampur Bahan Kimia
Pencampur 1) Pencampur dan Pembubuh
Bahan Kimia a) Sesuaikan Konsentrasi bahan koagulan dengan kualitas
air baku. b) Bak pencampur dijaga kebersihannya.
c) Bersihkan alat pembubuh bahan kimia, bersihkan jika terjadi
pengendapan dan penyumbatan kotoran.
d) Periksa dan jaga agar jumlah kebutuhan larutan bahan kimia
cukup untuk operasi secara kontinu.
e) Periksa kebocoran yang mungkin terjadi pada saluran
larutan bahan kimia dan katup. Bila perlu lakukan
perbaikan.
f) Periksa dan bersihkan tanki larutan bahan kimia dan alat
pengaduk dari kotoran atau endapan yang terjadi.
2) Pompa Dosing
a) Secara rutin pompa dosing diperiksa: Power Input, Sekring,
Putaran Motor (RPM).(untuk yang menggunakan pompa
dosing) b) Setelan stroke pompa, diukur debit secara manual.
(untuk yang menggunakan pompa dosing)
c) Cek kapasitas pompa pembubuh. Bila perlu lakukan
perbaikan atau penggantian bagian-bagian yang kurang
berfungsi.

Pengaduk Pemeliharaan Rutin


Cepat 1) Konsentrasi bahan kimia selalu diperiksa kadarnya.
(Koagulasi) 2) Saluran air minum dan aksesorisnya selalu dipelihara
kebersihan, kelancaran, dan kebocoran.
3) Periksa dan bersihkan titik pembubuhan larutan bahan kimia.

4) Bersihkan kotoran-kotoran dan buih yang mengapung diatas


permukaan air.
5) Bersihkan lumut jika ada.
6) Lakukan pembubuhan kaporit atau bahan desinfektan lainnya
dengan dosis yang cukup untuk menghindari lumut.
7) Periksa fungsi alat pengaduk (jika ada), bila perlu lakukan
perbaikan atau penggantian bagian-bagian yang tidak
berfungsi.

P a g e | 16
Pengaduk Pemeliharaan rutin
Lambat 1) Konsentrasi bahan kimia selalu diperiksa kadarnya.
(Flokulasi) 2) Saluran air minum dan aksesorisnya selalu dipelihara
kebersihan, kelancaran, dan kebocoran.
3) Periksa dan bersihkan pintu-pintu serta sisi ruang alat pengaduk
lambat. 4) Bersihkan busa dan kotoran-kotoran yang mengapung
diatas permukaan air.
5) Buka katup-katup penguras beberapa detik untuk membuang
lumpur yang mungkin mengendap.
6) Periksa pertumbuhan lumut dan bersihkan.
7) Periksa pertumbuhan lumut pada dinding bak pengaduk lambat.
8) Lakukan pembubuhan kaporit atau bahan desinfektan lainnya
dengan dosis yang cukup.
9) Periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu lakukan
perbaikan. Kuras lumpur dalam bak, tampung lumpur dalam
bak lumpur. Lakukan 3 bulan sekali atau sesuai dengan
kebutuhan.
10) Apabila pengaduk lambat dilengkapi alat pengaduk, periksa
fungsi dari peralatan tersebut dan bila perlu lakukan perbaikan
atau penggantian bagian-bagian yang tidak berfungsi.

Bak Pemeriksaan kualitas air:


Sedimentasi Kualitas air baku dari outlet sedimentasi selalu dipantau sesuai
manual, agar pembebanan saringan tidak melebihi yang
disyaratkan dalam perencanaan.

Dinding/Bak Sedimentasi, pemeliharaan meliputi:


1) Periksa dan bersihkan plat pengendap dengan menyemprotkan
air. 2) Periksa bocoran dan fungsi dari pipa dan katup penguras
lumpur. 3) Periksa dan bersihkan kotoran serta busa yang
mengapung diatas permukaan air.
4) Periksa pertumbuhan lumut dan bersihkan.

P A G E | 17
5) Periksa katup-katup pembuangan lumpur dan bila perlu
lakukan perbaikan. Kuras lumpur dalam bak, tampung
lumpur dalam bak lumpur. Lakukan 3 bulan sekali atau
sesuai dengan kebutuhan.
6) Amati pertumbuhan lumut pada dinding bak.

Bak Filtrasi Bangunan Saringan Pasir/Tangki Filter/Filter Galery terdiri dari


1) Water Level Indicator: Amati permukaan air di atas media
pasir selalu dijaga dan diawasi ketinggiannya, agar proses
penyaringan terjaga, aliran dan tekanan air selalu terjaga.
2) Periksa tingkat kejenuhan Media Pasir dari kualitas air yang
dihasilkan. Apabila sudah keruh makan lakukan backwash
dan/atau ganti media dengan yang baru.
3) Periksa keberfungsian sistem Underdrain, apabila lubang
tersumbat maka bersihkan atau lakuan backwash.
4) Kualitas air saringan diperiksa, terutama kekeruhan,
apakah sudah mencapai dibawah 5 NTU sesuai yang
disyaratkan.
5) Lakukan pembersihan media penyaring jika sudah jenuh.

Pemeliharaan Bak Filtrasi


1) Periksa dan bersihkan sisi ruang alat penyaring.
2) Bersihkan buih dan kotoran-kotoran yang mengapung.
3) Periksa pertumbuhan lumut dan bersihkan.
4) Periksa ketebalan media penyaringan dan tambah
kekurangannya, bila perlu.

Backwash
Lakukan pencucian penyaring bila debitnya menurun sampai
batas tertentu. Penurunan kecepatan menyaring merupakan
indikator bahwa media filter sudah mulai jenuh. Indikasi
tersebut dapat dilihat bila air pada permukaan penyaring naik
sampai melampaui batas ketinggian yang sudah ditetapkan
dalam perencanaan, dengan cara:
⮚ Tutup katup inlet dan outlet penyaring.
⮚ Buka katup outlet buangan pencucian dan inlet air
pencuci. ⮚ Operasikan pompa pencuci dan atur
debitnya.
⮚ Amati penyebaran air pada permukaan penyaring.
⮚ Atur debit pencucian dengan mengatur katup, sehingga
media tidak terbawa.
⮚ Hentikan pencucian jika air pencucian sudah jernih.

P a g e | 18
Pada instalasi dengan proses pengolahan lengkap, filter
dipakai untuk mengolah efluen dari bak sedimentasi yang
sudah diturunkan turbiditinya. Biasanya turbiditi yang masuk
unit Filter antara 50 – 100 NTU. Lakukan backwashing 3 bulan
sekali atau sesuai dengan kebutuhan.

2.5.3. UNIT DISTRIBUSI


Perpipaan 1) Alat Ukur
Transmisi Air 2) Jalur Transmisi
Minum 3) Tekanan Air: Manometer tekanan air selalu dipantau.

Reservoir 1) Periksa kebersihan lumut pada dinding reservoir.


2) Periksa kebocoran pada dinding, pipa inlet, pipa outlet, dan
pipa pembuang.
3) Alat Ukur: Pemeliharaan dengan menjaga kebersihan
sekelilingnya, melihat kebocoran.

Jaringan Pipa 1) Jaringan Distribusi Utama (Distribusi Primer);


Distribusi 2) Jaringan Distribusi Pembawa (Distribusi Sekunder);
3) Jaringan Distribusi Pembagi (Pipa Distribusi Tertier):
Periksa tekanan air diujung distribusi tersier.
4) Periksa keberfungsian katup pada pipa penguras (wash
out), minimal 3 bulan sekali dengan cara membuka dan
menutup katup wash out 5) Periksa keberfungsian katup pada
pipa pembuang udara (air valve) dengan memperhatikan air
valve ketika terjadi pembuangan udara.

P A G E | 19
2.5.4. BANGUNAN PELENGKAP
Rumah Pompa Yang harus dipantau adalah:
1) Alat Ukur (Digital Water Meter).
2) Manometer, Alat Pelengkap.

Generator Set Yang harus dipantau adalah:


1) Mengganti oli/pelumas minimal 3 bulan sekali, tergantung
jenis pelumas yang digunakan.
2) Bersihkan tangki bahan bakar dari kotoran yang
mengendap minimal 6 bulan sekali.
3) Jika daya yang dihasilkan kurang dari spesifikasi, maka
periksa dan lakukan servis dinamo, minimal 6 bulan sekali.

2.6. KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA

Pemeliharaan berkala memerlukan waktu yang lebih panjang dalam periode bulanan,
triwulan, atau tahunan. Pemeliharaan berkala dilakukan pada unit air baku, unit
produksi dan jaringan transmisi, unit distribusi dan unit pelayanan beserta
komponennya berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2.6.1. UNIT AIR BAKU

Laporkan kepada atasan jika ada perubahan konstruksi.

Laporkan kepada atasan jika ada kerusakan pagar pengaman, saringan, katup-katup
dan perpipaan.

Konstruksi 1) Bendung-Bangunan Peninggi Muka Air:


Intake a. Selalu dijaga kebersihan daerah air baku dari
sampah- sampah, tanaman air, gulma air, enceng
gondok, bangkai binatang, batang pohon.
b. Secara estetika sampah-sampah tersebut tidak sedap
dipandang mata dan dapat mempengaruhi kapasitas
pengambilan air baku.
c. Batang pohon tumbang juga berbahaya, kalau
sampai hanyut oleh banjir dapat menghantam
jembatan, ponton, dudukan pipa.

P a g e | 20
d. Bronjong yang berada di depan dan samping
bangunan intake harus tetap terjaga keutuhannya
untuk pertahanan terhadap longsoran-longsoran
tanah.

2) Bangunan Penangkap Air:


a. Penampung Lumpur/Grit Chamber: Endapan-
endapan lumpur dan pasir akan mempengaruhi
kapasitas ruang pompa air baku, debit dapat
menurun.
b. Casing pipa sewaktu-waktu harus dibailling yaitu
mengeluarkan endapan-endapan, kotoran-kotoran
partikel-partikel kecil yang terdapat di dalam casing
c. Saluran Pembuang: Harus dibersihkan dari endapan-
endapan, supaya pembuangan air kembali ke sungai
tidak terganggu dan ketersediaan air baku dapat
dipantau dengan lebih baik.

Pompa Air 1) Pompa (Centrifugal, Submersible)


Baku a. Pemeriksaan motor pompa, pastikan tidak ada
kerusakan (1-2 tahun sekali).
b. Pemeriksaan impeller pompa, pastikan tidak ada
kerusakan (1-2 tahun sekali).
c. Pengukuran kapasitas, pastikan masih sesuai
dengan spesifikasi (6 bulan sekali).
Jika terjadi kerusakan maka lakukan servis terhadap pompa
tersebut.

Alat Ukur 1) Kuantitas Air Baku


(Cipoleti, a. Periksa alat ukur masih terpasang dengan baik dan tidak
Thompson, terjadi kebocoran.
Water Meter) b. Periksa indeks pengukuran (mistar baca) masih terbaca.

P A G E | 21
Peralatan 1) Pintu sampah/jeruji:
Mekanikal a. Bagian-bagian persendian yang selalu bergerak
harus selalu diberi pelumas/grease.
b. Bagian-bagian yang kena air harus sering dicat
kembali dengan cat anti karat, supaya tidak
karatan.
c. Sampah-sampah plastik, daun-daun dibersihkan
agar air baku yang masuk ruang pompa tidak
terhalang.

2) Pintu Air:
a. Pelumasan bagian-bagian yang bergerak.
b. Pengecatan untuk mencegah karat dan kerusakan
lain.

Peralatan 1) Penangkal Petir


Elektrikal Senantiasa diperiksa apakah kabel pentanahan tidak putus
dan mencapai muka air tanah.
2) Panel-panel Pompa:
Komponen-komponen elektrik-elektrik dalam panel sangat
sensitif terhadap kelembaban. Untuk itu pemeliharaan
kebersihan, sirkulasi udara di ruang panel, penerangan
harus selalu terjaga dengan baik.

3) Lampu Penerangan:
a. Lampu penerangan halaman dan bagian bangunan
dalam harus dapat berfungsi dengan baik dan untuk
itu harus selalu terpelihara dengan baik.
b. Sekring, kabel-kabel dapat rusak oleh binatang
mengerat (tikus tikus), dan sebagainya.
4) Sistem Pengkabelan:
Sistem pengkabelan, dijaga dan diperiksa setiap saat agar
tidak rusak oleh binatang pengerat, kena banjir, tanah
longsor, dilewati dan terinjak injak oleh ternak penduduk,
bagian-bagian terminal dijaga jangan karatan.

P a g e | 22
Sumur Bor 1) Material yang terbawa air baik warna maupun jumlahnya
juga harus diperhatikan dan dicek untuk menganalisa
kualitas air. Contoh, bila ada material pasir yang ikut
terbawa air dari sumur maka harus segera dicari solusi
karena material pasir dapat merusak impeller pompa.
2) Pengecekan pada pompa dan sumur dengan melakukan
pengangkatan pompa dari sumur secara berkala untuk:
a. Pengecekan kedalaman sumur dengan cara
mengukur kedalaman sumur dengan tali yang diberi
pemberat dan dimasukkan ke dalam sumur,
sehingga akan diketahui kedalaman sumur saat itu.
Bila terjadi pendangkalan yang signifikan maka
harus segera dilakukan development untuk
mengembalikan kedalaman sumur.
b. Pemeriksaan kabel pompa untuk memastikan
kwalitas kabel power dan kabel WLC masih bagus.
c. Pemeriksaan pipa penghantar untuk mengetahui
ketahanan dan kelayakan pipa penghantar.
d. Pemeriksaan pompa yang terdiri dari dua bagian,
yaitu motor penggerak dan pompa. Selama kuat
arus (ampere) pompa berjalan normal sesuai
dengan buku petunjuk dari pabrikan, maka
dipastikan motor dalam keadaan normal. Ampere
dapat dicek di panel kontrol pada saat pompa
beroperasi. Sedangkan kipas pompa (impeller)
sangat rawan terhadap kotoran yang terlarut

dalam air, untuk itu impeller harus dibuka dan


dibersihkan agar daya pompa air kembali normal.
3) Lakukan proses development (penyempurnaan) pada sumur
bor, jika terjadi pendangkalan kedalaman sumur.
Development dilakukan minimal setahun sekali atau sesuai
dengan kondisi pelumpuran dalam sumur.

P A G E | 23
2.6.2. UNIT PRODUKSI
Bak Yang harus dilakukan:
Prasedimentasi 1) Periksa dan perbaiki bangunan bak pengendap dari
kerusakan kerusakan yang mungkin terjadi.
2) Periksa dasar bak pengedap dari penumpukan lumpur dan
bila perlu lakukan pengurasan dan pembersihan dasar
bak.
3) Periksa dan bersihkan dinding bak dari lumut.

Bak Prasedimentasi pada umumnya terdiri dari:


1) Saluran Inlet/Outlet:
a. Saluran terbuka harus selalu dibersihkan dari
endapan lumpur, sampah-sampah, agar aliran
lancar, tidak terganggu.
b. Alat ukur pada saluran, dijaga kebersihannya agar
aliran air lancar.
c. Hubungan antara saluran dan bak, selalu diamati
terutama soal kebocoran.
2) Bak Pembagi:
a. Dinding-dinding tidak boleh ada lumut-lumut
yang tumbuh. b. Endapan lumpur harus selalu
terbuang.
c. Endapan lumpur mengakibatkan pembebanan
permukaan tidak dapat merata pada bak
sedimentasi.
3) Pipa-pipa/Saluran Pembuang Lumpur:
a. Lumpur yang sudah terkumpul di ruang lumpur,
secara berkala dibuang.
b. Katup-katup pembuang diperiksa supaya tidak
bocor.
c. Pembuangan dapat secara otomatis atau manual.
4) Bak Lumpur:
a. Bak lumpur direncanakan untuk menampung
volume lumpur dalam jumlah tertentu.

P a g e | 24
b. Pemeliharaan bak lumpur penting, agar lumpur
yang sudah mengendap tidak mempengaruhi
proses selanjutnya.
5) Alat-alat Mekanik dan Elektrik:
a. Alat duga tinggi air harus selalu terjaga
kebersihannya dan biasanya terlindung dari
cuaca.

Aerasi 1) Alat-alat Mekanikal dan Listrik: Alat-alat Mekanikal dan


Elektrikal senantiasa diperiksa untuk menjaga
keakuratannya dan selalu harus ada cadangan untuk
penggantian yang rusak.

Peralatan 1) Peralatan Pembubuh Bahan Kimia dapat terdiri dari:


Pembubuh a. Pompa Dosing
Bahan Kimia b. Alat-alat Mekanik dan Elektrik:
i. Panel-panel pompa dijaga
kebersihannya.
ii. Kabel-kabel dan terminal kabel diperiksa jangan ada
yang lepas.
iii. Dijaga agar tidak terganggu binatang.
iv. Alat pengaduk, alat pencampur bahan kimia selalu
terjaga kebersihannya.
Pemeliharaan meliputi:
1) Periksa alat pembubuh larutan bahan kimia serta
bersihkan dari kotoran kotoran. Lakukan perbaikan atau
penggantian bagian-bagian yang kurang berfungsi
dengan baik.
2) Bersihkan pengkaratan bagian luar alat pembubuh serta
lakukan pengecetan kembali.

Pengaduk Bak Pencampur Bahan Kimia/Koagulasi:


Cepat 1) Kualitas/Kuantitas Dosis.
Selalu dimonitor Kualitas dan Kuantitas Dosis, karena
mempengaruhi kinerja Pengaduk Cepat.
2) Lakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam.
3) Laporkan ke atasan jika ada kerusakan atau perubahan
P A G E | 25
konstruksi.

Pengaduk Bak Pencampur Bahan Kimia/Flokulasi:


Lambat 1) Kualitas/Kuantitas Dosis.
Agar selalu dimonitor, karena mempengaruhi kinerja
komponen alat berikutnya yaitu Bak Sedimentasi.
2) Periksa, kuras dan bersihkan dengan seksama unit alat
pengaduk lambat.
3) Lakukan pengecatan bila unit terbuat dari logam.
4) Laporkan ke atasan bila ada kerusakan atau kelainan
pada konstruksi.
5) Periksa kondisi katup-katup dan lakukan perbaikan serta
pengecatan apabila perlu.

6) Kuras lumpur dalam bak pengaduk lambat, tampung


dalam bak/ruang lumpur. Dapat dilakukan kurang lebih 3
bulan sekali.

P a g e | 26
Bak 1) Sistem Ruang Lumpur:
Sedimentasi a. Ruang lumpur harus selalu dikosongkan sesuai
manual, agar proses pengendapan tidak
terganggu.
b. Pipa-pipa pembuang harus selalu dapat beroperasi,
valve tidak boleh macet dan bocor.
2) Kualitas Air, terutama diperiksa terhadap
kekeruhan, dan pH air.
3) Dinding/Bak Sedimentasi:
a. Buih-buih busa yang mengambang harus dibuang,
lumut-lumut yang timbul di dinding dibersihkan, agar air
outlet air dari sedimentasi sesuai yang diinginkan.
b. Periksa, kuras dan bersihkan dengan seksama unit alat
pengaduk lambat.
c. Lakukan pengecatan ulang dengan epoxy anti karat
bila unit terbuat dari logam untuk mencegah karat.
d. Laporkan ke atasan bila ada kerusakan atau kelainan
pada konstruksi.
e. Periksa kondisi katup-katup dan lakukan perbaikan
serta pengecatan apabila perlu.

Bak Filtrasi Bangunan Saringan Pasir/Tangki Filter/Filter Galery:


1) Media Pasir:
a. Ketebalan media saringan selalu diukur sesuai yang
direncanakan.
b. Media Pasir yang terbuang karena proses Back
Wash harus segera diganti dengan pasir yang baru
dan memenuhi Uniformity Coeffisien yang
diinginkan.
2) Sistem Underdrain (sistem perpipaan dibawah saringan):
Sewaktu-waktu filter dikosongkan, dan sistem underdrain
yang patah dan tersumbat harus diganti.

P A G E | 27
2.6.3. UNIT DISTRIBUSI
Jaringan 1) Jalur transmisi air minum:
Transmisi Air a. Untuk pipa yang tertanam, periksa apakah pipa masih
Minum tertanam dengan baik. Bila tidak misalnya terkena
erosi, longsor, kena galian, sering dilewati orang
atau binatang ternak, maka segera timbun kembali.

b. Perhatikan apa ada rembesan-rembesan, tanda ada


kebocoran pipa, perlu digali untuk diperiksa, dan
diganti pipa yang bocor.
c. Untuk pipa yang tidak tertanam, bersihkan dari
sampah-sampah,
timbunan tanah atau puing-puing bangunan,
tumbuhan liar yang dapat mengganggu.
d. Setiap sambungan diperiksa apa ada kebocoran.
2) Tekanan Air: Selalu dimonitor agar tekanan air selalu sama
dengan yang direncanakan.

Reservoir Air 1) Kebersihan:


Minum a. Kebersihan lingkungan dari tanaman liar.
b. Ventilasi udara selalu harus terjaga.
c. Pencegahan lumut pada dinding.
2) Kebocoran:
a. Selalu dipantau tinggi permukaan air melalui alat
penduga water level.
b. Dipantau tingkat kebocoran.
3) Inlet dan Outlet Pipa, Pipa Drainase:
a. Secara berkala pipa penguras difungsikan dan 8-12
bulan sekali reservoir dikuras. Bersihkan endapan-
endapan lumpur.
b. Setelah pengurasan harus dilakukan sterilisasi.
4) Water meter induk harus ditera secara berkala.
5) Kualitas Air, air perlu dipantau yaitu kekeruhan, pH, dan sisa
klor.

P a g e | 28
Jaringan Pipa 1) Jaringan Distribusi Utama (JDU) atau distribusi primer:
Distribusi 2) Jaringan Distribusi Pembawa atau Distribusi Sekunder.
3) Jaringan Distribusi Pembagi atau Distribusi Tertier.
4) Gate Valve Zoning System

Pemeliharaan:
1) Kran wash out, air valve, valve pengatur blok pelayanan
diperiksa kondisinya.
2) Katup-katup wash out dibuka 3 bulan sekali.

Bangunan 1) Jembatan pipa/air valve/wash out


Penunjang a. Periksa apakah air valve masih berfungsi dengan
baik ditandai dengan adanya gelembung-
gelembung udara yang keluar, terutama pada saat
awal operasi.
b. Box dibersihkan dari timbunan sampah.
c. Bersihkan katup dan diberi gemuk.
d. Katup wash out senantiasa diperiksa kebersihannya.

e. Letak katup wash biasanya dibagian lembah/terendah


dari jalur pipa. Tanaman liar harus selalu dibuang.
Hindari wash out dari longsoran atau timbunan tanah
dan sampah, karena akan mempersulit
pengoperasian sehari- harinya.

P A G E | 29
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPRASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan pompa air baku  Petugas mengoperasikan pompa pada bangunan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk broncaptering dengan memastikan prosesnya berjalan sesuai
…………….. mengurangi potensi kerusakan pompa akibat kesalahan teknis ketentuan teknis dan membuat laporan tertulis penggunaan pompa.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT AIR BAKU (BRONCAPTERING-INTAKE)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pompa Air Baku 1 Pompa tersambung dengan sumber listrik

2 Manometer (indikator head) pompa berada


dalam level normal
3 Amperemeter pompa = … A (sesuai dengan
ampere pada spesifikasi pompa)
4 Voltmeter pompa = 220 V

5 Frekuensi generator = … Hz (sesuai dengan


Hertz pada spesifikasi genset)
6 RPM pompa = … RPM (sesuai dengan RPM
pada spesifikasi pompa)
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPRASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan menyalakan
pemeliharaanpompapompaairairbaku
baku  Petugas melakukan
KPSPAMS melakukan
pengecekanpengecekan rutin,2-3
rutin, minimal minimal 2-3 hari per
hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk Minggu untuk memastikan operasi pompa berjalan sesuai ketentuan
…………….. mengurangi potensi kerusakan pompa akibat kesalahan teknis teknis dan membuat laporan tertulis penggunaan pompa.
 Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada KPSPAMS
unit teknisuntuk
dan
DESA : tindak
Kepalaperbaikan
Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama perbaikan pompa, KPSPAMS wajibmemberikan
Petugas wajib memberikaninformasi
informasi
KABUPATEN : penghentian operasi kepada pelanggan
pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT AIR BAKU (BRONCAPTERING-INTAKE) (1/3)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya ; (x) apabila terdapat anomali ;
dan (TL) apabila terjadi anomali dan sudah ditindaklanjuti
PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Konstruksi 1 Fungsi bendung-bangunan peninggi muka air
Bangunan dalam kondisi baik
2 Membersihkan lingkungan dari rumput dan
kotoran-kotoran
3 Membersihkan endapan lumpur atau pasir
pada ruang lumpur dan saluran pembuang

Pompa air baku 1 Pompa (Sentrifugal / Submersible)


Tidak ada suara bising atau getaran
yang tidak biasa pada pompa saat
menyala
Membersihkan saringan penyadap dan
saringan pompa, jika terdapat kotoran
2 Perpipaan
Tidak terjadi bocoran pada perpipaan.
Jika terjadi, ganti gasket dan
kencangkan atau ganti mur dan baut.
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
TUJUAN KEBIJAKAN
DAN PEMELIHARAAN
 Memberikan panduan menyalakan
pemeliharaanpompapompaairairbaku
baku  Petugas melakukan
KPSPAMS melakukan pengecekan
pengecekan rutin,2-3
rutin, minimal minimal 2-3 hari per
hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk Minggu untuk memastikan operasi pompa berjalan sesuai ketentuan
mengurangi potensi kerusakan pompa akibat kesalahan teknis teknis dan membuat laporan tertulis penggunaan pompa.
……………..  Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada KPSPAMS
unit teknisuntuk
dan
tindak
Petugasperbaikan
untuk tindakan perbaikan.
DESA :
 Selama perbaikan pompa, wajib
KPSPAMS wajib memberikan
memberikan informasi informasi
KECAMATAN : penghentian operasi kepada pelanggan
pelanggan.

KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT AIR BAKU (BRONCAPTERING-INTAKE) (2/3)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya ; (x) apabila terdapat anomali ; PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Penyokong pipa dalam keadaan baik.
Bila perlu lakukan penggantian atau
perbaikan.
Pipa-pipa tidak berkarat. Bila perlu
lakukan penggantian atau perbaikan
Pipa tidak tersumbat oleh sampah,
plastik, bangkai binatang, tikus, dan
sebagainya.
Valve by pass dalam keadaan tertutup,
selalu diperiksa
Katup-katup dalam kondisi baik (tidak
bocor). Bila perlu kencangkan baut-baut
atau lakukan perbaikan, serta ulir katup
diberi gemuk.
Katup-katup dapat dioperasikan dengan
baik. Bersihkan dan perbaiki atau ganti
pemutar, tiang katup, dudukan, paking
dan ring. Jika perlu lakukan penggantian
katup.
Water Level 1 Alat ukur dalam kondisi baik sehingga debit
Control/Peil pengambilan air baku dapat dipantau.
Penduga Tinggi Air

2 Alat ukur selalu ditera dan cadangan alat


ukur selalu siap dipasang.
3 Kualitas dan Kuantitas Air Baku
Kualitas air baku sudah diperiksa (untuk
mendapatkan dosis koagulan yang
optimum koagulan dalam proses
produksi).
Kuantitas sudah diukur dengan alat-alat
ukur untuk mengetahui kinerja pompa
air baku.
Manometer, Volt Meter, dan Ampere
Meter pada pompa selalu dipelihara
kebersihannya.
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
TUJUAN KEBIJAKAN
DAN PEMELIHARAAN
 Memberikan panduan menyalakan
pemeliharaanpompapompaairairbaku
baku  Petugas melakukan
KPSPAMS melakukan pengecekan
pengecekan rutin,2-3
rutin, minimal minimal 2-3 hari per
hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk Minggu untuk memastikan operasi pompa berjalan sesuai ketentuan
mengurangi potensi kerusakan pompa akibat kesalahan teknis teknis dan membuat laporan tertulis penggunaan pompa.
……………..  Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada KPSPAMS
unit teknisuntuk
dan
tindak
Petugasperbaikan
untuk tindakan perbaikan.
DESA :
 Selama perbaikan pompa, wajib
KPSPAMS wajib memberikan
memberikan informasi informasi
KECAMATAN : penghentian operasi kepada pelanggan
pelanggan.

KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT AIR BAKU (BRONCAPTERING-INTAKE) (1/3)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya ; (x) apabila terdapat anomali ; PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Peralatan 1 Pintu sampah/ jeruji dapat dioperasikan
Mekanikal dengan baik.
2 Pintu Sorong/ pintu air dapat dioperasikan
dengan baik.
Peralatan 1 Penangkal Petir dalam keadaan baik.
Elektrikal 2 Panel-panel Pompa:
Panel pompa dalam keadaan bersih,
kering, cukup ventilasi, penerangan.
Tidak ada gangguan tikus, sarang laba-
laba.
Cadangan komponen panel dalam
keadaan baik.
3 Lampu Penerangan dalam keadaan baik.
4 Sistem Pengkabelan dalam keadaan baik.

Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan bangunan prasedimentasi  Petugas mengoperasikan bangunan prasedimentasi dengan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan prasedimentasi laporan tertulis pengoperasian bangunan prasedimentasi.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (PRASEDIMENTASI)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Prasedimentasi 1 Debit air yang masuk pada alat ukur ….. L/det
(sesuai dengan kapasitas produksi)
2 Bersihkan bak dari kotoran/sampah yang
mungkin terbawa
3 Periksa kekeruhan air baku yang masuk
dan keluar bak prasedimentasi, pH dan
dosis bahan koagulan
4 Pembuangan lumpur dari bak
prasedimentasi sesuai dengan periode atau
tergantung pada kondisi air baku
5 Ketinggian muka air dalam bak sesuai …. cm
(sesuai dengan ketinggian yang
direncanakan)
6 Aliran air dalam bak, apakah merata
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan pemeliharaan bangunan prasedimentasi.  Petugas melakukan pengecekan rutin, minimal 2-3 hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk minggu untuk memastikan operasi bangunan prasedimentasi berjalan
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan prasedimentasi. sesuai ketentuan teknis. Buat laporan tertulis.
 Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
DESA : Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama pembersihan bangunan prasedimentasi, Petugas wajib
KABUPATEN : memberikan informasi penghentian operasi kepada pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (PRASEDIMENTASI)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Prasedimentasi 1 Periksaan dan pembersihan lingkungan dari
kotoran-kotoran
2 Periksaan dan pembersihan permukaan air
dibak dari kotoran-kotoran yang mungkin
terbawa melalui saringan
3
Periksaan dan pembersihan inlet dan outlet
dari kotoran yang mungkin menyumbat
4 Periksaan dan pembersihan lingkungan dari
tanaman liar
5 Periksaan konstruksi bangunan dari
kerusakan yang mungkin terjadi
6
Periksaan dan pembersihan bak dari
pertumbuhan lumut dan tanaman air lainnya
7 Pembuangan endapan lumpur (hopper)
secara berkala
8
Periksaan dan pembersihan katup
pembuangan lumpur serta peralatan lainnya.
Bila perlu ulir katup diberi gemuk
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan pemeliharaan bangunan aerator.  Petugas melakukan pengecekan rutin, minimal 2-3 hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk minggu untuk memastikan operasi bangunan aerator berjalan sesuai
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan aerator. ketentuan teknis. Buat laporan tertulis.
 Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
DESA : Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama pembersihan bangunan aerator, Petugas wajib memberikan
KABUPATEN : informasi penghentian operasi kepada pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (AERASI)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Aerasi 1 Pastikan debit air yang masuk sesuai dengan
perencanaan
2
Pemeriksaan kualitas air outlet agar sesuai
dengan yang direncanakan, diantaranya
untuk mereduksi Fe, Co, dan Mangan
3 Bersikah tray dari kotoran-kotoran yang bisa
menyumbat lubang
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan bangunan pengaduk cepat.  Petugas mengoperasikan bangunan pengaduk cepat dengan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan pengaduk cepat. laporan tertulis pengoperasian bangunan pengaduk cepat.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (Pengaduk Cepat)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pengduk Cepat 1 Operasikan pembubuh Alum/Soda sesuai
dengan perhitungan debit yang diperlukan
(ada jenis pompa kimia lain yang penyetelan
strokenya dilakukan pada saat pompa tidak
dioperasikan)
2 Pastikan pH sama dengan pH pada waktu jar
test, dengan menambah atau mengurangi
stroke pompa
3
Persediaan larutan bahan kimia masih cukup
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan pemeliharaan bangunan pengaduk cepat.  Petugas melakukan pengecekan rutin, min. 2-3 hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk minggu untuk memastikan operasi bangunan pengaduk cepat berjalan
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan pengaduk cepat. sesuai ketentuan teknis. Buat laporan tertulis.
 Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
DESA : Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama pembersihan bangunan pengaduk cepat, Petugas wajib
KABUPATEN : memberikan informasi penghentian operasi kepada pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (Pengaduk Cepat)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pengaduk Cepat 1
Konsentrasi bahan kimia selalu diperiksa
kadarnya sesuai yang dipersyaratkan
2 Saluran air minum dan aksesorisnya dalam
kondisi bersih, lancar, dan tidak ada
kebocoran
3 Pemeriksaan dan pembersihan titik
pembubuhan larutan bahan kimia
4 Pembersihan kotoran-kotoran dan buih
yang mengapung diatas permukaan air
5 Pembersihan lumut jika ada
6 Pembubuhan kaporit atau bahan
desinfektan lainnya dengan dosis yang cukup
untuk menghindari lumut
7 Pemeriksaan fungsi alat pengaduk (jika ada),
bila perlu lakukan perbaikan atau
penggantian bagian-bagian yang tidak
berfungsi
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan pemeliharaan bangunan pengaduk bahan kimia.  Petugas melakukan pengecekan rutin, min. 2-3 hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk minggu untuk memastikan operasi bangunan pencampur bahan kimia
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan pengaduk bahan berjalan sesuai ketentuan teknis. Buat laporan tertulis.
kimia.  Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
DESA : Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama pembersihan bangunan pencampur bahan kimia, Petugas
KABUPATEN : wajib memberikan informasi penghentian operasi kepada pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (Bak Pencampur Bahan Kimia)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bak Pencampur 1 Secara rutin pompa dosing diperiksa: Power Input,
Bahan Kimia Sekring, Putaran Motor (RPM), sesuai denngan spesifikasi
pompa
2
Setelan stroke pompa, diukur debit secara manual
3
Konsentrasi bahan koagulan sesuai yang dipersyaratkan
4
Bak pencampur bahan kimia dalam kondisi bersih
5 Bersihkan alat pembubuh bahan kimia
6 Jumlah kebutuhan larutan bahan kimia cukup untuk
operasi secara kontinu
7
Pemeriksaan dan pembersihan katup, saringan, titik
injeksi dan saluran alat pembubuhan dari kemungkinan
terjadinya pengendapan dan penyumbatan kotoran
8 Periksaan kebocoran yang mungkin terjadi pada saluran
larutan bahan kimia dan katup. Bila perlu lakukan
perbaikan
9 Pemeriksaan dan pembersihan tangki larutan bahan
kimia dan alat pengaduk dari kotoran atau endapan
yang terjadi
10 Pengecekan kapasitas pompa pembubuh. Bila perlu
lakukan perbaikan atau penggantian bagian-bagian yang
kurang berfungsi
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan bangunan pengaduk lambat.  Petugas mengoperasikan bangunan pengaduk lambat
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk dengan memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan pengaduk lambat. membuat laporan tertulis pengoperasian bangunan pengaduk lambat.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (Pengaduk Lambat)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pengaduk Lambat 1
Pastikan flok–flok terbentuk dengan baik
2
Periksa kembali pH air di pengaduk lambat,
apakah dilakukan penyesuaian pembubuhan
3 Melakukan pembersihan buih-buih
dipermukaan air
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan pemeliharaan bangunan pengaduk lambat.  Petugas melakukan pengecekan rutin, min. 2-3 hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk minggu untuk memastikan operasi bangunan pengaduk lambat
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan pengaduk lambat. berjalan sesuai ketentuan teknis. Buat laporan tertulis.
 Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
DESA : Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama pembersihan bangunan pengaduk lambat, Petugas wajib
KABUPATEN : memberikan informasi penghentian operasi kepada pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (Pengaduk Lambat)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bak Pengaduk 1
Lambat Konsentrasi bahan kimia selalu diperiksa
kadarnya sesuai yang dipersyaratkan
2 Saluran air minum dan aksesorisnya dalam
kondisi bersih, lancar, dan tidak ada
kebocoran
3
Pemeriksaan dan pembersihan pintu-pintu
serta sisi ruang alat pengaduk lambat
4 Pembersihan busa dan kotoran-kotoran
yang mengapung diatas permukaan air
5 Buka katup-katup penguras beberapa detik
untuk membuang lumpur yang mungkin
mengendap
6 Pemeriksaan dan pembersihan pertumbuhan
lumut
7 Pemeriksaan katup-katup pembuangan
lumpur dan bila perlu lakukan perbaikan
8 Apabila pengaduk lambat dilengkapi alat
pengaduk, periksa fungsi dari peralatan
tersebut dan bila perlu lakukan perbaikan
atau penggantian bagian-bagian yang tidak
berfungsi
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan bangunan filter.  Petugas mengoperasikan bangunan filter dengan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan filter. laporan tertulis pengoperasian bangunan filter.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (FILTER)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Filtrasi 1 Kekeruhan yang masuk kedalam unit filtrasi
dibawah 10 NTU
2 Tutup katup penguras, katup pencucian
dan katup outlet penyaring
3 Alirkan air sampai ketinggian yang telah
ditentukan
4
Buka katup outlet penyaring dan atur
kapasitasnya sesuai dengan perencanaan
5 Periksa kekeruhan air pada inlet dan outlet
penyaring
6 Amati debit outlet pada alat ukur yang
tersedia
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan pemeliharaan bangunan filter.  Petugas melakukan pengecekan rutin, min. 2-3 hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk minggu untuk memastikan operasi bangunan filter berjalan sesuai
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan pengaduk lambat. ketentuan teknis. Buat laporan tertulis.
 Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
DESA : Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama pembersihan bangunan filter, Petugas wajib memberikan
KABUPATEN : informasi penghentian operasi kepada pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (FILTRASI)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bak Filtrasi 1 Pemantauan kualitas air baku dari outlet
sedimentasi (sesuai dengan yang
dipersyaratkan)
2
Pemeriksaan dan pembersihan plat
pengendap dengan menyemprotkan air
3 Pemeriksaan kebocoran dan fungsi dari pipa
dan katup penguras lumpur
4 Pemeriksaan dan pembersihan kotoran
serta busa yang mengapung diatas
5 Pemeriksaan dan pembersihan pertumbuhan
lumut
6 Pemeriksaan katup-katup pembuangan
lumpur dan bila perlu lakukan perbaikan
7
Amati pertumbuhan lumut pada dinding bak
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan tentang tata cara pencucian filter (backwashing).  Backwash filter dilakukan secara periodik selama 2 minggu - 1 bulan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk sekali.
…………….. mengurangi potensi kesalahan backwashing.  Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
DESA :  Selama proses backwashing, Petugas wajib memberikan informasi
KECAMATAN : penghentian operasi kepada pelanggan.
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (PENCUCIAN FILTER)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Filtrasi 1
Tutup katup inlet dan outlet penyaring
2 Buka katup outlet buangan pencucian dan
inlet air pencuci
3
Operasikan pompa pencuci dan atur debitnya
4 Amati penyebaran air pada permukaan
penyaring
5 Atur debit pencucian dengan mengatur
katup, sehingga media tidak terbawa
6 Hentikan pencucian jika air pencucian sudah
jernih
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan bangunan sedimentasi.  Petugas mengoperasikan bangunan sedimentasi dengan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhtikan untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan sedimentasi. laporan tertulis pengoperasian bangunan sedimentasi.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (SEDIMENTASI)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Sedimentasi 1 Dari unit pengaduk cepat air masuk dengan
baik kedalam bak sedimentasi
2 Harus diperhatikan apakah
pembebanan/aliran merata
3
Periksa, apakah inlet (yang memakai baffle)
berfungsi dengan baik, atau apakah Plate
Settler/Tube Settler dalam keadaan baik,
tidak ada yang pecah atau tersumbat
4
Efluen dari bak sedimentasi mempunyai
kekeruhan dibawah 10 NTU, agar saringan
pasir dapat berkinerja tidak terlalu berat
5
Lakukan pembuangan lumpur sesuai
dengan yang telah direncanakan
6 Bersihkan buih-buih atau bahan-bahan yang
terapung
7 Periksa fungsi katup–katup
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Pemeliharaan
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan pemeliharaan bangunan sedimentasi.  Petugas melakukan pengecekan rutin, min. 2-3 hari per
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk minggu untuk memastikan operasi bangunan sedimentasi berjalan
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan pengaduk lambat. sesuai ketentuan teknis. Buat laporan tertulis.
 Segala bentuk kerusakan segera dilaporkan kepada unit teknis dan
DESA : Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :  Selama pembersihan bangunan sedimentasi, Petugas wajib
KABUPATEN : memberikan informasi penghentian operasi kepada pelanggan.
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT PRODUKSI (SEDIMENTASI)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Bak Sedimentasi 1 Pemantauan kualitas air baku dari outlet
sedimentasi (sesuai dengan yang
dipersyaratkan)
2 Pemeriksaan dan pembersihan plat
pengendap dengan menyemprotkan air
3 Pemeriksaan kebocoran dan fungsi dari pipa
dan katup penguras lumpur
4 Pemeriksaan dan pembersihan kotoran
serta busa yang mengapung diatas
5 Pemeriksaan dan pembersihan pertumbuhan
lumut
6 Pemeriksaan katup-katup pembuangan
lumpur dan bila perlu lakukan perbaikan
7
Amati pertumbuhan lumut pada dinding bak
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 mengalirkan air hasil olahan keseluruh jaringan distribusi sampai di semua  Petugas mengoperasikan sistem distribusi dengan
unit pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan baik memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas laporan tertulis pengoperasian sistem distribusi.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT DISTRIBUSI (JARINGAN PIPA)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jaringan Pipa 1
Pengaturan Buka Tutup Katup pada jaringan
Distribusi
distribusi untuk mengatur pengaliran air yang
merata kesemua wilayah pelayanan
2 Pemompaan Distribusi
a Muka air dalam bak tetap pada ukuran yang
disyaratkan
b
Tekanan air pada manometer yang dipasang
pada pipa tekan sesuai yang dipersyaratkan
c Angka pada meter air yang terpasang pada
sistem output pompa sesuai kapasitas pompa
d Tidak adanya bunyi dan getaran yang tidak
biasa
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 mengalirkan air hasil olahan keseluruh jaringan distribusi sampai di semua  Petugas mengoperasikan sistem distribusi dengan
unit pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan baik memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas laporan tertulis pengoperasian sistem distribusi.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT DISTRIBUSI (JARINGAN PIPA)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jaringan Pipa 1 Inspeksi Jaringan Pipa, dilakukan minimal
Disttribusi seminggu sekali meliputi:
a Pemeriksaan kondisi katup, termasuk
pemeriksaan fungsi katup udara dan katup
wash out Berfungsi baik
b Pemeriksanaan jalur pipa, apakah ada
kebocoran/kerusakan, atau antisipasi terhadap
kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh
akar tanaman, perbaikan jalan, dan tanah
longsor
4 Pengurasan Pipa, pengurasan pipa (wash out).
Pengurasan dapat dilakukan secara berkala
sekurang-kurangnya 3 bulan sekali atau sesuai
kebutuhan
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan bangunan reservoir (penampung).  Petugas mengoperasikan bangunan reservoir dengan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan reservoir. laporan tertulis pengoperasian bangunan reservoir.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT DISTRIBUSI (RESERVOIR)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Reservoir 1 pH air yang masuk ke bak penampung air
bersih/Reservoir antara 6.5 - 7.0
2 Ukur debit air yang masuk (sesuai dengan
debit rencana)
3
Pembubuhan larutan Netralisator (larutan
Soda Ash 10% atau larutan Kapur jenuh),
apabila pHnya < 7, sesuai perhitungan
4 Bubuhkan larutan desinfektan, seperti
larutan kaporit sesuai perhitungan
5 Periksa pH, kekeruhan dan sisa khlor dari
air bersih di bak penampung setiap jam,
yaitu:
- pH antara 6,0 – 7,5;
- kekeruhan dibawah 5 NTU dan
- sisa chlor 0,2 ppm, serta bakteri E-coli = 0
(negatif)
6 Periksa Kualitas air secara lengkap (fisika,
kimia dan bakteriologi) di Laboratorium
setiap 6 bulan
Catatan:
PETUGAS TEAM TEKNIS KEPALA OPERASIONAL
MANUAL OPERASIONAL Form Operasional
------------------------------ ------------------------------ ------------------------------
DAN PEMELIHARAAN TUJUAN KEBIJAKAN
 Memberikan panduan mengoperasikan bangunan reservoir (penampung).  Petugas mengoperasikan bangunan reservoir dengan
 Memberikan petunjuk ttg titik-titik kritis yang harus diperhatikan untuk memastikan prosesnya berjalan sesuai ketentuan teknis dan membuat
…………….. mengurangi potensi kesalahan teknis pada bangunan reservoir. laporan tertulis pengoperasian bangunan reservoir.
 Segala bentuk kesalahan prosedur segera dilaporkan kepada unit teknis
DESA : dan Kepala Operasional untuk tindakan perbaikan.
KECAMATAN :
KABUPATEN :
PROPINSI :
No Dokumen: ………………………………… UNIT DISTRIBUSI (RESERVOIR)
Isi kolom dengan ( √) untuk Ya dan (x) untuk Tidak PERIODE: BULAN …………………………………..…, TAHUN ……………….
Unit Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Reservoir 1
Kebersihan lingkungan dari tanaman liar.
2 Ventilasi udara selalu harus terjaga.
3 Pencegahan lumut pada dinding.
4 Selalu dipantau tinggi permukaan air melalui
alat penduga water level.
5 Pantau tingkat kebocoran.
6
Secara berkala pipa penguras difungsikan
dan 8-12 bulan sekali reservoir dikuras.
Bersihkan endapan-endapan lumpur.
8 Water meter induk harus ditera secara
berkala.
Catatan:

Anda mungkin juga menyukai