Anda di halaman 1dari 4

BADAN HUKUM NO: 605/BH/XIV/1990

JALAN SUMBA NO 3C OEBA


KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
POLA KEBIJAKAN (POLJAK)
TENTANG
DANA KEMATIAN

A. PENDAHULUAN
Yang mendasari nilai koperasi adalah menolong diri sendiri, kekeluargaan,
bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, keadilan dan kemandirian sesuai dengan Undang
Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dengan demikian, maka KSP Kopdit
Swasti Sari memandang perlu dibentuknya solidaritas sesama anggota dalam bentuk Dana
Kematian dari seluruh anggota sebagai perwujudan solidaritas sesama anggota.
B. PENGERTIAN
1. Dana Kematian adalah sejumlah dana yang diberikan kepada anggota KSP Kopdit Swasti
Sari pada saat Anggota tersebut meninggal dunia; yang nilainya ditentukan berdasarkan
keputusan Rapat Anggota Tahunan yang bersumber dari solidaritas anggota tanggung
renteng pada saat menjadi anggota baru, SHU anggota setiap tahun, Sibuhar yang belum di
potong dana kematian, dan penagihan penyetoran dana kematian di awal tahun;
2. Anggota adalah seseorang yang telah tercatat dan menandatangani Buku Daftar Anggota
Koperasi serta memenuhi seluruh persyaratan administrasi dan membayar simpanan
pokok;

1
3. Anggota luar biasa adalah seseorang yang tercatat dalam buku daftar anggota koperasi,
telah memenuhi seluruh persyaratan administrasi, boleh memanfaatkan produk simpanan,
namun tidak diperkenankan melakukan transaksi pinjaman;
4. Ahli waris adalah orang yang berhak menerima warisan dana kematian, dalam hal ini orang
tua (ayah atau ibu), suami atau isteri, atau anak sah anggota yang meninggal
C. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian;
2. Permen KUKM Nomor 10 tahun 2015 tentang Kelembagaan;
3. Permen KUKM No 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi;
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
5. Keputusan Rapat Anggota Tahunan.
D. TUJUAN
Pola Kebijakan (Poljak) Dana Kematian KSP Kopdit Swasti Sari ini bertujuan untuk :
a. Menentukan anggota kopdit yang memenuhi kriteria penerima Dana Kematian;
b. Menentukan kategori santunan bagi anggota yang meninggal dunia;
c. Memberikan santunan yang sesuai prosedur standar yang ditentukan di dalam kebijakan
ini.
E. SASARAN
Terlaksananya pembayaran Dana Kematian bagi Anggota yang meninggal.
E. Kriteria, Kategori, Besaran Santunan, Sumber Dana
a. Kriteria : Anggota aktif menyetor iuran solidaritas dana kematian;
b. Kategori Pembayaran ditetapkan berdasarkan jangka waktu menjadi anggota, dan
keaktifan dalam menyetor iuran solidaritas dana kematian;
c. Tata cara penyetoran iuran solidaritas dana kematian adalah menyetor saat menjadi
anggota baru, dipotong dari SHU anggota setiap tahun, dipotong dari tabungan Sibuhar
anggota, dan penagihan penyetoran dana kematian di awal tahun;
d. Besaran dana kematian yang akan diterima oleh anggota akan ditetapkan oleh Surat
keputusan General Manager.
e. Dana ini seluruhnya diatur dan didistribusikan oleh Divisi Keuangan Kantor Pusat KSP
Kopdit Swasti Sari.
f. Jenis dan Besaran santunan
1. Dana kematian diberikan dalam bentuk uang tunai dan atau dibukukan dalam
sibuhari, dan bantuan non tunai atau barang;
2
2. Anggota mendapatkan klaim uang cash dengan rincian sebagai berikut :
a. Anggota aktif di atas 5 tahun memperoleh dana kematian sebesar Rp 8.000.000
b. Anggota aktif di atas 4 tahun memperoleh dana kematian sebesar Rp 7.000.000
c. Anggota aktif di atas 3 tahun memperoleh dana kematian sebesar Rp 6.000.000
d. Anggota aktif di atas 2 tahun memperoleh dana kematian sebesar Rp 5.000.000
e. Anggota aktif di atas 1 tahun memperoleh dana kematian sebesar Rp 4.000.000
f. Anggota yang mendaftar pada saat usia di atas 60 tahun memperoleh dana
kematian sebesar Rp 4.000.000
3. Anggota yang meninggal akan memperoleh tambahan uang duka sebesar Rp 100.000
dikalikan lama tahun menjadi anggota, dan ditambah Rp 400.000 jika suami atau istri
sudah menjadi anggota KSP Kopdit Swasti Sari, dan ditambah Rp 400.000 jika anak
juga sudah menjadi Anggota KSP Kopdit Swasti Sari dan masih dalam tanggungan
keluarga dan belum menikah;
4. Bantuan non tunai adalah krans bunga dialokasikan sebesar maksimal Rp 500.000
(real cost). Jika di daerah tersebut tidak ada tempat pengadaan krans bunga, maka
diganti dengan bantuan air minum (maksimal 10 dos) real cost. Bantuan non tunai ini
diluar bantuan dana kematian yang diterima ahli waris. Krans bunga hanya
dibebankan kepada Cabang di mana anggota yang meninggal tersebut berdomisili;
5. Dana kematian tidak diberikan kepada istri, atau suami atau anak dari Anggota yang
meninggal dunia yang belum anggota KSP Kopdit Swasti Sari.
g. Sumber Dana
Dana kematian bersumber dari iuran solidaritas dana kematian anggota.
IV. MEKANISME PEMBAYARAN DANA KEMATIAN
1. Ahli waris melapor ke kantor kas atau kantor cabang pada saat anggota meninggal dan
melengkapi administrasi kematian;
2. Bagian keuangan di cabang mengecek data simpan pinjam anggota yang meninggal dan
melaporkan ke Divisi Keuangan Kantor Pusat;
3. Setelah data diproses, Divisi Keuangan akan menyerahkan santunan kepada Cabang dan
seterusnya diserahkan kepada ahli waris pada saat penguburan jenasah atau pasca
pemakaman secara tunai atau simbolis;
4. Pada saat Penyerahan wajib menandatangani kuitansi penerimaan uang oleh ahli waris
dan foto penyerahan uang pada saat pemakaman.
PENUTUP

3
Demikianlah pola kebijakan ini dibuat sebagai pedoman dan referensi bagi pengurus,
pengawas, manajemen dan anggota dalam rangka peningkatan dan pengembangan kopdit swasti
sari, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan
dalam memberikan pelayanan kepada anggota.

Di tetapkan di: Kupang


Tanggal:15 Februari 2022
Ketua Dewan Pimpinan

Drs. Lambertus Ara Tukan, MM


Mengetahui
Ketua Pengawas

Simon Anunu, S.Ag. M.Pd

Anda mungkin juga menyukai